PENDAHULUAN
yang lain. Sifat utama sel kanker ditandai dengan hilangnya kontrol pertumbuhan
dan perkembangan sel kanker tersebut (King, 2000). American Cancer Society
(2008) menyatakan bahwa kanker dapat disebabkan oleh faktor eksternal (infeksi,
radiasi, zat kimia tertentu, tembakau) dan faktor internal (mutasi, hormon, kondisi
(pembentukan kanker).
hubungan signifikan pada kanker hepar. Umumnya kanker hepar disebabkan oleh
yang tersebar luas di alam, berasal dari pirolisis, pembakaran yang tidak sempurna
(pembakaran hutan, buangan motor, gunung berapi) dan proses pembakaran yang
menggunakan suhu tinggi pada pengolahan minyak bumi (Neff, 1979). Senyawa
dkk., 2000).
1
2
Berdasarkan sifat PAH yang hidrofobik (tidak suka air), dan tidak
memiliki gugus metil atau gugus reaktif lainnya untuk dapat diubah menjadi
senyawa yang lebih polar. Akibatnya senyawa PAH sangat sulit diekskresi dari
dalam tubuh dan biasanya terakumulasi pada jaringan hepar, ginjal, maupun
adiposa atau lemak tubuh. Dengan struktur molekul yang menyerupai basa
nukleat (adenosin, timin, guanin, dan sitosin), molekul PAH dapat dengan mudah
menyisipkan diri pada untaian DNA. Akibatnya fungsi DNA akan terganggu dan
apabila kerusakan ini tidak dapat diperbaiki dalam sel, maka akan menimbulkan
lebih toksik, sehingga mampu berikatan kovalen dengan asam nukleat dan
dikarenakan adanya reaksi oksidasi enzim sitokrom P450 (CYP) yang terikat pada
proses dua oksidasi terpisah oleh enzim CYP (cytochrome P450). Oksidasi
3
epoxide yang dikatalis CYPB1. CYPAI dan CYPB1 termasuk enzim bioaktivasi
karsinogen yang menyebabkan DNA adduct yang menentukan mutasi dalam gen
penyakit bersumber dari Allah SWT sebagaimana tercantum dalam surah Asy-
Artinya: dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku. (Q.S Asy-
Syu’ara’: 80)
Pencipta. Sehingga makna kalimat " dan apabila aku sakit, Dialah yang
dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan untuk berobat yaitu:
4
ٍ َﻧ ْﺰ َل َ اﻟﺪ ﱠو َ اء َ ﻓ َﺠ َ ﻌ َﻞ َ ﻟ ِﻜ ُﻞ ﱢ د َاء:َﺎل َ أ
َ وﺳﻠﻢ ﻗﷲ
ﻋ َﻦ ْ أ ﺑ ِﻲ اﻟﺪ ﱠر ْ د َاء َ أ َن ﱠ اﻟﻨ ﱠﺒ ِﻲ ﱠ ﺻﻞ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ إ ِن ﱠ
bersumber dari Allah SWT. Walaupun sebab dari sumber penyakit biasanya
berawal dari diri sendiri. Namun untuk mencari kesembuhan sebagaimana pada
kata "makanlah obat" ( ﻓ َ)ﺘ َﺪ َاو ُواberupa perintah, sehingga manusia harus berusaha
(Djajanegara, 2010). Kanker adalah salah satu diantara penyakit yang sepenuhnya
radiasi tetapi yang digunakan tersebut banyak menimbulkan efek samping yang
Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal dengan alamnya yang
salah satunya adalah tanaman pegagan (Centella asiatica L.) (Santoso, 1992). Di
Jawa Barat, pegagan (Centella asiatica L.) banyak tumbuh di perkebunan atau di
5
Asiatic acid dan asam madecassic (Patella et al., 2009). Asiatic acid dapat
menginduksi apoptosis dan menahan siklus sel pada sel-sel kanker payudara
(B16F1), kanker payudara manusia (MDA MB-231) dan cell line glioma tikus
(C6), dengan nilai IC50 (Inhibiting Concentration 50), masing-masing yaitu 698.0,
648.0 dan 1000.0 μg/mL. Bhavna dan Jyoti (2011) menambahkan bahwa pegagan
dilaporkan memiliki efek aktivitas tumor pada sel Neuro-2a dengan nilai LC50
asiatica L.) terhadap kanker secara in vitro telah banyak diteliti, namun pengaruh
bioaktif senyawa ekstrak kasar pegagan tersebut terhadap sel hepar yang dipapar
(Centella asiatica L.) terhadap pertumbuhan sel hepar baby hamster yang dipapar
pertumbuhan kultur primer sel hepar baby hamster yang dipapar 7.12-
sitotoksisitas kultur primer sel hepar baby hamster yang dipapar 7.12-
dimetilbenz(α)antrasen?
1.3 Tujuan
terhadap pertumbuhan kultur primer sel hepar baby hamster yang dipapar
7.12-dimetilbenz(α)antrasen.
terhadap sitotoksisitas kultur primer sel hepar baby hamster yang dipapar
7.12-dimetilbenz(α)antrasen.
1.4 Hipotesis
pertumbuhan kultur primer sel hepar baby hamster yang terpapar 7.12-
dimetilbenz(α)antrasen.
7
sitotoksisitas kultur primer sel hepar baby hamster yang terpapar 7.12-
dimetilbenz(α)antrasen.
asiatica L.) terhadap pertumbuhan kultur primer sel hepar baby hamster yang
dipapar 7.12-dimetilbenz(α)antrasen.
asiatica L.) terhadap sitotoksisitas kultur primer sel hepar baby hamster yang
dipapar 7.12-dimetilbenz(α)antrasen.
1. Sampel yang digunakan untuk kultur adalah sel hepar baby hamster berumur
2 hari.
(DMBA) dilakukan pada jam ke-0 (pada saat penanaman sel) dan diinkubasi
selama 48 jam.
8
digunakan yaitu tangkai daun (petiole) dan akar pegagan (Centella asiatica
500 µg/mL, 1000 µg/mL, 2000 µg/mL, 4000 µg/mL. Perlakuan ekstrak
diberikan pada jam ke-48 (dari penanaman sel) dan diinkubasi selama 24 jam
Eagle Medium) dengan suplementasi 10% serum FBS (Fetal Bovine Serum).
kultur primer sel hepar dalam kultur yang dinyatakan dengan nilai LC50