Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN

Nama : Ahmad Mujahid Madaul

NIM : 1.30.12.010

Prodi : Teknik Sipil

1. Contoh Kasus Konstruksi


KLAIM.
Sebuah proyek pembangunan Ruko di daerah BSD (Bumi Serpong Damai) dengan kontrak lump

sum di berikan kepada Penyedia Jasa A. Proyek ini harus selesai pada bulan Desember 2006.

Pada saat pekerjaan galian untuk pondasi dilakukan ternyata terjadi bencana banjir yang

mengakibatkan tanah yang sudah di gali kembali menutup lubang – lubang galian. Sehingga

Penyedia Jasa harus mengulang pekerjaan tersebut dari awal setelah banjir itu surut. Berdasarkan

hal tersebut maka Penyedia Jasa tersebut mengajukan klaim perpanjangan waktu dan tambahan

biaya sebagai berikut :

1. Klaim Perpanjangan Waktu


1. Tambahan waktu untuk mengulang pekerjaan galian.
2. Tambahan waktu untuk pekerjaan lain akibat tertundanya pekerjaan galian
tersebut.
2. Klaim Tambahan Biaya
1. Tambahan biaya karena waktu pelaksanaan berubah
2. Sewa tambahan alat – alat berat untuk mempercepat pekerjaan
3. Biaya tambahan untuk operator alat berat

Oleh karena klaim – klaim tersebut didukung data yang akurat, hampir seluruhnya diterima dan

dibayarkan oleh Pengguna Jasa. Ditambah dengan klaim – klaim lain, seluruh klaim yang

berdasarkan data yang akurat seluruhnya diterima. Dan akhirnya proyek tersebut selesai tepat

waktu yaitu pada bulan Juni 2007 sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

2. JENIS-JENIS KLAIM
A. Scope of Work Claim = tuntutan akibat perubahan lingkup kerja
B. Different Site Condition Claim = tuntutan akibat perubahan kondisi lapangan
C. Delay Claim = tuntutan akibat penundaan pekerjaan
D. Acceleration Claim = tuntutan akibat percepatan

Pembahasan klaim konstruksi


Sebab-sebab timbul klaim

1. Sebab-sebab umum

Komunikasi antara pengguna jasa dan penyedia jasa buruk

Administrasi kontrak yang tidak mencukupi

Sasaran waktu yang tidak terkendali

Kejadian external yang tidak terkendali

Kontrak yang artinya mendua

1. Sebab-sebab dari pengguna jasa

Informasi tender yang tidak lengkap/ sempurna mengenai desain, bahan, spesifikasi

Penyelidikan site yang tidak sempurna/ perubahan site

Reaksi/ tanggapan yang lambat

Alokasi resiko yang tidak jelas

Kelambatan pembayaran

Larangan metode tertentu

1. Sebab-sebab dari penyedia jasa

Pekerjaan yang cacat/ mutu pekerjaan buruk

Kelambatan penyelesaian

Klaim tandingan/ perlawanan klaim

Pekerjaan tidak sesuai spesifikasi

Bahanyang dipakai tidak memenuhi syarat garansi


Klaim dpt terjadi karena sebab-sebab yang datangnya baik dari pengguna jasa (puga) maupun

penyedia jasa (peja) atau sebab-sebab lain. Sesungguhnya ini yang menjd dasar filosofi atau

pandangan bahwa klaim sesungguhnya sesuatu yang wajar terjadi di dunia konstruksi.

Unsur-unsur klaim

Klaim-klaim kon yang biasa muncul dan plng srng tjd adalah klaim mengenai waktu dan biaya

sebagai peruahan pekerjaan.

Namun terkadang peja, disamping mengajukan klaim ut perubahan pekerjaan, jg mengajukan

klaim sebagai dampak terhadap pekerjaan yang tdk berubahà ut menghitung biaya pekerjaan yg

tdk diubah adalah tidak mudah.

Biaya-biaya ut melaksanakan perubahan pekerjaan yg paling biasa tjd :

1. Kenaikan upah tenaga kerja/ tambahan atau upah yang lbh tingi
2. Tambahan material dan peralatan yang diperlukan
3. Tambahan pengawasan, admistrasi dan overhead
4. Tambahan waktu yg perlu ut pelaksanaan
5. Membuka/ mengerjakan kembali pekerjaan
6. Penurunan produktivitas atau efisiensi
7. Pengaruh cuaca
8. Catatan mengenai hambatn-hambatan dan kelambatan2
9. Demobobilisasi dan remobilisasi
10. Penanganan material yang berlebiahan
11. Biaya-biaya lembur dan waktu kerja
12. Lembur yang berlebihan, yang mengarah penurunan produktivitas
13. Salah penempatan peralatan
14. Penumpukan pd tempat kerja
15. De-efisiensi dari jenis pekerjaan

Kategori klaim

Klaim dapat dikategorikan 3 :

1. Dari pengguna jasa terhadap penyedia jasa

Pengurangan nilai kontrak

Percepatan waktu penyelesaian pekerjaan

Kompensasi atas kelalaian peja

1. Dari penyedia jasa terhadap puja

Tamabahan waktu pelaksanaan pekerjaan

Tambahan kompensasi
Tambahan konsesi atas pengurangan spesifikasi teknis atau bahan

1. Dari sub peja atau pemasok bahan terhadap peja utama

Jenis-jenis klaim

1. Klaim tambahan biaya dan waktu

Keterlambatan penyelesaian pekerjaan à tambahan waktu dan biaya

1. Klaim biaya tak langsung (ovrhead)

Keterlambatan penyelesaian pekerjaan à tambahan waktu dan biaya

1. Klaim tambahan waktu (tanpa tambahan biaya)


2. Klaim kompensasi lain

Proses penangana klaim à tugas

Cara-cara menyelesaikan sengketa konstruksi

Klaim bukanlah tuntutan atau gugatan yang sudah dianggap benar karena klaim tidak selalu dapat

diselesaikan atau dipaneuhi. Apabila klaim tidak dilayani, berarti telah terjadi sengketa antara

pihak yang berkontrak.

Sengketa konstruksi dapat timbul karena antara la in: klaim yang tidak dilayani, misalnya

kelambatan pembayaran, kelambatan penyelesaian pekerjaan, perbedaan penafsiran dokumen

kntrak, ketidakmampuan baik teknis maupun manajerial dr para pihak.

Pengertian sengketa

Sengketa konstruksi adalah sengketa yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan suatu usaha

jasa konstruksi antara pihak-pihak yang tersebut dalam kontrak konstruksi. (construction dispute)

Sengketa konstruksi dapat diselesaikan melalui beberapa pilihan yang disepakati oleh para pihak :

1. Badan peradilan (pangadilan), atau


2. Arbitrase (lembaga atau ad hoc), atau
3. Alternatif penyelesaian sengketa (konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi)

Anda mungkin juga menyukai