Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN :
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RSUD
KETANGGUNGAN

PEKERJAAN :
MANAJEMEN KONSTRUKSI (MK) PEMBANGUNAN GEDUNG
RAWAT INAP RSUD KETANGGUNGAN

LOKASI PEKERJAAN :
Kec. Ketanggungan, Kab. Brebes

DISUSUN OLEH : PENGGUNA ANGGARAN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BREBES

TAHUN ANGGARAN
2019
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (MK) PEMBANGUNAN GEDUNG


RAWAT INAP RSUD KETANGGUNGAN

KEGIATAN
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

1. PENDAHULUAN
A. Umum
1) Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri PU Nomor
45//KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Konsultan Manajemen
Konstruksi digunakan untuk pembangunan bangunan gedung negara
yaitu:
a. Bangunan bertingkat diatas 4 lantai, dan atau
b. Bangunan dengan luas total di atas 5.000 m2, dan atau
c. Bangunan khusus, dan atau
d. Melibatkan lebih dari satu Konsultan Perencana maupun Kontraktor,
dan atau.
e. Dilaksanakan secara bertahap yang tidak dapat diselesaikan dalam
satu tahun anggaran.
2) Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) akan melaksanakan
pengendalian/ pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
Konsultan Perencana dan Kontraktor Pelaksana/Pemborong yang
diikutsertakan dalam satuan kerja bersangkutan, yang menyangkut aspek
mutu, waktu, dan biaya, serta administrasi kontrak.
3) Secara kontraktual Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) bertanggung
jawab kepada Kepala Satuan Kerja. Dalam kegiatan operasionalnya,
konsultan MK mendapatkan bantuan bimbingan teknis dan administrasi
dalam menentukan arah pekerjaan pengendalian/ pengawasan dari
Pengelola Satuan Kerja, yang terdiri dari Pengelola Administrasi dan
Keuangan serta Pengelola Teknis yang ditunjuk dan bertanggung jawab
kepada Kepala Satuan Kerja/KPA/PPK.
B. Latar Belakang
1) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian kegiatan
Satuan Kerja Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Brebes.
2) Latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini adalah Pembangunan Gedung
Rawat Inap RSUD Ketanggungan Kab. Brebes merupakan kegiatan yang
dikategorikan gedung yang dilaksanakan lebih dari 4 lantai dengan luas
>5000 M2, sehingga diharuskan melibatkan Penyedia Jasa Manajemen
konstruksi (MK) untuk pelaksanaannya pembangunan gedung di
pemerintahan Kab. Brebes.

2. MAKSUD DAN TUJUAN.


1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan MK
yang memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.
2) Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan MK dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang optimal
sesuai KAK ini.

3. SASARAN
1) Evaluasi terhadap Program, Perencanaan dan Pengawasan pelaksanaan
yang sistematis, implementatif, dan efektif pada setiap tahap perkembangan
Kegiatan untuk Pembangunan Gedung Rawat Inap.
2) Pengorganisasian yang baik dan terencana pada setiap sektor, sistem
pelaksanaan, serta prosedur penuntasan masalah yang terjadi pada setiap
bagian kegiatan untuk Pembangunan Gedung Rawat Inap Kab. Brebes
Tahun Anggaran 2019.
3) Pengemasan data, penganalisaan dan penuntasan masalah, serta
pelaporan yang sistematis kinerja yang objektif dan rasional
sebagaipertanggungjawaban peran serta Konsultan MK kepada Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pengguna Jasa.

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN


Pengguna Jasa adalah :
Nama PA :
Jabatan :
Alamat :

5. SUMBER PENDANAAN
A. Biaya Manajemen Konstruksi.
1) Untuk pelaksanaan pekerjaan Konsultan MK ini berdasarkan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah Rp. 856.760.000,00 (Delapan ratus
lima puluh enam juta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah) dan mengikuti
pedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 perihal tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :
a. Besarnya biaya Konsultan Manajemen Konstruksi merupakan biaya
tetap dan pasti.
b. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian
pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Satker Pemerintah Dinas
Kesehatan Kab. Brebes dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
2) Biaya pekerjaan Konsultan MK dan Tata Cara Pembayaran diatur
secara kontraktual setelah melalui tahapan Proses Pengadaan Jasa
Konsultansi Manajemen Kosntruksi sesuai peraturan yang berlaku, yang
terdiri dari :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian bahan dan ATK,
d. Biaya penyelidikan tanah sederhana
e. Pembelian dan atau sewa peralatan
f. Biaya rapat-rapat
g. Perjalanan (lokal maupun luar kota/ Internasional)
h. Jasa dan overhead Manajemen Konstruksi
i. Pajak dan iuran daerah lainnya.
3) Pembayaran biaya Konsultan Manajemen Kosntruksi didasarkan pada
prestasi kemajuan pekerjaan Perencanaan dan Pemborongan.
B. Sumber Biaya.
Sumber biaya dari keseluruhan pekerjaan dibebankan pada ..............
......................................... Dengan Pagu Dana Manajemen Konstruksi sebesar
Rp. 856.780.000,00
6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
A. Lingkup Kegiatan; Pembangunan Sarana dan Prasarana Aparatur.
B. Lokasi Kegiatan ; Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes.
C. Data dan Fasilitas Penunjang;
1) Penyediaan data dan fasilitas penunjang oleh pengguna jasa :
a. TOR / KAK Manajemen Konstruksi
b. Fasilitas lain dari Pengguna Jasa yang dapat digunakan oleh
Penyedia Jasa pada prinsipnya tidak tersedia, atau lebih lanjut jika
memungkin kan dapat diusulkan oleh Penyedia Jasa.
2). Penyediaan fasilitas penunjang oleh penyedia jasa :
a. Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan pekerjaannya. Segala fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan harus ditetapkan tentang prosedur pengadaannya .
b. Alih pengetahuan. Apabila dipandang perlu oleh Pengguna Jasa,
maka Penyedia Jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat,
diskusi dan seminar terkait dengan subtansi plaksanaan pekerjaan
dalam rangka alih pengetahuan kepada staff yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan.

7. LINGKUP PEKERJAAN
A. Lingkup Pekerjaan; yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
Pekerjaan Umum Nomor. 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara, yang terdiri dari :
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Perencanaan :
a. Mengevaluasi program pelaksanaan kegiataan perencanaan
yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang meliputi program
penyediaan dan penggunaan sumber daya, strategi dan
pentahapan penyusunan dokumen lelang.
b. Memberikan konsultasi kegiatan perencanaan, yang meliputi
penelitian dan pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut
efisiensi sumber daya dan biaya, serta kemungkinan
keterlaksanaan konstruksi fisik.
c. Mengendalikan program perencanaan, melalui kegiatan evaluasi
program terhadap hasil perencanaan, perubahan-
perubahan/penyimpangan teknis dan administrasi atas persoalan
yang timbul serta pengusulan koreksi program.
d. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada
tahap perencanaan.
e. Menyusun Laporan Bulanan kegiatan Konsultansi Manajemen
Konstruksi tahap perencanaan, merumuskan evaluasi status dan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
f. Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan sampai dengan
dokumen pelelangan, menyusun program pelaksanaan pelelangan
bersama konsultan perencana, dan ikut memberikan penjelasan
pekerjaan serta membantu kegiatan panitia pelelangan.
g. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan
pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan perencanaan.
h. Mengadakan dan memimpin rapat – rapat koordinasi perencanaan,
menyusun laporan hasil rapat koordinasi dan membuat lapoaran
kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi.
3) Tahap Pelelangan/ Pengadaan Kontraktor
a. Membantu pengelola kegiatan dalam mempersiapkan dan
menyusun program pelaksanaan pekerjaan kontruksi fisik.
b. Membantu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dalam
penyebarluasan pengumuman pelelangan, baik melalui papan
pengumuman, media cetak, maupun media elektronik.
c. Membantu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa melakukan
prakualifikasi calon peserta pelelangan (apabila pelelangan
dilakukan melalui prakualifikasi).
d. Membantu memberikan penjelasanan pekerjaan pada waktu rapat
penjelasan pekerjaan.
e. Membantu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dalam menyusun
Harga Perhitungan Sendiri (HPS)/ Owner’s Estimate (OE)
pekerjaan konstruksi fisik.
f. Membantu melakukan pembukaan dan evaluasi terhadap
penawaran yang masuk.
g. Membantu menyiapkan draft surat perjanjian pekerjaan
pelaksanaan konstruksi fisik.
h. Menyusun laporan kegiatan pelelangan.
4) Tahap Pelaksanaan
a. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang
disusun oleh pemborong yang meliputi program-program
pencapaian sasaran konstruksi, penyediaan dan penggunaan
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan bahan bangunan,
informasi, dana, Program Quality Assurance / Quality Control dan
program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
b. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya,
pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik, (kuantitas dan
kualitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan,
pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja.
c. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
d. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik.
e. Melakukan kegiatan pengawasan yang tediri atas :
 Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.
 Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya
pekerjaan konstruksi.
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
 Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi.
 Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan,
dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan dan laporan
harian/mingguan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh
pelaksana konstruksi.
 Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka
kemajuan pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan
pelaksanaan konstruksi.
 Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings)
yang diajukan oleh Kontraktor
 Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan
dilapangan (As Built Drawing) sebelum Serah Terima I.
 Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum Serah Terima I
dan mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.
 Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
 Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan,
Serah Terima I, berita acara pemeliharaan pekerjaan dan Serah
Terima II pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
 Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun
Dokumen Pendaftaran.
 Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan
dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah
Kabupaten/ Kota setempat.
f. Menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.
B. Kriteria
Kriteria yang dimaksud pada penugasan ini adalah Konsultan Manajemen
Konstruksi harus memperhatikan persyaratan – persyaratan sebagai berikut :
1) Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan Manajemen Konstruksi harus dilaksanakan
secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan
dan diterima dengan baik oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
2) Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3) Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Manajemen Konstruksi pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik,
baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan
dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Manajemen
Konstruksi.
4) Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lapangan,
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
C. Program Kerja
Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera menyusun program kerja
yang meliputi :
1) Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci.
2) Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), tenaga yang
diusulkan Konsultan Manajemen Konstruksi harus mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas atas rekomendasi Tim Teknis.
3) Uraian konsepsi Konsultan Manajemen Konstruksi atas pekerjaan
pengawasan proyek tersebut.
4) Setelah ketiga hal tersebut diatas mendapat persetujuan/ kesepakatan
dari Kuasa Pengguna Anggaran, maka akan menjadi pedoman penugasan
dalam pelaksanaan tugas pengawasan bagi konsultan Manajemen
Konstruksi dalam melaksanakan tugasnya.
D. Tanggung Jawab
1) Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab secara
professional atas jasa manajemen konstruksi yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode etik, tata laku profesi yang berlaku.
2) Secara umum tanggung jawab Konsultan MK adalah menjaga agar proyek
memiliki kinerja sebagai berikut :
a. Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai batas waktu
berlakunya anggaran / waktu yang telah ditetapkan.
b. Ketetapan biaya pembangunan sesuai batasan anggaran yang
tersedia atau yang telah ditetapkan.
c. Ketetapan kualitas dan kuantitas sesuai standard dan peraturan yang
berlaku.
d. Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan pembangunan.
3) Penanggung jawab Profesional Manajemen Konstruksi adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli
professional manajemen konstruksi yang terlibat.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan Manajemen Konstruksi mulai dari tahap pelelangan
sampai dengan Serah Terima II pekerjaan (FHO) pelaksanaan Konstruksi.
9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Manajemen Konstruksi
harus menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup
jasa yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI
TUGAS.
Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai
berikut :
Pengalaman
No Uraian Jumlah Pendidikan SKA/SKT
Profesional
TENAGA AHLI
1 Team Leader 1 Org S1/S2 - Teknik
Teknik Bangunan
Sipil/Arsitek Gedung/
S1-8TH/ S2-5
Arsitektur/
TH
Manajemen
Konstruksi
(Madya)
2 Ahli Struktur 1 Org S1-Teknik Teknik
Sipil S1-6TH Bangunan
Gedung (Muda)
3 Ahli Arsitek 1 Org S1-Teknik Arsitektur
S1-6TH
Arsitek (Muda)
4 Ahli Mekanikal/ 1 Org S1-Teknik Teknik Tenaga
S1-6TH
Elektrikal Elektro Listrik (Muda)
TENAGA PENDUKUNG
1 Pengawas Lapangan 2 Org S1-Teknik
S1-3 TH
Sipil/Arsitek
2 Juru Gambar 1 Org SMK-
Teknik SMA-4 TH
Gambar
3 Operator Komputer 1 Org SMA/SMK SMA-4 TH
4 Administrasi 1 Org SMA/SMK SMA-4 TH
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli di atas harus memiliki Sertifikat tenaga
ahli SKA/SKT (yang masih berlaku) dari Asosiasi, dan bagi Tanaga Ahli dan Tenaga
Pendukung juga dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan
referensi/surat keterangan). Ijazah serta KTP yang discan.

10. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari Konsultan Manajemen Konstruksi berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah :
A. Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap Pembangunan
Gedung Satker SNVT dan Satker SKPD, yang dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana dan Kontraktor yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan
waktu serta kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan pekerjaan
yang efisien, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya
yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan, serta dapat diterima dengan baik
oleh Pemberi Tugas.Dokumen yang dihasilkan selama proses Manajemen
Konstruksi adalah :
1) Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan Manajemen
Konstruksi.
2) Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk
penting dari Konsultan Manajemen Konstruksi, yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan, konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian
dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3) Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume kemajuan pekerjaan,
tenaga, dan hari kerja.
4) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
5) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah/Kurang, bilamana terdapat perubahan pekerjaan.
6) Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
7) Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan. viii. Berita Acara
Penyerahan II Pekerjaan
8) Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing).
9) Laporan rapat di lapangan (site meeting).
10) Memeriksa gambar kerja terperinci (shop drawings), Barchart dan S curve
serta Net Work Planning yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
B. Konsultan Manajemen Konstruksi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap
sesuai dengan kebutuhan kegiatan satuan kerja. Kelancaran pelaksanaan
kegiatan.
Satuan kerja yang berhubungan dengan pekerjaan Konsultan Manajemen
Konstruksi sepenuhnya menjadi tanggungjawab Konsultan Manajemen
Konstruksi.

11. PELAPORAN
Jenis laporan Manajemen Konstruksi yang harus diserahkan ke Pejabat Pembuat
Komitmen :
1) Laporan Review Desain
2) Buku Harian
3) Laporan Mingguan
4) Laporan Bulanan
5) Laporan Akhir (ST-1 dan ST-2)

12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, Konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan – bahan tersebut Konsultan menyusunprogram kerja
sebagai bahan diskusi untuk menghasilkan pedoman penugasan.
Setelah mempelajari dan mendapatkan penjelasan tentang pengarahan penugasan ini
dari panitia pengadaaan, konsultan agar segera membuat usulan teknis dan biaya sesuai
pengarahan penugasan KAK ini. Dan disampaikan kepada panitia pengadaan dengan
jadwal dan ketentuan sebagaimana terlampir dalam KAK ini.

Brebes, ..........................2019
Pejabat Pembuat Komitmen

.............................................
NIP. ...............................

Anda mungkin juga menyukai