Anda di halaman 1dari 16

Proposal Teknis

Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

BAB III

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3.1. Acuan Normatif


Pekerjaan “Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda” ini
termasuk dalam jenis/kategori kegiatan pelatihan kerja berbasis kompetensi mengingat
salah satu tujuan dari pembekalan adalah untuk meningkatkan kompetensi kerja para
karyawan Perum Perumnas di bidang bangunan gedung, dan setelah mengikuti
pembekalan diharapkan lebih siap untuk mengikuti uji kompotensi dalam rangka
sertifikasi untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Ahli (SKA) Muda di bidang
bangunan gedung.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan ketenagakerjaan, system pelatihan
kerja nasional, sertifikasi kompetensi, bangunan gedung dan Jasa Konstruksi. Adapun
peraturan perundang-undangan dimaksud antara lain:

1. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;


2. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
5. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M Tahun 2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 30/PRT/M Tahun 2006 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Tata Lingkungan;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M Tahun 2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/M Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Izin Mendirikan Bangunan;

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 1


Proposal Teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M Tahun 2006 tentang Pedoman
Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M Tahun 2007 tentang Pedoman
Tim Ahli Bangunan Gedung;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M Tahun 2007 tentang Pedoman
Pembangunan Bangunan Gedung;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/M Tahun 2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M Tahun 2007 tentang Pedoman
Pembangunan Bangunan Gedung;
16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 8/PRT/M Tahun 2014 tentang
Pedoman Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 9/PRT/M Tahun 2013 tentang Persyaratan
Kompetensi untuk Subkualifikasi Tenaga Ahli dan tenaga Terampil Bidang Jasa
Konstruksi;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 24/PRT/M Tahun
2014 tentang Pedoman Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Jasa Konstruksi;
19. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional No. 5 Tahun 2017
tentang Sertifikasi dan Registrasi Tenaga Ahli;

3.2. Metode Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dalam rangka pekerjaan “Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik
Bangunan Gedung Muda” ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan 2
(dua) metode pembelajaran yang saling melengkapi yaitu:
(1) Metode ceramah melalui tatap muka langsung di ruang kelas; dan
(2) Metode pembelajaran mandiri secara on-line dengan menggunakan system aplikasi
SIBIMA Konstruksi (Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi)
yang dikembangkan oleh Balai Penerapan Teknologi Konstruksi (BPTK)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dengan menggunakan pendekatan dua metode tersebut, diharapkan pemahaman peserta


pembekalan terhadap materi pembelajaran akan lebih mendalam, karena setelah para
peserta pembekalan mendapatkan materi melalui metode ceramah di ruang kelas, para
peserta dapat melanjutkan pembelajaran secara mandiri di rumah (atau di tempat lain)
secara on-line.

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 2


Proposal Teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

1. Metode Ceramah
Pembelajaran dengan metode ceramah ini, materi pembekalan diberikan oleh para
pengajar (Instruktur/Fasilitator) melalui cara tatap muka langsung di rung kelas
dengan para peserta pembekalan. Dalam metode ini, para pengajar
(instruktur/fasilitator) menyampaikan informasi (materi) dan pengetahuan secara
lisan kepada peserta pembekalan.

Guna mempertinggi hasil pembelajaran dengan dengan metode ceramah ini, akan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tujuan pembicaraan (ceramah) harus dirumuskan dengan jelas.
b. Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti sesuaikah metode ini dengan tujuan.
Sering terjadi setelah melihat tujuan dan metode ternyata untuk keperluan ini
lebih tepat digunakan metode lain.
c. Menyusun materi ceramah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Bahan ceramah dapat dimengerti dengan jelas, maksudnya setiap
pengertian dapat menghubungkan pembicaraan dengan pendengar
dengan tepat.
2) Dapat menangkap perhatian siswa.
3) Memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang mereka peroleh
berguna bagi kehidupan mereka.
d. Menanamkan pengertian yang jelas. Hal ini dapat dilaksanakan dengan
berbagai jalan. Salah satu diantaranya adalah guru memulai pembicaraan
dengan suatu ikhtisar/ringkasan tentang pokok-pokok yang akan diuraikan.
Kemudian menyusul bagian dari pokok bahasan yang merupakan inti, dan
akhimya disimpulkan kembali pokok-pokok yang penting dari pembicaraan
itu. Jalan lain yang dapat ditempuh misalnya, untuk setiap ungkapan sulit,
terlebih dahulu dikemukakan contoh-contoh.

2. Metode Pembelajaran Mandiri Menggunakan DL-SIBIMA


Dalam metode ini, peserta pembekalan melakukan pembelajaran secara mandiri di
rumah atau di tempat lain, dan waktunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
peserta. Metode pembelajaran mandiri dengan perangkat system DL-SIBIMA,
proses pembelajaran mandiri dapat dilakukan secara on-line (distance learning).
Sistem DL-SIBIMA dikembangkan oleh BPTK Kementerian PUPR

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 3


Proposal Teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Pada 2015 Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Konstruksi melakukan inovasi
baru dalam pembinaan Tenaga Kerja Konstruksi yaitu membangun pelatihan jarak
jauh/distance learning (DL) berbasis teknologi informasi. Tahun 2016 sistem ini
disempurnakan, diberi nama SIBIMA KONSTRUKSI. DL-SIBIMA merupakan
sistem pembelajaran mandiri, bersifat inklusif, mudah diakses, murah, cepat dan
berkualitas dengan kapasitas maksimal dan menjangkau seluruh pelosok tanah air.

Selain distance learning (DL-SIBIMA), sistem ini dilengkapi dengan knowledge


management bidang kostruksi (KM-SIBIMA). DL-SIBIMA diperuntukan bagi
pelatihan tenaga ahli bidang konstruksi, sedangkan KM-SIBIMA berisi tentang
informasi bidang konstruksi terkini, al: perkembangan teknologi terapan, NSPK baru
dan beberapa hal lainnya yang dapat menambah pengetahuan masyarakat secara
langsung.

Peserta yang lulus DL-SIBIMA akan mendapatkan Sertifikat Pelatihan (Sertifikat


DL-SIBIMA) dengan waktu pembelajaran setara 50 jam. Bagi pemilik SKA,
sertifikat DL-SIBIMA memiliki nilai SKPK sebesar 25 poin untuk CPD (Continuing
Professional Development atau Program Pembelajaran Profesi Berkelanjutan-PPKB).
Bagi fresh graduates S1/D4, sertifikat DL-SIBIMA dapat digunakan untuk mengikuti
uji sertifikasi tanpa harus magang 1 tahun. Bagi calon sarjana S1/D4/D3, sertifikat
DL-SIBIMA dapat dijadikan masukan untuk SKPI. SIBIMA Konstruksi telah
memberikan akses sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat jasa konstruksi untuk
belajar dan memiliki pengetahuan sesuai dengan standar yang berlaku.

3.3. Materi Pembelajaran

Mengacu pada TOR, materi pembekalan meliputi:


1. Menerapkan SMM, SMK3-L, Bangunan Hijau, dan peraturan yang berkaitan
dengan bangunan gedung;
2. Mengumpulkan data geoteknik dan parameter tanah pada lokasi yang dipilih;
3. Melakukan perhitungan struktur atas dan struktur bawah bangunan gedung.
4. Membuat gambar rencana struktur bangunan gedung;
5. Membuat gambar rencana detil struktur bangunan gedung;
6. Menyiapkan data teknis untuk penyusunan spesifikasi teknis bangunan gedung;
7. Melakukan kegiatan staking out bangunan gedung;

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 4


Proposal Teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

8. Melakukan persiapan pelaksanaan konstruksi;


9. Melaksanakan pekerjaan konstruksi bangunan gedung;
10. Menyiapkan kegiatan uji fungsi bangunan dan sarana dalam bangunan gedung;
11. Menyiapkan data data serah terima pekerjaan;
12. Membuat laporan pekerjaan.

Berdasarkan hasil pencermatan kami, materi pembekalan/pembelajaran tersebut telah


sesuai dengan Standar Kompetensi Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung yang ditetapkan
dalam Skema Sertifikasi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
(LPJKN) selaku lembaga berwenang dalam menyelenggarakan sertifikasi kompotensi
tenaga ahli di bidang jasa konstruksi.

Namun demikian, kami memandang perlu untuk menambahkan 2 (dua) materi tambahan
yakni: (1) Pengenalan Sistem Sertifikasi bidang Jasa Konstruksi; dan (2) Program
Pembelajaran Berkelanjutan (PPKB) bagi Tenaga Ahli Jasa Konstruksi.

Pemberian materi system sertifikasi diperlukan supaya para peserta dapat lebih mantap
dalam mengikuti proses sertifikasi. Sementara materi PPKB diperlukan dalam rangka
perpanjangna masa laku SKA, mengingat salah satu persyaratan dalam memperpanjang
masa laku SKA.adalah harus melaksanakan PPKB.

3.4. Perangkat Pembelajaran

Supaya kegiatan pembekalan mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan, maka dalam melaksanakan kegiatan pembekalan tersebut perlu disiapkan
perangkat pembelajaran yang memuat tentang strategi dan metode pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan secara baik, sistematis dan terstruktur.

Dalam pekerjaan ini, perangkat pembelajaran/pembekalan yang akan disiapkan meliputi:


1. Garis Besar Program Pengajaran (GBPP);
2. Materi pembelajaran;
3. Bank soal; dan
4. Modul

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 5


Proposal Teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

1. Garis Besar Program Pembelajaran


Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) adalah program pengajaran
meliputi 1 (satu) materi/unit kompetensi untuk diajarkan selama 1 (satu) sesi
pembelajaran (course outline). GBPP memberikan petunjuk secara keseluruhan
mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang diajarkan.

Dalam GBPP terdapat SAP (Satuan Acara Pengajaran), yaitu program pengajaran
yang meliputisatu atau beberapa pokok bahasan, atau subpokok bahasan (lesson
plan) untuk diajarkan selama 1x (satu kali) pertemuan. Jadi SAP merupakan program
pengajaran untuk 1x pertemuan dalam kelas. SAP memberikan petunjuk secar rinci,
pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang akan
diajarkan, kegiatan belajar-mengajar (BM), media dan evaluasi yang akan digunakan.

Dengan berpedoman pada GPP dan SAP pengajar akan mengajar lebih baik tanpa
kahwatir akan keluar dari ruang lingkup materi, keluar dari strategi BM untuk
pencapaian tujuan instruksi khusus (TIK) tertentu atau keluar dari system evaluasi
yang seharusnya dilakukan.

Berikut dibawah ini diberikan contoh format GBPP yang akan disiapkan oleh
INTAKINDO sebagai perangkat pembekalan dalam melaksanakan pekerjaan ini,
sedangkan GBPP secara lengkap akan disusun setelah Kontrak Pekerjaan.

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 6


Proposal Teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Tabel 3.1.
Garis-garis Besar Program Pengajaran
(Contoh Format)

Deskripsi Singkat : Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung
Tujuan Kompetensi Umum : Dapat melaksanakan tugas sebagai ahli muda teknik bangunan gedung

Hari ke Tujuan Kompetensi Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Tugas Bahan Bacaan
1 1. Mampu menerapkan  Kuliah Mimbar  Papn tulis Praktek Ref. 1 , 2 , 3 , 4
SMM, SMK3, Bangunan  In focus Latihan
Hijau, dan peraturan
yang berkaitan dengan
bangunn gedung
2. Mampu mengumpulkan
data geoteknik dan
parameter tanah pada
lokasi yang dipilih
3. Mampu melaksanakan
perhtungn .struktur atas
dan struktur bawah
bangunan gedung
2 1. Mampu membuat  Kuliah Mimbar  Papn tulis Praktek Ref. 1 , 2 , 3 , 4
gambar rencana struktur  In focus Latihan
bangunan gedung
2. Membuat gambar
rencanadetail struktur
bangunan gedung
3. Mamapu menyiapkan
data teknik untuk
penyusunan spesifikasi
teknis bangunan gedung

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 7


Proposal Teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

3 1. Melakukan kegiatan  Kuliah Mimbar  Papn tulis Praktek Ref. 1 , 2 , 3


staking out bangunan  In focus Latihan
gedung
2. Melakukan persiapan
pelaksanaan konstruksi
3. Melaksanakan pekerjaan
konstruksi sesuai gambar
rencana
4 1. Melakukan kegiatan uji  Kuliah Mimbar  Papn tulis Praktek Ref. 5, 6
fungsi bangunan dan  In focus Latihan
sarana dalam bangunan
gedung
2. Menyiapkan data serah
terima pekerjaan
3. Membuat laporan
pekerjaan

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 8


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Kontrak Pelatihan
(Contoh Format)

Materi :
Kode/Bobot :
Pertemuan ke :
Instruktur :
Hari, jam, Ruang :

Deskripsi Materi
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….

Tujuan Kompetensi Umum


………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….

Tujuan Kompetensi Khusus


a. ...................................................................................
b. ...................................................................................
c. ...................................................................................
d. ...................................................................................

Strategi Pembelajaran
Pembelajaran mimbar/ceramah, pembelajaran mandiri secara on-line dan latihan

Referensi
1.
2.
3.
4.

Tugas
Praktek, diskusi dan latihan

Penilaian dan Bobot Penilaian

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 9


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Penilaian yang diberikan meliputi 5 komponen, yaitu :


Komponen Bobot (%)
Kehadiran 10
Tugas di kelas 20
Presentasi Tugas 20
Tugas besar perorangan 20
Tugas besar kelompok 30

Penilaian akhir merupakan gabungan nilai dari 5 komponen tersebut di atas. Kriteria penilaian
yang digunakan adalah:

Angka Mutu Huruf Mutu


>89 A √
85 – 89 A-
80 – 84 B+
75 – 79 B √
70 – 74 B-
65 – 69 C+
60 – 64 C √
55 – 59 C-
50 – 54 D √
<50 E √

Kehadiran dalam Pelatihan


Minimal 80% dari jumlah pertemuan

Jadwal Pembelajaran
Pertemuan
Materi Referensi
ke
1
2
3
4 1 , 2, 3, 4
5
6
7
8 UJIAN HARIAN
9
10
11
12 3, 4, 5, 6
13
14
15
16 UJIAN AKHIR

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 10


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

2. Materi Pembelajaran
Sesuai dengan tujuan dari kegiatan pembekalan ini, maka materi pembelajaran/
pembekalan akan mengacu pada Standar Kompetensi yg telah ditentukan dalam
Skema Sertifikasi Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung LPJKN. Dalam kaitan ini,
materi pembekalan yang telah dijelaskan dalam TOR telah sesuai dengan Standar
kompetensi dari LPJKN dimaksud (lihat Bab 3.3)

3. Bank Soal
Secara umum, dalam penyusunan (pembuatan) soal untuk pelatihan akan mengacu
pada materi pembelajaran yang telah ditetapkan dalam TOR. Sebagaimana telah
dijelakan sebelumnya bahwa materi pembelajaran tersebut merupakan Unit
Kompetensi dari Standar Kompetensi untuk Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung.
Oleh karena itu. Pembuatan soal akan diturunkan dari Elemen Kompetensi, Kriteria
Unjuk Kerja (KUK) dan Indikator Unjuk Kerja (IUK) dari setiap Unit Kompetensi
tersebut.

Bank soal yang akan disiapkan berupa: (1) soal pre-test dan post test (minimal 25
soal untuk setiap judul materi/unit kompetensi); dan (2) soal quiz (minimal 5 soal
pernyataan (benar/salah) untuk setiap unit kompetensi).

4. Modul
Modul pelatihan akan terdiri dari :

a. Buku Materi adalah buku panduan materi pembelajaran bagi fasilitaor maupun
peserta pelatihan/pembekalan
b. Buku Kerja adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap pertanyaan dan
kegiatan praktek pembelajaran. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan
berisi:
 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pembekalan untuk
mempelajari dan memahami materi;
 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan;

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 11


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam


melaksanakan pekerjaan.

c. Buku Penilaian adalah buku yang digunakan oleh fasilitator untuk menilai
jawaban dan tanggapan peserta pembekalan pada buku kerja dan berisi:
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pembekalan sebagai
pernyataan keterampilan;
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan/pembekalan;
 Sumber-sumber yang digunaan peserta pembekalan untuk mencapai
keterampilan;
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diidikan pada buku kerja;
 Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek;
 Catatan pencapaian keteramilan peserta.

3.5. Sertifikasi
Dalam konteks Jasa Konstruksi, pengertian dari sertifikasi adalah proses penilaian
kompetensi dan kemampuan profesi keahlian dan keterampilan di bidang jasa konstruksi
menurut disiplin keilmuan dan atau keterampilan tertentu dan atau kefungsian dan/atau
keahlian tertentu.

Seseorang yang mengikuti proses sertifikasi (jika lulus/dianggap kompeten) akan


mendapatkan sertifikat kompetensi yaitu merupakan tanda bukti pengakuan atas
kompetensi keahlian kerja dan keterampilan kerja orang perseorangan di bidang jasa
konstruksi menurut disiplin keilmuan, keterampilan tertentu, kefungsian tertentu,
dan/atau keahlian tertentu.
Di bidang Jasa Konstruksi, sertifikat dimaksud disebut Sertifikat Keahlian Kerja yang
selanjutnya disebut SKA, yakni Sertifikat yang diterbitkan LPJK dan diberikan
kepada tenaga ahli konstruksi yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan
disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keahlian tertentu. Selanjutnya, seorang tenaga
ahli yang telah mendapatkan SKA akan diregistrasi, yaitu suatu kegiatan oleh LPJK
untuk menentukan kompetensi profesi keahlian dan keterampilan tertentu, orang

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 12


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

perseorangan dan badan usaha untuk menentukan izin usaha, sesuai klasifikasi
dan kualifikasi yang diwujudkan dalam sertifikat.

Penyelenggaraan Registrasi Tenaga Ahli tersebut dilakukan oleh:


a. LPJK Nasional, untuk tenaga ahli utama dan tenaga ahli asing; dan
b. LPJK Provinsi, untuk tenaga ahli muda dan tenaga ahli madya.

Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Ahli dibidang Jasa Konstruksi


dilaksanakan oleh Unit Sertifikasi Tenaga Kerja (USTK) yaitu unit kerja yang
dibentuk oleh LPJK atau masyarakat jasa konstruksi untuk melaksanakan kegiatan
Sertifikasi tenaga kerja konstruksi. Penyelenggaraan Registrasi Tenaga Ahli tersebut
meliputi penetapan Klasifikasi/Subklasifikasi dan Kualifikasi/Subkualifikasi Tenaga
Ahli, dan menerbitkan SKA.

Penyelenggaraan Sertifikasi ini meliputi penerimaan permohonan SKA, pemeriksaan


kelengkapan dokumen permohonan, melakukan Verifikasi dan Validasi dokumen
permohonan, dan melakukan Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi Tenaga Ahli.

Sebagian kegiatan penyelenggaraan Sertifikasi sebagaimana dimaksud dilakukan oleh


Asosiasi Profesi, yakni meliputi: (1) penerimaan permohonan SKA; (2) pemeriksaan
dokumen permohonan; dan (3) melakukan Verifikasi serta Validasi Awal (VVA) dokumen
permohonan.

Asosiasi Profesi adalah asosiasi profesi jasa konstruksi, yaitu satu atau lebih wadah
organisasi, dan/atau himpunan orang perseorangan yang terampil, ahli atas dasar
kesamaan disiplin keilmuan, profesi di bidang konstruksi dan/atau yang berkaitan
dengan jasa konstruksi.

Asosiasi Profesi yang dapat melakukan Verifikasi dan Validasi Awal adalah Asosiasi
Profesi yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh LPJK Nasional dan ditetapkan
dengan Keputusan LPJK Nasional. Kegiatan Verifikasi dn Validasi Awal dokumen
permohonan sebagaimana dimaksud dilakukan oleh AKTK yang ditugaskan oleh
Asosiasi Profesi. Dalam kaitan ini, INTAKINDO merupakan salah satu Asosiasi Profesi
yang telah ditetapkan oleh LPJK Nasional mempunyai kewenangan untuk melaksanakan
VVA dimaksud.

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 13


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Secara diagramatis, tahapan proses sertifikasi adalah seperti terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1
Diagram Alir Proses Sertifikasi

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 14


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

3.6. Meknisme Pelaksanaan Pekerjaan

Dengn mempertimbangkan tujuan, ruang lingkup pekerjaan, dan metodologi pelaksanaan


sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, maka secara umum tahapan proses
pelaksanaan pekerjaan akan dibagi dalam 4 (empat) tahapan utama, yaitu: (1) pekerjaan
persiapan; (2) pembekalan teknis; (3) sertifikasi; dan (4) pelaporan pekerjaan.
Secara garis besar, tahapan proses (mekanisme) pelaksanaan pekerjaan disajikan pada
Tabel 3.2, sedangkangkan penjelasn rinci dari setiap tahapan kegiatan akan dijabarkan
dalam program kerja yang dibahas pada Bab IV (Rencana Pelaksanaan Pekerjaan).

Tabel 3.2. Mekanisme Pelaksanaan Pekerjaan


Tahapan Kegiatan Keluaran Utama Pihak Terkait Keterangan

Pekerjaan Persiapan Inception Report, Perum Perumnas Pihak Pemberi Tugas


berisikan: (selaku Pemberi akan membentu Direksi
Mobilisasi personil & fasilitas;  Materi pembekalan Tugas) Teknis Pekerjaan
Perumusan metode dan perangkat
 Metode dan
pembekalan;
perangkat
Menyusun rencana kerja dan
pembelajaran
scheduling
Kooordinasi/konsultasi dg Pemberi
 Rencana
Tugas pelaksanaan
 Kesepakatan
kesepakatan

Pembekalan  Sertifikat pelatihan Balai Penerapan Sertifikat pelatihan


keprofesian Teknologi ditanda tangani oleh 3
Pembelajaran melalui metode tatap  Sertifikan pelatihan Konstruksi (BPTK) (tiga) Pihak, yaitu:
muka/ ceramah; DL-SIBIMA Kementerian PUPR INTAKINDO, Perum
Pembelajaran mandiri (secara on-line)
Perumnas dan BPTK
menggunakan sistem DL-SIBIMA
Kementerian PUPR
Konstruksi

Sertifikasi
Sertifikat kompetensi Lembaga  VVA dilakukan oleh
kerja (SKA) Ahli Pengembangan INTAKINDO;
Pengajuan/penerimaanberkas Muda Teknik Jasa Konstruksi  Uji kompetensi oleh
permohonan sertifikasi; Bangunan Gedung (LPJK) DKI Jakarta Asesor dari LPJK DKI
Verifikasi dan Validasi Awal (VVA); difasilitasi INTAKINDO
Uji kompetensi;  RPL LPJK DKI untuk
Rapat Pengurus Lengkap (RPL) menetapkan
Penerbitan SKA kelayakan sertifikasi

Laporan Pekerjaan, Perum Perumnas


Pelaporan
berisikan deskripsi (selaku Pemberi
Penyusunan konsep laporan (Draft tahapan proses dan Tugas)
Final Report); hasil seluruh
Diskusi/konsultasi dg Pemberi Tugas; pekerjaan
Penyempurnaan dan Penyerahan
Laporan Pekerjaan (Final Report)

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 15


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Bab III. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan III - 16

Anda mungkin juga menyukai