PENDAHULUAN
Status kesehatan ibu hamil merupakan suatu proses yang butuh perawatan
khusus agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung unsur
kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis karena ibu
hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat beresiko tinggi. Jika
status kesehatan ibu hamil buruk, misalnya menderita anemia maka bayi yang
dilahirka beresiko lahir dengan berat badan rendah, bayi dengan BBLR ini
memilki resiko kesakitan seperti infeksi saluran nafas bagian bawah dan kemtian
yang lebih tinggi dari pada bayi yang dilahirkan dengan berat badan normal. Bagi
ibu sendiri anemia ini meningkatkan resiko pendarahan pada saat persalinan dan
pasca persalinan, gangguan kesehatan bahkan resiko kematian (kusmiyati, 2009)
Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup sehat selama
kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui asupan gizi yang baik,
memakan tablet zat besi, melakukan senam hamil, perawatan jalan lahir,
menghindari merokok dan makan obat tanpa resep. Melakukan kunjungan
minimal empat kali untuk mendapat informasi dari petugas kesehatan tentang
perawatan yang harus dilakukan (Gulardi H, 2006).
Pelayanan kesehatan ibu hamil yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten merupakan intervensi strategis untuk menurunkan kematian ibu dan
bayi. Kunjungan antenatal memungkinkan tenaga kesehatan untuk
mengidentifikasi kehamilan berisiko sehingga dapat memberikan rujukan dan
pengobatan yang tepat bagi perempuan yang mengalami masalah kesehatan
selama kehamilan. Apabila antenatal care dimanfaatkan dengan baik maka
kesehatan ibu dapat terpantau secara berkesinambungan dari masa kehamilan
sampai dengan persalinan. Menurut World Health Organization (WHO),
pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh ibu hamil dapat diukur melalui jumlah
kunjungan, waktu (pola) kunjungan, dan prosedur atau komponen pelayanan yang
direkomendasikan. Menurut Kajian Studi Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di
Indonesia tahun 2012 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan melaporkan
bahwa kualitas pelayanan kesehatan ibu belum memadai dari sisi provider
(Rumah Sakit dan Puskesmas).
1.2 Permasalahan
1.4 Hipotesis