Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 No Dokumen No Revisi Halaman


Wirabuana SPO/99-PN/I/2018 A 1/2
JL.Singamangaraja No. 4
rs.wirabuanapalu@yahoo.co.id
Ditetapkan
Kepala Rumkit Tk. IV 13.07.01
Wirabuana,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 5 Januari 2018

dr. Dudy Kusmartono,Sp.B


Mayor Ckm NRP 110100016080375
Pengertian Antibiotik merupakan suatu bahan atatu senyawa kimia yang
digunakan untuk menangani suatu penyakit infeksi.
Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaan antibiotik
dengan spektrum sempit pada indikasi yang ketat dengan dosis
adekuat,interval dan lama pemberian yang tepat
1. Terlaksananya pemberian antibiotik yang bijak di
Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana
Tujuan
2. Penurunan resistensi antibiotik di Rumah Sakit Tk. IV
13.07.01 Wirabuana
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01
Kebijakan
Wirabuana
Prosedur .1. Antibiotik empiris diberikan di Rumah Sakit Tk. IV
13.07.01 Wirabuana berdasarkan :
1.1 Pedoman umum penggunaan antibiotik Kemkes 2011
1.2 Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang sudah
ditetapkan
2. Antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan specimen
untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan antibiotic

3. Pemberian dengan indikasi, yaitu


3.1. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan
mengacu secara klinis, mikrobiologi, hematologi,
kimia,serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
3.2. Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi dan
infeksi non bakterial.
3.3. Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik lini I dan
spektrum sempit.
3.4. Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh
dokter dan diberikan oleh farmasi, jika ada hasil kultur atau telah
mendapat usulan dari spesialis mikrobiologi klinik
(mekanisme automatic stop order). Antibiotik tersebut memiliki
kekhasan dalam mengatasi kuman resisten atau memicu
resistensi seperti Vancomycin dan Linezolid untuk MRSA,
Ceftazidime untuk Pseudomonas MDRO, golongan Carbapenem
untuk MDRO, Cephalosporin generasi III untuk kuman bentuk
batang gram negatif dan Tigecycline untuk Acinetobacter MDRO.
3.5 Automatic stop order dilakukan dengan cara:
3.5.1 Setiap ada resep antibiotik terutama antibiotik
khusus, farmasi akan meminta hasil salinan kultur dan
pola kepekaan antibiotik yang telah disetujui oleh spesialis
mikrobiologi klinik.
3.5.2 Salinan tersebut akan diteruskan ke komite farmasi dan
dikonsultasikan ke tim PPRA ataupun komite PPI yang akan
bekerja lewat IPCO (Infection Prevention Control Officer ).
Hasil konsultasi disampaikan kedokter penanggung jawab
pasien.
3.5.3 Berkas akan diteruskan ke kepala Rumah Sakit Tk. IV
13.07.01 Wirabuana untuk mendapatkan pengesahan.
3.5.4 Jika telah disetujui maka antibiotik dapat diberikan.
3.6 Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6 bulan
menggunakan kriteria Gyssens dan disusun peta medan
kuman.
4. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:
4.1 Peta medan kuman Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01
Wirabuana
4.2 Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik
4.3 Usulan spesialis mikrobiologi klinik

1. IGD
2. Instalasi rawat jalan
3. Instaslasi rawat inap
4. Farmasi

Unit Terkait 1. Seluruh unit terkait

Anda mungkin juga menyukai