Diselenggarakan oleh
KOLL DIKTI WiILAYAH VI JAWA TENGAH
BEKERJA SAMA DENGAN UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Tanggal 5 – 8 Agustus 2019
Oleh;
DR.H.Endar Susilo, SH., MH.
Universitas Wahid Hasyim Semarang
i
PENGESAHAN TUGAS AKHIR LOKAKARYA AA
Tugas akhir lokakarya Applied Approach (AA) ini telah dinilai oleh Tim Fasilitator dan
memenuhi syarat kelulusan lokakarya PEKERTI / AA yang diselenggarakan oleh
Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah pada tanggal 5 – 8 Agustus 2019.
Prof.Dr.Sunandar,M.Pd,
NIP. 196208151987031002
ii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis
sehingga laporan “TUGAS AKHIR LOKAKARYA APPLIED APPROACH (AA) 5 – 8 Agustus
2019 ” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang
tidak ternilai besarnya. Setelah mengikuti Applied Approach (AA) yang ditetapkan, maka dalam
memenuhi kewajiban sebagai peserta pelatihan adalah menyusun laporan tugas akhir. Semoga
apa yang telah penulis lakukan selama ini menjadi hasil yang optimal dan memberikan hasil yang
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi perkembangan pendidikan dewasa pada umumnya.
Kami ucapkan terima kasih yang sebasar-besarnya kepada para fasilitator dan panitia
Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah yang telah membagikan ilmu dan waktunya kepada kami, yaitu:
1. Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd.Kons.
2. Prof. Dr. Sunandar, M.Pd.
3. Dr.Peni Pujiastuti, M.Si
4. Wawan Laksito YS, S.Si, M.Kom
5. Dra.Intan Indiati, M.Pd
Penulis menyadari bahwa dalam Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun sehingga dapat dijadikan perbaikan. Serta penulis memohon maaf atas
semua kesalahan yang terjadi dan akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat sebagaimana fungsinya.
iii
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………..…iv
KONTRAK PERKULIAHAN………………………………………………………………………………..8
BAHAN AJAR……………………………………………………………………………………………….14
ALTERNATIF ASSESMENT………………………………………………………………………………28
PENGEMBANGAN KURIKULUM………………………………………………………………………...65
iv
REKONSTRUKSI MATA KULIAH
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019
1
TAHAP EVALUASI
1. SASARAN EVALUASI
Penekanan rekonstruksi mata kuliah ini ada pada unsur proses, khususnya metode
pembelajaran, dan unsur evaluasi hasil belajar.
2. HASIL EVALUASI
Hasil evaluasi matakuliah Kapita Selekta Hukum Pidana pada akhir semester genap
2018/2019 diperoleh informasi sebagai berikut :
a. Mahasiswa cenderung pasif dan kurang inisiatif dalam sesi perkuliahan
b. Mahasiswa terkesan kurang memperhatikan dosen ketika mengajar
c. Tugas akhir belum dikerjakan secara maksimal, hasil penelitian terlalu sederhana,
hanya copy paste, dan hasil tugas akhir antara mahasiswa satu dengan yang
lainnya cenderung sama
d. Pengumpulan tugas akhir terlambat dan sebesar 28,6% mahasiswa tidak
mengumpulkan
2
TAHAP REKONSTRUKSI
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Lama :
Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai hukum pidana yang masuk dalam selected
issue Kapita Selekta Hukum Pidana
Baru :
Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis, dan mencari cara penyelesaian secara
advokasi berbagai hukum pidana yang masuk dalam selected issue Kapita Selekta
Hukum Pidana
Alasan Perubahan :
Meningkat kemampuan, pemahaman, berpikir kritis dan daya analisis mahasiswa
dalam memngurai masalah yang ada dalam selected issue serta tata cara penyelesaian
atau beradvokasi
3. MATERI PERKULIAHAN
Seluruh pokok / sub-pokok bahasan yang dipelajari untuk mencapai capaian
pembeajaran mata kuliah, yakni :
a. Ruang lingkup Kapita Selekta Hukum Pidan
b. Tindak Pidana Korupsi
c. Pelanggaran HAM berat
d. Tindak Pidana Narkoba
e. Tindak Pidana Anak
f. Pembaharuan Hukum Pidana
g. Tindak Pidana Perdangan orang
3
h. Tindak Pidana KDRT
i. Tindak Pidana keamanan Negara
Sumber materi :
1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM dan
Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;
2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003 ;
4
15. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan orang ;
4. STRATEGI PERKULIAHAN
Berdasarkan rencana pemecahan masalah diatas, maka dapat disusun strategi
perkuliahan sebagai berikut :
a. Dari 14 pertemuan, paling tidak lebih dari setengahnya menggunakan metode
pembelajaran seperti problem based learning, discovery learnig, group
discussion, dan pendekatan saintifik. Tujuannya untuk membuat mahasiswa
lebih aktif dan komunikatif dalam sesi perkuliahan
b. Pada awal perkuliahan dosen selalu memberikan motivasi kepada mahasiswa
secara berkelanjutan untuk meningkat antusiasme mahasiswa
c. Pada awal perkuliahan, dosen menekankan kontrak perkuliahan
d. Memberikan sesi tanya jawab, small discussion lebih banyak
e. Penggunaan media pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif
5
d. Penilaian dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
A ≥80 4,0
AB 75 – 79 3,5
B 70 - 74 3,0
BC 65 -69 2,5
C 60 -64 2,0
CD 55 – 59 1,5
D 50 – 54 1,0
E <50 0
6
DIAGRAM ANALISIS INSTRUKSIONAL
Mampu menganalisis masalah yang berkaitan dengan selected issue Kapita Selekta
Hukum Pidana dan memecahkan cara penyelesaianya secara advokasi
Entry
Kapita Selekta Hukum Pidana Behaviour
7
KONTRAK PERKULIAHAN / PEDOMAN PERKULIAHAN MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019
8
KONTRAK PERKULIAHAN
Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sedang
terjadi dalam masyarakat serta menjelaskan berbagai perkembangan peraturan perundang –
undangan baru dibidang hukum pidana.
Kapita selekta hukum pidana merupakan kumpulan hukum pidana yang terseleksi, didasari oleh
beberapa pertimbangan :
1.perkembangan hukum pidana formil, materiil.
2. perkembangan globalisasi khusus kepidanaan
3. aktualisasi pada masa sekarang.
Kapita Selekta Hukum Pidana sebagai salah satu mata kuliah konsentrasi hukum pidana yang
mengkaji tentang berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sering terjadi dalam
kehidupan masyarakat, serta mengkaji berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan
baru di bidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan perundang – undangan yang
belum masuk ke dalam ranah mata kuliah – mata kuliah lain.
9
b. Kemampuan Akhir (KA)
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan akan dapat memahami dan menguasai:
1. Ruang lingkup Kapita Selekta Hukum Pidana
2. Tindak pidana korupsi dan sejarah perundang-undangan TPK
3. Tindak Pidana Terorisme dan Aspek Hukumnya
4. Hukum pidana yang berkaitan dengan anak
5. Mengenal Rancangan KUHP
6. Pemberlakuan Pidana Cambuk di Nangroe Aceh Darrussalam
7. Psikotropika dan Narkotika
8. Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga
9. Aspek Hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafficking)
10. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat
10
5. STRATEGI PERKULIAHAN
Metode perkuliahan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, latihan dan studi kasus. Selain
tatap muka dikelas mahasiswa diwajibkan mengikuti diskusi dan persentasi kelompok
(menyampaikan informasi, bertanya, menjawab dan memberi komentar atas informasi).
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran berupa tayangan / video terkait materi.
7. TUGAS – TUGAS
Apabila diberikan tugas, sambut dengan hati gembira. Jadikan tugas sebagai motivasi untuk
membuktikan kemampuanmu dan sebagai pendongkrak nilai akhir
11
2. Setelah pertemuan ke-6 akan diberikan tugas sisipan atau tugas kecil
3. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai jadual dari jurusan
dengan materi Ujian Tengah Semester adalah pertemuan ke-1 sampai dengan ke-6,
sedangkan materi Ujian Akhir Semester adalah pertemuan ke-8 sampai pertemuan
terakhir.
4. Pada akhir perkuliahan Mahasiswa wajib membuat tugas akhir berupa karya tulis
(artikel / makalah)
8. KRITERIA PENILAIAN
Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kitreria sebagai berikut
A ≥80 4,0
AB 75 – 79 3,5
B 70 - 74 3,0
BC 65 -69 2,5
C 60 -64 2,0
CD 55 – 59 1,5
D 50 – 54 1,0
E <50 0
Presensi 5%
12
9. JADUAL KULIAH
Minggu ke-1 : Kuliah pertama, Penjelasan umum kontrak perkuliahan dan materi ruang
Lingkup Kapita Selekta Hukum Pidana
Mingguu ke-2 : Tindak pidana korupsi dan sejarah perundang-undangan TPK
Minggu ke-3 : Tindak Pidana Terorisme dan Aspek Hukumnya
Minggu ke-4 : Hukum pidana yang berkaitan dengan anak
Minggu ke-5 : Mengenal Rancangan KUHP
Minggu ke-6 : Diskusi / persentasi kelompok
Minggu ke-7 : Ujian Tengah Semester
Minggu ke-8 : Pemberlakuan Pidana Cambuk di Nangroe Aceh Darrussalam
Minggu ke-9 : Psikotropika dan Narkotika
Minggu ke-10 : Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga
Minggu ke-11 : Aspek Hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafficking)
Minggu ke-12 : Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat
Minggu ke 13 : Persentasi & Review
Minggu ke 14 : Ujian Akhir Semester
10. KONSEKUENSI
Pada saat perkuliahan mahasiswa tidak diperbolehkan memakai kaos oblong, harus
menggunakan kaos berkerah
Mahasiswa dapat mengikuti UAS apabila hadir kuliah intensif minimal 75%
Tugas diserahkan tepat pada waktunya, keterlambatan berarti kegagalan memperoleh
nilai.
13
BAHAN AJAR
PENYUSUN ;
DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH
14
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah S.W.T atas berkat limpahan dan rahmat, karunia
dan nikmat-Nya sehingga tersusun materi kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana untuk mahasiswa
Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Penyusunan materi kuliah mengacu pada permasalahan pilihan atau selected issues yang sering
terjadi dalam kehidupan masyarakat, serta didasari oleh beberapa pertimbangan seperti :
perkembangan hukum pidana formil, materiil, perkembangan globalisasi khusus kepidanaan, dan
aktualisasi pada masa sekarang. Mata kuliah ini mengkaji berbagai perkembangan peraturan
perundang – undangan baru di bidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan
perundang – undangan ini
Diharapkan mudah-mudahan materi ini dapat digunakan sebagai bahan pegangan dasar bagi para
Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang dan semoga kelak dapat bermanfaat dikemudian
hari.
Harapan penulis semoga buku ajar ini juga dapat bermanfaat bagi semua para pembaca,
khususnya mereka yang bergerak dalam bidang hukum.
Penyusun,
15
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IDENTITAS MATA KULIAH
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIRENCANAKAN
BAB I PENDAHULUAN & KONTRAK PERKULIAHAN
A. Penjelasan silabus mata kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana
B. Tujuan mempelajari Kapita Selekta Hukum Pidana
C. Penjelasan literatur
D. Kontrak belajar
16
C. Perbuatan yang dapat dipidana berdasarkan undang-undang narkotika dan
psikotropika
D. Kasus-kasus tindak pidana narkotika dan psikotropika
17
I. IDENTITAS MATA KULIAH
II. CPMK
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa akan dapat mengkaji berbagai permasalahan
aktual dalam hukum pidana yang sedang terjadi dalam masyarakat serta menjelaskan
berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana.
III. KAD
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan akan dapat memahami dan
menguasai :
1. Ruang lingkup Kapita Selekta Hukum Pidana
2. Tindak pidana korupsi dan sejarah perundang-undangan TPK
3. Tindak Pidana Terorisme dan Aspek Hukumnya
4. Hukum pidana yang berkaitan dengan anak
5. Mengenal Rancangan KUHP
6. Pemberlakuan Pidana Cambuk di Nangroe Aceh Darrussalam
7. Psikotropika dan Narkotika
8. Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga
9. Aspek Hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafficking)
10. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat
18
BAB X
Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat
1) Pendahuluan
Hak asasi manusia berkembang atas dua pengertian dasar yaitu hak asasi adalah hak
alamiah manusia yang dimiliki sejak manusia lahir dan merupakan hak -hak yang
bersumber dari moral manusia dan yang kedua dalah hak-hak manusia menurut dan
bersumber pada aturan hukum.
a. Deskripsi singkat
Didalam bab ini memberikan pemahaman kepada siswa mengenai Pelanggaran
Hak Asasi Manusia (HAM) yang berat serta peraturan perundang – undangan
tentang HAM baik dari hukum postif maupun dalam hukum intenasional, serta
ruang lingkup dan kasus – kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di
Indonesia
b. Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Diakhir pembelajaran, mahasiswa diharapkan akan dapat memahami dan
menguasai :
Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun
dalam Hukum Internasional
Pengaturan pelanggaran HAM Berat baik dalam Hukum Positif maupun
dalam
Hukum Internasional
Pengertian pelanggaran HAM Berat
Ruang lingkup pelanggaran HAM Berat
Kasus-kasus pelanggaran HAM Berat
2) Penyajian
a. Uraian & contoh (gambar / tayangan terkait materi)
19
b. Diskusi
Mahasiswa menggali informasi dengan berdiskusi terkait pelanggaran HAM berat
c. Latihan
1. Jelaskan unsur perbuatan pelanggaran HAM berat?
2. Apa saja instrument hukum HAM di Indonesia?
3. Mengapa kasus pelanggaran HAM berat tidak mengenal kadaluarsa?
4. Bagaimana penyelesaian kasus dugaan pelanggaran HAM berat sebelum
berlakunya UU NO.26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM?
d. Rangkuman
Perkara pelanggaran HAM dapat dikategorikan atas dua macam yakni pelanggaran
HAM biasa dan pelanggaran HAM yang berat. Untuk pelanggaran HAM Berat (Gross
Violation of Human Rights atau Extra Ordinary Crimes) diadili di Pengadilan Hak Asasi
Manusia. Perkuliahan ini juga memaparkan mengenai kedudukan dan ruang lingkup
kewenangan Pengadilan HAM, unsur - unsur pelanggaran serta ancaman sanksi
pelanggaran HAM Berat. Selain itu juga dikemukakan beberapa pengalaman
internasional dalam menangani kasus
pelanggaran HAM berat, masalah pertanggungjawaban komando dan asas hukum berlaku
surut (retroaktif)
e. Umpan Balik
Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk menyusun makalah penelitian terkait
pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia
20
f. Daftar Pustaka
Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di
Indonesia,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;
Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;
Wiyono, R. 2011 Pengadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Jakarta: Kencana
Prenadia Media Group.
g. Senerai
1. Genosida adalah kejahatan kekerasan yang dilakukan terhadap kelompok
masyarakat dengan tujuan untuk membasmi keberadaan kelompok itu
2. Pengadilan HAM ini merupakan jenis pengadilan yang khusus untuk mengadili
kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pengadilan ini
dikatakan khusus karena dari segi penamaan bentuk pengadilannya sudah secara
spesifik menggunakan istilah pengadilan HAM dan kewenangan pengadilan ini
juga mengadili perkara-perkara tertentu.
3. Hakim ad-hoc adalah hakim yang bersifat sementara yang memiliki keahlian dan
pengalaman di bidang tertentu untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu
perkara yang pengangkatannya diatur dalam undang-undang. Hakim Ad Hoc
sendiri diangkat pada pengadilan khusus, yang merupakan pengadilan dalam
salah satu lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung, baik
dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan
peradilan tata usaha Negara
21
BAB X
PELANGGARAN HAM BERAT
A. Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun dalam
Hukum
Internasional
Hak Asasi Manusia merupakan hak yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap pribadi
manusia sejak lahir. Setiap manusia memiliki hak asasi manusia masing-masing,
namun manusia juga memiliki kewajiban dalam pelaksanaan asasi manusia tersebut.
Kewajiban asasi juga dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia.
HAM di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang artinya bahwa
HAM adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat dari filsafat bangsa. UUD 1945
memberikan jaminan bagi setiap orang untuk menikmati hak-hak asasi dan kebebasan
dasarnya. Bahwa negara, terutama pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberi
perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM.
Marjono Reksodiputro
“Hak asasi manusia adalah sebagai hak-hak yang sedemikian rnelekat pada sifat
manusia, sehingga tanpa hak-hak itu kita tidak mempunyai martabat sebagai
manusia (inheirent dighnity). Oleh karena itu pula hak-hak tersebut tidak boleh
dilanggar atau dicabut.”
Miriam Budiardjo
“Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang diperoleh dan
dibawanya bersamaan dengan kelahirannya atau kehadirannya di dalam
kehidupan masyarakat.Dianggap bahwa beberapa hak itu dimiiikinya tanpa
perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, da karena itu bersifat
universal.Dasar dari semua hak asasi ialah bahwa manusia memperoleh
kesempatan berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya.”
22
”bahwa hak asasi manusia merupakan hak-hak dasar yang secara kodrati melekat
pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus
dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau
dirampas oleh siapapun”
2. Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun dalam Hukum
Internasional
Pasal 104 ayat (1) Undang- Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia menyatakan bahwa yang berwenang mengadili pelanggaran Hak Asasi
Manusia yang berat adalah pengadilan Hak Asasi Manusia.
Yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia biasa adalah pelanggaran yang
sering terjadi di suatu negara dan tidak sampai membahayakan nyawa sebagian atau
keseluruhan kelompok dalam suatu negara misalnya pencemaran nama baik dengan
penghinaan.
Sedangkan pelanggaran hak asasi manusia berat dapat dikatakan pelanggaran yang dapat
membahayakan nyawa sebagian atau keseluruhan kelompok dalam suatu negara.
Pelanggaran hak asasi manusia berat dapat dikategorikan sebagai kejahatan genosida dan
kejahatan manusia.
24
Sanksi akan diberikan kepada Negara yang melanggar berupa :
a. Pemberlakuan travel warning atau peringatan bahaya untuk berkunjung ke negara
tertentu pada warga negaranya.
b. Pengalihan investasi atau penanaman modal asing
c. Pemutusan hubungan diplomatik
d. Pengurangan bantuan ekonomi
e. Pengurangan tingkat kerja sama
f. Pemboikotan produk ekspor
g. Embargo ekonomi
25
4) perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan secara fisik atau tidak
secara sewenang-wenang yang melanggar ketentuan pokok hukum internasional;
5) Penyiksaan;
6) Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk lain dari kekerasan seksual;
7) Penganiayaan terhadap suatu kelompok atau perkumpulan tertentu yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin
atau alasan lain yang telah diakui sebagai hal yang dilarang menurut hukum
internasional;
8) Penghilangan orang secara paksa; atau
9) Kejahatan apartheid (warna kulit / ras)
1. G30SPKI
Dalam hal ini KOMNAS HAM telah memperkirakan setidaknya hampir 3 juta orang
terbunuh dalam kasus ini. Selain itu, banyak juga masyrakat yang diasingkan karena
mendapat cap bayang – bayang PKI. PKI kemudian ditetapkan sebagai partai terlarang
karena dianggap melakukan pemberontakan dan pengkhianatan terhadap negara.
26
3. Penculikan Aktivis Pro Demokrasi
Pelanggaran HAM ini terjadi akibat adanya kasus penculikan aktivis pro-demokrasi pada
tahun 1997 dan 1998. Sekitar 23 aktivis diculik dan menghilang tanpa penyebab yang
diketahui, bahkan diketahui ada yang sampai dibunuh. Sampai sekarang ada 13 aktivis
yang masih tidak diketahu kejelasannya. Banyak orang berpendapat bahwa mereka
diculik dan disiksa oleh para anggota militer. Peristiwa ini menjadi contoh kasus
pelanggaran HAM pada masa Orde Baru.
27
ALTERNATIF ASSESMENT
Disusun oleh ;
Nama : DR.H.Endar Susilo, SH., MH
NIDN : 0623107201
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019
28
1. Perencanaan Penilaian
PERENCANAAN PENILAIAN
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM
MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA
KODE MATA KULIAH :
SKS : 2 SKS
SEMESTER :V
DOSEN PENGAMPU : DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH.
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa akan dapat memahami dan mengkaji berbagai
permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sedang terjadi
dalam masyarakat serta menjelaskan berbagai perkembangan
peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana.
KEMAMPUAN AKHIR
TEKHNIK
YANG INDIKATOR MATERI
PENILAIAN
DIRENCANAKAN
Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Pengertian tindak pidana
tentang pengertian dan tentang pengertian dan korupsi
sejarah tindak pidana sejarah tindak pidana b.Sejarah perundang-undangan
korupsi. bentuk dan korupsi. bentuk dan tindak pidana korupsi
akibat serta dapat akibat serta dapat c.Pertanggungjawaban TPK :
menganalisis menganalisis Sistem Diskusi
penanggulangan penanggulangan pertanggungjawaban
korupsi korupsi tindak pidana korupsi
Pemidanaan terhadap
tindak pidana korupsi
Contoh kasus
Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Pengertian
pengertian, unsur dan pengertian, unsur dan b.Terorisme dalam Hukum
pertangunjawaban TP pertangunjawaban TP Positif Diskusi
Terorisme serta Terorisme serta c.Unsur &
menganalisis causes menganalisis causes pertanggungjawaban TP
29
dan akibat TP dan akibat TP terorisme.
Terorisme Terorisme
Mampu memahami Mampu memahami a.Anak sebagai obyek tindak Problem
anak sebagai obyek anak sebagai pidana based
dan subyek tindak obyek dan subyek b.Anak sebagai subyek tindak learning
pidana,dan tindak pidana, pidana Tugas :
perlindungannya, serta dan perlindungannya, c.Perlindungan anak sebagai buatlah
menganalisis serta obyek dan subyek tindak makalah
kejahatan yang menganalisis pidana. penelitian
melibatkan anak kejahatan yang d.Kejahatan yang melibatkan hukum yg
melibatkan anak anak actual
tentang
kasus pidana
anak
UTS
30
Narkotika Narkotika serta dapat mengatur tentang narkotika
menganalisis akibat dan psikotropika
TP Psikotropika dan c.Perbuatan yang dapat
Nakotika. dipidana berdasarkan undang-
undang narkotika dan
psikotropika
d.Kasus-kasus tindak pidana
narkotika dan psikotropika
UAS
No Standar Skor/Skala
Keterangan :
1. Masuk Kelas tepat waktu
2. Tertib dalam mengikuti pembelajaran
3. Mengerjakan tugas yang diberikan didalam kelas
4. Aktif mengemukakan pendapat dikelas
5. Menghormati pendapat teman
6. Aktif dalam mengerjakan tugas kelas
Keterangan :
1. Aktif mengemukakan pendapat dikelas
2. Menghormati pendapat teman
3. Aktif dalam mengerjakan tugas kelompok
4. Ketepatan dalam beragumentasi
5. Analisis suatu permasalahan
33
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
Disusun oleh ;
Nama : DR.H.Endar Susilo, SH., MH
NIDN : 0623107201
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019
34
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
TUJUAN EVALUASI
DESAIN EVALUASI
Untuk mendapatkan pendekatan yang paling tepat agar evaluasi yang sudah ditetapkan di atas
dapat dicapai maka dibuat rencana evaluasi Proses Belajar Mengajar sebagai berikut:
(Lihar tabel dibawah)
35
2.2 Sistematika Review Pedoman Rekan dosen Awal
urutan materi dokumen review semester
Perkuliahan dokumen
36
EVALUASI PROGRAM PERKULIAHAN
(diisi oleh mahasiswa)
Angket ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud untuk mengetahui persepsi anda
terhadap perkuliahan yang anda ikuti. Angket ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki
perkuliahan yang akan datang.
Petunjuk:
Lingakarilah pada angka yang sesuai dengan pendapat anda untuk semua pertanyaan di bawah
ini (1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik
No
ASPEK YANG DINILAI SKALA
.
1 Kehadiran dosen dalam perkuliahan 1 2 3 4
Perhatian dosen terhadap kehadiran mahasiswa dalam
2 1 2 3 4
perkuliahan
Perhatian dosen terhadap kemampuan belajar
3 1 2 3 4
mahasiswa
4 Cara dosen mengelola kelas 1 2 3 4
5 Penguasaan dosen terhadap materi mata kuliah 1 2 3 4
6 Antusiasme dosen terhadap mata kuliah yang diajarkan 1 2 3 4
Kemampuan dan kemauan dosen dalam membantu
7 mahasiswa 1 2 3 4
pada proses belajar
Obyektifitas dosen dalam penilaian hasil belajar
8 1 2 3 4
mahasiswa
9 Kualitas bahan ajar perkuliahan 1 2 3 4
37
10 Kualitas soal-soal ujian yang dibuat dosen 1 2 3 4
11 Penggunaan media belajar 1 2 3 4
Pemahaman anda terhadap materi mata kuliah yang
12 sedang 1 2 3 4
anda ikuti
Rasa tertarik anda terhadap mata kuliah yang sedang
13 1 2 3 4
anda ikuti
14. Manfaat mata kuliah ini bagi anda (membantu
memahami mata
14 kuliah lain, memecahkan masalah-masalah praktis 1 2 3 4
dalam tugas
akhir, dsb)
Sebutkan hal-hal yang sangat mendesak untuk diperbaiki dalam mata kuliah ini
a. …………………………………………………………………………………………
15
b. …………………………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………………………
38
KEBIASAAN BELAJAR MAHASISWA
(diisi oleh dosen)
Petunjuk:
Lingkarilah pada angka yang sesuai dengan pendapat anda untuk semua pertanyaan di bawah ini
(1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik)
39
Tugas Applied Approach
Disusun oleh;
Nama : DR.H.Endar Susilo,S H., MH.
PT : Universitas Wahid Hasyim
40
E- LEARNING
HALAMAN COURSES
KODE KELAS
41
HALAMAN PENGUMUMAN
KONTRAK KULIAH
42
HALAMAN MATERI AJAR
HALAMAN TUGAS
43
44
HALAMAN QUIZ ONLINE
45
46
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh;
DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019
47
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL GUNA
MENINGKATKAN MINAT MAHASISWA DALAM
MEMPERHATIKAN DOSEN MENGAJAR MATA KULIAH
KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) berkembang pesat, yang memaksa dunia pendidikan harus mengadakan inovasi
yang positif untuk kemajuan pendidikan dan kehidupan kampus. Tak seperti waktu dulu,
Teknologi sangatlah berpengaruh dalam aspek kehidupan manusia dan ikut berperan
dalam kehidupan masyarakat luas khususnya peran teknologi di bidang pendidikan.
Dalam pendidikan sendiri teknologi kini memiliki peranan tersendiri dalam proses
belajar mengajar. Salah satu fungsi teknologi pendidikan adalah dapat merubah cara
pembelajaran yang konvensional menjadi non konvensional. Dalam rangka innovative
campuss, sekolah harus merespon perkembangan teknologi yang semakin canggih yang
menyediakan segudang ilmu pengetahuan. Pembelajaran dikampus perlu menggunakan
serangkaian peralatan elektronik yang mampu bekerja lebih efektif dan efisien.
Walaupun demikian peran guru tetap dibutuhkan di kelas, sebagai desainer, motivator,
dan pembimbing yang vital dan penting keberadaannya dalam proses belajar mengajar.
Rasa bosan mahasiswa yang muncul ketika dosen menyampaikan materi kuliah terjadi
karena hal tersebut monoton, tidak ada daya tarik dan komunikasi satu arah. Sehingga
diperlukan perbaikan mengenai model dan media pembelajaran. Model dan media
pembelajaran yang menarik bisa menyita perhatian mahasiswa sehingga pembelajaran
akan terasa lebih optimal
48
Melalui penelitian ini diharapkan keefektifan penggunaan media pembelajaran untuk
menarik minat dan perhatian siswa akan meningkat. Dengan penambahan media
pembelajaran audio video diharapkan nantinya bisa menyita perhatian siswa,
menghilangkan rasa bosan mahasiswa sehingga nantinya diharapkan mahasiswa bisa
terfokus dan tertarik ketika dosen mengajar. Apabila mahasiswa fokus dengan apa yang
disampaikan oleh dosen maka ilmu yang disampaikan dosen dapat ditangkap mahasiswa
dengan baik dan mudah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh minat mahasiswa dalam memperhatikan dosen saat
mengajar kapita selekta hukum pidana menggunakan media pembelajaran audio
visual?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah media pembelajaran audio
visual mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam memperhatikan dosen saat
mengajar kapita selekta hukum pidana
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap setelah melakukan penelitian tindakan kelas, akan bermanfaat bagi :
1. Dosen
Membantu dosen dalam menyampaikan materi dengan mudah dan meningkatkan
kemampuannya dalam menyampaikan materi kepada mahasiswa
2. Mahasiswa
Meningkatkan minat mahasiswa dan menghilangkan kebosanan dalam
memperhatikan dosen saat mengajar. Selain itu mahasiswa bisa berkonsentrasi
49
terhadap materi yang disampaikan dengan dosen sehingga mampu meningkatkan
pemahaman mahasiswa
E. Penegasan Istilah
1. Media
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau
“pengantar”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver). Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang
dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pembelajaran
Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku (M. Ngalim P, 1997:85) yaitu
proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses
berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami
sesuatu yang dipelajari.
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar
“ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui
(diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”,
yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak
didik mau belajar.
50
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
2. Audio Visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual
merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang
dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang
diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Dari hasil penelitian media audiovisual sudah tidak diragukan lagi dapat
membantu dalam pengajaran apabila dipilih secara bijaksana dan digunakan
dengan baik.
51
terutama permasalahan aktual dan perundang – undangan yang belum masuk ke
dalam ranah mata kuliah – mata kuliah lain.
Kapita Selekta Hukum Pidana bisa di katakan sebagai matakuliah dengan
permasalahan pilihan atau selected issues. Dari berbagai buku referensi yang ditulis
oleh Prof Barda Nawawi Arief ada beberapa selected problems yang dapat ditulis
yaitu:
Criminal Policy
Pembaharuan Hukum Pidana
Kebijakan penanggulangan Tindak Pidana Korupsi
Kerangka penanggulangan kejahatan dibidang ekonomi dan perbankan
Kebijakan penanggulangan kejahatan Politk, HAM dan kemanan negara
Kajian penanggulangan tindak pidana lingkungan hidup
kebijakan penanggulangan tindak pidana narkoba
Kebijakan penanggulangan tindak pidana cybercrime
Kebijakan perlindungan anak dan korban
kebijakan penanggulangan kejahatan korporasi
sistem peradilan pidana
BAB III
METEDO PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Universitas Wahid Hasyim Semarang, Fakultas Hukum.
52
(Refleksi) (Kemmis dan Mc Taggart, 1992). Berikut desain perencanaan
yang dilaksanakan pada penelitian ini.
2. Subjek Penelitian
Populasi : Mahasiswa Fakultas Hukum Unwahas
Sample : Mahasiswa Kelas B Mata Kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana
(Sistem Peradilan Pidana Anak)
3. Alat Penelitian
Media Pembelajaran Audio Visual
Dilakukan penambahan media pembelajaran menggunakan audio visual audio
visual yang digunakan merupakan audio visual yang interaktif, menarik,
mencangkup materi yang hendak diberikan, tepat sasaran tujuan
pembelajaran, memberikan wawasan yang luas mengenai wawasan hukum
pidana anak
Kuisioner
Kuisioner yang diberikan tepat sasaran dengan apa yang hendak diteliti, dan
mampu memberikan jawaban mengenai permasalahan penelitian.
53
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
tidak terlalu besar.
Dalam penelitian peneliti menggunakan participant observer yaitu peneliti
secara langsung terlibat dalam kegiatan situasi yang diamati sebagai sumber
data.
2. Kuesioner
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya.
54
E. PROSEDUR PENELITIAN
1. RENCANA TINDAKAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk
melakukan perbaikan terhadap media pembelajaran. PTK adalah suatu
kegaitan menguji cobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam
harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar ( Riyanto, 2001).
2. SIKLUS
Siklus pertama :
1. Rencana Awal
Rencana awal pada penelitian berisi tentang semua rencana penelitian tindakan kelas
yang dilakukan. Perencanaan meliputi subyek penelitian, waktu, tempat, alat
penelitian, metode penelitian dan bagaimana pelaksanaan penelitian nantinya.
2. Tindakan
Pelaksanaan penelitian, tahapan ini peneliti melaksanakan penelitian dengan
menambahakan media pembelajaran video yang telah direncanakan sebelumnya.
55
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan deosen dengan melakukan pegamatan terhadap mahasiswanya
ketika dosen menerangkan. Kemudian juga dilakukan pengamatan terhadap hasil
kuisioner yang didapat dari jawaban kuisioner mahasiswa setelah dan sebelum dosen
menerangkan materi. Hasil jawaban kuisioner dikumpulkan untuk mengetahui
tanggapan mahasiswa dan kelayakan media pembelajaran audio video
4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari seluruh tindakan yang dilakukan berdasar hasil
pengamatan :
- Apakah materi yang disampaikan dosen dengan penambahan media pembelajaran
mampu meningkatkan perhatian mahasiswa saat dosen mengajar
- Apakah media pembelajaran audio visual yang digunakan sudah interaktif dan
mencangkup materi yang ingin disampaikan
- Apakah penambahan media pembelajaran audio mendapatkan tanggapan positif
dari mahasiswa
- Apakah media pembelajaran audio visual dinilai layak sebagai media
pembelajaran
Siklus kedua :
1. Perencanaan
Perencanaan dengan mengidentifikasi masalah pada siklus pertama dan menyusun
alternative pemecahannya
Menyiapkan materi dan media pembelajaran audio visual yang telah disempurnakan
2. Tindakan
Dosen menerangkan dengan media pembelajaran yang telah dilakukan perbaikan
sebelumnya
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan deosen dengan melakukan pegamatan terhadap mahasiswanya
ketika dosen menerangkan. Kemudian juga dilakukan pengamatan terhadap hasil
56
kuisioner yang didapat dari jawaban kuisioner mahasiswa sebelum dan selesai dosen
menerangkan materi. Hasil jawaban kuisioner dikumpulkan untuk mengetahui
tanggapan mahasiswa dan kelayakan media pembelajaran audio visual
4. Refleksi
Refleksi pada penelitian ini merupakan evaluasi dari pelaksanaan. Refleksi digunakan
untuk melakukan perbaikan dari pelaksanaan penelitian sebelumnya. Sehingga
kesalahan ataupun kekurangan dalam pelaksanaan sebelumnya tidak terulang.
F. JADWAL PENELITIAN
1. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Kegiatan Bulan
No.
Jul Agt Sep Okt Nov Des
A. Persiapan
1 Observasi
2 Penyusunan proposal
B. Pelaksanaan Penelitian
1 Pelaksanaan pembelajaran
3 Pelaksanaan pembelajaran
5 Analisis data
6 Penyusunan laporan
7 Pengumpulan laporan
57
G. BIAYA PENELITIAN
Biaya Penelitian
Kegiatan penelitian ini membutuhkan dana sebanyak Rp. 1.652.500,- (Satu Juta enam
ratus lima puluh dua ribu lima ratus Rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
II. PELAKSANAAN
1. Rapat koordinasi 2 Orang Rp. 35.000 Rp. 70.000
2. Penyusunan instrumen 1 Orang Rp. 100.000 Rp. 100.000
3. Penggandaan instrumen 50 Exp Rp. 750 Rp. 37.500
4. Kegiatan penelitian 1 Kegiatan Rp. 200.000 Rp. 200.000
5.Pembinaan/konsultasi/ 1 Kegiatan Rp. 350.000 Rp. 350.000
monitoring
6. Transport penelitian 1 Kali Rp. 100,000 Rp. 100.000
III. PELAPORAN
1. Rapat koordinasi 2 Orang Rp. 35.000 Rp. 70.000
2. Penyusunan laporan 1 Orang Rp. 50.000 Rp. 50.000
3. Pengetikan laporan 50 Lembar Rp. 2.000 Rp. 100.000
4. Penggandaan laporan 5 Exp Rp. 10.000 Rp. 50.000
5. Penjilidan laporan 5 Exp Rp. 10.000 Rp. 50.000
6. Pembelian CD 2 Buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
7. Transportasi 1 Orang Rp. 60.000 Rp. 60.000
58
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono.2011.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
RnD.Bandung:Alfabeta
Wiriatmadja, Rochiati. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk
meningkatkan kinerja guru dan dosen. Bandung : Remaja Rosda karya.
59
PENERAPAN KONSTRUKTIVISME DALAM
PEMBELAJARAN
Oleh;
DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019
60
SKENARIO PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Kompetensi
Mampu memahami menganalisis aneka masalah-masalah hukum terpilih di bidang hukum pidana. Aneka masalah tersebut dapat dilihat dari berbagai
perspektif, antara lain perspektif teoritik/dogmatik, perspektif fungsional, perspektif politik hukum pidana, perspektif perbandingan hukum atau masalah-
masalah hukum pidana yang kontemporer, aktual dan kontekstual baik beraspek nasional maupun internasional
61
Tagihan diakhir Semester
Makalah penelitian
Bentuk Pembelajaran
No. Langkah - Langkah Keg.Mahasiswa Kegiatan Dosen
TM TST MDR
1.Mahasiswa mengamati gambar / 1. Dosen menunjukkan kepada mahasiswa
tayangan terkait yang diberikan dosen sebuah gambar / tayangan terkait
pelanggaran berat yang terjadi di Indonesia
2. Mahasiswa diminta memberikan 2. Dosen memberikan kesempatan kepada
tanggapan dan pendapat terhadap gambar mahasiswa untuk menetapkan permasalahan
1. Identifikasi Masalah DM DM M
/ tayangan terkait yang diberikan dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan
dengan gambar yang diamati.
Contoh pertanyaannya : seperti apa
pelanggaran yang termasuk pelanggaran
HAM berat itu?
Mahasiswa diberi tugas untuk menggali Dosen membantu Mahasiswa mendefinisikan
informasi terkait tindak pidana dan mengorganisasikan pertanyaan/masalah
2. Mengumpulkan data DM DM M
pelanggaran HAM berat dan pengadilan yang akan dicari penyelesiaannya.
HAM
Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok Dosen membimbing penyelidikan Mahasiswa
mencari tentang berbagai peraturan secara mandiri maupun kelompok
3. Analisis Data tentang HAM baik dalam Hukum Positif DM DM M
maupun dalam Hukum Internasional
62
Mahasiswa mengumpulkan informasi
untuk membangun ide mereka sendiri
tentang pelanggaran ham berat yang
terjadi
Mahasiswa menulis informasi terkait Dosen mendampingi & membantu siswa
materi yang sudah dikumpulkan dengan dalam berdiskusi
Mencari alternative
4. teman sekelmpok DM DM M
pemecahan masalah
Mahasiswa mengolah data yang diperoleh
dari kelompoknya.
Mahasiswa secara berkelompok Dosen menentukan tema penelitian yaitu
Memilih cara penyelesaian menetapkan tema dan jenis penelitian dugaan pelanggaran HAM berat yang terjadi
5. DM DM M
masalah setelah menggali informasi tentang sebelum adanya UU tentang pengadilan HAM
pelanggaran HAM berat berat
Mahasiswa mengumpulkan berbagai Mahasiswa dibimbing dosen menganalisis
informasi terkait pelanggaran HAM berat hasil pemecahan masalah tentang
yang didapat dari hasil diskusi . sumber pelanggaran HAM berat yang terjadi di
Merencanakan penerapan bacaan, Indonesia.
6. DM DM M
pemecahan masalah
Mahasiwa diharapkan menggunakan buku
sumber untuk membantu mengevaluasi hasil
diskusi.
Mahasiswa diminta mempresentasikan
hasil penyelidikan dan diskusi di depan Dosen memberikan tanggapan berupa
7. Uji coba kelas; dilanjutkan dengan penyamaan masukan, tambaha untuk perbaikan makalah DM DM M
persepsi. penelitian
63
Mahasiswa mulai membuat makalah Dosen memberi masukan, penguatan, dan
penelitian kasus dugaan HAM berat yang evaluasi hasil penelitian mahasiswa
8. Action DM DM M
terjadi sebelum adanya UU pengadilan
HAM dan cara penyelesaiannya
64
REKONSTRUKSI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Oleh ;
DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019
65
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Visi :
Menjadi Program Studi Ilmu Hukum yang unggul secara komparatif dan kompetitif dalam
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang profesional, yang berkarakter nilai-nilai Islam
Ahlussunnah wal Jamaah dan mendapat pengakuan ditingkat regional dan nasional di tahun 2025
MISI :
Mencetak sarjana hukum yang profesional, dalam konteks :
a. Menyelenggarakan pendidikan terbaik dan unggul secara komparatif dan kompetitif dalam
membentuk sarjana hukum profesional yang mempunyai karakter Ahlu Sunah Wal
Jama’ah dan mendapat pengakuan di tingkat regional dan nasional.
b. Melaksanakan penelitian dan publikasi ilmiah yang profesional terhadap perkembangan
ilmu hukum dan permasalahan hukum ditingkat regional dan nasional
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan kualitas terbaik sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan IPTEK.
d. Melakukan evaluasi reguler/teratur untuk meningkatkan kualitas, akuntabilitas dan
akreditasi.
Kemampuan menerapkan ilmu hukum melalui pemantauan dan analisis terhadap masalah
hukum yang terjadi dan berkembang dalam kehidupan masyarakat, secara bermutu dan
bertanggung jawab.
emampuan menguasai asas, teori dan konsep hukum agar mampu menerapkan hukum
positif dalam menemukan dan memberikan solusi masalah atas kasus hukum yang ada di
masyarakat, sesuai dengan lingkup pekerjaan atau profesinya.
Kemampuan menyelesaikan masalah hukum sesuai lingkup pekerjaan atau profesinya,
menurut prinsip-prinsip hukum yang berkeadilan.
Kemampuan melakukan penelitian di bidang hukum secara mono- dan multidisipliner
untuk menjawab permasalahan di masyarakat.
66
Kemampuan mandiri, dan/atau dalam kelompok, untuk memilih dan menggunakan metode
yang sesuai untuk mempersiapkan rancangan dokumen hukum dengan menjunjung tinggi
etika profesi hukum.
Kompetisi Deskripsi
Lulusan mampu menguasai teori ilmu hukum, memiliki kemampuan
untuk melakukan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu hukum
Ilmu Hukum
sesuai dengan standar etika penelitian, dan mampu melakukan
transfer ilmu kepada masyarakat.
Lulusan mampu menerapkan keahlian di bidang ilmu hukum dalam
rangka menciptakan lapangan pekerjaan melakukan pemberdayaan
Kemasyarakatan kepada masyarakat; serta menjadi agen perubahan bagi masyarakat
dengan tidak melanggar norma dan etika yang berlaku dalam
masyarakat.
Lulusan mampu menguasai teori dan konsep ilmu hukum; memiliki
keterampilan (hardskill and softskill) yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan hukum yang timbul dalam masyarakat
Profesional
sesuai dengan kode etik yang berlaku. Melalui penguasaan ilmu
hukum yang dia miliki, lulusan diharapkan mampu berkontribusi dalam
lingkup internasional.
Lulusan diharapkan mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan
Karyawan kooperatif sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan dengan
tetap menjunjung tinggi nilai moralitas dan profesionalitas.
67
(2) Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam serta mampu
memformulasikan penyeselesaian masalah procedural,
(3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu
memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternative solusi secara mandiri dan kelompok dan
(4) Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil
organisasi.
DESKRIPSI SPESIFIK
1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ipteks pada bidangnya
dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi :
a. Mampu mengembangkan Ilmu hukum untuk melakukan perencanaan, pengelolaan,
implementasi, evaluasi, yang berorientasi pada kecakapan hidup (life skill)
b. Mampu memecahkan permasalahan Ilmu hukum dan beradaptasi dalam situasi yang
dihadapi melalui model, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang relevan
di era global.
c. Menguasai secara aktif penggunaan berbagai sumber belajar dan media
pembelajaran inovatif dan interaktif berbasis IPTEKS untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam serta mampu
memformulasikan penyeselesaian masalah procedural :
a. Menguasai obyek ilmu hukum secara mendalam yang mendukung tugas
profesionalnya sebagai seorang praktisi hukum
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternative solusi secara mandiri
dan kelompok dan
a. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data
serta memberikan saran alternatif pemecahan masalah dalam bidang ilmu hukum
68
b. Mampu melakukan penelitian dan menggunakannya sebagai alternatif
pemecahan masalah di bidang ilmu hukum yang berlaku secara universal.
c. Mampu menerapkan kemampuan berpikir secara hukum dalam dunia usaha dan
industry
4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan diberi tanggung jawab atas pencapaian
hasil organisasi.
a. Bertanggungjawab dalam melaksanakan profesinya sebagai pendidik matematika
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
b. Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung jawabnya
dengan memanfaatkan pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan langkah-
langkah pengembangan strategis organisasi.
69
i. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri.
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
2. Setiap lulusan program studi ilmu hukum harus memiliki pengetahuan sebagai berikut:
a. Menguasai konsep teoretis bidang hukum secara umum dan konsep teoretis
bagian khusus dalam bidang hukum secara mendalam serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah atau kasus hukum
3. Setiap lulusan program studi ilmu hukum harus memiliki keterampilan khusus sebagai
berikut:
a. Mampu menyusun konsep penyelesaian masalah atau kasus hukum melalui
penerapan metode berpikir yuridik berdasarkan pengetahuan teoritis tentang sumber,
asas, prinsip, dan norma hukum dari berbagai bidang hukum positif Indonesia yang
merupakan keahlian dasar untuk menjalankan profesi hukum;
b. Mampu merumuskan ide secara logis, kritis, dan argumentative di bidang hukum
positif Inodnesia dan mengkomunikasikannya secara lisan dan/atau tertulis, khusus
dalam lingkup masyarakat akademik, sesuai dengan etika akademik;
c. Mampu mengambil keputusan secara akademik, mandiri, dan bertangung jawab
dalam menyelesaikan masalah atau kasus hukum, serta mampu bekerjasama dengan
sejawat, dan
d. Mampu bersikap etis, adil, taat hukum, peka, dan peduli terhadap lingkungan social
dalam merancang dan menetapkan hukum.
4. Setiap lulusan program studi ilmu hukum harus memiliki keterampilan umum sebagai
berikut;
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya ;
b. Mampu menunjukan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
70
c. mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut diatas dalam bentuk skripsi
atau tugas akhir dan menggunggahnya pada laman perguruan tinggi
d. mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah
dibidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
e. mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing kolega,
sejawat baik didalam maupun diluar lembaganya
f. mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervise seta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada dibagian bawahnya
g. mampu melakukan proses evalusi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah
tanggung jawabnya, dan mapu mengelola pembelajaran secara mandiri, dan
h. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembalindata untuk menjamim kesahihan dan mencegah plagiasi.
71
BAHAN KAJIAN
BK-1
BK-2
BK-3
BK-4
BK-5
BK-6
BK-7
BK-8
Penguasaan Menguasai konsep teoritis tentang:
Pengetahuan 1) Ciri, struktur, dan teori ilmu hukum √ √
2) Sumber, asas, prinsip, dan norma
hukum;
Menguasai konsep teoritis tentang
pengetahuan ilmu hukum dasar, yang berlaku
di Indonesia dan sejarah perkembangannya
yang mencakup bidang Hukum Perdata,
Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, Hukum
Internasional, Hukum Islam, Hukum Dagang,
Hukum Administrasi Negara, Hukum
Lingkungan, Hukum Agraria, Hukum Pajak,
Hukum Ketenagakerjaan, Hukum Jaminan,
Hukum Perikatan, Hukum Waris,
Pendaftaran Tanah, Hukum Adat, Hukum √
√ √
Perdagangan Internasional, Hukum Acara
Perdata, Hukum Acara Pidana, Hukum Acara
PTUN/MK, Hukum Telekomunikasi, Hukum
Perusahaan, Hukum Persaingan Usaha,
Hukum Korporasi dan TIPIKOR, dan
menguasai pengetahuan dasar tentang hukum
yang terkait dengan 2 (dua) program
kekhususan;
1) PK Hukum Bisnis
2) PK Hukum Acara
Pengetahuan
Khusus Mampu menyusun konsep penyelesaian
masalah atau kasus hukum melalui penerapan
metode berfikir yuridis berdasarkan
pengetahuan teoritis tentang sumber, asas, √ √ √ √
prinsip, dan norma hukum dari berbagai
bidang Hukum Positif Indonesia yang
merupakan keahlian dasar untuk
menjalankan profesi hukum;
72
BAHAN KAJIAN
BK-1
BK-2
BK-3
BK-4
BK-5
BK-6
BK-7
BK-8
Mampu mengambil keputusan secara
akademik, mandiri, dan bertanggung jawab
dalam menyelesaikan masalah atau kasus √ √ √ √ √
hukum, serta mampu bekerjasama dengan
sejawat.
Mampu bersikap etis, adil, taat hukum, taat √
asas, peka dan peduli terhadap lingkungan √ √ √ √
sosial dalam merancang dan menerapkan
hukum
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang √ √ √ √ √
memperhatikan dan menerapkan nilai
Keterampilan humaniora yang sesuai dengan bidang
Umum keahliannya.
Mampu melaksanakan pembelajaran secara
mandiri dan mengambil keputusan yang tepat √ √ √
berdasarkan hasil analisis informasi dan data
Mampu berkomunikasi dan bekerjasama √
dalam rangka mengembangkan dan
memelihara jaringan kerja
Bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung nilai kemanusiaan dan √
menginternalisasi nilai, norma dan etika
akademik
Berperan serta dalam peningkatan mutu √
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, √
bernegara berdasarkan Pancasila
Sikap Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan kepercayaan, serta √
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan
sosial serta kepedulian terhadap masyarakat √
dan berwawasan internasional;
Berjiwa kewirausahaan dan berwawasan √ √
√
global
73