PIK Makalah Synthetic Rubber FIX
PIK Makalah Synthetic Rubber FIX
SYNTHETIC RUBBER
Disusun Oleh :
2. Kegunaan Khusus
Karet jenis ini untuk keperluan pembuatan produk-produk karet
yang tahan terhadap aksi bahan kimia. Contoh : karet-karet IIR, CR
(Chloroprene Rubber / Neoprene), NBR (Nitrile Butadiene Rubber),
EPR (Ethylene Propylene Rubber)
a. Kegunaan Umum
SBR (Styrene Butadiene Rubber)
SBR merupakan jenis karet yang paling banyak diproduksi
dan dipergunakan. memiliki ketahanan abrasi, tahan panas, dan
elastisitas rendah, namun bila tidak ditambahkan bahan penguat,
maka kekuatannya lebih rendah dibandingkan dengan
Vulkanisir Karet Alam.
BR (Butadiene Rubber)
Dibandingkan dengan SBR, material BR lebih lemah.
Daya lekat lebih rendah dan pengolahannya juga lebih sulit.
Secara umum, BR jarang sekali digunakan. Untuk membentuk
suatu barang, maka biasanya BR dicampur dengan Karet
Alam atau SBR.
b. Kegunaan Khusus
IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
Sering juga disebut Butyl Rubber. Memiliki sedikit ikatan
rangkap sehingga lebih tahan terhadap oksigen dan
ozone. IIR juga dikenal Kedap Gas. Dalam proses
vulkanisasinya, jenis ini lebih lambat matang sehingga
memerlukan Bahan Pemercepat dan Belerang. Karena sifatnya
tersebut, maka dalam pengolahannya, IIR tidak baik bila
dicampur dengan Karet Alam atau Sintetis lainnya. IIRyag
divulkanisasi dengan Damar Felonik membuatnya lebih tahan
pelapukan dan suhu tinggi.
b. Isolation
Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan
dibersihkan. Setelah tahap ini, maka polimer tersebut sudah siap untuk
diolah oleh compounder.
c. Compounding (mixing)
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam
menentukan sifat – sifat tambahan dari suatu polimer/karet. Karena
pada tahap inilah compounder meracik resepnya untuk menghasilkan
bahan baku yang sesuai keinginannya/pesanan. Pengalaman dan
pengetahuan compounder pada tahap ini sangat krusial untuk
menghasilkan material yang berkualitas.
d. Extrusion/Forming/Premolding
Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk
lembaran dibentuk lagi menyerupai produk akhir supaya dapat dengan
mudah diproses pada molding nantinya. misalnya untuk O-Ring,
material tersebut dibentuk menyerupai kabel panjang.
e. Molding
Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah
produk akhir. dengan kombinasi panas dan tekanan yang sesuai, maka
akan didapat produk akhir yang sempurna.
f. Flash Removal
Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih
terdapat sisa-sisa material yang menempel, pada tahap ini sisa-sisa
tersebut dipisahkan sehingga didapat produk akhir yang sesusai
dengan cetakan.
g. Post Curing
Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat
terjadi dengan sempurna, sehingga untuk menghabiskan sisa-sisanya
dilakukan proses curing.
i. Cleaning
Semua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah
sempurna, maka produk tersebut dicuci bersih dari kotoran-kotoran
yang mungkin menempel pada proses produksi sebelumnya.
j. Packaging
Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk
dikirim/disimpan. sebaiknya dimasukan kemasan agar tidak
terkontaminasi dari lingkungan luar.
Packaging
3.1. Kesimpulan
1. Karet sintetis, atau polimer, merupakan jenis elastomer buatan yg
dihasilkan melalui sintesis dari produk sampingan minyak bumi.
2. Sifat dan karakteristik dari karet sintetis dipengaruhi oleh elastomer
penyusunnya.
3. Setiap jenis karet sintetis memiliki spesifikasi dan kegunaan masing-
masing.
4. Tahapan proses produksi karet sintetis dimulai dari polimerization,
isolation, compounding (mixing), extrusion/forming/premolding,
molding, flash removal, post curing, finishing and inspection, cleaning
dan packaging.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, Sudradjat. 2006. Pengaruh Radiasi Gamma terhadap Sifat Fisik Karet Sintetis
Nitril Butadiene Rubber Vulkanisat. Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isotop
dan Radiasi
Sidabutar, Victor Tulus Pangapoi. 2014. Karakteristik Sifat Fisik Elastomer NBR dsn
EPDM untuk Pembuatan Seal / O-Ring untuk Suku Cadang Otomotif. Jakarta:
Kementerian Perdagangan RI
Pabrik Karet Santo Rubber. Karet EPDM. Diakses dari
http://www.industrikaret.com/karet-sintetis/karet-epdm/ pada 13 Desember
2014
CV. Sumantry. Proses Pembuatan Karet Sintetik. Diakses dari
http://www.sumantry.com/artikel/65-proses-pembuatan-karet-sintetik pada 10
Desember 2014
Matondang, WM. 2010. Penentuan Kadar Amoniak (NH3) pada Lateks Kompon
terhadap Benang Karet di PT. Industri Karet Nusantara. Universitas Sumatera
Utara