Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas
Nama Sekolah : SMA Negeri 1
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X / Ganjil
Peminatan : MIPA
Materi Pokok : Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (2 x 3 JP)

B. Kompetensi Inti
KI – 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI – 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI – 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI - 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

48
C. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1.1 Bertambah keimanannya dengan 1.1.1 Selalu bersyukur atas anugerah
menyadari hubungan keteraturan dan akal pikiran yang diberikan oleh
kompleksitas alam dan jagad raya Tuhan untuk mengikuti proses
terhadap kebesaran Tuhan yang pembelajaran.
menciptakannya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Bekerja sama dalam kelompok dan
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; terlibat aktif
jujur; teliti; cermat; tekun;hati-hati; 2.2.1 Menghargai terhadap pendapat atau
bertanggung jawab; terbuka; ide yang diberikan oleh anggota
kritis; kreatif; inovatif dan peduli kelompok.
lingkungan) dalamaktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan
,melaporkan, dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari
sebagai wujud implementasisikap
dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi.

3.1 Menerapkan hakikat ilmu Fisika, Pertemuan Pertama


metode ilmiah, dan keselamatan 3.1.1 Menjelaskan peran fisika dalam
kerja di laboratorium serta peran kehidupan sehari-hari
Fisika dalam kehidupan 3.1.2 Menjelaskan hakikat fisika
sebagai proses, prodak, dan sikap
3.1.3 Mengurutkan langkah-langkah
metode ilmiah
3.1.4 Menjelaskan prosedur
keselamatan kerja di laboratorial
4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah Pertemuan Kedua
dan keselamatan kerja misalnya 4.1.1 Menerapkan prosedur kerja
pada pengukuran kalor ilmiah dan keselamatan kerja
pada pengukuran kalor

D. Tujuan Pembelajaraan
Melalui model pembelajaran Discovery Learning (memahamai konsep,
mengaplikasikan dan penerapan dari hakikat fisika) . Selain itu, digunakannya model
pembelajaran Problem Based Learning (orientasi peserta didik kepada masalah,
mengorganisasi peserta didik , membimbing penyelidikan individu dan kelompok,
menyajikan hasil, menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah). Dari beberapa

49
penggunaan model pembelajaran tersebu peserta didik diharapkan dapat mencapai
beberapa kompetensi yaitu sikap (disiplin , jujur , tanggung jawab), pengetahuan
(memahami, menerapkan , menganalisis dan mengevaluasi) dan ketrampilan (
mengamati , mencoba, menyaji dan menalar).

E. Materi Pembelajaran
Pengetahuan Faktual
 Gejala alam, seperti panas, angin, hujan, dan lain-lain
 Penangannan kecelakan kerja
Procedural
 Tata tertib laboratorium
 Langkah metode ilmiah
Konseptual
 Hakikat fisika dan penerapannya
 Metode ilmiah
 Keselamatan kerja
Metakognitif
 Memprediksi gejala alam yang terjadi di kehidupan sehari-hari
 Memprediksi kecelakaan kerja dan penanganannya

F. Metode Pembelajaran
Model : Discovery Learning, Problem Based Learning
Metode : Ceramah, Tugas, Kerja kelompok, Diskusi

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media
 Slide power point, Video Youtube
2. Alat dan bahan
 Laptop
 Viewer
 Papan tulis
3. Sumber belajar
 Kangin, Marten. 2014. FISIKA SMA Kelas X semester 1. Erlangga: Jakarta

50
 Beberapa e-book FISIKA yang dapat digunakan
 Ruwanto, Bambang. 2016. FISIKA SMA Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016. Yudistira: Jakarta

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Langkah pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokas
i
Waktu
Pendahuluan 10
menit
 Apersepsi
 Mengucapkan  Menjawab salam
salam  Salah satu siswa
 Mempersilahkan memimpin do’a
ketua kelas bersama
memimpin doa  Memperhatikan
 Mengabsen siswa.

 Motivasi
 Mengajukan  Menjawab
pertanyaan yang pertanyaan
berkaitan dengan  Memperhatikan
fenomena alam di
kehidupan sehari-
hari
 Menjelaskan
tujuan, cakupan
materi dan
kegiatan
pembelajaran yang
akan dilakukan

Kegiatan Inti 105


menit
 Mengamati  Menayangkan  Mengamati video
video mengenai yang ditampilkan
gejala alam, guru mengenai
seperti panas, gejala alam
hujan, angina, dan
sebagainya

 Menanya  Membentuk  Mencari anggota


kelompok kelompok
menurut urutan
bangku untuk

51
mendiskusikan
permasalahan
 Meminta siswa  Menanyakan terkait
untuk membuat pengertian gejala
pertanyaan terkait alam yang telah
permasalahan ditampilkan
yang ditampilkan
dalam video

 Mengumpulkan  Membagikan  Mengumpulkan


informasi/ lembar kerja data mengenai
eksperimen untuk gejala alam yang
menyelesaikan terjadi dalam
permasalahan kehidupan sehari-
terkait gejala alam hari

 Mengasosiasi  Mengarahkan  Menganalisis data


siswa untuk terkait hakekat
menganalisis fisika dan
terkait hakikat contohnya
fisika dan
contohnya
 Mengkomunikasika
 Meminta siswa  Mengkomunikasika
n
untuk maju dan n tentang hakekat
menkomunikasika fisika
n hasil
Penutup 20
menit
 Meminta siswa  Menyimpulkan
untuk hasil bersama guru
menyimpulkan
hasil
 Memberikan tugas  Mencatat
rumah
 Menyampaikan  Mendengarkan
arahan untuk
pertemuan
selanjutnya
 Meminta siswa
memimpin doa  Berdoa
untuk mengakhiri
pembelajaran
 Mengakhiri
pembelajaran  Menjawab salam
dengan
memberikan

52
pesan untuk
belajar dan
menutup dengan
salam

Pertemuan ke-2
Langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
pembelajaran Waktu
Pendahuluan 10 menit
 Apersepsi
 Mengucapkan  Menjawab salam
salam  Salah satu siswa
 Mempersilahkan memimpin do’a
ketua kelas bersama
memimpin doa  Memperhatikan
 Mengabsen
siswa.

 Motivasi  Mengajukan  Menjawab


pertanyaan yang pertanyaan
berkaitan dengan  Memperhatikan
pelajaran
sebelumnya
 Menjelaskan
tujuan, cakupan
materi dan
kegiatan
pembelajaran
yang akan
dilakukan

Kegiatan Inti 105


menit
 Mengamati  Menayangkan  Mengamati langkah-
power point langkah metode
materi tentang ilmiah
metode ilmiah  Mengamati tata
dan tata tertib tertib mengenai
saat di keselamatan kerja
laboratorium pada saat praktikum
 Menayangkan  Mengamati video
video kecelakaan mengenai
kerja saat kecelakaan kerja
praktikum saat praktikum

53
 Menanya  Membentuk  Mencari anggota
kelompok kelompok
menurut urutan
bangku untuk  Menanyakan
mendiskusikan mengenai metode
permasalahan ilmiah dan
 Meminta siswa keselamatan kerja
untuk membuat
pertanyaan
terkait
permasalahan
yang ditampilkan
dalam video

 Mengumpulkan  Membagikan  Mengumpulkan data


informasi/ lembar tata tertib untuk mencari
eksperimen dan keselamatan jawaban dari
kerja pertanyaan yang
diajukan

 Mengasosiasi  Mengarahkan  Mengasosiasikan


siswa untuk mengenai seluruh
menganalisis data yang
terkait prosedur dikumpulkan untuk
praktikum dan menjawab
keselamatan pertanyaan
kerja mengenai
keselamatan kerja

 Mengkomunikasik  Meminta siswa  Mengkomunikasika


an untuk maju dan n mengenai prosedur
menkomunikasik dan keselamatan
an hasil kerja
Penutup 10 menit
 Meminta siswa  Menyimpulkan hasil
untuk bersama guru
menyimpulkan
hasil
 Memberikan  Mencatat
tugas rumah
 Menyampaikan  Mendengarkan
arahan untuk
pertemuan
selanjutnya
 Meminta siswa
memimpin doa  Berdoa
untuk

54
mengakhiri
pembelajaran  Menjawab salam
 Mengakhiri
pembelajaran
dengan
memberikan
pesan untuk
belajar dan
menutup dengan
salam

I. Teknik Penilaian
Aspek Teknik Bentuk Instrumen
Sikap  Observasi Kegiatan Pengamatan  Lembar Observasi
 Observasi Kegiatan Diskusi
Pengetahuan  Tes tertulis  Soal Uraian
 Penugasan  Tugas
Keterampilan  Penilaian Praktik  Lembar Pengamatan

Jember, 21 Desember 2018

Irma Septiani
160210102110

55
Lampiran 1 : Lembar Kerja Siswa

Pengamatan
1. Coba amati peristiwa pada video yang akan ditayangkan berikut:
a. Hakikat fisika (dengan judul gejala alam)
b. Keselamatan kerja di lab
2. Susunlah pertanyaan-pertanyaan mengenai video yang telah ditayangkan dan kemukakan
di depan kelas !

Diskusi
A. Pertanyaan
1. ..............................................................................................................................
2. ..............................................................................................................................
3. ..............................................................................................................................
4. ..............................................................................................................................
5. ..............................................................................................................................

B. Jawaban hasil diskusi


1. ...............................................................................................................................
2. ..............................................................................................................................
3. ..............................................................................................................................
4. ..............................................................................................................................
5. ..............................................................................................................................

56
Lampiran 2. Lembar Penilaian
1) Lembar pengamatan penilaian sikap saat pembelajaran

Lembar Pengamatan Sikap


Perilaku yang dinilai

Tanggung Jawab

Gotong Royong
Jumlah

Percaya Diri
Toleransi
Spiritual
No NamaSiswa

Disiplin

Santun
Jujur Skor

1. ................
2. ................
... ................
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.

 Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan


 Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
 Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
 Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Jumlah skor perolehan


Nilai   100
skor maksimal

Kriteria Nilai:
A: Baik sekali ; rentang nilai : 85 – 100
B: Baik; rentang nilai : 70 – 84
C: Cukup ; rentang nilai : 60 – 69
D: Kurang ; rentang nilai : < 60

57
2) Lembar pengamatan kegiatan diskusi

Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi


Mata Pelajaran : ....................................
Kelas/Semester : ....................................
Topik : ....................................
Waktu Pelaksanaan: ....................................
Aspek Pengamatan

Menghargai
Jumlah
Kerja sama

Mengkom.

Toleransi
Pendapat

pendapat
No Nama Nilai Ket.

Kreatif
skor

1 ......................
2 ......................
… ......................
Keterangan Skor:
4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali
2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali
1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai
Jumlah skor perolehan
Nilai   100
skor maksimal

Kriteria Nilai:
A: Baik sekali ; rentang nilai : 85 – 100
B: Baik; rentang nilai : 70 – 84
C: Cukup ; rentang nilai : 60 – 69
D: Kurang ; rentang nilai : < 60

58
3) Lembar Penilaian Keterampilan

Daftar Nilai Keterampilan

Nilai
Jawaba Mencar
Rumusan
No Nama n i Menga- Simpu Lap
pertanyaa Total
sement Informa nalisa -lan oran
n
ara si
1
2
3
4
5
Nilai = (jumlah skor yang diperoleh/ 24) x 100

Kriteria Penilaian Keterampilan

Skor
No Aspek Penilaian Kriteria
satuan Maksimum
Mengajukan pertanyaan secara
1
tertulis
Menyampaikan pertanyaan secara
Merumuskan 1
lisan
1 masalah (Rumusan 4
Pertanyaan sesuai pada tujuan
pertanyaan) 1
pembeljaran
Pertanyaan menggunakan kata
1
kerja berfikir tingkat tinggi
Mengajukan hipotesis secara
1
tertulis
Menyampaikan hipotesis secara
1
Mengajugan lisan
2 4
hipotesis (Jawaban Jawaban sesuai pada rumusan
sementara ) 1
pertanyaan
Jawaban membutuhkan
1
penyelidikan

59
Skor
No Aspek Penilaian Kriteria
satuan Maksimum
Mencermati bacaan pada lembar
1
aktivitas yang diberikan
Mengumpulkan
Mereferensikan beberapa literature 1
3 informasi (Mencari 4
Terjadi diskusi dalam kelompok 1
Informasi )
Melakukan kerjasama dalam
1
kelompok
Analisa mengarah pada Em kekal 1
Analisa disajikan dengan teknik
1
yang mudah dipahami
4 Menganalisa Dilengkapi dengan ulasan analisa 1 4
Membandingkan hasil analisa
1
dengan jawaban sementara
Analisa lebih dari satu metode 1
Menuliskan simpulan secara
1
tertulis
Menyimpulkan Menyampaikan simpulan secara
5 1 4
(simpulan) lisan
Simpulan mengacu hasil analisa 1
Konsep simpulan benar 1
Jelas 1
Melaporkan Sistematis 1
6 4
( Laporan) Lengkap 1
Pertanyaan dijawab dengan baik 1

60
Lampiran 3. Ulangan

Ulangan Harian

1. Jelaskan peran fisika di bidang teknologi, transportasi, pertanian, kedokteran, dan


telekomunikasi!
2. Jelaskan pengertian hakikat fisika sebagai proses, produk, dan sikap !
3. Sebut dan jelaskan langkah-langkah metode ilmiah !
4. Tuliskan tata tertib keselamatan kerja di laboratorium !
5. Jelaskan langkah pencegahan jika terjadi kebakaran dan kecelakaaan berhubungan dengan
listrik!

61
Lampiran 4. Materi

Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah


A. Hakikat Fisika
Sebagian besar orang menganggap fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam
(sains) yang mempelajari gejala alam dari benda mati. Collette dan Chiappetta (1994)
menyatakan bahwa “sains pada hakekatnya merupakan sebuah kumpulan pengetahuan (“a
body of knowledge”), cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan cara untuk
penyelidikan (“a way of investigating”)". Pernyataan yang lebih tepat tentang hakekat sains
adalah sebagai produk untuk pengganti pernyataan sains sebagai sebuah kumpulan
pengetahuan (“a body of knowledge”), sains sebagai sikap untuk pengganti pernyataan sains
sebagai cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan sains sebagai proses untuk pengganti
pernyataan sains sebagai cara untuk penyelidikan (“a way of investigating”).
Kesamaan pandangan para guru dan pengajar tentang hakekat sains termasuk fisika di
dalamnya sangatlah penting, agar tidak terjadi disparitas dalam merencanakan dan
mengembangkan pembelajaran sains. Karena fisika merupakan bagian dari sains, maka sampai
pada tahap ini hakekat fisika adalah sama dengan hakekat sains. Jadi hakekat fisika adalah
sebagai produk (“a body of knowledge”), fisika sebagai sikap (“a way of thinking”), dan fisika
sebagai proses (“a way of investigating”). Untuk memperjelas bagaimana fisika sebagi produk,
fisika sebagai proses, dan fisika sebagai sikap, masing-masing hakekat fisika tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut (Sutrisno, 2006):

1. Fisika Sebagai Produk


Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara manusia dengan
alam lingkungan. Interaksi itu memberikan pembelajaran kepada manusia sehinga menemukan
pengalaman yang semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta berubah
perilakunya. Dalam wacana ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai kegiatan penyelidikan
yang kreatif dari para ilmuwan diinventarisir, dikumpulkan dan disusun secara sistematik
menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk atau “a body
of knowledge”. Dalam fisika,kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip,
hukum, rumus, teori dan model. Pembelajaran fisika sebagai kumpulan pengetahuan
hendaknya tidak dipandang sebagi transfer pengetahuan semata.

2. Fisika Sebagai Proses


62
Fisika sebagai proses atau juga disebut sebagai “a way of investigating” memberikan
gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan. Jadi
fisika sebagai proses memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk
menyusun pengetahuan. Dalam fisika dikenal banyak prosedur yang menunjukkan usaha
manusia untuk menyelesaikan masalah. Untuk memahami fenomena alam dan hukum-hukum
yang berlaku, perlu dipelajari objek-objek dan kejadian-kejadian di alam itu. Objek-objek dan
kejadian-kejadian alam itu harus diselidiki dengan melakukan eksperimen dan observasi serta
dicari penjelasannya melalui proses pemikiran untuk mendapatkan alasan dan argumentasinya.
Jadi pemahaman fisika sebagai proses adalah pemahaman mengenai bagaimana
informasi ilmiah dalam fisika diperoleh, diuji, dan divalidasi. Pemahaman fisika sebagai proses
sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran,
penyelidikan, dan publikasi. Pembelajaran fisika sebagai proses hendaknya berhasil
mengembangkan keterampilan proses sains pada diri siswa.

3. Fisika Sebagai Sikap


Berdasarkan penjelasan tentang hakekat fisika sebagai produk dan hakekat fisika sebagai
proses di atas, terlihat bahwa penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-kegiatan
seperti pengukuran dan penyelidikan/percobaan, yang semua itu memerlukan proses mental
dan sikap yang berasal dan pemikiran. Jadi dengan pemikiran orang bertindak dan bersikap,
sehingga dapat melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah.
Pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika itu menggambarkan, rasa
ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang besar, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif,
jujur dan terbuka serta mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang
kemudian memaknai hakekat fisika sebagai sikap atau “a way of thinking”. Oleh para ahli
psikologi kognitif, pekerjaaan dan pemikian para ilmuwan fisika, dipandang sebagai kegiatan
kreatif, karena ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam disusun dalam pikiran.
Oleh sebab itu, pemikiran dan argumentasi para ilmuwan dalam bekerja menjadi rambu-rambu
penting dalam kaitannya dengan hakekat fisika sebagai sikap.
Berdasarkan uraian tentang hakekat fisika tersebut, penulis memandang bahwa dalam
pembelajaran fisika diperlukan model pembelajaran yang dapat mengembangkan secara
serempak ranah kognitif, psikomotor, dan afektif dengan mengemas pembelajaran fisika
sebagai produk, proses, dan sikap.

B. Peran Fisika Dalam Kehidupan


63
Fisika telah terbukti mampu membantu mudakan manusia dalam menjalani aktivitas
keidupan manusia sehari-hari. Adapun peran Fisika di berbagai bidang yakni :
a. Bidang industri , banyak penemuan penemuan baru dalam dunia industri yang melalui
penelitian fisika penemuan bahan semikonduktor, peralatan optik, bahan polimer,
penemuan mesin mesin industri , dalam bidang industri otomotif AC sebagai pendingin
ruangan yang menerapkan hukum termodinamika.
b. Bidang Teknologi, Banyak peralatan teknologi canggih yang menerapkan konsep dasar
hukum fisika misal teknologi digital menerapkan konsep gelombang elektromagnetik
,penggunaan lampu TL,monitor komputer, layar LCD dll.
c. Bidang Transportasi ,penerapan transportasi tradisionil hingga modern menggunakan
konsep fisika ,yaitu delman atau gerobak yang menggunakan gaya dorong. Peralatan
transportasi darat menggunakan konsep kecepatan ,transpotasi laut dan udara
menerapkan hukum hukum fisika tentang fluida.
d. Bidang Telemonikasi ,penemuan peralatan telemunikasi menggunakan hukum fisika
tentang gelombang .
e. Bidang Pertanian ,Sistem pengairan menggunakan pompa menerpakan hukum
fisika,penggunaan teknologi Radiasi dalam pertanian contohnya untuk mengatasi
serangan hama pengganggu tanaman pertanian yang dapat menurunkan kuantitas
maupun kualitas.
f. Bidang Kedokteran ,ditemukannya peralatan kedokteran seperti Endoskopi,CT scan, X
-ray , radio terapi,dan elektromiogram.
g. Bidang energi , yaitu penemuan energi listrik, penemuan pembangkit listrik tenaga
surya,(PLTS) yang mengubah energi cahaya menjadi listrik penemuan energi radioaktif
sebagai salah satu sumber energi alternatif.

C. Metode dan Prosedur Ilmiah


Metode ilmiah adalah suatu prosedur yang berupa langkah-langkah kerja yang disusun
secara sistematis dengan menggunakan logika yang digunakan untuk mencari jawaban tentang
suatu kebenaran ilmiah. Kata metode sendiri berasal dari bahasa Yunani, meta yang berarti
sesudah dan hedos yang berarti jalan. Agar dalam melakukan pekerjaan bisa benar-benar
sistematis, maka metode ilmiah harus memiliki pola kerja, prosedur, dan langkah langkah
tertentu. Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Menentukan dan Merumuskan Masalah Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah
menentukan masalah yang akan dipecahkan, dan untuk menemukan masalah kita perlu
64
membuat pertanyaan. Masalah sendiri adalah segala sesuatu yang harus dipecahkan secara
pasti dan benar.
2. Mengumpulkan data dan informasi Setelah menemukan masalah apa yang akan
dipecahkan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang
berkaitan dengan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan cara membaca buku, membaca laporan hasil penelitian orang lain, atau bisa juga
dengan melakukan wawancara dengan orang yang sudah ahli dalam masalah tersebut.
3. Mengajukan hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah
berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran dari hipotesis
yang diajukan ini belum pasti, jadi harus dilakukan pengujian dan penelitian lebih lanjut
untuk membuktikan hal tersebut
4. Melakukan eksperimen Eksperimen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
menguji dan membuktikan hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari
eksperimen adalah untuk membuktikan hipotesis dengan didukung oleh bukti yang nyata.
Dan kadang, untuk mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen bisa dilakukan lebih dari
satu kali.
5. Menarik kesimpulan Kesimpulan adalah hasil akhir yang diperoleh setelah melewati
serangkaian metode-metode ilmiah diatas. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil dari
eksperimen. Kesimpulan bisa sesuai (menerima) hipotesis, namun bisa juga tidak sesuai
(menolak) hipotesis.
6. Setelah kesimpulan diambil, maka langkah terakhir setelah melakukan metode ilmiah
adalah membuat laporan berupa karya tulis ilmiah atau yang lainnya tentang hasil-hasil
yang diperoleh dari penelitian ilmiah yang telah dilakukan lalu melakukan publikasi

D. Keselamatan Kerja di Labolatorium


Laboratorium merupakan tempat untuk eksperimen yang sangat membatu dalam
mempelajari ilmu sains. Laboratorium sebagai tempat untuk melakukan eksperimen dalam
kerja ilmiah termasuk salah satu tempat yang memiliki resiko tinggi menimbulkan kecelakaan.
Percobaan dan pengamatan dapat berjalan lancar apabila memperhatikan keselamatan kerja ,
baik keselamatan individu maupun bahan dan alat alat yang digunakan.
1. Jenis-jenis Bahaya dalam Laboratorium
a. Kebakaran , akibat penggunaan bahan bahan kimia yang mudah terbakar
b. Ledakan , akibat reaksi eksplosif dari bahan bahan reaktif (oksidator)
c. Keracunan bahan kimia yang berbahaya
65
d. Iritasi , peradangan pada kulit atau saluran pernafasan dan juga mata
e. Luka pada kulit atau mata akibat pecahan kaca , logam ,kayu dan lain lain.
f. Sengatan Listrik.
2. Usaha Pencegahan Kecelakaan di Laboratorium
Usaha atau tindakan pencegahan kecelakaan dilaboratorium yang paling baik adalah
bersikap dan bertindak hati hati , bekerja dengan baik dan teliti, tidak ceroboh serta
mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku.
3. Jenis Kecelakaan yang Mungkin Terjadi dan Penanganannya
a. Pencegahan dan penanggulangan kejutan listrik
Kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium Fisika adalah kebakaran dan adanya
kejutan listrik. Jika terjadi kejutaa listrik , putuskan aliran listrik dengan langlah
langkah sebagai berikut :
 Melakukan hubungan pendek
 Melepaskan steker dari stopkontak
 Mumutus arus dari sakelar yang tersedia
 Menarik bagian tubuh penderita yang terkena dengan isolator
b. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pemicu Kebakaran sering disebut dengan istilah segitiga api antara lain unsur oksigen,
panas dan bahan bakar. Pencegahannya:
 Menjauhkan bahan yang mudah terbakar
 Memastikan selalu tersedia sumber air,selimut api dan pemadam.
 Bunsen segera dimatikan bila sudah digunakan
 Botol yang berisi zat yang mudah terbakar jauhkan dari api
 Nyala pembakar spirtus jika tak digunakan dipadamkan
 Sisa fosfor segera dibakar
 Meninggalkan laboratorium matikan dulu api,lampu,listrik dan lainnya yang bisa
menimbulkan kebakaran
 Jangan buang sisa yang masih panas ketempat sampah
Penanggulangan kebakaran dengan cara :
 Apabila spimembesar segera dipadamkan
 Api yang baru timbul segera dipadamkan dengan karung basah atau selimut api
 Menggunakan pemadam kebakaran

66
67

Anda mungkin juga menyukai