E-mail : suyatno@undip.ac.id
Hp : 08122815730
Blog : suyatno.blog.undip.ac.id
Kelebihan:
• Dihasilkan data konsumsi yang mendekati keadaan
sebenarnya.
• Data yang dikumpulkan berdasarkan metode ini,
penting untuk penasehatan diet, analisis statistik yang
melibatkan korelasi atau regresi dengan parameter
biologi.
Metode Frekuensi Konsumsi
Pangan
• Cara ini didesain untuk mendapatkan data kualitatif,
informasi deskriptif tentang pola konsumsi pangan.
• Tujuan dari cara ini adalah untuk mendapatkan informasi
tentang frekuensi konsumsi bahan pangan tertentu atau
kelompok bahan pangan, selama periode waktu tertentu
(seperti harian, mingguan, bulanan).
• Metode ini tidak menggunakan data kuantitatif intake zat
gizi.
• Pertanyaan dalam penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu:
(1) list bahan pangan dan (2) satu set frekuensi konsumsi
bahan-bahan pangan. Kuesioner harus sederhana, terdiri
dari bahan-bahan pangan yang umum di kenal.
• Dan dicegah pertanyaan yang open ended.
Contoh Kuesioner FFQ
Contoh Kuesioner FFQ Semi Kuantitatif
1x 3 bh 30 30/7
3x 1 pt 100 300/7
1x 1 sdk 40 40/30
Kelebihan:
• mudah dalam pengumpuan data, data dapat
diperoleh dengan dengan inteview standar atau dapat
diisi sendiri oleh responden yang memerlukan waktu
antara 15-30 menit,
• tidak menyebabkan responden terganggu, dan
mudah dalam analisisnya.
• Pengumpulan data diet dengan frekuensi konsumsi
dapat digunakan untuk menggambarkan pola
konsumsi pangan
Kelemahan:
• Kelemahan paling mendasar adalah adanya bias
ingatan, kemungkinan responden lupa tentang
frekuensi yang sebenarnya, hanya sekedar ‘kira-kira’.
PENGOLAHAN
SURVEI KONSUMSI
PENGOLAHAN DATA RECALL
F = (B-Mentah) / (B-Masak)
B-Mentah = (F) X (B-Masak)
B-Masak = (B-Mentah) / (F)
• Cara pemasakan yang berbeda akan diperoleh nilai F
yang berbeda
Keterangan:
• F = Faktor konversi berat mentah masak (BMM) BMj
• B-Mentah = Berat pangan mentah yang dapat dimakan
• B-Masak = Berat pangan masak/olahan
Petunjuk:
1. Gunakan sampel satu rumah tangga
2. Peralatan yang diperlukan adalah alat
timbangan makanan
3. Lakukan penimbangan berat pangan dalam
keadaan mentah sebelum di masak
4. Setelah pangan masak lakukan penimbangan
sekali lagi
5. Isikan hasil penimbangan di daftar
6. Hitung faktor F
BERAT MENTAH MASAK (F)
BERAT BERAT PROPORSI
NO NAMA PANGAN MENTAH (g) MASAK (g) BERAT
MENTAH/MASAK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tugas 5:
PRAKTIKUM RECALL:
• Satu orang berperan sebagai responden dan
satunya sebagai interviewer/petugas survei
(keduanya saling bergantian peran)
• Interviewer menanyakan apa yang dikonsumsi
responden selama 24 jam yang lalu, dimulai dari
pagi (bangun tidur) sampai malam (tidur
kembali).
• Hasil wawancara diisikan dalam Form Recall.
Cara Menghitung Kandungan Zat Gizi
Menggunakan DKBM
(Daftar Komposisi Bahan Makanan)
Kandungan zat gizi bahan makanan dengan menggunakan DKBM :
Keterangan:
• KGij = Kandungan zat Gizi I dari bahan makan j dengan berat B
• Bj = Berat bahan makanan j (gr)
• Gij = Kandungan Gizi I dalam 100 gram BDD bahan makanan
• BDDj = persentase bahan makanan j yang dapat dimakan
Contoh :
• Hitung energi dan vitamin C pisang ambon dengan berat 300 gram
dengan berat yang dapat dimakan (bdd) = 75 %
Jawab :
• Energi = (300/100) X 99 X (75/100)
• = 223 Kkal
Cara Menghitung Kandungan Zat Gizi
Menggunakan DKGJ
(Daftar Komposisi Makanan Jajanan)
Rumus:
Keterangan:
• KGij = Kandungan Gizi I makanan jajanan j dengan berat Bj gram
• Bjd = Berat makanan jajanan j yang tercantum dalam DKGJ
• Gij = Kandungan Gizi makanan jajanan
Contoh :
• Hitung jumlah protein & lemak apabila seseorang mengkonsumsi
kelepon 6 buah dengan berat keseluruhan 75 gram ( 12,5 gam per
buah )
Jawab :
• Kandungan protein = (75/50) X 0,6 gram
= 0,9 gram
Cara Menghitung TKG
(Tingkat Kecukupan Gizi)
Dihitung dengan rumus:
1x 3 bh 30 30/7
3x 1 pt 100 300/7
1x 1 sdk 40 40/30