Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PENGAMANAN RADIASI KLINIK ANS KALITIDU

a. Pendahuluan
Pengaman Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi.
Keselamatan adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja,
pasien dan lingkungan sekitarnya. Program Pengaman Radiasi dan
Keselamatan adalah rencana yang harus disusun dan dilaksanakan
untuk mewujudkan hal tersebut.
Klinik ANS dalam setiap pelayanannya selalu mengutamakan
keselamatan pasien. Pelayanan radiodiagnostik adalah salah satu
pelayanan yang mempunyai efek samping yang cukup besar baik bagi
pasien,keluarga pasien ,petugas radiodiagnostik,karyawan Klinik ANS
dan masyarakat sekitar.Untuk memberikan pelayanan yang optimal
khususnya pelayanan radiodiagnostik maka perlu program pengamanan
radiasi yang sesuai prosedur.

b. Latar belakang

Demi keamanan dan keselamatan pasien, pekerja dan lingkungan


sekitarnya, pemanfaatan radiasi pengion harus dilakukan secara tepat
dan hati – hati. Untuk itu setiap kegiatan yang berkaitan dengan tenaga
nuklir harus diatur dan diawasi dengan sangat ketat mengingat potensi
bahaya yang sangat tinggi, dan mengacu pada ketentuan yang diatur
dalam :
- Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2008 tentang Perizinan
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir.
- Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan
Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif.
- Peraturan Kepala BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan
Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional.
- Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan
Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
c. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar pelayanan radiodiagnostik menjamin keselamatan
pasien,petugas dan masyarakat
2. Tujuan khusus
a. Sebagai panduan dalam melaksanakan pengaman radiasi dan
keselamatan di Unit Radiologi.
b. Agar pasien terkena paparan radiasi sesuai takaran
c. Petugas radiodiagnostik tidak terkena paparan radiasi
d. Pemakaian APD(Alat Pelindung Diri)digunakan sesuai prosedur
yang berlaku oleh petugas

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Menyusun desain ruang radiasi sesuai prosedur
2. Pemakaian alat pelindung radiasi sesuai prosedur
3. Pelaksanaan radiodiagnostik sesuai SOP
4. Evaluasi pengukuran radiasi oleh badan yang berkompeten
(LPFK/Bapeten )
e. Cara melakukan kegiatan
1. Petugas Ruangan Radiasi sedemikian rupa sehingga paparan radiasi
tidak melebihi batas-batas yang dianggap aman.
2. Petugas Radiologi melengkapi setiap ruangan radiasi dengan
perlengkapan proteksi radiasi
3. Petugas Radiologi melengkapi setiap pekerja radiasi dan pekerja
lainnya yang karena bidang pekerjaannya harus berada disekitar
medan radiasi dengan alat monitor radiasi (Film Badge)
4. Petugas Radiologi memakai APD ( Apron ) yang memenuhi persyaratan
keamanan radiasi
5. Petugas Radiologi membuat dan melaksanakan prosedur bekerja
dengan radiasi yang baik dan aman :
 Menghidupkan lampu merah yang berada diatas pintu masuk
ruangan pemeriksaan
 Berkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain
pasien yang sedang diperiksa
 Pada waktu penyinaran berlangsung semua yang tidak
berkepentingan berada diluar ruangan pemeriksaan sedangkan
petugas diruangan operator/dibalik tabir Pb
 Waktu pemeriksaan harus dibuat sekecil mungkin sesuai dengan
kebutuhan
 Menghindarkan terjadinya pengulangan foto
 Ukuran berkas sinar harus dibatasi dengan diafragma (kolimator)
sehingga pasien tidak menerima radiasi melebihi dari yang
diperlukan
 Apabila film/pasien memerlukan penopang/bantuan sedapat
mungkin gunakan penopang/bantuan mekanik jika tetap
diperlukan seseorang untuk membantu pasien atau memegangi
film selama penyianaran maka ia haru memakai apron serta
menghindari berkas sinar langsung dengan cara
berdirindiampinng berkas utama.
6. Petugas Radiologi menolak apabila Pemeriksaan Radiologi dilakukan
tanpa permintaan dokter
7. Lembaga yang berkompeten misalnya LPFK atau Bapeten melakukan
pengukuran paparan radiasi
f. Sasaran
Klinik ANS khususnya ruang Radiologi aman dari bahaya radiasi
terutama yang bekerja di radiologi ,karyawan, pasien dan sekitarnya.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal pelaksanaan di lakukan setiap hari selama pelayanan
berlangsung.
h. Evaluasi pelaksanaa kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evalusi dari jadwal kegiatan
di lakukan setiap 3 bulan sekali oleh penanggung jawab kegiatan,
sehingga bila dari evaluasi di ketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal maka akan segera di perbaiki.Evaluasi
pelaksanaan program di pakai sebagai data untuk perencaan tahun
berikutnya.
i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Progres dari program kerja unit Radiologi di catat setiap bulan dari
masing – masing kegiatan. Dari hasil pencatatan program kerja di
laporkan ke penanggung jawab Klinik setiap satu bulan sekali dan di
lakukan evaluasi setiap 3 bulan sekali. Apabila dari kegiatan yang ada
tidak sesuai jadwal atau ada kendala akan di cari akar masalah dan
solusinya. Melaporkan kepada Tim Mutu setiap kejadian yang berpotensi
kecelakaan radiasi.

Kalitidu, 28 januari 2019

Penanggung Jawab Radiologi

Imam Abdullah , Amd. Rad

Anda mungkin juga menyukai