PENDAHULUAN
kelainan (peningkatan atau penurunan) fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi
lipid utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kenaikan kadar trigliserida serta
kadar plasma kolesterol HDL rendah, riwayat penyakit jantung dini pada keluarga,
kardiovaskular yang relatif setara antara populasi Asia dan non-Asia di wilayah
kolesterol total >200 mg/dL adalah 39,8%. Beberapa propinsi di Indonesia seperti
Nangroe Aceh, Sumatra Barat, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau mempunyai
populasi negara barat atau negara di Asia. Mengingat hal di atas, tatalaksana
kardiovaskular.4
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid
yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, Low Density Lipoprotein
B. PATOFISIOLOGI
trigliserid, dan fosfolipid. Oleh karena sifat lipid yang susah larut dalam lemak,
maka perlu dibuat bentuk yang terlarut. Untuk itu dibutuhkan suatu zat pelarut
yaitu suatu protein yang dikenal dengan nama apolipoprotein atau apo protein.
Senyawa lipid dengan apoprotein ini dikenal dnegan nama lipoprotein. Setiap
2
1. Jalur metabolisme eksogen
kolesterol. Selain dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari
hati yang diekskresi bersama empedu ke usus halus. Baik lemak dari
mukosa usus halus, trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas
limfe yang akhirnya masuk ke dalam aliran darah melalui duktus torasikus.
lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas yang dapat disimpan sebagai
sebagian akan diambil oleh hati sebagai bahan untuk membentuk trigliserida
hati.1
3
Gambar 1. Jalur Metabolisme Eksogen
hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dan akan berubah menjadi IDL yang
juga akan mengalami hidrolisis menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang
kolesterol LDL. Sebagian lagi akan mengalami oksidasi yang akan menjadi
sel busa. Makin banyak kolesterol LDL dalam plasma oksidasi makin
banyak dan ditangkap oleh sel makrofag. Beberapa hal yang dapat
4
b. Makin tinggi kadar kolesterol HDL yang bersifat protektif terhadap
oksidasi LDL.1
yang berasal dari usus halus dan hati mengandung apolipoprotein A1. HDL
sebagian kolesterol ester tersebut dibawa oleh HDL akan mengambil 2 jalur.
Jalur pertama akan ke hati sedangkan jalur kedua kolesterol ester dalam
HDL akan ditukar dengan trigliserida dari VLDL dan IDL dengan bantuan
5
Gambar 3. Jalur Reverse cholesterol transpot
C. KLASIFIKASI
berikut:
hipertligliserida primer,
6
2. Dislipidemia Sekunder, yaitu dislipidemia yang disebabkan oleh suatu
interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Walau terdapat bukti hubungan
serupa juga dapat ditemukan pada subjek dengan DM atau sindrom metabolik
7
disebabkan oleh konsentrasi kolesterol HDL rendah dan konsentrasi LDL
tinggi.6
VLDL, dan IDL disebut sebagai kolesterol non-HDL yang pada dasarnya
dengan konsentrasi apoB. Walau tidak ditujukan sebagai target terapi primer,
berbagai studi luaran klinis memeriksa apoB bersama dengan kolesterol LDL.
kardiovaskular lebih baik dari kolesterol LDL terutama pada keadaan di mana
PGK.7,8
8
Peningkatan TG dalam kolesterol VLDL akan mengaktivasi CETP
yang berakibat terjadinya pengayaan kolesterol LDL dan HDL dengan TG.
meningkatkan risiko kardiovaskular tetapi saat ini belum ada penelitian klinis
LDL.9,10
E. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
tahun).11
seseorang pasien., maka NCEP – ATP III membagi tiga kelompok resiko
9
penyakit arteri coroner yaitu mereka dengan resiko tinggi dimasukkan juga
Dikutip dari : Executive Summary of the Third Report of the National Cholesterol
2. Pemeriksaan fisis
misalnya bruit pada arteri karotis atau gambaran klinis penyakit arteri
10
dasar seperti pada kasus sindrom Cushing, Sindrom nefrotik,
3. Pemeriksaan Laboratorium
rumus Friedwald :
Dikutip dari : Executive Summary of the Third Report of the National Cholesterol
11
F. SKRINING
berusia >20 tahun, yang meliputi pemeriksaan kadar kolesterol total, LDL,
HDL, dan trigliserida. Apabila hasil yang didapat normal, maka pemeriksaan
yang sudah mencapai sasaran, skrining dilakukan setiap 1-2 tahun. Apabila
Untuk pemeriksaan kolesterol total, LDL dan HDL, pasien tidak perlu
G. TATA LAKSANA
penilaian jumlah faktor risiko coroner yang ditemukan pada pasien tersebut
12
Tabel 3. Sasaran Kadar Kolesterol LDL Serta Batasan untuk Mulai Perubahan
1. Terapi Nonfarmakologis
ketepatan yang lebih tinggi untuk menilai asupan gizi, perlu dilakukan
penilaian yang lebih rinci, yang biasanya membutuhkan bantuan ahli gizi.
Pada pasien dengan kadar kolesterol LDL atau kolesterol total yang tinggi
sebaiknya mengurangi asupan lemak total dan lemak jenuh (saturated fatty
acid/SAFA), dan meningkatkan asupan lemak tak jenuh rantai tunggal dan
ganda (mono dan poly unsaturated fatty acid/MUFA dan PUFA). Asupan
karbohidrat, alkohol dan lemak perlu dikurangi pada pasien dengan kadar
13
menurunkan trigliserida dan LDL, dan menurunkan berat badan. Setiap
aerobik.3
2. Terapi Farmokologis
dimulai dengan pemberian obat penurun lipid. Saat ini didapat beberapa
derivat asam fibrat, ezetimibe, dan lain-lain namun obat lini pertama yang
yang menurun namun kadar kolesterol LDL belum mencapai sasaran maka
Selain itu, terdapat obat kombinasi dalam satu tablet (Niaspan yang
14
merupakan kombinasi lovastatin dan asam nikotinik) yang jauh lebih
dosis tinggi.1
aman. Obat ini bekerja mencegah kerja enzim HMG CoA Reductase
yaitu suatu enzim di hati yang berperan pada sintesis kolesterol. Dengan
Dengan demikian kadar kolesterol LDL darah ditarik ke hati, hal mana
samping.
15
c. Golongan Asam Nikotinat
jumlah asam lemak bebas. Diketahui bahwa asam lemak bebas ada
dalam darah sebagian akan ditangkap pleh hati dan akan menjadi sumber
demikian asam empedu yang kembali ke hati akan menurun, hal ini akan
16
memacu hati memecahkan kolesterol lebih banyak untuk menghasilkan
yang ringan.
absorpsi kolesterol dari lumen usus halus ke enterosit. Obat ini tidak
diberikan tanpa kombinasi, adalah sakit kepala, sakit perut, dan diare.
dengan dosis yang tergantung dari jenis asam lemak omega -3. Dosis
17
MAxepa yang terdiri atas 18% eicosapentaenoic dan 12% asam
Tabel 4. Obat Penurun Lipid, Jenis, Cara Kerja, Dosis dan Efek Samping.
Dikutip dari : Ginsberg HN, Goldberg IJ. Disorders of lipoprotein metabolism. Harrison’s
18
Gambar 4. Bagian penatalaksanaan dyslipidemia: A. Faktor resiko 0 – 1, B.
19
Dikutip dari : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2005
20
BAB III
KESIMPULAN
kelainan fraksi lipid utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kenaikan kadar
dikenal triad lipid. Faktor resiko aterosklerosis itu sendiri yaitu kebiasaan merokok,
kadar plasma kolesterol HDL rendah, riwayat penyakit jantung dini pada keluarga,
risiko coroner yang ditemukan pada pasien tersebut (risk assessment) untuk
dimulai dengan pemberian obat penurun lipid. Saat ini didapat beberapa golongan
obat yaitu golongan resin, asam nikotinat, golongan statin, derivat asam fibrat,
ezetimibe, dan lain-lain namun obat lini pertama yang danjurkan oleh NCEP-ATP
21
DAFTAR PUSTAKA
22