Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi Terapeutik pada pasien Berkebutuhan Khusus

Di Rumah Sakit x terdapat pasien yang bernama Ny. A yang mengalami kebutaan (tunanetra)
dirawat di ruang mawar no. 7. Pasien mengalami kebutaan akibat kecelakaan yang membuat
dirinya trauma. Pagi hari perawat Andam memberikan tindakan manajemen stress untuk
membantu pasien untuk menghilangkan stress.

Fase Pra-Interaksi

Perawat di Nurse Station

Perawat mempersiapkan diri menemui pasien dan perawat mengecek catatan perawat dan
membac status pasien.

Nama Pasien :Ny. Ayu

Nama Ibu Kandung : Sarah

Umur Pasien : 18 tahun

Riwayat Kesehatan Pasien : Tunanetra

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Tanda Vital

Tekanan Darah : 140/100

Nadi : 110

Fase Orientasi

Perawat : “Assalamualaikum adek ayu, perkenalkan kakak perawat Andam


mahasiswa POLTEKKES KEMENKES RI PADANG yang akan merawat ayu dari pukul 8 pagi
sampai pukul 2 siang nanti (mencoba memberika sentuhan kepada tangan pasien). Apakah ayu
bersersedia?

Pasien : “ (mengangguk)”

Perawat : “Bolehkah ayu menyebutkan nama ayu dan nama ibu kandung ayu?

Pasien : (wajah lesu, dan cemas) “ nama saya sariayu nama ibu kandung saya
Sarah”

Perawat : “baik ayu kakak cek gelang identitas ayu dulu ya (mencek gelang
identitas) oh iya benar nama adek sariayu? Lebih senang dipanggil apa adek ayu? (memberikan
sentuhan)”

Pasien : “Ayu”

Perawat : “Oh iya kakak gak salah panggil. Oh iya adek ayu, kedatangan kakak
mau melakukan tindakan pemberian nafas dalam kepada ayu, tindakan kakak ini berguna untuk
memperlanjar oksigen keseluruh badan, dan juga untuk memberikan rasa rileks, juga bisa
meredakan stress. apa ayu bersedia?”

Pasien : “iya kak, aku bersedia, tapi kak, aku takut kak. Semua kejadian yang
membuat aku seperti ini terus terbayang, aku ngak mau seperti ini kak.(memberontak)”

Perawat : “(mencoba menenagkan pasien dan memberikan sentuhan) adek ayu gak
usah takut, adek ayu pasti bisa kok jangan takut ya (memberikan sentuhan). Bagaimana kalau
kita lakukan pernafasan dalam agar adek lebih tenang lagi.”

Pasien :” iya kak (menoba meraba perawat)”

Fase Kerja

Perawat : “baiklah adek ayu, adek lebih nyantai tidur atau duduk?”

Pasien : “ aku mau duduk kak” (meraba-meraba perawat)


Perawat : “ baik dek, kakak bantu ya dek. kita mulai saja adek, pertama adek
letakkan tangan adek satu di perut dan satunya lagi di dada (memegang tangan pasien dan
membimbing pasien untuk meletakkan tangan diperut dan di dada).” Adek dalam keadaan rileks
ya dek, adek rileks aja jangan tegang ya dek.”

Pasien : “ iya kak”

Perawat : “ baik dek, selanjutnya adek silahkan ambil nafas melalui hidung, nanti
sewaktu kakak hitung sampai 3 adek silahkan lepaskan lewat hidung adek secara perlahan-lahan
ya dek. Adek mengertikan dek?

Pasien : “iya kak, aku ngerti”

Perawat : “ kita mulai dek, tarik nafas. 1, 2, 3 lepaskan melalui hidung secara
perlahan ya dek, lalu tarik nafas lagi dek. 1,2,3. Kembali lepaskan lewat hidung dek. Lalu tarik
nafas lagi dek, lalu adek tahan jangan lepaskan lewat hidung. Lalu lepaskan melalui mulut secara
perlahan-lahan. Sudah dek.

Fase Terminasi

Perawat :” apa yang adek rasakan setelah melakukan ini?”

Pasien : “terasa sedikit tenang kak, sudah terasa sedikit mendingan kak, rasanya
beda dari pertama tadi kak.”

Perawat : “ iya dek. Alhamdulillah. Adek bisa mencoba dan melakukan ini setiap
kali adek merasa cemas, tidak nyaman, dan apabila dalam keadaan marah adek bisa kok
melakukan nafas dalam. Jadi adek coba saja untuk rileks ya dek, agar stress adek bisa hilang, dan
adek harus bisa kuat dan jangan merendahkan diri adek, dan satulagi dek jangan terlalu
memikirkan apa sesuatu yang membuat adek stress, kalau adek stress trauma adek pasti muncul
lagi. Jadi rileks aja ya dek.

Pasien :” iya kak, aku coba lakukan saran-saran kakak. Terima kasih kak”
(meraba perawat, dengan tersenyum dan sudah mulai tampak tidak cemas, dan agak rileks)
Perawat : “ baiklah dek, kakak sudah selesai melakukan tindakan kepada adek.
Nanti kakak akan kembali kesini sekitar jam 11 untuk melihat keadaan adek lagi. Adek jangan
lupa perbanyak istirahat, dan adek bisa lakukan teknik pernafasan dalam yang kakak ajarkan
tadi. Dan nanti jika adek butuh panggilan kakak panggil kakak ya, adek bisa minta bantu sama
mamanya. Kakak pamit dulu dek. Assalamualaikum dek (memberikan sentuhan kepada pasien)

Pasien : “ waalaikum salam kak, terima kasih kak” (meraba perawat)

Anda mungkin juga menyukai