Rekomendasi Praktik Terpilih Pada Penggunaan Kontrasepsi: Edisi Ketiga 2016
Rekomendasi Praktik Terpilih Pada Penggunaan Kontrasepsi: Edisi Ketiga 2016
pada Penggunaan
Kontrasepsi
1.Metode Kontrasepsi. 2.Pengguna Kontrasepsi, Wanita. 3.Kontrasepsil, Pil, Kombinasi. 4.Alat kontrasepsi dalam rahim(AKDR).
5.Metode
Keluarga Berencana Alami. 6.Vasektomi. 7.Panduan Praktk. I.World Health Organization.
© World Health
Organization 2016
Seluruh hak cipta. Publikasi World Health Organization tersedia di situs web WHO (www.who.int) atau dapat dibeli dari WHO Press, World
Health Organization , 20 Avenue Appia, 1211 Jenewa 27, Swiss (tel .: +41 22 791 3264; faks: +41 22 791 4857; e-mail: bookorders@who.int).
Izin untuk memproduksi atau menerjemahkan publikasi WHO - untuk dijual atau untuk distribusi non-komersial - harus ditujukan kepada WHO
Press melalui situs web WHO (http://www.who.int/about/licensing/copyright_form).
Istlah yang digunakan dan penyajian materi dalam publikasi ini tdak menyiratkan pernyataan pendapat apa pun dari pihak World Health
Organization mengenai status hukum negara, wilayah, kota atau daerah atau dari otoritasnya, atau mengenai penentuan batas-batas atau
batas-batasnya. Garis putus-putus pada peta merepresentasikan garis perbatasan yang mungkin belum memiliki kesepakatan penuh.
Penyebutan perusahaan tertentu atau produsen produk tertentu tdak menyiratkan bahwa mereka didukung atau direkomendasikan oleh
World Health Organization dalam preferensi kepada orang lain yang memiliki sifat serupa yang tdak disebutkan. Kesalahan dan penghilangan
dikecualikan, nama-nama produk kepemilikan dibedakan dengan huruf kapital awal.
Semua tndakan pencegahan yang masuk akal telah dilakukan oleh World Health Organization untuk memverifikasi informasi yang terkandung
dalam publikasi ini. Namun, materi yang dipublikasikan akan didistribusikan tanpa jaminan apa pun, baik tersurat maupun tersirat. Tanggung
jawab untuk interpretasi dan penggunaan bahan dikembalikan kepada pembaca. Dalam hal apapun World Health Organization tidak
bertanggung jawab atas kerusakan yang tmbul dari penggunaannya.
Ringkasan Eksekutif 6
1. Latar Belakang 12
1.1 Layanan Reproduksi dan Kesehatan Seksual merupakan Hak Asasi Manusia .......................... 12
1.2 Pilihan Kontrasepsi .................................................................................................................. 13
1.2.1 Permasalahan Kualitas dan Akses Pelayanan terhadap Metode yang Dipilih dan Digunakan..13
1.3 Efektivitas Metode .................................................................................................................. 14
1.4 Kembali ke Masa Subur ........................................................................................................... 14
1.5 Infeksi Menular Seksual dan Kontrasepsi: Proteksi Gabungan ................................................ 14
2. Metode 17
3.1 Klasifikasi Pemeriksaan dan Tes sebelum Memulai Metode Kontrasepsi ................................ 19
3.2 Kelayakan Kontrasepsi ............................................................................................................ 20
4. Implikasi Program 21
6. Ringkasan Perubahan dalam Rekomendasi Praktik dalam Pe nggunaan Kontrasepsi Edisi Ketiga 25
7. Rekomendasi 26
7.1 Bagaimana Seorang Tenaga Kesehatan Memastikan bahwa Seorang Wanita Tidak Hamil? .....26
7.2 Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) .................................................................................... 26
7.2.1 AKDR mengandung Tembaga (AKDR-Cu) dan AKDR mengandung Levanorgestrel (AKDR-
LNG)….......................................................................................................................................26
7.3 Kontrasepsi Progestin (KP) ...................................................................................................... 33
7.3.1 Implan Progestin….............................................................................................................33
7.3.2 Kontrasepsi Suntk Progestn (KSP)...........................................................................................37
7.3.3 Kontrasepsi Pil (KPP)….......................................................................................................41
7.4 Kontrasepsi Hormonal Kombinasi (KHK)..................................................................................... 45
7.4.1 Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK), Kontrasepsi Hormonal Kombinasi Transdermal (KHKT)
dan Cincin Vagina Kontrasepsi Kombiasi (CVKK)….............................................................45
7.4.2 Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK) .................................................................................. 52
7.5 Kontrasepsi Darurat (KD) ......................................................................................................... 56
7.5.1 AKDR-Cu untuk KD dan Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) ........................................................ 56
7.5.2 Memulai atau Pengulangan Kontrasepsi Reguler setelah menggunakan KD .................... 57
7.6 Standard Days Method® ...................................................................................................... 60
7.7 Sterilisasi Pria ................................................................................................................................. 61
7.7.1 Vasektomi ................................................................................................................................ 61
Sekretariat
Duke University, USA – Remy Coeytaux
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), USA – Tara Jatlaoui, Kathryn Curtis, Halley Riley,
Naomi Tepper
University of North Carolina, USA – Rachel Peragallo Urrutia
Rekan
European Medicines Agency (EMA) – Peter Arlett, Corinne de Vries, Julie Williams
Internatonal Confederation of Midwives (ICM) – Maria Papadopoulou
Internatonal Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) – Hamid Rushwan
United Natons Populaton Fund (UNFPA) – Sennen Hounton
United States Food and Drug Administration (FDA) – Lisa Soule
United States National Institutes of Health (NIH) – Alicia Armstrong, Trent MacKay
United States Agency for International Development (USAID) – Patricia MacDonald, James Shelton
Sekretariat WHO
WHO headquarters, Geneva, Switzerland
Department of Essential Medicines and Health Products – Nicola Magrini
Department of HIV – Rachel Baggaley
Department for Management of Noncommunicable Diseases, Disability, Violence and Injury
Prevention – Alarcos Cieza
Department of Reproductive Health and Research – Moazzam Ali, Keri Barnett-Howell (volunteer),
Shannon Carr (volunteer), Venkatraman Chandra-Mouli, Monica Dragoman, Mario Festin, Mary Lyn
Gafield, Rajat Khosla, James Kiarie, Caron Kim, Sharon Phillips, Maria Rodriguez, Theresa Ryle, Petrus
Steyn, Marleen Temmerman, Katherine Whitehouse, Teodora Wi
Koordinator Utama
WHO Department of Reproductive Health and Research – Mary Lyn Gafeld. Theresa Ryle
menyediakan dukungan koordinasi dan logistik.
Penulis
Rancangan pertama panduan ini ditulis oleh Erin Berry-Bibee, Melissa Chen, Kathryn Curtis, Monica
Dragoman, Mary Lyn Gaffeld, Leah Horton, Tara Jatlaoui, Caron Kim, Brian Nguyen, Halley Riley,
Katharine Simmons, Naomi Tepper and Katherine Whitehouse. Rancangan ditinjau dan input data
dilakukan oleh anggota GDG, anggota Kelompok Peninjau Sejawat Eksternal dan Sekretariat WHO.
Ringkasan bukti panduan ini berdasarkan 13 tinjauan sistematis yang ditulis bersama oleh Dalia Brahmi,
Kathryn Curtis, Mary Lyn Gafield, Emily Godfrey, Nathalie Kapp, Polly Marchbanks, Sharon Phillips,
Halley Riley, Maria Rodriguez, Jennifer Salcedo, Maria Steenland, Petrus Steyn, Naomi Tepper, Meredith
Warren, Lauren Zapata and Wen Zhang. Tabel GRADE dan ahli metodologi GRADE dilakukan oleh Roger
Chou of Oregon Health & Science University, USA. Suntingan untuk Salinan dan teknis dilakukan oleh
Jane Paten of Green Ink, United Kingdom (www.greenink.co.uk).
Pendanaan
Pembuatan panduan ini didanai oleh NIH and USAID.
Akronim dan Singkatan
Dokumen ini adalah bagian dari proses untuk meningkatkan kualitas perawatan dalam keluarga berencana.
Secara khusus, ini adalah salah satu dari dua tonggak berbasis bukti (dokumen panduan) dari inisiatif WHO
untuk mengembangkan dan menerapkan pedoman perencanaan keluarga untuk program nasional. Landasan
pertama, kriteria kelayakan medis untuk penggunaan kontrasepsi (MEC, sekarang dalam edisi kelima) 1,
memberikan informasi dan panduan menyeluruh tentang keamanan berbagai metode kontrasepsi untuk
digunakan dalam konteks kondisi dan karakteristik kesehatan tertentu. Dokumen ini, Rekomendasi Praktik
Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi, edisi ketiga, adalah landasan kedua; ini memberikan panduan
bagaimana menggunakan metode kontrasepsi dengan aman dan efektif ketika mereka dianggap layak secara
medis. Rekomendasi praktik terpilih pada penggunaan kontrasepsi (RPT) memberikan panduan mengenai
pertimbangan keamanan termasuk penghalang umum untuk penggunaan kontrasepsi yang aman, benar dan
konsisten serta manfaat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan. Ada dua
dokumen landasan lainnya yang ditujukan untuk memandu penyedia layanan kesehatan dalam menerapkan
rekomendasi dalam MEC dan RPT: Alat pengambilan keputusan untuk klien dan penyedia layanan keluarga
berencana2 dan Keluarga Berencana: a global handbook for providers.3 Gambar 1 mengilustrasikan
bagaimana masing-masing keempat dokumen WHO ini ditargetkan untuk khalayak tertentu dan membahas
aspek yang unik, namun pelengkap dari keluarga berencana.
Keluarga berencana sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan otonomi wanita, keluarga
mereka, dan komunitas mereka. Kualitas perawatan dalam keluarga berencana sangat penting untuk
memastikan kemajuan menuju pencapaian standar kesehatan yang tinggi bagi semua. Sebagaimana
didefinisikan dalam publikasi WHO yakni memastikan hak asasi manusia dalam penyediaan informasi dan
layanan kontrasepsi: panduan dan rekomendasi,4 elemen kualitas perawatan dalam keluarga berencana
termasuk: pilihan di antara berbagai metode kontrasepsi; informasi berbasis bukti tentang efektivitas, risiko,
dan manfaat dari berbagai metode; petugas kesehatan yang terlatih dan kompeten secara teknis; hubungan
penyedia-pengguna didasarkan pada penghormatan terhadap pilihan, privasi, dan kerahasiaan yang
diinformasikan; dan konstelasi layanan yang tepat yang tersedia di wilayah yang sama. Dokumen ini
memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas perawatan dalam keluarga berencana menyajikan
panduan berbasis bukt tentang penyediaan metode kontrasepsi yang aman bagi pria dan wanita.
Edisi ketiga RPT ini memiliki dua komponen, yang diterbitkan secara terpisah. Dokumen utama ini, edisi
ketiga RPT, berisi rekomendasi penyediaan kontrasepsi yang baru, diperbarui dan ditegaskan kembali dan
menjelaskan bagaimana cara menerapkannya. Sementara itu, lampiran situs RPT, Pengembangan panduan
yang diperbarui untuk edisi ketiga, berisi materi tambahan yang menjelaskan bagaimana rekomendasi ini
dikembangkan.5
Edisi ketiga RPT mencakup panduan tentang metode keluarga berencana berikut untuk wanita dan pria:
AKDR-tembaga (AKDR-Cu), AKDR- levonorgestrel (AKDR-LNG), implan levonorgestrel (LNG) dan etonogestrel
(ETG), depot medroxyprogesterone acetate (DMPA)
1
Dipublikasikan pada tahun 2015. Tersedia di: http://www.who.int/reproductivehealth/publications/family_planning/M EC -5/en/
2
Dipublikasikan pada tahun 2005. Tersedia di: http://www.who.int/reproductivehealth/publications/family_planning/9241593229index/en/
3
Dipublikasikan pada tahun 2011. Tersedia di: http://www.who.int/reproductivehealth/publications/family_planning/9780978856304/en/
4
Dipublikasikan pada tahun 2014. Tersedia di: http://who.int/reproductivehealth/publications/family_planning/human -rights-contracepton/en/
5
Tersedia di: www.who.int/reproductivehealth/publications/family_planning/SPR -3/en/
Gambar 1. Empat pilar panduan keluarga berencana
Ini adalah alat yang menggabungkan kriteria kelayakan medis, RPT dan
rekomendasi konsensus lainnya tentang bagaimana memenuhi kebutuhan klien
keluarga berencana. Dokumen ini akan diperbarui seiring pembaruan pedoman
atau bukti-bukti yang ada.
7
diberikan secara intramuskular atau subkutan, norethisterone enanthate (NET-EN), kontrasepsi pil progestin
(KPP), dosis rendah (≤ 35 µg ethinyl estradiol) gabungan 1 kontrasepsi pil kombinasi (KPK), kontrasepsi
hormonal kombinasi transdermal (KHKT), cincin vagina kontrasepsi (kombinasi (CVKK), kontrasepsi suntik
kombinasi (KSK), pil kontrasepsi darurat (PKD), AKDR-Cu untuk kontrasepsi darurat, Standard Days Method ®
(SDM) (metode sadar masa subur), dan sterilisasi pria (vasektomi ). Ini mencakup topik-topik berikut: inisiasi
metode / lanjutan, penggunaan yang salah, masalah selama penggunaan (muntah dan / atau diare,
gangguan menstruasi, penyakit radang panggul, kehamilan) dan masalah program.
Target pembaca
Dokumen ini dibuat untuk ditujukan kepada pembuat kebijakan dan manajer program perencanaan
keluarga di tngkat nasional. RPT` tdak dimaksudkan untuk berfungsi sebagai pedoman sebenarnya
untuk program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi nasional, tetapi lebih sebagai referensi
dalam penyusunan pedoman untuk menyediakan layanan kontrasepsi. Panduan dalam dokumen ini
dimaksudkan untuk diinterpretasikan oleh negara dan tngkat program yang menyediakan layanan
kontrasepsi dengan keragaman situasi dan kondisi. Pembuat kebijakan dan pengelola program keluarga
berencana dapat menggunakan panduan ini untuk mengembangkan standar dan protokol nasional
mereka sendiri. Sementara itu tdak mungkin bahwa rekomendasi dalam dokumen ini akan berubah
selama proses ini, namun dalam penerapannya sangat mungkin untuk bervariasi di berbagai tngkat
negara. Secara khusus, tingkat pengetahuan dan pengalaman klinis dari berbagai penyedia layanan dan
sumber daya yang tersedia di layanan harus dipertmbangkan.
Untuk proses revisi ini, GDG memprioritaskan tinjauan 19 topik yang termasuk dalam edisi ketiga dari RPT
yakni lima metode kontrasepsi baru:
• Implan mengandung a 2-rod levonorgestrel– Sino-implant (II)®
• DMPA-subkutan
• kontrasepsi hormonal kombinasi transdermal (KHKT)
• cincin vagina kontrasepsi kombinasi (CVKK) dan
• pil kontrasepsi darurat-ulipristal acetate (PKD-UPA);
dan satu pertanyaan tambahan:
Kapan seorang wanita dapat melanjutkan atau memulai kontrasepsi reguler setelah menggunakan
kontrasepsi darurat?
Rekomendasi dalam dokumen ini didasarkan pada data klinis dan epidemiologi terbaru yang diringkas
dalam 14 tnjauan sistematis. Ketka tdak ada bukti langsung yang teridentfkasi, bukti tdak langsung
dianggap, sepert ekstrapolasi dari bukti yang berkaitan dengan metode kontrasepsi yang serupa atau
bukti ukuran proksi dari hasil klinis. Misalnya, bukti pada KPK dipertimbangkan juga untuk rekomendasi
untuk KHKT dan CVKK, bukti untuk satu jenis implan levonorgestrel dipertmbangkan untuk jenis lain dari
implan levonorgestrel, dan penanda ovulasi digunakan sebagai ukuran proxy untuk risiko kehamilan.
Tinjauan sistemats tambahan tentang nilai dan preferensi pengguna kontrasepsi siap
1
“Combined”refers to a combination of ethinyl estradiol and a progestogen.
untuk menginformasikan perkembangan rekomendasi yang dikeluarkan dalam pedoman yang diperbarui ini.
GDG mempertimbangkan kualitas keseluruhan dari bukti ilmiah yang tersedia, memberikan perhatian khusus
pada kekuatan dan konsistensi data, menurut penilaian Grading of Recommendations Assesment,
Development and Evaluaton (GRADE) pendekatan untuk peninjauan bukti. Untuk merumuskan
rekomendasi, GDG dianggap sebagai profil bukti GRADE, setiap bukti tidak langsung, manfaat mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan, dan pendekatan terhadap nilai-nilai dan preferensi pasien yang
memprioritaskan ketersediaan berbagai pilihan kontrasepsi dan penghapusan hambatan medis yang tidak
perlu, sehingga memfasilitasi akses ke layanan kontrasepsi. Dalam edisi RPT yang diperbarui ini, GDG
mengklasifikasikan rekomendasi pada topik yang ditinjau sebagai "kuat" atau "bersyarat". Karena target
audiens untuk dokumen ini adalah pembuat kebijakan, rekomendasi "kuat" adalah rekomendasi yang dapat
diadopsi sebagai kebijakan dalam sebagian besar situasi, sementara rekomendasi "bersyarat" akan
membutuhkan perdebatan dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan sebelum menjadi kebijakan.2
Dalam edisi ketiga RPT, sebagian besar rekomendasi diberikan dalam bentuk naratif; namun, untuk
rekomendasi di mana pemeriksaan dan tes harus ditawarkan untuk ketentuan yang aman dari metode
kontrasepsi, skala klasifikasi A-B-C diterapkan. Skala ini didefnisikan oleh kelompok ahli yang
mengembangkan edisi pertama SPR pada tahun 2001, dan telah digunakan oleh program nasional sejak saat
itu. Untuk menghindari kebingungan yang tidak perlu di antara pengguna pedoman, klasifikasi A-B-C telah
dipertahankan untuk rekomendasi yang terkait dengan pemeriksaan dan tes. GDG mengikuti proses yang
sama ketika merumuskan rekomendasi untuk pemeriksaan dan tes seperti yang dilakukan untuk
rekomendasi lain (misalnya mengembangkan pertanyaan klinis sesuai dengan format PICO, melakukan
tinjauan sistematis, menyiapkan tabel bukti GRADE, dan merumuskan rekomendasi berdasarkan
elemen-elemen ini sambil mempertimbangkan manfaatnya dan potensi bahaya menerapkan rekomendasi,
dan nilai-nilai dan preferensi wanita).
Continuous Identification of Research Evidence (CIRE) diciptakan oleh WHO dan mitra-mitranya pada tahun
2002 untuk secara terus-menerus dan sistematis mengidentifikasi bukti yang baru diterbitkan yang relevan
dengan pedoman keluarga berencana WHO. Ketika berlaku, tinjauan sistematis diperbarui untuk
menentukan apakah rekomendasi WHO tetap konsisten dengan keseluruhan bukti. Dalam banyak contoh,
tidak ada bukti baru yang telah diidentifikasi sejak publikasi edisi terakhir RPT dan pemutakhiran 2008, atau
bukti yang muncul sejak publikasi tersebut hanya menegaskan temuan penelitian sebelumnya. Oleh karena
itu, dalam banyak kasus, rekomendasi yang sebelumnya dipublikasikan telah ditinjau dan dikonfirmasi oleh
GDG tanpa perubahan yang dibuat.
Melalui konsensus, GDG tiba di rekomendasi baru (lihat Tabel 1) dan menjunjung tinggi sebagian besar
rekomendasi yang ada. Konsensus dicapai melalui diskusi, debat, dan konsultasi ahli dengan kesepakatan
akhir di antara semua anggota GDG.
WHO akan memulai peninjauan atas semua rekomendasi dalam dokumen ini dalam empat tahun. Untuk
sementara, WHO akan terus memantau badan bukti yang memberi tahu rekomendasi ini dan akan
mengadakan konsultasi tambahan, jika diperlukan, jika bukti baru memerlukan pertimbangan ulang
rekomendasi yang ada. Pembaruan semacam itu mungkin terutama diperlukan untuk masalah di mana basis
bukti dapat berubah dengan cepat. Rekomendasi sementara ini akan tersedia di halaman web WHO
mengenai
1
Informasi lebih lanjut tersedia di web GRADE working group: http://www.gradeworkinggroup.org
2
Definisi dari rekomendasi “kuat dan “bersyarat” berdasarkan panduan WHO Handbook for Guideline Development, tersedia di http://www.who.int/
kms/guidelines_review_commitee/en/
9
kesehatan seksual dan reproduksi.1 WHO mendorong penelitian untuk mengatasi isu-isu penting yang belum
terselesaikan terkait penggunaan kontrasepsi yang aman dan efektif. WHO juga mengundang komentar dan
saran untuk meningkatkan panduan ini.
GDG telah meninjau sembilan belas topik (mencakup lebih dari 75 rekomendasi) selama revisi RPT untuk
mengembangkan edisi ketiga ini. Rekomendasi baru ini dirangkum pada Tabel 1. Pendekatan GRADE
diterapkan untuk menilai kualitas bukti yang tersedia dan memberikan dasar untuk perumusan
rekomendasi. Untuk beberapa topik, beberapa hasil dari minat dan / atau metode kontrasepsi diperiksa;
untuk topik ini, berbagai penilaian GRADE disajikan. Penjelasan tentang proses diikut untuk memilih dan
memprioritaskan 19 ini topik dijelaskan dalam lampiran situs RPT: Pengembangan panduan yang
diperbarui untuk edisi ketiga.2 Semua rekomendasi lainnya dikonfirmasi oleh GDG dan tdak menjalani
tnjauan formal untuk edisi ketga RPT (rekomendasi yang dikonfirmasi ini tdak termasuk di sini dalam
Tabel 1, tetapi dapat ditemukan di teks utama).
1
Tersedia di: http://www.who.int/reproductivehealth/topics/family_planning/en/
2
Tersedia di: www.who.int/reproductivehealth/publications/family_planning/SPR -3/en/
Table 1: Tinjauan Topik Baru untuk RPT edisi ketiga
Rekomendasi Klinis Baru Penilaian GRADE Kekuatan
mengenai kualitas bukti rekomendasia
11
Latar Belakang
Rekomendasi Praktik Terpilih untuk penggunaan hak dasar bagi pasangan dan individu untuk
kontrasepsi (The Selected practice memutuskan secara bebas dan bertanggung
recommendations for contraceptive use/SPR) jawab terhadap jumlah, jarak dan waktu mereka
memberikan panduan mengenai “bagaimana” untuk memiliki anak serta untuk mendapatkan
penggunaan metode kontrasepsi yang aman dan informasi dan sarana untuk mewujudkannya,
efektif. Tujuan dari pedoman ini adalah dan juga hak untuk mendapatkan standar
meningkatkan akses dan kualitas layanan tertinggi dalam kesehatan seksual dan
perencanaan keluarga dengan menyediakan para reproduksi.
pembuat kebijakan, pengambil keputusan, dan
pengelola programdengan rekomendasi yang Berdasarkan Millennium Development Goals
dapat digunakan untuk pengembangan atau (MDGs) yang disepakati pada 2001, target 5b
perbaikan pedoman nasional tentang pelayanan adalah akses universal terhadap kesehatan
kontrasepsi hormonal, alat kontrasepsi dalam reproduksi pada tahun 2015. Pada akhir periode
rahim, metode penghalang, metode sadar masa tersebut dilaporkan prevalensi kontrasepsi
subur, tubektomi dan vasektomi, dan kontrasepsi global sebesar 64% (41% pada negara dengan
darurat. Buku pedoman ini tidak bersifat mengikat pendapatan rendah) dan unmet need global
namun memberikan dasar bagi penyediaan dan bagi perencanaan keluarga sebesar 12% (22%
penggunaan berbagai macam kontrasepsi yang pada negara dengan pendapatan rendah). Saat
lebih rasional berdasarkan bukti ilmiah terkini. ini target Sustainable Development Goals (SDGs)
nomor 3.7 dan 5.6 adalah akses universal
1.1 Layanan Reproduksi dan terhadap layanan kesehatan seksual dan
reproduksi serta hak seksual dan kesehatan
Kesehatan Seksual Merupakan reproduksi, dan reproduksi pada tahun 2030.
Hak Manusia Layanan reproduksi dan kesehatan seksual,
termasuk layanan dan informasi keluarga
Perwujudan program dari hasil pertemuan berencana, telah dikenali bukan hanya sebagai
International Conference on Population and kunci sukses intervensi untuk peningkatan
Development (ICPD) tahun 1994 menyatakan kesehatan pria, wanita, dan anak, namun juga
kesehatan reproduksi merupakan “keadaan yang merupakan hak asasi manusia. Perjanjian hak
sempurna secara fsik, mental, sosial dan bukan asasi manusia secara internasional dan regional,
semata-mata terbebas dari sakit atau kecacatan hukum dan konstitusi nasional memberikan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan jaminan khususnya terkait akses dan informasi
sistem fungsi dan proses reproduksi. The pelayanan kontrasepsi. Termasuk dalam hal ini
Programme of Action juga menyatakan bahwa adalah negara harus menjamin ketersediaan
tujuan dari kesehatan seksual adalah peningkatan pelayanan dan informasi kesehatan seksual dan
kehidupan dan hubungan personal, bukan hanya reproduksi yang berkualitas termasuk layanan
konseling dan layanan terkait reproduksi dan kontrasepsi yang menerapkan prinsip
penyakit menular seksual. Menyadari pentingnya pengambilan keputusan berdasarkan informasi
kesepatakan yang dibuat pada ICPD dan (informed decision-making), menghormati
konferensi internasional lain dan Beijing martabat orang lain, kebebasan mengambil
Declaration and Platform for Action pada 1995 keputusan sendiri, menghargai privasi individu
mendefnisikan hak reproduksi sebagai berikut: dan pasangan, prinsip kerahasiaan, dan peka
terhadap kebutuhan dan nilai-nilai yang dianut
Hak reproduksi meliputi hak-hak tertentu oleh individu dalam suatu hubungan kemitraan
manusia yang sudah diakui dalam hukum antara klien. Penyediaan kontrasepsi melalui
nasional, dokumen hukum hak asasi manusia pendekatan berbasis hak ini melihat secara
internasional dan konsensus lain yang terkait. holistik seluruh kebutuhan klien, termasuk
Hak-hak ini diberikan atas pengakuan adanya mempertimbangkan kebutuhan seksual dan
reproduksi klien berdasarkan kriteria kelayakan karakteristik calon klien, risiko penyakit yang
yang sesuai ketika membantu klien memilih dan dimiliki, profl efek samping dari berbagai produk,
menggunakan metode keluarga berencana yang biaya, serta ketersediaan dan preferensi pasien.
aman. Dokumen ini tidak memberikan rekomendasi
tentang produk atau merek tertentu yang akan
Pemberian pelayanan yang sesuai dengan hak digunakan setelah memilih jenis metode
asasi dan reproduksi klien sangat penting dalam kontrasepsi, melainkan memberikan panduan
kualitas pelayanan. Pengembangan pedoman tentang "bagaimana" menggunakan metode
internasional untuk kriteria kelayakan medis dan kontrasepsi dengan aman dan efektif. Keputusan
rekomendasi praktik dalam penggunaan tentang metode apa yang akan digunakan harus
kontrasepsi hanyalah salah satu aspek mempertimbangkan kelayakan klien untuk
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan menggunakan berbagai metode kontrasepsi
reproduksi. Banyak panduan program keluarga (silakan lihat kriteria kelayakan medis untuk
berencana yang telah ada, meliputi prosedur penggunaan kontrasepsi, edit kelima, 2015, juga
penapisan, terapi, dan pengamatan lanjut yang dikenal sebagai MEC)9, serta penilaian klinis dan
mencerminkan standar tinggi dalam bidang preferensi pengguna.
kesehatan masyarakat dan praktik klinis, namun
ini tidak boleh dilihat sebagai persyaratan 1.2.1. Permasalahan Kualitas dan Akses
kelayakan untuk metode kontrasepsi tertentu. Di Pelayanan terhadap Metode yang Dipilih
antaranya adalah prosedur pemeriksaan dan
pengobatan kanker serviks, anemia dan infeksi
dan Digunakan
menular seksual (IMS), program promosi ASI dan
Dalam penyediaan metode kontrasepsi termasuk
penghentian merokok. Prosedur semacam ini
kriteria pemberian layanan, terdapat banyak
sangat dianjurkan jika sumber daya manusia dan
sekali pertimbangan yang relevan secara universal
material tersedia untuk melaksanakannya.
dalam memulai dan menindaklanjuti penggunaan
Namun demikian prosedur tersebut seharusnya
semua metode kontrasepsi, dalam dokumen ini
tidak dilihat sebagai prasyarat untuk penerimaan
mengacu pada Rekomendasi Praktik Terpilih:
dan penggunaan metode keluarga berencana
Klien sebaiknya diberikan informasi untuk
karena bukan merupakan keharusan dalam
membantu dalam memilih metode kontrasepsi
penggunaan atau kelanjutan metode tertentu.
dengan sukarela dan penuh pemahaman.
Informasi yang perlu disampaikan untuk setiap
1.2 Pilihan Kontrasepsi metode kontrasepsi:
Efektivitas relatif
Meskipun dokumen ini memberikan rekomendasi Cara penggunaan
praktik kontrasepsi spesifik, pertimbangan kriteria Mekanisme kerja
sosial, perilaku, dan non-medis lainnya - terutama Efek samping
preferensi klien- juga harus diperhitungkan. Keuntungan dan risiko medis
Dalam rangka memberikan pilihan kontrasepsi Tanda dan gejala
kepada klien dengan cara menghormati dan Kembali subur setelah penghentian
memenuhi hak asasi mereka, klien sebaiknya
Perlindungan dari IMS
dibantu untuk mampu membuat pilihan
Informasi harus diberikan dengan bahasa dan
berdasarkan informasi yang telah diberikan.
format yang mudah dipahami dan diakses oleh
Hak memilih bagi seorang wanita, harus diakui,
klien.
sering diambil dari mereka atau dibatasi baik
Wanita yang sering melakukan kesalahan
langsung atau tidak langsung oleh faktor sosial,
ataupun ingin mencegah terjadinya kesalahan
ekonomi dan budaya yang ada. Dari sudut
saat penggunaan kontrasepsi secara mandiri
pandang wanita, pilihan tersebut diambil pada
(contoh pil kontrasepsi, kontrasepsi hormonal
waktu tertentu, dalam konteks sosial dan budaya
kombinasi transdermal, cincin vagina
tertentu; pilihan ini bersifat kompleks,
kontrasepsi kombinasi atau kontrasepsi
multifaktorial dan dapat berubah seiring dengan
penghalang) sebaiknya diberikan konseling
waktu.
mengenai metode kontrasepsi lain yang lebih
Pengambilan keputusan untuk metode
efektif dan penggunaannya tidak secara
kontrasepsi biasanya membutuhkan
mandiri (contoh sterilisasi, alat kontrasepsi
pertimbangan keuntungan dan kerugian dari
dalam Rahim (AKDR), implan atau kontrasepsi
berbagai metode yang ada, dan ini bervariasi
suntik).
sesuai keadaan, persepsi, dan interpretasi masing-
Ketersediaan tenaga kesehatan yang terampil
masing individu. Faktor-faktor ini meliputi
dan fasilitas yang memadai serta prosedur individu dan pasangan yang memilih metode ini
pencegahan infeksi yang tepat penting sekali sebaiknya diberikan konseling yang sesuai, karena
untuk pelaksanaan kontrasepsi dengan metode ini satu-satunya yang berujung pada
metode operasi, insersi, pemasangan dan kemandulan.
pelepasan (contoh sterilisasi, implan, AKDR,
diafragma, tudung serviks). Metode kontrasepsi selain vasektomi dan
Ketersediaan alat yang tepat dan memadai tubektomi bersifat reversibel, biasanya segera
perlu dijaga (contoh komoditas kontrasepsi kembali dalam masa subur setelah berhenti
dan penyediaan alat untuk pencegahan digunakan, terkecuali kontrasepsi Depo
infeksi) medroxyprogerone acetate (DMPA) suntik dan
Penyedia layanan kesehatan perlu dibekali norethisterone enanthate (NET-EN). Pada metode
dengan pedoman, kartu pasien dan atau alat ini, waktu penundaan untuk kembali ke masa
skrining yang diperlukan. subur adalah 10 dan 6 bulan dari waktu suntik
terakhir, terlepas dari durasi penggunaannya.
1.3 Efektivitas Metode
1.5 Infeksi Menular Seksual dan
Metode kontrasepsi dipilih berdasarkan Kontrasepsi : Proteksi Gabungan
efektivitasnya dalam mencegah kehamilan yang
tidak diinginkan serta bergantung pada Dalam penyediaan layanan kontrasepsi yang
konsistensi dan ketepatan penggunaannya. Tabel berkualitas, perlu dipertimbangkan pula aspek
1.1 membandingkan persentase wanita yang sosial, budaya serta perilaku dari setiap klien.
mengalami kehamilan yang tidak diinginkan Dalam konteks ini, permasalahan seperti infeksi
dalam satu tahun pertama penggunaan menular seksual (IMS), termasuk HIV perlu
kontrasepsi secara konsisten dan tepat dengan dipertimbangkan secara khusus dikarenakan sama
penggunaan kontrasepsi secara tidak konsisten pentingnya dalam pencegahan kehamilan dan
(sesekali dan atau salah dalam penggunaan). penyebaran IMS pada klien usia reproduksi yang
Penggunaan kontrasepsi secara konsisten dan aktif secara seksual. Angka prevalensi HIV dan IMS
tepat dapat bervariasi tergantung dari yang tinggi pada individu dengan perilaku
karakteristik pengguna yakni usia, pendapatan, berisiko, (contoh memiliki pasangan seksual
dan kebudayaan. Metode kontrasepsi yang multipel tanpa menggunakan kondom)
bergantung pada cara penggunaan klien secara membutuhkan dukungan dari tenaga penyedia
konsisten dan tepat (seperti kondom dan pil) layanan kesehatan untuk memberikan informasi
memiliki jangkauan efektivitas yang luas. mengenai hubungan seksual yang aman untuk
Kebanyakan pengguna kontrasepsi semakin mencegah penularan serta mendukung
berpengalaman seiring penggunaan. Meskipun penggunaan proteksi gabungan bagi semua
begitu, aspek biaya dan ketersediaan dari layanan individu berisiko tinggi, baik dengan penggunaan
serta kualitas konseling juga berpengaruh besar kondom beserta metode lain secara rutin
terhadap efektivitas dari penggunaan metode ataupun penggunaan kondom saja secara
kontrasepsi secara konsisten dan tepat. konsisten dan tepat untuk mencegah kehamilan
dan IMS, serta HIV. Klien yang meminta nasihat
Tabel 1.1 Persentasi wanita yang mengalami mengenai kontrasepsi harus selalu diingatkan
kehamilan tidak diinginkan selama satu tahun mengenai pentingnya penggunaan kondom untuk
pertama penggunaan kontrasepsi secara wajar mencegah penyebaran HIV/IMS. Kondom yang
dan juga secara sempurna, serta presentasi digunakan secara tepat dan konsisten menjadi
pengguna kontrasepsi yang hingga satu tahun di metode yang paling efektif dalam memberikan
Amerika Serikat. perlindungan terhadap IMS termasuk HIV.
Kondom wanita cukup aman dan efektif, namun
1.4 Kembali ke Masa Subur tidak digunakan dalam skala nasional sepert
kondom pria
Vasektomi dan tubektomi merupakan metode
kontrasepsi yang bersifat permanen (tidak ada
kemungkinan untuk memiliki keturunan). Semua
Table 1.1 Persentase wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan selama satu tahun penggunaan
kontrasepsi secara wajar dan satu tahun penggunaan kontrasepsi yang tepat dan konsisten, dan persentase
wanita yang menggunakan kontrasepsi selama satu tahun
% wanita yang mengalami kehamilan tidak
% wanita yang menggunakan
diinginkan pada penggunaan satu tahun
kontrasepsi selama satu tahun
pertama
Penggunaan secara Penggunaan yang tepat
Metode
wajar1 dan konsisten2
Tidak ada metode
85 85 –
kontrasepsi4
Spermisida5 28 18 42
Metode perhitungan
24 – 47
masa subur
Metode perhitungan
– 5 –
kalender®6
Metode dua hari®6 – 4 –
Metode ovulasi6 – 3 –
Metode suhu basal
– 0.4 –
tubuh
Coitus interptus 22 4 46
Spons – – 36
Wanita multipara 24 20 –
Wanita nulipara 12 9 –
Kondom7
Wanita 21 5 41
Pria 18 2 43
Diafragma8 12 6 57
Pil kombinasi oral dan
9 0.3 67
progestin
Evra patch 9 0.3 67
NuvaRing® 9 0.3 67
Depo-Provera 6 0.2 56
Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
Paragard® (copper T) 0.8 0.6 78
Mirena® (LNG) 0.2 0.2 80
Implanon® 0.05 0.05 84
Sterilisasi pada wanita 0.5 0.5 100
Sterilisasi pada pria 0.15 0.10 100
Kontrasepsi emergensi: berupa pil atau pemasangan AKDR copper setelah hubungan seksual tanpa pengaman
9
untuk menurunkan peluang kehamilan.
10
Metode amenorea laktasi: MAL sangat efektif, bersifat sebagai metode kontrasepsi sementara.
Sumber: Trussell J. Contraceptive efcacy. In: Hatcher RA, Trussell J, Nelson AL, Cates W, Kowal D, Policar M, editors.
Contraceptive technology: twentieth revised edition. New York (NY): Ardent Media; 2011.
Catatan:
1. Diantara pasangan yang baru menggunakan metode kontrasepsi (tidak harus pertama kalinya),
presentasi kehamilan yang tidak diharapkan pada satu tahun pertama penggunaan jika mereka tidak
berhenti menggunakan kontrasepsi. Perkiraan peluang kehamilan pada tahun pertama penggunaan
secara wajar spermisida dan diafragma diambil dari National Survey of Family Growth pada tahun
1995 yang dikoreksi karena adanya kasus aborsi yang tidak dilaporkan. Perkiraan metode
perhitungan masa subur, coitus interuptus, kondom pria, pil dan Depo Provera diambil dari National
Survey of Family Growth pada tahun 1995-2002 yang telah dibenahi atas kasus aborsi yang tidak
terlaporkan. Lihat teks untuk perkiraan derivasi metode lainnya. (Trussel 2011)
2. Diantara pasangan yang awal menggunakan kontrasepsi (tidak harus pertama kalinya) dan yang
menggunakan secara tepat, presentasi kehamilan yang tidak diharapkan pada satu tahun pertama
penggunaan jika mereka tidak berhenti menggunakan kontrasepsi. Lihat teks untuk perkiraan
derivasi metode lainnya. (Trussel 2011)
3. Diantara pasangan yang mencoba menghindari kehamilan, persentase yang terus menggunakan
kontrasepsi selama satu tahun.
4. Persentase kehamilan pada kolom 2 dan 3 berdasarkan data dari populasi yang tidak menggunakan
kontrasepsi dan wanita yang berhenti menggunakan kontraspsi karena mengharapkan kehamilan.
Dari populasi tersebut sekitar 89% menjadi hamil pada satu tahun pertama. Perkiraan ini menurun
sedikit (sampai 85%) untuk mewakili presentase wwanita hamil pada tahun pertama pemakaian
kontrasepsi reversibel pada mereka yang sengaja menghentikan kontrasepsi.
5. Busa, krim, gel, supositoria vagina dan flm vagina.
6. Metode ovulasi dan metode dua hari ovulasi didasarkan pada evaluasi lender serviks. Metode
standar hari dengan menghindari hubungan seksual pada hari ke-8-19 siklus menstruasi. Metode
suhu tubuh basal merupakan metode cek ganda digabungkan dengan evaluasi lender serviks untuk
menentukan masa subur dan evaluasi untuk hari terakhir masa subur.
7. Tanpa spermisida.
8. Dengan krim spermisida atau jeli.
9. Plan B One-Step®, ella® and Next Choice One Dose® merupakan produk untuk kontrasepsi
emergensi di Amerika Serikat. Plan B One-Step diminum 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa
pelindung. Suatu penelitian menunjukkan semua produk diatas efektif digunakan hingga 120
jam setelah berhubungan seksual. Next Choice One Dose diminum 72 jam setelah berhubungan
seksual tanpa pelindung. The United States Food and Drug Administration mengatakan terdapat 19
merk kontrasepsi oral yang aman dan efektif digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Ogestrel® (one
dose is two white pills), Nordete® (one dose is four light-orange pills), Cryselle®, Levora®, Low-
Ogestrel®, Lo/Ovral®, or Quasence® (one dose is four white pills), Jolessa®, Portia®, Seasonale® or
Trivora® (one dose is four pink pills), Seasonique® (one dose is four light-blue-green pills), Enpresse®
(one dose is four orange pills), Lessina® (one dose is five pink pills), Aviane® or LoSeasonique® (one
dose is five orange pills), Lutera® or Sronyx® (one dose is five white pills), and Lybrel® (one dose is
six yellow pills).
10. Untuk menjaga efektifitas menghindari kehamilan diperlukan kontrasepsi yang lain saat siklus
menstruasi sudah kembali, frekuensi dan durasi menyusui berkurang, penggunaan botol susu, atau
bayi sudah berusia 6 bulan.
Metode
Pada panduan ini, Rekomendasi Praktik Terpilih • Implan mengandung a 2-rod levonorgestrel–
pada Penggunaan Kontrasepsi, edisi ketiga, Sino-implant (II)®
dibuat berdasarkan proses yang diawali pada • DMPA-subkutan
tahun 2000. Sejak publikasi edisi pertama pada • kontrasepsi hormonal kombinasi transdermal
2002, beberapa revisi telah dilakukan. Bagi (KHKT)
pembaca yang tertarik, metode digunakan untuk
• cincin vagina kontrasepsi kombinasi (CVKK) dan
mengembangkan rekomendasi yang dikeluarkan
• pil kontrasepsi darurat-ulipristal acetate (PKD-
pada edisi ketiga dijelaskan dalam Development
UPA);
of updated guidance for the third edition yang
ada sebagai bahan pelengkap di situs. Sebuah
ringkasan tentang penggunaan untuk dan satu pertanyaan tambahan:
mengembangkan pedoman sejak diterbitkan edisi Kapan seorang wanita dapat melanjutkan
pertama dijelaskan pada buku ini atau memulai kontrasepsi reguler setelah
menggunakan kontraseps darurat? (lihat
Edisi pertama RPT diterbitkan pada tahun 2002 bagian 7.5.2).
setelah kelompok multidisipliner ahli berkumpul
untuk mendiskusikan bukti yang baru diterbitkan GDG membuat pertanyaan menggunakan format
berkaitan dengan topik yang dibahas dalam PICO (yaitu pertanyaan tentang populations,
pedoman. Pada November 2002, WHO interventions, comparators and outcomes) untuk
membentuk CIRE (11), untuk memantau bukti memandu tnjauan sistemats dan persiapan bukti
secara sistematis dan terus menerus sehingga
GRADE table 2. Dalam banyak kasus, tdak ada
mendukung rekomendasi dalam pedoman ini
bukti baru yang teridentfkasi atau bukti baru
secara berkelanjutan. Dalam sistem CIRE, ketika
bukti baru muncul, artikel-artikel disaring untuk yang mengkonfirmasi temuan sebelumnya. Jadi,
relevansi. Ketika berlaku, tinjauan sistematis untuk banyak topik yang menggunakan
diperbarui untuk mengingatkan WHO mengenai rekomendasi sebelumnya dan hanya ditegaskan
apakah rekomendasinya tetap konsisten dengan kembali. Dalam edisi ketiga RPT ini, pendekatan
keseluruhan bukti atau tidak. WHO menggunakan GRADE digunakan untuk mengklasifkasikan
CIRE untuk memastikan panduan RPT tetap rekomendasi pada topik yang ditnjau sebagai
terkini antara pertemuan GDG dan untuk "kuat" atau "bersyarat". Karena khalayak sasaran
mengidentifikasi topik yang perlu ditangani ketika untuk dokumen ini terutama pembuat kebijakan,
revisi pedoman formal terjadi. rekomendasi "kuat" adalah rekomendasi yang
dapat diadopsi sebagai kebijakan dalam sebagian
Dalam persiapan untuk edisi ketiga saat ini, GDG besar situasi, sementara rekomendasi bersyarat"
diselenggarakan pada tahun 2013 untuk
akan membutuhkan perdebatan dan keterlibatan
memprioritaskan topik yang akan ditinjau dan
yang besar berbagai pemangku kepentngan
diperbarui (silakan lihat bagian ucapan terima
kasih untuk daftar anggota GDG dan lampiran sebelum menjadi kebijakan (12).
Web RPT, Lampiran 2, untuk ringkasan deklarasi
kepentingan anggota GDG). GDG 1 Informasi lebih lanjut tersedia di situs kelompok kerja GRADE: http://
memprioritaskan ulasan dari 19 topik yang terkait www.gradeworkinggroup.org
dengan inklusi dalam edisi kelima dari lima
metode kontrasepsi baru:
1
Tersedia di: www.w ho.int/reproductivehealth/publications/family_planning/SPR-
3/en/
2. Metode
17
Dalam dokumen ini, rekomendasi disajikan GDG mendukung pendekatan untuk preferensi
dalam bentuk naratif untuk pembaca yang dan nilai-nilai pasien yang memprioritaskan
terbiasa dengan format edisi RPT sebelumnya. ketersediaan berbagai pilihan kontrasepsi dan
Untuk rekomendasi pada pemeriksaan dan tes penghapusan hambatan medis yang tidak perlu.
sebelum memulai penggunaan setiap metode Karena fokus dari panduan ini adalah pada
kontrasepsi, klasifikasi A-B-C digunakan untuk penyediaan aman dari metode kontrasepsi,
menentukan apakah berbagai prosedur setelah konseling dan pengambilan keputusan
diperlukan untuk penyediaan metode yang bersama untuk metode kontrasepsi telah terjadi,
aman. Kategori rekomendasi untuk pemeriksaan dan karena biaya sangat bervariasi di seluruh
dan tes (yaitu penggunaan Kelas A, B dan C) wilayah dan pengaturan yang berbeda, biaya
ditentukan oleh kelompok ahli yang peluang tidak dinilai secara formal selama
mengembangkan edisi pertama SPR pada tahun perumusan rekomendasi ini.
2001. Mereka diterapkan pada tahun 2001 untuk
mengingatkan manajer program dan pembuat Melalui konsensus, GDG tiba di rekomendasi
kebijakan apakah tes atau pemeriksaan tertentu baru dan direvisi dan menjunjung tinggi sebagian
adalah wajib sebelum memberikan metode besar rekomendasi yang ada. Konsensus dicapai
kontrasepsi. Seringkali, pemeriksaan dan tes melalui diskusi, debat, dan konsultasi ahli,
dimandatkan ketika, pada kenyataannya, mereka dengan kesepakatan akhir di antara semua
tidak diperlukan. Dalam mengembangkan anggota GDG. Untuk setiap rekomendasi, Ketua
rekomendasi untuk pemeriksaan dan tes ini, GDG menanyakan kepada anggota GDG apakah
mengikuti proses pemeriksaan bukti yang sama mereka setuju dengan rekomendasi; setiap
ketat seperti yang telah dilakukan untuk perselisihan didokumentasikan. Semua anggota
rekomendasi lain dalam edisi ini. GDG setuju dengan semua rekomendasi dalam
panduan ini.
Bagaimana Penggunaan Buku Panduan Ini
Buku panduan ini ditujukan sebagai referensi Kelas B: Pemeriksaan berkontribusi secara
dalam penyusunan panduan layanan kontrasepsi, signifkan bagi keamanan dan efektivitas
pada penerapannya akan disesuaikan dengan penggunaan metode kontrasepsi, tetapi
situasi dan kondisi yang ada dengan penerapannya dapat dipertimbangkan
mempertimbangkan status tingkat pengetahuan kesehatan masyarakat dan/atau konteks
dan pengalaman klinis dari berbagai penyedia
layanan masyarakat. Risiko tidak melakukan
layanan serta sumber daya yang tersedia.
pemeriksaan harus diimbangi dengan manfaat
Rekomendasi dibahas dalam bagian 7 di sub- dari metode kontrasepsi yang tersedia.
bagian dengan jenis metode kontrasepsi: Kelas C: Pemeriksaan tidak berkontribusi bagi
intrauterine devices (AKDR); kontrasepsi keamanan dan efektivitas penggunaan metode
progestin; gabungan kontrasepsi hormonal (KHK); kontrasepsi.
kontrasepsi darurat (KD); Standard Days Method®
(SDM); dan vasektomi. Dalam sub-bab ini, Pemeriksaan atau tes yang dipertimbangkan untuk
rekomendasi dibagi berdasarkan: waktu inisiasi; setiap jenis kontrasepsi dalam bagian 7 berlaku
pemeriksaan dan tes yang dibutuhkan sebelum untuk orang-orang yang dianggap sehat. Mereka
inisiasi; metode lanjutan, penghentian dan yang memiliki masalah medis yang diketahui atau
perubahan metode; manajemen masalah selama kondisi khusus lainnya mungkin perlu pemeriksaan
penggunaan, seperti efek samping atau kesalahan tambahan atau tes sebelum dikonfirmasi sebagai
pemberian dosis; dan tindak lanjut yang sesuai. kandidat yang tepat untuk metode kontrasepsi
Selain itu, keterangan dan informasi tentang tertentu. Dokumen mitra RPT, kriteria kelayakan
prinsip-prinsip yang mendasari dapat diberikan medis untuk penggunaan kontrasepsi, edisi kelima
apabila diperlukan, termasuk semua referensi (diterbitkan pada tahun 2015), mungkin berguna
yang sesuai. Edisi ketiga RPT berisi rekomendasi dalam keadaan seperti itu.9
yang didasarkan pada tinjauan data epidemiologi
dan klinis yang terangkum, pertimbangan Klasifikasi ini berfokus pada hubungan pemeriksaan
manfaat dan bahaya, nilai dan preferensi pasien, atau tes untuk inisiasi metode kontrasepsi yang
dan kualitas bukti. Rincian tentang proses ini aman. Mereka tidak dimaksudkan untuk mengatasi
disajikan dalam lampiran situs RPT: kelayakan pemeriksaan atau tes ini dalam keadaan
Pengembangan panduan yang diperbarui untuk lain. Misalnya, beberapa ujian atau tes yang
edisi ketiga.1 dianggap tidak diperlukan untuk penggunaan
kontrasepsi yang aman dan efektif mungkin tepat
untuk perawatan kesehatan pencegahan yang baik
atau untuk mendiagnosis atau menilai kondisi
3.1 Klasifikasi Pemeriksaan dan medis yang dicurigai.
Tes sebelum Memulai Metode
Kontrasepsi 1
Tersedia di: www.w ho.int/reproductivehealth/publications/family_planning/SPR-
3/en/
Hal-hal berikut perlu disiapkan ketka merupakan hal yang mudah dan baik karena
menerapkan rekomendasi dalam buku ini: adanya perbedaan kondisi kesehatan lokal,
Informed choice perilaku, dan kebudayaan setempat. Peningkatan
Komponen dari layanan yang berkualitas ini harus dilakukan dalam konteks informasi bagi
Prosedur skrining untuk pemilihan metode pengguna dan keamanan.
Penyedia layanan yang terlath dan
terampil 4.1 Memperkenalkan ke dalam
Rujukan dan tndak lanjut untuk Program Nasional
penggunaan kontrasepsi yang tepat
Ketka memperkenalkan panduan ini pada
Praktik pemberian kontrasepsi sangat
rekomendasi praktk penggunaan kontrasepsi ke
dibutuhkan dalam penerapan metode
kontrasepsi yang aman. Layanan kesehatan dalam program nasional untuk layanan kesehatan
yang tdak terkait dengan penggunaan seksual dan reproduksi, pentng untuk
kontrasepsi tdak menjadi suatu prasyarat mempertmbangkan bahwa pedoman ini bukan
ataupun hambatan dalam penyedia pelayanan hanya dokumen yang harus didistribusikan, tetapi
kontrasespsi. berisi praktk layanan kesehatan yang harus
diperkenalkan kepada penyedia layanan melalui
Praktik pemberian layanan kontrasepsi pentng proses perubahan dan implementasi terencana.
untuk penggunaan metode kontrasepsi yang
aman. Promosi praktik layanan kesehatan yang Panduan bagi negara tentang pengenalan
baik yang tdak terkait dengan pemilihan pedoman kesehatan seksual dan reproduksi
kontrasepsi yang aman tidak boleh dianggap
tersedia dalam panduan ini, Introducing WHO’s
sebagai prasyarat atau sebagai hambatan bagi
sexual and reproductive health guidelines and
penyediaan metode kontrasepsi, tetapi sebagai
pelengkapnya. tools into national programmes.13 Panduan
tersebut dirancang untuk digunakan oleh
Sebagai langkah pertama, rekomendasi pembuat kebijakan, manajer program, dan
sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan tenaga medis profesional yang memulai proses
kondisi negara yang akan menerapkan agar praktk berbasis bukti pada layanan kesehatan
dapat diterapkan oleh penyedia layanan pada seksual dan reproduksi pada nasional atau lokal.
seluruh tingkatan pelayanan. Negara perlu Di dalam dokumen, terdapat enam prinsip
menentukan seberapa jauh dan cara menyeluruh yang direkomendasikan untuk
memperluas layanan ke level yang lebih perifer. perubahan efektif dan implementasi panduan
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara WHO tentang kesehatan seksual dan reproduksi
peningkatan staf dan fasilitas untuk mencapai
ke dalam program nasional. Prinsip dari
layanan yang memadai dan terjangkau, atau
perubahan tersebut adalah: membuat konsensus;
memerlukan tambahan peralatan dan
mendata apa yang ada; mengidentfkasi
ketersediaan obat-obatan serta perluasan area
layanan. Ini bermanfaat untuk mengatasi kemungkinan hambatan dan faktor pendukung;
kesalahan persepsi yang terkadang terjadi oleh memastikan bahwa perubahan harus berbasis
penyedia dan pengguna layanan terkait risiko bukti; perencanaan peningkatan dari awal; dan
dan efek samping dari metode tertentu, dan menerapkan berbagai intervensi untuk
untuk melihat secara jelas mengenai mengubah praktik penyedia layanan.
kebutuhan dan perspektf sisi perempuan dan
laki-laki selama proses memfasilitasi
keterangan persetujuan. Perubahan pedoman
global menjadi program nasional tdak selalu
4. Implikasi Program 21
Untuk memperkenalkan edisi ketga
Rekomendasi praktk terpilih untuk
penggunaan kontrasepsi, WHO menyarankan
negara atau otoritas lokal mengikut proses
enam langkah:
Rencana advokasi
Melakukan analisis situasi
Menyesuaikan panduan dengan
kebutuhan, keadaan, dan konteks negara
Merancang strategi implementasi
Uji coba evaluasi
Laksanakan advokasi dan peningkatan.
6. Ringkasan Perubahan dalam Rekomendasi Praktik Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi Edisi Ketiga 2
5
Ringkasan Perubahan dalam Rekomendasi
Praktk Terpilih dalam Penggunaan Kontrasepsi
Edisi Ketga
Terdapat lima metode kontrasepsi terkini yang • Pil kontrasepsi darurat ulipristal (PKD-UPA)
ditambahkan dalam edisi ini:
• Implan 2 batang, tap batang mengandung Satu pertanyaan yang dipertmbangkan dalam edisi
75 mg levonogestrel ini:
• Depo medroxyprogerone acetate sub kutan • Kapan seorang wanita melanjutkan atau
• Kontrasepsi hormonal kombinasi memulai kontrasepsi reguler setelah
transdermal (KHKT) penggunaan kontrasepsi darurat?
• Cincin vagina kontrasepsi kombinasi (CVKK)
7. Rekomendasi 2
7
– Menyusui: AKDR-LNG dapat digunakan Keterangan (Lihat referensi 2–4)
bila wanita tersebut yakin tidak hamil. GDG menyatakan adanya risiko yang rendah
Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan terjadinya ovulasi hingga hari ke-7 dari siklus
sebagai proteksi. menstruasi dan terdapat kemungkinan yang
– Tidak menyusui: AKDR-LNG dapat rendah terjadinya kehamilan sebelum hari ke-8.
digunakan setelah dipastikan wanita tidak Rekomendasi GDG untuk pemasangan AKDR-Cu
hamil. Tidak diperlukan kontrasepsi sebagai kontrasepsi darurat tdak berlaku untuk
tambahan sebagai proteksi. AKDR-LNG karena keamanan dan efektivitas
• Pascapersalinan 4 minggu atau lebih dan AKDR-LNG sebagai kontrasepsi darurat belum
siklus menstruasi telah kembali: AKDR-LNG diketahui. Oleh karena itu, penggunaan AKDR-
dapat dipasang seperti yang disarankan LNG sebagai kontrasepsi darurat tdak dianjurkan.
untuk wanita lain yang memiliki siklus Lebih lanjut, ada kekhawatran terdapat risiko
menstruasi. paparan hormonal pada janin. Peningkatan risiko
• Wanita dengan sepsis pada masa nifas kelainan janin karena paparan hormonal, tdak
sebaiknya tidak dipasang AKDR-LNG (Kriteria diketahui.
Kelayakan Medis untuk Penggunaan
Kontrasepsi Kategori 4). Sebagaimana dinyatakan dalam Kriteria
Kelayakan Medis untuk Penggunaan Kontrasepsi,
Pasca Keguguran AKDR tdak diindikasikan selama kehamilan dan
• AKDR-LNG dapat dipasang segera setelah tdak boleh digunakan pada risiko infeksi panggul
keguguran pada trimester pertama. dan sepsis akibat keguguran. GDG menyatakan
• AKDR-LNG secara umum dapat dipasang enam pertanyaan tentang penapisan kehamilan
segera setelah keguguran pada trimester dapat membantu menentukan apakah seorang
kedua. wnita dalam kondisi hamil atau tdak (lihat bagian
• AKDR-LNG tidak boleh dipasang segera 7.1: Bagaimana penyedia layanan kesehatan
setelah sepsis akibat keguguran (Kriteria dapat yakin bahwa seorang wanita tdak hamil?).
Kelayakan Medis untuk Penggunaan Namun, untuk wanita dalam masa nifas dan tidak
Kontrasepsi Kategori 4). menyusui, atau pada amenorea (di luar masa
nifas), enam kriteria tersebut tdak berlaku
Beralih Dari Metode Kontrasepsi Lain sehingga diperlukan pemeriksaan lain untuk
• Jika seorang wanita memiliki siklus menentukan apakah wanita tersebut hamil atau
menstruasi teratur, AKDR-LNG dapat tdak.
segera dipasang jika yakin wanita tidak
hamil dan tidak perlu menunggu sampai Pemeriksaan dan tes sebelum pemasangan
periode menstruasi berikutnya. Pada AKDR-Cu atau AKDR-LNG 5, 6
wanita amenorea, AKDR-LNG dapat Pada wanita sehat, satu-satunya pemeriksaan dan
dipasang segera setelah dipastikan bahwa
tes yang penting dan wajib sebelum pemasangan
wanita tidak hamil dan tidak perlu
menunggu periode menstruasi berikutnya. AKDR adalah pemeriksaan panggul/genital dan
– Dalam 7 hari pertama siklus penilaian risiko infeksi menular seksual (IMS). Jika
menstruasi terakhir: AKDR-LNG dapat tersedia, tes hemoglobin dan skrining IMS/HIV juga
dipasang. Tidak diperlukan akan bermanfaat dari segi keamanan dan efektivitas
perlindungan kontrasepsi tambahan. penggunaan. Tabel berikut berisi informasi lebih
– Lebih dari 7 hari dalam masa lanjut.
menstruasi: AKDR-LNG dapat Pemeriksaan atau Tes AKDR-Cu dan AKDR-LNG*
dipasang. Wanita tidak diperbolehkan Pemeriksaan payudara C
berhubungan seksual atau
Pemeriksaan pelvik atau genitalia A
menggunakan perlindungan
Skrining kanker serviks C
kontrasepsi tambahan selama 7 hari
setelah pemasangan AKDR-LNG. Tes pemeriksaan laboratorium C
• Jika wanita menggunakan kontrasepsi rutin
Tes hemoglobin B
suntik sebelumnya, AKDR-LNG sebaiknya
dipasang ketika saat dilakukan jadwal Penilaian risiko infeksi menular A‡
suntik berikutnya. Tidak diperlukan seksual (IMS): riwayat penyakit
dan pemeriksaan fsis
perlindungan kontrasepsi tambahan.
Skrining IMS dan HIV: tes B‡
laboratorium
Skrining tekanan darah C
2 Rekomendasi Praktik Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi • Edisi ketiga 2016
8
*Kelas A: Pemeriksaan sangat penting dan wajib dalam semua kelima menyatakan “Pemasangan AKDR lebih meningkatkan
keadaan bagi keamanan dan efektivitas penggunaan metode risiko penyakit radang panggul di kalangan wanita yang berisiko
kontrasepsi. Kelas B: Pemeriksaan berkontribusi secara signifikan tinggi IMS, meskipun suatu bukti menunjukkan risiko ini rendah.
bagi keamanan dan efektivitas penggunaan metode kontrasepsi, Algoritma saat ini untuk menentukan peningkatan risiko IMS memiliki
tetapi penerapannya dapat dipertimbangkan kesehatan nilai prediktif yang buruk. Risiko IMS bervariasi berdasarkan
masyarakat dan/atau konteks layanan masyarakat. Risiko tidak perilaku individu dan prevalensi IMS lokal. Oleh karena itu, banyak
melakukan pemeriksaan harus diimbangi dengan manfaat dari
wanita dengan risiko IMS umumnya dapat dipasang AKDR, beberapa
metode kontrasepsi yang tersedia. Kelas C: Pemeriksaan tidak
wanita dengan peningkatan risiko IMS (dipengaruhi faktor individu yang
berkontribusi bagi keamanan dan efektivitas penggunaan metode
kontrasepsi. sangat tinggi) tidak dapat dilakukan pemasangan AKDR hingga ia
‡ Kriteria Kelayakan Medis untuk Penggunaan Kontrasepsi, edisi telah melakukan pemeriksaan dan pegobatan yang tepat.”1
7. Rekomendasi 2
9
Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Perdarahan menstruasi yang berat atau lama
saat Pemasangan AKDR dibandingkan dengan periode menstruasi
normal
Pemasangan AKDR Rutn (AKDR-Cu atau • Perdarahan menstruasi yang berat seringkali
AKDR-LNG) terjadi selama 3-6 bulan pertama penggunaan
• Antibiotik proflaksis umumnya tidak AKDR-Cu. Hal ini biasanya tidak berbahaya dan
dianjurkan saat pemasangan AKDR. Dalam perdarahan biasanya semakin berkurang dari
lingkungan yang memiliki prevalensi tinggi waktu ke waktu.
infeksi gonococcal dan klamidia serviks
serta terbatasnya skrining, maka proflaksis • Perawatan berikut dapat diberikan selama
dapat dipertimbangkan. perdarahan menstruasi:
• Pengguna AKDR harus diberi konseling NSAID
untuk memantau gejala penyakit radang asam traneksamat (obat hemostatik)
panggunl, terutama selama bulan pertama
penggunaan • Aspirin sebaiknya tidak digunakan.
Keterangan (Lihat referensi 7) • Masalah ginekologi harus disingkirkan terlebih
dahulu. Jika terdapat masalah ginekologi, obati atau
GDG menyatakan bahwa antibiotik proflaksis
rujuk pengguna untuk perawatan lebih lanjut.
pada pemasangan AKDR hanya memberikan
sedikit manfaat bagi wanita dengan risiko rendah • Jika perdarahan berlanjut menjadi sangat berat
terhadap IMS. atau berkepanjangan, terutama jika ada tanda-
tanda klinis anemia, atau jika wanita tidak
Rekomendasi ini berlaku untuk wanita yang dapat menerima perdarahan, lepaskan AKDR dan
sehat; wanita dengan kondisi kesehatan yang bantu untuk memilih metode kontrasepsi lain.
memerlukan antibiotik proflaksis untuk prosedur
• Untuk mencegah anemia, berikan suplemen zat
invasif (misalnya wanita dengan kelainan katup
besi dan/atau dukung untuk makan makanan yang
jantung) dapat memerlukan antibiotik proflaksis
mengandung zat besi.
saat pemasangan AKDR.
Keterangan (Lihat referensi 8)
Karena tidak ada bukti yang didapat mengenai GDG menekankan bahwa menstruasi yang tdak
pemberian antibiotik proflaksis sebelum normal umumnya terjadi pada 3-6 bulan pertama
pemasangan AKDR-LNG, rekomendasi ini penggunaan AKDR dan menyimpulkan bahwa
didasarkan pada bukti untuk AKDR-Cu. pengobatan selama perdarahan dapat efektf.
GDG mengindikasikan bahwa aspirin tdak boleh
Tatalaksana Kelainan Menstruasi bagi digunakan untuk mengobat perdarahan
Pengguna AKDR-Cu menstruasi terkait penggunaan AKDR karena
Perdarahan bercak atau perdarahan ringan dapat memperburuk perdarahan
• Perdarahan bercak atau perdarahan ringan
umumnya terjadi selama 3-6 bulan pertama Tatalaksana Kelainan Menstruasi bagi
penggunaan AKDR-Cu. Hal tersebut tidak Pengguna AKDR-LNG
berbahaya dan biasanya menurun seiring
waktu. Amenorea
• Jika seorang wanita menginginkan • Amenorea tidak memerlukan pengobatan medis.
pengobatan, obat anti inflamasi non steroid Cukup dilakukan konseling.
jangka pendek dapat diberikan selama • Jika seorang wanita mengalami amenorea yang
perdarahan. tidak dapat diterima, lepas AKDR-LNG dan bantu
• Permasalahan ginekologi perlu disingkirkan untuk memilih metode lain.
secara klinis, pada wanita dengan perdarahan
bercak dan perdarahan yang persisten. Jika
ditemukan masalah ginekologi, tangani kondisi Perdarahan bercak atau perdarahan ringan
atau rujuk wanita tersebut untuk tata laksana • Perdarahan bercak atau perdarahan ringan
lebih lanjut. umum terjadi pada saat penggunaan AKDR-
• Jika tidak ditemukan masalah ginekologi dan LNG. Hal tersebut tidak berbahaya dan biasanya
wanita mengalami perdarahan yang tidak dapat akan berkurang seiring waktu.
diterima, lepas AKDR dan bantu dia untuk • Pada pengguna dengan perdarahan bercak dan
memilih metode kontrasepsi lain. perdarahan persisten, harus disingkirkan
3 Rekomendasi Praktik Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi • Edisi ketiga 2016
0
adanya masalah kelainan ginekologi. Jika • Jika AKDR dilepas, pertimbangkan untuk
masalah ginekologi teridentifikasi, obati menggunakan pil kontrasepsi darurat dan /
kondisi atau rujuk pengguna itu untuk atau metode kontrasepsi lain, jika perlu.
perawatan. • Jika infeksi tdak membaik, pertimbangkan
• Jika tidak ditemukan masalah ginekologi dan untuk melepas AKDR dan lanjutkan
penggunaan antibiotk. Jika AKDR tdak
pengguna mengalami perdarahan yang tidak
dilepas maka antbiotk harus dilanjutkan.
berat maka lepaskan AKDR-LNG dan bantu
Dalam kedua situasi tersebut, kesehatan
untuk memilih metode lain.
pengguna harus dipantau secara ketat.
• Berikan manajemen yang komprehensif
Perdarahan menstruasi lebih banyak atau untuk IMS, termasuk konseling tentang
lebih lama dibandingkan periode menstruasi penggunaan kondom.
normal
• Pada penggunaan AKDR-LNG dapat terjadi Keterangan (Lihat referensi 9)
pendarahan menstruasi yang lebih banyak GDG menyimpulkan bahwa melepas AKDR tidak
atau lebih lama selama 3-6 bulan pertama. memberikan manfaat tambahan setelah PRP diobati
Hal tersebut biasanya ini tidak berbahaya dengan antibiotik yang tepat. Tidak ada bukti yang
dan perdarahan biasanya menjadi lebih didapat untuk AKDR-LNG, rekomendasi hanya
ringan dari waktu ke waktu. didasarkan pada bukti untuk AKDR-Cu.
• Masalah ginekologi harus disingkirkan pada
pemeriksaan klinis. Jika terdapat masalah
Tata laksana ketika Pengguna AKDR-Cu
ginekologi, terapi penyakit atau rujuk wanita
atau AKDR-LNG dalam Keadaan Hamil
untuk tatalaksana lebih lanjut.
• Jika perdarahan berlanjut menjadi sangat • Singkirkan adanya kehamilan ektopik.
berat atau berkepanjangan, terutama jika • Jelaskan bahwa pengguna berisiko lebih tnggi
terdapat tanda anemia, atau jika wanita mengalami keguguran pada trimester pertama
tidak dapat lagi mentoleransi perdarahan, dan kedua (termasuk sepsis akibat keguguran
yang dapat mengancam jiwa) dan persalinan
lepaskan AKDR-LNG dan bantu memilih
prematur jika AKDR tdak dilepas. Pelepasan
metode lain.
AKDR mengurangi risiko tersebut, meskipun
• Untuk mencegah anemia, berikan suplemen
prosedur pelepasan itu sendiri dapat
zat besi dan/atau dorong untuk makan menyebabkan risiko kecil untuk keguguran.
makanan yang mengandung zat besi.
- Jika pengguna tdak ingin melanjutkan
kehamilan dan jika terminasi kehamilan
Keterangan terapeutk diperbolehkan secara hukum,
GDG menekankan bahwa risiko perdarahan maka jelaskan kepada pasien.
menstruasi yang lebih berat atau lebih lama - Jika dia memahami dan menerima risiko
terjadi hanya pada penggunaan AKDR-LNG yang disebutkan di atas dan ingin
selama 3-6 bulan awal dan akan berkurang melanjutkan kehamilan, lanjutkan sesuai
seiring waktu. Tidak ada penelitian yang menilai dengan petunjuk di bawah ini.
alternatif pengobatan yang dapat digunakan.
Benang AKDR terlihat atau AKDR dapat
Tata Laksana pada pengguna AKDR- diambil dengan aman dari kanalis servikalis
Cu atau AKDR-LNG dengan Penyakit • Sampaikan pada pengguna bahwa AKDR
Radang Panggul (PRP) sebaiknya dilepas.
• Tata laksana PRP menggunakan antbiotk • Jika AKDR harus dilepas, keluarkan dengan
yang tepat. menarik tali dengan lembut.
• Tidak perlu melepas AKDR jika pengguna • AKDR dilepas atau dipertahankan, sarankan
ingin melanjutkan penggunaannya. pengguna untuk segera ke dokter apabila
• Jika pengguna tdak ingin mengalami perdarahan berat, kram, nyeri,
mempertahankan AKDR, lepaskan AKDR kelainan duh vagina, atau demam.
setelah pemberian antbiotik.
7. Rekomendasi 3
1
Benang AKDR tidak terlihat dan AKDR tdak IMS. Penilaian tambahan yang sesuai, misalnya
dapat diambil pemeriksaan panggul untuk memeriksa perubahan
• Jika USG tersedia, pemeriksaan USG lokasi AKDR.
berguna
untuk menentukan lokasi AKDR. Jika AKDR References bagi AKDR
tidak ditemukan, mungkin AKDR mengalami 1. Medical eligibility criteria for contraceptve use, fifth editon.
ekspulsi atau perforasi AKDR telah terjadi. Geneva: World Health Organization; 2015 (http://www.
• Jika pemeriksaan USG tidak dapat dilakukan who.int/reproductvehealth/publications/family_plannin
atau jika AKDR ditemukan berada di dalam g/ MEC-5/en/, accessed 8 July 2016).
uterus, pengguna dapat mengalami risiko 2. Whiteman MK, Tyler CP, Folger SG, Gaffield ME, Curtis
keguguran, infeksi dan kelahiran prematur KM.
When can a woman have an intrauterine device
maka sarankan untuk mencari perawatan
inserted? A systematic review. Contraception.
medis segera bila mengalami pendarahan,
2013;87(5):666–73.
kram, nyeri, kelainan duh vagina, atau
doi:10.1016/j.contraception.2012.08.015.
demam.
3. Wilcox AJ, Dunson D, Baird DD. The timing of the“fertile
window” in the menstrual cycle: day specifc estimates
Keterangan (Lihat referensi 10)
from a prospective study. BMJ. 2000;321(7271):1259–62.
GDG menyimpulkan bahwa pelepasan AKDR 4. Wilcox AJ, Dunson DB, Weinberg CR, Trussell J, Baird
meningkatkan luaran kehamilan jika benang AKDR DD.
terlihat atau dapat diambil dengan aman dari Likelihood of conception with a single act of
kanalis servikalis, dan risiko keguguran, kelahiran intercourse: providing benchmark rates for assessment
prematur dan infeksi dapat terjadi jika AKDR tidak of post-coital contraceptives. Contraception.
dilepas. Rekomendasi ini didasarkan pada bukti 2001;63(4):211–5.
untuk AKDR-Cu. Selain itu, GDG menganggap 5. Tepper NK, Steenland MW, Marchbanks PA, Curtis KM.
bahwa ada kekhawatiran teoritis tentang paparan Laboratory screening prior to initiating contraception: a
janin terhadap hormon pada wanita yang systematc review. Contraception. 2013;87(5):645–9.
ditemukan hamil dengan AKDR-LNG. Apakah ada doi:10.1016/j.contraception.2012.08.009.
peningkatan risiko kelainan janin karena paparan 6. Tepper NK, Steenland MW, Marchbanks PA, Curtis KM et al.
hormon dari AKDR-LNG hal tersebut tidak Hemoglobin measurement prior to initiating copper
diketahui. intrauterine devices: a systematic review.
Contracepton.
2013;87(5):639–44.
Tindak Lanjut Setelah Pemasangan doi:10.1016/j.contraception.2012.08.008.
AKDR-Cu atau AKDR-LNG 7. Grimes DA, Schulz KF. Prophylactic antbiotics for
intrauterine device inserton: a metaanalysis of the
Rekomendasi ini membahas frekuensi kontrol
randomized controlled trials. Contraception.
minimal yang direkomendasikan untuk
1999;60(2):57–63.
penggunaan AKDR yang aman dan efektif.
8. Godfrey EM,Whiteman MK, Curtis KM.Treatment of
Rekomendasi ini mengacu pada situasi umum dan
bleeding irregularities in women with copper-containing
dapat bervariasi untuk pengguna AKDR yang
IUDs: a systematc review. Contraception.
berbeda dan lingkungan yang berbeda. Misalnya, 2013;87(5):549–66.
wanita dengan kondisi medis tertentu mungkin doi:10.1016/j.contraception.2012.08.005.
memerlukan kontrol lebih sering.
9. Tepper NK, Steenland MW, Gafeld ME, Marchbanks PA,
• Kunjungan kontrol direkomendasikan
Curtis KM. Retention of intrauterine devices in women
setelah menstruasi pertama atau 3-6 minggu who acquire pelvic inflammatory disease: a systematc
setelah pemasangan AKDR. review. Contraception. 2013;87(5):655–60. doi:10.1016/j.
• Wanita disarankan untuk kontrol kapan contraception.2012.08.011.
saja untuk membahas efek samping atau 10. Brahmi D, Steenland MW, Renner RM, Gaffield ME, Curtis
masalah lain, atau jika ia ingin mengganti KM.
dengan kontrasepsi lain. Pregnancy outcomes with an IUD in situ: a systematic
• Wanita harus diminta kembali pada saat review. Contracepton. 2012;85(2):131–9. doi:10.1016/j.
AKDR perlu dilepas. contraception.2011.06.010.
11. SteenlandMW,LaurenB, ZapataLB,BrahmiD,Marchbanks PA, Curtis
Keterangan (Lihat referensi 11) KM. The efect of follow-up visits or contacts after
GDG menyimpulkan bahwa saat kunjungan harus contraceptive initiation on method continuation and
mencakup, setidaknya, konseling untuk correct use. Contracepton. 2013;87(5):625–30.
menginformasikan hal penting seperti efek doi:10.1016/j.contraception.2012.09.018.
samping atau masalah lainnya, penggunaan yang
benar dan konsisten, dan perlindungan terhadap
3 Rekomendasi Praktik Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi • Edisi ketiga 2016
2
7.3 Kontrasepsi Waktu Memulai Pemasangan Implan
Progestin (KP) Rekomendasi ini didasarkan pada informasi dari,
Kontrasepsi progestin termasuk implan dan berhubungan dengan, implan levonorgestrel
progestin, kontrasepsi suntk progestin (LNG) yang disetujui, Norplant® dan Jadelle®
(KSP), dan kontrasepsi pil progestin (KPP) (Norplant telah dihentkan). Bukt terbatas ada
akan dibahas terpisah dalam bagian ini. untuk Sino-implant (II)®. Sejauh mana
rekomendasi berlaku untuk implan etonogestrel
KP dapat digunakan secara aman oleh (ETG) belum diketahui.Limited evidence exists
sebagian besar wanita. Untuk membantu for the Sino-implant (II)®.
menentukan apakah wanita dengan kondisi
Rekomendasi BARU 1.1
medis atau karakteristik tertentu dapat
Dalam 7 hari awal siklus menstruasi, pengguna dapat menggunakan
menggunakan KP dengan aman, dapat Sino-implant (II), or SI(II); pemasangan juga dapat dimulai kapan saja
setelah pengguna sudah dipastikan tidak hamil. Rekomendasi ini juga
melihat kriteria kelayakan medis untuk berlaku jika kontrasepsi perlindungan tambahan diperlukan dan bagi
penggunaan kontrasepsi, edisi ke-5. pengguna dalam kondisi yakni amenorea, pasca persalinan, pasca-
keguguran, beralih dari metode lain.
KP tdak melindungi terhadap infeksi
menular seksual (IMS), termasuk HIV. Jika Wanita yang sedang dalam masa menstruasi
ada risiko IMS/HIV, dianjurkan • Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: Implan dapat
menggunakan kondom dengan benar dan dipasang. Tidak diperlukan perlindungan
konsisten. Ketika digunakan dengan benar kontrasepsi tambahan.
dan konsisten, kondom merupakan salah
• Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi: Implan
satu metode perlindungan yang paling dapat dipasang jika yakin bahwa pengguna tidak
efektif terhadap IMS, termasuk HIV. Kondom hamil. Dalam 7 hari setelah pemasangan, pengguna
wanita efektif dan aman, tetapi tdak tidak boleh melakukan hubungan seksual atau
digunakan secara luas oleh program nasional harus menggunakan perlindungan kontrasepsi
sepert kondom pria. tambahan.
1
Metode kontrasepsi baru pada edisi ketiga.
7.3.1 Implan Progestin
2
Metode kontrasepsi baru pada edisi ketiga.
7. Rekomendasi 3
3
Amenorea (non-pasca persalinan) perlindungan kontrasepsi tambahan.
• Implan dapat dipasang kapan saja jika yakin
bahwa pengguna tdak hamil. Dalam 7 hari Berganti dari metode nonhormonal (selain dari
setelah pemasangan, pengguna tdak boleh AKDR)
melakukan hubungan seksual atau harus • Implan dapat segera dipasang jika yakin bahwa
menggunakan perlindungan kontrasepsi pengguna tdak hamil; tdak perlu menunggu
tambahan. periode menstruasi berikutnya.
Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: Tidak
Pascapersalinan (menyusui) diperlukan perlindungan kontrasepsi
• Kurang dari 6 minggu pascapersalinan: Implan tambahan.
dapat dipasang (kategori MEC 2). Lebih dari 7 hari siklus menstruasi: Dalam
Dalam 6 minggu hingga 6 bulan 7 hari setelah pemasangan, engguna tdak
pascapersalinan dan belum menstruasi: boleh melakukan hubungan seksual atau
Implan dapat dipasang. Jika perempuan harus menggunakan perlindungan
menyusui, tdak ada perlindungan kontrasepsi kontrasepsi tambahan.
tambahan yang diperlukan.
• Lebih dari 6 minggu pascapersalinan dan Beralih dari AKDR (termasuk LNG-AKDR)
siklus menstruasi telah kembali: Implan dapat • Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: Implan
dipasang sepert yang disarankan untuk dapat dipasang. Tidak diperlukan perlindungan
wanita lain yang memiliki siklus menstruasi. kontrasepsi tambahan. AKDR dapat dilepas
pada saat itu.
Pascapersalinan (tidak menyusui) • Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi: Implan
• Kurang dari 21 hari pascapersalinan: Implan dapat dipasang jika cukup yakin bahwa
dapat dipasang (kategori MEC 1). Tidak pengguna tdak hamil.
diperlukan perlindungan kontrasepsi Wanita aktif secara seksual dalam siklus
tambahan. Selama 21 hari pertama menstruasi dan lebih dari 7 hari sejak awal
pascapersalinan, kecil kemungkinan bagi siklus menstruasi: Disarankan agar AKDR
pengguna untuk mengalami ovulasi dan dilepas pada saat periode menstruasi
hamil. Namun, untuk alasan program (yaitu berikutnya.
tergantung pada protokol program nasional, Wanita tdak aktf secara seksual dalam
regional dan/atau lokal), beberapa metode siklus menstruasi dan lebih dari 7 hari sejak
kontrasepsi diberikan selama periode ini. awal perdarahan menstruasi: Dia tdak
• Dalam 21 hari pascapersalinan atau lebih dan boleh berhubungan seksual atau
siklus menstruasi belum kembali: Implan menggunakan perlindungan kontrasepsi
dapat dipasang jika cukup yakin bahwa wanita tambahan selama 7 hari berikutnya. Jika
tdak hamil. Wanita tdak boleh berhubungan perlindungan oleh AKDR yang dia gunakan,
seksual atau menggunakan perlindungan direkomendasikan AKDR kemudian dilepas
kontrasepsi tambahan selama 7 hari ke pada saat periode menstruasi berikutnya.
depan. • Jika pengguna mengalami amenorea atau
• Siklus menstruasi telah kembali: Implan dapat mengalami perdarahan yang tdak teratur,
dipasang sepert yang disarankan untuk implan dapat dipasang sepert yang disarankan
wanita lain yang memiliki siklus menstruasi. pada pengguna amenorea lainnya.
7. Rekomendasi 3
5
Pada penggunaan pemeriksaan atau
POP dalam 48 jam K tes ini dalam
diperlukan untuk e keadaan lain.
mencapai efek t Sebagai contoh,
kontrasepsi pada beberapa
e
lendir serviks,
*Kelas A: Pemeriksaan atau r pemeriksaan yang
waktu yang tes sangat penting dan a tidak dianggap
diperlukan untuk wajib dalam semua keadaan
implan LNG untuk n perlu untuk
untuk penggunaan metode
menggunakan kontrasepsi yang aman dan g penggunaan
efek sepert itu efektif; Kelas B: a kontrasepsi yang
tdak past. Pemeriksaan atau tes n aman dan efektif
berkontribusi secara
mungkin tepat
signifikan untuk
Pemeriksaan penggunaan yang aman ( untuk
dan efektif, tetapi L pencegahan atau
dan tes
implementasi dapat i untuk
diperlukan dipertimbangkan dalam h mendiagnosis
sebelum inisiasi konteks kesehatan dan/atau
a
layanan masyarakat. Risiko atau menilai
implan t
tidak melakukan pemeriksaan kondisi medis
Pada wanita sehat, harus seimbang dengan yang dicurigai.
tdak ada keuntungan penggunaan r
pemeriksaan atau kontrasepsi; Kelas C:
e
Pemeriksaan atau tes tidak Kelanjutan dari
tes yang pentng f
berkontribusi secara
atau wajib signifikan untuk penggunaan e Implan yang
sebelum memulai metode kontrasepsi yang r mengandung
implant progestin. aman dan efektif. e LNG (durasi
Namun, ada ‡ Disarankan untuk penggunaan)
melakukan pengukuran
n
pertmbangan
tekanan darah sebelum s Rekomendasi ini
khusus untuk
skrining tekanan
memasang implan. Terkadang i didasarkan pada
pengukuran tekanan darah
darah; Diperlukan informasi dari
tidak tersedia. Pada
pengukuran 3 implan LNG yang
layanan yang tidak tersedia
tekanan darah pengukuran tekanan darah 5 telah disetujui
yang diambil risiko morbiditas dan – yaitu Norplant
sebelum dipasang mortalitas terkait kehamilan 3 dan Jadelle
implan. Pentng menjadi tinggi, dan metode 7
hormonal salah satu metode (Norplant telah
untuk dicatat bila yang tersedia secara luas.
) dihentikan).
pengukuran Dalam layanan tersebut, Pemeriksaan Pelabelan produk
tekanan darah wanita tidak boleh ditolak atau tes untuk implan ETG
tdak tersedia, untuk menggunakan metode
hormonal hanya karena
berlaku untuk (Implanon)
wanita tdak perlu
tekanan darah tidak dapat orang yang menyatakan
membatalkan
penggunaan diukur. sehat. bahwa implan
implan hanya Klasifikasi ini dapat dipasang
karena tekanan fokus pada hingga tiga tahun.
darah mereka hubungan Pelabelan produk
tdak dapat diukur. pemeriksaan untuk Sino-
Pemeriksaan untuk inisiasi implant (II)1
atau
Pemeriksaantespelvik atau genitalia C metode menyatakan
Implan*
Skrining kanker serviks kontrasepsi
C bahwa implan
Pemeriksaan laboratorium rutin C yang aman. dapat dipasang
Tes hemoglobin C Pemeriksaan hingga empat
Penilaian risiko infeksi menular C tidak bertujuan tahun.
seksual (IMS): riwayat penyakit untuk menilai
N
dan pemeriksaan fsis kelayakan o
Skrining IMS dan HIV: tes C
3
laboratorium
Rekomendasi Praktik Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi • Edisi ketiga 2016
6 Skrining tekanan darah C
Pemeriksaan pelvik atau genitalia ‡
r implan dilepas
p karena
l meningkatnya
a risiko
n kehamilan.
t
J
Produksi a
Norplant d
secara e
global telah l
dihentikan l
pada 2008. e
Meskipun Untuk seorang
awalnya wanita dengan
disetujui berat kurang
untuk dari
penggunaan 8
selama lima 0
tahun,
kehamilan k
diantara g
pengguna • Wanita
Norplant dapat
sangat memakai
jarang implan selama
hingga 5 tahun.
7 tahun • Untuk
penggunaan seorang
untuk wanita
wanita dengan
dengan berat 80 kg
berat atau lebih Ia
kurang dari harus
70 kg saat mempertim
insersi, dan bangkan
hingga 4 untuk
tahun melepas
penggunaan implan
untuk setelah
wanita empat tahun
dengan penggunaan
berat 70 kg telah karena
atau lebih efektivitasny
pada insersi. a berkurang.
Wanita
dengan
Norplant
yang telah
melampaui
batas waktu
ini mungkin
ingin agar
7. Rekomendasi 3
7
Keterangan (Lihat referensi 41) Tata laksana kelainan menstruasi untuk
GDG meninjau bukti bahwa kehamilan di pengguna implan
antara wanita yang menggunakan Norplant Rekomendasi ini didasarkan pada informasi dari
jarang selama 7 tahun penggunaan untuk implan LNG yang telah disetujui yakni Norplant dan
Jadelle. Sejauh mana rekomendasi perawatan
wanita dengan berat kurang dari 70 kg saat
berlaku untuk implan Sino-implant (II) dan ETG
insersi, dan selama 4 tahun untuk wanita (Implanon) tidak diketahui.
dengan berat 70 kg atau lebih pada insersi.
Efektivitas kontrasepsi menurun setelah tahun Amenorea
4 untuk wanita dengan berat 70 kg atau lebih • Amenorea tidak memerlukan perawatan medis.
pada insersi, dan menurun banyak untuk Cukup dengan konseling yang memadai.
wanita dengan berat 80 kg atau lebih pada • Jika seorang wanita tidak dapat menerima
insersi. Wanita dengan berat badan 70–79 kg amenorea, implan harus dilepas. Bantu dia
memilih metode kontrasepsi lain.
selama tahun pertama penggunaan harus
sadar akan berkurangnya efektivitas implan
Perdarahan bercak atau ringan
mereka jika mereka memilih untuk terus • Perdarahan bercak atau perdarahan ringan biasa
menggunakannya untuk tahun keenam atau terjadi selama penggunaan implan, terutama
ketujuh, meskipun tingkat kehamilan di tahun 6 pada lima tahun pertama, dan tidak berbahaya.
dan 7 tidak lebih besar dari mereka untuk • Pada wanita dengan perdarahan bercak atau
beberapa metode kontrasepsi lainnya. Wanita perdarahan ringan yang persisten, atau pada
dengan berat 80 kg atau lebih sangat wanita dengan perdarahan setelah periode
amenorea, singkirkan masalah ginekologi. Jika
disarankan untuk mempertimbangkan implan
masalah ginekologi teridentifikasi, obati atau
mereka dilepas setelah empat tahun rujuk untuk perawatan lebih lanjut.
penggunaan, karena risiko kehamilan mereka • Jika terdiagnosis IMS atau penyakit radang
sekitar 6% pada tahun kelima penggunaan. panggul wanita dapat terus menggunakan implan
Mengenai durasi penggunaan Sino-implant (II) saat menerima perawatan dan diberi konseling
†, GDG setuju bahwa bukti mendukung tentang penggunaan kondom.
pelabelan produk selama empat tahun • Jika tidak ada masalah ginekologi dan wanita
penggunaan terus menerus. Wanita yang menginginkan perawatan, pilihan terapi
nonhormonal dan hormonal adalah:
menggunakan Norplant atau Jadelle jauh lebih
Nonhormonal: obat anti-inflamasi
kecil kemungkinannya mengalami kehamilan nonsteroid (NSAID)
ektopik daripada wanita yang tidak Hormonal (jika secara medis memenuhi
menggunakan kontrasepsi. Namun, jika terjadi syarat): kontrasepsi pil kombinasi dosis
kehamilan, kemungkinan kehamilan akan rendah atau etinil estradiol.
ektopik meningkat. • Jika wanita tidak menginginkan perawatan, atau
terapi diatas tidak efektif, dan dia tidak dapat
menerima perdarahan, implan harus dilepas.
Bantu memilih metode lain.
1
Rekomendasi terbaru paru edisi ketiga.
7. Rekomendasi 3
9
Pascapersalinan (menyusui) Bergant dari metode nonhormonal (selain dari
• Kurang dari 6 minggu pascapersalinan dan AKDR)
menyusui penuh: Penggunaan KSP biasanya • Injeksi pertama dapat diberikan segera jika
tidak dianjurkan kecuali terdapat metode lain yakin bahwa wanita tidak hamil. Tidak perlu
yang lebih tepat tidak tersedia atau tidak dapat menunggu periode menstruasi berikutnya.
diterima (MEC kategori 3). Dalam 7 hari pertama siklus menstruasi:
• 6 minggu hingga 6 bulan pascapersalinan dan Tidak diperlukan perlindungan
amenorea: Injeksi KSP pertama dapat diberikan kontrasepsi tambahan.
jika perempuan menyusui penuh, tidak ada Lebih dari 7 hari pertama siklus
perlindungan kontrasepsi tambahan yang menstruasi: wanita tidak boleh
diperlukan. berhubungan seksual atau menggunakan
• Lebih dari 6 minggu pascapersalinan dan siklus perlindungan kontrasepsi tambahan
menstruasi telah kembali: Injeksi pertama dapat selama 7 hari ke depan.
diberikan seperti yang disarankan untuk wanita
lain yang memiliki siklus menstruasi. Beralih dari AKDR (termasuk AKDR-LNG)
• Dalam 7 hari pertama siklus menstruasi: Injeksi
Pascapersalinan (tdak menyusui) pertama dapat diberikan. Tidak diperlukan
• Kurang dari 21 hari pascapersalinan: Injeksi KSP perlindungan kontrasepsi tambahan. AKDR
pertama dapat diberikan. Tidak diperlukan dapat dilepas pada saat itu.
perlindungan kontrasepsi tambahan. Sangat • Lebih dari 7 hari pertama siklus menstruasi:
kecil seorang wanita akan mengalami ovulasi Injeksi pertama dapat diberikan jika yakin
dan berisiko hamil selama 21 hari pertama bahwa tersebut tidak hamil.
pascapersalinan. Namun, untuk alasan program - Aktif secara seksual dalam siklus
(yaitu tergantung pada protokol program menstruasi ini dan lebih dari 7 hari siklus
nasional, regional dan/atau lokal), beberapa menstruasi: Disarankan agar AKDR
metode kontrasepsi mungkin disediakan selama dilepas pada saat periode menstruasi
periode ini. berikutnya.
• 21 hari atau lebih pascapersalinan dan siklus - Tidak aktif secara seksual dalam siklus
menstruasi belum kembali: Injeksi pertama menstruasi ini dan lebih dari 7 hari sejak
dapat diberikan jika yakin bahwa wanita tidak awal perdarahan menstruasi: wanita
hamil. Wanita tidak boleh berhubungan seksual tidak boleh berhubungan seksual atau
atau menggunakan perlindungan kontrasepsi menggunakan perlindungan kontrasepsi
tambahan selama 7 hari ke depan. tambahan selama 7 hari berikutnya. Jika
• Siklus menstruasi telah kembali: Injeksi pertama perlindungan tambahan diberikan
dapat diberikan seperti yang disarankan untuk melalui AKDR yang digunakan,
wanita lain yang memiliki siklus menstruasi direkomendasikan bahwa AKDR dilepas
pada saat periode menstruasi berikutnya.
Pascakeguguran • Jika wanita itu amenorea atau mengalami
• Injeksi pertama dapat diberikan segera setelah pendarahan tidak teratur, dia bisa
keguguran. Tidak diperlukan perlindungan mendapatkan suntikan seperti yang
kontrasepsi tambahan. disarankan untuk wanita amenorea lainnya.
• Berganti dari metode hormonal lain jika wanita
telah menggunakan metode hormonal secara Keterangan (Lihat referensi 5, 6, 20, 21)
konsisten dan benar, atau jika yakin bahwa dia GDG menganggap bahwa pemberian injeksi pada
tidak hamil, injeksi KSP pertama dapat hari ke-7 dari siklus menstruasi menghasilkan
diberikan segera; tidak perlu menunggu risiko ovulasi yamg rendah yang dapat
periode menstruasi berikutnya. menyebabkan kehamilan.
• Jika metode wanita sebelumnya adalah
kontrasepsi suntik lain, ia harus mendapat Kebutuhan untuk perlindungan kontrasepsi
injeksi KSP pertama ketika suntikan berulang tambahan di antara mereka beralih dari metode
diberikan. Tidak diperlukan perlindungan hormonal lain akan tergantung pada metode
kontrasepsi tambahan. sebelumnya yang digunakan.
Beralih dari AKDR (termasuk LNG-AKDR) Pemeriksaan dan tes diperlukan sebelum inisiasi
• Dalam 5 hari setelah dimulainya pendarahan KPP
menstruasi: KPP dapat dimulai. Tidak Pada wanita sehat, tdak ada pemeriksaan atau
diperlukan perlindungan kontrasepsi tes yang pentng atau wajib sebelum memulai
tambahan. AKDR dapat dihapus pada saat KPP. Namun, ada pertmbangan khusus untuk
itu. skrining tekanan darah; itu diinginkan untuk
• Lebih dari 5 hari sejak awal perdarahan memiliki pengukuran tekanan darah yang diambil
menstruasi:KPP dapat dimulai jika cukup sebelum inisiasi KPP. Pentng untuk dicatat
yakin bahwa wanita tersebut tdak hamil. bahwa dalam pengaturan di mana pengukuran
- Aktif secara seksual dalam siklus tekanan darah tdak tersedia, wanita tidak boleh
menstruasi ini: Direkomendasikan agar ditolak penggunaan KPP hanya karena tekanan
AKDR dilepas pada saat periode darah mereka tdak dapat diukur.
menstruasi berikutnya.
- Tidak aktif secara seksual dalam siklus Examinaton or test KPP*
menstruasi ini: Wanita tdak boleh Pemeriksaan atau tes C
berhubungan seksual atau perlu Pemeriksaan payudara C
menggunakan perlindungan Pemeriksaan pelvik atau genitalia C
kontrasepsi tambahan selama 2 hari Skrining kanker serviks C
berikutnya. Jika perlindungan Pemeriksaan laboratorium rutin C
tambahan harus diberikan oleh AKDR Tes hemoglobin C
yang dia gunakan, direkomendasikan
Penilaian risiko infeksi menular C
bahwa AKDR ini dipindahkan pada saat seksual (IMS): riwayat penyakit
periode menstruasi berikutnya. dan pemeriksaan fsis
Skrining IMS dan HIV: tes ‡
• Jika wanita mengalami amenorea atau
laboratorium
mengalami perdarahan yang tdak teratur, *Kelas A: Pemeriksaan atau tes sangat penting dan wajib dalam semua
KPP dapat dimulai sepert yang disarankan keadaan untuk penggunaan metode kontrasepsi yang aman dan efektif;
untuk wanita amenorea lainnya. Kelas B: Pemeriksaan atau tes berkontribusi secara signifikan
untuk penggunaan yang aman dan efektif, tetapi implementasi
dapat dipertimbangkan dalam konteks kesehatan dan/atau
layanan masyarakat. Risiko tidak melakukan pemeriksaan harus
Keterangan (Lihat referensi 5, 6, 31) seimbang dengan keuntungan penggunaan kontrasepsi; Kelas C:
Pemeriksaan atau tes tidak berkontribusi secara signifikan untuk
GDG menganggap risiko ovulasi ketika memulai
penggunaan metode kontrasepsi yang aman dan efektif.
7. Rekomendasi 4
3
‡ Disarankan untuk melakukan pengukuran tekanan darah sebelum meskipun dia tidak nyaman
memulai KPP. Terkadang pengukuran tekanan darah tidak tersedi.
Pada layanan yang tidak tersedia pengukuran tekanan darah risiko • Jika muntah berat atau diare berlanjut selama 2
morbiditas dan mortalitas terkait kehamilan menjadi tinggi, dan hari atau lebih, dia harus mengikuti prosedur
metode hormonal salah satu metode yang tersedia secara luas. untuk pil yang terlewatkan.
Dalam layanan tersebut, wanita tidak boleh ditolak untuk
menggunakan metode hormonal hanya karena tekanan darah tidak
dapat diukur. Keterangan (Lihat referensi 32)
GDG tidak menemukan bukti langsung untuk
Keterangan menjawab pertanyaan ini tetapi menganggap efek
Pemeriksaan atau tes yang berlaku untuk orang- muntah atau diare serupa dengan pil yang hilang.
orang yang dianggap sehat.
Klasifikasi ini berfokus pada hubungan ujian atau Tatalaksana KPP yang Terlupakan
tes untuk inisiasi metode kontrasepsi yang aman.
Mereka tidak dimaksudkan untuk membahas
kelayakan ujian atau tes ini dalam keadaan lain. Masih dalam siklus menstruasi (termasuk mereka
Misalnya, beberapa ujian atau tes yang tidak yang sedang menyusui) dan kehilangan 1 pil atau
dianggap perlu untuk penggunaan kontrasepsi lebih oleh lebih dari 3 jam
yang aman dan efektif mungkin sesuai untuk • Wanita harus mengambil 1 pil secepat mungkin
perawatan kesehatan pencegahan yang baik atau dan kemudian lanjutkan minum pil setiap hari, 1
untuk mendiagnosis atau menilai kondisi medis setiap hari. Dia juga harus abstain dari seks atau
yang dicurigai. menggunakan perlindungan kontrasepsi
tambahan selama 2 hari ke depan. Dia mungkin
ingin mempertimbangkan penggunaan
Jumlah paket pil KPP yang harus disediakan pada kontrasepsi darurat, jika perlu.
kunjungan awal dan kunjungan kembali
Kunjungan awal dan kunjungan kembali
Menyusui dan amenorea dan melewatkan 1 atau
• Berikan hingga satu tahun persediaan pil, lebih pil lebih dari 3 jam
tergantung pada preferensi wanita dan
penggunaan yang diantisipasi. • Wanita harus mengambil 1 pil sesegera mungkin
dan kemudian melanjutkan minum pil setiap
• Program harus menyeimbangkan keinginan hari, 1 setiap hari. Jika ia kurang dari enam
untuk memberikan akses maksimum pada bulan pascapersalinan, tidak diperlukan
perempuan ke pil dengan kekhawatiran perlindungan kontrasepsi tambahan.
mengenai pasokan dan logistik kontrasepsi.
• Sistem re-suplai harus fleksibel, sehingga
wanita dapat memperoleh pil dengan mudah Keterangan (Lihat referensi 31, 33)
dalam jumlah dan pada saat dia GDG menganggap penggunaan pil yang tidak
membutuhkannya. konsisten atau salah menjadi alasan utama untuk
Keterangan kehamilan yang tidak diinginkan dan menyoroti
pentingnya mengambil KPP pada sekitar waktu
GDG menyimpulkan bahwa membatasi jumlah yang sama setiap hari. Diperkirakan 48 jam
siklus pil dapat menyebabkan penghentian penggunaan KPP dianggap perlu untuk mencapai
metode yang tdak diinginkan dan peningkatan efek kontrasepsi pada lendir serviks.
risiko kehamilan.
Panduan yang ada diberikan untuk situasi ketika
pengguna melewatkan 1 atau lebih pil lebih dari 3
Tatalaksana Muntah dan atau Diare yang Berat jam. Untuk wanita yang mengonsumsi pil yang
Ketka Menggunakan KPP mengandung 75 μg yang mengandung desogestrel,
panduan yang ada untuk kedua wanita yang
memiliki siklus menstruasi dan mereka yang sedang
Muntah (karena alasan apa saja) dalam 2 jam menyusui dan amenorrhoeic berlaku ketika 1 atau
setelah mengambil pil aktif (hormonal) lebih pil telah hilang lebih dari 12 jam.
Wanita itu harus mengambil pil aktif lainnya.
Muntah atau diare setelah lebih dari 24 jam Tindak lanjut yang tepat setelah inisiasi KPP
• Wanita harus terus minum pil (jika dia bisa)
4 Rekomendasi Praktik Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi • Edisi ketiga 2016
4
Rekomendasi ini membahas frekuensi minimum 4. Dunson TR, Blumenthal PD, Alvarez F, Brache V,
tindak lanjut yang direkomendasikan Cochon L, Dalberth B et al. Timing of onset of
contraceptive efectiveness in Norplant implant
Untuk penggunaan KPP yang aman dan efektif. users. Part I. Changes
Rekomendasi mengacu pada situasi umum dan
dapat bervariasi untuk pengguna yang berbeda
dan dalam konteks yang berbeda. Misalnya,
wanita dengan kondisi medis tertentu mungkin
perlu lebih sering melakukan kunjungan tindak
lanjut.
KPP (menyusui)
• Tidak ada kunjungan tindak lanjut rutin yang
diperlukan.
• Menyarankan wanita untuk kembali kapan saja
untuk membahas efek samping atau masalah
lain, atau jika dia ingin mengubah metode.
• Sampaikan pada wanita bahwa ketika dia
berhenti atau secara signifkan mengurangi
frekuensi pemberian ASI, dia harus kembali
untuk mendapatkan saran dan konseling
kontrasepsi lebih lanjut.
Keterangan
GDG menyimpulkan bahwa kontak kunjungan
peninjau harus mencakup, setidaknya, konseling
untuk mengatasi masalah seperti efek samping
atau masalah lainnya, penggunaan metode yang
benar dan konsisten, dan perlindungan terhadap
IMS. Penilaian tambahan mungkin tepat.
7.4 Kontrasepsi
Hormonal
Kombinasi
(KHK)
Kontrasepsi hormonal kombinasi (KHK)
mengacu pada produk kontrasepsi yang
mengandung estrogen yang dikombinasikan
dengan progestin. Bagian ini memberikan
rekomendasi untuk penggunaan berbagai
KHK, termasuk kontrasepsi pil kombinasi (KPK),
kontrasepsi hormonal kombinasi transdermal
(KHPK), cincin vagina kontrasepsi kombinasi
(CVKK) dan kontrasepsi suntk kombinasi
(KSK). Pada bagian ini, KPK, KPHKT dan CVKK
akan diutamkan terlebih dahulu, diikut oleh
KSK.
7. Rekomendasi 5
1
Jumlah paket KPK yang harus disediakan Tatalaksana KPK yang Terlewat/Lupa
pada kunjungan awal dan kunjungan Untuk pil yang mengandung 30–35 μg etinil
kembali estradiol
Kunjungan awal dan kunjungan kembali Lupa 1 atau 2 pil aktif (hormonal) berturut-
• Berikan hingga satu tahun persediaan pil, turut, atau memulai paket 1 atau 2 hari
tergantung pada preferensi wanita dan terlambat:
penggunaan yang diantsipasi. • Wanita itu harus sesegera mungkin
• Pengelola program harus mengkonsumsi pil aktif (hormonal) dan
mempertmbangkan jumlah ketersediaan lanjutkan konsumsi pil selanjutnya, 1 pil
pasokan dan logistik dengan keingin setap hari.
memenuhi kebutuhan pengguna Jika wanita melewatkan 2 atau lebih pil
• Sistem re-suplai harus fleksibel, sehingga aktif (hormonal) berturut-turut, dia
wanita dapat memperoleh pil dengan dapat mengambil pil pertama yang
mudah dalam jumlah dia terlewatkan dan kemudian terus
membutuhkannya. mengambil sisa pil yang terlewat (1
setap hari) atau membuangnya agar
tetap sesuai jadwal.
Keterangan (Lihat referensi 35–37)
Ketka pengguna sadar bahwa dia lupa
GDG menyimpulkan pembatasan lama mengkonsumsi pil: konsumsi 2 pil pada
pemakaian KPK dapat mengakibatkan hari itu juga (1 pil seketika dia sadar dia
penghentan penggunaan dan meningkatkan lupa, dan dilanjutkan sesuai urutan
risiko kehamilan. konsumsi selanjutnya) atau 2 pil
diminum pada saat yang bersamaan.
Penanganan muntah dan / atau diare berat • Tidak ada perlindungan kontrasepsi
saat menggunakan KPK tambahan yang diperlukan.
Muntah (untuk alasan apa saja) dalam 2 Lupa 3 atau lebih pil aktif (hormonal)
jam setelah mengambil pil aktif (hormonal) berturut-turut, atau memulai paket 3 atau
lebih hari terlambat:
• Wanita itu harus menggant dengan
mengkonsumsi pil aktif berikutnya. • Wanita itu harus sesegera mungkin
mengkonsumsi pil aktif (hormonal) dan
lanjutkan konsumsi pil selanjutnya, 1 pil
Muntah atau diare hebat selama lebih dari setap hari.
24 jam Jika wanita melewatkan 2 atau lebih pil
• Wanita harus terus mengkonsumsi pil (jika aktif (hormonal) berturut-turut, dia
bisa) meskipun merasa tidak nyaman. dapat mengambil pil pertama yang
terlewatkan dan kemudian terus
• Jika muntah berat atau diare berlanjut mengambil sisa pil yang terlewat (1
selama 2 hari atau lebih, dia harus setap hari) atau membuangnya agar
mengikut prosedur untuk pil yang tetap sesuai jadwal.
terlewat.
Ketka pengguna sadar bahwa dia lupa
mengkonsumsi pil: ambil 2 pil pada hari
Keterangan (Lihat referensi 5) yang sama (satu pil seketika dia sadar
GDG tdak menemukan bukti langsung dia lupa, dan dilanjutkan sesuai urutan
terkait hal diatas, namun terdapat efek atau konsumsi selanjutnya) atau bahkan
dampak yang sama antara tdak minum pil pada saat yang bersamaan.
(lupa) dengan mutah atau diare. • Wanita sebaiknya menggunakan kondom
atau tdak berhubungan seksualual sampai
1
New recommendation for the third edition. dia mengkonsumsi pil aktif (hormonal)
selama 7 hari berturut-turut.
7. Rekomendasi 5
5
• 6 minggu hingga 6 bulan pascapersalinan
dan dalam kondisi menyusui: Penggunaan
KSK umumnya tdak dianjurkan (MEC
kategori 3) kecuali tdak tersedia metode
Keterangan (Lihat referensi 8–11, 40) lain yang lebih tepat.
GDG menyimpulkan bahwa kunjungan ulang • Lebih dari 6 bulan pascapersalinan dan
harus mencakup setidaknya konseling untuk amenorea: KSK pertama dapat diberikan
mendiskusikan masalah sepert efek sepert yang disarankan untuk wanita
samping atau masalah lain, penggunaan amenorea lainnya.
metode yang tepat dan konsisten, dan • Lebih dari 6 bulan pascapersalinan dan siklus
perlindungan terhadap IMS. Pengkajian menstruasi telah kembali: KSK pertama
lebih lanjut dapat dipertmbangkan. dapat diberikan sepert yang disarankan
untuk wanita lain yang sedang dalam
menstruasi.
7.4.2 Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)
Pascapersalinan (tidak menyusui)
Dua sediaan KSK yang dibahas dalam
rekomendasi: • Kurang dari 21 hari pasca persalinan:
Penggunaan KSK umumnya tdak disarankan
1. Cyclofem = medroxyprogesterone acetate kecuali tdak tersedia metode lain yang lebih
25 mg plus estradiol cypionate 5 mg tepat. Kecil kemungkinan seorang wanita
2. Mesigyna = norethisterone enanthate 50 mengalami ovulasi atau berisiko hamil
mg plus estradiol valerate 5 mg. dalam 21 hari pertama pascapersalinan.
Namun, untuk kepentngan program (yaitu
kebijakan nasional, regional dan / atau
Waktu Memulai Pemasangan KSK lokal), beberapa metode kontrasepsi dapat
diberikan selama periode ini.
Jika wanita tdak bisa mendapatkan suntkan
pada saat konsultasi, pemberian KSK dapat • 21 hari atau lebih pascapersalinan dan siklus
dijadwalkan ulang di lain waktu dengan menstruasi belum kembali: KSK pertama
pelayanan yang sesuai. dapat diberikan segera jika cukup yakin
bahwa wanita tersebut tdak hamil. Dalam 7
hari setelah pemasangan KSK, pengguna
Wanita yang Sedang Dalam Masa tdak boleh berhubungan seksual atau harus
Menstruasi menggunakan perlindungan kontrasepsi
• Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: KSK tambahan.
pertama dapat diberikan. Tidak diperlukan • 21 hari atau lebih pascapersalinan dan siklus
perlindungan kontrasepsi tambahan. menstruasi telah kembali: KSK pertama
• Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi: dapat diberikan sepert yang disarankan
KSK pertama dapat diberikan jika cukup untuk wanita lain yang sedang dalam
yakin bahwa wanita tersebut tdak hamil. menstruasi.
Dalam 7 hari setelah pemberian KSK, Pascakeguguran
pengguna tdak boleh berhubungan
• KSK pertama dapat diberikan segera setelah
seksual atau harus menggunakan
keguguran. Tidak diperlukan perlindungan
kontrasepsi tambahan.
kontrasepsi tambahan.
Amenorea
Beralih dari metode hormonal lain
• KSK pertama dapat diberikan jika cukup
• Jika wanita tersebut telah menggunakan
yakin bahwa wanita tersebut tdak hamil.
metode hormonal secara konsisten dan
Dalam 7 hari setelah pemberian KSK,
benar atau jika sudah past bahwa dia tdak
pengguna tdak boleh berhubungan
hamil, suntkan KSK pertam dapat diberikan
seksual atau harus menggunakan
segera; tdak perlu menunggu periode
kontrasepsi tambahan.
menstruasi berikutnya.
• Jika metode wanita sebelumnya adalah
Pascapersalinan (menyusui) kontrasepsi suntk lain, suntkan KSK
• Kurang dari 6 minggu pascapersalinan dan ulangan dapat diberikan. Tidak diperlukan
dalam kondisi menyusui: KSK tdak boleh perlindungan kontrasepsi tambahan.
diberikan (MEC kategori 4).
5 Rekomendasi Praktik Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi • Edisi ketiga 2016
6
Berganti dari metode nonhormonal (selain menstruasi berikutnya.
dari AKDR) Pemeriksaan dan tes diperlukan sebelum
• KSK pertama dapat diberikan segera jika memulai KSK
cukup yakin bahwa wanita tersebut tdak Pada wanita sehat, tdak ada pemeriksaan
hamil; tdak perlu menunggu periode atau tes yang pentng atau wajib dilakukan
menstruasi berikutnya. sebelum memulai pemberian KSK. Namun,
Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: ada pertmbangan khusus untuk dilakukan
Tidak diperlukan perlindungan pengukuran tekanan darah sebelum memulai
kontrasepsi tambahan. pemberian KSK. Jika pengukuran tekanan
darah tdak dapat dilakukan, wanita tetap
Lebih dari 7 hari awal siklus
diperbolehkan untuk memulai pemberian
menstruasi: Dalam 7 hari setelah
KSK.
pemasangan KSK, pengguna tdak
boleh berhubungan seksual atau
Pemeriksaan atau Tes KSK*
harus menggunakan perlindungan
Pemeriksaan atau tes C
kontrasepsi tambahan.
Pemeriksaan payudara C
Beralih dari AKDR (termasuk AKDR-LNG) Pemeriksaan pelvik atau genitalia C
• Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: KSK Skrining kanker serviks C
pertama dapat diberikan. Tidak diperlukan Pemeriksaan laboratorium rutin C
perlindungan kontrasepsi tambahan. AKDR
Tes hemoglobin C
dapat dilepas pada saat itu juga.
• Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi: Penilaian risiko infeksi menular C
KSK pertama dapat diberikan jika cukup seksual (IMS): riwayat penyakit
yakin bahwa wanita tersebut tdak hamil. dan pemeriksaan fsis
Skrining IMS dan HIV: tes ‡
- Aktif secara seksual:
laboratorium
Direkomendasikan agar AKDR
*Kelas A: Pemeriksaan atau tes sangat penting dan wajib dalam semua
dilepas pada saat menstruasi keadaan untuk penggunaan metode kontrasepsi yang aman dan efektif;
berikutnya. Kelas B: Pemeriksaan atau tes berkontribusi secara signifikan untuk
- Tidak aktif secara seksual : Dalam 7 penggunaan yang aman dan efektif, tetapi implementasi dapat
hari setelah pemasangan KSK, dipertimbangkan dalam konteks kesehatan dan/atau layanan
masyarakat. Risiko tidak melakukan pemeriksaan harus seimbang
pengguna tdak boleh berhubungan
dengan keuntungan penggunaan kontrasepsi; Kelas C: Pemeriksaan
seksual atau harus menggunakan atau tes tidak berkontribusi secara signifikan untuk penggunaan
perlindungan kontrasepsi tambahan. metode kontrasepsi yang aman dan efektif.
Jika perlindungan tambahan itu ‡ Disarankan untuk melakukan pengukuran tekanan darah sebelum
diberikan oleh AKDR yang digunakan, memulai KSK. Akan tetapi, sering ditemukan situasi dimana pengukuran
maka AKDR dapat dilepas saat tekanan darah tidak dapat dilakukan. Pada situasi seperti ini, risiko
menstruasi berikutnya. morbiditas dan mortalitas terkait kehamilan cenderung tinggi, dan
metode hormonal merupakan metode yang tersedia secara luas. Oleh
• Jika wanita dalam kondisi amenorea atau karena itu, penggunaan metode hormonal tetap diperbolehkan
memiliki pendarahan tdak teratur, KSK walaupun pengukuran tekanan darah tidak dapat dilakukan.
dapat diberikan sepert yang disarankan
untuk wanita amenorea lainnya.
7. Rekomendasi 5
9
7.5 Kontrasepsi Darurat (KD) 7.5.1 AKDR-Cu untuk KD dan pil kontrasepsi
darurat (PKD)
Kontrasepsi darurat (KD) atau kontrasepsi
setelah senggama, mengacu pada metode
kontrasepsi yang dapat digunakan untuk Rejimen - salah satu harus dipilih
• AKDR-Cu untuk KD
mencegah kehamilan dalam beberapa hari
• PKD-UPA: Dosis tunggal - satu tablet 30 mg1
pertama setelah hubungan seksual. Metode ini
juga dapat digunakan dalam kondisi darurat • PKD-LNG:
setelah hubungan seksual tanpa perlindungan, Dosis tunggal (pilihan rejimen LNG) - 1,50
kegagalan atau kesalahan penggunaan mg (dua 0,75 mg tablet)
kontrasepsi (seperti pil yang lupa dikonsumsi Dosis terbagi - satu dosis 0,75 mg, diikuti
atau kondom robek), perkosaan atau hubungan dengan dosis kedua 0,75 mg 12 jam
seksual paksa. kemudian
• PKD Kombinasi:
Bagian ini memberikan rekomendasi untuk Dosis terbagi - satu dosis 100 μg etinil
empat metode KD: AKDR-tembaga (AKDR-Cu) estradiol ditambah 0,50 mg LNG, diikuti
untuk KD dan tiga jenis pil kontrasepsi darurat dengan dosis kedua 100 μg etinil estradiol
(PKD) berbeda: PKD ulipristal asetat (PKD-UPA), ditambah 0,50 mg LNG 12 jam kemudian.
PKD-Levonorgestrel (PKD-LNG) dan PKD
kombinasi estrogen-progestin (PKD kombinasi). Pengaturan waktu
• AKDR-Cu dapat dipasang hingga 120 jam setelah
KD aman digunakan untuk sebagian besar hubungan seksual tanpa perlindungan.
wanita. Untuk membantu menentukan apakah • Idealnya, PKD-UPA, PKD-LNG atau PKD
wanita dengan kondisi medis atau karakteristik kombinasi harus digunakan sesegera mungkin
tertentu dapat menggunakan KD dengan aman, setelah hubungan seksual tanpa perlindungan
dapat merujuk pada kriteria kelayakan medis dalam 120 jam. Namun, wanita tersebut harus
untuk penggunaan kontrasepsi, edisi ke-5 diberitahu bahwa keefektifan PKD tergantung
(MEC).1 pada waktu penggunaan, semakin segera
digunakan semakin efektif. PKD-UPA mungkin
Ada beberapa pilihan untuk kontrasepsi darurat. lebih efektif antara 72 jam dan 120 jam setelah
AKDR-Cu adalah metode KD yang efektif dalam hubungan seksual tanpa pelindung daripada
mengurangi risiko kehamilan lebih dari 99% jika PKD lainnya.
dipasang dalam 120 jam setelah hubungan
seksual (2-5). PKD mengurangi risiko kehamilan
secara signifkan. Namun, penting untuk dicatat
bahwa efektivitas masing-masing metode
bervariasi sesuai dengan keadaan individu Keterangan (Lihat referensi 8–17, 32)
termasuk jenis PKD yang dipilih, hari siklus GDG menunjukkan bahwa PKD paling efektif
menstruasi, dan lamanya waktu antara bekerja saat digunakan sesegera mungkin setelah
hubungan seksual tanpa kondom serta inisiasi hubungan seksual, idealnya dalam 72 jam setelah
PKD. Selain itu, keefektifan PKD dapat berkurang hubungan seksual. Bukti yang ada menunjukkan
akibat dari beberapa kondisi seperti: kembali bahwa PKD masih efektif bekerja dalam 72-120
melakuan hubungan seksual tanpa pelindung jam setelah hubungan seksual, namun
dalam siklus yang sama, menggunakan obat lain efektivitasnya semakin berkurang apalagi jika
(misalnya penginduksi enzim sitokrom P450 3A4 lebih dari 96 jam. Suatu studi menunjukkan bahwa
[CYP 3A4]) dan memiliki berat badan atau indeks PKD-UPA lebih efektif daripada PKD-LNG dalam
massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi (6-7). 72-120 jam setelah hubungan seksual tanpa
perlindungan; tidak ada penelitian yang
KD tidak dapat melindungi terhadap infeksi membandingkan PKD-UPA dengan PKD kombinasi
menular seksual (IMS), termasuk HIV. Jika ada secara langsung. Efektifitas PKD lebih dari 120 jam
risiko IMS / HIV, pengguna dianjurkan untuk setelah hubungan seksual belum diketahui.
menggunakan kondom dengan tepat dan
konsisten. Ketika digunakan dengan benar dan GDG menilai bahwa PKD kombinasi lebih disukai
konsisten, kondom menjadi metode dibandingkan PKD-UPA dan PKD-LNG karena lebih
perlindungan yang paling efektif terhadap IMS, jarang menyebabkan mual dan muntah.
termasuk HIV. Kondom perempuan efektif dan
aman, tetapi tidak digunakan secara luas seperti GDG juga menyatakan bahwa rejimen dosis
kondom laki-laki. tunggal PKD-LNG setidaknya sama efektifnya
dengan rejimen dosis-terbagi PKD-LNG (lihat
rincian di atas). Program dapat menyediakan
pilihan yakni dosis tunggal atau dosis terbagi,
6 Rekomendasi Praktik Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi • Edisi ketiga 2016
0
tergantung pada persediaan yang ada. GDG Jika pengguna terlambat lebih dari 7 hari
menyatakan bahwa rejimen dosis tunggal lebih untuk
baik daripada dosis terbagi dikarenakan
pertimbangan mengenai kepatuhan
penggunaan metode.
Waktu:
• Setelah pemberian PKD-LNG atau PKD
kombinasi, seorang wanita dapat melanjutkan
metode kontrasepsi nya, atau mulai metode
kontrasepsi apa pun sesegera mungkin,
termasuk AKDR-Cu. Jika pengguna ingin Waktu:
menggunakan AKDR-LNG, metode kontrasepsi • Setelah penggunaan PKD-UPA, pengguna dapat
ini dapat dipasang kapan saja setelah memulai kontrasepsi yang mengandung
pengguna sudah dipastikan tidak hamil. Jika progestin (KHK, KSP atau KPP) pada hari ke-6
pengguna tidak segera memulai kontrasepsi setelah penggunaan PKD-UPA. AKDR-LNG dapat
tetapi kembali untuk suatu metode, pengguna dipasang segera setelah pengguna dipastikan
dapat memulai kontrasepsi hormonal tidak hamil
7. Rekomendasi 6
3
Jika penggunaan tidak dimulai pada hari diperlukan untuk melakukan tes kehamilan pada
ke-6, pengguna tetap dapat memulai waktu yang tepat (misalnya jika tidak terjadi
penggunaan KHK (KPK, KHKT, CVKK atau menstruasi dalam tiga minggu).
KSK) atau kontrasepsi progestin (KPP,
DMPA atau NET-EN suntik kontrasepsi, GDG menyatakan jika kontrasepsi hormonal yang
implan atau AKDR-LNG) kapan saja berikutnya dimulai setelah 6 hari penggunaan
7. Rekomendasi 6
5
, pengguna PKD-UPA, dalam kondisi cycle. Hum Reprod.
dapat memulai pengguna tidak amenorea (diluar 2013;28(10):2672–
metode dibolehkan untuk pasca persalinan), 6. doi:10.1093/
lainnya melakukan enam kriteria ini humrep/det330.
sesegera hubungan seksual tidak dapat 5. Zhou L, Xiao B.
mungkin dan atau harus diterapkan dan Emergency
menggunakan diperlukan cara lain contraception with
kontrasepsi untuk menentukan Multiload
penghalang sesuai apakah pengguna Cu-375 SL IUD: a
dengan rekomendasi hamil atau tidak. multcenter clinical
untuk kontrasepsi trial. Contraception.
inisiasi (misalnya 2001;64(2):107–12.
Referensi
tambahan 2 hari 6. GlasierA,
untuk KPP atau untuk CameronST,BlitheD,
tambahan 7 hari Kontrasepsi ScherrerB, MatheH,
untuk semua Darurat (KD) LevyD et al. Can we
metode hormon 1. Medical eligibility criteria identify women at
lainnya) agar for contraceptve use, risk of pregnancy
terlindung dari fifth editon. despite using
kehamilan. Geneva: World emergency
Health Organization; contraception?
Berdasarkan kriteria 2015 (http://www. Data from
kelayakan medis who.int/reproductve randomized trials of
untuk penggunaan health/publications/fa ulipristal acetate
mily_planning/ MEC- and levonorgestrel.
kontrasepsi (MEC),
5/en/, accessed 8 Contracepton.
AKDR tidak layak
July 2016).
medis untuk
dipasang dalam 2. ClelandK,
keadaan hamil ZhuH,GoldstuckN,
sehingga tidak ChengL,TrussellJ.The
boleh untuk efcacy of
digunakan karena intrauterine devices
risiko terjadinya for emergency
sepsis akibat contraception: a
systematic review of
keguguran spontan
35 years of
dan radang panggul
experience. Hum
yang serius. GDG
Reprod.
menganjurkan
2012;27(7):1994–2000.
penggunaan enam doi:10.1093/humrep/
kriteria dalam daftar des140.
tilik penapisan
3. Wu S, Godfrey EM,
kehamilan untuk
Wojdyla D, Dong J,
membantu penyedia
Cong J, Wang C et al.
layanan kesehatan
Copper T380A
memastikan apakah
intrauterine device
seorang pengguna
for emergency
(ibu) hamil atau
tidak. (lihat bagian
trial. BJOG.
7.1: Bagaimana 2010;117(10):1205–
penyedia layanan 10.
kesehatan dapat doi:10.1111/j.1471-
yakin bahwa 0528.2010.02652.x.
seorang wanita 4. Turok DK, Godfrey
tidak hamil?). EM, Wojdyla D, Dermish
Namun, untuk A, Torres L,
wanita yang sedang
dalam pasca contracepton: highly
persalinan dan tidak efectve at any time
menyusui, atau in the menstrual
7. Rekomendasi 6
9
7.7 Sterilisasi Pria • Selama periode ini, pengguna boleh kembali
melakukan hubungan seksual dengan
Sterilisasi pria atau vasektomi, adalah prosedur
catatan:
berisiko rendah yang meliputi oklusi vas deferens
Jika istri menggunakan kontrasepsi :
dan dapat dilakukan dalam secara rawat jalan.
teruskan penggunakaan kontrasepsi
Vasektomi tanpa pisau maupun vasektomi
istri selama 3 bulan ke depan (setelah
konvensional merupakan suatu tindakan yang
itu kontrasepsi dapat dilepas)
cepat, aman dan efektif. Tindakan ini harus
Jika istri tidak menggunakan kontrasepsi
dianggap sebagai metode permanen dan setiap
apapun : penggun harus menggunakan
individu serta pasangan yang mempertimbangkan
kontrasepsi pelindung selama 3 bulan
tindakan ini harus diberikan konseling yang sesuai,
sejak luka sembuh
untuk memastikan bahwa setiap klien sudah
mengerti betul sehingga membuat keputusan • Setelah 3 bulan, perlu dilakukan analisis
cairan sperma untuk memastikan
dengan sukarela. Perhatian khusus harus
tercapainya azoospermia.
diberikan terhadap pengguna usia muda, pria
yang belum menjadi ayah, dan klien dengan
masalah kesehatan mental, termasuk kondisi Keterangan (Lihat referensi 3–92)
GDG menyatakan bahwa vasektomi merupakan
depresif. Selain menerima konseling tentang sifat
metode yang paling efektif jika dilakukan dengan
permanen metode ini, semua klien harus
secara benar dan pengguna patuh untuk tidak
dikonsultasikan dengan hati-hati tentang
melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan
ketersediaan metode yang bersifat jangka panjang
selama 3 bulan sebelum dipastikan sudah tercapai
lainnya yang juga efektif. Dalam penyediaan
azoospermia. GDG menilai bahwa analisis cairan
pelayanan vasektomi perlu untuk
sperma dianggap paling dapat diandalkan dalam
mempertimbangkan undang-undang nasional dan
menentukan keberhasilan vasektomi.
norma yang berlaku.
GDG juga membuktikan bahwa setelah 20x ejakulasi
Tidak ada kondisi medis yang menyebabkan
dianggap tidak dapat diandalkan dalam
vasektomi tidak dapat dilakukan, meskipun
menentukan keberhasilan vasektomi. Dalam 3
terdapat beberapa kondisi dan keadaan yang
bulan setelah vasektomi, pengguna tidak
menyebabkan tindakan vasektomi sulit untuk
dibolehkan melakukan hubungan seksual tanpa
dilakukan. Untuk membantu menentukan apakah
perlindungan untuk memastikan azoospermia.
pria dengan kondisi medis atau karakteristik
tertentu dapat menjalani vasektomi dengan
aman, silakan lihat kriteria kelayakan medis untuk Pemeriksaan dan Tes Sebelum Tindakan
Vasektomi
penggunaan kontrasepsi, edisi ke-5 (1). Untuk
pembahasan vasektomi selengkapnya, silakan Pada pria sehat, hanya pemeriksaan genital lokal
merujuk ke panduan Keluarga Berencana: a Global yang penting dan wajib dilakukan sebelum
Handbook for Providers (2). menjalani tindakan vasektomi. Namun, untuk
prosedur vasektomi yang dilakukan di bawah
anestesi lokal perlu dilakukan skrining tekanan
Vasektomi tidak dapat melindungi pengguna dari
darah.
infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV. Jika
terdapat risiko IMS / HIV, pengguna dianjurkan
Pemeriksaan atau Tes Vasektomi*
untuk kondom secara benar dan konsisten. Ketika Pemeriksaan atau tes A
digunakan dengan benar dan konsisten, kondom
Pemeriksaan genitalia C
merupakan salah satu metode perlindungan yang
paling efektif terhadap IMS, termasuk HIV. Pemeriksaan laboratorium rutin C
Kondom wanita efektif dan aman, tetapi belum Tes hemoglobin C
digunakan secara luas. Penilaian risiko infeksi menular C
seksual (IMS): riwayat penyakit
7.7.1 Vasektomi dan pemeriksaan fsis
Skrining IMS dan HIV: tes C‡
Keberhasilan Vasektomi Sebagai Metode laboratorium
*Kelas A: Pemeriksaan atau tes sangat penting dan wajib dalam semua
Kontrasepsi
keadaan untuk penggunaan metode kontrasepsi yang aman dan efektif;
• Pria harus disarankan untuk menunggu tiga Kelas B: Pemeriksaan atau tes berkontribusi secara signifikan untuk
bulan sebelum mengandalkan vasektomi penggunaan yang aman dan efektif, tetapi implementasi dapat
sebagai metode kontrasepsi. dipertimbangkan dalam konteks kesehatan dan/atau layanan
masyarakat. Risiko tidak melakukan pemeriksaan harus seimbang
dengan keuntungan penggunaan kontrasepsi; Kelas C: Pemeriksaan
7. Rekomendasi 7
5
Kontak
Department of Reproductive Health and Research World
Health Organization
Avenue Appia 20
CH-1211 Geneva 27
Switzerland
Fax: +41.22.791.4171
Email:
reproductivehealth@who.int
www.who.int/reproductivehealth