Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah salah satu hal yang penting bagi manusia dan

merupakan faktor yang berpengaruh pada kualitas dan produktivitas

sumber daya manusia dalam memperoleh kesejahteraan hidup. Untuk

mewujudkan masyrakat Indonesia yang sehat, maka usha-usaha di

bidang pengobatan dan pelayanan kesehatan perlu ditingkitkan secara

terus-menerus sebagai salah satu fokus dari pembangunan di bidang

kesehatan yaitu tercapainya pelayana kesehatan yang baik (1).

Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti

ketrampilan menghias, mengatur. Defenisi kosmetik dalam Peraturan

Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/PER/V/1998 adalah sediaan atau

paduanbahan yang siap untuk digunakan pada bagian lua rbadan

(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar) atau gigi

dan rongga mulut, untuk membersihkan, menambah daya tarik,

mengubah penampakan, melindungi supaya dalam keadaan baik,

memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau

menyembuhka npenyakit (2)

Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) merupakan salah

satu faktor penting untuk dapat menghasilkan produk kosmetik yang

memenuhi standard mutu dan keamanan. Mengingat pentingnya

penerapan CPKB maka pemerintah secara terus menerus perlu

1
2

memfasilitasi industri kosmetik baik skala besar maupun kecil untuk dapat

menerapkan CPKB melalui langkah-langkah dan pentahapan yang

terprogram (2)

Penerapan CPKB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk

menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan yang diakui dunia

internasional. Terlebih lagi untuk mengantisipasi pasar bebas di era

globalisasi, maka penerapan CPKB merupakan nilai tambah bagi produk

kosmetik Indonesia untuk bersaing dengan produk sejenis dari negara lain

baik di pasar dalam negeri maupun internasional (2)

Dalam pembuatan kosmetik, pengawasan yang menyeluruh

disertai pemantauan sangat penting untuk menjamin agar konsumen

memperoleh produk yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.

Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan

pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani.

Hal ini berkaitan dengan seluruh aspek produksi dan pemeriksaan mutu.

Salah satu bentuk kosmetik di PT Martino Berto adalah rangkaian

produk perawatan kulit dan tubuh untuk membuat kulit menjadi sehat dan

cantik dengan Body Scrub Cempaka. Body Scrub adalah cara

mengoleskan butir-butir halus ke permukaan kulit dengan cara

menggosoknya. Tujuannya untuk mengelupaskan kulit ari yang ada

dibagian terluar/kulit mati. Hasil yang diperoleh adalah kulit akan terlihat

lebih cerah karena kulit mati yang menutupi terangkat (3).


3

Peranan apoteker sangatlah penting, karena kosmetik juga

merupakan salah satu dari produk farmasi. Pengetahuan kefarmasian

seorang apoteker bermanfaat dalam penyelesaian masalah, terutama

yang berkaitan dengan formulasi dan proses produksi, inovasi baru dan

teknologi sediaan, maupun pelaksanaan pembuatan dan pengendalian

mutu sediaan yang baik sehingga mampu menghasilkan produk kosmetik

yang berkualitas.

I.2Tujuan PKPA Farmasi Industri

I.2.1 Tujuan umum PKPA Farmasi Industri

Tujuan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) farmasi industri yang

dilaksanakan di;

1. PT.Martina Berto untuk mengetahui penerapan Cara Pembuatan

Kosmetik yang Baik (CPKB) dan CPOTB

2. PT.Kalbe Farma Jakarta untuk mengetahui penerapan Cara

Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

I.2.2 Tujuan khusus PKPA Farmasi Industri

Tujuan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) Farmasi Industri

bertujuan untuk mengetahui sistem produksi Body Scrub Cempaka di PT

Martino Berto.

Anda mungkin juga menyukai