Anda di halaman 1dari 5

FT UNP Padang Lembaran : Jobsheet 1

Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Administrasi Jaringan


Waktu : 3x 50 Menit Topik : Routing
Kode : Judul : Routing Static

A. Tujuan
1. Mahasiswa mengenal dan memahami konsep routing static pada
jaringan komputer.
2. Mahasiswa mampu menerapkan konsep routing static dalam
melakukan intrkoneksi network.
3. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi perangkat Router.

B. Alat dan Bahan


1. Personal Komputer
2. Kabel UTP mode Cross-Over dan Staright-Trought
3. Router
4. Switch

C. Teori Singkat
Routing merupakan sebuah metode atau proses untuk meneruskan
paket data dari suatu jaringan ke jaringan lain yang berbeda segmen
(berbeda subnet). Proses ini dilakukan pada OSI layer 3 (Network). Pada
Mikrotik, fungsi Routing ini sudah menjadi fitur / fungsi standart dan sudah
ada di paket “System”.

Gambar 1.1. Interkoneksi Network

1
FT UNP Padang Lembaran : Jobsheet 1
Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Administrasi Jaringan
Waktu : 3x 50 Menit Topik : Routing
Kode : Judul : Routing Static

Manfaat Routing
1. Memungkinkan kita melakukan pemantauan dan pengelolaan jaringan
yang lebih baik.
- Pemisahan jaringan menjadi beberapa subnet sesuai kebutuhan.
- Pengembangan jaringan menjadi lebih mudah.
2. Lebih aman (firewall filtering lebih mudah dan lengkap)
- Trafik broadcast hanya terkonsentrasi di subnet yang sama.
3. Jika diimplementasikan pada jaringan wireless, dibutuhkan perangkat
wireless yang mampu melakukan full routing, atau bisa juga
menambahkan router di wireless BTS.
4. Untuk network dengan skala besar, bias menggunakan protocol
Dynamic Routing (RIP/OSPF/BGP)

Tipe Routing
Secara umum, terdapat dua tipe routing sebagai berikut :
1. Dynamic Routes, yaitu routing yang akan dibuat secara otomatis:
- Saat menambahkan IP Address pada interface (Connected Routes)
- Informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti
RIP, OSPF, dan BGP.
2. Static Routes, adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh
user untuk mengatur ke arah mana sebuah koneksi akan dilewatkan.
Default route adalah salah satu contoh static routes.

Gambar 1.2. Routing Table

2
FT UNP Padang Lembaran : Jobsheet 1
Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Administrasi Jaringan
Waktu : 3x 50 Menit Topik : Routing
Kode : Judul : Routing Static

Static Route
Static Routing digunakan untuk melakukan pengaturan arah paket
data yang akan melalui router, yaitu dengan menentukan gateway untuk
dst-address yang spesifik.
Dst-address=0.0.0.0/0 sering disebut sebagai “all destination
address” karena ip 0.0.0.0/0 bisa menggantikan/mewakili semua ip
address. Gateway bisa berupa : IP Address dan Interface (khusus PPP
interface).

Parameter Dasar Routing


1. Destination
Parameter destination bias berupa :
- Host address, ex : 222.124.211.23
- Network address, ex : 202.53.246.0/24
- Semua Network / Semua Host, 0.0.0.0/0
2. Gateway
IP Address gateway, harus merupakan IP Address yang satu subnet
dengan IP yang terpasang pada salah satu interface.
Gateway Interface, digunakan apabila IP gateway tidak diketahui atau
bersifat dinamik (hanya bisa menggunakan interface ber-type PPP).
3. Pref Source
Source IP address dari paket yang akan meninggalkan router, Biasanya
adalah ip address yang terpasang di interface yang menjadi gateway
(juga digunakan untuk proses NAT-Masquerade).
4. Distance
Parameter Beban untuk mengkalkulasi prioritas pemilihan rule routing
yang akan dijalankan router.
Distance merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk
pemilihan (prioritas) rule routing, nilainya (0-255) secara default
tergantung protocol routing yang digunakan:
- Connected routes : 0
- Static Routes : 1

3
FT UNP Padang Lembaran : Jobsheet 1
Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Administrasi Jaringan
Waktu : 3x 50 Menit Topik : Routing
Kode : Judul : Routing Static

- eBGP : 20
- OSPF : 110
- RIP : 120
- MME : 130
- iBGP : 200
Catt : Distance = 255 berarti “Rejected”

Routing Decision
Untuk pemilihan routing, router akan memilih berdasarkan:
1. Rule routing yang paling spesifik dst-address nya menyesuaikan
dengan tujuan paket.
Contoh: destination 192.168.0.128/26 lebih specific dari 192.168.0.0/24
jika tujuan paket menuju ke host ip 192.168.0.130
2. Distance
Router akan memilih yang distance nya paling kecil
3. Round robin (random)

D. Langkah Kerja
1. Bangun Network seperti Gambar 1.3.

Eth1 Eth1
Eth3 Eth1 Eth3

Eth3

Eth1

Eth2 192.168.4.1/24

Gambar 1.3. Topologi Network untuk Routing Static PC

4
FT UNP Padang Lembaran : Jobsheet 1
Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Administrasi Jaringan
Waktu : 3x 50 Menit Topik : Routing
Kode : Judul : Routing Static

2. Konfigurasi masing-masing router sesuai kebutuhan pada topologi


(Boeleh menggunakan Tool Winbox, Telnet, SSH, dll).
3. Tambahkan host / pc client pada setiap Segmen network.
4. Lakukan konfigurasi routing secara manual/static pada masing-masing
router sehingga semua network bisa saling terkoneksi.
5. Semua host pada masing-masing network bisa melakukan akses ke
internet.

E. Evaluasi dan Penugasan


1. Berdasarkan topologi network Gambar 1.3. lakukan modifikasi pada
bagian konfigurasi routing (boleh menghapus entri routing).

2. Terapkan konsep NAT (Network Address Translation) pada network


tersebut sehingga seluruh host bisa melakukan akses ke internet.

3. Lakukan uji koneksi antar segmen.

4. Amati dan bandingkan hasil yang diperoleh antara penggunaan konsep


Routing Static dan NAT.

Anda mungkin juga menyukai