RKS DED Pemb Kec Sukmajaya PDF
RKS DED Pemb Kec Sukmajaya PDF
DAFTAR ISI
3. SITUASI ...................................................................................................................................... 4
SPESIFIKASI TEKNIS
1. URAIAN UMUM
1.1 Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Pembangunan Gedung Pemerintahan di Kota Depok
• Kantor Kecamatan Sukmajaya
1.3. Apabila terjadi perbedaan teknis/ persepsi tentang pelaksanaan maka diharuskan
berkonsultasi dan persetujuan pihak Direksi.
2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :
Pengadaan material, tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan yang termasuk dalam kontrak.
3. SITUASI
3.1. Pembangunan Gedung Pemerintahan dalam kegiatan ini adalah pembangunan Gedung
Pemerintahan di Kota Depok.
3.2. Pada saat Aanwijzing lapangan akan ditunjukan lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan,
Kontraktor wajib meneliti situasi Tapak, terutama keadaan tanah, sifat dan luasnya
pekerjaan, dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran. untuk itu setiap
rekanan diharuskan meneliti dengan seksama setiap detail bangunan rencana.
3.3. Ukuran luas dimaksudkan sebagai garis besar/ prinsip/ patokan pelaksanaan dan pegangan
Kontraktor.
3.4. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada (existing) di Tapak yang
meliputi antara lain, pepohonan, saluran drainase, pipa, kabel dibawah tanah dan lain
sebagainya yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
3.6. Didalam kasus ini Kontraktor tidak dapat mengajukan “klaim” biaya pekerjaan tambah,
sebelum melakukan pemindahan/ pembongkaran segala sesuatu yang ada di lapangan,
Kontraktor diwajibkan melaporkan dahulu ke Konsultan Supervisi/ Direksi.
3.7. Kelalaian atau kekurangtelitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan klaim baik dari segi waktu maupun biaya.
3.8. Lahan bangunan akan diserahkan kepada pemborong dengan kondisi seperti pada saat
Aanwijzing lapangan, untuk meneliti dan meninjau lapangan adalah menjadi tanggung
jawab sepenuhnya pihak rekanan.
Semua ukuran yang ada dalam rencana adalah dalam cm (centi meter), untuk ukuran baja
dalam mm atau inch.
4.2. Permukaan atas lantai keramik (P + 0,00) adalah sesuai gambar rencana, kecuali
ditetapkan lain pada rapat penjelasan pekerjaan.
4.3. Ukuran penduga dari Pipa dia 2” setinggi 100 cm dari muka tanah asli, yang dilakukan
dengan cor beton untuk pondasinya. Ukuran penduga tersebut merupakan titik pikat tetap
yang harus dibuat pemborong sesuai arahan Direksi.
4.4. Mengukur letak bangunan. Ketentuan letak bangunan harus dibawah arahan dan
pengawasan pihak Direksi, pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur
THEODOLITE dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam pengukuran.
4.5. Kontraktor harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara cara mengukur, alat-alat
penyipat datar (Theodolit, Waterpass), prisma silang pengukuran menurut kondisi dan
situasi tanah bangunan, yang selalu berada di lapangan.
4.6. Perbedaan antara gambar kerja dokumen dengan keadaan di lapangan harus dilaporkan
kepada Konsultan Supervisi/Direksi, selanjutnya Konsultan Supervisi/Direksi berkonsultasi
dengan Konsultan Perencana.
8.2. Ukuran.
Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam
dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja
Dokumen maupun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
d. Kontraktor wajib mengajukan Shop Drawing kepada Konsultan Supervisi/Direksi
dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan tertulis bagi pelaksanaan.
e. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum didalam gambar Kerja Dokumen tanpa sepengetahuan Konsultan
Supervisi/Direksi. Segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor, baik
dari segi biaya maupun waktu pelaksanaan.
9. JADWAL PELAKSANAAN
9.1 Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat rencana
kerja pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar Chart & S-Curve Bahan dan
Tenaga dan mengkoordinasikan hasilnya kepada Konsultan Supervisi/Direksi, sehingga
pelaksanaan pekerjaan terkendali dan tidak mengganggu kelancaran proyek secara
keseluruhan dan kelancaran kegiatan di sekitar lokasi pekerjaan.
9.2. Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Supervisi/ Direksi, paling lambat dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah surat
perintah mulai kerja (SPMK) diterima oleh Kontraktor.
9.3. Rencana Kerja yang disetujui oleh Konsultan Supervisi/Direksi, akan disahkan oleh Pemberi
Tugas.
9.4. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada Konsultan
Supervisi/ Direksi, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada bangsal Kontraktor
di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan/ prestasi kerja.
9.5. Konsultan Supervisi/ Direksi akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan
Rencana Kerja tersebut.
10.2. Dengan adanya ‘Pelaksana’ tidak berarti bahwa Kontraktor/Pemborong lepas tanggung
jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
10.3. Kontraktor/Pemborong wajib memberi tahu secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknis
Wilayah dan Konsultan Supervisi/Direksi, nama dan jabatan ‘Pelaksana’ untuk mendapat
persetujuan.
10.4. Bila di kemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis Wilayah dan Konsultan
Supervisi/Direksi bahwa ‘Pelaksana’ dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap
memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor/Pemborong secara
tertulis untuk mengganti ‘Pelaksana’.
10.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan Kontraktor/
Pemborong harus sudah menunjuk ‘Pelaksana’ yang baru atau Kontraktor/ Pemborong
sendiri (penanggungjawab/ Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan
pekerjaan.
11.2. Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel Kerja (Workshop) dan
peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan.
11.3. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama pekerjaan. Bila terjadi
perubahan alamat Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.
12.2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Konsultan Supervisi/
Direksi/ Konsultan Perencanaan, baik yang telah dipasang maupun yang belum adalah
tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
12.3. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggungjawab atas akibatnya, baik yang berupa
barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu Kontraktor diwajibkan menyediakan
alat-alat pemadam kebakaran yang siap ditempatkan yang akan ditetapkan kemudian oleh
Konsultan Supervisi/Direksi.
13.2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat
kesehatan bagi semua petugas yang ada dibawah kekuasaan Kontraktor.
13.3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, Kamar Mandi dan WC yang layak dan bersih bagi
semua petugas dan pekerja.
13.4. Tidak diperkenankan, membuat penginapan didalam lapangan pekerjaan untuk Pekerja,
kecuali untuk penjaga keamanan.
13.5. Kontraktor Pelaksana Wajib Menjaga Keselamatan seluruh personil yang terlibat di
dalamnya.
13.6. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan
oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
15.2. Konsultan Supervisi/ Direksi berwenang menanyakan asal bahan/ material dan komponen
jadi, dan Kontraktor wajib memberi tahu.
15.3. Contoh bahan/ material dan komponen jadi yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Konsultan Supervisi/Direksi dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan “standard of
appearance”. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah 2 (dua) minggu
sebelum jadwal pelaksanaan. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur, dan produk yang
dipilih; akan diinformasikan oleh Konsultan Supervisi/Direksi kepada Kontraktor selama
tidak lebih dari 7 (tujuh) hari dari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
15.4. Semua bahan/material dan komponen jadi harus disetujui secara tertulis oleh Konsultan
Perencana/Konsultan Supervisi/Direksi sebelum dipasang.
15.5. Bahan/material dan komponen jadi yang telah didatangkan oleh Kontraktor dilapangan
pekerjaan tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Supervisi/Direksi harus segera
dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2x24 jam terhitung
dari jam penolakan.
15.6. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan/material dan komponen jadi harus sesuai dengan
persyaratan dari pabrik pembuat, dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 12
16.2. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini telah selesai, akan
tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Supervisi/Direksi, Kontraktor diwajibkan meminta
persetujuan dari Konsultan Supervisi/Direksi. Baru apabila Konsultan Supervisi/Direksi
telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya.
16.3. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari jam diterimanya
Surat Permohonan Pemeriksaan, maka Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan
bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui Konsultan Supervisi/Direksi. Hal
ini dikecualikan bila Konsultan Supervisi/Direksi minta perpanjangan waktu.
19.2. Semua papan bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang, papan-papan harus lurus
diserut rata, permukaan papan harus “WATERPASS” dengan piel lantai + 0,00. Setiap jarak
1,50 m; papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu berukuran 6/10 cm atau dolken.
Pada papan bouwplank ini harus di cat sumbu-sumbu yang diperlukan, dengan cat yang
tidak luntur oleh pengaruh cuaca.
19.3. Jarak papan bouwplank minimal 2,00 m; dari garis bangunan terluar, untuk mencegah
kelongsoran terhadap galian-galian tanah pondasi.
19.4. Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pemborong wajib meminta pemeriksaan dan
persetujuan tertulis dari direksi.
19.5. Dalam hal ini, piel lantai (+ 0,00) ditentukan sesuai dengan penjelasan gambar.
21.2. Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang dugunakan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBI 1970(NI-3), diantaranya :
a. PC/semen : digunakan satu jenis semen sekualitas TIGA RODA atau yang memenuhi
persyaratan dalam peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I
Atau Standard Inggris BS-12.
b. Pasir pasang : digunakan pasir yang berbutir tajam dan keras dengan kadar Lumpur
yang terkandung maximal pasir harus bersih dan tidak mengandung bahan organik/
kotoran yang merusak kondisi campuran.
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 20
c. Batu belah/ batu kali: digunakan batuan keras, bersih, tidak keropos dan mempunyai
permukaan yang kasar.
d. Air : digunakan air yang bersih, tawar dan tidak mengandung bahan yang merugikan
pasangan, seperti asam alkali, atau bahan organik lainnya.
22.2 Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang digunakan dalam pekerjaan
ini harus memenuhi persyaratan diantaranya :
Semen Portland
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 21
a. PC/semen : digunakan satu jenis semen kualitas ex. Tiga Roda atau yang memenuhi
persyaratan dalam peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I
Atau Standard Inggris BS-12.
b. Semen yang telah mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan untuk
digunakan.
c. Tempat penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga semen
bebas dari kelembapan.
d. Konsultan Supervisi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap
waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan
yang dibutuhkan oleh Konsultan Supervisi Pekerjaan untuk pengambilan contoh-
contoh tersebut, semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan
Supervisi, harus tidak dipergunakan/ diafkir.
e. Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk
beton, maka Konsultan Supervisi dapat memerintahkan untuk dibongkar, beton
tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban
kontraktor.
f. Pasir beton harus berupa butir-butir tajam keras, bebas dari bahan-bahan organik,
lumpur dan kotoran (sampah) serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai
dengan syarat-syarat yang tercantum dalam standar ASTM C-33, PBI - 1971 dan SK-SNI
1991 telah diuji di laboraturium bahan.
g. Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam SNI 1991dan telah diuji di laboratorium
bahan. Pemilihan gradasi split harus diperhatikan agar masuk ke dalam sepasi
tulangan dan di sarankan menggunakan kerikil 1 : 3. Penimbunan kerikil dengan pasir
harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin
adukan beton dengan komposisi material yang tepat. Direkomendsikan kerikil yang
mempunyai tektur terpecah (kerikil dari batu gunung) pada semua bidang yang ada.
h. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
garam alkalis serta bahan-bahan organis/ bahan lain yang dapat merusak beton.
i. Apabila dipandang perlu, Pengawas dapat meminta kepada pemborong supaya air
yang dipakai diperiksa dilaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi atas biaya
pemborong.
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 22
Baja Tulangan
a. Besi beton yang digunakan terdiri besi untuk tulangan struktur utama balok,
kolom, pondasi dan penyusun rangka ferrosement dan sengkang terbuat dari besi
polos bercap karakteristik fy = 4000 kg/cm² atau U-400 Krakatau Steel. Apabila ada
kejanggalan dalam gambar mengenai pemakaian besi akibat dengan pelambangan
yang berbeda harus dikonfirmasikan dengan Konsultan Supervisi. Kontraktor tidak
diperkenankan mengganti ukuran besi atau menurunkan diameter pemakaian besi.
Besi beton yang telah tertutup dengan adukan kering atau bahan lain untuk
pelaksanaan pengecoran lanjutan harus dibersihkan dulu dan dipastikan bahwa
adukan tersebut dapat menempel pada besi. Daya lekat baja tulangan harus dijaga
dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan
dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbuka dalam
jangka waktu panjang yang dapat menyebabkan perlemahan bahan.
b. Konsultan Supervisi berhak meminta kepada kontraktor, surat keterangan tentang
pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan untuk
persetujuan Konsultan Supervisi sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian
konstruksi seperti tercantum dalam gambar rencana.
c. Baja tulangan beton harus bersih dari lapisan minyak/ lemak dan bebas dari cacat-
cacat seperti serpih-serpih, karat dan zat kimia lainnya yang dapat mengurangi/
merusak daya lekat antara baja tulangan dengan beton.
d. Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan tidak
diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran diameter besi ulir adalah diameter
dalam.
e. Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dalam Gambar Kerja, penggantian dengan
diameter lain harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi. Segala biaya yang
diakibatkan oleh penggantian tulangan terhadap yang digambar sejauh bukan
kesalahan Gambar Kerja adalah tanggung jawab Kontraktor.
f. Semua baja tulangan harus disimpan pada tempat yang bebas lembab, disesuaikan
diameter serta asal pembelian. Semua baja tulangan harus dilindungi terhadap semua
macam kotoran dan lemak serta sejauh mungkin dilindungi terhadap karat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 23
Bekisting
a. Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo tenal minimal 2 cm
dengan rangka penguat penyokong dan penyangga dibuat dari kayu borneo 5/7, 5/10
secukupnya, sehingga mampu mendapatkan kekuatan dan kekakuan mendukung
beton sampai selesai proses ikatan beton. Untuk kolom struktur dipakai papan borneo
tebal 3/20.
b. Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu borneo dengan ukuran minimum 5/10 cm atau
pipa besi (scaffolding). Tidak diperkenankan memakai bambu.
c. Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat lebih kokoh dan lebih
kaku, permukaan panel lurus, halus sehingga menghasilkan bidang yang rata dan
halus.
Beton dibentuk dari semen Portland/PC, pasir, kerikil, batu pecah, air seperti yang
ditentukan; semuanya dicampur dalam perbandingan yang sesuai dan diolah sebaik-
baiknya sehingga sampai didapat kekentalan yang tepat.
j. Pengujian beton akan dilakukan oleh Konsultan Supervisi pekerjaan atas biaya
kontraktor pelaksana. Perbandingan campuran beton jika dipandang perlu harus
diubah untuk tujuan penghematan yang dikehendaki, workability, kepadatan,
kekedapan, atau kekuatan. dan kontraktor tidak berhak atas klaim yang disebabkan
perubahan yang demikian.
perenggang.dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat, sehingga tidak ada batang yang turun.
c. Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabila tidak ditentukan dalam
gambar rencana, minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus
memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.
d. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan
perhitungan, apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka
yang menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini kontraktor diwajibkan meminta
persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Supervisi.
Mengaduk
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 27
a. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk
beton yaitu Batch Mixer. Konsultan Supervisi berwenang untuk menambah waktu
pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan
hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata dalam komposisi
dan konsistensi dari adukan ke adukan, kecuali bila diminta adanya perubahan dalam
komposisi atau konsistensi. Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan
penyempurnaan.
b. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebih-lebihan (lamanya)
yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang
dikehendaki. Mesin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus
diganti. Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah
ditentukan
22.9 Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32o C dan tidak kurang dari 45o C. Bila
suhu dari Beton yang dituang berada antara 27 oC dan 32o C, beton harus diaduk ditempat
pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa, sehingga suhu dari beton melebihi
32oC, sebagai yang ditetapkan oleh Konsultan Supervisi, kontraktor harus mengambil
langkah-langkah yang efektif, upamanya mendinginkan agregat, mencampur dengan es
dan mengecor pada waktu malam hari bila perlu, untuk mempertahankan suhu beton,
waktu dicor pada suhu dibawah 32oC.
b. Sebelum beton dicor, permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki dengan yang
biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang mencegah secara efektif lekatnya beton
pada cetakan dan memudahkan dalam pembongkaran cetakan beton. Penggunaan
minyak cetakan harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton yang
mengakibatkan kurangnya daya lekat.
c. Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat
sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak baja
tulangan beton sesuai gambar rencana/ pelaksanaan, pemasangan sparing-sparing
instalasi, penyokong,pengikat dan lain-lainnya selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran
dimulai permukaan-permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah
disetujui oleh Konsultan Supervisi.
b. Segera sebelum pengecoran beton dimulai, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan atau
bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-
tempat yang akan dicor harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban/ air dari
beton yang baru dicor tidak akan diserap.
c. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih dari 2 meter, semua penuangan beton
harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Konsultan
Supervisi berhak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal
50 cm, tidak dapat memenuhi spesifikasi ini.
d. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras berlangsung sehingga
spesikasi mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan, air semen atau spesi tidak
boleh dihamparkan pada construction joint dan air semen atau spesi yang terhampar
harus dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 29
e. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari
kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan
matrial yang diletakan Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat
penggetar (vibrator) harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada
bagian atas dari lapisan yang terletak dibawah. Lamanya penggetaran tidak boleh
menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya.
f. Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan Supervisi pekerjaan atau wakilnya yang
ditunjuk serta staf kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja, dan persiapan betul
betul telah memadai.
22.14 Perlindungan
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelum
penerimaan terakhir oleh Konsultan Supervisi.
b. Bagian yang harus diwaterproofing ini, mencakup seluruh bagian Plat Atap/ talang,
Reservoar, Lantai KM / WC dan daerah-daerah basah lainnya dan/ atau seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
23.3. Pengujian
a. Bila diperlukan, wajib mengadakan test bahan tersebut pada laboratorium yang
Independent, baik mengenai komposisi, konsentrasi, dan hasil yang ditimbulkannya.
Untuk ini Kontraktor/Supplier harus menunjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi
yang ditunjuk tersebut sebelum memulai pekerjaan.
b. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas produk yang
digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama minimal 10
(sepuluh) tahun termasuk pengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang
terjadi. Jaminan yang diminta adalah jamian dari pihak pabrik untuk mutu material
serta jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan.
c. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air
diatas permukaan yang diberi lapisan kedap air dan pelaksanaan pekerjaan dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi/ Konsultan Supervisi/Direksi.
b. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya. Bahan harus
disimpan ditempat yang terlindung, tidak lembab, kering dan bersih, sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetukan.
c. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya.
d. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik
sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena
tindakan pemilik.
e. Waterproofing yang sudah terpasang tidak boleh terinjak-injak apalagi oleh sepatu
atau alas kaki yang tajam. Kontraktor harus melindungi dan melokalisir daerah yang
sudah terpasang waterproofing ini.
f. Pada daerah canopy beton, waterproofing harus dipasang mengikuti bentuk canopy.
g. Kontraktor harus menghentikan pekerjaan apabila terjadi hujan dan melanjutkan
kembali setelah lokasi benar-benar kering.
- Plesteran dinding bata merah yang masuk kedalam tanah seluruhnya pasangan
trasraam, plint plesteran, aferking permukaan beton dan plesteran seluruh
pasangan bata merah perbandingan 1pc : 3ps
b. Adukan perbandingan 1pc : 5ps dilaksanakan untuk :
- Pasangan dinding batu/bata merah dan plesteran yang bukan trasraam seperti
tercantum di atas
- Adukan semen, digunakan untuk siar benam batu kali.
h. Pada pasangan dinding keramik dipasang dengan campuran 1pc : 2ps terisi penuh
dengan jarak yang rapat dan nat diisi dengan semen warna sesuai dengan warna
keramik yang ditentukan. Keramik yang akan dipasang terlebih dahulu diseleksi
kondisi permukaan, sudut dan pinggiran yang lurus dan halus.
i. Pasangan dinding bata merah dipasang dengan campuran 1pc : 2ps terisi penuh
dengan jarak yang rapat dan neut diisi dengan semen warna gelap, pasangan harus
mempunyai jarak yang sama dan tekstur, bentuk yang rapih.
kulit giling (kerak/Millscale), karat, minyak, lemak dan kotoran lain secara teliti,
seksama dan menyeluruh; sehingga permukaan yang dimaksud menampilkan tampak
metal yang halus dan mengkilap.
Pada keadaan akhir diameter lubang untuk baut dan sebuah baut hitam yang tepat,
boleh berbeda masing-masing 1 mm dari diameter batang baut tersebut. Semua
pembuatan lubang harus dibor Untuk lubang pada bagian Konstruksi yang disambung
dan harus dijadikan satu dengan alat/ komponen penyambung, dibor sekaligus sampai
diameter sepenuhnya. Apabila ternyata tidak sesuai, lubang diubah dengan dibor atau
diluaskan atau penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm.
Semua lubang harus bulat sempurna berdiri siku pada bidang dan konstruksi yang
akan disambung dan harus dibersihkan.
- tempat pertemuan dengan dinding, kolom dipasang list plafond dari bahan PVC juga.
koordinasi dengan disiplin lain yaitu : Elektrikal, Mekanikal dan Sanitasi; terhadap
peletakan-peletakan diantaranya :
• Armatur, “Intake” dan “Exhaust” grille dari ducting.
• Intercom, Pengabelan, dan Pemipaan.
• Dan instalasi-instalasi lain.
Bila pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam Gambar Rencana langit-
langit, maka Kontraktor harus meneliti gambar kerja disiplin yang bersangkutan.
Bila tidak didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan
Supervisi/Direksi, untuk mendapatkan keputusan yang harus dilaksanakan.
Koordinasi harus selalu berada di bawah petunjuk dan pengarahan dari Konsultan
Supervisi/Direksi. Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standar spesifikasi dari
bahan dan material, prosedur dan cara pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain
mengikuti Gambar kerja dan Buku Spesifikasi ini.
b. Pekerjaan Rangka langit-langit
Pekerjaan rangka langit-langit dari bahan Logam/Metal harus memenuhi persyaratan
pelaksanaan seperti terurai pada bab Pekerjaan Logam/Metal dalam Buku ini yaitu
Besi Pipa Hollow.
c. Tidak diperkenankan memasang penutup langit-langit sebelum rangka langit-langit
disetujui oleh Konsultan Supervisi/Direksi.
d. Penutup langit-langit dibuat merata, antar panel satu dengan yang lainnya atau sesuai
gambar kerja.
e. Setiap pertemuan sudut, setiap persilangan dan pertemuan harus tegak lurus dan rapi.
b. Homogenius Tile dan Keramik yang digunakan sesuai dengan gambar kerja, corak dan
warna harus disetujui oleh Konsultan Supervisi/Direksi. Persyaratan bahan harus
memenuhi ketentuan pada pasal pekerjaan pelapis dinding.
b. Daun Pintu Double Teakwood 4 mm Rangka Pintu Panel Teakwood terbuat dari kayu
press open dengan kualitas baik dan diserut halus
c. Seluruh sambungan kayu pada Rangka daun pintu, harus menyudut, rapih dan bagian
sudut kayu diprofil halus, sesuai gambar rencana.
d. Seluruh sambungan alumunium pada kusen dan daun pintu, jendela, harus
menyudut, rapih, sesuai gambar rencana.
e. Semua bahan kusen alumunium mengacu pada persyaratan Pekerjaan logam/ metal
pada buku ini
29.4.Persyaratan Teknis
a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar dan kondisi
lapangan serta membuat gambar Shop Drawing.
b. Tipe Pintu/ Jendela atau dinding partisi yang terpasang harus sesuai daftar tipe yang
tertera dalam gambar dengan memperhatikan ukuran-ukuran, bentuk profil, material,
detail arah bukaan dan lain-lain, dengan petunjuk sebagai berikut :
• Semua ukuran dan bentuk kusen maupun daun pintu, jendela, bovenlicht yang
tercantum dalam gambar kerja adalah ukuran jadi.
• Disyaratkan dipasang angker/ fisher pada kusen pintu, jendela dan bovenlicht.
Jumlah angker/fisher minimal 2 (dua) buah untuk kusen jendela dan bovenlicht,
minimal 3 (tiga) buah untuk kusen pintu dan masing- masing kusen terluar.
• Ukuran dan jarak penempatan sesuai Gambar Kerja atau petunjuk dengan
Konsultan Supervisi/ Direksi.
• Disyaratkan pula dibuat alur air pada sisi sebelah luar kusen pada dua batang
kusen vertikal dan sebuah batang kusen bagian bawah; untuk kusen pintu,
jendela, maupun bovenlicht.
• Sambungan-sambungan pertemuan dan sudut harus benar- benar tegak lurus,
kokoh dan tidak dapat digerak-gerakkan, serta pengerjaannya harus rapi sesuai
gambar kerja atau petunjuk Konsultan Supervisi/Direksi.
c. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela Alumunium dan Kaca :
Bentuk profil yang dipakai untuk kusen, frame pintu dan jendela adalah pembuatan
kusen alumunium harus dipesan/ dilakukan oleh pabrik pembuat berdasarkan detail-
detail standard. Kusen aluminium sebelum dipasang, terlebih dahulu telah dicat
pabrik/ tidak luntur, kemudian dilindungi agar tak rusak. Pemasangan kaca harus
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 45
sedemikian rupa sehingga akan pecah pada waktu mengembang. Kaca harus
terpasang dengan kokoh, tidak dapat digerakkan dan rapi
d. Setiap bagian dari pekerjan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti yang
tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak cocokan,
kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan ketidak telitian Kontraktor
dalam Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan
ditolak dan harus diganti hingga disetujui Konsultan Supervisi/Direksi. Perbaikan,
perubahan, dan penggantian harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor dan tidak
dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah, maupun penambahan waktu.
e. Perubahan bahan/ material karena alasan tertentu harus diajukan kepada Konsultan
Supervisi/ Direksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan
yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi
kontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan
diperhitungkan sebagai Pekerjaan Kurang.
f. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera
dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.
Bahan Kayu
a. Sebelum pelaksanaan kayu disimpan dan dikumpulkan pada tempat yang tertutup dari
cahaya langsung/ hujan dan mempunyai sirkulasi udara yang baik dengan alas yang
cukup tinggi/ tidak bersentuhan langsung dengan tanah.
b. Pelaksana harus mempelajari setiap ukuran, bentuk, pola penempatan, cara
pemasangan dan detail yang sesuai dengan gambar rencana dan ketepatan pada saat
pemasangan. Seluruh sambungan kayu pada kusen dan daun jendela harus menyudut,
rapih dan halus, serta sesuai dengan gambar rencana.
c. Pelaksanaan Sambungan seperti klos, baut plat penggantung, angkur, dynabolt,
sekrup, paku dan lem perekat harus rapi dan sempurna. Diusahakan agar permukaan
yang tampak harus bersih /tidak kotor.
d. Pendempulan dan perapihan permukaan kayu harus rata, halus dan kering. Setelah
pendempulan dilaksanakan maka digosok dengan ampelas sesuai keperluannya agar
permukaan kayu halus dan rapi, serta pori-pori kayu tertutupi dempul, terutama pada
bagian kayu halus seperti kusen, daun pintu, jendela dan lainnya yang memerlukan
kerapihan.
e. Seluruh kayu yang digunakan harus lurus dan tanpa cacat/mata kayu/retak.
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 46
Bahan Stainless
a. Pekerjaan stainless pada pintu/ railing seperti yang ditunjukkan dalam gambar
menggunakan stainless steel dengan ketebalan minimum 2,5 mm type hairline.
b. Mutu baja yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi persyaratan ASTM A-
36. Stainless steel harus anti karat (jenis ST 304).
c. Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang
dipasangkan dan harus dari jenis yang paling cocok untuk maksud tersebut.
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 47
Seluruh perangkat perlengkapan : pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik sebelum
dan sesudah pemasangan. Untuk itu, harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
31.2. Lingkup Pekerjaan Ini meliputi pengadaan dan pemasangan antara lain:
a. Pemasangan Sanitary
35.2 Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, pemborong diwajibkan pula
mengadakan pengurusan -pengurusan perizinan antara lain:
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 51
• Pembuatan izin Mendirikan bangunan (IMB) dari PEMDA setempat, Surat perizinan ini
harus sudah diserahkan kepada Pemimpin Pelaksana Kegiatan sebelum serah terima
Pekerjaan pertama.
• Surat Bukti KIR Listrik/Pengetesan dari PLN, dan pengetesan lainnya bila diperlukan.
35.3 Sebelum penyerahan pertama, kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna, dan harus segera diperbaiki, semua ruangan harus bersih, halaman
harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
Pemberesan halaman ini harus dilaksanakan sesuai petunjuk Konsultan Supervisi.
35.4 Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan gambar kerja dan bestek menjadi tanggung jawab Pelaksana, untuk itu
Pelaksana/pemborong harus menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin.
DAFTAR ISI
I. PERSYARATAN UMUM
1.1. GAMBAR DAN a. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh
SPESIFIKASI TEKNIS instalatur listrik yang telah mempunyai surat pengakuan
(PAS) dari PLN setempat dan SIPP dari Pemerintah
setempat.
1.3. IJIN DAN Kontraktor wajib melengkapi segala sesuatu yang diperlukan
PEMERIKSAAN guna terlaksananya pemeriksaan dan pengujian dari
Badan/Jawatan Pemerintah tersebut. Kontraktor wajib
menyelesaikan sertifikat yang menyatakan bahwa semua
pekerjaan yang telah dilaksanakan memenuhi syarat sesuai
standard yang diisyaratkan dalam spesifikasi maupun
peraturan Pemerintah.
1.7. KABEL PENERANGAN a. Untuk penerangan dan stop kontak biasa, kabel yang
DAN CONDUIT. dapat dipergunakan adalah type NYM, penampang kabel
minimum yang dapat dipakai adalah 2.5mm 2 , dan untuk
tenaga dipakai type NYM dengan penampang minimum
4mm 2 .
1.8. MATERIAL UNTUK a. Stop kontak dan saklar yang dapat dipergunakan adalah
INSTALASI merk Ex. Broco, Panasonic, Clipsal atau yang disetujui
oleh Pemberi Tugas / Owner.
d. Ampere meter
Class : 1,5
Over load cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0- 2.500 A
Type : Moving Iron, untuk pengukuran AC
Ketelitian : + 1,5 % untuk pengukuran AC
e. Volt Meter
Class : 1,5
Over Load cap : 1,2 x in continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0 - 500 A
Ketelitian : + 1,5 % untuk pengukuran AC
f. kWH- Meter
Rated voltage : 3 x 380 Volt
Rated current output transformer : 5A
Ocuracy class : 2,0
Baseplate Of moulded plastic
The register : 6 (six) cipher
rollers double pengukuran
g. Lampu Indikator
Tublar Lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
Warna : merah , kuning , biru.
h. Push Button
Panel mounting, double on – 1, off – 0. Semua push
button dilengkapi dengan lampu indikator untuk
menyatakan system dalam on atau off.
j. Relay-relay
Untuk panel-panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder
PLN, dilengkapi dengan relay proteksi OL (over load), SC
(short circuit) dan UV (under voltage)
Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL,
SC, UV, EF (earth fault) dan RP (reverse power).
k. Selector Switch
Dari type rotary switch, untuk switch. Rated voltage 380
Volt AC instulation 660 V.
Spesifikasi Teknis :
• Type : Maintained, Persegi TL Bulat
• Durasi : 2 jam
• Daya Lampu : Baret TL 18 Watt, 18 Watt DC
Emergency
• Input Voltage : 220 V, 50 Hz
• Power Comsumption : 20 VA
Rumah Lampu terdiri dari plat baja tebal 0,7mm dengan
RENCANA DAN SYARAT KERJA 8
Spesifikasi Teknis :
• Type : Maintained
• Durasi : 2 jam
• Daya lampu : PL 10 Watt Exit Lamp, 18 Watt
• DC Emergency
• Input Voltage : 220 V, 50 Hz
• Power Comsumption : 20 VA
• Body : Epoxy coated zintec sheet steel.
e. Ballast
Ballast harus leak proof, mempunyai temperature kerja
rendah, noise-less, ballast dengan rumahan dari
bahan polyester. Untuk lampu TL dengan 2 ( dua ) lampu
disusun/ digunakan “ twin lamp ballast”/2 ( dua ) ballast
(anti stroboscopic).
Rated tegangan 220 Volt. Rugi-rugi/losses ballast tidak
RENCANA DAN SYARAT KERJA 9
g. S t a r t e r
Sarter untuk lamp, fluorescent mempunyai rellability.
Terbuat dari high quality white polycarbonate. Rating
starter disesuaikan dengan rating lampu Tl.
h. Kabel
• Kabel instalasi penerangan dan general outlet jenis
NYM, penampang 2,5 mm dipasang dalam conduit
20mm2 jenis standar mudah dibending, Double High
Impact lengkap Accecories
• Kabel yang digunakan harus memenuhi persyaratan SII
dan SPLN.
• Kabel tahan api : seperti dalam daftar material
i. Panel Penerangan
• Panel harus dibuat dari plat baja galvanized tebal plat 2
mm, lipatan dan bentuk sudut plat melalui proses
mekanisme.
• Peralatan panel penerangan :
1). Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
• Rating Tegangan : 380V, 50 Hz
• Breaking Cap : 22 kA
2). Kontaktor
• Rating arus : 10A,16A, 25A
• Rating tegangan : 380 V, 50 Hz
• Pole : 3 pole.
RENCANA DAN SYARAT KERJA 10
1.12. CEILING FAN a. Fan dengan daya 1 Hp atau lebih kecil dapat berfasa
“single phase”.
b. Konduit :
1) Kabel yang turun menuju harus menggunakan saklar
dan stop kontak didalam tembok conduit.
2) Ukuran conduit yang digunakan minimum ukuran
Diameter 5/8”.
c. Instalasi penerangan :
1) Instalasi penerangan dimaksud adalah titik lampu
dan stop kontak, dan Instalasi stop kontak AC sesuai
petunjuk gambar.
2) Letak pasti dari lampu-lampu tersebut disesuaikan
dengan keadaan lapangan.
3) Pada pemasangan diatas plafond, kabel-kabel tidak
diperkenankan diklem kerangka plafond, tetapi harus
diklem ke lantai beton, kecuali diatas plafond tidak
ada lantai beton.
4) Pada setiap pencabangan titik lampu harus diberi
doos/junction box.
5) Sambungan didalam junction box menggunakan
isolasi PVC kemudian ditutup dengan lasdop.
RENCANA DAN SYARAT KERJA 12
d. Peralatan instalasi :
1) Seluruh klem-klem harus buatan pabrik.
2) Semua kabel yang terlihat mata (exposed) harus
diberi penahan dengan klem sehingga kabel tersebut
kelihatan lurus dan baik.
3) Doos/junction box yang digunakan harus cukup
besarnya dan dibuat dari PVC.
1.15. PENGUJIAN SISTEM a. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata
DAN KEGAGALAN ada kerusakan atau kegagalan dari suatu bagian instalasi,
UJI maka Kontraktor harus mengganti bagian atau bahan yang
rusak/gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian
dilakukan lagi sampai memuaskan.
I. UMUM
1.4. NAMA Apabila pada spesifikasi ini disebutkan nama pabrik /merk dari
PABRIK/MERK satu jenis bahan maka Kontraktor wajib menawarkan dan
memasang sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pada saat
pemasangan bahan /merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka
pengawas/Perencana akan menunjuk merk lain tapi dengan
spesifikasi yang sama dan sekualitas.
RENCANA DAN SYARAT KERJA 14
1.5. CONTOH BAHAN a. Apabila dianggap perlu oleh pengawas /Perencana dan hal
itu memungkinkan maka Kontraktor wajib
memperlihatkan contoh kepada pengawas /Perencana
Apabila contoh-contoh tersebut ditolak oleh pengawas
/Perencana maka Kontraktor harus mengganti dan
memperlihatkan yang sesuai dengan spesifikasi untuk
disetujui.
1.6. KLAUSUL YANG Apabila dalam dokumen tender ini ada klausal-klausal yang
DISEBUTKAN disebutkan kembali pada item/ ayat lain maka ini bukan
KEMBALI berarti menghilangkan item tersebut tetapi dengan pengertian
lebih menegaskan masalahnya.
1.7. PEMBEBASAN CLAIM Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk
segala macam pengadaan bahan dan cara pemasangan, Pemilik
bebas dari segala claim atau tuntutan terhadap hak-hak khusus
seperti patent dan lain-lain.
1.12. MASA JAMINAN Semua pekerjaan instalasi tata suara harus dijamin akan
bekerja dengan sempurna. Semua peralatan yang termasuk
dalam pekerjaan tata suara harus diberi pemeliharaan Cuma-
Cuma selama 12 (dua belas) bulan setelah penyerahan
tersebut selesai, garansi selama +- 1 (satu) tahun. Setelah
masa pemeliharaan Cuma-Cuma selesai, Kontraktor dapat saja
mengajukan usulan untuk dapat mengadakan kontrak
pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
1.13. INFORMASI SISTEM a. Sistem tata suara dengan fungsi umum “publik addres”
maupun emergency call untuk di dalam bangunan.
5) Compact Disk
- Power Input : 220 Volt, 50 Hz
- Power Output : 150 s/d 200 mA
7) Terminal Box
Merupakan terminal port system tata suara atau
terminal pendistribusian terminal harus dapat
merangkul seluruh system. Bahan box dari plat
besi tebal 2mm.
9) Microphone
– Microphone merupakan omni-direct signal
system, type grooseneck cordioid.
– Dilengkapi dengan on-off switch.
– Frequency rage : 150 – 15.500 Hz + 3 dB
– Impedance : 200
b. Pemasangan
1). Kotak attenuator terpasang recessedmounted ke
dinding tembok atau kolom atau dinding partisi
pada ketinggian 150 Cm diatas lantai finish.
b. Gambar-gambar Detail
Detail-detail kecil yang diperlukan tidak semuanya
digambar atau ditulis dalam spesifikasi teknis.
Bila hal itu perlu untuk kelengkapan dan kesempurnaan
sistem pemasangan atau kerja atau lazim terdapat dalam
praktek agar sistim dapat berjalan sebagaimana
mestinya, mana hal itu menjadi kewajiban Kontraktor
untuk melengkapinya.
b. Syarat-syarat fisis
1). Bahan dan peralatan dari klasifikasi atau type yang
sama sedapat mungkin diminta dari merk atau
buatan pabrik yang sama.
2.5. SPESIFIKASI UMUM a. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga
TESTING/ PENGUJIAN mencapai hasil baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan
pabrik pembuat
2.7. LINGKUP PEKERJAAN a. Menyediakan dan memasang peralatan MCFA, Detektor, dan
peralatan Bantu lainnya.
g). Sinyal alarm yang diterima oleh central Fire Alarm harus
tetap dapat diproses walaupun pada saat yang
bersamaan sistim kehilangan daya (Power Failure).
(8). Relay-relay.
(9) . Battery :
− Dari jenis nicad dan rechargeable
− Tegangan 24 Volt DC
− Kapasitas battery harus sanggup
memberi supply terus menerus
secara normal kepada sistem selama
24 jam standby dan minimal 4 Jam
dalam keadaan alarm.
− Pengukur arus dan tegangan
− Battery harus dilengkapi dengan
proteksi arus lebih untuk mencegah
kerusakan battery bila terjadi
hubung singkat
− Pengisian arus battery harus dapat
bekerja secara otomatis dengan
fasilitas manual dan sanggup
mengisi battery dari keadaan kosong
sampai penuh tidak lebih dari 48
jam.
RENCANA DAN SYARAT KERJA 38
3.1. LINGKUP PEKERJAAN a. Lingkup Pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material,
peralatan, seluruh sistem CCTV seperti di tunjuk didalam
gambar perencanaan. Dalam pekerjaan ini harus termasuk
sertifikat dari pabrik membuat perlatan yang kan dipakai
juga pekerjaan pekerjaan lain yang berhungan dengan
pekerjaan ini yang tidak mungkin di sebut secara rinci
b. Surge Arrester
Arrester unit ini digunakan untuk melindungi dari CCTV,
termasuk UPS terhadap bahaya transient surge switching.
Pemasangan harus ditanahkan dengan tahanan R < 1 ohm.
c. UPS
UPS disediakan sebagai sumber tenaga cadangan bila
sewaktu-waktu suplai listrik utama PLN/Genset mati, UPS
yang digunakan harus bertegangan normal, sesuai dengan
tegangan sistem dan sanggup memberikan suplai ke
peralatan CCTV selama ± 15 menit.
3.6. IJIN-IJIN Kontraktor wajib mengurus semua ijin ijin yang diperlukan atas
biaya Kontraktor jika diperlukan.
3.7. REFERENSI PRODUK Peralatan, bahan dan material yang di pergunakan harus
memenuhi spesifikasi, kontraktor di mungkinkan untuk
mengajukan alternative lain yang sekualitas dan kontraktor
baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi
dan tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan.
I. PENDAHULUAN
4.1. URAIAN DAN SYARAT – Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang spesifikasi bahan dan
SYARAT cara pemasangan pekerjaan instalasi dan peralatan seperti tercantum
dalam pasal-pasal, lampiran-lampiran dan gambar-gambar berikut
sehingga sistem dapat beroperasi secara baik dan sempurna.
4.2. GAMBAR – GAMBAR Detail-detail kecil yang diperlukan tidak semuanya digambar atau
DETAIL ditulis dalam spesifikasi teknis.
Bila hal itu perlu untuk kelengkapan dan kesempurnaan sistem
pemasangan atau kerja atau lazim terdapat dalam praktek agar sistim
dapat berjalan sebagaimana mestinya, maka hal itu menjadi
kewajiban Kontraktor untuk melengkapinya.
4.4. GAMBAR DAN Apabila suatu penjelasan atau spesifikasi tidak terdapat dalam
SPESIFIKASI TEKNIS gambar tetapi terdapat dalam spesifikasi teknis, atau
sebaliknya terdapat dalam spesifikasi teknis tetapi tidak
terdapat dalam gambar maka keterangan yang manapun
berlaku.
Apabila terdapat pertentangan antara keduanya diambil nilai
yang lebih tinggi, lebih lengkap dan lain - lain yang bersifat
lebih baik secara kuantitas maupun kualitas (apabila perlu
dikonfirmasikan dengan Perencana).
RENCANA DAN SYARAT KERJA 41
4.5. SISTEM DAN Sistim dan kapasitas peralatan bersifat "Customize" dan
KAPASITAS dirancang berdasarkan suatu sistim contoh sekualitas (bench
mark), sehingga setiap kontraktor wajib / harus melakukan
penyesuaian sistim kapasitas dan jenis peralatan sesuai
dengan standart pabrik dan merek peralatan yang ditawarkan,
sehingga sistim secara keseluruhan akan dapat berfungsi
dengan baik dan sempuma sesuai dengan yang diinginkan /
dipersyaratkan dalam spesifikasi ini. Pengajuan penyesuaian /
perubahan sistim disesuaikan dan tanggung jawab kontraktor
terhadap perubahan / penyesuaian tersebut.
4.6. PERATURAN - Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor harus
PERATURAN mengikuti dan mematuhi semua peraturan yang ada antara
lain .
a. Peraturan Menteri tenaga Kerja No. 2/KPTSI1985
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. SKBl - 3.4.53 - 1987
c. Peraturan Depnaker No. 17 tahun 1980
d. Peraturan Depnaker No. PER-02/Ddp/1983
e. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum
f. Peraturan PT. TELKOM (khusus untuk pekerjaan instalasi Telepon)
g. Persyaratan Pabrik
h. Dokumen Perencanaan yang terdiri dari :
• Gambar-gambar rencana
• Syarat-syarat umum
• Spesifikasi Teknis
• Berita – berita acara
4.8. SISTEM INSTALASI a. Semua pemasangan instalasi harus memakai pelindung pipa
lengkap dengan fitting-fittingnya.
4.9. SYARAT – SYARAT DASAR a. Kontraktor harus memberikan-bahan/material dari kualitas baik,
baru, bukan hasil perbaikan dan pemasangan yang rapi dan,
sempurna sehingg dapat berfungsi dengan baik dan harus sesuai
dengan spesifikasi/ persyaratan ataupun ketentuan pabrik.
4.11. TESTING / PENGUJIAN a. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji
sehingga mencapai hasil baik dan bekerja sempurna sesuai
persyaratan pabrik pembuat.
c. TB (Terminal Box)
1). TB terbuat dari bahan metal yang dilapisi dengan
bahan galvanis (anti korosi).
2). Jenis penyambungan = solderless terminal.
3). TB dipasang di dinding dengan memakai Dynabolt ½” x
2” sebanyak 4 buah pada ketinggian ± 1500 m.
4). TB harus dilengkapi dengan plat pentanahan, arrester
dan perlindungan over voltage.
d. Rak Data
1). Rak Data terbuat dari bahan metal yang dilapisi dengan
bahan galvanis (anti korosi)
2). Rak Data berupa cabinet yang berukuran 19” dengan
Fan untuk exhaust dan rak-rak untuk panel data dan
telepon.
3). Setiap Rak Data terdapat back-up battery dengan
menggunakan UPS untuk tenaga cadangan, apabila
suplai utama PLN atau genset mati, UPS ini dapat
memberikan suplai secara normal ke rack data selama
± 15 menit.
4). Arrester Unit Arrester unit digunakan untuk
melindungi peralatan dari transient surge switching
dan electro magnetic pulses dengan tahanan R < 1
ohm.
e. Kabel
Instalasi telepon menggunakan kabel ITC 2 x 0,6 mm
dengan spesifikasi :
Conductor : Annealed Cooper Wire
Insulation : Extruded Polyvinylchloride (PVC)
Core Covering : Helically Overlapped Plyester Tape
Sheath : Extruded Grey Polyvinylchloride (PVC)
Specification : Stel – K – 011 / SII. 0709 – 83
Application : Indoor Instalations on Wall Rock or in
Duct
c. Pemasangan
1). Kabel listrik yang berhubungan dengan unit harus
dipasang menggunakan flexsible conduit galvani.
b. Spesifikasi Teknis
• Unit dehumidifier harus terbuat dari stainless steel.
• Unit dehumidifier harus mampu menurunkan RH 30 -
38ºC ( ˜ 3º - +5ºC diatas suhu ruang), sampai 40%
pada temperature 20°C.
c. Pemasangan
• Kontraktor harus memasang dehumidifier digantung
diruangan-ruangan yang membutuhkan RH rendah
seperti ruang penyimpanan dokumen dan ruangan
lainnya.
• Kontraktor harus memasang pipa drain dari unit
dehumidifier dengan sedemikian rupa sehingga tidak
ada terjadi kebocoran pada ruangan tersebut.
• Dehumidifier harus diseleksi oleh supplier
berdasarkan kebutuhan ruangan dan luas ruangan
yang menggunakan dehumidifier tersebut.
• Dehumidifier harus mampu bekerja berdasarkan RH
sensor.
• Pengadaan dehumidifier harus lengkap dengan RH
sensor dan semua perangkat yang membuat
dehumidifier bisa berfungsi sesuai dengan yang
dibutuhkan.
RENCANA DAN SYARAT KERJA 53
b. Jenis pipa
Pipa untuk system pemipaan Condensate Drain menggunakan
PVC dengan ∅ 2 “
1.6. PENGUJIAN a. Semua pengujian harus disaksikan oleh Pemberi Tugas dan
(TESTING) pengawas
I. PENDAHULUAN
2.3. SISTEM PEMBUANGAN Seluruh buangan cair dan padat dari seluruh bangunan yang
AIR KOTOR terdiri dari buangan toilet setiap lantai dialirkan ke STP
(Sewage Treatment Plant).
2.4. SISTEM PEMIPAAN a. Pemipaan dari ruang pompa menuju bangunan melalui
Shaft dan menembus dinding pada ketinggian diatas
RENCANA DAN SYARAT KERJA 55
plafond .
2.5. SISTEM POMPA AIR System air bersih didalam bangunan memerlukan pompa-
pompa air antara lain:
2. Motor control :
− sistem starting star - delta
− start stop pompa diatur oleh electrode water level
− control yang dipasang sesuai dengan level air yang
diinginkan (lihat gambar detail).
RENCANA DAN SYARAT KERJA 56
2.8. PELAKSANAAN a. Semua cara dan teknik pemasangan harus sesuai dengan
PEKERJAAN yang disyaratkan dalam bestek.
b. Valves
1. Check valves ( anti water hammer check valves )
Bahan : bronze construction
threaued 1/4" - 2 1/2" bronze disc screw in cap 150 psi
pressure - rating (10 kg /cm 2 ).
Bahan : Cast iron
flanged > 3", 150 psi pressure - rating (10 kg/cm 2 )
RENCANA DAN SYARAT KERJA 58
b. Pemasangan pipa air kotor (soil and waste pipe) dan pipa
vent
1. untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliran yang
memenuhi syarat, maka pemasangan pipa air kotor
harus mempunyai kemiringan minimal 2% untuk pipa,
pipa yang mempunyai diameter 3" atau lebih kecil, dan
kemiringan minimal 1 % untuk pipa yang lebih besar.
Khusus untuk pipa dilantai dasar (bahan : concrete
pipe) dengan diameter ∅ 8" dipasang dengan
kemiringan 0,5 %.
c. Penyambungan Pipa
1. Penyambungan pipa didalam plumbing sistem ini harus
gastight dan watertight.
2.13. PENGECATAN Seluruh pipa air kotor, air kotoran dan pipa air bersih harus
dicat finish.
Pada pipa-pipa expose dan pipa dalam shaft harus diberi
tanda berupa tulisan diatas cat finish, sebagai berikut :
WARNA TULISAN
Pipa air bersih Biru Air bersih
Pipa air kotoran (soil pipe) Hitam Air kotoran
RENCANA DAN SYARAT KERJA 61
VI. TESTING
2.14. PENGETESAN SISTEM Sistem air bersih harus ditest dan dibuktikan bahwa tidak ada
AIR BERSIH kebocoran.
Cara pengetesan dilakukan sebagai berikut :
2.15. PENGETESAN SISTEM System air kotor harus dibuktikan bahwa benar-benar water
AIR KOTOR DIDALAM tight dan gastight.
BANGUNAN
Tahap pelaksanaan pengetesan dilakukan sebaai berikut :
Tahap 1 : sebelum pengetesan diadakan pembilasan pipa
seperti telah diuraikan pada pasal 1.
I PEKERJAAN LISTRIK
6. Panel
RENCANA DAN SYARAT KERJA 2
5 APAR - Fire Exstinguiser powder ABC Indoka, Viking, Servvo, Chubb Lengkap Box Plat Besi Pintu
- Termatic HCFC Kaca dan anak Kunci, Bracket
pipa penggantung untuk
Thermatic
IV. PEKERJAAN TELEPHONE DAN DATA
dengan fitting
1. Sanitary Fixture - Closset Duduk TOTO, America Standar, - Lengkap dengan acsesories
Wasser
- Wastafel TOTO, America Standar,
Wasser
- Urinal TOTO, America Standar,
Wasser
- Penyekat Urinal TOTO, America Standar,
Wasser
- Floor Drain TOTO, America Standar,
RENCANA DAN SYARAT KERJA 6
Wasser
- Stop kran + Hand Shower Type TOTO, Onda, Wasser
- kran dinding, kran taman TOTO, Onda, Wasser
PPK
Pembangunan Kantor Kecamatan Sukmajaya
Suwandi, ST
NIP. 19730209 200501 1 003
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN/PEMELIHARAAN GEDUNG
PEMERINTAHAN DI KOTA DEPOK
KECAMATAN SUKMAJAYA
A
I C
AR A
SUWANDI, ST.
NIP. 19730209 200501 003
KONSULTAN PERENCANA
PT. ARMUDI PRADANA KONSULTAN
SUAEB
DIREKSI
KONSULTAN PERENCANA
PT. ARMUDI PRADANA KONSULTAN
1:200 ARS.01
DAFTAR ISI
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN/PEMELIHARAAN GEDUNG
PEMERINTAHAN DI KOTA DEPOK
KECAMATAN SUKMAJAYA
A
I C
AR A
SUWANDI, ST.
NIP. 19730209 200501 003
DETIL TIANG BENDERA DETIL TIANG SPANDUK PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
SKALA 1:50 SKALA 1:50
KONSULTAN PERENCANA
PT. ARMUDI PRADANA KONSULTAN
SUAEB
DIREKSI
KONSULTAN PERENCANA
PT. ARMUDI PRADANA KONSULTAN
DETAIL-DETIL ARSITEKTUR
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN/PEMELIHARAAN GEDUNG
PEMERINTAHAN DI KOTA DEPOK
KECAMATAN SUKMAJAYA
A
I C
AR A
SUWANDI, ST.
NIP. 19730209 200501 003
SUAEB
DIREKSI
KONSULTAN PERENCANA
PT. ARMUDI PRADANA KONSULTAN
1:50 ARS.030
DETAIL-DETIL ARSITEKTUR
REVIEW PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN
PENATAAN LINGKUNGAN
KANTOR KECAMATAN SUKMAJAYA
KECAMATAN SUKMAJAYA
A
I C
AR A
SUWANDI, ST.
NIP. 19730209 200501 003
SRIYANTO, ST.MT
NIP. 19800618 200604 1 005
KONSULTAN PERENCANA
PT. ARMUDI PRADANA KONSULTAN
SUAEB
DIREKSI
KONSULTAN PERENCANA
PT. ARMUDI PRADANA KONSULTAN
KANTOR KECAMATAN
SUKMAJAYA
NTS MEP.000
DAFTAR ISI
1.09
TOILET
Shaft
RUANG -0.02
MDB
RAPAT
1.07 RUANG 1.06 1.06
TOILET
1.09 RENCANA MASJID CAMAT TOILET PANTRY
±0.00 1.07 POJOK PRIA RUANG RUANG
±0.00 WANITA ±0.00 PP-LP LT.1
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PELAYANAN 10
11
SATU PINTU 12
1.09
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
1.05
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
RUANG ±0.00
1.08
BJB
1.09
±0.00 1.07
1.07
1.08
1.09
TERAS
±0.00
GERAI UKM
±0.00
RUANG
1.09 SERBAGUNA
±0.00
1.09 1.09
1.09
Shaft
EF-01
2.02 2.02
D
D
RUANG
D
D
RUANG RUANG RUANG JABATAN R JABATAN JABATAN JABATAN
KASUBAG
R KASIE KASIE KASIE TOILET FUNGSIONAL FUNGSIONAL R FUNGSIONALR FUNGSIONAL R 3.06
+ 3.50 2.11 2.11
3.06
+ 3.50 + 3.50 TOILET WANITA + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
+ 3.50 2.11
PRIA + 3.48 TOILET TOILET
+ 3.48 PRIA WANITA
3.06 3.06
3.06 3.06 + 6.98 3.06 + 6.98
2.09 2.09
3.06
PP-LP LT.3 PP-AC LT.3
2.11 3.03
3.04
PANTRY
2.02 2.11
2.04 2.06 2.06 2.03 PP-LP LT.2 PP-AC LT.2 + 7.00
BP
2.03
PANTRY
PL
2.03 + 3.50
2.11 3.06
L EB
3.06
2.04 2.06 2.07 2.08 GUDANG
2.10
2.09 2.03
+ 7.00 3.03
EF-04
BP
PL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
L EB
10
PL
2.05 2.05 2.07 2.08 11
L EB
12
20 19 18 17 16 15 14 13
2.01 2.01
2.10 2.10
RUANG SEKRETARIAT
KASUBAG R
2.01 PKKR 2.10
+ 3.50 + 3.50
D
2.10
2.01 3.05
2.01 3.02
3.02
D
R R R
3.05 3.05 3.05 3.05
3.05
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN R JABATAN R JABATAN R JABATAN R JABATAN
+ 3.50 2.01 2.03
+ 3.50 FUNGSIONAL R FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
3.01 3.01 3.01 3.01 3.01 3.01
+ 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
D
INSTALASI PENERANGAN
LANTAI 2 DAN LANTAI 3
PANEL PP LT.1
1 : 200 MEP.003
1 : 200 MEP.004
1 : 200 MEP.005
DIAGRAM PANEL AC
LANTAI 1
1 : 200 MEP.007
DIAGRAM PANEL AC
LANTAI 2
1 : 200 MEP.008
DIAGRAM PANEL AC
LANTAI 3
1 : 200 MEP.009
Shaft
RUANG -0.02
RAPAT RUANG TOILET
RENCANA MASJID CAMAT TOILET PANTRY
±0.00
R R POJOK PRIA RUANG RUANG
±0.00 WANITA ±0.00
RAMAH -0.02 GUDANG GUDANG
-0.02
ANAK ±0.00 ±0.00
R
-0.02
TOILET
R
DIFABLE
-0.02
RUANG
SEKRETARIS RUANG
RUANG RUANG
R CAMAT R TUNGGU
TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS FE
±0.00
±0.0 0
PB LP BEL PB LP BEL
FE FE
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PELAYANAN 10
11
R
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
R R
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
RUANG ±0.00
BJB
±0.00
EOL R
TERAS
±0.00
GERAI UKM R
±0.00
RUANG
SERBAGUNA
±0.00
FE
PANTRY
+ 7.00
BP
PANTRY
PL
+ 3.50
L EB
GUDANG
+ 7.00
EOL
FE FE FE FE
BP
BP
PL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
L EB
10
PL
11
L EB
12
20 19 18 17 16 15 14 13
RUANG SEKRETARIAT
KASUBAGR PKKR
+ 3.50 + 3.50
EOL
R R R
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN R JABATAN R JABATAN R JABATAN R JABATAN
+ 3.50 + 3.50 FUNGSIONAL R FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
INSTALASI ALARM
LANTAI 2 DAN LANTAI 3
TBFA LANTAI 2 PB
LP
BEL
R R R R R R R
LANTAI 3
NYY 15 X 1.5
TBFA LANTAI 2 PB
LP
BEL
R R R R R R R
LANTAI 2
MCPFA
MDFA NYY 15 X 1.5
INDICATOR LAMP
TBFA LANTAI 1 PB
LP
BEL
5 Zone
R R R R R R R
LANTAI 1
NYY 15 X 1.5
1 : 200 MEP.012
Shaft
RUANG -0.02
RAPAT RUANG TOILET
RENCANA MASJID CAMAT TOILET PANTRY
±0.00 POJOK PRIA RUANG RUANG
±0.00 WANITA ±0.00
RAMAH -0.02 GUDANG GUDANG
-0.02
ANAK ±0.00 ±0.00
-0.02
TOILET
DIFABLE
-0.02
RUANG
SEKRETARIS RUANG
RUANG RUANG
R AK SER VER , PABX,DVR
CAMAT TUNGGU
TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS
±0.00
±0.0 0
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PELAYANAN 10
11
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
RUANG ±0.00
BJB
±0.00
TERAS
±0.00
GERAI UKM
±0.00
RUANG
SERBAGUNA
±0.00
PANTRY
+ 7.00
PANTRY
+ 3.50
GUDANG
+ 7.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
20 19 18 17 16 15 14 13
RUANG SEKRETARIAT
KASUBAG PKK
+ 3.50 + 3.50
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
+ 3.50 + 3.50 FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
Shaft
1.01 1.01
RUANG -0.02
RAPAT RUANG TOILET
RENCANA MASJID CAMAT TOILET PANTRY 1.05
D
1.01
TOILET
DIFABLE 1.03
-0.02
RUANG
SEKRETARIS 1.03 RUANG
RUANG RUANG
CAMAT 1.03 TUNGGU
TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS
1.01 ±0.00 1.03 1.05
±0.0 0
1.03
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.04
PELAYANAN 10
11 1.03
1.02
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
LOBBY
±0.00
RUANG
1.02
1.02
SATPOL PP
1.02 RUANG ±0.00
BJB 1.02
±0.00
TERAS
±0.00
GERAI UKM
1.04
±0.00
1.02 1.04
RUANG
1.03
SERBAGUNA
±0.00
Shaft
2.02 2.02
D
D
RUANG
D
D
RUANG RUANG RUANG JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
KASUBAG
KASIE KASIE KASIE TOILET FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 3.50
+ 3.50 + 3.50 TOILET WANITA + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
+ 3.50
PRIA + 3.48 TOILET TOILET
+ 3.48 PRIA WANITA
+ 6.98 + 6.98
3.03
3.04
PANTRY
2.02
2.04 2.06 2.06 2.03 + 7.00
2.03
PANTRY
2.03 + 3.50
2.04 2.06 2.07 2.08 GUDANG
2.03
+ 7.00 3.03
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
2.05 2.05 2.07 2.08 11
12
20 19 18 17 16 15 14 13
2.01 2.01
RUANG SEKRETARIAT
KASUBAG 2.01 PKK
+ 3.50 + 3.50
D
2.01
2.01 3.02
3.02
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
+ 3.50 2.01 2.03
+ 3.50 FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
3.01 3.01 3.01 3.01 3.01 3.01
+ 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
D
INSTALASI STOP KONTAK DAN TELPON LANTAI 2 INSTALASI STOP KONTAK DAN TELPON LANTAI 3
SKALA 1:200 SKALA 1:200 1 : 200 MEP.017
Shaft
RUANG -0.02
RAPAT RUANG TOILET
RENCANA MASJID CAMAT TOILET PANTRY
±0.00 POJOK PRIA RUANG RUANG
±0.00 WANITA ±0.00
RAMAH -0.02 GUDANG GUDANG
-0.02
ANAK ±0.00 ±0.00
-0.02
TV MONITOR TOILET
DIFABLE
-0.02
RUANG
SEKRETARIS RUANG
RUANG RUANG
CAMAT TUNGGU
TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS
±0.00
±0.0 0
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PELAYANAN 10
11
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
RUANG ±0.00
BJB
±0.00
TERAS
±0.00
GERAI UKM
±0.00
RUANG
SERBAGUNA
±0.00
PANTRY
+ 7.00
PANTRY
+ 3.50
GUDANG
+ 7.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
20 19 18 17 16 15 14 13
RUANG SEKRETARIAT
KASUBAG PKK
+ 3.50 + 3.50
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
+ 3.50 + 3.50 FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
INSTALASI CCTV
LANTAI 2 DAN LANTAI 3
1 : 200 MEP.020
Shaft
RUANG -0.02
RAPAT RUANG TOILET
RENCANA MASJID CAMAT TOILET PANTRY
±0.00 POJOK PRIA RUANG RUANG
±0.00 WANITA ±0.00
RAMAH -0.02 GUDANG GUDANG
-0.02
ANAK ±0.00 ±0.00
-0.02
TOILET
DIFABLE
-0.02
RUANG
SEKRETARIS RUANG
RUANG RUANG
CAMAT TUNGGU
TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS
±0.00
±0.0 0
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PELAYANAN 10
11
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
RUANG ±0.00
BJB
±0.00
TERAS
±0.00
GERAI UKM
±0.00
RUANG
SERBAGUNA
±0.00
PANTRY
+ 7.00
PANTRY
+ 3.50
GUDANG
+ 7.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
20 19 18 17 16 15 14 13
RUANG SEKRETARIAT
KASUBAG PKK
+ 3.50 + 3.50
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
+ 3.50 + 3.50 FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
INSTALASI MATV
LANTAI 2 DAN LANTAI 3
ANTENA
MATV
TV
TV TV
1 : 200 MEP.023
DIAGRAM MATV
TOILET
Shaft
RUANG -0.02
RAPAT RUANG TOILET
RENCANA MASJID CAMAT TOILET PANTRY
±0.00 POJOK PRIA RUANG RUANG
±0.00 WANITA ±0.00
RAMAH -0.02 GUDANG GUDANG
-0.02
ANAK ±0.00 ±0.00
-0.02
TOILET
DIFABLE
-0.02
RUANG
SEKRETARIS RUANG
RUANG RUANG
CAMAT TUNGGU
TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS
±0.00
±0.0 0
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PELAYANAN 10
11
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
RUANG ±0.00
BJB
±0.00
TERAS
±0.00
GERAI UKM
±0.00
RUANG
SERBAGUNA
±0.00
KABEL TRAY
DETAIL GRUNDING
PENANGKAL PETIR
SKALA 1 : 200 1 : 200 MEP.025
PENANGKAL PETIR
BIO SEPTIK
K E SA LURA N LUAR
TOILET
Shaft
RUANG -0.02
RAPAT RUANG TOILET
RENCANA MASJID CAMAT TOILET PANTRY
±0.00 POJOK PRIA RUANG RUANG
±0.00 WANITA ±0.00
RAMAH -0.02 GUDANG GUDANG
-0.02
ANAK ±0.00 ±0.00
-0.02
TOILET
DIFABLE
-0.02
RUANG
SEKRETARIS RUANG
RUANG RUANG
CAMAT TUNGGU
TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS
±0.00
±0.0 0
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PELAYANAN 10
11
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
RUANG ±0.00
BJB
±0.00
TERAS
±0.00
GERAI UKM
±0.00
RUANG
SERBAGUNA
±0.00
PANTRY
+ 7.00
PANTRY
+ 3.50
GUDANG
+ 7.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
20 19 18 17 16 15 14 13
RUANG SEKRETARIAT
KASUBAG PKK
+ 3.50 + 3.50
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
+ 3.50 + 3.50 FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
LANTAI 3
PPR PN 10 Ø 20
LANTAI 2
LANTAI 1
NTS MEP.029
PVC AW Ø 50
TOILET
Shaft
PVC AW Ø 80
PVC AW Ø 80
RUANG -0.02
RUANG
PVC AW Ø 50
RENCANA MASJID RAPAT TOILET
PVC AW Ø 50
CAMAT TOILET PANTRY
±0.00 POJOK PRIA RUANG RUANG
±0.00 WANITA PVC AW Ø 50
±0.00
RAMAH -0.02
PVC AW Ø 50
GUDANG GUDANG
-0.02
ANAK ±0.00 ±0.00
-0.02
TOILET
DIFABLE
-0.02
PVC AW Ø 50
RUANG
SEKRETARIS RUANG
RUANG RUANG
CAMAT TUNGGU
TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS
±0.00
±0.0 0
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PELAYANAN 10
11
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
RUANG ±0.00
BJB
±0.00
TERAS
±0.00
GERAI UKM
±0.00
RUANG
SERBAGUNA
±0.00
PVC AW Ø 50
KASUBAG
PVC AW Ø 50
KASIE
PVC AW Ø 50
+ 3.50 KASIE KASIE TOILET FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 3.50
PVC AW Ø 50
+ 3.50 + 3.50 TOILET WANITA + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
PRIA + 3.48 TOILET TOILET
+ 3.48 PRIA WANITA
PVC AW Ø 50 + 6.98 + 6.98
PVC AW Ø 50
PANTRY
+ 7.00
PANTRY
+ 3.50
GUDANG
+ 7.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
20 19 18 17 16 15 14 13
RUANG SEKRETARIAT
KASUBAG PKK
+ 3.50 + 3.50
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
+ 3.50 + 3.50 FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
TOILET
Shaft
RUANG -0.02 PVC AW Ø 100
RAPAT RUANG
PVC AW Ø 100
RENCANA MASJID TOILET
CAMAT TOILET PANTRY
PVC AW Ø 100
±0.00 POJOK PRIA RUANG RUANG
±0.00 WANITA ±0.00
RAMAH -0.02 GUDANG GUDANG
-0.02
ANAK ±0.00 ±0.00
-0.02
TOILET
DIFABLE
-0.02
RUANG
SEKRETARIS RUANG
RUANG RUANG
CAMAT TUNGGU
TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS
±0.00
±0.0 0
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PELAYANAN 10
11
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
RUANG ±0.00
BJB
±0.00
TERAS
±0.00
GERAI UKM
±0.00
RUANG
SERBAGUNA
±0.00
PANTRY
+ 7.00
PANTRY
+ 3.50
GUDANG
+ 7.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
20 19 18 17 16 15 14 13
RUANG SEKRETARIAT
KASUBAG PKK
+ 3.50 + 3.50
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
+ 3.50 + 3.50 FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
TOILET
Shaft
IU-1.02
1.5 PK
RUANG
PVC AW Ø 25 PVC AW Ø 25 -0.02 EF-01
PVC AW Ø 25
±0.00 POJOK PRIA EF-09
RUANG RUANG
±0.00 WANITA ±0.00
RAMAH -0.02 GUDANG GUDANG
-0.02
ANAK ±0.00 ±0.00
-0.02
TOILET
EF-04 EF-05 DIFABLE EF-08
-0.02
RUANG
SEKRETARIS RUANG
RUANG RUANG
IU-1.03 CAMAT TUNGGU
3/4 PK TUNGGU LAKTASI
t ±0.00 PRIORITAS
±0.00
±0.0 0
RUANG 1 2 3 4 5 6 7 8 9
IU-1.04
PELAYANAN 10
11
1.5 PK
SATU PINTU 12
±0.00 20 19 18 17 16 15 14 13
LOBBY
±0.00
RUANG
SATPOL PP
PVC AW Ø 20
RUANG ±0.00
BJB
±0.00
TERAS
±0.00
GERAI UKM
±0.00
RUANG
IU-1.05
2 PK SERBAGUNA
±0.00
INSTALASI AC LANTAI 1
SKALA 1:200
1 : 200 MEP.036
INSTALASI AC LANTAI 1
OU-1.10 OU-1.11 OU-1.12 OU-1.13 OU-1.14 OU-1.15 OU-1.16 OU-1.17 OU-1.18
OU-1.01 OU-1.02 OU-1.03 OU-1.04 OU-1.05 OU-1.06 OU-1.07 OU-1.01 OU-1.02 OU-1.03 OU-1.04 OU-1.05 OU-1.06 OU-1.07 OU-1.08 OU-1.09
Shaft
IU-2.02 IU-2.03 IU-2.04 EF-01 IU-3.02 IU-3.03 IU-3.04 EF-01
RUANG
1/2 PK 1/2 PK 1/2 PK RUANG RUANG
1/2 PK RUANG
1/2 PK RUANG
1/2 PK
PVC AW Ø 20 PVC AW Ø 25
RUANG RUANG RUANG JABATAN JABATAN
PVC AW Ø 20 JABATAN JABATAN PVC AW Ø 25
KASUBAG
KASIE KASIE KASIE TOILET FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 3.50
+ 3.50 + 3.50 + 3.50 TOILET WANITA + 7.00 + 7.00 + 7.00 + 7.00
PRIA + 3.48 TOILET TOILET
+ 3.48 PRIA WANITA
+ 6.98 + 6.98
PANTRY
+ 7.00
PANTRY 1/2 PK
IU-3.05
1/2 PK
IU-3.07
+ 3.50
PVC AW Ø 25
EF-04
GUDANG
PVC AW Ø 25
IU-3.09 IU-3.11
1/2 PK 1/2 PK + 7.00
EF-04
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PVC AW Ø 20 PVC AW Ø 25
10
11
12
20 19 18 17 16 15 14 13
1/2 PK 1/2 PK
IU-3.06 IU-3.08
IU-3.10 IU-3.12
RUANG IU-2.07 SEKRETARIAT 1/2 PK 1/2 PK
1 PK
KASUBAG PKK
+ 3.50 + 3.50
PVC AW Ø 20
IU-2.06
1/2 PK
RUANG
ISTIRAHAT
DAN RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG RUANG
PERPUSTAKAAN PPAT JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
+ 3.50 + 3.50 FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
+ 7.00 + 7.00
PVC AW Ø 20
+ 7.00 + 7.00
PVC AW Ø 20
+ 7.00 + 7.00
1/2 PK 1/2 PK 1/2 PK 1/2 PK
IU-3.14 IU-3.15 IU-3.16 IU-3.17
1 : 200 MEP.037