Indonesia memiliki pulau sebanyak 17.500 yang meliputi garis pantai
sepanjang 81.000 KM2 dengan memiliki luas wilayah perairan Indonesia seluas 6,32 juta KM2. Hal ini membuat Indonesia disebut dengan Negara Maritim yang memiliki potensi besar di bidang kelautan dan perikanan. Oleh sebab itu perlunya upaya pengelolaan ruang laut yang baik serta upaya konservasi perairan agar tetap terjaga dan berkelanjutan. Salah satu alat pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang efektif adalah dengan mengembangkan Kawasan Konservasi Perairan (KKP), yaitu mengalokasikan sebagian wilayah pesisir dan laut sebagai tempat perlindungan bagi ikan-ikan ekonomis penting untuk memijah dan berkembang biak dengan baik. Dengan mengalokasikan sebagian wilayah pesisir dan laut yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, ekosistem terumbu karang yang sehat, dan menyediakan tempat perlindungan bagi sumberdaya ikan, maka pada akhirnya akan mendukung kegiatan perikanan dan pariwisata berkelanjutan, serta memulihkan kondisi habitat pesisir yang terdegradasi. Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 dijelaskan bahwa Kawasan Konservasi Perairan (KKP) adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan. KKP terdiri atas Taman Nasional Perairan, Taman Wisata Perairan, Suaka Alam Perairan, dan Suaka Perikanan. Progam Pengelolaan Laut pada tahun 2017 meliputi pembuatan sabuk pantai, pembakuan nama pulau, penanaman mangrove, pembuatan breakwater dan lain lain. Oleh sebab itu kita sebagai generasi muda untuk mengola dengan baik ruang laut kita dengan cara mendukung kegiatan perikanan berkelanjutan dan kegiatan pariwisata perairan, melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati di laut. Nama : Muhammad Defri Nurfahmi NIM : 15/378225/PN/14031