Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GONDANGLEGI
Jln. Diponegoro 62  (0341) 879223
website: puskesmas-gondanglegi.malangkab.go.id email : vct_gdl@yahoo.co.id
GONDANGLEGI - 65174

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUKESMAS GONDANGLEGI


Nomor : 180/ /KEP/35.07.103.126/2017

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI UPT PUSKESMAS GONDANGLEGI

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

KEPALA UPT PUSKESMAS GONDANGLEGI,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis di UPT Puskesmas dilaksanakan


dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan memperhatikan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
b. bahwa untuk menjamin mutu pelayanan yang di maksud pada
huruf a ,maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di
Puskesmas Gondanglegi;
c. bahwa berdasar pertimbangan pada huruf b perlu di tetapkan
surat keputusan Kepala Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik;
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 269 Tahun 2008 tentang
Rekam Medis;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Mandiri Praktek
Dokter, Tempat Mandiri Praktek Dokter Gigi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang
Standart Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 tahun 2018 tentang
Pelayanan Kegawat Daruratan;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374 Tahun 2007 Tentang
Standart Profesi Gizi;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Dasar;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI UPT PUSKESMAS


GONDANGLEGI.
Kesatu : Kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Gondanglegi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Mencabut surat keputusan Kepala UPT Puskemas Gondanglegi
Nomor : 180/69/KEP/35.07.103.126/2017 tentang Pelayanan Klinis
di UPT Puskesmas Gondanglegi.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Gondanglegi
Pada tanggal : Januari 2019

KEPALA UPT PUSKESMAS GONDANGLEGI,

TITIS ARI RESPATILATSIH


Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Gondanglegi
Nomor : 180/ /KEP/35.07.103.126/2019
Tanggal : Januari 2019

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI UPT PUSKESMAS GONDANGLEGI

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan jam buka
tempat pendaftaran pasien
2. Petugas resepsionis memberikan kemudahan kepada pengunjung utamanya
untuk lansia dengan kesulitan berjalan, pasien metadon , pasien TBC, ibu hamil ,
disabilitas dan bayi diberikan perlakuan khusus dengan diberikan nomor antrian
berwarna hijau yang artinya pasien harus didahulukan
3. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Memiliki ijazah SMEA/SMA/SMK atau DIII Rekam Medik dan Informatika
Kesehatan
b. Mempunyai pengalaman bekerja minimal satu tahun
c. Bersedia bekerja sesuai prosedur tetap / SOP yang berlaku
d. Memiliki sifat ramah, sabar, empati dan telaten dalam menghadapi pelanggan
e. Mampu bekerja sama dengan unit kerja lain
f. Telah mengikuti pelatihan sebagai petugas pendaftaran
g. Mampu menggunakan aplikasi komputer
4. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia disampaikan kepada
pengguna ditempat pendaftaran
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, jadwal pelayanan,
ketersediaan tempat tidur dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas
kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan
yang dimulai dari pendaftaran sesuai dengan peraturan
Hak-hak pasien meliputi:
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang
berlaku di Puskesmas
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
d. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Puskesmas
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
a. ( second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun
di luar Puskesmas
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya
j. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
k. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama
hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
n. Memperoleh keamanan dan keselamatannya dirinya selama dalam perawatan
di Puskesmas
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap
dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya
q. Menggugat dan atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas itu diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai denagn standar baik secara perdata
ataupun pidana

Kewajiban Pasien
a. Membawa kartu identitas (KTP/SIM) atau mengetahui alamat dengan jelas untuk
kunjungan pertama kali
b. Membawa kartu berobat:
1) Pengguna layanan BPJS membawa kartu BPJS
2) Pengguna layanan umum yang sudah pernah berkunjung membawa kartu
kunjungan /berobat
c. Mengikuti alur pelayanan Puskesmas
d. Mentaati aturan pelayanan dan mematuhi naehat serta petunjuk pengobatan
e. Memberikan informasi yang betul dan lengkap tentang masalah kesehatannya
kepada tenaga kesehatan di Puskesmas
f. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
kepada tenaga kesehatan di Puskesmas
g. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter dan dokter gigi
h. Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
i. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Hak Penyedia Layanan /Petugas


a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
standar profesinya
b. Menolak permintaan pasien dan atau keluarganya untuk melakukan tindakan
yang bertentangan dengan standar profesi maupun hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

Kewajiban Penyedia Layanan /Petugas


a. Melakukan pelayanan sesuai dengan standar profesi dan prosedur tetap/ SOP
pelayanan
b. Memberikan informasi pelayanan kepada pengguna layanan, baik itu waktu,
persyaratan, hasil, biaya serta kompensasi pelayanan
c. Memberikan teguran bagi pengunjung yang tidak mentaati ketentuan
pelayanan dan memberikan saran agar tidak terulang lagi
d. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan semaksimal mungkin,
sehingga tercapai kepuasan pengguna layanan
e. Melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan.
j. Alur pelayanan pasien digunakan untuk memudahkan pelayanan
k. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan
ditindak lanjuti
l. Identifikasi pasien harus dilakukan dengan teliti untuk mencegah terjadinya
kesalahan dalam identifikasi pasien
m. Upaya untuk menilai kepuasan pelanggan dilakukan melalui survey secara
berkala
n. Setiap keluhan diidentifikasi , ditangani dan ditindaklanjuti
o. Koordinasi dan komunikasi petugas diruang pendaftaran dan unit lain atau unit
terkait agar pasien atau keluarga pasien memperoleh pelayanan
B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN KLINIS
1. Pengkajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
dalam melakukan pengkajian
2. Pengkajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang mengacu
standar profesi dan standar asuhan
3. Proses pengkajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan
yang tidak perlu
4. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain
wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
5. Proses kajian dilakuakan sesuai dengan langkah – langkah yang ada
6. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan
7. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan
12. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas
14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan,
dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang
terpadu
16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien
17. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis,
sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien
18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
meperhatikan efisiensi sumber daya
19. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi
20. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien
21. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
22. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
2. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis
3. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
4. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan
5. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan
6. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut
7. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
8. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat
9. Setiap petugas kesehatan diwajibkan untuk memakai APD (alat pelindung diri)
pada saat melakukan tindakan
10. Kasus-kasus berisiko tinggi yang bisa ditangani di puskesmas antara lain:
a. Tbc paru
b. hiv
c. hepatitis
11. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal)
12. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan secara aseptik untuk
mengurangi resiko infeksi
13. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas
14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
15. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindaklanjuti
16. Penulisan rekam medis harus lengkap untuk menghindari pengulangan yang
tidak perlu
17. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai
dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya
18. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
19. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
20. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku
21. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut
22. Jika pasien menolak maka petugas harus menjelaskan tentang alternatif
pelayanan dan pengobatan
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten dan dipandu dengan prosedur baku
24. Bahan anestesi lokal yang tersedia di puskesmas antara lain:
a. Lidokain 2%
b. Chlor etil
c. Diazepam 5mg
d. Stezolid 5mg suppossitoria
25. Tenaga kesehatan yang berhak melaksanakan anastesi adalah:
a. Dokter
b. Dokter gigi
c. Perawat serta bidan yang memiliki SIP / SIPB yang mendapat pendelegasian
wewenang melakukan anastesi
26. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten dan dipandu dengan prosedur baku
27. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan
28. Dokter dan dokter gigi yang melakukan pembedahan minor melakukan kajian dan
merencanakan asuhan pembedahan sebelum melaksanakan pembedahan
29. Pemberian makanan dan terapi nutrisi, penyiapan, penanganan, penyimpanan
dan distribusi makanan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
30. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan

D. RENCANA RUJUKAN , PEMULANGAN dan TINDAK LANJUT


1. Kriteri rujukan:
a. Keterbatasan sumberdaya (sarana, prasarana, alat, tenaga, anggaran/uang)
dan kompetensi serta kewenangan untk mengatasi suatu kondisi, baik yang
sifatnya sementara ataupun menetap
b. Pasien tertentu membutuhkan pelayanan kesehatan spesilistik/sub spesialistik,
tambahan pelayanan atau pelayanan yang berbeda yang tidak dapat diberikan
di Puskesmas Gondanglegi, termasuk diantaranya kasus dengan kondisi
emergensi
c. Pasien membutukan pelayanan rawat inap dan penatalaksanaan selanjutnya,
sementara di Puskesmas Gondanglegi tidak tersedia
d. Untuk melayani pasien tertentu, dibutuhkan peralatan diagnostik dan atau
terapetik, yang di Puskesmas Gndanglegi tidak tersedia
2. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang menangani
3. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif
pelayanan
4. Rujukan pasien harus disertai monitoring selama proses rujukan
5. Monitoring rujukan meliputi :
a. Identitas pasien
b. Tanda-tanda vital
c. Keadaan umum dan tingkat kesadaran
6. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
7. Resume klinis meliputi: identitas pasien, kondisi klinis pasien, prosedur/tindakan
yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
8. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
9. Pasien yang di rujuk perlu didampingi oleh petugas yang kompeten
10. Kompetensi petugas yang merujuk sesuai dengan kasus yang dirujuk
11. Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku
12. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan
13. Kriteria pemulangan dan tindak lanjut pasien :
a. Dokter penanggung jawab menyatakan bahwa pasien sudah boleh pulang
b. Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
c. Nafsu makan membaik
d. Secara klinis tampak perbaikan
e. Tidak di jumpai distres pernafasan
f. Hasil laboratorium dalam batas normal atau di nyatakan dokter bisa di lakukan
perawatan lanjutan dengan kontrol rawat jalan
g. Pasien atau keluarga pasien sudah menyelesaikan administrasi.

KEPALA UPT PUSKESMAS GONDANGLEGI,

TITIS ARI RESPATILATSIH

Anda mungkin juga menyukai