Anda di halaman 1dari 2

Pada awal tahun 2015 saya mengikuti kegiatan pembentukan karakter dan jiwa

kepemimpinan. Sebelumnya tidak terlintas dalam pikiran saya untuk mengikuti kegiatan semacam
itu karena saya beranggapan bahwa setiap orang sudah memiliki jiwa kepemimpinan tanpa harus
mengikuti kegiatan tersebut. Akhirnya muncul rasa penasaran dalam diri saya apakah karakter dan
jiwa kepemimpinan yang saya miliki sudah cukup dan berdampak positif bagi orang lain, mengingat
banyaknya individu yang kurang memiliki sifat disiplin dan pemimpin saat ini yang hanya
mengandalkan bawahannya untuk meringankan pekerjaannya tanpa mengetahui apa arti
sesungguhnya dari pemimpin yang baik itu sendiri. Hal tersebutlah yang mendasari saya untuk
memperdalam ilmu mengenai jiwa kepemimpinan dan karakter yang baik bagi masyarkat luas.

Kegiatan tersebut dimulai dengan melatih untuk memimpin diri sendiri dengan cara
mendisplinkan diri kita terhadap segala aturan yang mengikat, seperti datang tepat waktu,
mengerjakan tugas yang tidak melewati batas waktu, dan hal lain yang melatih kedisplinan diri kita.
Awalnya saya kesulitan dalam mendisplinkan diri sendiri terhadap aturan-aturan yang mengikat,
dimana saya terlalu fokus terhadp satu permasalahan sehingga mengesampinghkan masalah yang
saya anggap kurang penting. Saya berusaha melawan rasa malas terhadap diri saya untuk disiplin
dalam segala hal baik itu hal yang dianggap penting maupun yang tidak, hinga akhirnya saya
perlahan-lahan mulai dapat mendisplinkan diri saya dalam hal-hal tersebut dan mulai terbiasa.

Setelah berhasil dalam mendisplinkan diri, saya dilatih untuk bagaimana menjadi seorang
pemimpin yang bukan hanya dapat menyelesaikan tugas dengan baik tetapi juga dapat merangkul
setiap anggota atau bawahannya untuk mencapai tujuan bersama. saat pelatihan tahap ini saya
dikelompokkan dengan peserta lainnya untuk menyelesaikan suatu masalah dan setiap kelompok
diberikan kebebasan untuk memilih ketua kelompoknya. Saya pun terpilih untuk menjadi ketua
kelompok. Saat itu saya mulai belajar untuk menjadi pemimpin dan memberikan arahan apa yang
harus dikerjakan oleh anggota kelompok saya dengan membagi tugas dan tujuan yang harus mereka
capai. Tak lupa saya memantau perkembangan tugas yang dikerjakan. Namun, ketika terdapat tugas
yang belum selesai dan batas waktu sudah habis sering saya menyalahkan anggota kelompok
mengenai tanggung jawab mereka dalam mengerjakan tugas yang telah dibagi sebelumnya. Pada
akhirnya saya mengoreksi tindakan yang saya ambil dalam memimpin anggota tersebut. Ternyata
tidak hanya keadilan dalam pembagian tugas saja yang diperkukan, akan tetapi kemampuan
berkomunikasi dan juga kekompakan kelompok diperlukan dalam meraih tujuan bersama.

Pada hari berikutnya saya lebih merangkul kelompok yang saya pimpin dalam menyelesaikan
suatu masalah, seperti mengarahkan untuk saling membantu antar anggota kelompok jika
mengalami kesulitan terlpesa dari tugas yang diberikan pada setiap anggota kelompok. Pada hari
ketiga saya menjadi ketua kelompok mulai tampak peningkatan kekompakan dalam kelompok ini,
yang awalny mereka sibuk dengan tugas mereka masing-masing setelah saya berikan arahan maka
mereka mulai saling membantu jika terdapat anggota kelompok yang mengalami kesulitan. Akhirnya
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas di hari ketiga tanpa melewati batas waktu yang
diberikan. Begitupun dengan hari berikutnya saya berusaha berkomunikasi sebaik mungkin dengan
setiap anggta kelompok mengenai hal-hal apa saja yang harus kita lakukan pertama kali dalam
mencapai tujuan dengan menerima masukan baik atau kurangya terhadap langkah-langkah yang
saya ajukan. Akhirnya kelompok kami pun selalu kompak bila diberi suatu tugas oleh pihak
penyelenggara.

Kegitain ini pun berakhir setelah setiap pesertanya dinilai sudah cukup memiliki karakter dan
jiwa kepemimpinan sehingga siap untuk dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan ini
setiap peserta diberi sertifikat bahwa telah lulus dalam pelatihan pembentukan karakter dan jiwa
kepemimpinan. Saya pun menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama
kegiatan tersebut berlangsung dalam lingkungan sekolah. Setiap saya ditunjuk untuk menjadi ketua
kelompok dalam suatu pelajaran di sekolah, saya merasa mampu untuk merangkul anggota
kelompok dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Saya juga selalu ditunjuk oleh guru
untuk mengoordinasikan siswa di kelas apabila guru tersebut berhalangan hadir. Selain itu, saya juga
dapat menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh guru sebelum waktu batas pengumpulan
tugas berakhir.

Saya merasa adanya perubahan dalam diri saya setelah mengikuti kegiatan pembentukan
karakter dan jiwa kepemimpinan ini. Saya lebih mudah dalam mengoordinasikan sesuatu agar
tertata degan baik dan juga dapat menyelesaikan tugas seblum waktu batas akhir penumpulan. Saya
juga menyadari akan pentingnya jiwa kepemimpinan seseorang dan pernanan komunikasi yang baik
dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai