“يَآأَيِّ َها الِّ ِذيْنَ َءا َمنُوا اتِّقُوا هللاَ َحق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ ِّن ِإال َوأ َ ْنت ُ ْم
.” َم ْس ِل ُمون
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah.
Kita bersyukur kepada Allah SWT yang yang telah memberikan berbagai macam
kenikmatan-Nya kepada kita dalam jumlah yang tak terhingga. Diantara nikmat
tersebut adalah Allah memperkenankan kita hadir di siang ini dalam rangka
melaksanakan shalat Jum’at. Dan nikmat yang terbesar yang diberikan adalah
Allah SWT kepada kita adalah nikmat Iman dan Islam. Keimanan dan keislaman
kita telah mengarahkan kita untuk senantiasa melaksakan semua perintah
Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya yang lazim kita sebut bertaqwa
Shalawat dan salam kepada Suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya serta orang-orang yang senantiasa menghidupkan
sunnahnya dengan baik hingga akhir zaman. Dan kita memohon kepada
Allah SWT agar kita yang hadir di masjid yang mulia ini, termasuk dalam barisan
panjang pengikut setia Rasulullah SAW Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
Perlu kita ketahui bahwa pada haikikatnya hijrah itu adalah Pindah atau
meninggalkan perbuatan maksiat dan segala prilaku jahat yang membuat kita
celaka di dunia apalagi di akhirat kelak, kepada perbuatan yang sesuai ajaran
Islam yang pasti menghantarkan kita kepada kehidupan dunia yang bahagia dan
selamat di akhirat.
Sejarah telah mencatat bahwa Khalifah Umar bin Khattab adalah orang yang
pertama kali mengusulkan penanggalan hijriyah yang sebelumnya sudah
dimusyawarahkan bersama sejumlah sahabat senior radhiyallahu’anhum ajma’in.
Penanggalan hijriyah ini menjadi bagian penting dalam peradaban umat Islam. Di
mana masyarakat Arab sebelumnya tidak ada penanggalan ini. Para sahabat
memulai penanggalan tersebut dengan dimulainya tahun hijrahnya Rasulullah
SAW dan para sahabatnya dari kota Makkah ke kota Madinah.
Karena peristiwa hijrah ini memberikan banyak pelajaran dalam perjalan dakwah
Islam dan pembangunan masyarakat Muslim. Lalu mereka mengumumkan bahwa
bulan Muharram sebagai awal tahun Hijriyah.
Jamaah sekalian, setelah Rasulullah SAW dan para sahabatnya menaklukkan kota
Makkah dari pengaruh kaum musyrikin Quraisy, yang dikenal dengan fathu
Makkah, Rasulullah menyatakan dalam sabdanya:
Saat itu, setelah fathu Makkah maka tidak ada lagi hijrah yang dilakukan dari kota
Makkah ke kota Madinah, yang ada hanya jihad dan niat. Inilah yang dikenal
dengan hjirah maknawiyah. Hijrah maknawiyah adalah hijrah dengan hati menuju
Allah dan Rasul-Nya, dan inilah hijrah yang sebenarnya, karenaya hijrah
jasadiyah akan mengikuti hijrah maknawiyah. Hijrah maknawiyah menjadi fardhu
‘ain bagi setiap muslim kapan saja dan di manapun saja berada.
Bila kita ingin berhijrah, pada hakikatnya kita berhijrah dari banyak hal,
diantaranya:
Pertama:
Kita berhijrah dari mencintai selain Allah kepada cinta kepada Allah Bila kita
mencintai Allah secara benar dan lurus, maka apapun dan bagaimana pun
perintah-Nya pasti kita akan senatiasa mengikuti dan melaksanakan segala
perintah-Nya, dan cara mencintai-Nya adalah dengan mengikuti segala apa yang
diperintah dan diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Keempat:
Kita harus berhijrah dari penyerahan urusan kita kepada selain Allah kepada
bertawakkal hanya kepada-Nya. Setelah kita berusaha dan bekerja secara
optimal, kita iringi dengan doa harap, kita serahkan semua urusan kita hanya
kepada-Nya. Kita bertawakkal hanya kepada Allah SWT secara penuh dan
totalitas. Sehingga kita merasa, aman, nyaman dan yakin akan pertolongan Allah
SWT, dan kita yakin bahwa segala urusan kita cukuplah Allah di atas segala-
galanya.
”ففروآ إلى هللا إنِّي لكم منه نذير: الر ِجي ِْم
ِّ ان
ِ ط ُ َأ
ِّ ع ْوذُ ِباهللِ ِمنَ ال
َ ش ْي
.” وال تجعلوا مع هللا إلها ءاخر إنِّي لكم منه نذير مبين.مبين
ْال َح ْمدُ ِهللِ وكفى .أ َ ْش َهدُ أَ ْن الَ ِإلَهَ ِإالِّ هللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك لَهُ َوأ َ ْش َهدُ أَ ِّن
علَى سيدنا محمد ي بَ ْعدَهُ اللهم صل وسلم َ س ْولُهُ الَ نَ ِب ِّ
ع ْبدُهُ َو َر ُ
ُم َح ِّمدًا َ
والوفَاء أ َ ِّما بَ ْعدُ ،فَإِنِِّ ْي أ ُ ْو ِ
ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي ق َ طفَى أ َ ْه ِل ِ ِّ
الص ْد ِ ص َالنِّبِي ِ ْال ُم ْ
ِبت َ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتِّقُ ْونَ ….
فَقَال تَعَالَى “ :يَآأَيِّ َها الِّ ِذيْنَ َءا َمنُوا اتِّقُوا هللاَ َح ِّق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ ِّن ِإال
َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْونَ ”
أَيِّ َها ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَ ِإن هللاَ أ َ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر بَدَأ َ فِ ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِهَ ،وثَنِّى ِب َمالَئِ َكتِ ِه
س ِبِّ َح ِة ِبقُ ْد ِس ِه فَقَا َل تَعَالَى َولَ ْم َيزَ ْل قَا ِئالً َ
ع ِل ْي ًما : ْال ُم َ
صلِّ ْوا َ
علَ ْي ِه ي يَآأيِّ َها الِّ ِذيْنَ َءا َمنُ ْوا َ صلِّ ْونَ َ
علَى النِّ ِب ِِّ ِإن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ يُ َ
س ِلِّ ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما.
َو َ
صلِّي َ
ْت علَى آ ِل سيدنا ُم َح ِّم ٍد َك َما َ
علَى سيدنا ُم َح ِّم ٍد َو َ اللِّ ُه ِّم َ
ص ِِّل وسلم َ
علَى آ ِل سيدنا ِإب َْرا ِهي َْم….
علَى سيدنا ِإب َْرا ِهي َْم َو َ
َ