Digital - 20294580-S-Rainy Alus Fienalia PDF
Digital - 20294580-S-Rainy Alus Fienalia PDF
Lampiran 3
UNIVERSITAS INDONESIA
SKRIPSI
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
2
Lampiran 3
UNIVERSITAS INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
3
Lampiran 3
ii Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
4
Lampiran 3
iv Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
6
Lampiran 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat Jurusan Kesehatan Reproduksi pada Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada masa
penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Tri Yunis Miko Wahyono M.Sc, selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
2. dr. Lely Nurlaely, selaku kepala UPT Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas
yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang saya
perlukan;
3. dr. Yovsyah M.Kes, yang telah bersedia menyediakan waktu untuk menguji
ketika sidang skripsi;
4. Kepala Program Studi Kesehatan Reproduksi beserta seluruh staf pengajar
dan administrasi atas segala fasilitas, bantuan, dan dukungan kepada saya
selama menuntut ilmu di FKM UI
5. Seluruh staf KIA Puskesmas Pancoran Mas yang telah banyak membantu
dalam memperoleh data yang saya perlukan;
6. Orangtua dan keluarga saya yang selalu mendo’akan , memberikan dukungan
material dan moril;
7. Agus Maulana Supriatna dan Agus Aji Maghfiroh yang senantiasa setia
menemani dan memberi dukungan;
8. Teman-teman seperjuangan Kespro 2009 (Nana, Oom, Mba Mai, Iftah, Isni,
Icha, Mba Ika, Bu Rin, Sari, Heny, Friska, Love, Reni) yang selalu
memberikan semangat dan motivasi agar dapat menyelesaikan skripsi tepat
pada waktunya;
v
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
7
Lampiran 3
9. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per
satu. Terima kasih atas bantuannya.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Depok, Januari 2012
Penulis
vi
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
8
Lampiran 3
ABSTRAK
Penduduk telah meningkat tujuh kali lipat selama dua ratus tahun terakhir,
melampaui tujuh miliar pada 2011. Besarnya jumlah penduduk juga tidak tersebar
merata, tercatat tujuh negara 'menguasai' setengah populasi dunia. China berada di
daftar teratas, disusul India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, Pakistan dan
Nigeria.Menurut SDKI (2007) Total Fertility Rate (TFR) di perkotaan sebesar 2,3
sedangkan di pedesaan sebesar 2,8.Penggunaan alat atau cara KB pada kelompok
perempuan berstatus kawin usia 10-49 tahun dan pasangannya secara nasional
adalah 55,85%.Jenis alat KB yang digunakan secara nasional,di dominasi dengan
cara suntik (32,3%) selanjutnya pil (12,8%), AKDR/Spiral (5,1%), sterilisasi
wanita (2,1%), susuk (1,4%), kondom (1,1%) dll. Puskesmas Pancoran Mas 2010
jumlah peserta KB aktif yang memakai metode kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) yaitu IUD 1501 akseptor (12,08%), MOP/MOW 553 akseptor (4,45%),
dan implant 206 akseptor(1,66 %). Tujuan penelitian ini untuk memperoleh
informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas
Kota Depok Tahun 2011. Desain penelitian menggunakan kasus control.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau simple random sampling. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 195 akseptor KB. Enam puluh lima
untuk kelompok kasus yaitu pengguna metode kontrasepsi jangka panjang dan
130 lainnya untuk kelompok kontrol yaitu pengguna non metode kontrasepsi
jangka panjang. Uji statistik menggunakan chi square test. Hasil penelitian
didapatkan ada hubungan antara umur ibu (p value = 0,007 dan OR 2,5), jumlah
anak hidup (p value=0.000 dan OR sebesar 3,9), kelengkapan pelayanan KB (p
value = 0,000 dan OR sebesar 5,6), jarak ke tempat pelayanan KB (p value =
0,001 dan OR sebesar 4,3), biaya penggunaan alat kontrasepsi (p value = 0,000
dan OR sebesar 2,6), pengetahuan tentang MKJP (p value= 0,004 dan nilai OR
sebesar 2.6) dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah
kerja Puskesmas Pancoran Mas.
ABSTRACT
The populations has increased seven times over the last two hundred years,
exceeded seven billion in 2011. The large of population is not distributed evenly,
also recorded seven country ‘master’ half the world’s population. China was in the
top list,followed India, The United State, Indonesia, Brazil, Pakistan, and Nigeria.
According SDKI (2007) total fertility rate (TFR) in urban areas 2.3 while in rural
areas amounted to 2.8. The use of tools or methods in family planning group is
marriedwomen aged 10-49 years and their partners was 55.85% nationally. Types
of contraceptives that are used nationally, dominated by injecting (32.3%) goes on
the pil (12.8%), IUD/Spiral (5.1%), female sterilization (2.1%), implants (1.4%),
condoms (1.1%),etc. Health centers Pancoran Mas 2010 the number of active
family planning participants who wore a long term contraceptives methods
(MKJP) i.e 1501 IUD acceptors (12.08%), 553 (4.45%) MOP/MOW acceptors,
206 (1.66%) implantsacceptors. The purpose of the study to obtain information
about the factor associateda long term contraceptives methods in The Work Area
Community Health CentersPancoran Mas Depok 2011. Research using case-
control design. Sampling was done randomly or simple random sampling. The
number of samples in this study were as many as 195 family planning acceptors.
Sixty five for the cases long term contraceptives method users and 130 other for
the control group of non users of long term contraceptives methods users. Statistic
test using chi square test. The research results obtained there is a relationship
between the mother’s age (p value=0.007, OR=2.5), the number of children living
(p value=0.000, OR=3.9), the number of living children (p value=0.000, OR=3.9),
the completeness of service KB (p value=0.000, OR=5.6), the distance to the
place of service KB (p value=0.001, OR=4.3), the cost of the use of birth control
(p value=0.004, OR=2.6), long term contraceptives methods in The Work Area
Community Health CentersPancoran Mas Depok 2011.
ix Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
11
Lampiran 3
DAFTAR ISI
x Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
12
Lampiran 3
xi Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
13
Lampiran 3
DAFTAR TABEL
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR ISTILAH
xv Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
17
Lampiran 3
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
20
2
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
21
3
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
224
Lampiran 3
perempuan usia 15-49 tahun yang berstatus kawin sebesar 57,91% diantaranya
sedang menggunakan atau memakai KB. (Susenas, 2006)
Penggunaan alat atau cara KB pada kelompok perempuan berstatus kawin
usia 10-49 tahun dan pasangannya secara nasional adalah 55,85%.Kelompok usia
reproduksi 25-39 tahun adalah pengguna KB terbanyak hampir 62 %.Jenis alat
KB yang digunakan secara nasional,di dominasi dengan cara suntik (32,3%)
selanjutnya pil (12,8%), AKDR/Spiral (5,1%), sterilisasi wanita (2,1%), susuk
(1,4%), kondom (1,1%) dll.Presentasi perempuan kawin umur 10-49 tahun yang
menggunakan alat atau cara KB menurut tempat mendapatkan pelayanan KB dan
tempat tinggal adalah di perkotaan: BPS 50,6%,Puskesmas 11,8%, sedangkan
didesa: BPS 53,1% dan sebanyak 13 % di Puskesmas.Secara umum dapat dilihat
bahwa usia rata-rata perkawinan pertama pada usia 20 tahun.Provinsi dengan
presentase perkawinan sangat muda (10-14 tahun) yang paling tinggi adalah
Kalimantan Selatan (9%),Jawa Barat (7,5%), Kalimantan Timur dan Kalimantan
Tengah masing-masing7%.Sebagian besar mempunyai anak 1-2 orang.(Riskesdas,
2010)
Menurut SDKI (2007) Total Fertility Rate (TFR) di perkotaan sebesar 2,3
sedangkan di pedesaan sebesar 2,8.Total Fertility Rate (TFR) Indonesia masih
lebih tinggi daripada TFR Singapura, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Brunei
Darusalam.Sembilan puluh sembilan persen perempuan pernah kawin dan
berstatus kawin mengetahui paling sedikit satu alat atau cara KB yaitu sebesar
masing-masing 98% dan 99%.Sedangkan pengetahuan tentang suatu alat atau cara
KB modern menunjukkan 98%.Alat atau cara KB yang paling populer adalah
suntikan dan pil masing-masing 96% dan 95%.Delapan puluh tiga persen wanita
pernah kawin dan 84% wanita berstatus kawin pernah menggunakan suatu alat
atau cara KB.Alat atau cara KB modern di populer di antara perempuan disemua
kelompok umur. Wanita muda cenderung menggunakan cara KB suntikan, pil,
dan susuk KB, sementara yang lebih tua cenderung memilih alat kontrasepsi
jangka panjang seperti IUD, sterilisasi wanita dan sterilisasi pria.Pemakaian suatu
cara kontrasepsi di daerah perkotaan sedikit lebih tinggi dari daerah pedesaan,
yaitu 63% dan 61%, tetapi pemakaian cara KB modern hampir tidak berbeda baik
di wilayah perkotaan maupun dipedesaan masing-masing sebesar 57% dan
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
5
23
Lampiran 3
58%.Namun demikian terdapat perbedaan dalam variasi alat atau cara KB yang
digunakan.Perempuan perkotaan lebih mengandalkan IUD, kondom, dan
sterilisasi perempuan, sementara wanita pedesaan lebih mengandalkan suntikan
dan susuk KB.Persentase perempuan berstatus kawin menurut alat atau cara KB
yang dipakai menurut daerah tempat tinggal.Diperkotaan sterilisasi wanita (4,0%),
sterilisasi pria (0,2%), pil (13,9%), IUD (6,7%), suntik (28%), susuk (1.8%),
kondom (2.4%),dan MAL (0,0%).Sedangkan dipedesaan sterilisasi wanita (2,3%),
sterilisasi pria (0,2%), pil (12,8%), IUD (3,6%), suntik (34,5%), susuk (3,5%),
kondom (0,5%),dan MAL (0,0%).
Alat atau cara KB modern popular diantara wanita di semua kelompok
umur. Namun demikian, pemakaian kontrasepsi pada wanita yang berumur lebih
muda (15-19 tahun) dan yang berumur tua (45-49 tahun) lebih rendah
dibandingkan yang berumur 20-39 tahun. Wanita muda cenderung menggunakan
cara KB suntikan, pil, dan susuk KB, sementara yang berumur lebih tua
cenderung memilih kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, sterilisasi wanita,
sterilisasi pria. Dibanding dengan data SDKI 2002-2003, pemakaian cara suntikan
mengalami keniakan 4 poin dari 28 persen pada SDKI 2002-2003 menjadi 32
persen pada SDKI 2007, sedangkan pemakain IUD dan implant masing-masing
turun 1 point persen, dari 6 persen pada SDKI 2002-2003 menjadi 5 persen pada
SDKI 2007 dan implant dari 4 persen pada SDKI 2002-2003 menjadi 3 persen
pada SDKI 2001. (SDKI, 2007)
Salah satu strategi dari pelaksanaan program KB sendiri sepertitercantum
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)tahun 2004-2009 adalah
meningkatnya penggunaan metode kontrasepsijangka panjang (MKJP) seperti
IUD (Intra Uterine Device), implant(susuk) dan sterilisasi.(Imbarwati, 2009)
Salah satu sasaran program KB dalam RKP tahun 2011 menargetkan
cakupan pasien baru yang menggunakan MKJP sebesar 12,5% dan pasien aktif
yang menggunakan MKJP sebesar 25%. (Syarief, 2010)
Pada SDKI 2007 Jawa Barat menempati urutan ketiga terbawah dari 6
propinsi di Jawa, persentase perempuan berstatus kawin yang memakai alat atau
cara KB yaitu sebesar 61%.Alat atau cara KB yang digunakan adalah sterilisasi
wanita (1,5%), sterilisasi pria (0,5%), pil (57,6%), IUD (14,6%), suntik (70,3%),
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
6
24
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
7
25
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
26
8
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
27
9
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
28
Lampiran 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10 Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
11
29
11
Lampiran 3
dan pelayanan sangat terbatas, karena banyaknya kesulitan dan hambatan yang
melarang penyebarluasan gagasan keluarga berencana.
Berdasarkan hasil penandatanganan Deklarasi Kependudukan PBB tahun
1967, maka dibentuklah Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) sebagai
lembaga semi pemerintah. Dan pada tahun 1970, ditetapkan sebagai Badan
Pemerintah melalui Keppres no.8 tahun 1970 dan diberi nama badan koordinasi
keluarga berencana nasional (BKKBN) yang bertanggung jawab kepada presiden,
dan bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pengawasan dan penilaian
pelaksanaan program keluarga berencana. (Palti, 2010)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
30
12
Lampiran 3
melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
(Mochtar, 1998)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
13 31
Lampiran 3
2.1.4 Sasaran
2.1.4.1 Pasangan Usia Subur
Pasangan Usia Subur (PUS) merupakan sasaran utama gerakan KB
nasional. PUS adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15-49
tahun. Untuk mendapatkan dampak pada penurunan fertilitas yang tinggi,
sasaran PUS ini ditekankan pada PUS dengan paritas rendah, khususnya PUS
yang berusia muda dan paritas rendah sebagai sasaran prioritas.Sasaran ini
diarahkan untuk menggunakan kontrasepsi efektif terpilih sehingga jumlah
anak yang dilahirkan dapat mendukung pelembagaan norma keluarga kecil
2.1.4.2 Nir PUS
Nir PUS adalah semua anggota masyarakat selain PUS, seperti anak-
anak pra sekolah dan dalam usia sekolah, remaja, orang dewasa yang belum
menikah atau kelompok generasi muda, dan generasi yang lebih tua. Generasi
muda disini sebagai sasaran gerakan KB nasional mempunyai makna dan nilai
strategis dan politis, juga berpotensi untuk menjadi motivator.
2.1.4.3 Sasaran Institusional
Sasaran ini meliputi organisasi-organisai, lembaga kemasyarakatan,
instansi pemerintah dan instansi swasta. Institusi-institusi ini akan terus dibina
dan dimantapkan peranannya hingga secara berangsur-angsur dapat melakukan
alih peran dalam pengelolaan gerakan nasional
2.1.4.4 Sasaran Wilayah
Sasaran wilayah diarahkan untuk dapat mencapai penggarapan program
wilayah paripurna sesuai dengan kondisi pencapaian program, kondisi
pencapaian program, kondisi potensi wilayah dan kondisi geografisnya.
Dengan kata lain, sasaran wilayah ini diutamakan untuk peningkatan
pemerataan penggarapan program.(BKKBN, 1992)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
1432
Lampiran 3
2.2 Kontrasepsi
2.2.1 Pengertian Kontrasepsi
Menurut BKKBN dalam Kusumanigrum (2009) kontrasepsi berawal dari
kata kontra yang berarti mencegah atau melawan,sedangkan konsepsi adalah
pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan.Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma
tersebut.
Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan.(Wiknjosastro, 1998)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
1533
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
1634
Lampiran 3
dari benang sutera. Pada tahun 1934 seorang peneliti bernama Ota dari Jepang
untuk pertama kalinya membuat AKDR dari plastik yang berbentuk cincin.
Penelitian terus dilakukan dan pada tahun enam puluhan mulai dilakukan
penyelidikan terhadap AKDR yang mengandung bahan-bahan seperti tembaga,
seng, magnesium, timah, progesterone, dan lain-lain. Maksud penambahan itu
ialah untuk mempertinggi efektivitas AKDR. Penyelidikan AKDR jenis ini, yang
diberi nama AKDR bioaktif, sampai sekarang masih berlangsung terus.
AKDR adalah suatu alat berukuran kecil, terbuat dari plastik yang dibalut
dengan kawat halus tembaga dengan benang monofilamen pada ujung bawahnya.
Menurut USAID (2003) cara kerjanya dengan menghambat kemampuan
sperma untuk masuk ke tuba falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum
mencapai kavum uteri, memungkinkan untuk mencegah implantasi telus dalam
uterus. Tetapi menurut Winkyosatro (1998) sampai sekarang belum ada orang
yang yakin bagaimana mekanisme kerja AKDR dalam mencegah kehamilan. Ada
yang berpendapat bahwa AKDR sebagai benda yang melarutkan blastosis atau
sperma. Mekanisme kerja AKDR yang dililiti kawat lembaga mungkin berlainan.
Tembaga dalam konsentrasi kecil yang dikeluarkan kedalam rongga uterus selain
menimbulkan reaksi radaang seperti pada AKDR biasa, juga menghambat khasiat
anhidrase karbon dan fosfotase alkali. AKDR yang mengeluarkan hormon juga
menebalkan lendir serniks sehingga pasasi sperma.
Sampai sekarang telah terdapat berpuluh-puluh jenis AKDR; yang paling
banyak digunakan dalam program keluarga berencana di Indonesia ialah AKDR
jenis Lippes loop. AKDR dapat dibagi dalam bentuk yang terbuka linear dan
bentuk tertutup sebagai cincin.
AKDR Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan/ 100 perempuan dalam 1 tahun
pertama ( 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan).
AKDR mempunyai keuntungan yaitu dapat efektif segera setelah
pemasangan, metode jangka panjang, sangat efektif karena tidak perlu lagi
mengingat-ingat, tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, dapat dipasang
segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi), dan
dapat digunakan sampai menopause ( 1tahun atau lebih setelah haid terakhir).
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
17 35
Lampiran 3
Efek samping yang umum terjadi adalah perubahan siklus haid (umumnya
pada 3 bulan petama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan
banyak, perdarahan (spotting) antarmenstruasi, merasakan sakit dan kejang
selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perporasi dinding uterus (sangat
jarang apabila pemasangannya benar), tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS,
perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu, ekspulsi
(pengeluaran sendiri) dapat terjadi untuk sebagian atau seluruhnya.
Komplikasi dari pemasangan AKDR adalah infeksi (terjadi bila alat-alat
yang digunakan tidak disucihamakan atau sudah adanya infeksi yang subakut atau
menahun pada traktus genetalia sebelum pemasangan), perforasi (umumnya
terjadi sewaktu pemasangan walaupun bias terjadi pula kemudian), dan kehamilan
(jika terjadi kehamilan dengan AKDR didalam, tidak akan menimbulkan cacat
pada bayi oleh karena AKDR terletak antara selaput ketuban dan dinding rahin).
AKDR dapat digunakan oleh wanita usia reproduktif, menginginkan
menggunakan kontrasepsi jangka panjang, menyusui, wanita perokok, penderita
tumor jinak payudara, tekanan darah tinggi, pernah menderita stroke, penderita
diabetes, dan penderita penyakit hati atau empedu.
AKDR tidak diperkenankan digunakan oleh wanita hamil, perdarahan
vagina yang tidak diketahui, sedang menderita infeksi alat genital, tiga bulan
terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik,
kelainan bawaan uterus ynag abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri, diketahui menderita TBC pelvik, dan ukuran rongga
rahim kurang dari 5 cm. (Saifuddin, 2003)
Pemasangan AKDR dapat dilakukan pada keadaan haid sedang berlangsung
saat hari-hari pertama atau pada hari-hari terakhir haid, sewaktu postpartum
(secara dini, secara langsung, dan secara tidak langsung), sewaktu postabortum,
dan beberapa hari setelah haid terakhir.
Kelemahan dari penggunaan IUD adalah perlunya kontrol kembali untuk
memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu. Waktu kontrol IUD yang
harus diperhatikan adalah : 1 bulan pasca pemasangan, 3 bulan kemudian, setiap 6
bulan berikutnya, dan bila terlambat haid 1 minggu.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
1836
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
37
19
Lampiran 3
Waktu yang paling baik untuk pemasangan AKBK adalah sewaktu haid
berlangsung atau masa pra ovulasi dari siklus haid, sehingga adanya kehamilan
dapat disingkirkan.
2.2.3.5 Kontrasepsi Mantap (Kontap)
Kontrasepsi mantap adalah pemotongan/pengikatan kedua saluran telur
wanita (Tubektomi) atau kedua saluran sperma laki-laki (Vasektomi).Operasi
tubektomi ada beberapa macam cara antara lain adalah kuldoskopik, kolpotomi,
posterior, laparoskopi dan minilaparatomi.
Cara yang sering dipakai di Indonesia adalah laparaskopi dan
minilaparatomi.Cara kerjanya dengan mencegah pertemuan sel telur dengan
sperma.
Efektivitas kontrasepsi mantap dalam teori sebesar 99,9% tetapi dalam
kenyataannya sebesar 99%.
Keuntungan yang dimiliki oleh kontrasepsi mantap yaitu mempunyai
efektifitas paling tinggi diantara metode kontrasepsi lainnya, mengakhiri
kesuburan selamanya (keberhasilan pembalikan tidak bisa dijamin), tidak perlu
perawatan khusus, dan tidak memiliki kontraindikasi.
Kontrasepsi mantap baik untuk pasangan yang sudah yakin tidak ingin
punya anak lagi, jika hamil akan membahayakan jiwanya dan ingin metode yang
tidak menganggu.
Efek Samping yang ditemukan jarang, ringan, dan bersifat sementara
misalnya bengkak, nyeri, dan infeksi pada luka operasi. Pada vasektomi infeksi
dan epididimitis terjadi pada 1-2% pasien. Pada tubektomi perdarahan, infeksi,
kerusakan organ lain dan komplikasi karena anastesi dapat terjadi. (Saifuddin,
2003)
A. Metode Kontrasepsi MantapMOW(Medis Operasi Wanita)
MOW (Medis Operatif Wanita) / Tubektomi atau juga dapat disebut
dengan sterilisasi. MOW merupakan tindakan penutupan terhadap kedua
saluran telur kanan dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati
saluran telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma
laki laki sehingga tidak terjadi kehamilan, oleh karena itu gairah seks wania
tidak akan turun (BKKBN, 2006)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
2038
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
39
21
Lampiran 3
CALON PESERTA
SYARAT SUKARELA
SYARAT BAHAGIA
SYARAT KESEHATAN
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
22 40
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
2341
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
24
42
Lampiran 3
berdasarkan beban sosial ekonomi yang sekarang ini terasa bertambah lama
bertambah berat.
Menurut Mochtar (1998) kontraindikasi dalam melakukan MOW yaitu
dibagi menjadi 2 yang meliputi indikasi mutlak (peradangan dalam rongga
panggul, peradangan liang senggama akut (vaginitis, servisitis akut), kavum
dauglas tidak bebas,ada perlekatan)dan indikasi relatif (obesitas berlebihan, bekas
laparotomi).
BKKBN (2006) keuntungan dari kontrasepsi mantap ini antara lain:
perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi, tidak mengganggu
kehidupan suami istri, tidak mempengaruhi kehidupan suami istri, tidak
mempengaruhi ASI, lebih aman (keluhan lebih sedikit), praktis (hanya
memerlukan satu kali tindakan), lebih efektif (tingkat kegagalan sangat kecil), dan
lebih ekonomis.
Kerugian dalam menggunakan kontrasepsi mantap (Noviawati dan
Sujiyati, 2009) yaitu antara lain: harus dipertimbangkan sifat permanen metode
kontrasepsi initidak dapat dipulihkan kembali, klien dapat menyesal dikemudian
hari, resiko komplikasi kecil meningkat apabila digunakan anestesi umum, rasa
sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan, dilakukan oleh
dokter yang terlatih dibutuhkan dokter spesalis ginekologi atau dokter spesalis
bedah untuk proses laparoskopi, tidak melindungi diri dari
IMS.(www.digilib.unimus.ac.id)
B. MetodeKontrasepsi MantapMOP(Medis Operasi Pria)
Vasektomi sebenarnya telah dikenal orang sejak lama. Pada abad 19,
para ahli bedah telah melakukan vasektomi untuk tujuan pengobatan:
mencegah infeksi, kelenjar prostat atau pada hipertrofi kelenjar prostat.
(Mochtar, 1998)
Vasektomi adalah tindakan memotong dan penutup saluran mani (vas
deferens) yang disalurkan sel mani (sperma) keluar dari pusat produksinya di
testis.
Vasektomi adalah pemotongan vas deferens, yang merupakan saluran yang
mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis vesikula seminalis. Dengan
memotong vas deferens sperma tidak mampu diejakulasikan dan pria akan
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
25
43
Lampiran 3
menjadi tidak subur setelah vas deferens bersih dari sperma, yang memakan
waktu sekitar tiga bulan. (BKKBN, 2007). Indikasi untuk melakukan vasektomi
yaitu: untuk tujuan kontrasepsi yang bersifat permanen, pengobatan guna
mencegah epididitimis.
Teknik saat melakukan vasektomi adalah dengan menutup duktus
spermatikus (vas deferens) yang dilakukan dengan cara diikat (ligasi), dipotong
(vasektomi), menggunakan klip, cincin, atau brands.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
26
44
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
27
45
Lampiran 3
tersebut perlu untuk mencegah isu yang berhubungan termasuk segi pelayanan
dan efek samping kontrasepsi.
2.4.3 Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan
Program komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) merupakan salah satu
faktor praktis yang dapat diukur bila pelayanan KB tidak tersedia. Beberapa faktor
yang berhubungan dengan pelayanan KB antara lain keterlibatan dalam kegiatan
yang berhubungan dengan KB, pengetahuan tentang sumber kontrasepsi, jarak ke
tempat pelayanan, dan keterlibatan dengan media massa.
Secara ringkas faktor-faktor tersebut dapat dilihat seperti gambar dibawah
ini:
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
46
28
Lampiran 3
FAKTOR SOSIO-
DEMOGRAFI
Pendidikan
Pendapatan
Status Pekerjaan
Perumahan
Status Gizi
Umur
Suku
Agama
FAKTOR SOSIO-
PSIKOLOGI PEMAKAIAN
KONTRASEPSI
Ukuran Keluarga Ideal
Pentingnya Nilai Anak
Laki-Laki
Sikap terhadap KB
Komunikasi Suami Istri
Persepsi Terhadap
Kematian Anak
FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
PELAYANAN
Keterlibatan dalam
kegiatan yang
berhubungan dengan
KB
Pengetahuan tentang
Kontrasepsi
Jarak ke Pusat
Pelayanan
Paparan dengan Media
massa
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
47
29
Lampiran 3
2.5Teori Perilaku
Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi
karena perilaku merupakan resultasi dari berbagai faktor, baik internal maupun
eksternal. Pada garis besarnya perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek yaitu
aspek fisik, psikis dan sosial.
Beberapa teori lain yang telah dicoba untuk mengungkapkan deteminan
perilaku dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan antara lain:
2.5.1 Teori Lawrence Green
Gren mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan.
Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu
faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non behavior
causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor:
Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam
pegetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
Faktor-faktor pendukung (enabling faktor), yang terwujud dalam
lingkungan fisik tersedia atau tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-
sarana kesehatan misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi,
jamban dan sebagainya.
Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap
dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan
kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
3048
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
3149
Lampiran 3
Belief Model (HBM) merupakan model kognitif yang berarti bahwa khususnya
proses kognitif dipengaruhi oleh informasi dari lingkungan. Menurut Health
Belief Model (HBM) kemungkinan individu akan melakukan tindakan pencegahan
tergantung secara langsung pada hasil dari dua keyakinan atau penilaian kesehatan
yaitu ancaman yang dirasakan dari sakit dan pertimbangan tentang keuntungan
dan kerugian (Machfoedz, 2006).
Penilaian pertama adalah ancaman yang dirasakan terhadap resiko yang
akanmuncul. Hal ini mengacu pada sejauh mana seseorang berpikir penyakit atau
kesakitan betul-betul merupakan ancaman bagi dirinya. Asumsinya adalah bahwa,
bila ancaman yang dirasakan tersebut, maka perilaku pencegahan juga akan
meningkat. Penilaian tentang ancaman yang dirasakan ini berdasarkan pada, yaitu:
Ketidak kekebalan yang dirasakan (perceived vulnerability) yang
merupakan kemungkinan bahwa orang-orang dapat mengembangkan
masalah kesehatan menurut kondisi mereka.
Keseriusan yang dirasakan (perceived severity) merupakan orang-orang
yang mengevaluasi seberapa jauh keseriusan penyair tersebut apabila
mereka mengembangkan masalah kesehatan atau membiarkan penyakitnya
tidak ditangani.Penilaian kedua yang dibuat adalah perbandingan antara
keuntungan dan kerugian dari perilaku dalam usaha untuk memutuskan
tindakan pencegahan atau tidak yang berkaitan dengan dunia medis, dan
mencakup berbagai ancaman perilaku, seperti check-up untuk mencegah
atau pemeriksaan awal dan imunisasi (Machfoedz, 2006).
Menurut Kosa dan Robertson yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993),
menyatakan bahwa perilaku kesehatan individu cendrung dipengaruhi oleh
kepercayaan orang yang bersangkutan terhadap kondisi kesehatan yang
diinginkan dan kurang mendasarkan pada pengetahuan biologi. Memang
kenyataannya demikian, setiap individu mempunyai cara yang berbeda didalam
mengambil tindakan penyembuhan atau pencegahan, meskipun gangguan
kesehatannya sama.Pada umumnya tindakan yang diambil berdasarkan penilaian
individu atau mungkin dibantu oleh orang lain terhadap gangguan tersebut.
Penilaian semacam ini menunjukkan bahwa gangguan yang dirasakan oleh
individu menstimulasi dimulainya suatu proses sosial psikologis.Apabila individu
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
3250
Lampiran 3
bertindak untuk mengobati penyakitnya, ada empat variabel yang terlihat dalam
tindakan tersebut, yakni kerentanan yang dirasakan (perceived vulnerability) agar
seseorang bertindak untuk mengobati atau mencegah penyakitnya, ia harus
merasakan bahwa ia rentan(susceptible) terhadap penyakit tersebut dan keseriusan
yang dirasakan (perceived seriousness), tindakan individu untuk mencari
pengobatan dan pencegahan penyakit akan didorong pula oleh keseriusan penyakit
tersebut terhadap individu atau masyarakat, manfaat dan rintangan yang
dirasakan, apabila individu merasa dirinya rentan untuk penyakit yang dianggap
gawat(serius),ia akan melakukan suatu tindakan tertentu, tergantuk pada manfaat
yang dirasakan dari rintangan yang ditemukan, isyarat atau tanda-tanda(cues)
untuk mendapatkan tingkat penerimaan yang benar tentang kerentanan,
kegawatan, dan keuntungan, maka diperlukan isyarat-isyarat yang berupa faktor-
faktor eksternal, misalnya pesan-pesan pada media masa, nasehat atau anjuran
teman atau anggota keluarga lain dari si sakit, dan sebagainya. (Notoatmodjo,
2003).
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
3351
Lampiran 3
anak. Sedangkan pada umur > 30 tahun kontrasepsi yang dianjurkan adalah yang
mempunyai efektivitas tinggi dan dapat dipakai untuk jangka panjang.
Hasil penelitian Pranita (2002) menyatakan terdapat hubungan bermakna
antara umur responden dengan pemakaian kontrasepsi mantap. Responden yang
berumur kurang dari 30 tahun mempunyai peluang lebih tinggi untuk memilih non
kontrasepsi mantap dibandingkan dengan responden yang berumur lebih dari 30
tahun.
Dalam penelitian Yusuf (2002) dinyatakan ada hubungan yang bermakna
antara umur dengan penggunaan MKJP. Pada kelompok responden yang berumur
tua (> 30 tahun) sebagian besar menggunakan MKJP (50%) dibandingkan dengan
kelompok responden yang berumur muda (≤ 30 tahun) yaitu hanya sebesar 11,1%.
Dari nilai OR dapat diketahui bahwa kemungkinan ibu yang berumur tua untuk
menggunakan kontrasepsi MKJP adalah sebesar 8 kali dibandingkan ibu yang
berumur muda.
Hasil penelitian Noor (2002) didapatkan bahwa ada hubungan bermakna
antara umur dengan pemakaian kontrasepsi mantap.
Penelitian Mitra (1999) menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara umur responden terhadap pemakaian kontrasepsi mantap.
Penelitian Amiranty (2003) menyatakan bahwa ada hubungan yang
bermakna pada tiap kelompok umur dengan pemakaian MKJP. Wanita yang
berusia 36-49 tahun memiliki peluang sebesar 10 kali untuk memakai MKJP
dibandingkan wanita yang berusia 15-19 tahun.
2.6.2 Pendidikan Ibu
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk
bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Oleh karena itu
orang yang berpendidikan akan lebih muah menerima gagasan baru. Demikian
pula halnya dengan menentukan pola perencanaan keluarga dan pola dasar
penggunaan kontrasepsi serta peningkatan kesejahteraan keluarga. (Manuaba,
1998).
Pendidikan menunjukkan hubungan yang positif dengan pemakaian jenis
kontrasepsi artinya semakin tinggi pendidikan cenderung memakai kontrasepsi
efektif. Hal itu dikarenakan pendidikan dapat memperluas pengetahuan mengenai
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
3452
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
35 53
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
3654
Lampiran 3
Hasil penilitian Purwoko (2000) dalam Ekarini (2008) jumlah anak hidup
mempengaruhi pasangan usia subur dalam menentukan metode kontrasepsi yang
akan digunakan. Pada pasangan dengan jumlah anak hidup masih sedikit terdapat
kecenderungan untuk menggunakan metode kontrasepsi dengan efektivitas
rendah, sedangkan pada pasangan dengan jumlah anak hidup banyak terdapat
kecenderungan menggunakan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi.
Hasil penelitian Yusuf (2001) menyatakan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara proporsi penggunaan MKJP dengan kelompok responden yang
memiliki jumlah anak hidup yang kecil dengan kelompok responden yang
memiliki jumlah anak yang lebih besar. Responden yang memiliki jumlah anak >
2 orang mempunyai kemungkinan 20x lebih besar untuk menggunakan MKJP
dibandingkan dengan ibu yang mempunyai anak ≤ 2 orang.
Menurut BKKBN (1999) dalam Amiranty (2003), umur dan jumlah anak
yang pernah dilahirkan seorang wanita akan mempengaruhi tingkat pemakaian
kontrasepsi. Wanita dengan umur tinggi yang pada umumnya mempunyai anak
lebih banyak akan cenderung memakai kontrasepsi, terutama untuk membatasi
kelahiran. Sebaliknya pemakaian kontrasepsi pada wanita muda yang belum
mempunyai anak atau yang baru mempunyai anak dalam jumlah sedikit
cenderung ditujukan untuk menjarangkan dan atau menunda kehamilan.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
55
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
38
56
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
57
39
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
4058
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
59
Lampiran 3
BAB 3
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,DAN HIPOTESIS
41 Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
4260
Lampiran 3
Faktor Predisposisi
Umur
Pendidikan
Status Pekerjaan Ibu
Jumlah Anak Hidup
Jumlah Penghasilan
Faktor Pemungkin
Pengunaan
Kelengkapan
Pelayanan KB Metode
Jarak ke tempat Kontrasepsi
pelayanan KB Jangka
Biaya Pemasangan Panjang
alat kontrasepsi (MKJP)
Faktor Ancaman
Pengetahuan Tentang
Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
61
43
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
4462
Lampiran 3
1. Kuat jika
nilai
jawaban >
mean
8. Dukungan Anjuran Wawancara Kuesioner 0. Lemah jika Ordinal
Keluarga darikeluargau nilai
ntuk jawaban≤
memakai KB mean
1. Kuat jika
nilai
jawaban >
mean
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
4563
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
64
46
Lampiran 3
3.3 Hipotesis
1. Ada hubungan antara faktor predisposisi(umur,pendidikan,status pekerjaan ibu,
jumlah anak yang masih hidup, dan jumlah penghasilan,) dengan penggunaan
metode kontrasepsijangka panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran
Mas Kota Depok Tahun.
2. Ada hubungan antara faktor pemungkin (kelengkapan pelayanan KB, jarak ke
tempat pelayanan KB, dan biaya pemasangan alat kontrasepsi) dengan
penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Wilayah Kerja
Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011.
3. Ada hubungan antara faktor isyarat atau tanda (dukungan istri dan dukungan
keluarga) pekerjaan ibu dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011.
4. Ada hubungan antara faktor ancaman(pengetahuan tentang kontrasepsi MOW)
dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Wilayah Kerja
Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
65
Lampiran 3
BAB 4
METODE PENELITIAN
Ya
Kasus
Tidak
Ya
Kontrol
Tidak
47 Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
66
48
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
4967
Lampiran 3
dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Rumus yang digunakan adalah
perhitungan besar sampel pada uji hipotesis terhadap dua proporsi didapatkan
formula rumus sebagai berikut (lemeshow, 1997):
{ [√ ] [√ ] }
Keterangan:
n = Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini
= Proporsi kelompok kontrol yang terekspos
= Proporsi kelompok kasus yang diperkirakan terekspos
P =
{ [√( ) ] [√ ] }
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
5068
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
69
51
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
70
52
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
53
71
Lampiran 3
p<0,05 berarti ada hubungan bermakna, jika nilai p> 0,05 maka tidak ada
hubungan yang bermakna.
Analisis bivariat digunakan untuk menguji hubungan faktor-faktor
resiko terhadap penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang dan
mengetahui besar risiko (odds ratio) paparan terhadap kasus dengan
menggunakan tabel 2x2 sebagai berikut:
Tabel Distribusi Faktor Risiko
Pada Kelompok Kasus dan Kontrol
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
72
Lampiran 3
BAB 5
HASIL PENELITIAN
54 Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
5573
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
74
56
Lampiran 3
Tabel 5.1
Distribusi Responden Menurut Karakteristik Responden
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoranmas Kota Depok Tahun 2011
No Variabel n %
1. Alat Kontrasepsi
Pil 19 9,7
Suntik 111 56,9
Implant/Susuk 16 8,2
IUD 37 19,0
MOW 12 6,2
Jumlah 195 100
2. Metode
Kontrasepsi
MKJP 65 33,3
Non MKJP 130 66,7
Jumlah 195 100
3. Umur
≥ 30 tahun 110 56,4
< 30 tahun 85 43,6
Jumlah 195 100
4. Tingkat
Pendidikan
Pendidikan Lanjut 122 62,6
Pendidikan Dasar 73 37,4
Jumlah 195 100
5. Status Pekerja
Ibu
Bekerja 50 25,6
Tidak Bekerja 145 74,4
Jumlah 195 100
6. Jumlah Anak Jumlah Persentase
Yang Hidup
≥ 3 orang 75 38,5
0-2 orang 120 61,5
Jumlah 195 100
7. Jarak Ke Tempat Jumlah Persentase
Pelayanan
Kontrasepsi
Jauh 168 86,2
Dekat 27 13,8
Jumlah 195 100
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
75
57
Lampiran 3
Tabel 5.2
Distribusi Responden Menurut Karakteristik Responden
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoranmas Kota Depok Tahun 2011
No Variabel n %
8. Biaya Jumlah Persentase
Penggunaan Alat
Kontrasepsi
>10000 76 39
≤10000 119 61
Jumlah 195 100
9. Jumlah Jumlah Persentase
Penghasilan
Tinggi 135 69,2
Rendah 65 30,8
Jumlah 195 100
10. Kelengkapan Jumlah Persentase
Pelayanan KB
Baik 130 66,7
Kurang 65 33,3
Jumlah 195 100
11. Dukungan Suami Jumlah Persentase
Kuat 95 48,7
Lemah 100 51,3
Jumlah 195 100
12. Dukungan Jumlah Persentase
Keluarga
Kuat 97 49,7
Lemah 98 50,3
Jumlah 195 100
13. Pengetahuan Ibu Jumlah Persentase
Tentang MKJP
Tinggi 73 37,4
Rendah 122 62,6
Jumlah 195 100
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
5876
Lampiran 3
Tabel 5.3
Distribusi Responden Menurut Karakteristik Sampel (Data Kontinyu)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoranmas Kota Depok Tahun 2011
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
77
59
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
6078
Lampiran 3
Tabel 5.4
Distribusi Responden Menurut Faktor Predisposisi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoranmas Kota Depok Tahun 2011
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
6179
Lampiran 3
Tabel 5.5
Distribusi Responden Menurut Faktor Pemungkin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoranmas Kota Depok Tahun 2011
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
6280
Lampiran 3
Tabel 5.6
Distribusi Responden Menurut Faktor Isyarat atau Tanda
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoranmas Kota Depok Tahun 2011
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
81
63
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
82
64
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
83
65
Lampiran 3
Tabel 5.8
Distribusi Responden
Menurut Faktor Predisposisi
(Umur Ibu, Pendidikan, Status Pekerjaan Ibu,
Jumlah Anak Hidup, Jumlah Penghasilan)
dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoranmas Kota Depok Tahun 2011
Ya Tidak
(Kasus) (Kontrol)
n % n % n %
Umur 2,5 0,007
≥ 30 tahun 46 70,8 64 49,2 110 56,4 1,32-4,71
< 30 tahun 19 29,2 66 50,8 85 43,6
Jumlah 65 100 130 100 195 100
Pendidikan 1,0 1,000
Pendidikan Lanjut 41 63,1 81 62,3 122 62,6 0,56-1,91
Pendidikan Dasar 24 36,9 49 37,7 63 37,4
Jumlah 65 100 130 100 195 100
Status Pekerjaan 1,0 1,000
Bekerja 17 26,2 33 25,4 50 25,6 0,53-2,05
Tidak Bekerja 48 73,8 97 74,6 145 74,4
Jumlah 65 100 130 100 195 100
Jumlah Anak Hidup 3,9 0,005
≥ 3 orang 39 60,0 36 27,7 75 38,5 2,09-7,34
0-2 Orang 26 40,0 94 72,3 120 61,5
Jumlah 65 100 130 100 195 100
Penghasilan 1,3 0,622
Tinggi 47 72,3 88 67,7 135 69,2 0,65-2,40
Rendah 18 27,7 42 32,3 60 30,8
Jumlah 65 100 130 100 195 100
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
6684
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
85
67
Lampiran 3
Ya Tidak
(Kasus) (Kontrol)
n % n % n %
Jarak 4,3 0,001
Dekat 17 26,2 10 7,7 27 13,8 1,82-9,94
Jauh 48 73.8 120 92,3 168 86,2
Jumlah 65 100 130 100 195 100
Biaya 2.5 0,004
>10000 35 53,8 41 31.5 76 31 1.37-4.67
≤10000 30 46,2 89 68.5 119 69
Jumlah 65 100 130 100 195 100
Kelengkapan Pelayanan 5,6 0,005
Baik 57 87,7 73 56,2 130 66,7 2,48-12,59
Kurang 8 12,3 57 43,8 65 33,3
Jumlah 65 100 100 100 195 100
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
6886
Lampiran 3
5.2.3 Hubungan antara Faktor Isyarat atau Tanda (Dukungan Suami dan
Dukungan Keluarga) dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)
Hasil analisa hubungan dukungan suami dengan penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) diperoleh informasi bahwa diantara
responden yang dukungan suami kuat yang menggunakan metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP) sebesar 30 orang (46,2%), sedangkan yang tidak
menggunakan MKJP sebanyak 65 orang (50%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p
= 0,723 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan secara
signifikan antara dukungan suami dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka
panjang (MKJP).
Hasil analisa hubungan dukungan keluarga dengan penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) diperoleh informasi bahwa diantara
responden yang dukungan keluarga kuat yang menggunakan metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP) sebesar 35 orang (53,8%), sedangkan responden yang
tidak menggunakan MKJP sebanyak 62 orang (47,7%). Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0,510 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan secara signifikan antara dukungan keluarga dengan penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Gambaran hubungan antara faktor isyarat
atau tanda(dukungan suami dan dukungan keluarga)dengan penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada tabel 5.10
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
6987
Lampiran 3
Tabel 5.10
Distribusi Responden
Menurut Faktor Isyarat atau Tanda
(Dukungan Suami dan Dukungan Keluarga)
dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoranmas Kota Depok Tahun 2011
Ya Tidak
(Kasus) (Kontrol)
n % n % n %
Dukungan Suami 0,9 0,723
Kuat 30 46,2 65 50 95 48,7 0,47-1,56
Lemah 35 53,8 65 50 100 51,3
Jumlah 130 100 130 100 195 100
Dukungan Keluarga 1,3 0,510
Kuat 35 53,8 62 47.7 97 49,7 0,70-2,32
Lemah 30 46,2 68 52.3 98 50,3
Jumlah 65 100 130 100 195 100
Ya Tidak
(Kasus) (Kontrol)
n % n % n %
Tinggi 34 52,3 39 30 73 37,4 2,6 0,004
Rendah 31 47,7 91 70 122 62,6 1,38-4,73
Jumlah 65 100 130 100 195 100
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
70 88
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
89
Lampiran 3
BAB 6
PEMBAHASAN
71 Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
7290
Lampiran 3
6.3 Pendidikan
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk
bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Oleh karena itu
orang yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru. Demikian
pula halnya dengan menentukan pola perencanaan keluarga dan pola dasar
penggunaan kontrasepsi serta peningkatan kesejahteraan keluarga. (Manuaba,
1998)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
7391
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
7492
Lampiran 3
6.6Jumlah Penghasilan
Penghasilan sesorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
penerimaan dan pengambilan keputusan terhadap inovasi baru.
Hasil penelitian menunjukkandiantara responden yangberpenghasilan
tinggi yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sebesar 47
orang (72,3%), sedangkan responden yang tidak menggunakan metode
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
93
75
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
7694
Lampiran 3
pengobatan yang telah disepakati, namun jika yang terjadi sebaliknya maka pasien
tersebut akan beralih ke dokter atau pengobatan lain.(Imbalo, 2006)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
95
77
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
96
78
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
7997
Lampiran 3
tersebut. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang.Menurut WHO dalam Kusumawati (2006)
Hasil penelitian ini didapatkandiantara responden yang pengetahuan tinggi
yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sebesar 34 orang
(52,3%), sedangkan responden yang tidak menggunakan metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP) sebanyak 39 orang (30%). Hasil chisquaremenunjukkan
ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan ibu tentang metode
kontrasepsi jangka panjang dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka
panjang (MKJP) dengan p value 0,004. Dari uji statistik juga diperoleh informasi
bahwaresponden yang pengetahuan tentang metode kontrasepsi jangka panjang
tinggi memiliki peluang sebesar 2,6 kali lebih besar untuk menggunakan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Penelitian ini sejalan dengan Yusuf (2001) yang menyatakan bahwa ibu
yang mempunyai pengetahun tinggi memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar
untuk menggunakan MKJP dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan
rendah.
Pengetahuan responden berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan
untuk menerima suatu inovasi. Pengetahuan responden yang tinggi
menggambarkan tingkat wawasan yang lebih luas sehingga lebih memudahkan
untuk menerima inovasi baru dan pengambilan keputusan yang sesuai.
Pengetahuan dapat menggambarkan status ekonomi seseorang dan tingkat
pendidikan seseorang.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
98
Lampiran 3
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Wilayah Kerja
Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2011 dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.Responden yang berumur ≥ 30 tahun yang menggunakan MKJP, ada sebanyak
46 orang (70,8%), sedangkan yang tidak menggunakan MKJP, ada sebanyak 64
orang (49,2%). Dari mereka yang menggunakan MKJP, ada sebanyak 41 (63,1%)
responden berpendidikan lanjut, sedangkan pada kelompok yang tidak
menggunakan MKJP, ada sebanyak 81 orang (62,3%) responden yang
berpendidikan lanjut. Responden bekerja yang menggunakan MKJP sebanyak 17
orang (26,2%), sedangkan responden yang tidak menggunakan MKJP ada
sebanyak 33 orang (2,4%) yang bekerja. Dari meraka yang menggunakan MKJP,
ada sebanyak 39 (60%) responden yang mempunyai anak hidup ≥ 3 orang.
Sedangkan yang tidak menggunakan MKJP, ada sebanyak 36 orang (27,7%) yang
memnpunyai anak hidup ≥ 3 orang. Responden berpenghasilan tinggi yang
menggunakan MKJP, ada sebanyak 47 orang (72,3%), sedangkan responden yang
tidak menggunakan MKJP sebanyak 88 orang (67,7%).
2. Respondenyang jarak ke tempat pelayanan kontrasepsinya dekat yang
menggunakan MKJP, sebanyak 17 orang (26,2%), sedangkan pada kelompok
yang tidak menggunakan MKJP, sebanyak 10 orang (7,7%). Dari mereka yang
menggunakan MKJP, sebanyak 35 (53,8%) responden yang menyatakan biaya
penggunaan kontrasepsi > 10000, sedangkan pada kelompok yang tidak
menggunakan MKJP sebanyak 30 orang (46,2%) responden yang menyatakan
biaya penggunaan kontrasepsi > 10000. Responden yang menyatakan
kelengkapan pelayanan KB baik yang menggunakan MKJP, sebanyak 57 orang
(87,7%), sedangkan pada kelompok yang tidak menggunakan MKJP, sebanyak 73
orang (56,2%).
80 Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
8199
Lampiran 3
7.2 Saran
7.2.1Bagi Puskesmas Pancoranmas
1. Terus meningkatkan kualitas pelayanan KB, dengan mengikutkan tenaga
kesahatan yaitu bidan dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak
terkait seperti persatuan profesi maupun dinas kesahatan. Melakukan pemantauan
dan evaluasi terhadap SOP yang telah ditetapkan secara rutin sehingga dapat
mengetahui secara menyeluruh proses pelayanan yang terjadi.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
100
82
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
101
Lampiran 3
DAFTAR PUSTAKA
83 Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
102
84
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
103
85
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
104
Lampiran 3
Lampiran 1
Umur Ibu
Statistics
Umur Ibu
N Valid 195
Missing 0
Mean 31.48
Median 31.00
Mode 32
Std. Deviation 7.316
Minimum 17
Maximum 56
Descriptives
St at ist ic St d. Error
Umur Ibu Mean 31.48 .524
95% Conf idence Lower Bound 30.44
Interv al f or Mean Upper Bound
32.51
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
105
Lampiran 3
(Lanjutan)
Histogram
40
30
Frequency
20
10
Mean = 31.48
Std. Dev. = 7.316
0 N = 195
10 20 30 40 50 60
Umur Ibu
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
Umur_2 < 30 tahun Count 66 19 85
% wit hin Kb_2 50.8% 29.2% 43.6%
> dari 30 tahun Count 64 46 110
% wit hin Kb_2 49.2% 70.8% 56.4%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
106
Lampiran 3
(Lanjutan)
Pendidikan Ibu
Pendidikan Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak sekolah/tidak
tamat SD 7 3.6 3.6 3.6
SD 22 11.3 11.3 14.9
SLTP 44 22.6 22.6 37.4
SLTA 109 55.9 55.9 93.3
Perguruan Tinggi 13 6.7 6.7 100.0
Total 195 100.0 100.0
Histogram
120
100
80
Frequency
60
40
20
Mean = 3.51
Std. Dev. = 0.91
0 N = 195
0 1 2 3 4 5 6
Pendidikan Ibu
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
107
Lampiran 3
(Lanjutan)
didk_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pendidikan Dasar (<SMA) 73 37.4 37.4 37.4
Pendidikan Lanjut (SMA
dan PT/Ak) 122 62.6 62.6 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
didk_2 Pendidikan Dasar (<SMA) Count 49 24 73
% wit hin Kb_2 37.7% 36.9% 37.4%
Pendidikan Lanjut (SMA Count 81 41 122
dan PT/Ak) % wit hin Kb_2
62.3% 63.1% 62.6%
Chi-Square Tests
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
108
Lampiran 3
(Lanjutan)
Pekerjaan Ibu
Pekerjaan Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Bertani 1 .5 .5 .5
Wiraswasta 21 10.8 10.8 11.3
Pegawai negeri/Swasta 22 11.3 11.3 22.6
Karyawan/buruh 6 3.1 3.1 25.6
Tidak bekerja/IRT 145 74.4 74.4 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kerja_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Bekerja 145 74.4 74.4 74.4
Bekerja 50 25.6 25.6 100.0
Total 195 100.0 100.0
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
109
Lampiran 3
(Lanjutan)
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
Kerja_2 Tidak Bekerja Count 97 48 145
% wit hin Kb_2 74.6% 73.8% 74.4%
Bekerja Count 33 17 50
% wit hin Kb_2 25.4% 26.2% 25.6%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
110
Lampiran 3
(Lanjutan)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 2 1.0 1.0 1.0
1 63 32.3 32.3 33.3
2 55 28.2 28.2 61.5
3 43 22.1 22.1 83.6
4 22 11.3 11.3 94.9
5 6 3.1 3.1 97.9
6 4 2.1 2.1 100.0
Total 195 100.0 100.0
Anak_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0-2 120 61.5 61.5 61.5
> dari 3 75 38.5 38.5 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
Anak_2 0-2 Count 94 26 120
% wit hin Kb_2 72.3% 40.0% 61.5%
> dari 3 Count 36 39 75
% wit hin Kb_2 27.7% 60.0% 38.5%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
111
Lampiran 3
(Lanjutan)
Chi-Square Tests
Alat Kontrasepsi
Alat kontrasepsi yabg diigunakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid pil 19 9.7 9.7 9.7
suntik 111 56.9 56.9 66.7
implant/susuk 16 8.2 8.2 74.9
AKDR/IUD 37 19.0 19.0 93.8
sterilisasi wanita (mow) 12 6.2 6.2 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Non MKJP 130 66.7 66.7 66.7
MKJP 65 33.3 33.3 100.0
Total 195 100.0 100.0
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
112
Lampiran 3
(Lanjutan)
Jumlah Penghasilan
Statistics
Jumlah Penghasilan
N Valid 195
Missing 0
Mean 1913589.7
4
Median 2000000.0
0
Mode 2000000
Std. Deviation 992306.71
4
Minimum 500000
Maximum 7000000
Gaji_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 60 30.8 30.8 30.8
Tinggi 135 69.2 69.2 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
Gaji_2 Rendah Count 42 18 60
% wit hin Kb_2 32.3% 27.7% 30.8%
Tinggi Count 88 47 135
% wit hin Kb_2 67.7% 72.3% 69.2%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
113
Lampiran 3
(Lanjutan)
Chi-Square Tests
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid .50 8 4.1 4.1 4.1
1.00 60 30.8 30.8 34.9
1.50 14 7.2 7.2 42.1
2.00 61 31.3 31.3 73.3
2.50 25 12.8 12.8 86.2
3.00 26 13.3 13.3 99.5
4.00 1 .5 .5 100.0
Total 195 100.0 100.0
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
114
Lampiran 3
(Lanjutan)
Jarak_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Jauh 168 86.2 86.2 86.2
Dekat 27 13.8 13.8 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
Jarak_2 Jauh Count 120 48 168
% wit hin Kb_2 92.3% 73.8% 86.2%
Dekat Count 10 17 27
% wit hin Kb_2 7.7% 26.2% 13.8%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
115
Lampiran 3
(Lanjutan)
Biaya KB
Statistics
Harga_5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <= 10000 119 61.0 61.0 61.0
> 10000 76 39.0 39.0 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
Harga_5 <= 10000 Count 89 30 119
% wit hin Kb_2 68.5% 46.2% 61.0%
> 10000 Count 41 35 76
% wit hin Kb_2 31.5% 53.8% 39.0%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
116
Lampiran 3
Chi-Square Tests
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
117
Lampiran 3
(Lanjutan)
Kelengkapan Pelayanan KB
Statistics
Kelengkapan Pelayanan KB
N Valid 195
Missing 0
Mean 22.62
Median 24.00
Mode 24
Std. Deviation 2.046
Minimum 14
Maximum 24
Lengkap_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang 65 33.3 33.3 33.3
Baik 130 66.7 66.7 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
Lengkap_2 kurang Count 57 8 65
% wit hin Kb_2 43.8% 12.3% 33.3%
Baik Count 73 57 130
% wit hin Kb_2 56.2% 87.7% 66.7%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
118
Lampiran 3
(Lanjutan)
Chi-Square Tests
Dukungan Suami
Statistics
Dukungan Suami
N Valid 195
Missing 0
Mean 8.49
Median 8.00
Mode 3
Std. Deviation 4.264
Minimum 0
Maximum 16
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
119
Lampiran 3
(Lanjutan)
DukSu_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Lemah 100 51.3 51.3 51.3
Kuat 95 48.7 48.7 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
DukSu_1 Lemah Count 65 35 100
% wit hin Kb_2 50.0% 53.8% 51.3%
Kuat Count 65 30 95
% wit hin Kb_2 50.0% 46.2% 48.7%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
120
Lampiran 3
(Lanjutan)
Dukungan Keluarga
Statistics
Dukungan Keluarga
N Valid 195
Missing 0
Mean 5.99
Median 5.00
Mode 3
Std. Deviation 3.511
Minimum 0
Maximum 15
DukKel_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Lemah 98 50.3 50.3 50.3
Kuat 97 49.7 49.7 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
DukKel_2 Lemah Count 68 30 98
% wit hin Kb_2 52.3% 46.2% 50.3%
Kuat Count 62 35 97
% wit hin Kb_2 47.7% 53.8% 49.7%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
121
Lampiran 3
(Lanjutan)
Chi-Square Tests
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
122
Lampiran 3
(Lanjutan)
Peng_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 122 62.6 62.6 62.6
tinggi 73 37.4 37.4 100.0
Total 195 100.0 100.0
Kb_2
Non MKJP MKJP Total
Peng_2 Rendah Count 91 31 122
% wit hin Kb_2 70.0% 47.7% 62.6%
tinggi Count 39 34 73
% wit hin Kb_2 30.0% 52.3% 37.4%
Total Count 130 65 195
% wit hin Kb_2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
123
Lampiran 3
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA
PANJANG (MKJP)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCORANMAS KOTA DEPOK
TAHUN 2011
Informed Consent
Assalammu’allaikum Wr.Wb
Nama saya Rainy Alus Fienalia, mahasiswi Universitas Indonesia sedang
melakukan penelitian untuk melihat FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI
JANGKA PANJANG (MKJP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANCORANMAS KOTA DEPOK TAHUN 2011. Penelitian ini dilakukan
semata-mata untuk kepentingan akademik dan tidak akan berdampak negatif
kepada ibu, bapak ataupun keluarga. Setiap jawaban ataupun penjelasan yang ibu
berikan akan dijaga kerahasiaannya. Wawancara akan berlangsung sekitar 20
sampai 30 menit.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
124
Lampiran 3
(Lanjutan)
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA
PANJANG (MKJP)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCORANMAS KOTA DEPOK
TAHUN 2011
I. Faktor Predisposisi
1. Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Alamat :
2. Pendidikan :
1. Tidak sekolah/tidak tamat SD
2. SD
3. SLTP
4. SLTA
5. Akademi/PT
3. Pekerjaan :
1. Bertani
2. Wiraswasta
3. Pegawai negeri / swasta
4. Karyawan / Buruh
5. Tidak bekerja / IRT
4. Jumlah anakyang hidup…………………….orang
5. Jumlah Penghasilan yang didapat selama satu bulan……………………..rupiah
Faktor Pemungkin
Penggunaan alat Kontrasepsi
6. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi ?
1. Ya
2. Tidak
7. Jika ”ya”....alat kontrasepsi apa yang digunakan ?
1. Kondom
2. Pil
3. Suntik
4. Implant/Susuk
5. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
6. Sterilisasi wanita (Metode Operasi Wanita/MOP)
8. Dimana ibu mendapatkan alat kontrasepsi?
1. Puskesmas
2. Bidan Praktek Swasta
3. Dokter Praktek
4. Rumah Sakit
5. Lainnya
9. Berapa jarak dari rumah Ibu ke tempat pelayanan kontrasepsi ?
...............................Km
10. Berapa lama (dalam menit) ibu tiba di tempat pelayanan kontrasepsi dari rumah
ibu ? ............................................................................menit
11. Apakah Ibu dikenakan biaya untuk mendapatkan alat kontrasepsi ?
1. Ya
2. Tidak
12. Berapa biaya yang Ibu keluarkan untuk mendapatkan alat
kontrasepsi?............................ rupiah
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
125
Lampiran 3
(Lanjutan)
Kelengkapan Pelayanan KB
13. Menurut Ibu apakah di tempat pelayanan KB yang yang ibu gunakan tersedia
lengkap berbagai jenis KB?
1. Lengkap 2. Cukup Lengkap 3. Kurang Lengkap 4. Tidak Lengkap
14. Apakah petugas menanyakan riwayat penyakit Ibu sebelum menggunakan alat
kontrasepsi?
1. Ya 2. Tidak 3. Kurang Tahu 4. Tidak Tahu
15. Apakah petugas menanyakan KB yang pernah dipakai sebelumnya?
1. Ya 2. Tidak 3. Kurang Tahu 4. Tidak Tahu
16. Apakah petugas memberikan penjelasan tentang macam-macam alat kontrasepsi?
1. Ya 2. Tidak 3. Kurang Tahu 4. Tidak Tahu
17. Apakah sebelum menggunakan alat kontrasepsi Ibu petugas menjelaskan tentang
efek samping alat kontrasepsi yang akan Ibu gunakan?
1. Ya 2. Tidak 3. Kurang Tahu 4. Tidak Tahu
18. Apakah Ibu sebelum menggunakan alat kontrasepsi diberi lembar persetujuan
tindakan?
1. Ya 2. Tidak 3. Kurang Tahu 4. Tidak Tahu
Dukungan Keluarga
23. Apakah keluarga mendukung untuk menggunakan alat kontrasepsi ?
1. Sangat Mendukung 2. Mendukung 3. Cukup Mendukung
4. Kurang mendukung 5. Tidak Mendukung
24. Apakah keluarga menyarankan menggunakan alat kontrasepsi tertentu?
1. Ya 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak
25. Apakah Keuarga mengingatkan untuk mengontrol alat kontrasepsi yang
digunakan?
1. Ya 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak
26. Apakah Keluarga mengetahui tentang efek samping dari alat kontrasepsi?
1. Sangat Tahu 2. Tahu 3. Cukup tahu 4. Kurang Tahu 5.Tidak Tahu
Faktor Ancaman
Pengetahuan Tentang MKJP
27. Apakah Ibu mengetahui jenis/macam-macam alat kontrasepsi efektif (MKJP)?
1. Ya 2. Tidak (lanjut ke no 29)
28. Jika Ibu tahu, sebutkan jenis-jenis alat metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)
tersebut?
1. IUD 2. Implant 3. MOW 4. MOP
5. Pil 6. Suntik 7. Kondom
29. Apakah Ibu mengetahui kelebihan atau manfaat dari pemakaian IUD?
1. Tahu 2. Tidak tahu (lanjut ke no 31)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
126
Lampiran 3
(Lanjutan)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
127
Lampiran 3
(Lanjutan)
40. Apa saja efek samping MOW(Steril) tersebut?
1. Perubahan pola haid
2. Nyeri sekitar operasi
3. Perubahan libido
4. Parut diluka operasi
5. Lain-lain………………
42. Menurut Ibu, apakah efek samping diatas berbahaya?
1. Sangat Berbahaya
2. Berbahaya
3. Cukup Berbahaya
4. Kurang Berbahaya
5. Tidak Berbahaya
6. Tidak Tahu
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
128
Lampiran 3
Lampiran 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012
129
Lampiran 3
(Lanjutan)
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang berhubungan..., Rainy Alus Fienalia, FKM UI, 2012