Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH URUTAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Laporan ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Survey Rekayasa II

Disusun oleh:

Saffira Noor Chotimah 21110117130064

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


hanya dengan segala rahmat-Nyalah akhirnya saya bisa menyusun makalah dengan
judul ‘URUTAN PEKERJAAN KONSTRUKSI ini tepat pada waktunya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Nurhadi Bashit, ST., M.Eng


2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu menyelesaikan makalah ini
Telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami mendapatkan banyak
tambahan pengetahuan tentang tahapan pekerjaan konstruksi

Saya selaku penyusun berharap semoga makalah yang telah saya susun ini
bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan

Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan


yang membutuhkan perbaikan, sehingga saya sangat mengharapkan masukan serta
kritikan dari para pembaca

Semarang,19 Agustus 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


“Konstruksi” dapat didefinisikan sebagai tatanan/susunan dari elemen-
elemen suatu bangunan yang kedudukan setiap bagian-bagiannya sesuai dengan
fungsinya. Berbicara tentang konstruksi, maka yang terbayangkan adalah gedung
bertingkat, jembatan, bendungan, dam, jalan raya, bangunan irigasi, lapangan
terbang dan lain-lain.

Secara umum, konstruksi ada 2 (dua) macam yaitu: 1. Konstruksi Bangunan


Gedung, terdiri atas: bangunan gedung, perumahan, hotel dan lain-lain; dan 2.
Konstruksi Bangunan Sipil, seperti jembatan, jalan, lapangan terbang, terowongan,
irigasi, bendungan dan lain-lain. (RANI, 2016)

Pada awal proyek konstruksi dibutuhkan kegiatan survei pada saat


perencanaan, proses konstruksi hingga akhir konstruksi.kegiatan ini dilakukan oleh
surveyor sehingga peran surveyor dalam kegiatan konstruksi sangatlah penting
dalam menentukan struktur konstruksi.

Kegiatan konstruksi seorang surveyor menggunakan beberapa alat seperti


gps, uav, total station, dan lain sebagainya dalam melakukan survei. Hal ini
digunakan agar surveyor mendapatkan data akurat terhadap suatu wilayah yang
akan dibangun.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, secara umum masalah yang
dirumuskan adalah
1. Bagaimana tahapan – tahapan pekerjaan konstruksi?

I.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengetahui tahapan tahapan
pekejaan konstruksi

I.4 Manfaat Penulisan


Dari pengkajian yang dilakukan, diharapkan akan menghasilkan manfaat-
manfaat sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa akan menambah pengetahuaan tentang pemahaman tahapan


tahapan pekerjaan konstruksi
2. Mampu mejelaskan tahapan dari pekerjaan konstruksi
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Diagram alir

BoQ/RAB dan
KAK
owner
Dokumen
konsultan lelang

Lelang jasa
Survei konstruksi Lelang jasa
konstruksi
konsultan
Pengukuran Pemenang lelang
Pemenang
UAV/LIDAR/terestris jasa konstruksi
Lelang

Peta topografi kontraktor


owner Konsultan

Perencanaan
fisik/DED Kick of meeting

Gambar rencana
Pengukuran MC 0
konstruksi

Gambar MC 0
BoQ/RAB dan KAK
Shop drawing

Pelaksanaan konstruksi

MC 25

MC 50

MC 100

PHO

As build drawing
II.2 Tahapan tahapan dalam proyek konstruksi
Tahap awal dalam pekerjaan konstruksi adalah ketika owner memberikan
pekerjaan kepada konsultan untuk mengerjakan suatu proyek yang dimiliki si
owner. Hal ini menghasilkan perjanjian serta kesepakatan awal antara pemilik
proyek dengan konsultan.

Pada saat konsultan menerima pekerjaan ini, konsultan memulai pekerjaan dengan
survei konstruksi . Survei konstruksi adalah sebuah survei yang menyajikan lokasi
dan menandai untuk konstruksi kegiatan; proses melaksanakan evaluasi dan
estimasi sebelum atau selama kegiatan pembangunan. Pengukuran yang dilakukan
untuk titik acuan yang menentukan lokasi struktur direncanakan atau perbaikan,
posisi vertikal dan horisontal, dimensi, konfigurasi, dan kontrol ketinggian struktur
baru.

Tujuan dari melakukan survei konstruksi adalah untuk menjaga dan


membangun perbedaan diperlukan kontrol vertikal dan horisontal yang diperlukan
untuk proyek konstruksi. Ini mencakup mengambil pengukuran yang wajib untuk
memastikan jumlah, dan kemudian membuat laporan untuk
menguatkan pembayaran kontraktor.

Survei konstruksi digunakan untuk menilai posisi akhir dan kecukupan


pekerjaan, dan untuk menghitung pembayaran konstruksi dan dapat membuat
bangunan sesuai kondisi. “Sebagai aktual bangunan” konstruksi survei dilakukan
untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi juga memverifikasi prestasi yang
ditentukan pada desain dan rencana. (luthfi, 2012)

Pekerjaan konstruksi meliputi penelitian, pengintaian, kontrol, dan


pemetaan wilayah proyek masing-masing adalah tugas dalam fase proyek teknik.
Survei awal yang terutama pengumpulan data dan mendirikan skema kontrol survei
yang akan digunakan selama konstruksi untuk “mengendalikan” posisi dan
ketinggian setiap perbaikan. Hasil survei digunakan untuk desain, merinci rencana,
dan perkiraan biaya proyek.
Pengumpulan data desain yang meliputi proyek rencana, digital dan hard
copy, kontrol Data (vertikal dan horisontal), kesesuaian (vertikal dan horisontal),
data aktual DTM R/W data (dengan peta, deskripsi dan kewajiban) dan spesifikasi.

Kerja lapangan; kontrol vertikal dan horisontal, Augmentation dan


penggantian titik kontrol yang diperlukan untuk mengontrol proyek konstruksi,
melakukan pemeriksaan acak vertikal dan horisontal mengontrol jaringan,
memeriksa titik kontrol vertikal sebagai perbandingan diperlukan, resultan
koordinat aslinya, koleksi keyakinan poin untuk memeriksa dan memvalidasi
medan model, kondisi dokumentasi, dan melakukan survei relokasi utilitas yang
diperlukan. (luthfi, 2012)

Setelah melakukan survei konstruksi, kita melakukan pengukuran


UAV/LIDAR/Terestris guna mendapat data yang mendukung dalam berjalannya
proses konstruksi. Pengukuran UAV menghasilkan output berupa peta foto, Lidar
adalah penyapuan suatu daerah dengan cara memancarkan gelombang yang mana
gelombang tersebut akan dipantulkan oleh objek yang berada dibawahnya. Setelah
melakukan pengukuran, kita melakukan olah data ukur bias menggunakan aplikasi
maupun secara bowditch. Olah data ukur sudah selesei makan akan menghasilkan
peta topografi suatu wilayah pengukuran.

Adanya peta topografi, kita dapat melakukan perencanaan fisik pproyek


tersebut serta DED (Detail Enginering Design) yang merupkan produk dari
konsultan sebagai perencanaan detail bangunan sipil. Perencanaan fisik selesai
selanjutnya gambar rencana konstruksi. Gambar rencana konstruksi adalah proses
dimana peta topografi dan peta rencana DED di tampalkan lalu di lihat apakah peta
rencana tersebut sudah sesuai dengan luasan proyek serta posisi saat dibangun di
atas tanah, apabila belum sesuai maka perlu adanya revisi peta rencana DED agar
sesuai terhadap topografi yang ada. Setelah peta topografi dan peta rencana DED
sudah sesui maka dibuat BoQ/RAB serta KAK.

BoQ (Bill of Quantity) /RAB adalah harga atau nilai rupiah suatu proyek
hingga selesai secara mendetail. RAB atau BOQ yang benar adalah menampilkan
deskripsi kerja, unit dan harga satuan pekerjaan serta semua volume gambar tender
secara real dan memperhitungkan waste. Pengertian waste di sini adalah
kemungkinan terbuangnya material dari total volume yang di tuangkan di dalam
RAB. (andriyansyah, 2017)

Pembuatan KAK dilakukan apabila pembuatan RAB sudah selesai. KAK


dibuat sebagai acuan dalam melakukan konstruksi agar sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. KAK (Kerangka Acuan Kerja) suatu dokumen yang
menginformasikan gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan
yang akan dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian negara/lembaga
yang memuat latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian, waktu
pencapaian, dan biaya yang diperlukan. (Riswanto, 2014)

BoQ/RAB dan KAK sudah tersusun maka dikeluarkanlah dokumen lelang.


Dokumen lelang adalah dokumen yang berisi

1. Pengumuman pelelangan

2. Instruksi penawar

Berisi surat penawaran, dokumen kualifikasi, dokumen usulan teknis,


formulir rekapitulasi perhitungan tkdn, surat jaminan penawaran, dan surat
penunjukan penyedia jasa

3. Syarat umum kontrak

4. Syarat khusus kontrak

5. Daftar kualitas dan harga,

6. Spesifikasi Teknik dan gambar

7. Bentuk surat penawaran


8. Bentuk jaminan penawaran

9. Bentuk kontrak

Perjanjian, Surat Perintah Mulai Kerja, Surat Perintah Kerja, Surat Jaminan
Pelaksanaan, dan Surat Jaminan Uang Muka.

10. Bentuk jaminan pelaksanaan

11. Bentuk jaminan pemeliharaan

Dokumen pelelangan sudah siap selanjutnya diadakan lelang jasa konstruksi


hingga keluarlah pemenang lelang jasa konstruksi yang menjadi kontraktor. Pada
waktu yang sama diadakan lelang jasa konsultan yang mana akan bertugas dalam
mengawasi keberjalanan pembangunan proyek konstruksi. Pada lelang jasa
konsultan keluarlah pemenang yang mana akan menjadi konsultan. Owner,
kontraktor dan konsultan mengadakan kick of meeting hingga terwujudnya suatu
kesepakatan tentang pekerjaan proyek konstruksi ini.

Kick of meeting sudah dilaksanakan selanjutnya melakukan konstruksi.


Sebelum melaksakan konstruksi, seorang surveyor harus melakukan pengukuran
Mutual Check (MC) 0, penggambaran MC 0. MC 0 adalah laporan prosentase dari
segala hal antara kontrak kerja, kajian/hitung teknis yang direncanakan dan akan
dilaksakan dilapangan.pengecekan secara mendetail hingga volume serta saling
mengecek antara perjanjian dengan keadaan aslinya dilapangan. MC 0 Diajukan
setelah atau berbarengan ketika Kontraktor Mengajukan Uang Muka sebagai
lampirannya. Bentuk laporan harian, mingguan, bulanan, dan Kurva S telah dibahas
pada awal tulisan ini. Dokumen lain biasanya diikutkan dalam MC-0/Termjn 0 ini
adalah Foto Proyek 0, gambar rencana kerja (setelah perubahan) dan Rencana Mutu
Kontrak (Metodologi Pekerjaan). (proyek_pemerintah, 2012)

Setelah MC 0 dilakukan, selanjutnya melakukan Shop drawing . Shop drawing


adalah proses penggambaran setelah pengecekan lapangan saat MC 0. Ketika
semua sudah siap, maka dilakukan konstruksi proyek tersebut dimana dalam proses
nya pekerjaan kontraktor selalu diawasi oleh konsultan sehingga meminimalkan
kesalahan karena pada MC 25, MC 50 sampai MC 100 tetap diawasi oleh konsultan.

Pada MC 50 ini dilakukan ketika prestasi pekerjaan di lapangan harus sudah


mencapai minimal 60%. Syarat-syarat yang diperlukan dalam tagihan 50% ini
adalah Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S harus menunjukkan lebih
besar dari 50% (minimal 60%). Lampiran-lampirannya adalah Foto Proyek 50%,
As Built Drawing 50%, Dokumen Perubahan, dan Dokumen-dokumen lain yang
dibutuhkan. Tagihan yang dibayarkan dikurangi DP yang telah diminta oleh
Kontraktor Pelaksana. (proyek_pemerintah, 2012)

MC 100 dilakukan ketika pekerjaan di lapangan telah mencapai prestasi


100%. Syarat-syarat yang wajib dipenuhi oleh Kontraktor Pelaksana adalah antara
lain Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S 100%. Dokumen-dokumen
lampiran untuk Penagihan:

1. Foto Proyek
2. Gambar Kerja
3. As Bulit Drawing
4. Spesifikasi
5. Sertifikasi Acuan
6. Uji Laboratorium
7. Uji Lapangan
8. Dokumen Perubahan (CCO/Addendum)
9. Dokumen Mutu Kontrak
10. Dokumen-dokumen lain yang terkait (proyek_pemerintah, 2012)

Setelah proyek selesai maka diadakan penyerahan ke owner proyek yang sudah
selesai tersebut . selanjutnya as build drawing yaitu penggambaran ulang
konstruksi yang sudah selesai lalu di cek apakah sudah sesuai dengan kesepakatan
atau belum.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan
“Konstruksi” dapat didefinisikan sebagai tatanan/susunan dari elemen-
elemen suatu bangunan yang kedudukan setiap bagian-bagiannya sesuai dengan
fungsinya. Pada sutu proyek peran surveyor sangatlah penting dari awal hingga
akhir. Dalam pelaksanaan proyek tidak hanya menggunakan konsep teretris tapi
juga menggunakan GPS, UAV dan lain lain.

III.2 Saran
1. Lebih mendalami tentang konstruksi
2. Lebih mendalami manajemen proyek
3. Mengembangkan sikap toleransi
DAFTAR PUSTAKA
andriyansyah. (2017, maret 14). Kegunaan dan Fungsi Bill Of Quantity (BOQ) Pada RAB .
Retrieved from https://kegunaanid.blogspot.com:
https://kegunaanid.blogspot.com/2017/03/kegunaan-dan-fungsi-bill-of-
quantity.html

luthfi. (2012, agustus 14). survei konstruksi. jasa, p. 2.

proyek_pemerintah. (2012, april 9). http://mataproyek.blogspot.com/. Retrieved from


tata urutan pelaksanaan pekerjaan:
http://mataproyek.blogspot.com/2012/04/tata-urutan-pelaksanaan-
pekerjaan.html

Rani, H. A. (2016). manajemen proyek konstruksi. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Riswanto, J. (2014, juli 14). Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan
Anggaran tahun 2015 . Retrieved from https://www.slideshare.net/:
https://www.slideshare.net/JokoRiswanto/tata-cara-pembuatan-tor-usul-
anggaran

Anda mungkin juga menyukai