Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang
terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang
terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan
pendidikan tempatnya belajar. Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah
harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala
sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan peserta didik. Jadwal
waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan
bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.
Persyaratan demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang mengikuti program
ekstrakurikuler pilihan. Meskipun demikian, penilaian tetap diberikan dan
dinyatakan dalam buku rapor. Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi
peserta didik dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Hanya nilai
memuaskan atau di atasnya yang dicantumkan dalam buku rapor.
Sekolah dapat dan perlu memberikan penghargaan kepada peserta didik yang
memiliki prestasi sangat memuaskan atau cemerlang dalam satu kegiatan
ekstrakurikuler wajib atau pilihan. Penghargaan tersebut diberikan untuk
pelaksanaan kegiatan dalam satu kurun waktu akademik tertentu; misalnya pada
setiap akhir semester, akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah
menyelesaikan seluruh program pembelajarannya. Penghargaan tersebut memiliki
arti sebagai suatu sikap menghargai prestasi seseorang. Kebiasaan satuan
pendidikan memberikan penghargaan terhadap prestasi baik akan menjadi bagian
dari diri peserta didik setelah mereka menyelesaikan pendidikannya.
dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
i. Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan
dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j. Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak
diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima
jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut :
a. Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing
kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
b. Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran
program tahunan.
c. Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran
program semesteran.
109
Pelaksana utama pelayanan bimbingan dan konseling adalah Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor. Penyelenggara pelayanan bimbingan dan konseling di
SMK adalah Guru Bimbingan dan Konseling.
Sebagai pelaksana utama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di satuan
pendidikan, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor wajib menguasai
spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional bimbingan
dan konseling, meliputi:
1. Pengertian, tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi pelayana
bimbingan dan konseling professional
2. Bidang dan materi pelayanan bimbingan dan konseling, termasuk di dalamnya
materi pendidikan karakter dan arah peminatan siswa
3. Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan bimbingan dan
konseling
4. Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan bimbingan dan konseling,
termasuk di dalamnya pengubahan tingkah laku, penanaman nilai-nilai
karakter dan peminatan peserta didik.
5. Penilaian hasil dan proses layanan bimbingan dan konseling
6. Penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling
7. Pengelolaan pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling
8. Penyusunan laporan pelayanan bimbingan dan konseling
9. Kode etik profesional bimbingan dan konseling
10. Peran organisasi profesi bimbingan dan konseling
samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk praktik,
dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam
praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri
atas: 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
H. Kenaikan Kelas
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa
116
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana
yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa
yang dipahami dan mampu dikerjakannya.KKM merupakan kriteria ketuntasan
belajar untuk setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan
oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0 - 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator kompetensi normatif dan adaptif adalah 70%.
Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai KKM atau Ketuntasan Belajar
Mengajar diwajibkan melaksanakan Remedial dengan diberi tugas oleh
Bapak/Ibu Guru terkait Kompetensi Dasar yang terdapat Standar Kompetensi
tersebut, sehingga nilai yang diperolehnya mencapai KKM yang ditentukan
I. Kelulusan
Kriteria Kelulusan
Siswa SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan dinyatakan lulus jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK
2. Lulus Ujian Sekolah dengan kriteria sebagai berikut:
a. Tidak memiliki Nilai Sekolah di bawah 60,0
b. Tidak memiliki Nilai Sekolah 60,0 lebih dari 2 (dua) mata pelajaran.
c. Memiliki rata-rata Nilai Sekolah minimal 60,0
3. Formula penghitungan Nilai Sekolah per mata pelajaran adalah:
NS = (∑ NR X 50 %) + (NUS X 50 %)
Keterangan:
NS : Nilai Sekolah
∑NR : Nilai rata-rata semester I s.d. V
NUS : Nilai Ujian Sekolah
4. Formula penghitungan Rata-rata Nilai Sekolah adalah:
Keterangan:
RNS : Rata-rata Nilai sekolah
NS : Nilai Sekolah
Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) adalah bagian dari intervensi Pemerintah
dalam menjamin mutu pendidikan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan. Pelaksanaan UKK bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi
siswa pada level tertentu sesuai Kompetensi Keahlian yang ditempuh selama
masa pembelajaran di SMK. UKK terdiri dari Ujian Praktik Kejuruan yang
121
Target kelulusan
Target kelulusan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran
2018/2019 adalah 100 %. Untuk mencapai target tersebut sekolah menyusun
beberapa program dalam meningkatkan kualitas lulusan langkah diantaranya :
Mengundang Guru Tamu dari Dunia Usaha dan Dunia Industri setiap 3 bulan,
proses pemagangan siswa di Dunia Usaha dan Dunia Industri Pelaksanaan
Pendalaman Materi Ujian Nasional yang dilaksanakan mulai bulan Januari –
Maret 2019, melaksanakan Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer.
Program pasca ujian nasional sebagai antisipasi bagi peserta didik yang belum
lulus ujian, pendalaman materi Ujian Nasional untuk memberikan bekal yang
lebih baik dalam melaksanakan Ujian Nasional Berikutnya, namun bagi yang
tidak mau mengikuti Ujian Nasional berikutnya diarahkan untuk mengikuti
Paket C.
Jika berbicara dalam konteks pembelajaran di kelas, maka saat ini, pendidikan
karakter belum masuk dalam kurikulum yang berdiri sendiri.Pelajaran yang menjadi
rumah utama bagi pendidikan karakter adalah PKn, agama, olahraga, atau bahasa
Indonesia.Ada banyak tema Bahasa Indonesia yang memuat bacaan dengan tema
124
karakter tertentu. Selain melalui mata pelajaran tersebut, pendidikan karakter juga
harus diterapkan di sela-sela pelajaran sehingga saat ini, pada silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus mencantumkan karakter yang diharapkan
pada setiap materi dan pokok bahasan di semua mata pelajaran. Perlu analisis yang
mendalam terhadap suatu konsep materi untuk menentukan karakter yang harus
ditanamkan. Selain itu, perlu kecerdikan dan kreativitas guru dalam menanamkan
nilai-nilai karakter tersebut pada proses pembelajaran.
ditempelkan pada tempat yang strategis sehingga setiap peserta didik mudah
membacanya.
5. Kegiatan rutin
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus-
menerus dan konsisten setiap saat. Kegiatan ini adalah berbaris masuk ruang
kelas, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, mengucapkan salam bila bertemu
dengan orang lain, membersihkan kelas/belajar.
tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan
derajat saling menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi. Pendidikan harus
mengkaitkan proses pendidikan yang berlangsung di sekolah dengan nilai-nilai
yang selalu berubah di masyarakat global. Dengan demikian, sekolah harus
memiliki orientasi nilai, di mana masyarakat tersebut harus selalu dikaji dalam
kaitannya dengan masyarakat dunia.
Kebijakan pendidikan yang berada di antara kebijakan sosial dan mekanisme pasar,
memiliki arti bahwa pendidikan tidak semata-mata di tata dan diatur dengan
menggunakan perangkat aturan sebagaimana yang berlaku sekarang ini, serba
seragam, rinci dan instruktif. Tetapi pendidikan juga di atur layaknya suatu Mall,
adanya kebebasan pemilik toko untuk menentukan barang apa yang akan dijual,
bagaimana akan dijual dan dengan harga berapa barang akan dijual. Pemerintah
tidak perlu mengatur segala sesuatu dengan rinci.
Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh
(holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan
sebagai wirausaha.Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah.
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu
komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum
dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat
merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di
sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek
1. Pendidikan kewirausahaan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran
2. Pendidikan kewirausahaan yang terpadu dalam kegiatan ekstrakulikuler
3. Pendidikan kewirausahaan melalui pengembangan diri
4. Pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan dari teori ke praktik
5. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan ke dalam bahan/buku ajar
6. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui kutur sekolah
7. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui muatan local
Literasi
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi
pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis
sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.
Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta
meningkatkan keterampilan membaca.Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti,
berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap
perkembangan peserta didik.
128
Gerakan Literasi Sekolah ini merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua
warga sekolah baik guru, peserta didik, orang tua/wali murid, dan masyarakat,
sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sehingga membutuhkan dukungan
kolaboratif berbagai elemen.Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa
pembiasaan membaca yang dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca. Guru
membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati.Selain itu program
pojok baca juga cukup efektif meningkatkan minat membaca siswa.
H. Kalender Pendidikan
Terlampir