pada ½ perioda positif D1dan D2 dibias maju; D3 dan D4 dibias
mundur; sedangkan pada ½ perioda negatif D3 dan D4 dibias maju ; D1 dan D2 dibias mundur; arus mengalir pada beban dengan arah yang sama, sehingga menghasilkan arus DC gelombang penuh FILTER INPUT-CHOKE • Output penyearah rata-rata adalah tegangan DC yang berdenyut. Penggunaan output seperti ini hanya terbatas untuk mengisi baterei, menjalankan motor DC dan beberapa pemakaian lainnya. • Yang benar-benar dibutuhkan adalah untuk sebagian besar rangkaian – rangkaian elektronika adalah tegangan DC dengan nilainya yang konstan sama seperti tegangan dari baterai. • Untuk merubah sinyal setengah gelombang dan gelombang penuh menjadi tegangan DC yang konstan maka kita harus memfilter atau meratakan perubahan AC. a. Rangkaian filter input-choke
b. Output
c. Rangkaian ekivalen dc d. Rangkaian ekivalen ac
Ide Dasar
• Gambar (a) menunjukkan penyearah gelombang penuh
menggerakkan choke, kapasitor dan resistor beban. Sinyal gelombang penuh yang keluar dari penyearah mempunyai komponen DC (ini yang diinginkan) dan komponen AC (yang tidak diinginkan). • Choke mengizinkan komponen DC melaluinya dengan mudah karena 𝑋𝐿 adalah nol untuk DC atau arus konstan. Karena kapasitor terbuka pada frekuensi nol, semua arus DC yang keluar dari choke mengalir melalui resistansi beban 𝑅𝐿 • Komponen AC yang keluar dari penyearah mempunyai frekuensi 120 Hz. Choke menghalangi komponen AC ini karena 𝑋𝐿 pada frekuensi ini tinggi. • Setiap arus AC yang sanggup melalui choke, lebih suka melewati kapasitor ( 𝑋𝐶 sangat rendah) daripada melalui 𝑅𝐿 . Choke dan kapasitor berlaku sebagai pembagi tegangan AC yang mengurangi komponen AC. • Pada frekuensi nol resistansi choke yang seri dengan resistansi beban, membentuk pembagi tegangan seperti pada gambar c. Biasanya R jauh lebih kecil daripada 𝑅𝐿 , oleh sebab itu hampir semua tegangan DC mencapai beban. RIPPLE OUTPUT • sinyal gelombang penuh mempunyai frekuensi 120Hz. Setelah difilter, sinyal 120 Hz nampak sangat dilemahkan seperti pada gambar .
• Komponen AC yang tidak diinginkan ini disebut ripple (riak).
• Ripple adalah fluktuasi yang ditambahkan pada komponen DC. • Ripplenya kecil karena 𝑋𝐿 jauh lebih besar dari 𝑋𝐶 , dan 𝑋𝐶 jauh lebih kecil daripada 𝑅𝐿 . Untuk keadaan ini, rangkaian berlaku seperti pembagi tegangan AC pada gambar dan ripple output diberikan oleh : 𝑋 𝑉𝑟 = 𝑋𝐶 𝑉′𝑟 𝐿 Biasanya 𝑋𝐶 / 𝑋𝐿 lebih kecil dari 0.01. • (gelombang penuh)
• sinyal gelombang penuh lebih disukai daripada sinyal
setengah gelombang karena frekuensi ripplenya 120 Hz dan bukan 60 Hz, hal ini berarti bahwa penyearah gelombang penuh dapat menggunakan L dan C yang lebih kecil. • Jika tidak dinyatakan,dari sekarang penyearahannya adalah penyearah gelombang penuh ((tap-tengah (CT) atau jembatan)). FAKTOR RIPPLE • Faktor ripple adalah figure of merit (bilangan yang digunakan untuk perbandingan) untuk pencatu daya. Dalam persen didefinisikan :
• Secara umum makin rendah r makin baik
INDUKTANSI KRITIS • Untuk bekerja selayaknya, filter input-choke memerlukan arus choke selama seluruh siklus. Jika choke terlampau kecil, kondisi ini tak dapat dipenuhi. • Induktansi kritis adalah induktansi minimum yang memberikan filtering yang baik. Induktansi kritis untuk 𝑅𝐿 penyearah gelombang penuh : 𝐿𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 1000 Latihan soal 1. Jika pencatu daya memberikan tegangan DC 10 V dengan ripple 0.5 V efektif. Hitung faktor ripplenya!
2. Tegangan yang diberikan pencatu daya 25V dengan ripple 1
mV,berapa faktor ripplenya?
3. Pada sinyal gelombang penuh pada input choke mempunyai
puncak 25,7 V dan harga rata-rata 16.4 V. Jika choke mempunyai resistansi 25Ω , berapakah tegangan output DC?ripple output?faktor ripple? (L =10H, C = 500𝜇𝐹, 𝑅𝐿 = 750 Ω ) FILTER INPUT-KAPASITOR • Filter input-choke baik sekali untuk memperlemah ripple, tetapi choke banyak mengambil tempat dan mahal .
• Gambar menunjukkan filter input-kapasitor
Ketr: a. Rangkaian filter input-kapasitor b. Selama ¼ siklus pertama c. Setelah sedikit saja melewati puncak positif d. Tegangan output dc dengan ripple setengah gelombang e. Output dari rangkaian gelombang penuh • Digunakannya kapasitor sebagai pengganti choke, mengubah operasi dari deteksi rata-rata menjadi deteksi puncak. • Selama ¼ periode pertama tegangan input, dioda dibias forward. Secara ideal seperti saklar tertutup (gambar b). • Karena dioda menghubungkan sumber secara langsung pada kapasitor, kapasitor dimuati sampai tegangan puncak 𝑉𝑝 . • Setelah sedikit saja melewati puncak positif, dioda berhenti konduksi , yang berarti saklar terbuka seperti gambar c. • Karena kapasitor mempunyai +𝑉𝑝 volt. Dengan tegangan sumber yang sedikit kurang dari +𝑉𝑝 , kapasitor akan coba memaksa arus kembali melalui dioda. Hal ini akan membias reverse dioda. • Dioda off maka kapasitor mulai mengosongkan diri melalui resistansi beban 𝑅𝐿 . Inilah kunci penyearah puncak (disebut juga detektor puncak). Konstanta waktu 𝑅𝐿 C jauh lebih besar daripada periode T sinyal input. Oleh sebab itu kapasitor akan kehilangan sedikit dari muatannya. • Dekat puncak input positif berikutnya, dioda akan on dan mengisi kapasitor kembali. Output • Gambar b menunjukkan bentuk gelombang output yang kita peroleh dengan filter input-kapasitor. • Tegangan maksimum sama dengan 𝑉𝑃 . Jika dioda off, kapasitor membuang muatannya melalui resistansi beban. • Dengan konstanta waktu RC yang panjang berkurangnya output hanya sedikit • Dekat puncak positif berikutnya, dioda akan on. Ini akan mengganti kehilangan muatan kapasitor dan tegangan output naik menjadi 𝑉𝑃 . • Sinyal pada gambar b hampir merupakan tegangan konstan. Bedanya dengan tegangan DC murni hanya pada ripple kecil yang disebabkan oleh pengisian dan pengosongan kapasitor. • Makin kecil ripple makin baik. • Penyearahan dengan tap-tengah dan jembatan yang kemudian diberikan pada kapasitor menghasilkan penyearahan puncak yang lebih baik kapasitor dimuati dua kali lebih sering. • (gambar c) Hasilnya ripple lebih kecil dan tegangan output dc lebih mendekati tegangan puncak. Penyearah setengah gelombang :
0,00833 Vdc VP 1 R C L 0,0048VP Vr RLC