Anda di halaman 1dari 9

Proposal teknis

Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

BAB II
PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN
TERHADAP TERM OF REFERENCE

2.1. Umum

Pada Tahun Anggaran 2019 ini Perum Perumnas bermaksud melaksanakan


pekerjaan/kegiatan dengan judul ”Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan
Gedung Muda Batch 1 Perum Perumnas Tahun 2019 telah menerbitkan Term of
Reference (TOR).

Secara keseluruhan makna dari kandungan dari TOR dari Pemberi Tugas sudah dapat
Kami pahami. Butir-butir penting di dalam TOR dimaksud antara lain: (1) Latar
Belakang; (2) Maksud dan Tujuan (3) Materi Pembelajaran; (4) Lingkup Pekerjaan;
(5) Peserta; dan (6) Waktu Pelaksanaan.

Uraian di bawah ini merupakan pemahaman Konsultan terhadap butir-butir penting


dalam TOR tersebut, berdasarkan hasil telaahan serta diskusi secara terbatas dengan
para pakar (sebagai nara sumber) dan tenaga ahli di lingkungan internal
INTAKINDO.

2.2. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Latar Belakang


Secara keseluruhan makna dari kandungan butir Latar Belakang dalam TOR ini
sudah dapat kami pahami. Terdapat satu pertanyaan dasar terkandung di dalam butir
“Latar Belakang”, yakni: Mengapa Perum Perumnas menganggap pekerjaan “dan
Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda” ini diperlukan?. Berdasarkan hasil
pencermatan terhadap TOR, setidaknya terdapat 2 (dua) jawaban untuk pertanyaan
dasar ini, yakni:

1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia


Perum Perumnas sebagai Perusahaan BUMN yang bergerak di bidang properti
perlu meningkatkan kapasitas (kemampuan) sumber daya manusia (SDM) dalam
mendukung pengembangan kapasitas Perum Perumnas ke depannya sehingga
perusahaan lebih mampu bersaing dan semakin berkembang di dunia industri
properti.

Bab II. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR II - 1


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Salah satu startegi untuk mengembangkan kapasitas SDM adalah dengan


meningkatkan kemampuan akademik dan kompetensi para karyawan. Dal;am
kaitan ini, strategi pengembangan kapasitas SDM tersebut dilaksanakan melalui
kegiatan Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda Batch
1. Kegiatan ini tentunya akan terus dilakukan sejalan dengan kebutuhan
pengembangan kapasitas perusahaan.

2. Peningkatan Kapasitas Perusahaan


Keberhasilan suatu bangunan/gedung diukur dari kualitas bangunan yang
dihasilkan sesuai dengan fungsi dari bangunan dimaksud. Salah satu factor
(variable) kunci dari tingkat keberhasilan dalam menciptakan kualitas bangunan/
gedung yang baik, diperlukan tenaga ahli yang terampil dan kompeten. Suatu
proyek akan terhambat pembangunanya apabila tidak didukung dengan tenaga-
tenaga yang tidak mempunyai kompetensi memadai.

Dalam kaitan ini, kami berpendapat bahwa langkah yang ditempuh oleh Perum
Perumnas untuk menyelenggarakan kegiatan ini sebagai suatu strategi
pengembangan SDM dalam rangka mendukung kapasitas perusahaan mrupakan
langkah yang tepat.

2.3. Pemahaan Terhadap Tujuan Kegiatan

TOR menyebutkan bahwa tujuan diselenggarakanya pekerjaan ini adalah sebagai


bekal dalam merancang dan mengawasi pekerjaan struktur bangunan di lingkungan
Perum Perumnas oleh tenaga ahli yang terukur kemampuannya

Tujuan pekerjaan ini dapat dipahami bahwa pembekalan/pembelajaran diberikan


kepada para karyawan diharapkan akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan
(skill) dan sikap kerja (aptitude) dalam penyelenggaraan proyek pembangunan
gedung secara memadai, mulai dari perencaaan/perancangan, pelaksananaan sampai
dengan pengawasan pelaksanaan konstruksi bangunan gedung. Dengan mengikuti
pembekalan ini diharapkan mampu untuk mengikuti proses sertifikasi untuk
mendapatkan Sertifikat Kompetensi Ahli (SKA) Muda di bidang teknik bangunan
gedung.

Bab II. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR II - 2


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Seperti diketahui bahwa SKA merupakan bukti pengakuan (secara tertulis) terhadap
kemampuan/kompetensi seorang tenaga ahli dalam menjalankan praktek profesinya,
sehingga dapat dikatakan bahwa SKA merupakan jaminan kualitas atas hasil
(produk) pekerjaan dari tenaga ahli pemegang SKA.

2.4. Pemahaan Terhadap Materi

Didalam TOR dijelaskan bahwa untuk mencapai sasaran kompetensi, materi


pelatihan (pembekalan) meliputi:
1. Menerapkan SMM, SMK3-L, Bangunan Hijau, dan peraturan yang berkaitan
dengan bangunan gedung;
2. Mengumpulkan data geoteknik dan parameter tanah pada lokasi yang dipilih;
3. Melakukan perhitungan struktur atas dan struktur bawah bangunan gedung.
4. Membuat gambar rencana struktur bangunan gedung;
5. Membuat gambar rencana detil struktur bangunan gedung;
6. Menyiapkan data teknis untuk penyusunan spesifikasi teknis bangunan
gedung;
7. Melakukan kegiatan staking out bangunan gedung;
8. Melakukan persiapan pelaksanaan konstruksi;
9. Melaksanakan pekerjaan konstruksi bangunan gedung;
10. Menyiapkan kegiatan uji fungsi bangunan dan sarana dalam bangunan
gedung;
11. Menyiapkan data data serah terima pekerjaan;
12. Membuat laporan pekerjaan.

Kami memahami bahwa materi pembekalan/pembelajaran tersebut telah sesuai


dengan Standar Kompetensi Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung yang ditetapkan
dalam Skema Sertifikasi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
(LPJKN) selaku lembaga berwenang dalam menyelenggarakan sertifikasi
kompotensi tenaga ahli di bidang jasa konstruksi.

Namun demikian, kami memandang perlu untuk menambahkan materi tambahan


yakni Pengenalan Sistem Sertifikasi dan Program Pembelajaran Berkelanjutan
(PPKB) bagi Tenaga Ahli Jasa Konstruksi. Pembekalan materi system sertifikasi

Bab II. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR II - 3


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

diperlukan supaya para karyawan calon tenaga ahli (muda) dapat lebih mantap
dalam mengikuti proses sertifikasi. Sementara materi PPKB diperlukan dalam rangka
perpanjangna masa laku SKA, mengingat melaksanakan PPKB merupakan salah satu
persyaratan dalam memperpanjang masa laku SKA.

2.5. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup

Mengacu pada TOR, pemahaman kami terhadap ruang lingkup pekerjaan terkait
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Sesi Pembelajaran

a. Menyusun GBPP dan Materi Pembelajaran


Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) adalah program pengajaran
meliputi 1 (satu) materi/unit kompetensi untuk diajarkan selama 1 (satu) sesi
pembelajaran (course outline). GBPP memberikan petunjuk secara keseluruhan
mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang diajarkan.

Dalam GBPP terdapat SAP (Satuan Acara Pengajaran), yaitu program pengajaran
yang meliputisatu atau beberapa pokok bahasan, atau subpokok bahasan (lesson
plan) untuk diajarkan selama 1x (satu kali) pertemuan. Jadi SAP merupakan
program pengajaran untuk 1x pertemuan dalam kelas. SAP memberikan petunjuk
secar rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup ateri
yang akan diajarkan, kegiatan belajar-mengajar (BM), media dan evaluasi yang
akan digunakan.

Dengan berpedoman pada GPP dan SAP pengajar akan mengajar lebih baik tanpa
kahwatir akan keluar dari ruang lingkup materi, keluar dari strategi BM untuk
pencapaian tujuan instruksi khusus (TIK) tertentu atau keluar dari system
evaluasi yang seharusnya dilakukan.

Bab II. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR II - 4


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Secara umum, GBPP memuat: (1) judul materi/unit kompetensi; (2) deskripsi
singkat; (3) tujuan instruksional umum (TIU); (4) tujuan instruksional khusus
(TIK); (5) pokok bahasan/subpokok bahasan; (6) estimasi waktu; dan (7)
referensi/pustaka.

Penjelasan tentang GBPP ini akan dibahas secara lebih rinci pada Bab IV
(Pendekatan dan Metodologi).

b. Menyediakan Bank Soal


Bank soal berupa: (1) soal pre-test (minimal 25 soal untuk setiap judul materi
/unit kompetensi); dan (2) soal quiz (minimal 5 soal pernyataan (benar/salah)
untuk setiap unit kompetensi)

2. Penyusunan Modul Pelatihan


Modul pelatihan terdiri dari :

a. Buku Materi adalah buku panduan materi pembelajaran bagi fasilitaor


maupun peserta pelatihan/pembekalan
b. Buku Kerja adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktek pembelajaran. Buku ini diberikan kepada peserta
pelatihan dan berisi:
 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pembekalan untuk
mempelajari dan memahami materi;
 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan;
 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan pekerjaan.
c. Buku Penilaian adalah buku yang digunakan oleh fasilitator untuk menilai
jawaban dan tanggapan peserta pembekalan pada buku kerja dan berisi:
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pembekalan sebagai
pernyataan keterampilan;
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan/pembekalan;

Bab II. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR II - 5


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

 Sumber-sumber yang digunaan peserta pembekalan untuk mencapai


keterampilan;
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diidikan pada buku
kerja;
 Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek;
 Catatan pencapaian keteramilan peserta.

3. Pelaksanaan Sesi Ceramah/Kelas


Di dalam TOR dijelaskan bahwa sesi ceramah terdiri dari (1) pemberian
penjelasan atas materi/unit kompetensi yang telah ditetapkan; dan (2)
memfasilitasi assessment untuk pelaksanaan sertifikasi. Dalam kaitan ini,
pengajar yang memberikan pembekalan harus mempunyai kualifikasi: (1) ahli
yang berpengalaman dalam bidang yang dilatih; (2) pendidikan minimal S2; dan
(3) megetahui penerapan metode belajar orang dewasa.

Terkait dengan metode pembelajaran ini, kami akan menggunakan 2 (dua)


metode pendekatan, yaitu (1) pembelajaran melalui tatap muka langsung
(ceramah) di ruang kelas; dan (2) pembelajaran mandiri secara on-line dengan
menggunakan system aplikasi DL-SIBIMA Konstruksi (Distance Learning-
Sistem Informasi Belajar Mandiri) yang dikembangkan oleh Balai Penerapan
Teknologi Konstruksi (BPTK), Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pembahasan
lebih rinci dari metode pembelajaran ini akan didiskusikan pada Bab IV
(Pendekatan dan Metodologi)

Selanjutnya, dengan mempertimbangkan lingkup materi pembekalan dan tujuan


yang ingin dicapai, maka kami mengusulkan komposisi dan kualifikasi
personil/tenaga ahli dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah seperti terlihat pada
Tabel 2.1.

Bab II. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR II - 6


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

Tabel 2.1: Usulan Komposisi dan Kualifikasi Tim Pelaksana Pekerjaan


No Jumlah
Jabatan/Keahlian Kualifikasi Keterangan
. Org-Bln
1 Ketua Tim/Ahli Manajemen  S2-Teknik Sipil 1,0 Termasuk
Konstruksi  Pengalaman min. pengalaman dalam
15 tahun pelatihan min. 5
 SKA Utama tahun
2. Tenaga Ahli Training  S2-Teknik Sipil 1,0 Pengalaman dalam
Specialist  Pengalaman min. bidang keahlian dan
10 tahun pelatihan/pengajaran
 Sertifikat Asesor
Kompetensi
3. Tenaga Ahli Struktur  S2-Teknik Sipil 0,5 Pengalaman dalam
Bangunan Gedung  Pengalaman min. bidang keahlian dan
10 tahun pelatihan
 SKA Madya/Utama
4. Tenaga Ahli Arsitek  S1-Arstek; 0,5 Pengalaman dalam
 S2-Teknik Sipil bidang keahlian dan
 Pengalaman min. pelatihan
10 tahun
 SKA Madya/Utama
5. Tenaga Ahli Elektrikal dan  S1-Mesin/Elektro; 0,5 Pengalaman dalam
Mekanikal  S2-Manajemen bidang keahlian dan
Konstruksi pelatihan
 Pengalaman min.
10 tahun
 SKA Madya/Utama

4. Sertifikasi
TOR tidak menjelaskan hal-ikhwal terkait dengan sertifikasi, padahal sertifikasi
ini termuat dalam judul pekerjaan dan merupakan tujuan dari pelaksanaan
pekerjaan ini sebagaimana dijelaskan dalam TOR.

Dalam kaitan ini, kami akan memfasilitasi proses sertfikasi melalui kerjasama
dengan LPJK DKI Jakarta, dengan pertimbangan bahwa target group pembekalan
dan sertifikasi adalah Ahli Muda. Disamping itu, sesuai dengan ketentuan
peraturan yang ada terkait dengan sertifikasi, menetapkan bahwa permohonan
sertifikasi kompetensi tenaga kerja konstruksi harus dilakukan melalui Asosiasi
Profesi di bidang jasa konstruksi yang diberikan kewenangan oleh LPJK. Dalam
kaitan ini INTAKINDO telah diberikan kewenangan oleh LPJK untuk

Bab II. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR II - 7


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

melaksanakan sebagian proses sertifikasi meliputi penerimaan/pengajuan


permohonan sertifikasi dan melaksanakan assessment awal berupa Verifikasi dan
Validasi Awal (VVA) terhadap permohonan sertifikasi.

5. Pelaporan
Merupakan hasil akhir pelaksanaan pekerjaan Pembekalan dan Sertifikasi Ahli
Teknik Bangunan Gedung Muda. Adapun keluaran (produk) utama dari pekerjn
ini meliputi antara lain:
 Perangkat pembekalan (GBPP, materi pembekalan, bank soal, modul
pelatihan/pembekalan);
 Sertifikan pembekalan teknis keprofesian;
 Sertifikat DL-SIBIMA;
 Sertifikat kompetensi keahlian (SKA) Teknik Bangunan Gedung Muda.
 Laporan pelaksanaan pekerjaan.

Guna melengkapi laporan pekerjaan, kami akan melengkapi dengan Laporan


Pendahuluan (Inception Report). Laporan ini diperlukan dalam rangka
menyepakati metode dan rencana pelaksanaan pekerjaan.

2.6. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Peserta

Mengacu pada TOR, peserta (target group) Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik
Bangunan Gedung Muda adalah karyawan di lingkungan Perum Perumnas dengan
latar belakang pendidikan Teknik Spil. Namun demikian perlu dipertimbangkan
aspek pengalaman dari peserta, mengingat salah satu persyaratan bagi peserta
sertifikasi Ahli Muda di bidang jasa konstruksi adalah mempunyai pengalaman
pekerjaan dibudang terkait selama 3 tahun. Dalam kaitan ini, factor pengalaman
tersebut dapat diganti dengan mengikuti pembekalan teknis keprofesian dan
pelatihan melalui DL-SIBIMA Konstruksi.

Bab II. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR II - 8


Proposal teknis
Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda

2.7. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan

Di dalam TOR, dijelaskan bahwa pelaksanaan pelatihan/pembekalan direncanakan


pada bulan Juli 2019 selama 4 (empat) hari dan 1 (satu) hari ujian sertifikasi.

Sesuai dengan judul pekerjaan yang tertera dalam TOR yakni “Pembekalan dan
Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda Batch 1 Perum Perumnas Tahun
2019”, maka menurut hemat kami komponen kegiatan dari pekerjaan ini akan terdiri
2 (dua) jenis kegiatan yang berbeda. Dalam kaitan ini, kami mengusulkan tahapan
proses pelaksanaan pekerjaan dibagi dalam 4 (empat) tahapan kegiatan utama dengan
kerangka waktu (efektif) selama 30 hari kalender seperti terlihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2: Usulan Tahapan Proses dan Kerangka Waktu Pelaksanaan


No Keluaran (Produk) Kerangka
Tahapan Pekerjaan Keterangan
. Utama Waktu
1 Pekerjaan persiapan  Perangkat pembekalan 2 Minggu Termasuk penyusunan
(GBPP, materi Laporan Pendahuluan
pembekalan, bank soal, (Inception Report)
modul)
 Metode pelaksanaan
pekerjaan
 Jadwal pelaksanaan
2. Pelaksanaan pelatihan/  Sertifikat pembekalan 1 Minggu Termasuk
pembekalan teknis keprofesian pembelajaran mandiri
 Sertifikat DL-SIBIMA melalui DL-SIBIMA
Konstruksi Konstruksi
3. Proses sertifikasi  Sertifikat kompetensi 2 Minggu Proses pendaftaran/
keahlian (SKA) Teknik (1 minggu permohonan sertifikasi
Bangunan Gedung efektif) dilaksanakan selama
Muda pembekalan
4. Laporan pekerjaan  Laporan akhir 2 Minggu
pekerjaan (1 minggu
efektif)

Bab II. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR II - 9

Anda mungkin juga menyukai