BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. RASIONAL
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan yaitu antara lain untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tersebut Undang –Undang Dasar 1945
Pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang – undang.
Perwujudan dari amanat Undang – Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Undang –
Undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan
menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi dan otonomi pendidikan yang menjunjung
tinggi hak asasi manusia. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan
dalam undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional
diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa di masa depan,yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan Negara Indonesia sepanjang jaman.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran
untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan Pendidikan Nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik, jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah;(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan (3) warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.pengembangan pendidikan nasional sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor Tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional.
Dalam pengembangan Kurikulum, MAS PME Darul Musthofa mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan
evaluasi diri madrasah tahun pelajaran 2019/2020 masih ada yang belum mencapai target
yang ingin dicapai terutama Standar Isi, Standar Proses, Standar Pembiayaan, Standar Sarana
Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan, dan Standar
Penilaian.
Kurikulum MAS PME Darul Musthofa ini disusun agar dapat digunakan sebagai
acuan madrasah dalam penyusunan dan pengembangan program pendidikan yang akan
dilaksanakan, agar sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Oleh
karena itu, dalam pengembangan kurikulum ini, MAS PME Darul Musthofa melibatkan
seluruh warga madrasah dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
2. DASAR PENYUSUNAN
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 Tahun 2013
Tentang Standar Penilaian
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.68 Tahun 2013
Tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah
Tsanawiyah.
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 Tahun 2013
Tentang Buku Teks Pelajaran dan Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
q. Peraturan Menteri Agama Nomor 912 tahun 2013 tentang Kurikulum Madrasah Tahun
2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Beraklak mulia
,sehat ,berilmu , cakap , kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab
3. VISI
a. Mempersiapkan Generasi yang handal dan mandiri dengan penguatan nilai islami
b. Dengan menganalisis potensi yang ada di Madrasah baik dari segi input/ peserta
didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah,
peran serta masyarakat, komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah
dengan warga sekolah maupun dengan stakeholder, maka tersusunlah visi sekolah.
4. MISI MADRASAH
a. Mempersiapkan Generasi yang meningkatkan kualitas intelektual, financial, dan
generasi mislim yang memiliki karakter, sikap, dan keterampilan untuk terjun
sebagai pemimpin cerdas, khususnya dalam berwirausaha yang mampu bersaing di
era Global dengan tetap berpegang kepada dasar Al-Qur’an dan As Sunnah.
b. Menjadi lembaga pendidikan Islam yang unggul di bidang Tahfizh Al Qur’an,
Kewirausahaan dan IPTEK.
c. Menjadi lembaga pendidikan Islam yang mampu melahirkan manusia-manusia
unggulan yang memiliki semangat pembaharuan, dan memiliki jiwa kepemimpinan
serta wawasan yang luas.
d. Menjadi lembaga pendidikan Islam yang modern, inovatif dan terdepan dalam
Tarbiyah Islamiyyah.
e. Berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam proses rekonstruksi perbaikan
masyarakat, bangsa dan negara.
5. TUJUAN MADRASAH
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah mempersiapkan generasi Islam yang:
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah PME Darul Musthofa
10
1. Memiliki kekuatan aqidah yang shahih, ibadah yang benar dan memiliki budi
pekerti yang luhur (akhlaqul karimah) berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah sesuai
pemahaman salafusshalih.
2. Memiliki kemampuan menghafal Al Qur’an.
3. Memiliki kemampuan kecakapan hidup untuk dapat bersaing di kehidupan nyata
4. Menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris serta mengaplikasikannya dalam
komunikasi harian.
5. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan perkembangan
zaman.
6. Mampu menguasai dasar-dasar teknologi informasi dan komunikasi.
7. Berprestasi dalam bidang akademis dan non akademis.
8. Mampu beradaptasi secara positif di tengah masyarakat.
9. Sukses menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A.STRUKTUR KURIKULUM
A.1. STRUKTUR KURIKULUM KELAS VII
Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri
atas kompetensi Inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas dua komponen Kelompok A dan Kelompok B
Kompetensi Inti dikelompokkan menjadi:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum kelas VII
disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Memuat 14 mata pelajaran, yang terbagi dalam komponen kelompok A : 11 Mata
Pelajaran dan Kelompok B : 3 mata pelajaran.
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar/ diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri di MTs
PME Darul Musthofa dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru mata pelajaran atau tenaga kependidikan yang memiliki
kemampuan di bidang ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh madrasah.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan
dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta
didik.
c. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 40 minggu
TABEL 1
STRUKTUR KURIKULUM KELAS X, XI dan XII
ALOKASI WAKTU
BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. AlQur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
a. Kimia 2 4 4
b. Fisika 2 4 4
c. Biologi 2 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
a. Sosiologi 2 - -
b. Sejarah 2 - -
c. Ekonomi 2 - -
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya 2 2 2
Mulok
4. Nahwu Shorof 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46
Keterangan:
Matapelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan
intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula
kegiatan ekstrakurikuler Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Pidato 3
Bahasa, Silat, Beternak Sapi dan Kambing, Berkuda, Memanah, Berkebun dan lain
sebagainya.
Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Pidato 3 Bahasa, Silat, Beternak
Sapi dan Kambing, Berkuda, Memanah, Berkebun dan yang lainnya adalah dalam
rangka mendukung pembentukan sikap kepribadian, kepemimpin an dan sikap sosial
peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam
usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah
merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran
per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk
tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan
peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Muatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep
terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk
integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin
biologi, fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi,
geografi, dan sosiologi. Kedua matapelajaran tersebut merupakan program pendidikan
yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar,
rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.
Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat
kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau
space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam
sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam
perspektif biologi, fisika, dan kimia. Integrasi berbagai konsep dalam matapelajaran
IPA dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin
ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsepkonsep disiplin ilmu
Struktur kurikulum untuk kelas XI dan XI terdiri atas tiga komponen mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran dikelompokkan menjadi:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Kelompok mata pelajaran Estetika
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian yang integral dari
struktur kurikulum.Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 2
TABEL 2
Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran
asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
TABEL3
STRUKTUR KURIKULUM KLS XI dan XII
ALOKASI WAKTU BELAJAR
MATA PELAJARAN PER MINGGU
XI XII
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. AlQur'an Hadis 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2
c. Fiqih 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
2. Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Arab 3 3
5. Matematika 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
a. Kimia 4 4
b. Fisika 4 4
c. Biologi 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2
3. Prakarya 2 2
Mulok
4. Nahwu 2 2
5. Shorof 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46
*) PD Ekstrakurikuler dilaksanakan sore hari jam antar jam 13.30 – 16.30
B. MUATAN KURIKULUM
1. MUATAN KURIKULUM KELAS X, XI dan XII
Muatan Kurikulum MAS PME Darul Musthofa meliputi sejumlah mata pelajaran
sebanyak 16 mata pelajaran yang terbagi menjadi kelompok A dan kelompok B seperti dalam
tabel struktur kurikulum.
a. MATA PELAJARAN KELOMPOK A
KELAS: X
Tahun 1945
3.4 Mengkarakteristikkan keberagaman suku, 4.4 Melaksanakan tanggung jawab terkait
agama, ras, dan antargolongan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.5 Menganalisis pentingnya kerja sama dalam 4.5 Bertanggung jawab dalam bekerja sama di
berbagai bidang kehidupan di masyarakat berbagai bidang kehidupan masyarakat
3.6 Mengasosiasikan karakteristik daerah 4.6 Mewujudkan karakteristik daerah dalam
dalam kerangka Negara Kesatuan kerangka Negara Kesatuan Republik
Republik Indonesia Indonesia
KELAS: XI
1.2 Menghargai makna, kedudukan, dan 2.2 Mendukung kedudukan, fungsi dan makna
fungsi Undang-Undang Dasar Negara konstitusi negara, serta peraturan
Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil perundangan lainnya sesuai dengan
sebagai bentuk sikap beriman dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
bertakwa Indonesia Tahun 1945
1.3 Menata tata urutan peraturan perundang- 2.3 Memperjelas konsepsi tata urutan
undangan dalam sistem hukum nasional di peraturan perundang-undangan sesuai
Indonesia secara adil dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
1.4 Mensyukuri nilai dan semangat 2.4 Bertanggungjawab terhadap makna dan arti
Kebangkitan nasional 1908 dalam penting Kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia secara tulus. Indonesia
1.5 Menghayati nilai dan semangat Sumpah 2.5 Menghargai nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Pemuda tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Mensyukuri semangat dan komitmen 2.6 Menunjukkan semangat dan komitmen
kebangsaan kolektif untuk memperkuat kebangsaan kolektif untuk memperkuat
Negara Kesatuan Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KELAS: XII
BAHASA INDONESIA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi 4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi
(cerita imajinasi) yang dibaca dan (cerita imajinasi) yang didengar dan
didengar dibaca
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan bentuk cerita imajinasi secara lisan dan
didengar tulis dengan memperhatikan struktur,
penggunaan bahasa, atau aspek lisan
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang 4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang
cara melakukan sesuatu dan cara cara memainkan alat musik daerah, tarian
membuat (cara memainkan alat daerah, cara membuat cinderamata,
musik/tarian daerah, cara membuat dan/atau kuliner khas daerah) yang
kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai dibaca dan didengar
sumber yang dibaca dan didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke
teks prosedur tentang cara melakukan dalam bentuk teks prosedur (tentang cara
sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik daerah, tarian
memainkan alat musik/tarian daerah, cara daerah, cara membuat cinderamata, dll)
membuat kuliner khas daerah, dll.) dari dengan memperhatikan struktur, unsur
berbagai sumber yang dibaca dan kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis
didengar
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil
laporan hasil observasi berupa buku observasi berupa buku pengetahuan yang
pengetahuan yang dibaca atau dibaca dan didengar
diperdengarkan
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi 4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan
teks laporan hasil observasi yang berupa hasil observasi yang berupa buku
buku pengetahuan yang dibaca atau pengetahuan secara lisan dan tulis
diperdengarkan dengan memperhatikan kaidah
kebahasaan atau aspek lisan
3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi 4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang
dan nonfiksi yang dibaca isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur 4.10 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku
dalam buku fiksi dan nonfiksi fiksi/nonfiksi yang dibaca
3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, 4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan,
keperluan, permintaan, dan/atau permintaan, dan/atau permohonan) surat
permohonan) dari surat pribadi dan surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau
dinas yang dibaca dan didengar diperdengarkan
3.12 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan 4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk
dari surat pribadi dan surat dinas yang kepentingan resmi dengan
dibaca dan didengar memperhatikan struktur teks,
kebahasaan, dan isi
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, 4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun,
dan pilihan kata) dari puisi rakyat syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)
(pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat yang disajikan dalam bentuk tulis dan
setempat) yang dibaca dan didengar lisan
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi 4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi
rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi
rakyat setempat) yang dibaca dan rakyat setempat) yang dibaca dan
didengar didengar
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.2 Menyajikan data dan informasi dalam
berita (membanggakan dan memotivasi) bentuk berita secara lisan dan tulis
yang didengar dan dibaca dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan, atau aspek lisan (lafal,
intonasi, mimik, dan kinesik)
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, 4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau
slogan, atau poster (yang membuat poster (membanggakan dan memotivasi)
bangga dan memotivasi) dari berbagai dari berbagai sumber
sumber yang dibaca dan didengar
3.4 Menelaah pola penyajian dan kebahasaan 4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan
teks iklan, slogan, atau poster (yang dalam bentuk iklan, slogan, atau poster
membuat bangga dan memotivasi) dari secara lisan dan tulis
berbagai sumber yang dibaca dan
didengar
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi 4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel
berupa artikel ilmiah populer dari ilmiah populer dari koran dan majalah)
koran/majalah) yang didengar dan dibaca yang didengar dan dibaca
3.6 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi 4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke
(berupa artikel ilmiah populer dari dalam bentuk teks eksposisi artikel
koran/majalah) yang diperdengarkan atau ilmiah populer (lingkungan hidup,
dibaca kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya, dll) secara lisan dan tertulis
dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, dan aspek lisan
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur 4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun
pembangun teks puisi yang dan makna teks puisi yang
diperdengarkan atau dibaca diperdengarkan atau dibaca
3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks 4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, dan
puisi (perjuangan, lingkungan hidup, pendapat dalam bentuk teks puisi secara
kondisi sosial, dan lain-lain) yang tulis/lisan dengan memperhatikan unsur-
diperdengarkan atau dibaca unsur pembangun puisi
3.9 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.9 Meringkas isi teks eksplanasi yang
ekplanasi berupa paparan kejadian suatu berupa proses terjadinya suatu fenomena
fenomena alam yang diperdengarkan dari beragam sumber yang didengar
atau dibaca dan dibaca
3.10 Menelaah teks ekplanasi berupa paparan 4.10 Menyajikan informasi dan data dalam
kejadian suatu fenomena alam yang bentuk teks eksplanasi proses terjadinya
diperdengarkan atau dibaca suatu fenomena secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
3.11 Mengidentifikasi informasi pada teks 4.11 Menceritakan kembali isi teks ulasan
ulasan tentang kualitas karya (film, tentang kualitas karya (film, cerpen,
cerpen, puisi, novel, dan karya seni puisi, novel, karya seni daerah) yang
daerah) yang dibaca atau diperdengarkan dibaca atau didengar
3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas
ulasan (film, cerpen, puisi, novel, dan karya (film, cerpen, puisi, novel, karya
karya seni daerah) yang diperdengarkan seni daerah, dll.) dalam bentuk teks
dan dibaca ulasan secara lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, 4.13 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan,
arahan, dan pertimbangan tentang pertimbangan tentang berbagai hal
berbagai hal positif atas permasalahan positif permasalahan aktual dari teks
aktual dari teks persuasi (lingkungan persuasi (lingkungan hidup, kondisi
hidup, kondisi sosial, dan/atau sosial, dan/atau keragaman budaya) yang
keragaman budaya) yang didengar dan didengar dan dibaca
dibaca
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan,
persuasi yang berupa saran, ajakan, dan arahan, dan pertimbangan) secara tulis
pertimbangan tentang berbagai dan lisan dengan memperhatikan
permasalahan aktual (lingkungan hidup, struktur, kebahasaan, atau aspek lisan
kondisi sosial, dan/atau keragaman
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah PME Darul Musthofa
28
3.16 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah 4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas
kebahasaan dalam teks drama yang atau naskah
berbentuk naskah atau pentas
3.17 Menggali dan menemukan informasi dari 4.17 Membuat peta konsep/garis alur dari
buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi 4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku
yang dibaca fiksi dan nonfiksi yang dibaca secara
lisan/tertulis
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Mengidentifikasi informasi dari laporan 4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat,
percobaan yang dibaca dan didengar langkah, dan hasil dalam laporan
(percobaan sederhana untuk mendeteksi percobaan yang didengar dan/atau dibaca
zat berbahaya pada makanan, adanya
vitamin pada makanan, dll)
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah,
teks laporan percobaan yang didengar dan hasil dalam laporan percobaan
atau dibaca (percobaan sederhana untuk secara tulis dan lisan dengan
mendeteksi zat berbahaya pada makanan, memperhatikan kelengkapan data,
adanya vitamin pada makanan, dll) struktur, aspek kebahasaan, dan aspek
lisan
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, 4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan,
pandangan, arahan atau pesan dalam atau pesan dalam pidato (lingkungan
pidato persuasif tentang permasalahan hidup, kondisi sosial, dan/atau
aktual yang didengar dan dibaca keragaman budaya) yang didengar
dan/atau dibaca
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan 4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan
pidato persuasif tentang permasalahan atau pesan dalam pidato (lingkungan
aktual yang didengar dan dibaca hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau
tulis dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan.
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun
karya sastra dalam teks cerita pendek karya sastra dengan bukti yang
yang dibaca atau didengar mendukung dari cerita pendek yang
dibaca atau didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek 4.6 Mengungkapkan pengalaman dan
kebahasaan cerita pendek yang dibaca gagasan dalam bentuk cerita pendek
atau didengar dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan
3.7 Mengidentifikasi informasi berupa kritik, 4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan
sanggahan, atau pujian dari teks berupa kritik, sanggahan, atau pujian
tanggapan (lingkungan hidup, kondisi (mengenai lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) sosial, dan/atau keragaman budaya) yang
yang didengar dan/atau dibaca didengar dan dibaca
3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.8 Mengungkapkan kritik, sanggahan, atau
teks tanggapan (lingkungan hidup, pujian dalam bentuk teks tanggapan
kondisi sosial, dan/atau keragaman secara lisan dan/atau tulis dengan
budaya, dll) berupa kritik, sanggahan, memperhatikan struktur dan kebahasaan
atau pujian yang didengar dan/atau
dibaca
3.9 Mengidentifikasi informasi teks diskusi 4 .9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat,
berupa pendapat pro dan kontra dari argumen yang mendukung dan yang
permasalahan aktual yang dibaca dan kontra serta solusi atas permasalahan
didengar aktual dalam teks diskusi yang didengar
dan dibaca
3.10 Menelaah pendapat dan argumen yang 4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen
mendukung dan yang kontra dalam teks yang mendukung dan yang kontra serta
diskusi berkaitan dengan permasalahan solusi atas permasalahan aktual dalam
aktual yang dibaca dan didengar teks diskusi dengan memperhatikan
struktur dan aspek kebahasaan, dan
aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan)
3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, 4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati,
kepedulian, empati, atau perasaan pribadi kepedulian, empati atau perasaan pribadi
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah PME Darul Musthofa
30
dari teks cerita inspiratif yang dibaca dan dalam bentuk cerita inspiratif yang
didengar dibaca dan didengar
3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi 4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati,
teks cerita inspiratif kepedulian, dan perasaan dalam bentuk
cerita inspiratif dengan memperhatikan
struktur cerita dan aspek kebahasaan
3.13 Menggali informasi unsur-unsur buku 4.13 Membuat peta konsep/garis alur dari
fiksi dan nonfiksi buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.14 Menelaah hubungan antara unsur-unsur 4.14 Menyajikan tanggapan terhadap buku
buku fiksi/nonfiksi yang dibaca fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi 4.15Membuat peta pikiran/ rangkuman alur
dan nonfiksi yang dibaca tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi
yang dibaca
3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam 4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku
buku fiksi dan nonfiksi fiksi nonfiksi yang dibaca
MATEMATIKA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.5 Menjelaskan dan melakukan menyatakan 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
konsep nilai mutlak dalam persamaan dan berkaitan dengan konsep nilai mutlak
pertidaksamaan linier dalam memecahkan dalam persamaan dan pertidaksamaan
masalah kontekstual linier
3.6 Menjelaskan bentuk konsep nilai mutlak 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dalam persamaan dan pertidaksamaan konsep nilai mutlak dalam persamaan dan
linier masalah kontekstual pertidaksamaan linier
3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi pada 4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bentuk aljabar (penjumlahan, dengan operasi pada bentuk aljabar
pengurangan, perkalian, dan pembagian)
3.8 Menjelaskan persamaan dan 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pertidaksamaan linear satu variabel dan dengan persamaan dan pertidaksamaan
penyelesaiannya linear satu variable
3.9 Membuat model matematika berupa 4.9 Menyelesaikan masalah model matematika
persamaan dan pertidaksamaan linear dua berupa persamaan dan pertidaksamaan
variabel yang melibatkan nilai mutlak dari linear dua variabel yang melibatkan nilai
situasi nyata dan matematika, serta mutlak dari situasi nyata dan matematika
menentukan jawab dan menganalisis
model sekaligus jawabnya
3.10 Mendeskripsikan konsep sistem 4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
persamaan linier dua dan tiga variable dengan persamaan linier dua dan tiga
serta pertidaksamaan linier dua variabel variable serta pertidaksamaan linier dua
dan mampu menerapkan berbagai strategi variable
yang efektif dalam menentukan himpunan
penyelesaiannya serta memeriksa
3.11 Menggunakan SPLDV, SPLTV dan 4.11
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan
sistem pertidaksamaan linear dua variabel
aritmetika SPLDV, SPLTV dan sistem
(SPtLDV) untuk menyajikan masalah pertidaksamaan linear dua variabel
kontekstual dan menjelaskan makna tiap(SPtLDV) untuk menyajikan masalah
besaran secara lisan maupun tulisan kontekstual dan menjelaskan makna tiap
besaran secara lisan maupun tulisan
3.12 Membuat model matematika berupa 4.12 model matematika berupa SPLDV,
SPLDV, SPLTV, dan SPtLDV dari situasi SPLTV, dan SPtLDV dari situasi nyata dan
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.4 Memahami dan menganalisis sifat suatu 4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
fungsi sebagai hasil operasi dua atau lebih berkaitan dengan fungsi linear sebagai
fungsi yang lain persamaan garis lurus
3.5 Memahami konsep komposisi fungsi dengan 4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
menggunakan konteks sehari-hari dan dengan sifat suatu fungsi sebagai hasil
menerapkannya operasi dua atau lebih fungsi yang lain
3.6 Mengolah data masalah nyata dengan 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
menerapkan aturan operasi dua fungsi atau lebih dengan sifat suatu fungsi sebagai hasil
dan menafsirkan nilai variabel yang digunakan operasi dua atau lebih fungsi yang lain
untuk memecahkan masalah.
3.7 Memilih strategi yang efektif dan menyajikan 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
model matematika dalam memecahkan masalah berkaitan dengan model matematika
nyata terkait fungsi invers dan invers fungsi.
3.8 Menrancang dan mengajukan masalah dunia 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
nyata yang berkaitan dengan komposisi dengan komposisi fungsi
fungsi dan menerapkan berbagai aturan
dalam menyelesaikannya.
3.6 Memahami konsep barisan tak hingga sebagai 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
fungsi dengan daerah asal himpunan bilangan dengan konsep barisan tak
asli.
4.6 Menerapkan konsep barisan dan deret tak hingga 4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dalam penyelesaian masalah sederhana. dengan konsep barisan dan deret tak
hingga
3.11 Merancang dan mengajukan masalah nyata 4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
berupa masalah program linear, dan dengan program linear
menerapkan berbagai konsep dan aturan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dan
menentukan nilai optimum dengan
menggunakan fungsi selidik yang ditetapkan.
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KIMIA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
4.2 Mengolah dan menganalisis struktur atom 4.5 Menyajikan hasil percobaan struktur atom
berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika berdasarkan teori atom Bohr dan teori
kuantum. mekanika kuantum.
4.3. Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi 4.6 Membuat model tata senyawa dan
elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak persamaan reaksi
unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik
unsur.
3.4 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, 4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan
ion, molekul) materi dan hubungannya dengan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,
sifat fisik materi. molekul) materi dan hubungannya dengan sifat
fisik materi.
3.5 Menganalisis kepolaran senyawa. 4.8 menyelesaikan masalah tentang kepolaran
senyawa.
3.6 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di 4.9 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti
menentukan bentuk molekul. atom (Teori Domain Elektron) untuk
menentukan bentuk molekul
4.3 Mengolah dan menganalisis perbandingan 4.10 Mengomunikasikan analisis perbandingan
proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, proses pembentukan ikatan ion, ikatan
ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,
materi dan hubungannya dengan sifat fisik molekul) materi dan hubungannya dengan sifat
materi. fisik materi.
4.4. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta 4.11 Menyajikan karya tentang hasil percobaan
menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa kepolaran senyawa
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik 4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-
kegunaannya. fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan dampak
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
serta cara mengatasinya. lingkungan dan kesehatan serta cara
mengatasinya
4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat 4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman dampak pembakaran senyawa hidrokarbon
kekhasan atom karbon dan penggolongan terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara
senyawanya. mengatasinya
4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses 4.5 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses
pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-
minyak bumi beserta kegunaannya. fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
4.3 Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran 4.6 Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan hidrokarbon terhadap lingkungan dan
serta upaya untuk mengatasinya. kesehatan serta upaya untuk mengatasinya
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk 4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
hidup dan lingkungannya serta dinamika interaksi makhluk hidup dengan
populasi akibat interaksi tersebut lingkungan sekitarnya
3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi 3.5 4.8 Menyajikan hasil reaksi eksoterm
endoterm berdasarkan hasil percobaan dan dan reaksi endoterm berdasarkan hasil
diagram tingkat energi. percobaan dan diagram tingkat energi.
3.6 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum 4.9 melakukan percobaan tentang H reaksi
Hess, data perubahan entalpi pembentukan berdasarkan hukum Hess,
standar, dan data energi ikatan.
4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta 4.10 menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
reaksi endoterm.
4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta 4.11 Menyajikan menyimpulkan serta menyajikan
menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm.
reaksi.
KELAS:XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
pencernaan
3.6 Memahami berbagai zat aditif dalam 4.6 Membuat karya tulis tentang dampak
makanan dan minuman, zat adiktif, serta penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif
dampaknya terhadap kesehatan bagi kesehatan
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada 4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh
manusia dan memahami gangguan pada aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
sistem peredaran darah, serta upaya dengan frekuensi denyut jantung
menjaga kesehatan sistem peredaran darah
3.8 Memahami tekanan zat dan penerapannya 4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menyelidiki tekanan zat cair pada
tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas kedalaman tertentu, gaya apung, dan
jaringan angkut pada tumbuhan kapilaritas, misalnya dalam batang
tumbuhan
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada 4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga
manusia dan memahami gangguan pada kesehatan sistem pernapasan
sistem pernapasan, serta upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia 4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi
dan memahami gangguan pada sistem pada manusia dan penerapannya dalam
ekskresi serta upaya menjaga kesehatan menjaga kesehatan diri
sistem ekskresi
3.11 Menerapkan konsep getaran, gelombang, 4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang
bunyi, dan sistem pendengaran dalam getaran, gelombang, dan bunyi
kehidupan sehari-hari termasuk sistem
sonar pada hewan
3.12 Memahami sifat-sifat cahaya, 4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang
pembentukan bayangan pada bidang datar pembentukan bayangan pada cermin dan
dan lengkung, serta penerapannya untuk lensa
menjelaskan proses penglihatan manusia,
mata serangga, dan prinsip kerja alat optik
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikaps osial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat 4.1 menyajikan hasil percobaan fenomena sifat
koligatif larutan pada penurunan tekanan uap, koligatif larutan pada penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan
tekanan osmosis. tekanan osmosis.
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan 4.2 menyajikan hasil percobaan sifat koligatif
larutan nonelektrolit. larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
4.1 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data 4.3 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data
percobaan terkait penurunan tekanan uap, percobaan terkait penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan
tekanan osmosis larutan. tekanan osmosis larutan
4.2 Mengolah dan menganalisis data percobaan 4.3 Menyajikan hasil pengamatan data percobaan
untuk membandingkan sifat koligatif larutan untuk membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit
yang konsentrasinya sama. yang konsentrasinya sama.
3.3 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan 4.5 Menyajikan hasil hukum/aturan dalam
terkait sel elektrokimia. perhitungan terkait sel elektrokimia.
Membuat 4.6 karya sederhana yang
4.4 Menciptakan ide/gagasan produk sel memanfaatkan prinsip produk sel
elektrokimia. elektrokimia.
4.5 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan 4.7 menyajikan ide/gagasan untuk mencegah dan
mengatasi terjadinya korosi mengatasi terjadinya korosi
4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan 4.8 Menyajikan hasil terkait dengan perhitungan
sel elektrokimia sel elektrokimia
3.9 Memahami sifat fisika dan sifat kimia 4.9 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
tanah, organisme yang hidup dalam tanah, sifat kimia tanah, organisme yang hidup
dan pentingnya tanah untuk keberlanjutan dalam tanah, dan pentingnya tanah untuk
kehidupan keberlanjutan kehidupan
3.10 Memahami proses dan produk teknologi 4.10 Memahami proses dan produk teknologi
ramah lingkungan untuk keberlanjutan ramah lingkungan untuk keberlanjutan
kehidupan kehidupan
FISIKA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikaps osial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah PME Darul Musthofa
41
3.1. Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip 4.1 Menyajikan fisika dan prinsip-prinsip pengukuran
pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)
angka penting)
3.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan 4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
untuk penyelidikan ilmiah.
3.3.. Menyajikan hasil analisis berdasarkan data 4.3 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data
percobaan terkait penurunan tekanan uap, kenaikan percobaan terkait penurunan tekanan uap,
titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan
larutan. tekanan osmosis larutan
Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan 4.6 Menyajikan hasil pengamatan data percobaan
pendekatan geometri) untuk membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit
yang konsentrasinya sama.
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan 4.5 Menyajikan hasil hukum/aturan dalam
untuk menentukan resultan vektor perhitungan terkait sel elektrokimia.
4.8 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan 4.7 menyajikan ide/gagasan untuk mencegah dan
gerakan benda pada gerak lurus mengatasi terjadinya korosi
4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan 4.8 Menyajikan hasil terkait dengan perhitungan
sel elektrokimia sel elektrokimia
4.1 3.9 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis 4.9 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sifat kimia tanah, organisme yang hidup
dalam tanah, dan pentingnya tanah untuk
3.10 Merencanakan dan melaksanakan percobaan 4.10 Memahami proses dan produk teknologi
untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan ramah lingkungan untuk keberlanjutan
percepatan dalam gerak lurus kehidupan
EKONOMI
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Menganalisis masalah ekonomi dan cara 4.2 Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi
mengatasinya dan cara mengatasinya
3.3 Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi 4.3 Menyajikan peran pelaku kegiatan ekonomi
3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan 4.4 Melakukan penelitian tentang pasar dan
terbentuknya harga pasar dalam terbentuknya harga pasar dalam
perekonomian. perekonomian.
GEOGRAFI
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
SOSIOGOGI
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Menganalisis keterkaitan konsep manusia 4.1 Menyajikan hasil kajian tentang konsep
hidup dalam ruang dan waktu manusia hidup dalam ruang dan waktu, dalam
berbagai bentuk komunikasi.
3.2 Menganalisis konsep manusia hidup dalam 4.2 Menyajikan hasil telaah tentang konsep
perubahan dan keberlanjutan bahwa manusia hidup dalam perubahan dan
keberlanjutan, dalam berbagai bentuk
komunikasi.
3.3 Menganalis keterkaitan peristiwa sejarah 4.3 Membuat tulisan tentang hasil kajian
tentang manusia di masa lalu untuk kehidupan mengenai keterkaitan kehidupan masa lalu
masa kini. untuk kehidupan masa kini.
3.4 Menganalisis ilmu sejarah 4.4 Menyajikan hasil telaah tentang peristiwa
sebagai karya sejarah, mitos, dan fiksi dalam
bentuk tulisan.
3.5 Menganalisis cara berfikir sejarah dalam 4.5 Menerapkan cara berfikir sejarah dalam
mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah. mengkaji peristiwa-peristiwa yang
dipelajarinya, dalam berbagai bentuk
presentasi.
3.6 Menganalisis berbagai bentuk/jenis sumber 4.6 Menyajikan hasil analisis jenis sumber, peran
Sejarah sumber dan keterkaitannya dengan kejadian
sejarah, dalam berbagai bentuk presentasi.
3.7 Menganalisis langkah-langkah penelitian 4.7 Melakukan penelitian sejarah secara
Sejarah terhadap berbagai peristiwa Sejarah sederhana dan menyajikanya dalam bentuk
laporan penelitian.
3.8 Menganalisis perbedaan ciri-ciri dari 4.8 Menyajikan hasil mengklasifikasi ciri-ciri
historiografi tradisional, kolonial dan modern historiografi tradisional, kolonial dan modern
dari sumber yag ditentukan guru, dalam
berbagai bentuk presentasi.
3.9 Menganalisis keterkaitan antara manusia 4.9 Menyajikan hasil analisis mengenai
purba Indonesia dan Dunia dengan manusia keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia
modern dalam fisik dan budaya dan Dunia dengan manusia modern secara
fisik dan budaya, dalam berbagai bentuk
presentasi.
3.10 Menganalisis keterkaitan kehidupan awal 4.10 Menarik berbagai kesimpulan dari hasil
manusia Indonesia di bidang kepercayaan, evaluasi terhadap perkembangan teknologi
sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi serta pada zaman kehidupan praaksara terhadap
pengaruhnya dalam kehidupan masa kini kehidupan masyarakat masa kini, dalam
bentuk tulisan
3.11 Menganalisis perbandingan peradaban awal 4.11 Menyajikan hasil analisis peradaban awal
dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dunia dan Indonesia serta keterkitannya
dengan manusia masa kini dalam cara dengan manusia masa kini dalam cara
berhubungan dengan lingkungan, hukum, berhubungan dengan lingkungan, hukum,
kepercayaan, pemerintahan dan sosial kepercayaan, pemerintahan, dan sosial, dalam
berbagai bentuk presentasi.
BAHASA INGGRIS
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
jumlah binatang, benda, dan bangunan bangunan publik yang dekat dengan
publik yang dekat dengan kehidupan kehidupan siswa sehari-hari, dengan
siswa sehari-hari, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan dan kosa kata terkait article a dan sesuai konteks
dan the, plural dan singular)
3.5 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.5 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait dengan sifat sifat orang, binatang, dan benda, dengan
orang, binatang, benda sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan be, adjective) dan sesuai konteks
3.6 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait dengan tingkah tingkah laku/tindakan/fungsi orang,
laku/tindakan/fungsi orang, binatang, binatang, dan benda, dengan fungsi
benda, sesuai dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan kalimat declarative, konteks
interogative, simple present tense)
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 Teks Deskriptif
teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.7.1 Menangkap makna secara kontekstual
deskriptif lisan dan tulis dengan memberi terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
dan meminta informasi terkait dengan unsur kebahasaan teks deskriptif lisan
deskripsi orang, binatang, dan benda, dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
sangat pendek dan sederhana, sesuai terkait orang, binatang, dan benda
dengan konteks penggunaannya 4.7.2 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis,
sangat pendek dan sederhana, terkait
orang, binatang, dan benda, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
dan sesuai konteks
3.8 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.8 Menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan dalam lirik lagu terkait terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja SMA/MA kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMA/MA
FISIKA
KELAS XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah PME Darul Musthofa
48
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
SENI BUDAYA
KELAS: X
SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.4 Memahami konsep dasar ansamble musik. 4.4 Memainkan ansamble musik sejenis dan
campuran.
SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS: XI
SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS: XII
SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
3.3 Memahami prosedur berkarya seni grafis 4.3 Membuat karya seni grafis dengan
dengan berbagai bahan dan teknik berbagai bahan dan teknik
3.4 Memahami prosedur penyelenggaraan 4.4 Menyelenggarakan pameran seni rupa
pameran karya seni rupa
SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Memahami tari kreasi dengan 4.2 Memeragakan tari kreasi dengan
menggunakan unsur pendukung tari sesuai menggunakan unsur pendukung tari sesuai
iringan iringan
3.3 Memahami penerapan pola lantai dan 4.3 Memeragakan cara menerapkan gerak tari
unsur pendukung gerak tari kreasi kreasi berdasarkan pola lantai dengan
menggunakan unsur pendukung tari
3.4 Memahami penerapan pola lantai tari 4.4 Memeragakan tari kreasi berdasarkan pola
kreasi berdasarkan unsur pendukung tari lantai dengan menggunakan unsur
sesuai iringan pendukung tari sesuai iringan
SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
dalam berbagai permainan bola besar berbagai permainan bola besar sederhana
sederhana dan atau tradisional dan atau tradisional
3.2 Memahami konsep variasi gerak spesifik4.2 Mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam
dalam berbagai permainan bola kecil berbagai permainan bola kecil sederhana
sederhana dan atau tradisional dan atau tradisional
3.3 Memahami konsep variasi gerak spesifik4.3 Mempraktikkan variasi gerak spesifik jalan,
jalan, lari, lompat, dan lempar dalam lari, lompat, dan lempar dalam berbagai
berbagai permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau tradisional
tradisional
3.4 Memahami konsep variasi gerak spesifik4.4 Mempraktikkan variasi gerak spesifik seni
seni beladiri beladiri
3.5 Memahami konsep latihan peningkatan 4.5 Mempraktikkan latihan peningkatan derajat
derajat kebugaran jasmani yang terkait kebugaran jasmani yang terkait dengan
dengan keterampilan (kecepatan, keterampilan (kecepatan, kelincahan,
kelincahan, keseimbanga, dan koordinasi) keseimbanga, dan koordinasi) serta
serta pengukuran hasilnya pengukuran hasilnya
3.6 Memahami konsep kombinasi keterampilan4.6 Mempraktikkan kombinasi keterampilan
berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam
aktivitas spesifik senam lantai aktivitas spesifik senam lantai
3.7 Memahami prosedur variasi dan kombinasi4.7 Mempraktikkan prosedur variasi dan
gerak berbentuk rangkaian langkah dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
tanpa/dengan musik sebagai pembentuk (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
gerak pemanasan dan inti latihan dalam pembentuk gerak pemanasan dan inti latihan
aktivitas gerak berirama. dalam aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami konsep gerak spesifik salah satu4.8 Mempraktikkan gerak spesifik salah satu
gaya renang dalam permainan air dengan gaya renang dalam permainan air dengan
atau tanpa alat ***) atau tanpa alat ***)
3.9 Memahami perlunya pencegahan terhadap4.9 Memaparkan perlunya pencegahan
“bahaya pergaulan bebas” terhadap “bahaya pergaulan bebas”
3.10 Memahami cara menjaga keselamatan diri 4.10 Memaparkan cara menjaga keselamatan
dan orang lain di jalan raya diri dan orang lain di jalan raya
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil dapat dipilih sesuai
dengan sarana prasarana yang tersedia.
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri lainnya
(karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.Olahraga
beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik psikis anak
kelas I. II dan III belum cukup untuk menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau tidak bisa
dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di lingkup materi.
PRAKARYA
KELAS: X
KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Memahami jenis, karakteristik, kekuatan 4.2 Membuat produk sederhana menggunakan
bahan, serta peralatan kerja pengolahnya peralatan kerja sesuai dengan jenis,
karakteristik, dan kekuatan bahan
3.3 Memahami jenis-jenis dan fungsi 4.3 Memanipulasi jenis-jenis dan fungsi
teknologi konstruksi teknologi konstruksi
3.4 Memahami sistem, jenis, serta 4.4 Membuat produk teknologi konstruksi
karakteristik persambungan dan penguatan dengan memanfaatkan potensi yang ada di
pada konstruksi lingkungan sekitar
BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah PME Darul Musthofa
66
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
PRAKARYA
KELAS: XI
KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
3.3 Memahami pengetahuan tentang jenis, 4.3 Memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter dan teknik pengolahan pengolahan kerang, kaca, keramik dan
kerang, kaca, keramik dan botol plastik botol plastik yang sesuai dengan potensi
daerah setempat
3.4 Memahami pengetahuan tentang 4.4 Perancangan, pembuatan, dan penyajian
prinsip perancangan, pembuatan dan produk kerajinan dari kerang, kaca,
penyajian produk kerajinan dari keramik dan botol plastik, yang kreatif dan
kerang, kaca, keramik dan botol plastik inovatif, sesuai dengan potensi daerah
setempat
yang kreatif dan inovatif
REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.3 Memahami sumber dan permasalahan air 4.3 Memanipulasi sistem penjernih air
serta perkembangan peralatan penjernih air
3.4 Memahami penerapan sistem penyaringan 4.4 Membuat alat penjernih air dengan
air alami dan buatan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitar
BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.3 Memahami tahapan budidaya ternak 4.3 Mempraktikkan tahapan budidaya ternak
kesayangan (kelinci, hamster, burung, kesayangan (kelinci, hamster, burung,
ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain) ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain)
3.4 Menganalisis komoditas satwa harapan 4.4 Menerapkan komoditas satwa harapan
(jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot,
dan lain-lain) yang dapat dikembangkan dan lain-lain) yang dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan wilayah setempat sesuai kebutuhan wilayah setempat
3.5 Memahami kebutuhan dan karakteristik 4.5 Menentukan sarana dan peralatan ternak
sarana dan peralatan budidaya satwa satwa harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra,
harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, cacing, bekicot, dan lain-lain)
bekicot, dan lain-lain)
3.6 Memahami tahapan budidaya satwa 4.6 Mempraktikkan budidaya satwa harapan
harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot,
bekicot, dan lain-lain) dan lain-lain)
PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
KELAS XII
KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Memahami sarana dan peralatan untuk 4.2 Menyiapkan sarana dan peralatan untuk
budidaya ikan konsumsi budidaya ikan konsumsi
3.3 Memahami tahapan budidaya 4.3 Mempraktikkan budidaya (pembesaran)
(pembesaran) ikan konsumsi ikan konsumsi
3.4 Memahami komoditas ikan hias yang 4.4 Menentukan komoditas ikan hias yang
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
wilayah setempat wilayah setempat
3.5 Memahami sarana dan peralatan untuk 4.5 Mengembangkan sarana dan peralatan
budidaya ikan hias untuk budidaya ikan hias
3.6 Memahami tahapan budidaya 4.6 Mempraktikkan budidaya (pembesaran)
(pembesaran) ikan hias ikan hias
PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3. PENGEMBANGAN DIRI
>Pengertian
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah.Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya
pembetukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir serta kegiatan ekstra kurikuler.
>.Tujuan
Adapun tujuannya adalah membina dan menumbuhkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemandirian, kemampuan sosial,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir dan kemampuan pemecahan
masalah.
Bentuk Pelaksanaan
Bentuk pelaksanan dan waktunya ada 2 macam yaitu :
1. Terprogram
Kegiatan ekstrakurikuler
Waktu dan jadwal kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan, substansi dan kompetensi
yang akan dicapai, serta situasi dan kondisi sekolah.
2. Tidak Terprogram
a. Rutin, yakni yang sifatnya pembentukan perilaku dan
b. Terjadwal yaitu : bersalaman,Upacara bendera, sholat berjamaah,imtaq, tadarus
(ibadah), kebersihan dan lain –lain
c. Spontan, yakni perilaku terpuji dalam kejadian khusus,
yaitu : memberi salam, ungkapan terpuji dan mengatasi masalah yang dihadapi
Keteladanan, yakni perilaku yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain sebagai
model
b. Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat
mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau
tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Fungsi Kegiatan
Ekstra kurikuler:
a. Pengembangan yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas
peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa
b. Sosial yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik.
c. Rekreatif yaitu fungsi untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir yaitu fungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Adapun Jenis Kegiatan Ekstra kurikuler yang dikembangkan di MTs PME Darul
Musthofa, adalah sebagai berikut:
Pramuka
Tujuan :
1. Sebagai wahana untuk berlatih berorganisasi
2. Melatih siswa agar terampil dan mandiri
3. Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4. Mengembangkan jiwa social dan peduli kepada orang lain
5. Melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat
Sasaran dari kegiatan pramuka ini adalah kelas VII dan VIII
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah PME Darul Musthofa
76
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1.
Memahami Bendera Kebangsaan Indonesia.
kebangsaan. 2.
Memahami Lagu Indonesia Raya.
3.
Mengetahui arti dan hafal pada, Pancasila.
4.
Membiasakan Bahasa Indonesia di pertemuan
penggalang.
5. Mengetahui dan hafal Dasa Darma dan Tri Satya
2. Memiliki kecakapan 6. Mengetahui dan membiasakan salam pramuka.
pramuka. 7. Mengetahui lambang gerakan pramuka.
8. Mengetahui sruktur organisasi dalam gugus depan
9. Mengikuti latihan pasukan penggalang minimal 6
kali berturLit-tarot.
10. Melakukan baris- berbaris
3. Memiliki kecakapan 11. Menyampaikan berita secara lisan.
sosial 12. Mengumpulkan data untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan
13. Membuat dan menggunakan simpul-simpul
14. Menjamu tamu dengan baik (untuk putri);
4. Melengkapi administrasi 15. Membuat dua hasty karya (untuk putra)
5. Memiliki kecakapan 16. Memiliki buku tabungan
spiritual 17. Membayar uang iuran pada gugus depan
18. Mengetahui dan bisa mengucapkan syahadat.
19. Mengerti rukun iman dan Islam.
b. Tingkat Penggalang Rakit
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1. Mengetahui lambang negara Indonesia.
kebangsaan. 2. Hafal menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
3. Mengetahui hari nasional dan pahlawan nasional.
2. Memiliki kecakapan 4. Mengikuti kerja bakti gotong royong.
sosial 5. Mengetahui sopan santun dalam pergaulan
3. Memiliki kecakapan 6. Mengamalkan dasa darma dan tri satya.
pramuka. 7. Mengetahui tanda pengenal pramuka.
8. Dapat memimpin barisan.
9. Menggunakan isyarat morse dan semaphore.
10. Mengikuti latihan pasukan penggalang ramu minimal 10
kali.
3. Memiliki 11. Memperbaiki kerusakan keeil alai rumah tangga
ketrampilan 12. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
13. Memasak makanan di perkemahan.
14.Membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.
15. Mengetahui makanan yang bergizi.
4. Memelihara 16. Mengetahui jenis penyakit menular.
kesehatan . 17. Memelihara lanaman berguna dan binatang ternak.
18. Membaca do'a harian .
5. Memiliki kecakapan
spiritual
Tahfizh Al-Qur’an
Tujuan :
1. Membekali siswa dengan hafalan Al-Qur’an sesuai kaidah.
2. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi kandungan Al-Qur’an
3. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa kelas VII - IX
SILABUS
Sepak Bola
Tujuan: Mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa dalam bidang olah raga sepak
bola dan meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan mental siswa.
SILABUS
SILABUS
1. Tajwid 1. Makharijul huruf
2. Sifat Al huruf
3. Ahkan Al huruf
4. Ahkam Almad wal qasor
2. Fashohah 1. Ahkan Al waqof wal ibtida’
2. Mura’at Al huruf Wal harokat
2. Muro’at Al kalimat Wal ayat
Seni Marawis
Tujuan :
1. Mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa dalam bidang seni musik
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam seni musik
3. Mempersiapkan siswa dalam lomba seni music.
SILABUS
1. Teknik memukul alat marawis a. Nikahan
- Nikahan pukulan 1
- Nikahan pukulan 2
- Nikahan pukulan 3
b. Anakan
- Anakan pukulan 1
- Anakan pukulan 2
- Anakan pukulan 3
- Anakan pukulan 4
a. Variasi pukulan
- Variasi pukulan lagu cepat
2. Teknik vokal - Variasi pukulan lagu lambat
a. Teknik pernafasan
b. Vokal lagu rendah
6. Teknik backing vokal c. Vokal lagu tinggi
a. Terknik pernafasan
b. Backing vokal lagu rendah
7. Teknik pementasan c. Backing vokal lahu tinggi
a. Pembuka
b. Lagu pembuka
8. Praktekpementasan marawis c. Salam penutup
Kurang) yang dilengkapi dengan diskripsi kemampuan yang mampu di capai siswa.
Satuan waktu penilaian adalah setiap akhir semester.
Adapun jadwal kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di MTs PME Darul
Musthofa adalah sebagai berikut:
a) Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan harian diatur sebagaimana berikut :
04.00 Bangun Pagi
22.00 Istirahat
Pembersihan Umum Asrama dan Kamar Mandi setiap Hari Jum’at Pagi Pukul : 07.00 –
08.00 wib
Conversation dalam bahasa arab dan inggris setiap hari Senin pagi dan Jum’at pagi Pada
Pukul : 05.30 – 06.00
Kegiatan Tahunan
Pengasuhan
Peringatan 17 agustus
Peringatan 1 Muharram
Peringatan Nuzulul Qur’an
Mabikori
Perkemahan sabtu ahad
Cross country
Musrif Bahasa
Majalah dinding antar asrama
Ujian mufrodat/kosa kata
Musrif olah raga dan seni, Kewirausahaan
Mading seni
Bazar
Studi Banding
Musrif muhadarah
Lomba pidato 3 bahasa
b) Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII s/d kelas VIII dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2
X 40 menit) . Pengembangan diri untuk kelas IX diarahkan pada program pembelajaran
intensif dalam rangka persiapan menghadapi Ujian Nasional.
c) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir semester)
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif : A, B, C, atau D
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah PME Darul Musthofa
83
madrasah serta orangtua peserta didik. KBM setiap mata pelajaran setiap tingkat kelas
disajikan pada tabel yang terdapat pada buku 2 dokumen kurikulum ini.
Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya dan kualitas
pendidikan di madrasah khususnya, PME Darul Musthofa memprogramkan
peningkatan kriteria minimal 1 untuk setiap tahunnya. Peningkatan ini dapat dicapai
dengan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, serta
daya dukung lain yang menentukan tingkat pencapaian KBM di PME Darul Musthofa
Tabel
KBM PME Darul Musthofa Tahun Pelajaran 2019– 2020
N KKM KELAS KET.
MATA PELAJARAN VII VII IX
O
KELOMPOK A
1. Pend Agama Islam
1. Al Qur’an Hadits 5,0 5,0 5,0
2. Aqidah Akhlak 5,0 5,0 5,0
3. Fiqih 5,0 5,0 5,0
4. SKI 5,0 5,0 5,0
5,0
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan
penugasan.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan.
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui kinerja yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu
dengan menugaskan tes praktik,projek dan penilaian portofolio, instrument
yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian ( rating scale ) yang
dilengkapi rubric.
Instrumen Penilaian harus memenuhi Persyaratan:
1) Substansi yang mempresentasikan kompetensi yang dinilai
2) Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrument
yang digunakan.
3) Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
Pada setiap penilaian, MTs PME Darul Musthofa menetapkan aspek yang harus
dinilai untuk setiap mata pelajarannya. Adapun penjabaran dari aspek-aspek tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut.
KELAS VII
No Mata Pelajaran Aspek Yang Dinilai
KELOMPOK A
1 Pendidikan AgamaIslam Sikap, pengetahuan dan keterampilan
a. Al Qur’an Hadits
b. Akidah Akhlak
c. Fikih
d. S K I
2 Pend.Pancasila Sikap, pengetahuan dan keterampilan
&Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia Sikap, pengetahuan dan keterampilan.
4 Bahasa Arab Sikap, pengetahuan dan keterampilan.
5 Matematika Sikap, pengetahuan dan keterampilan
6 Ilmu Pengetahuan Alam Sikap, pengetahuan dan keterampilan
7 Ilmu Pengetahuan Sosial Sikap, pengetahuan dan keterampilan
KELOMPOK A
8 Bahasa Inggris Sikap, pengetahuan dan keterampilan
KELOMPOK B
9 Seni Budaya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
10 Pendidikan Jasmani ,olah raga & Sikap, keterampilan dan pengetahuan
Kesehatan Seni,
11 Prakarya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
12 Nahwu Shorof Sikap, keterampilan dan pengetahuan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan
kelas MTs PME Darul Musthofa diatur sebagai berikut :
1. Aspek Akademis
Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai rapor semester genap
Memiliki nilai lengkap semester ganjil dan genap
Tidak terdapat nilai mata pelajaran yang kurang dari KBM
2. Aspek Non Akademis .
Jumlah prosentase kehadiran selama satu semester minimal 90% (jumlah
alpa tidak boleh lebih dari 10 % ).
Akhlak minimal baik (B)
Kepribadian minimal baik( B )
Tidak terlibat narkoba / miras
3. MTs PME Darul Musthofa berusaha menggunakan mastery learning
( ketuntasan belajar ) artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan
kenaikan kelas bersama – sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KBM
harus mengikuti pelajaran remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai
KBM mengikuti kegiatan pengayaan.
> Program Remedial ( Perbaikan )
a. Remidial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KBM dalam
setiap kompetensi dasar dan/ atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remidial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam progam remedial dapat berupa tes maupun nontes
e. Nilai remedial maksimum sama dengan KBM
>.Progam Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KBM dalam
setiap Kompetensi Dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam progam pengayaan dapat berupa tes maupun nontes
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan
6. 4. KELULUSAN
Kriteria kelulusan MTs PME Darul Musthofa Peserta Didik tahun pelajaran
2019/2020, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:
1. Aspek Akademis
Nilai akhir diperoleh dari gabungan nilai sekolah dari mata pelajaran yang
diujinasionalkan dengan nilai ujian nasional , dengan pembobotan 40 % untuk
nilai sekolah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60 % untuk nilai
UN.
2. Non Akademis
a. Kelakuan minimal dengan nilai B (Baik) ;
b. Kedisilpnan minimal dengan nilai B (Baik)
c. Kerapian minimal dengan nilai B ( Baik )
6.5 MUTASI
1) Surat permohonan orang tua peserta didik untuk mutasi
2) Ada surat keterangan kesediaan menerima siswa sesuai pagu yang ada di sekolah
3) Adanya surat keterangan melepas dari sekolah
4) Surat keterangan sehat dari dokter
5) Tidak terlibat miras, narkoba, dan trafficking
6) Adanya persetujuan dari Dinas Pendidikan Kab. Pandeglang apabila berasal dari
luar Kabupaten.
7. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
MTs PME Darul Musthofa menerapkan pendidikan kecakapan hidup (yang
mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan
vokasional) secara terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Metode yang dilaksanakan banyak
menggunakan metode diskusi, pengamatan, penyelesaian masalah, simulasi, dan metode-
metode lain yang memungkinkan siswa dapat mengaktualisasikan dirinya secara
maksimal dan dapat melatih mereka terutama pada berfikir kritis, bekerja sama dengan
orang lain, mengolah informasi dan mengambil keputusan, memecahkan masalah secara
kreatif dan inovatif. Kegiatan muatan lokal dan pengembangan diri juga dimaksudkan
untuk mengintegrasikan pendidikan kecakapan hidup, terutama pada kecakapan
vocasional, dalam pendidikan yang dilaksanakan di MTs PME Darul Musthofa
Salah satu bentuk kegiatan pembiasaan yang berfungsi sebagai kecakapan
ubudiyah dan akhlaqul karimah dilaksanakan pada awal jam pelajaran setiap hari yaitu
standart kecakapan ubudiyah dan aklaqul karimah. Kegiatan ini dilaksanakan
berdasarkan Surat Edaran Nomor : Kw.13.4/1/HK.00.8/1925 /2012 tentang Standar
Kecakapan Ubudiyah dan Ahlakul Karimah(SKUA) .
Kegiatan ini meliputi kecakapan Al Qur’an, Hadis, AqidahAkhlak,Fiqih Dzikir dan
Do’a. Dimana menurut edaran bahwa pembimbingan KecakapanUbudiyah Dan Akhlak
Karimah, dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali, dijadikan sebagai muatan
lokal atau diberikan waktu khusus. Untuk MTs PME Darul Musthofa pelaksanaannya
dialokasikan pada jam awal jam pertama dan dibagi dalam enam hari. Dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembimbingan lebih bersifat personal dan ditekankan pada peningkatan
kompetensi individual dan atau dapat dilakukan secara klasikal.
2. Pengujian kecakapan oleh pembimbing, dilakukan selambat-lambatnya dua minggu
sebelum pelaksanaan ujian semester.
3. Ketuntasan SKUA menjadipersyaratanmengikutiUjian Semester pada setiap tingkatan
4. Hasil pengujian diterbitkan raport khusus Kecakapan Ubudiyah Dan Akhlak
Karimah/ Rapot Kesantrian.
5. Siswa membawa Buku/Laporan SKUA setiap mengikuti pembinaan dan pengujian
untuk mendapatkan nilai dan tanda tangan guru pembimbing.
6. Pembimbing Kecakapan Ubudiyah Dan Akhlak Karimah adalah guru mata pelajaran
Al Qur’an H, Fiqih, Aqidah, SKI, B. Arab sekaligus sebagai penguji pada setiap kelas
sebagaimana Surat Keputusan yang ditetapkan Kepala Madrasah
7. Koordinator utama dari SKUA adalah seksi agama
8. Untuk menjamin proses pelaksanaan dan mengefektifkan pencapaian tujuan,
pelaksanaan SKUA, menjadi bagian tidak terpisahkan dari kurikulum madrasah.
Berikut ini adalah Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlak Karimah (SKUA)
BIDANG KECAKAPAN
1. AL QUR’AN
Mampu Menghafal dengan benar:
a. QS. Al Fatihah
b. QS. An Nas
c. QS. Al Falaq
d. QS. Al Ikhlas
e. QS. Al Fil
f. QS. Al ’Adiyat
g. QS. Al Qadr
2. AQIDAH DAN AKHLAK
a. Mampu menjelaskan:
b. Tata caraTaubat
c. Adab qadaul-hajah
3. FIKIH
Mampu Mempraktikan:
a. Tata cara thaharah dari najis
b. Tata cara wudlu dan lafal niatnya
c. Tata cara mandi besar dan lafal niatnya
d. Tata cara tayamum
e. Tata cara shalat fardlu
f. Tata cara sujud sahwi
g. Tata cara adzan dan iqamah
h. Tata cara shalat berjamaah
4. DZIKIR DAN DOA
Menghafal dengan benar:
a. Do’a masuk dan keluar kamar mandi
b. Do’a setelah wudlu
c. Do’a setelah adzan
d. Do’a iftitah
e. Do’a ruku’
f. Do’aqunut nazilah
g. Do’asujudsahwi
h. Dzikirdando’aba’dasholat
i. Asmaul husna 1-60
c. QS. Al Lahab
d. QS. An Nashr
e. QS. At Tin
f. QS. Ad Dluha
g. QS. Al Lail
Mampu menyebutkan :
a. Nama-namakitabsucibesertarasulpenerimanya
b. Adab makan dan minum
3. FIKIH
Mampumempraktikkandenganbenar:
a. Tata carasujudsyukur
b. Tata carasujudtilawah
c. Tata carapuasadanlafalniatnya
d. Tata cara zakat dan lafal niatnya
4. DZIKIR DAN DOA
Menghafal dengan benar dan fasih:
a. Do’a sujud syukur
b. Do’a sujud tilawah
c. Do’a berbuka puasa
d. Do’a sebelum dan sesudah makan
e. Do’a khotmil qur’an
b. Do’a berbuka puasa
c. Do’a ba’da shalat dluha
d. Asma’ul Husna 1-70
3. FIKIH
Mampu menjelaskan dengan benar:
a. Tata cara haji dan umrah dan lafal niatnya
4. DZIKIR DAN DOA
Menghafal dengan benar dan fasih:
a. Lafal Talbiyah
b. Doa bercermin
c. Do’a keluar rumah
d. Do’a naik kendaraan
e. Do’a naik kapal laut
f. Do’a sampai tujuan safar
g. Do’a ba’da shalat tarawih
h. Do’a ba’da shalat witir
i. Asmaul Husna 1-75
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah PME Darul Musthofa
98
4. Memiliki wawasan global tentang lingkungan dengan bertindak lokal dalam upaya
pelestarian lingkungan demi keberlangsungan kehidupan.
5. Menciptakan lingkungan madrasah yang sejuk, asri dan nyaman yang terbebas dari
polusi
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Lingkungan Hidup di MTs PME Darul Musthofa yang
diintegrasikan terhadap semua mata pelajaran meliputi :
1. Kemampuan memahami lingkungan hidup dan peran manusia dalam usaha
pelestarian alam (natural concervation) dan sumber daya alam, melalui Program
Adiwiyata
2. Kemampuan memahami hubungan saling ketergantungan dalam ekosistem air, darat,
dan udara serta memahami fungsi laut, hutan dan siklus hidrologinya dalam
keseimbangan lingkungan ( enviromental balance )
3. Kemampuan mengaktualisasi diri bersikap ramah dan peduli terhadap lingkungan
dengan membiasakan diri hidup bersih dan sehat dengan mengenali beberapa bahan
beracun dan berbahaya serta pencemaran lingkungan
4. Kemampuan mengolah sampah dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
pendapatan melalui kegiatan budidaya flora dan fauna dengan memperhatikan etika
lingkungan tanpa membuat kerusakan lingkungan.
5. Kemampuan menciptakan tata ruang yang bersih, sehat, dan nyaman sebagai tempat
untuk melakukan aktifitas sehari – hari.
akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi
lulusan.
10.3. Distribusi Nilai Karakter
Berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”.
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan
hal-hal yang terbaik terhadap Allah SWT, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan
negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi
(pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan
motivasinya(perasaannya).
Berikut merupakan nilai-nilai karakter yang ditargetkan untuk diinternalisasi oleh
siswa:
1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
a. Religius
2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a) Jujur
b) Bertanggung jawab
c) Bergaya hidup sehat
d) Disiplin
e) Kerja keras
f) Percaya diri
g) Berjiwa wirausaha
h) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
i) Mandiri
j) Ingin tahu
k) Cinta ilmu
3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
a) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
b) Patuh pada aturan-aturan sosial
c) Menghargai karya dan prestasi orang lain
d) Santun
e) Demokratis
4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
a. Peduli sosial dan lingkungan
5. Nilai kebangsaan
a) Nasionalis
b) Menghargai keberagaman