PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
II.1.. Defi
Defini
nisi
si Pen
Penur
urun
unan
an Ke
Kesa
sada
dara
ran
n
Kesadaran adalah suatu keadaan dimana seseorang sadar penuh atas dirinya
sendir
sendirii dan lingku
lingkungan
ngan sekita
sekitarny
rnya#
a# sedangk
sedangkan
an penuru
penurunan
nan kesada
kesadaran
ran atau
atau koma
koma
merupakan
merupakan salah satu kegawatan neurologi yang menjadi petunjuk kegagalan fungsi
integr
integrita
itass otak
otak dan seba
sebagai
gai ' final common pathway
pathway dari
dari gaga
gagall orga
organ
n sepe
sepert
rtii
kegagalan jantung# nafas dan sirkulasi akan mengarah kepada gagal otak dengan
akib
akibat
at kemat
kematia
ian.
n. Artiny
rtinya#
a# bila
bila terj
terjad
adii penur
penuruna
unan
n kesada
kesadara
ran
n menj
menjad
adii pert
pertand
andaa
disreg
disregula
ulasi
si dan disfun
disfungsi
gsi otak
otak dengan
dengan kecender
kecenderunga
ungan
n kegagal
kegagalan
an seluru
seluruh
h fungsi
fungsi
tubuh
tubuh..
.. Komp
Kompon
onen
en yang
yang dapat
dapat dini
dinila
laii dari
dari suat
suatu
u keada
keadaan
an sadar
sadar yait
yaitu
u kual
kualit
itas
as
kesadaran
kesadaran itu sendiri dan isinya.
isinya. )si kesadaran menggambarkan
menggambarkan keseluruhan
keseluruhan dari
fungsi
fungsi corte*
corte* serebr
serebri#
i# termas
termasuk
uk fungsi
fungsi kognit
kognitif
if dan sikap
sikap dalam
dalam meresp
merespon
on suatu
suatu
rangsangan.+ Pasien dengan gangguan isi kesadaran biasanya tampak sadar penuh#
namun tidak dapat merespon dengan baik beberapa rangsangan-rangsangan# seperti
membedakan warna# raut wajah# mengenali bahasa atau simbol# sehingga sering kali
dikatakan bahwa penderita tampak bingung.
,alam beberapa kasus# kesadaran tidak hanya mengalami penurunan#
penurunan# namun
dapat terganggu baik secara akut maupun secara kronik/progresif.+ erganggunya
kesadaran secara akut# antara lain
louding of consciousness (somnolen! keadaaan dimana terjadi penurunan
tingkat kesadaran yang minimal sehingga pasien tampak mengantuk yang
dapat disertai
disertai dengan mood yang irritable dan respon yang berlebih terhadap
lingkungan sekitar. &iasanya keadaan mengantuk akan lebih tampak pada pagi
dan siang hari# sedangkan pada malam harinya pasien akan terlihat gelisah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
II.1.. Defi
Defini
nisi
si Pen
Penur
urun
unan
an Ke
Kesa
sada
dara
ran
n
Kesadaran adalah suatu keadaan dimana seseorang sadar penuh atas dirinya
sendir
sendirii dan lingku
lingkungan
ngan sekita
sekitarny
rnya#
a# sedangk
sedangkan
an penuru
penurunan
nan kesada
kesadaran
ran atau
atau koma
koma
merupakan
merupakan salah satu kegawatan neurologi yang menjadi petunjuk kegagalan fungsi
integr
integrita
itass otak
otak dan seba
sebagai
gai ' final common pathway
pathway dari
dari gaga
gagall orga
organ
n sepe
sepert
rtii
kegagalan jantung# nafas dan sirkulasi akan mengarah kepada gagal otak dengan
akib
akibat
at kemat
kematia
ian.
n. Artiny
rtinya#
a# bila
bila terj
terjad
adii penur
penuruna
unan
n kesada
kesadara
ran
n menj
menjad
adii pert
pertand
andaa
disreg
disregula
ulasi
si dan disfun
disfungsi
gsi otak
otak dengan
dengan kecender
kecenderunga
ungan
n kegagal
kegagalan
an seluru
seluruh
h fungsi
fungsi
tubuh
tubuh..
.. Komp
Kompon
onen
en yang
yang dapat
dapat dini
dinila
laii dari
dari suat
suatu
u keada
keadaan
an sadar
sadar yait
yaitu
u kual
kualit
itas
as
kesadaran
kesadaran itu sendiri dan isinya.
isinya. )si kesadaran menggambarkan
menggambarkan keseluruhan
keseluruhan dari
fungsi
fungsi corte*
corte* serebr
serebri#
i# termas
termasuk
uk fungsi
fungsi kognit
kognitif
if dan sikap
sikap dalam
dalam meresp
merespon
on suatu
suatu
rangsangan.+ Pasien dengan gangguan isi kesadaran biasanya tampak sadar penuh#
namun tidak dapat merespon dengan baik beberapa rangsangan-rangsangan# seperti
membedakan warna# raut wajah# mengenali bahasa atau simbol# sehingga sering kali
dikatakan bahwa penderita tampak bingung.
,alam beberapa kasus# kesadaran tidak hanya mengalami penurunan#
penurunan# namun
dapat terganggu baik secara akut maupun secara kronik/progresif.+ erganggunya
kesadaran secara akut# antara lain
louding of consciousness (somnolen! keadaaan dimana terjadi penurunan
tingkat kesadaran yang minimal sehingga pasien tampak mengantuk yang
dapat disertai
disertai dengan mood yang irritable dan respon yang berlebih terhadap
lingkungan sekitar. &iasanya keadaan mengantuk akan lebih tampak pada pagi
dan siang hari# sedangkan pada malam harinya pasien akan terlihat gelisah.
2
,elirium merupak
merupakan
an keadaaa
keadaaan
n tergan
terganggu
ggunya
nya kesada
kesadaran
ran yang
yang lebih
lebih
dika
dikare
renak
nakan
an abnor
abnorma
mali
lita
tass dari
dari ment
mental
al sese
seseor
orang
ang dima
dimana
na pasi
pasien
en sala
salah
h
menginterpretasikan stimulan sensorik dan terkadang terdapat halusinasi pada
pasien. &erdasarkan ,0-)1#
,0-)1# delirium adalah gangguan kesadaran yang
disertai ketidakmampuan untuk fokus atau mudah terganggunya perhatian.
Pada delirium# gangguan hanya terjadi sementara dalam waktu yang singkat
(biasanya dalam hitungan jam atau hari! dan dapat timbul fluaktif dalam 2
hari. Pasien dengan delirium biasanya mengalami disorientasi# pertama adalah
waktu# tempat# lalu lingkungan sekitar.
3btu
3btund
ndat
atio
ion
n (apat
(apatis
is!! kebanya
kebanyakan
kan pasien
pasien yang
yang dalam
dalam keadaan
keadaan apatis
apatis
memiliki penurunan kesadaran yang ringan sampai sedang diikuti dengan
penurunan minat terhadap lingkungan sekitar. Pasien biasanya merespon
lambat terhadap stimulan yang diberikan.
tup
tupor
or kondisi dimana pasien mengalami tidur yang dalam atau tidak
merespon# respon hanya timbul pada stimulan yang kuat dan terus menerus.
,alam keadaan ini dapat ditemukan gangguan kognitif.
Koma keadaa
keadaann dimana
dimana pasien
pasien tidak
tidak meresp
merespon
on sama
sama sekali
sekali terhad
terhadap
ap
stimulan# meskipun telah diberikan stimulan yang kuat dan terus menerus.
Pasien mungkin dapat tampak meringis atau gerakan tidak jelas pada kaki dan
tangan akibat rangsangan yang kuat# namun pasien tidak dapat melokalisir
atau
atau menangk
menangkis
is daerah
daerah nyeri.
nyeri. emaki
emakin
n dalam
dalam koma
koma yang
yang dialam
dialamii pasien
pasien##
resp
respon
on yang
yang diber
diberik
ikan
an terh
terhada
adap
p rang
rangsa
sang
ngan
an yang
yang kuat
kuat seka
sekali
lipun
pun akan
akan
menurun.
Locked-in syndrome keadaan
keadaan dimana
dimana pasien
pasien tidak
tidak dapat
dapat meneru
meneruska
skan
n
impuls eferen sehingga tampak kelumpuhan pada keempat ektremitas dan
saraf cranial perifer. ,alam keadaan ini pasien bisa tampak sadar# namun tidak
dapat merespon rangsangan yang diberikan.
erganggunya kesadaran secara akut lebih berbahaya dibandingkan terganggunya
kesadaran yang bersifat progresif. erganggunya kesadaran secara progresif/kronik#
antara lain
3
Print document
• ,ementia penurunan
Cancel mental secara progeresif
Download And Print yang dikarenakan kelainan
organic# namun tidak selalu diikuti penurunan kesadaran. Penurunan mental
yang tersering adalah penurunan fungsi kognitif terutama dalam hal
memori/ingatan# namun dapat juga disertai gangguan dalam berbahasa dan
kendala dalam melakukan/menyelesaikan/menyusun suatu masalah.
• Hypersomnia keadaan dimana pasien tampak tidur secara normal namun
kesadaran yang drastis/berat tetapi pasien dapat mengenali diri sendiri dan
keadaaan sekitar. Keadaan ini biasanya timbul pada pasien yang mengalami
perbaikan dari keadaan koma atau perburukan dari kelainan neurologis yang
progresif.
• Vegetative state (1! bukan merupakan tanda perbaikan dari pasien yang
mengalami penurunan kesadaran#meskipun tampak mata pasien terbuka#
namun pasien tetap dalam keadaan koma. Pada keadaan ini regulasi pada
batang otak dipertahankan oleh fungsi kardiopulmoner dan saraf otonom#
tidak seperti pada pasien koma dimana hemisfer cerebri dan batang otak
mengalami kegagalan fungsi. Keadaan ini dapat mengalami perbaikan namun
dapat juga menetap (persistent 4egetati4e state!. ,ikatakan persisten
4egetati4e state jika keadaan 4egetati4e menetap selama lebih dari 56 hari.
• rain death merupakan keadaan irre4ersible dimana semua fungsi otak
mengalami kegagalan# sehingga tubuh tidak mampu mempertahankan fungsi
jantung dan paru yang menyuplai oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh.
4
Print document
5
Print document
6
Print document
7
Print document
8
Print document
Lesi Supratent*ria
Pada lesi supratentorial# gangguan kesadaran akan terjadi baik oleh kerusakan
langsung pada jaringan otak atau akibat penggeseran dan kompresi pada
ARA karena proses tersebut maupun oleh gangguan 4askularisasi dan edema
yang diakibatkannya. Proses ini menjalar secara radial dari lokasi lesi
kemudian ke arah rostro kaudal sepanjang batang otak.
Lesi infratent*ria
Pada lesi infratentorial# gangguan kesadaran dapat terjadi kerusakan ARA
baik oleh proses intrinsik pada batang otak maupun oleh proses ekstrinsik.
Kekuran&an 2+
3tak yang normal memerlukan 5.5 cc 6+ /266 gr otak/menit yang disebut
"erebral #etabolic Rate for $%ygen (0R 6+!. 0R 6+ ini pada berbagai
9
Print document
$uk*sa
7nergi otak hanya diperoleh dari glukosa. iap 266 gram otak memerlukan
8.8 mgr glukosa/menit. 0enurut >inwich pada hipoglikemi# gangguan
pertama terjadi pada serebrum dan kemudian progresif ke batang otak yang
letaknya lebih kaudal. 0enurut Arduini hipoglikemi menyebabkan depresi
selektif pada susunan saraf pusat yang dimulai pada formasio reti-kularis dan
kemudian menjalar ke bagian-bagian lain.Pada hipoglikemi# penurunan atau
gangguan kesadaran merupakan gejala dini.
T*ksin
10
Print document
@ungsi danCancel
metabolisme otak sangat
Download bergantung pada tercukupinya
And Print
penyediaan oksigen. Adanya penurunan aliran darah otak (A,3!# akan
menyebabkan terjadinya kompensasi dengan menaikkan ekstraksi oksigen
(3+! dari aliran darah. Apabila A,3 turun lebih rendah lagi# maka akan terjadi
penurunan konsumsi oksigen secara proporsional.
%lukosa merupakan satu-satunya substrat yang digunakan otak dan
teroksidasi menjadi karbondioksida (3+! dan air. ?ntuk memelihara
integritas neuronal# diperlukan penyediaan AP yang konstan untuk menjaga
keseimbangan elektrolit.
3+ dan glukosa memegang peranan penting dalam memelihara
keutuhan kesadaran. $amun# penyediaan 3+ dan glukosa tidak terganggu#
kesadaran indi4idu dapat terganggu oleh adanya gangguan asam basa darah#
elektrolit# osmolalitas# ataupun defisiensi 4itamin.
Proses metabolik melibatkan batang otak dan kedua hemisfer serebri.
Koma disebabkan kegagalan difus dari metabolisme saraf.
2. 7nsefalopati metabolik primer
Penyakit degenerasi serebri yang menyebabkan terganggunya
metabolisme sel saraf dan glia. 0isalnya penyakit Alheimer.
+. 7nsefalopati metabolik sekunder
Koma terjadi bila penyakit ekstraserebral melibatkan metabolisme otak#
yang mengakibatkan kekurangan nutrisi# gangguan keseimbangan
elektrolit ataupun keracunan. Pada koma metabolik ini biasanya ditandai
dengan gangguan sistem motorik simetris dan utuhnya refleks pupil
(kecuali pasien mempergunakan glutethmide atau atropin!# juga utuhnya
gerakan-gerakan ekstraokuler (kecuali pasien mempergunakan barbiturat!.
es darah biasanya abnormal# lesi otak unilateral tidak menyebabkan
stupor dan koma. "ika tidak ada kompresi ke sisi kontralateral batang otak lesi
setempat pada otak menimbulkan koma karena terputusnya ARA. edangkan
koma pada gangguan metabolik terjadi karena pengaruh difus terhadap ARA
dan korteks serebri.
11
Print document
1. Eektr*it I",aans
$AN$$UAN KESEIMBAN$AN NAT3IUM
$atrium berperan dalam menentukan status 4olume air dalam tubuh.
Keseimbangan natrium yang terjadi dalam tubuh diatur oleh dua mekanisme yaitu
pengatur
Kadar natrium yang sudah tetap pada batas tertentu.
Keseimbangan antar natrium yang masuk dan yang keluar (steady state!.
12
Print document
A. Hip*natre"ia
Respon fisiologis dari hiponatremia adalah tertekannya
pengeluaran A,> dari hipotalamus sehingga ekskresi urin meningkat
oleh karena saluran-air (AFP+! dibagian duktus koligentes berkurang
(osmolaritas urin rendah!.
hiponatremia terjadi bila (a! "umlah asupan cairan melebihi
kemampuan ekskresi# (b! Ketidakmampuan menekan sekresi A,>
misalnya pada kehilangan cairan melalui saluran cerna atau gagal
jantung atau sirosis hati pada )A,> (Syndorome &nappropriate Anti
'iuretic Hormone ecretion!. >iponatremia (kadar natrium serum
G258 mmol/C! menyebabkan perubahan 4olume ekstrasel
a Hip*natre"ia den&an 'ip*4*e"ia 0Hip*natre"ia den&an
ADH "enin&kat
>iponatremia tipe ini disebabkan tubuh kehilangan
garam bersamaan dengan hilangnya air. Pada kasus ini# sekresi
Anti ,iuretik >ormon (A,>! ditekan (4ia osmoreseptor
hipotalamus!= namun ketika kehilangan cairan# reseptor 4olume
menggantikan osmoreseptor dan menstimulasi rasa haus dan
pelepasan A,>. >al ini merupakan mekanisme pertahanan
tubuh untuk mempertahankan 4olume pada sirkulasi terhadap
osmolalitas.
13
Print document
$e#aa Kinis
,engan hilangnya natrium# gejala klinis yang timbul biasanya di dominasi
oleh gejala hilangnya cairan. $e#aana bisa ber4ariasi# mulai dari haus# kram otot#
nauseadan 4omitus# dan hilangnya keseimbangan saat berdiri ( postural di((iness!.
>ilangnya cairan pada sirkulasi menyebabkan hipotensi dan gangguan perfusi otak#
menyebabkan penurunan kesadaran dan koma.
edangkan untuk tanda5tandana dibagi menjadi dua# yaitu tanda kehilangan
cairan interstitial dan tanda kehilangan 4olume sirkulasi.
14
Print document
15
Print document
o Penurunan Tekanan
Cancel Vena Jugularis
Download And Print
Pada pasien dengan hipo4olemia# pulsasi 4ena jugularis hanya bisa
dilihat pada pasien dengan posisi berbaring sempurna atau bahkan
head-down# karena tekanan atrium kanan kurang dari 8 cm>+3.
o Venokonstriksi Perifer
16
Print document
$e#aa Kinis
!e*ala Hiponatremia dilusional umumnya terjadi
secara akut (G9< jam post-operasi!. %ejala jarang timbul
kecuali jika serum natrium sudah mencapai G2+6 mmol/C.
%ejalanya terutama berupa kelainan neurologis akibat
pergerakan air ke sel otak akibat penurunan osmolalitas
ekstrasel.
17
Print document
Hiponatremia
Cancel ensefalopati
Download And Print memberikan gejala berupa
sakit kepala dan penurunan kesadaran# sehingga pasien akan
mngalami rasa mengantuk# kontraksi mioklonik# kejang
general# dan bahkan koma. Pada 0R) otak akan terlihat edema
otak dalam konteks kelainan elektrolit dan gejala neurologis.
+aktor risiko untuk ter*adinya hiponatremia
ensefalopati. Adaptasi otak terhadap hiponatremia adalah
ektrusi darah dan cairan serebrospinal (@!# begitu juga
dengan natrum# kalium# dan osmolit organik# agar terjadi
penurunan osmolalitas otak. &eberapa faktor dapat mengurangi
adaptasi otak tersebut.
• Anak dibawah , tahun mempunyai rasio 4olume otak-
intrakranial yang lebih besar dibandingkan dengan dewasa.
• .anita premenopause lebih sering terjadi ensefelopati
daripada wanita postmenopause akibat efek inhibisi
hormon seksual dan efek 4asopressin pada sirkulasi
serebral yang menyebabkan 4asokonstriksi dan hipoperfusi
otak.
• Hipoksemia merupakan faktor risiko terbesar terjadinya
ensefalopati hiponatremia. Pasien hiponatremia yang
berkembang menjadi hipoksia akibat edema non-
kardiopulmoner atau kegagalan respirasi hiperkapnea#
mempunyai mortalitas tinggi.
In4esti&asi
Penyebab hiponatremia dengan 4olume ekstrasel yang masih
normal memerlukan pemeriksaan
• 7lektrolit plasma dan urin serta osmolalitasnya. Konstrasi
natrium plasma# klorida# dan urea yang rendah menandakan
18
Print document
adanya osmolalitas
Cancel Download yang
Andrendah.
Print Konsentrasi natrium urin
biasanya meningkat sehingga perbandingan osmolalitas
urin melebihi osmolalitas plasma.
• ?ntuk pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan untuk
menyingkirkan penyakit Addison# hipotiroidisme#
Syndrome of &nappropriate Anti 'iuretic Hormone
()A,>!# dan obat-obatan penyebab retensi air (contoh
klorpropramid!.
>arus diingat# bahwa penurun magnesium dan kalium dapat
mencetus pelepasan A,> sehingga menjadi penyebab
hiponatremia akibat diuretik.
19
Print document
B. Hipernatre"ia
Respon fisiologis hipernatremia adalah meningkatnya
pengeluaran A,> dari hipotalamus sehingga ekskresi urin berkurang
oleh karena saluran air (AFP+! di bagian apikal duktus koligentes
bertambah (osmolalitas urin tinggi!. >ipernatremia terjadi bila
Adanya defisit cairan tubuh akibat ekskresi air melebihi ekskresi
20
Print document
21
Print document
4*u
4*u"e
"e sa"a
sa"a den&
Cancel den&an
an 'ip*'ip*4*
Download 4*e
e"i
And "iaa den&
Print den&an
an n*r"
n*r"*n
*nat
atre
re"i
"iaa.
edangk
edangkan
an pada dehidras
dehidrasii terjad
terjadii pengur
pengurang
angan
an air baik
baik ekstra
ekstrasel
sel
maupun
maupun intras
intrasel
el sedang
sedang pada deplesi
deplesi 4olume
4olume## air yang
yang berkur
berkurang
ang
hanyalah air ekstrasel.
$e#aa Kinis
imbul pada peningkatan natrium plasma secara akut hingga
28< m7I/C. %ejala yang ditimbulkan akibat mengecilnya 4olume otak
oleh
oleh kare
karena
na air
air kelu
keluar
ar dari
dari dala
dalam
m sel.
sel. Peng
Pengec
ecil
ilan
an 4olu
4olume
me ini
ini
menimbulkan robekan pada 4ena dan menyebabkan perdarahan lokal
di otak
otak dan subar
subarak
akhno
hnoid
id.. %eja
%ejala
la dimu
dimula
laii dari
dari leta
letarg
rgia
ia## lema
lemas#
s#
twitching # kejan
kejang#
g# dan
dan akhi
akhirny
rnyaa koma.
koma. Kenai
Kenaika
kan
n akut
akut di atas
atas 2<6
m7I/C dapat menyebabkan kematian.
!. End*krin
A. Hip*
Hip*&
&ik
ike"
e"ia
ia
Hip*&ike"ia dan 6tak
%lukosa merupakan bahan bakar utama otak dalam kondisi fisiologis yaitu
sekitar 86E glukosa digunakan untuk otak. Karena otak tidak bisa memetabolisme
glukosa# glukosa yang ada pada sirkulasi# glikogen yang disimpan di otot maupun
hepar
hepar digu
diguna
nakan
kan untu
untuk
k bahan
bahan bakar
bakar otak
otak.. >ipo
>ipogl
glik
ikem
emia
ia akan
akan menga
mengaki
kiba
batk
tkan
an
kegagalan otak# yang nantinya ketika plasma glukosa meningkat# keadaan tersebut
akan berbalik. Pada penderita ,0# hipoglikemia yang paling sering terjadi adalah
bersifat iatrogenik# yaitu akibat dari pengobatan itu sendiri. 3bat-obatan yang
memb
member
erik
ikan
an efek
efek sam
samping
ping hipo
hipogl
glik
ikem
emia
ia adal
adalah
ah insu
insuli
lin
n inje
injeks
ksi#
i# golo
golong
ngan
an
sulfonylurea# dan glinid. >ipoglikemia dikatakan rendah jika kadarnya dalam plasma
G 86 mg/dC pada pria
G 98 mg/dC pada wanita
G 96 mg/dC pada bayi dan anak
22
Print document
Ana"nesa
• Penggunan preparat insulin atau obat hipoglemik oral dosis terakhir# waktu
pemakaian terakhir# perubahan dosis.
• Jaktu
Ja ktu makan terakhir# jumlah asupan gii
• Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya.
• Cama menderita ,0# komplikasi ,0.
• Penyakit penyerta ginjal# hati# dll.
• Penggunaan obat sistematik lainnya penghambat adrenergik &eta# dll
Pe"eriksaan 9isik
23
Print document
B. Ket
Ket*asi
*asid*si
d*siss Dia,e
Dia,etik
tik 0KAD
0KAD
Adalah keadaan dekompensasi
dekompensasi-kekaca
-kekacauan
uan metabolik
metabolik yang ditandai oleh trias
trias
hiper
hipergli
glikem
kemia#
ia# asidos
asidosis
is dan ketosi
ketosis#
s# teruta
terutama
ma diseba
disebabka
bkan
n oleh
oleh defisi
defisiens
ensii insuli
insulin
n
absolut atau relatif.
9akt*r Pencetus
)nfeksi
)nfark miokard akut
Pankreatitis akut
Penggunaan obat golongan steroid
0enghentikan atau mengurangi dosis insulin
Pat*fisi**&i
KA, adalah suatu keadaan dimana terdapat suatu defisiensi insuli absolut
atau
atau rela
relati
tiff dan
dan peni
pening
ngkat
katan
an horm
hormon
on counter
counter-r
-reg
egula
ulator
tor (glukagon#
(glukagon# katekolamin#
katekolamin#
kort
kortis
isol
ol## dan
dan growth hormone!=
hormone!= keadaan tersebut menyebabkan produksi glukosa
hepar meningkat dan pemakaian glukosa oleh sel tubuh menurun# dengan hasil akhir
hiperglikemia.
24
Print document
$e#aa Kinis
− Pernapasan cepat dalam (kussmaul!
− &erbagai derajat dehidrasi (turgor kulit berkurang# lidah bibir
kering!
− Kadang disertai hipo4olemia sampai syok
25
Print document
Kriteria Dia&n*sis
− Kadar glukosa L +86 mgE
− p> G B#58
− >35 rendah
− Anion gap yang tinggi
− Keton serum positif
26
Print document
9akt*r Pencetus
>>$K sering terjadi pada penderita ,0 usia tua# yang
mempunyai penyakit penyerta sehingga penurunan asupan makanan.
@aktor pencetus dapat dibagi menjadi enam kategori
• )nfeksi (selulitis# karies dentis# )PA# )K!
• Pengobatan (antagonis kalsium# kemoterapi# klorpromain# Loop
'iuretics# fenitoin# propranolol# diuretik tiaid!
• /oncompliance (ketidakpatuhan minum obat!
• ,0 tidak terdiagnosis
• Penyalahgunaan obat (alkohol# kokain!
• Penyakit penyerta (infark miokard akut# hipertermia# hipotermia#
pankreatitis# emboli paru# gagal ginjal# tirotoksikosis!
Pat*fisi**&i
27
Print document
Patofisiologi >>$K
28
Print document
mencegah Cancel
ketogenesis (namunAndtidak
Download Print cukup untuki mencegah
hipoglikemia!# dan resistensi hepar terhadap glukagon.
Penurunan penggunaan glukosa oleh jaringan perfier (hepatosit
dan miosit!# ketidak mampuan stimulasi glukagon untuk menyimpan
glukosa pada hepatosit dalam bentuk glikogen# dan stimulasi glukagon
untuk pembentukan glukoneogenesis memperparah keadaan
hiperglikemia.
>iperglikemia menyebabkan dieresis osmotik. Karena tekanan
osmotik glukosa yang tinggi# sehingga air di dalam lumen tubulus
ginjal tidak dapat di reabsorpsi ke dalam pembuluh darah# sehingga
akan mningkatkan diuresis. >iperglikemia# bersamaan dengan
peningkatan konsentrasi protein plasma yang mengikuti hilangnya
cairan intra4askular# menyebabkan keadaan hiperosmolar. Keadaan
hiperosmolar dapat menyebabkan rangsangan hormon ati-diuretik#
sehingga akan meningkatkan rasa haus.
eluruh patofisiologi di atas (hiperglikemi dan hiperosmolar!
nantinya akan menimbulkan dehidrasi (jika tubuh tidak mampu
melakukan dekompensasi! dan kemudian hipo4olemia. >ipo4olemia
nantinya akan menyebabkan hipotensi dan akhirnya gangguan perfusi
jaringan (syok!.
$e#aa Kinis
Pasien >> umumnya berusia lanjut (H :6 thn!. %ejala klinis utama
- ,ehidrasi berat
- >iperglikemia berat
- ering disertai gangguan. $eurologis (letargi# disorientasi#
hemiparesis# kejang/koma! dengan atau tanpa adanya ketosis
Keluhan pasien
- Rasa lemah
- %angguan penglihatan
- Kaki kejang
- 0ual dan muntah
29
Print document
- Cetargi#Cancel
disorientasi#Download
hemiparesis#
Anddan kejang
Print
- Koma (jika osmolaritas serum H 586 m3sm/kg M 586 mmol/kg!
Pemeriksaan @isik
àanda dehidrasi berat
-urgor kulit buruk
-0ukosa bibir kering
-0ata cekung
-7kstremitas dingin
-,enyut nadi cepat dan lemah
-Peningkatan suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi
Pe"eriksaan La,*rat*riu"
emuan awal
• >iperglikemia (H :66 mg/dC!
• >iperosmolaritas serum (H 5+6 m3sm/kg >+6 Nnormal M +<8 D
+;8O!
• p> HB#56
• Ketonemia ringan atau negatif
• Anion gap 26 D 2+ (asidosis metabolik ringan!# atau H2+
(kemungkinan asidosis laktat!
30
Print document
emuan lain
Cancel Download And Print
• ?reum kreatinin meningkat
• &lood urea nitrogen meningkat atau normal
• >ematokrit hampir selalu meningkat
-. T*ksik
a Int*ksikasi 6piat
Si"t*"at**&i 6piat
&erikut ini dimasukkan beberapa obat dengan simptomatologi
yang hampir sama dengan golongan opiate (morfin# petidin# heroin#
kodein! dan sedatif (2! $arkotika= (+! &arbiturat= (5! &enodiaepin=
(9! 0eprebamat= (8! 7tanol.
31
Print document
6PIAT
?mumnya# opiat digunakan sebagai analgetik melalui
mekanisme efek depresi pada otak. %olongan opiat yang biasa dipakai
adalah morfin# yaitu digunakan untuk nyeri dada# edema paru# dan
nyeri yang hebat pada keganasan. Akan tetapi# penggunaannya akhir-
akhir ini mengalami penyalahgunaan.
Pengaruh obat pada P ber4ariasi dari obat ke obat.
edangkan penemuan secara patologis post-mortem yang disebabkan
o4erdosis# gambarannya tidak khas.
9ar"ak**&i 6piat
etelah pemberian dosis tunggal (putaw! di dalam tubuh akan
dihidrolisis oleh hati (: D 26 menit! menjadi : monoacetyl morphine
dan setelah itu akan diubah menjadi morfin. 0orfin selanjutnya diubah
menjadi #o 0 monoglucoronide dan #o monoglucoronide yang larut
dalam air. &entuk metabolit ini yang dapat di tes di dalam urin.
3leh karena heroin (putaw! larut di dalam lemak maka bahan
tersebut (Q :6E! dapat melalui sawar otak dalam waktu yan g cepat.
Mekanis"e T*ksisitas
32
Print document
Pada umumnya#
Cancel kelompok
Download opiat mempunyai kemampuan
And Print
untuk menstimulasi P melalui akti4asi reseptornya yang akan
menyebabkan efek sedasi dan depresi nafas. Kematian umumnya
akibat dari apneu atau aspirasi paru dari cairan lambung# sedangkan
reaksi edema pulmoner akut mekanismenya masih belum jelas.
Reaksi toksisitas bergantung pada obat yang dipakai# rute
pemberian# efek toleransi masing-masing indi4idu# lama kerja# dan
masa paruh obat.
,engan ditemukannya tipe reseptor opiat di P maka
mekanisme toksisitas dan atidotnya dapat diterangkan melalui
reseptor. &eberapa jenis reseptor opiat pada P
Reseptor 0u2 (2! berefek analgesik# euphoria# dan hipotermia.
Reseptor 0u+ (+! bradikardi# depresi nafas# miosis# euphoria#
DIA$N6SIS
&ila ditemukan gejala klinis yang khas (pin point# depresi
nafas# dan membaik setelah pemberian nalokson! maka penegakkan
secara klinis dapat ditegakkan secara mudah. Kadang ditemukan bekas
suntikan (needle track sign!. Pemeriksaan laboratorium tidak selalu
seiring dengan gejala klinis. Pemeriksaan secara kualitatif dari bahan
urin cukup efektif untuk memastikan diagnosis keracunan opiat dan
at induktif lainnya.
33
Print document
$AMBA3AN KLINIK
?mumnya# gejala yang timbul adalah penurunan kesadaran
(koma! dan gangguan sistem nafas (depresi nafas!.
,osis toksis selalu akan menyebabkan kesadaran yang turun
sampai koma# pupil yang pin point dapat terjadi dilatasi pupil pada
anoksia yang berat# pernafasan yang pelan# sianosis# nadi lemah#
hipotensi# spasme dari saluran cerna dan bilier# dapat terjadi edema
paru dan kejang. Kematian karena gagal nafas dapat terjadi + D 9 jam
setelah pemberian oral maupun subkutan# lebih cepat pemberian
intra4ena. &eberapa gejala yang dapat terjadi ialah hipertermi# aritmia#
hipertensi# bronkospasme# 1arkinson like syndrome# nekrosis tubular
akut akibat rabdomiolisis# dan mioglobinuria# gagal ginjal. Kulit dapat
berwarna kemerahan# dan dapat terjadi leukositosis dan hipoglikemia.
/. $a&a 6r&an
A. K*"a Ure"ia 0Ensefa*pati Ure"ik
Penda'uuan
?remia merupakan keadaan akhir dari insufisiensi renal yang
progresif dan akibat dari kegagalan multi-organ. ?remia diakibatkan
oleh terakumulasinya metabolit protein# asam amino# dan kegagalan
katabolisme ginjal# metabolisme# dan proses endokrinologis. ampai
saat ini masih belum ada metabolit yang menyebabkan terjadinya
34
Print document
uremia. 7nsefalopati
Cancel uremik
Download(7?!
Andmerupakan
Print salah satu dari banyak
manifestasi dari gagal ginjal.
Pat*fisi**&i
Penyebab pasti dari 7? sampai saat ini masih belum diketahui.
&eberapa at organik yang terkumpul seperti urea# asam urat# asam
hipurat# berbagai macam asam amino# polipeptida# poliamin# fenol dan
konjugasi fenol# asam fenolat dan asam indolat# asetoin# asam
glukoronat# karnitin# myoinositol# sulfat# fosfat# dan komponen
guanidin (asam guanidisuksinat# metilguanidin# guanidin# dan
kreatinin!. Akhir-akhir ini telah terbukti bahwa komponen guanidin
bersifat neurotoksik.
&elum ada satupun abnormalitas yang spesifik berhubungan
dengan gejala klinis 7?. 0eningkatnya kadar glisin# asam organik dan
triptofan bebas# berkurangnya %A&A pada CiIuor erebrospinal
(C! mungkin yang mengakibatkan fase awal 7?. Pada tikus
percobaan dengan gagal ginjal# ditemukan kadar adenosin trrifosfat
(AP! dan glukosa yang meningkat# sedangkan kadar adenosim
monofosfat (A0P! dan difosfat (A,P! jumlahnya berkurang. >al ini
menunjukkan pada tikus percobaan# otak menggunakan sedikit AP
dan memproduksi sedikit A,P dan A0P.
Asam guanidisuksinat# metilguanid# guanid# dan kreatinin
mencegah respon %A&A dan glisin (asam amino inhibitor! pada
neuron tikus percobaan.
&erbagai kombinasi imbalans metabolit tersebut diperkirakan
menyebabkan gangguan keseimbangan inhibisi dan eksitasi pada
sistemik tubuh.
MANI9ESTASI KLINIS
35
Print document
Pe"eriksaan 9isik
Pada pemeriksaan fisik# dapat ditemukan
#yoclonic *erks# twitches# atau fasikulasi
Agitasi
etani
Koma
%angguan tidur
B. S'*ck
He"*dina"ik
egala faktor-faktor yang berhubungan dengan hemodinamik
dapat dikumpulkan menjadi satu inti# yaitu cardiac output. %ardiac
6utput 0%6 adalah jumlah 4olume darah yang dipompa dari
36
Print document
37
Print document
>al
Cancel yang dikhawatirkan
Download And Print pada meningkatnya
kontraktilitas adalah meskipun kontraktilitas juga
meningkatkan 1# kontraktilitas juga meningkatkan kebutuhan
oksigen pada miokardium. >al ini dapat berbahaya pada pasien
dengan penyakit jantung. &erkurangnya kontraktilitas akan
mengurangi 1 dan kebutuhan oksigen miokardium# akan
terlihat pada
>ipoksia
>iperkapnea
Asidosis metabolik
>iperkalemia
>ipokalsemia
)nfark miokardium
Pembedahan jantung
+! Preload
1reload adalah jumlah darah pada 4entrikel sebelum
kontraksi. 1reload disebut juga sebagai filling pressures.
Preload# dipengaruhi oleh
otal 4olume darah yang ada pada sirkulasi
,istribusi 4olume 4askular (letak darah dan cairan. Apakah
38
Print document
Kadar oksigen
Cancel Download (hipoksemia
And Print akan menyebakan
4asokonstriksi!
S'*ck
hock didefinisikan sebagai keadaan dimana sel dan jaringan
tidak mampu memenuhi kebutuhan metabolismenya. Pusat dari
penyebab shock ini adalah terjadinya hipoperfusi jaringan# baik
disebabkan oleh shock hipo4olemik# hemorhagik# sepsis# kardiogenik#
atau neurogenik. Perfusi jaringan dipengaruhi oleh (2! "ardiac $utput
(3!# yaitu perkalian antara stroke volume (1! dan Heart Rate (>R!#
dan (+! Resistensi Perifer (PR!.
Ketidakseimbangan perfusi ini menyebabkan akti4asi respon
neuroendokrin dan inflamasi. Respon yang timbul akan bergantung
pada etiologi dari shock. ontohnya# respon kardio4askular yang
diinduksi oelh akti4asi sistem saraf simpatis terjadi pada shock sepsis
dan neurogenik. ebagai tambahan# hipoperfusi dapat terjadi akibat
akti4asi dan kerusakan sel# seperti pada shock sepsis ataupun
traumatik shock. edapat banyak respon organ spesifik yang berfungsi
untuk mempertahankan perfusi jaringan pada sirkulasi koroner dan
serebral# contohnya adalah (2! reseptor peregangan dan baroreseptor
pada jantung dan sinus karotis dan arkus aorta# (+! kemoreseptor# (5!
respon serebral iskemi# (9! pelepasan 4asokonstriktor endogen# (8!
perpindahan jaringan ke rongga intra4askuler# dan (8! reabsorpsi ginjal
dan retensi garam dan air.
39
Print document
40
Print document
2! hock epsis
hock sepsis merupakan tahap yang paling akhir dari
Systemic &nflammation Response Syndrome ()R!. )R akan
menyebabkan perubahan pada >R# Respiratory Rate (RR!#
tekanan darah (,!# regulasi suhu# dan akti4asi sel imun.
41
Print document
7nsefalopati
Cancel hepatik adalah
Download And suatu
Print kompleks suatu gangguan
susunan saraf pusat yang dijumpai yang mengidap gagal hati. Kelainan
ini ditandai oleh gangguan memori dan perubahan kepribadian
(orwin.# +662!.
7nsefalopati hepatik (ensefalopati sistem portal# koma
hepatikum! adalah suatu kelainan dimana fungsi otak mengalami
kemunduran akibat at-at racun di dalam darah# yang dalam keadaan
normal dibuang oleh hati (tein.# +662!.
7nsefalopati hepatik merupakan sindrom neuropsikiatrik pada
penderita penyakit hati berat. indrom ini ditandai oleh kekacauan
mental# tremor otot dan flapping tremor yang dinamakan asteriksis
(Price et al.# 2;;8!.
Pat*&enesis
ampai saat ini# patogenesis koma hepatikum belum diketahui
secara pasti# karena (2! 0asih terdapatnya perbedaan mengenai dasar
neurokimia/neurofisiologis= (+! >eterogenitas otak# baik secara
fungsional maupun biokimia yang berbeda dalam jaringan otak= (5!
Ketidak pastian apakah perubahan-perubahan mental dalam penemuan
biokimia yang saling berkaitan satu sama lainnya.
&eberapa hipotesis yang dicetuskan antara lain adalah
Hip*tesis a""*nia. Amonia berasal dari metabolisme bakteri di
mukosa usus sebagai hasil degradasi protein dalam lumen usus dan
dari bakteri yang mengandung enim urease. ,alam hepar# ammonia
diubah menjadi urea pada hepatosit periportal dan glutamine pada
hepatosit peri4ena# sehingga jumlah ammonia yang masuk ke sirkulasi
dapat dikontrol dengan baik. Pada penyakit hati kronis# terdapat
gangguan ammonia sehingga kadar ammonia dalam 4ena meningkat 8
D 26* lipat. ecara teori ammonia mengganggu faal otak melalui
42
Print document
Pengaruh langsungDownload
terhadap membran
Cancel And Print neuron. Vaitu berkurangnya
glikogen pada astrosit# gangguan komunikasi sel glia-neuron# dan
mengganggu transmisi sinaps.
0empengaruhi metabolisme otak melalui siklus peningkatan
sintesis glutamin dan ketoglutarat# kedua bahan ini mempengaruhi
siklus kreb sehingga menyebabkan hilangnya molekul AP yang
diperlukan untuk oksidasi sel.
Pada pasien dengan sirosis terjadi perubahan cairan dan elektrolit
sistemik dengan cara retensi natrium dan air akibat sirosis atau
penggunaan obat diuresis. Karena ensefalopati umumnya diperparah
oleh gangguan metabolik# status asam-basa darah harus
dipertimbangkan dalam pengaruhnya terhadap keseimbangan
metabolisme ammonia# dengan asumsi kenaikan kadar ammonia darah
menentukan derajat keparahan ensefalopati. >ipokalemi terjadi pada
pasien dengan sirosis akibat kehilangan cairan akibat obat diuresis#
diare# 4omitus# dan defisiensi nutrien. Pertama# hipokalemia
meningkatkan produksi produksi ammonia pada ginjal. Kedua#
hipokalemia dan alkalosis meningkatkan uptake ammonia ke dalam
sel. Karena kalium dalam tubuh paling banyak tersimpan dalam
intersel# mengurangi konsentrasi kalium pada cairan ekstrasel
menstimulasi efluks kalium keluar sel untuk mengembalikan
konsentrasi ekstrasel. el mengkompensasi kehilangan kalium dengan
cara menambah uptake ion natrium dan hidrogen untuk menjaga
elektroneuralitas# sehingga menyebabkan alkalinisasi rongga ekstrasel
dan asidifikasi rongga intrasel. Karena ammonia ($>5! dan ion
ammonium ($>9! diperlukan dalam keseimbangan# alkalosis ekstrasel
menambah permeabilitas sel terhadap $>5# dimana asidosis intrasel
tetap menjaga kadar $>9 di dalam sel. ehingga# efek hipokalemia
adalah pergerakan ammonia ke dalam neuron atau sel lain yang
43
Print document
44
Print document
Ratio! normalnya
Cancel adalah 5 D 5#8
Download Anddan pada keadaan tersebut akan
Print
mengecil menjadi 26.
Keseimbangan kedua kelompok asam amino tersebut penting
dipertahankan karena akan menggambarkan konsentrasi
neurotransmitter pada susunan saraf pusat.
Hip*tesis $ABA 0 Gamma Amino Butyric Acid dan Ben?*dia?epin.
Ketidakseimbangan antara asam amino neurotransmitter yang
menghambat dan merangsang fungsi otak merupakan faktor yang
berperan terjadinya koma hepatik. erjadi penurunan transmitter yang
memiliki efek merangsang seperti glutamat# aspartat# dan dopamin
sebagai akibat meningkatnya ammonia dan gama aminobutirat
(%A&A! yang menghambat transmisi impuls.
7fek %A&A yang meningkat bukan karena influ* yang meningkat ke
dalam otak# tetapi akibat perubahan reseptor %A&A dalam otak akibat
suatu substansi yang mirip benodiaepine (ben(odia(epine-like
substance!.
Kasifikasi
Klasifikasi 7> yang banyak dianut adalah
2! 0enurut cara terjadinya
a! 7> tipe akut
imbul tiba-tiba dengan perjalanan penyakit yang pendek#
sangat cepat memburuk jatuh dalam koma# sering kurang dari
+9 jam. ipe ini antara lain hepatitis 4irus fulminan# hepatitis
karena obat dan racun# sindroma reye atau dapat pula pada
sirosis hati.
b! 7> tipe kronik
erjadi dalam periode yang lama# berbulan-bulan sampai
dengan bertahun-tahun. uatu contoh klasik adalah 7> yang
terjadi pada sirosis hepar dengan kolateral sistem porta yang
ekstensif# dengan tanda-tanda gangguan mental# emosional
atau kelainan nueurologik yang berangsur-angsur makin berat.
45
Print document
pembedahan
Aotemia
Manifestasi kinik
pektrum klinis 7> sangat luas yang sama sekali asimtomatik
hingga koma hepatik. impton yang acap kali dijumpai pada 7> klinis
46
Print document
Dia&n*sis
47
Print document
,iagnosis
Cancel koma hepatik
Download dapat ditegakkan berdasarkan
And Print
gambaran klinis dan dibantu dengan beberapa pemeriksaan penunjang#
antara lain adalah
Eektr*ensefa*&rafi 0EE$. ,engan pemeriksaan 77% terlihat
peninggian amplitudo dan menurunnya jumlah siklus gelombang
perdetik. erjadi penurunan gelombang normal Alfa (< D 2+ >!.
48
Print document
fungsi hatiCancel
dalam mendetoksifikasi
Download And ammonia
Print serta terjadinya pintas
( shunt ! porto-sistemik.
49
Print document
basalis=Cancel
secara berurutan
Downloadmenekan
And Printdisensefalon# mesensefalon#
pons dan medulla oblongata melalui celah tentorium.
c. >erniasi unkus
>erniasi unkus terjadi bila lesi menempati sisi lateral fossa kranii
media atau lobus temporalis= lobus temporalis mendesak unkus
dan girus hipokampus ke arah garis tengah dan ke atas tepi bebas
tentorium yang akhirnya menekan mesensefalon.
+. Koma infratentorial
Ada dua macam lesi infratentorial yang menyebabkan koma.
2! Proses di dalam batang otak sendiri yang merusak ARA atau/ serta
merusak pembuluh darah yang mendarahinya dengan akibat iskemi#
perdarahan dan nekrosis. 0isalnya pada stroke# tumor# cedera kepala
dan sebagainya.
+! Proses di luar batang otak yang menekan ARA
a. Cangsung menekan pons
b. >erniasi ke atas dari serebelum dan mesensefalon melalui celah
tentorium dan menekan tegmentum mesensefalon.
c. >erniasi ke bawah dari serebelum melalui foramen magnum dan
menekan medulla oblongata.
,apat disebabkan oleh tumor serebelum# perdarahan serebelum dan
sebagainya.
,itemukan lateralisasi (pupil anisokor# hemiparesis! pada kelainan
struktural yang menyebabkan penurunan kesadaran dan dapat dibantu dengan
pemeriksaan penunjang (-can! untuk menentukan lokasi terjadinya
lesi/kerusakan.
Ta,e !. Pene,a, Struktura pada Kasus Penurunan Kesadaran
50
Print document
: Peningkatan tekanan
Cancel Proses
Download Anddesak
Printruang
intracranial
51
Print document
• Pupil
,iperiksa ukuran# reakti4itas cahaya
- imetris/ reakti4itas cahaya normal# petunjuk bahwa integritas
mesensefalon baik. Pupil reaksi normal# reflek kornea dan
okulosefalik (-!# dicurigai suatu koma metabolik
- 0id posisi (+-8 mm!# fi%ed dan irregular# lesi mesenfalon fokal.
- Pupil reaktif pint-point # pada kerusakan pons# intoksikasi opiat
kolinergik.
- ,ilatasi unilateral dan fi%ed # terjadi herniasi.
- Pupil bilateral fi%ed dan dilatasi# herniasi sentral# hipoksik-
iskemi global# keracunan barbiturat.
52
Print document
• @unduskopi
• Refleks okulo4estibuler/okulosefalik (dolls eye manuevre!
Pergerakan bola mata untuk melirik dan memfokuskan pandangan
diatur oleh ner4us oculomotorius. $uclei ner4us oculomotor
mendapat impuls aferen dari cortical# tectal# dan tegmental sistem
oculomotor# serta impuls langsung dari sistem 4estibular dan
4estibulocerebellum. Refle* okulo4estibuler diperiksa dengan
menolehkan kepala pasien# namun harus hati-hati pada pasien
trauma yang dicurigai adanya fraktur atau dislokasi dari tulang
cer4ical. elain dengan menolehkan kepala pasien# dapat juga tes
kalori. Respon normal dari gerakan yang menimbulkan impuls pada
4estibular menuju sistem oculomotor dan membuat mata berputar
berlawanan arah dengan gerakan yang diberikan pemeriksa. Pada
53
Print document
pasien Cancel
sadar# refelks memfokuskan
Download And Printpandangan menutupi refle*
tesebut# sehingga pemeriksaan dollXs eye tidak dilakukan pada
pasien sadar# namun pada pasien dengan penurunan kesadaran#
refle* okulosefalik lebih dominan.
54
Print document
,ari posisi kelopak mata dapat dinilai apakah kelopak mata dalam
keadaan tetutup atau terbuka sebagian (tidak tertutup rapat!. ,alam
keadaaan koma# biasanya kelopak mata dalam keadaan tertutup dan
mudah diangkat seperti halnya dalam keadaan tidur. idak adanya
tonus pada kelopak mata atau terbuka sebagian dari kelopak mata
dapat menandakan adanya kelemahan dari otot-otot wajah. "ika saat
pemeriksaan ditemukan kelopak mata yang sulit dibuka atau saat
55
Print document
dibuka langsung
Cancel tertutup kembali#
Download biasanya itu merupakan gerakan
And Print
yang 4olunter dan dapat menandakan bahwa pasien tidak
sepenuhnya dalam keadaan koma. Reflek mengedip biasanya hilang
pada saat seseorang dalam keadaan koma. Respon mengedip
terhadap suara keras atau sinar lampu pada pasien dalam persistent
4egetati4e state menggambarkan bahwa jaras sensoris aferen ke
batang otak masih baik# namun tidak berarti pasien aktif dalam
menerima respon# bahkan pasien dengan kerusakan total pada
corte* yang mengatur 4isual masih dapat merespon kedip terhadap
sinar# tetapi tidak pada respon langsung/sentuhan. Reflek dalam
menutup kelopak mata dan ele4asi kedua bola mata (&ellXs
Phenomenon! menandakan jaras reflek dari ner4us trigeminal
menuju tegmentum batang otak lalu kembali ke ner4us oculomotor
dan facial masih dalam keadaaan intak/baik. Cesi struktural pada
mesencephalon dapat menyebabkan hilangnya &ellXs phenomenon#
tetapi respon mengedip tetap ada.
• Refleks muntah
• Respons motorik
• Refleks fisiologik dan patologik
- Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan gas darah# berguna untuk melihat oksigenasi di dalam
darah# juga untuk melihat gangguan keseimbangan asam basa.
• Pemeriksaan darah# meliputi darah perifer lengkap (,PC!# keton#
faal hati# faal ginjal dan elektrolit.
• Pemeriksaan toksikologi# dari bahan urine darah dan bilasan
lambung.
• Pemeriksaan khusus meliputi pungsi lumbal# scan kepala# 77%#
7K%# foto toraks dan foto kepala.
56
Print document
0enentukan
Cancel kelainan
Downloadneurologi
And Print perlu untuk e4aluasi dan
manajemen penderita berdasarkan anamnesis# pemeriksaan fisik# dan
pemeriksaan penunjang. Pada penderita dengan penurunan kesadaran# dapat
ditentukan apakah akibat kelainan struktur# toksik atau metabolik. Pada koma
akibat gangguan struktur mempengaruhi fungsi ARA langsung atau tidak
langsung. ARA merupakan kumpulan neuron polisinaptik yang terletak pada
pusat medulla# pons dan mesensefalon# sedangkan penurunan kesadaran
karena kelainan metabolik terjadi karena memengaruhi energi neuronal atau
terputusnya akti4itas membran neuronal atau multifaktor. ,iagnosis banding
dapat ditentukan melalui pemeriksaan pernafasan# pergerakan spontan#
e4aluasi saraf kranial dan respons motorik terhadap stimuli.
- Pola pernafasan
0engetahui pola pernafasan akan membantu letak lesi dan kadang
menentukan jenis gangguan.
• Respirasi cheyne stoke
Pernafasan ini makin lama makin dalam kemudian mendangkal dan
diselingi apnoe. Keadaan seperti ini dijumpai pada disfungsi hemisfer
bilateral sedangkan batang otak masih baik. Pernafasan ini dapat
merupakan gejala pertama herniasi transtentorial. elain itu# pola
pernafasan ini dapat juga disebabkan gangguan metabolik dan gangguan
jantung.
• Respirasi hiper4entilasi neurogen sentral
Pernafasan cepat dan dalam# frekuensi kira-kira +8 per menit. ,alam hal
ini# lesi biasanya pada tegmentum batang otak (antara mesensefalon dan
pons!. Ambang respirasi rendah# pada pemeriksaan darah ada alkalosis
respirasi# P3+ arterial rendah# p> meningkat dan ada hipoksia ringan.
Pemberian 3+ tidak akan mengubah pola pernafasan. &iasanya didapatkan
pada infark mesensefalon# pontin# anoksia atau hipoglikemia yang
melibatkan daerah ini dan kompresi mesensefalon karena herniasi
transtentorial.
• Respirasi apneustik
57
Print document
Pernapasan
a,n*r"a
- Pergerakan
spontan
Perlu melakukan obser4asi pasien waktu istirahat. Pergerakan abnormal
seperti twitching4 mioklonus# tremor merupakan petunjuk gangguan toksik/
metabolik. Apabila tampak pergerakan spontan dengan asimetrik (tungkai
bawah rotasi keluar! menunjukkan defisit fokal motorik.
Komponen brain stem dari ARA masih baik bila tampak mengunyah#
berkedip dan menguap spontan dan dapat membantu lokalisasi penyebab
koma.
- Pemeriksaan saraf kranial
"ika pada pemeriksaan saraf kranial (saraf okular! tampak asimetrik dicurigai
lesi struktural. ?mumnya pasien koma dengan reflek brain stem normal maka
menunjukkan kegagalan kortikal difus dengan penyebab metabolik. 3bat-
58
Print document
59
Print document
dicurigai adanya
Cancel o4erdosis opium/
Download morfin# berikan nalokson 6#62
And Print
mg/kgbb setiap 8-26 menit sampai kesadaran pulih (maksimal + mg!.
II.:.! K'usus
5 Pada 'erniasi
• Pasang 4entilator lakukan hiper4entilasi dengan target P3+ +8- 56
mm>g.
• &erikan manitol +6E dengan dosis 2-+ gr/ kgbb atau 266 gr i4.
elama 26-+6 menit kemudian dilanjutkan 6#+8-6#8 gr/kgbb atau +8
gr setiap : jam.
• 7dema serebri karena tumor atau abses dapat diberikan
deksametason 26 mg i4 lanjutkan 9-: mg setiap : jam.
• "ika pada scan kepala ditemukan adanya yang operabel
seperti epidural hematom# konsul bedah saraf untuk operasi
dekompresi.
5 Pen&*,atan k'usus tanpa 'erniasi
• ?lang pemeriksaan neurologi yang lebih teliti.
• "ika pada scan tak ditemukan kelainan# lanjutkan dengan
pemeriksaan pungsi lumbal (CP!. "ika CP positif adanya infeksi
berikan antibiotik yang sesuai. "ika CP positif adanya perdarahan
terapi sesuai dengan pengobatan perdarahan subarakhnoid.
60
Print document
61