Anda di halaman 1dari 4

INJEKTOR (JOB 4

PRAKTIKM SKE)
1. 1. Kompetensi
Menjelaskan kerja pengontrolan pada engine menejemen sistem

1. 2.Sub kompetensi
Setelah praktek mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan identifikasi konstruksi dan cara kerja injektor


2. Mengidentifikasi terminal – terminal
3. Menjelaskan tentang pola penginjeksian pada system EFI
4. Melakukan pemeriksaan kondisi kerja injektor
1. 3. Alat dan bahan
a. Engine stand / unit mobil Timor
b. injektor
c. Gelas ukur
2. 4.Keselamatan kerja
a. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya
b. Berhahti –hati dalam mengerjakan praktikum
c. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja
d. Menayakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktik
e. Hati – hati dalam menghidupkan mesin.
f. Penggunaan alat ukur sesuai dengan fungsinya, perhatikan selector pada alat
ukur sesuai dengan perintah yang diinginkan.
3. 5.Langkah kerja
a. Persiapkan alat dan bahan
b. Identifikasi nama, tempat dan soket terminal pada injector dan ECU
c. Identifikasi pola injeksi yang di aplikasikan pada rangkaian kelistrikan training
objek yang akan digunakan.
d. Periksa tahanan kumparan injector. Dengan Ohm meter periksa tahanan
kumparan injector pada colok injector. Besar tahanan 13,4 – 14,2 Ω pada
temperature 20˚C.
e. pemeriksaan kerja injector dengan memeriksa jumlah injeksi
i. hubungkan injector pada saluran bahan baker tekanan tinggi
ii. hubungkan terminal B+ dengan FP pada kontak diagnosis untuk
menghubungkan pompa bahan baker.
iii. Hubungkan terminal injector dengan bateray selama 15 detik
iv. Periksa jumlah penginjeksian pada gelas ukur. Spesifikasi volume injeksi
39 – 49 cc, perbedaan antara injeksi maksimal 10 cc.
v. Ulangi pengujian 2 – 3 kali agar hasil pengujian lebih valid.
f. periksa arah pengabutan dan kebocoran injector
i. Saat test injeksi, perhatikan arah pengkabutan bahan baker pada injector
arah pengkabutan yang baik adalah lurus dan melebar.
ii. Setelah selesai pengujian, lepas kabel injector dari bateray. Lakukan
pengamatan pada bagian ujung injector. Bila terjadi tetesan bahan baker
pada ujung injector, menandakan injector bocor. Kebocoran maksimal 1
tetesan permenit.
g. Bersihkan alat dan training objek yang digunakan.
h. Laporkan pada intruktor / teknisi untuk memeriksa kondisi training objek.

1. 6. Pembahasan
a. Dasar teori injektor
Injektor adalah nosel electromagnet yang akan menginjeksi BB sesuai signal dari
ECU control tersebut menggunakan control massa. Injektor dipasang melalui insulator
ke intake manifold atau kepala silinder dan dijamin delivery pipe untuk mengatur
tekanan bahan baker oleh pompa bahan baker.

Ring O pada injektor berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran udara pada
saluran masuk motor dan tempat pemasangan injektor.

Pemasangan injektor diatur sedemikian rupa, sehingga penyemprotan injektor yang


menyerupai kerucut diarahkan ke katup masuk, dengan demikian pengabutan bensin
lebih sempurna, karena semprotan bensin akan membentur katup masuk yang panas
akibat proses pembakaran dalam silinder motor.

Injektor bekerja secara serentak atau sekuen yang diatur oleh ECU tiap periodik yaitu
satu kali penyemprotan setiap satu putaran poros engkol

Cara Kerja:
Bila kumparan injektor dialiri arus listrik maka akan timbul garis gaya magnet yang
dapat mengangkat katup jarum injektor setinggi 0,1 mm dari
dudukannya.

Lamanya katup jarum terangkat adalah merupakan waktu kerja injektor, makin lama
katup jarum terangkat, makin banyak bensin yang disemprotkan, sedangkan tekanan
penyemprotan konstan kecuali saat akselerasi.

Jenis injector
1. Hasil pratikum
1) Mengidentifikasi konstruksi dan terminal pada injector dan ECU

Penjelasan

Pada injector Timor S515i, Injector dikontrol oleh ECU dengan menggunakan sinyal
negative / massa. Untuk warna kabel padsa setiap injector berbeda karena tipe injeksi
pada adalah sendiri – sendiri per injector. Untuk tegangan positif diatur berbarengan
dari tegangan sumber dengan warna kabel putih strip merah.

2) Menentukan dan menggambar pola rangkaian injector yang di aplikasikan pada


obyek yang digunakan.

Penjelasan

Untuk dapat mengukur jumlah bahan baker yang di injeksikan oleh imjektor maka
langkahnya dengan memjamper terminal FP dan B+ pada Kotak diagnosis untuk
menghidupkan pompa bahan baker selanjutnya terminal pada masing – masing
injector hubungkan ke sumber tegangan pada ACCU selama 15 detik sehingga akan
diperoleh jumlah bahan baker yang diukur pada gelas ukur.

3) Pemeriksaan injekor.
Hambatan
No injektor kumparan Arah injeksi Jumlah injeksi kesimpulan

1 10 Ώ Bercabang 37 ml Rusak

2 10 Ώ Bercabang 28 ml Rusak

3 10 Ώ Bercabang 16 ml Rusak

4 10 Ώ Bercabang 10 ml Rusak

Dari hasil praktek kondisi injector sudah jelek / rusak. Hasil tersebut tidak sesuai
Spesifikasi volume injeksi yaitu antara 39 – 49 cc, dan perbedaan antar perbedaan
antara injeksi maksimal 10 cc. ditambah dengan arah penginjeksian yang bercabang
yang seharusnya lurus dan menyebar

Anda mungkin juga menyukai