Anda di halaman 1dari 6

Nama : Suci Kartika Putri

NIM : 04011181520036

Kelas : Alpha 2015

Kelompok : A2

ANALISIS MASALAH

1. e. Apa komplikasi yang mungkin terjadi pada presentasi bokong?


Jawab :
Komplikasi pada ibu
a) Perdarahan
b) Robekan jalan lahir
c) Infeksi
Komplikasi pada bayi
a) Asfiksia bayi, dapat disebabkan oleh :
 Kemacetan persalinan kepala (aspirasi air ketuban-lendir)
 Perdarahan atau edema jaringan otak
 Kerusakan medula oblongata
 Kerusakan persendian tulang leher
 kematian bayi karena asfiksia berat.
b) Trauma persalinan
 Dislokasi-fraktur persendian, tulang ekstremitas
 Kerusakan alat vital : limpa, hati, paru-paru atau jantung
 Dislokasi fraktur persendian tulang leher : fraktur tulang dasar kepala ;
fraktur tulang kepala ; kerusakan pada mata, hidung atau telinga ; kerusakan
pada jaringan otak.
c) Infeksi, dapat terjadi karena :
 Persalinan berlangsung lama
 Ketuban pecah pada pembukaan kecil
 Manipulasi dengan pemeriksaan dalam

h. Bagaimana cara menilai BOH?


Jawab :
 Bayi lahir prematur.
 Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR)
 Keguguran (abortus)
 Persalinan tidak lancar / macet
 Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan
 Janin mati dalam kandungan
 Hipertensi pada kehamilan
 DM Gestasional
 Ibu hamil pada usia < 20 tahun atau > 35 tahun.
 Multipara (>4 kali melahirkan)
 Riwayat obstetric dalam jarak dekat (<2 tahun)

4. c. Bagaimana kebutuhan asupan nutrisi yang sesuai pada ibu hamil?


Jawab :
1. Kalori
Kalori pada ibu hamil harus cukup. Jika berlebih akan menyebabkan obesitas dan
hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Jumlah
pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil.
2. Protein
Sumber protein dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau
hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Protein sangat dibutuhkan karena proses
metabolisme meningkat, kebutuhan untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim,
pertumbuhan kelenjar payudara dan untuk penambahan volume darah. Defisiensi
protein dapatkan mengakibatkan kelahiran prematur, anemia, toxaema gravidarum,
dan edema.
3. Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot
dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan
kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau
osteomalasia pada ibu.

4. Zat Besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil membutuhkan kecukupan oksigenasi
jaingan yang diperoleh dai pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin
di dalam sel-sel darah meah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang abnormal
diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari terutama
setelah trimester kedua. Zat besi yang diberikan dap[at berupa fero glukonat, fero
funarat, fero sulfat. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia
defisiensi besi.
5. Asam Folat
Sel-sel darah merah memerlukan asam folat untuk pemetangan sel. Kekurangan
asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.
6. Vitamin
Vit. A diperlukan untuk menambah daya tahan terhadap infeksi. Vit. B kompleks
terdiri dari Vit. B1 (thiamin), riboflavin, as. Nikotin, dan Vit. B6 atau piridoksin. Vit.
B1 bersifat anti neuritis. As. Nikotin bersifat anti pellagra, sedangkan kekurangan
riboflavin (Vit. B12) diantaranya yaitu cheilosis. Ada kemungkinan bahwa
kekurangan Vit. B kompleks dapat menyebabkan perdarahan pada bayi, menambah
kemungkinan perdarahan postpartum dan atrofi dari ovaria. Vit. C selain mencegah
skorbut, penting sekali untuk pertumbuhan janin. Vit. D bersifat anti rakitis, penting
terutama di daerah yang kurang sinar matahari. Vit. E untuk reproduksi dan
pertumbuhan embrio.
7. Air
Wanita hamil harus minum cukup banyak kira-kira 6-8 gelas sehari. Air dapat
menambah keringat dan mengeluarkan racun melalui usus dan ginjal.
8. Minyak ikan
Menghambat produksi thromboxan, sehingga mencegah terjadinya preeklampsia,
mencegah vasokonstriksi pembuluh darah.

5. b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal pemeriksaan laboratorium? 8, 5


Jawab :

Hasil Nilai Rujukan pada Interpretasi dan


Wanita Hamil TM 3 Mekanisme Abnormal
Pemeriksaan

Hb 10,8 g/dl Anemia jika < 11,0 g/dl Anemia

- Jarak kehamilan yang


terlalu dekat dimana
cadangan besi bumil
belum kembali normal
- Asupan besi tidak
adekuat akibat defisiensi
nutrisi
MCV 78 fl 82-98 fl Mikrositik

MCHC 32 g/dl 32-36 g/dl Normal

WBC 11.200/mm3 5.600-16.900/mm3 Normal


Platelet 137.000/ mm3 146.000-429.000/ mm3 Penurunan jumlah platelet
disebabkan karena
meningkatnya
konsumsi/destruksi platelet,
dikarenakan agregasi
platelet yang diakibatkan
kerusakan sel endotel,
penurunan produksi
prostasiklin, proses
imunologis maupun
peningkatan jumlah radikal
bebas.

LDH: 800 U/L 82-524 U/L Kerusakan endotel


mikrovaskular  nekrosis
parenkim disertai deposit
hialin  obstruksi aliran
darah hepar kerusakan
sel hepar enzim hepar
meningkat

SGOT = 88 mg/dl SGOT = 5-40µ/l Meningkat

SGPT = 94 mg/dl SGPT = 10-50 µ/l Pada pasien ini telah


terjadi sindroma HELLP
yang merupakan
komplikasi dari
preeklampsia.

Urinalisis : Tidak ditemukan protein Terjadi proteinuria berat


Proteinuria 4+
Pada kondisi hipertensi
terjadi spasmus arteriola
yang mengakibatkan
menurunnya aliran darah
ke ginjal sehingga terjadi
perubahan pada
glomerulus. Kerusakan
pada sel glomerulus
menyebabkan
meningkatnya
permeabilitas membran
basalis sehingga terjadi
kebocoran plasma dan
timbul proteinuria.

LEARNING ISSUE
Preeklampsia Berat (PEB)
1. Algoritma Penegakan Diagnosis

2. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah rutin
b. Golongan darah, faktor rhesus, dan penyaringan antibodi.
c. Pemeriksaan urin rutin (glukosa, keton, protein, pemeriksaan mikroskopik atas sedimen,
biakan kuantitatif atau penyariangan biokimia untuk adanya basiluria).
d. Pemeriksaan fungsi hati (SGOT dan SGPT) dan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin).
e. Pemeriksaan ultrasonografi.
- usia kehamilan sejak usia 7 hari
­ perkembangan janin
­ kehamilan multiple
­ komplikasi  
Pemeriksaan Laboratorium

a) CBC dan Apusan darah tepi :


1. Anemia Hemolitik Mikroangiopatik
2. Trombositopenia <100.000
3. Hemokonsentrasi sering terdapat pada preeklampsia berat
4. Sistiosit pada Apusan darah tepi
b) Tes Fungsi liver : Kadar enzim Transaminase yang meningkat
c) Kadar serum kreatinin : kadarnya meningkat yang disebabkan penurunan volume
intravaskuler dan penurunan dari GFR
d) Faktor Koagulasi yang abnormal : Peningkatan PT dan aPTT
e) Asam urat :
Hiperurisemia merupakan gambaran laboratorium awal pada preeklampsia berat. Tes
ini memiliki sensitivitas yang rendah yaitu sekitar 0-55%, namum mempunyai
spesifikasi yang tinggi yaitu sekitar 77-95%

Gambaran Radiologi

1. CT-Scan Kepala
Studi menggunakan pemeriksaan ini untuk mendeteksi adanya perdarahan intracranial pada
pasien yang memiliki gejala sakit kepala hebat yang tiba-tiba, defisit neurologis atau kejang
dengan status post-ictal yang memanjang.
2. Ultrasonografi
Pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa status dari fetus yang sama baiknya ketika
memeriksa restriksi pertumbuhan
3. Kardiotokografi
Kardiotokografi merupakan tes standar untuk mengetahui stress fetal dalam rahim dan dapat
memonitor fetus secara menetap. Walapun dapat memberikan informasi yang berkelanjutan,
namun alat ini memiliki kemampuan prediktif yang kurang.

f. Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai