Anda di halaman 1dari 39

2

POKOK BAHASAN KE SATU

PENDAHULUAN

3
Spektrum SDMK& Tenaga
Kesehatan
Community-
based
Professional

Institution-based
Professional

Barbaza et al.,
2015
Target RPJMN 2020-2024
(sementara): Integrasi SDM
& Fasyankes
tidak untuk
dikutip
Sasaran Masih PadaInstitution-Based
Professional

Commu
nity-
based
Professi
onal
Institution-
based
Professional
Dual Issues in HRH
Management Kualitas
Kinerja
Kompetensi

Sebagai pelaksana upaya


kesehatan, diperlukan
Nakes yang
Kuantitas Distribusi ketersediaannya
mencukupi, terdistribusi
secara adil dan merata,
Ketersediaan menguasai kompetensi dan
berkinerja prima, sesuai
tuntutan kebutuhan
pembangunan kesehatan.
JML NAKES STRATEGIS JAWA TENGAH TAHUN
2018
18000

16000

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
Category 1
JML PUSK DOKTER BIDAN PERAWAT KESMAS KESLING GIZI
DISHARMONI JML PUSKESMAS DG KETERSEDIAAN SDMK
(COMMUNITAS VS INSTITUTIONAL)
Kesehatan Kesehatan
No Jml Dokter
Kabupaten/Kota Perawat Bidan Masyaraka Lingkunga Gizi
. Pkm Umum
t n

1CILACAP 38 79 572 827 49 45 23

2BANYUMAS 39 104 300 661 66 48 41

3PURBALINGGA 22 47 282 375 31 32 27

4BANJARNEGARA 35 33 272 586 46 41 29

5KEBUMEN 35 42 375 779 32 42 39

6PURWOREJO 27 46 200 452 35 12 19

7WONOSOBO 24 41 165 337 26 16 20

8MAGELANG 29 48 201 427 5 29 29

9BOYOLALI 29 32 202 347 19 17 22

10KLATEN 34 68 175 440 16 38 33

11SUKOHARJO 12 67 179 375 7 16 22

12WONOGIRI 34 34 268 428 24 36 28


DISHARMONI JML PUSKESMAS DG KETERSEDIAAN SDMK
(COMMUNITAS VS INSTITUTIONAL)
Kesehata
Kesehatan
No Jml Dokter n
Kabupaten/Kota Perawat Bidan Masyaraka Gizi
. Pkm Umum Lingkung
t
an

21 DEMAK 27 37 315 542 31 18 23

22 SEMARANG 26 43 146 314 40 15 29

23 TEMANGGUNG 26 28 135 331 2 25 22

24 KENDAL 30 50 354 543 41 16 26

25 BATANG 21 31 161 382 19 8 11

26 PEKALONGAN 27 45 268 521 39 19 24

27 PEMALANG 25 61 212 626 37 16 25

28 TEGAL 29 61 307 790 39 29 30

29 BREBES 38 83 508 977 46 45 43

30 KOTA MAGELANG 5 14 48 19 7 5 9

31 KOTA SURAKARTA 17 35 115 98 26 19 21

32 KOTA SALATIGA 6 29 51 46 7 9 8
100
120
140

0
20
40
60
80
Kota Surakarta

0 3
Kota Salatiga

5
Kota Magelang

6
Kota Semarang
Kab. Kebumen
Kota Pekalongan
Kota Tegal
Kab. Karanganyar
Kab. Boyolali
Kab. Grobogan

8 9 9 10 11 11
Kab. Purworejo
Kab. Sragen

12 12
Kab. Semarang
Kab. Magelang

14 16
Kab. Sukoharjo
Kab. Purbalingga
Kab. Wonosobo 20 21 21
Kab. Demak
2018

Kab. Kendal
Kab. Kudus
Kab. Batang
Kab. Pemalang
22 22 23 25 25

Kab. Pati
Kab. Temanggung
Kab. Banjarnegara
26 26 28

Kab. Klaten
32

Kab. Jepara
Kab. Blora
41 43

Kab. Rembang
Kab. Pekalongan
Kab. Cilacap
JUMLAH GIZI BURUK JAWA TENGAH TAHUN

Kab. Tegal
48 48 51 51

Kab. Wonogiri
61

Kab. Banyumas
80

Kab. Brebes
121
JML NAKES STRATEGIS TAHUN 2018
1200

1000

800

600

400

200

0
BREBES BANYUMAS WONOGIRI TEGAL CILACAP
DOKTER BIDAN PERAWAT KESMAS KESLING GIZI
Framework: SDMKdalam Sistem
Kesehatan
• SDMK
“attached”
dengan
fasyankes
• SDMK dalam
konteks
pembiayaan
UHC
INDIKATOR

RPJMD/ ES 3 :
Pemanfaatan SDMK yang
dikembangkan kompetensi

RENSTRA :
Prosentase SDMK yang
dikembangkan kompetensi
satuan organisasi yang bersifat mandiri,
yang melaksanakan tugas teknis
operasional dan atau tugas teknis
penunjang dari organisasi induknya

upaya kesehatan tingkat lanjutan


spesialistik

masalah kesehatan yg ditandai dengan


insiden dan prevalensi yang tinggi atau
prevalensi yang rendah tetapi
mempunyai dampak kesakitan yang
tinggi
dapat meliputi satu wilayah sesuai
dengan kewenangan yang ditetapkan
oleh organisasi induknya
Yankes Masy
UU No 36 Tahun
2009 ps 9 Yankes
Yankes
Perseorangan

RS Puskesmas

Pelayanan
Spesialistik tp Pelayanan
tidak penya Dasar
wilayah kerja

Untuk mengatasi Kes


Mas (Prevalen, Insiden)
BALKESMAS
DEFINISI
TUJUAN adalah Unit Pelaksana
adalah meningkatkan status Teknis yang
kesehatan masyarakat Menyelenggarakan upaya
melalui penyelenggaraan
kesehatan strata kedua,
upaya kesehatan masyarakat
strata kedua sesuai untuk mengatasi masalah
bidangnya kepada kesehatan masyarakat
masyarakat di wilayah tertentu secara terintegrasi
kerjanya. dan menyeluruh di suatu
wilayah kerja.
CAKUPAN BALKESMAS
• Upaya Kesehatan Strata Kedua
adalah upaya kesehatan tingkat lanjutan
yang mendayagunakan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan spesialistik.

ada!ah masalah kesehatan yang ditandai dengan


insiden dan prevalensi yang tinggi, atau
• Masalah Kesehatan
prevalensi rendah tapiMasyarakat
mempunyaiTertentu
dampak
kesakitan dan kematian tinggi.
Tertentu artinya satu jenis masalah kesehatan
masyarakat.
Fungsi Balkesmas
Memberdayakan masyarakat untuk mampu mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan masyarakat tertentu.

Membantu Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah memberikan


bimbingan teknis kepada sarana pelayanan kesehatan secara
berjenjang sesuai bidangnya.

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan strata kedua sesuai


bidangnya.
Mengembangkan jejaring kemitraan dan koordinasi
dengan institusi terkait dałam mengatasi masalah
kesehatan masyarakat.

Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan


teknis masalah kesehatan sesuai bidangnya.
PENGUATAN UKM DI JATENG
PERGUB NOMOR 99 TAHUN 2016
PROVINSI BALKESMAS
5 BALAI KESEHATAN MASYARAKAT (BALKESMAS) :

1) Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Semarang;


2) Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Ambarawa;
3) Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Magelang;
4) Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Klaten; dan
5) Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Pati.
POKOK BAHASAN KEDUA

DASAR HUKUM

21
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
3. Undang-Undang No. 1 tahn 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
4. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
5. Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
7. Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PK - BLU).
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 350 a/Menkes/SK/VI/1991 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Mata Masyarakat.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1437/MENKES/SK/X/2005 tentang Rencana Strategi Nasional
Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan untuk mencapai
vision 2020
DASAR HUKUM
9. Keputusan Menteri Kesehatan No.909/Menkes/SK/VIII/2001 tentang
Pengalihan Kelembagaan Beberapa Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Departemen Kesehatan
10. Keputusan Menteri Kesehatan No.556/Menkes/SK/VI/2002 tentang
Perubahan Rumusan Kedudukan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Departemen Kesehatan
11. Keputusan Menteri Kesehatan No. 768/Menkes/SK/VII/2007 tentang
Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian
(PGPKt)
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.374/Menkes/SKN/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional.
13. Keputusan Menteri Kesehatan No.425 / Menkes SK / VI / 2006 tentang
Pedoman Kebijkan Dasar Balai Kesehatan Masyarakat
14. Peraturan Menteri Kesehatan No. 028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinik
15. Pergub 99 Tahun 2016
POKOK BAHASAN KETIGA

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

24
PENGERTIAN

Sumber Daya Manusia Tenaga Kesehatan adalah


Kesehatan adalah seseorg setiap orang Yg mengabdikan
yg bekerja aktif di bidang diri dalam bid kesehatan
kesehatan, baik yang serta memiliki
memiliki pendidikan pengetahuan dan/atau
formal kesehatan maupun keterampilan melalui
tidak yang untuk jenis pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan tertentu
kewenangan dalam
melakukan upaya memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya
kesehatan. kesehatan.
UU NO. 36 TAHUN 2014
TENAGA KESEHATAN
Pasal 8 :
Tenaga di bidang kesehatan terdiri atas:
a. Tenaga Kesehatan;
b. Asisten Tenaga Kesehatan.
9 TENAGA KESEHATAN STRATEGIS
PUSKESMAS
• Dokter Umum
• Dokter Gigi
• Perawat
• Bidan
• Tenaga Kefarmasian
• Tenaga Kesehatan Masyarakat
• Tenaga Kesehatan Lingkungan
• Tenaga Gizi
• Ahli Teknologi Laboratorium Medik
KELOMPOK TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
• Epidemiolog kesehatan
• Tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku
• Pembimbing kesehatan kerja
• Tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan
• Tenaga biostatistik dan kependudukan
• Tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga
DASAR PUSKESMAS Permenkes 75

UPAYA KES KMK 425 th


SEKUNDER BALKESMAS 2006, Pergub
MASY
99

BALAI BESAR KMK 425 th


TERSIER
KES MASY 2006

Balkesmas merupakan layanan rujukan UKM Sekunder, shg jenis ketenagaan


jenjang JF hrs lebih tinggi daripada UKM Dasar
Tenaga Penyuluh Kesmas

Tenaga Kesehatan Lingkungan

Tenaga Gizi Masyarakat

Tenaga Epidemiologi

Tenaga Jabatan Fungsional diutamakan JF Terampil, dan JF Ahli


diperbolehkan maksimal JF Ahli Muda
JF Penyuluh Kesmas

JF Sanitarian

JF Epidemiologi

JF Gizi Masyarakat

JF Administrasi Kesehatan

Tenaga Jabatan Fungsional harus JF Ahli


POKOK BAHASAN KEEMPAT

SITUASI DAN KEBUTUHAN SDM KES

32
JENIS NAKES
NO BALKESMAS
EPID SAN PKM GIZI MASY ADMKES
1 Balkesmas Wil Semarang 1 0
2 Balkesmas Wil Pati 1 0
3 Balkesmas Wil Ambarawa 0
4 Balkesmas Wil Magelang 0
5 Balkesmas Wil Klaten 0
JENIS NAKES
NO BALKESMAS
EPID SAN PKM GIZI MASY ADMKES
1 Balkesmas Wil Semarang 3 2 4 1 0
2 Balkesmas Wil Pati 2 2 2 1 2
3 Balkesmas Wil Ambarawa 3 2 2 4 1
4 Balkesmas Wil Magelang 1 0 1 1 0
5 Balkesmas Wil Klaten 2 2 2 3 0
JENIS NAKES
NO BALKESMAS
EPID SAN PKM GIZI MASY ADMKES
1 Balkesmas Wil Semarang 3 16 4 1 0
2 Balkesmas Wil Pati 2 2 2 1 2
3 Balkesmas Wil Ambarawa 3 2 2 4 1
4 Balkesmas Wil Magelang 1 0 1 1 0
5 Balkesmas Wil Klaten 2 2 2 3 0
MUTASI PNS

CPNS

P3K

PHL
Kompleksitas Model Pemenuhan
1. Prinsip Dasar SDMK
• Manajemen SDMK berbasis Faskes
• Memperhatikan akses: luas wilayah, kondisi
geografis
• Rasio
2. Orientasi pada karakteristik daerah:
• Daerah statis, dinamis, normative, dan
congestive Kompetensi
3. Membedakan model pemenuhan berdasar Eksekutif
profesi:
• Profesi yang berbasis faskes
• Profesi yang berbasis komunitas
4. Mengubah pendekatan regulasi:
Eksekutif
• Pendekatan kebutuhan (requirement), SKD
bukan pendekatan ketersediaan
(availability)
5. Mengelola integrasi:
• Produksi, formasi, utilisasi
UU NO 23 TAHUN 2014 : PEMERINTAHAN DAERAH
URUSAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH


KABUPATEN/KOTA

a. Penetapan Perencanaan a. Penerbitan izin


standardisasi dan dan praktik dan izin
registrasi tenaga pengembangan kerja tenaga
kesehatan SDM kesehatan kesehatan.
Indonesia, untuk UKM dan b. Perencanaan
tenaga kesehatan UKP Daerah dan
warga negara provinsi.
asing (TK-WNA), pengembang
serta penerbitan an SDM
rekomendasi kesehatan untuk
engesahan UKM dan UKP
rencana Daerah
penggunaan kabupaten/ kota.
tenaga kerja
asing (RPTKA)

Anda mungkin juga menyukai