Anda di halaman 1dari 2

Universitas Indonesia (UI) sedang memiliki hajatan besar untuk memilih Rektor.

Proses pemilihan
pemimpin tertinggi pada lembaga pendidikan ini telah dimulai sejak Juli lalu, dan akan berakhir pada
September mendatang.

Sejumlah tokoh dan akademisi pun turut mendaftar dalam agenda lima tahunan ini. Mereka masing-
masing membawa visi-misi untuk memajukan UI ke depannya.

Sebagaimana diberitakan, saat ini telah ada 21 kandidat yang dinyatakan lolos oleh Panitia Penjaringan
dan Penyaringan Calon Rektor UI (P3CR UI).

Dalam tahap ini, setiap kandidat berusaha 'mengambil hati' para pemangku kepentingan di lembaga
pendidikan tersebut agar terpilih menjadi Rektor.

Inilah ajang adu kapasitas pribadi, kinerja, dan pengalaman untuk memimpin universitas terbesar di
Indonesia.

Diantara nama-nama yang lolos tersebut, terdapat beberapa tokoh yang sudah dikenal oleh publik.
Sebagian diunggulkan karena memiliki kans yang kuat untuk menang, namun ada juga kandidat yang
diprediksi akan menjadi 'kuda hitam'.

Istilah 'kuda hitam' di sini merujuk pada pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti,
"peserta pertandingan (perlombaan) yang semula tidak diperhitungkan akan menang tapi akhirnya
menjadi pemenang".

Siapa saja kandidat tersebut?

Pertama, Profesor Rosari Saleh. Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA)
ini menjadi salah satu kandidat Rektor UI yang patut diperhitungkan.

Sebelumnya, Prof Rosari Saleh menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi.

Beliau layak disebut sebagai 'kuda hitam' karena kemampuan akademiknya yang mumpuni, kemampuan
manajerialnya yang handal dan jejaring (networking) yang kuat. Beliau seorang Profesor perempuan
yang memiliki kapasitas internasional dan rekam jejak yang panjang dalam pengelolaan UI.

Di samping itu, Prof. Rosari Saleh juga dikenal sebagai peneliti yang produktif, hal ini seiring dengan visi
UI yang akan menjadi lembaga pendidikan berbasis riset kelas dunia.

Dengan seluruh kapasitas yang dimilikinya, Prof. Rosari layak menjadi penantang kuat bagi kandidat
lainnya untuk menjadi Rektor UI.

Kedua, Prof. Bambang Wibawarta. Mantan Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) ini juga bisa dianggap
sebagai kuda hitam dalam percaturan Pilrek UI tahun ini.
Prof. Bambang saat ini memangku jabatan sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
Pengalamannya cukup panjang dalam berbagai jabatan, sehingga memiliki kans yang kuat untuk
menduduki posisi Rektor UI.

Prof. Bambang memiliki visi-misi UI SMART, yakni Universitas Indonesia, Sinergi yang Menginspirasi
dalam Aksi Riil Terintegrasi. Dengan langkah tersebut, beliau yakin akan membawa UI menjadi Guru
Bangsa Indonesia.

Ketiga, Prof. Hikmahanto Juwana. Nama Guru Besar FH UI ini patut dilihat sebagai salah satu penantang
kuat sebagai calon Rektor UI. Nama yang tenar dianggap bisa menjadi pembuka kans baginya untuk
memenangkan posisi Rektor UI.

Prof. Hikmahanto Juwana saat ini pernah menjadi Dekan FH UI. Dan saat ini menjabat sebagai Staf Ahli
Menteri (eselon I/b) pada Kemenko Perekonomian dan juga Staf Khusus Menlu. Saat ini saya menjabat
sebagai anggota Badan Supervisi Bank Indonesia.

Keempat, dr. Agustin Kusumayati M.Sc, Ph.D. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini juga
layak menjadi salah satu kuda hitam dalam Pilrek UI.

Pengalamannya terentang dari Ketua Program Studi hingga menjabat sebagai Dekan telah memberikan
modal untuk memimpin lembaga sebesar UI.

Kemampuan manajerial yang handal, ditopang dengan pengalaman yang panjang cukup menjadikan
beliau layak mengemban jabatan tertinggi di UI.

Itulah sejumlah nama dari 21 calon Rektor terjaring yang patut dipehitungkan dalam Pilrek UI tahun ini.
Mereka merupakan nama-nama yang banyak bekerja di tengah hiruk pikuk pengelolaan UI sejak lama.

Kandidat yang memiliki kapasitas akademik mumpuni, kinerja yang baik, rekam jejak yang panjang, dan
jaringan yang luas patut diberikan tempat dalam Pilrek UI saat ini. Tidak hanya sekadar mendompleng
nama besar dan kedekatan dengan para pejabat saja.

Siapapun yang terpilih menjadi Rektor UI, kita ingin mereka yang memang memenuhi kriteria tersebut.
Dengan begitu, semoga Universitas Indonesia benar-benar menuju kampus yang bisa dibanggakan oleh
bangsa ini.

Anda mungkin juga menyukai