Anda di halaman 1dari 77

KUMPULAN TUGAS

PELATIHAN APPLIED APPROACH (AA)

Diselenggarakan oleh
KOLL DIKTI WiILAYAH VI JAWA TENGAH
BEKERJA SAMA DENGAN UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Tanggal 5 – 8 Agustus 2019

Oleh;
DR.H.Endar Susilo, SH., MH.
Universitas Wahid Hasyim Semarang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VI
JAWA TENGAH
2019

i
PENGESAHAN TUGAS AKHIR LOKAKARYA AA

Nama : DR.Endar Susilo,S.H., M.H.


NIDN : 0623107201
Perguruan Tinggi : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Tugas akhir lokakarya Applied Approach (AA) ini telah dinilai oleh Tim Fasilitator dan
memenuhi syarat kelulusan lokakarya PEKERTI / AA yang diselenggarakan oleh
Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah pada tanggal 5 – 8 Agustus 2019.

Semarang, Agustus 2019


a.n. Kepala LLDIKTI Wilayah IV
Ketua Tim Fasilitator Lokakarya Pekerti/
AA Lembaga Layanan PendidikanTinggi
Wilayah VI Jawa Tengah

Prof.Dr.Sunandar,M.Pd,
NIP. 196208151987031002

ii
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis
sehingga laporan “TUGAS AKHIR LOKAKARYA APPLIED APPROACH (AA) 5 – 8 Agustus
2019 ” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang
tidak ternilai besarnya. Setelah mengikuti Applied Approach (AA) yang ditetapkan, maka dalam
memenuhi kewajiban sebagai peserta pelatihan adalah menyusun laporan tugas akhir. Semoga
apa yang telah penulis lakukan selama ini menjadi hasil yang optimal dan memberikan hasil yang
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi perkembangan pendidikan dewasa pada umumnya.
Kami ucapkan terima kasih yang sebasar-besarnya kepada para fasilitator dan panitia
Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah yang telah membagikan ilmu dan waktunya kepada kami, yaitu:
1. Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd.Kons.
2. Prof. Dr. Sunandar, M.Pd.
3. Dr.Peni Pujiastuti, M.Si
4. Wawan Laksito YS, S.Si, M.Kom
5. Dra.Intan Indiati, M.Pd
Penulis menyadari bahwa dalam Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun sehingga dapat dijadikan perbaikan. Serta penulis memohon maaf atas
semua kesalahan yang terjadi dan akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat sebagaimana fungsinya.

Semarang, 15 Agustus 2019


Yang Menyatakan,

DR.Endar Susilo,SH., MH.


NIDN. 0623107201

iii
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………………………………….i

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR………………………………………………………………ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………..…iv

REKONSTRUKSI MATA KULIAH………………………………………………………………………….1

KONTRAK PERKULIAHAN………………………………………………………………………………..8

BAHAN AJAR……………………………………………………………………………………………….14

ALTERNATIF ASSESMENT………………………………………………………………………………28

EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN…………………………………………………………………34

RAGAM MEDIA INTERAKTIF (E-LEARNING)………………………………………………………….40

PENELITIAN TINDAKAN KELAS…………………………………………………………………………47

PENERAPAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN……………………………………..60

PENGEMBANGAN KURIKULUM………………………………………………………………………...65

iv
REKONSTRUKSI MATA KULIAH

MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA


SEMESTER/SKS : V / 2 SKS
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM
NAMA DOSEN : DR.H.ENDAR SUSILO SH., MH

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019

1
TAHAP EVALUASI

1. SASARAN EVALUASI
Penekanan rekonstruksi mata kuliah ini ada pada unsur proses, khususnya metode
pembelajaran, dan unsur evaluasi hasil belajar.

2. HASIL EVALUASI
Hasil evaluasi matakuliah Kapita Selekta Hukum Pidana pada akhir semester genap
2018/2019 diperoleh informasi sebagai berikut :
a. Mahasiswa cenderung pasif dan kurang inisiatif dalam sesi perkuliahan
b. Mahasiswa terkesan kurang memperhatikan dosen ketika mengajar
c. Tugas akhir belum dikerjakan secara maksimal, hasil penelitian terlalu sederhana,
hanya copy paste, dan hasil tugas akhir antara mahasiswa satu dengan yang
lainnya cenderung sama
d. Pengumpulan tugas akhir terlambat dan sebesar 28,6% mahasiswa tidak
mengumpulkan

3. RENCANA PEMECAHAN MASALAH


Analisis informasi tahapan evaluasi terhadap mata kuliah Kapita Selekta Hukum
pidana menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
a. Metode pembelajaran disesuaikan agar mahasiswa dapat lebih aktif dan interakti
dalam menerima sesi perkuliahan
b. Cara evaluasi yang dilakukan tidak hanya berdasarkan pada nilai kehadiran,
tugas, ujian tengah, dan akhir semester. Cara evaluasi seperti ini menyebabkan
mahasiswa hanya asal – asalan ketika mengumpulkan tugas. Perlu ditambah
unsur penilaian yang dapat menggambarkan kemampuan mahasiswa secara lebih
komprehensif

2
TAHAP REKONSTRUKSI

1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Lama :
Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai hukum pidana yang masuk dalam selected
issue Kapita Selekta Hukum Pidana
Baru :
Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis, dan mencari cara penyelesaian secara
advokasi berbagai hukum pidana yang masuk dalam selected issue Kapita Selekta
Hukum Pidana
Alasan Perubahan :
Meningkat kemampuan, pemahaman, berpikir kritis dan daya analisis mahasiswa
dalam memngurai masalah yang ada dalam selected issue serta tata cara penyelesaian
atau beradvokasi

2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIDAPATKAN


Kemampuan akhir yang didapatkan dari seluruh pertemuan dalam mata kuliah :
 Mampu menganalisis permasalahan / problem yang masuk dalam selected
issue Kapita Selekta Hukum Pidana
 Mampu memecahkan masalah terkait solusi hukum pidana yang masuk dalam
selected issue
 Mahasiswa mampu beradvokasi terkait hukum pidana yang masuk dalam
selected issue

3. MATERI PERKULIAHAN
Seluruh pokok / sub-pokok bahasan yang dipelajari untuk mencapai capaian
pembeajaran mata kuliah, yakni :
a. Ruang lingkup Kapita Selekta Hukum Pidan
b. Tindak Pidana Korupsi
c. Pelanggaran HAM berat
d. Tindak Pidana Narkoba
e. Tindak Pidana Anak
f. Pembaharuan Hukum Pidana
g. Tindak Pidana Perdangan orang
3
h. Tindak Pidana KDRT
i. Tindak Pidana keamanan Negara

Sumber materi :
1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM dan
Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003 ;

3. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;

4. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba


Mabes polri, Jakarta, 2000 ;

5. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang


Minum minuman Khamar dan sejenisnya ;

6. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang


Maisir (perjudian)

7. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang


Khalwat (mesum)

8. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen


Hukum dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;

9. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM


di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;

10. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;

11. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;

12. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

13. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;

14. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;

4
15. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan orang ;

4. STRATEGI PERKULIAHAN
Berdasarkan rencana pemecahan masalah diatas, maka dapat disusun strategi
perkuliahan sebagai berikut :
a. Dari 14 pertemuan, paling tidak lebih dari setengahnya menggunakan metode
pembelajaran seperti problem based learning, discovery learnig, group
discussion, dan pendekatan saintifik. Tujuannya untuk membuat mahasiswa
lebih aktif dan komunikatif dalam sesi perkuliahan
b. Pada awal perkuliahan dosen selalu memberikan motivasi kepada mahasiswa
secara berkelanjutan untuk meningkat antusiasme mahasiswa
c. Pada awal perkuliahan, dosen menekankan kontrak perkuliahan
d. Memberikan sesi tanya jawab, small discussion lebih banyak
e. Penggunaan media pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif

5. PENILAIAN HASIL BELAJAR


a. Untuk menilai proses pembelajaran, digunakan penilaian saat pertemuan ke 12
dan 13, yakni dengan menggunakan metode problem based learning dengan
penilaian model rubric analitik
b. Dalam penentuan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut :
Ujian Tengah Semester : 40%
Ujian Akhir Semster : 20%
Tugas : 15%
Problem Based Learning : 15%
Presensi : 10%
c. Presensi minimal 75% untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS)

5
d. Penilaian dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

HURUF SKALA BOBOT

A ≥80 4,0
AB 75 – 79 3,5
B 70 - 74 3,0
BC 65 -69 2,5
C 60 -64 2,0
CD 55 – 59 1,5
D 50 – 54 1,0
E <50 0

6
DIAGRAM ANALISIS INSTRUKSIONAL

Mampu menganalisis masalah yang berkaitan dengan selected issue Kapita Selekta
Hukum Pidana dan memecahkan cara penyelesaianya secara advokasi

Memecahkan masalah Menguasai unsur – Memecahkan masalah Mampu menjelaskan


terkait tindak pidana unsur KDRT terkait tindak pidana hukuman cambuk di
anak Narkoba Aceh

Menguasai rancangan KUHP dan Pembaharuan Pidana

Menguasai Pelanggaran HAM berat

Menguasai kejahatan keamana negara

Menguasai kejahatan kerah putih

Memahami ruang lingkup kapita selekta terkait selected issue didalamya

Entry
Kapita Selekta Hukum Pidana Behaviour

7
KONTRAK PERKULIAHAN / PEDOMAN PERKULIAHAN MAHASISWA

KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA


(2 SKS)

Pengajar : DR.H.Endar Susilo, SH., MH.


Semester : Genap 2018 / 2019

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019

8
KONTRAK PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana


Pengajar : DR.H.Endar Susilo,SH., MH.
Semester : Genap 2018 / 2019
Hari Pertemuan : Selasa, 08.00 – 09.40
Tempat Pertemuan : Ruang Kuliah C.06

1. MANFAAT MATA KULIAH

Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sedang
terjadi dalam masyarakat serta menjelaskan berbagai perkembangan peraturan perundang –
undangan baru dibidang hukum pidana.

2. DESKRIPSI MATA KULIAH

Kapita selekta hukum pidana merupakan kumpulan hukum pidana yang terseleksi, didasari oleh
beberapa pertimbangan :
1.perkembangan hukum pidana formil, materiil.
2. perkembangan globalisasi khusus kepidanaan
3. aktualisasi pada masa sekarang.
Kapita Selekta Hukum Pidana sebagai salah satu mata kuliah konsentrasi hukum pidana yang
mengkaji tentang berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sering terjadi dalam
kehidupan masyarakat, serta mengkaji berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan
baru di bidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan perundang – undangan yang
belum masuk ke dalam ranah mata kuliah – mata kuliah lain.

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) & KEMAMPUAN AKHIR (KA)

a. Capaian Pembelajaran (CP)


Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa akan dapat mengkaji berbagai permasalahan aktual
dalam hukum pidana yang sedang terjadi dalam masyarakat serta menjelaskan berbagai
perkembangan peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana.

9
b. Kemampuan Akhir (KA)
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan akan dapat memahami dan menguasai:
1. Ruang lingkup Kapita Selekta Hukum Pidana
2. Tindak pidana korupsi dan sejarah perundang-undangan TPK
3. Tindak Pidana Terorisme dan Aspek Hukumnya
4. Hukum pidana yang berkaitan dengan anak
5. Mengenal Rancangan KUHP
6. Pemberlakuan Pidana Cambuk di Nangroe Aceh Darrussalam
7. Psikotropika dan Narkotika
8. Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga
9. Aspek Hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafficking)
10. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat

4. ORGANISASI MATERI PERKULIAHAN


Materi perkuliahan disusun berdasarkan penjenangan pengetahuan yang harus dikuasai. Setiap
jenjang materi harus dikuasai sebelum mempelajari materi berikutn

10
5. STRATEGI PERKULIAHAN
Metode perkuliahan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, latihan dan studi kasus. Selain
tatap muka dikelas mahasiswa diwajibkan mengikuti diskusi dan persentasi kelompok
(menyampaikan informasi, bertanya, menjawab dan memberi komentar atas informasi).
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran berupa tayangan / video terkait materi.

6. MATERI DAN BAHAN BACAAN


1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM dan Hukum,
Refika Aditama, Bandung, 2004 ;
2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2003 ;
3. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;
4. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes polri,
Jakarta, 2000 ;
5. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum
minuman Khamar dan sejenisnya ;
6. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir
(perjudian)
7. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat
(mesum)
8. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan
Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;
9. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;
10. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;
11. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;
12. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;
13. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;
14. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;
15. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan orang ;

7. TUGAS – TUGAS

Apabila diberikan tugas, sambut dengan hati gembira. Jadikan tugas sebagai motivasi untuk
membuktikan kemampuanmu dan sebagai pendongkrak nilai akhir

1. Setiap bacaan perkuliahan sebagaimana disebutkan pada jadwal program harus


sudah dibaca sebelum mengikuti kuliah.

11
2. Setelah pertemuan ke-6 akan diberikan tugas sisipan atau tugas kecil
3. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai jadual dari jurusan
dengan materi Ujian Tengah Semester adalah pertemuan ke-1 sampai dengan ke-6,
sedangkan materi Ujian Akhir Semester adalah pertemuan ke-8 sampai pertemuan
terakhir.
4. Pada akhir perkuliahan Mahasiswa wajib membuat tugas akhir berupa karya tulis
(artikel / makalah)

8. KRITERIA PENILAIAN

Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kitreria sebagai berikut

HURUF SKALA BOBOT

A ≥80 4,0
AB 75 – 79 3,5
B 70 - 74 3,0
BC 65 -69 2,5
C 60 -64 2,0
CD 55 – 59 1,5
D 50 – 54 1,0
E <50 0

Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut :

Presensi 5%

Tugas – Tugas 10%

Keaktifan didalam kelas, baik ketika


15%
diskusi maupun persentasi

Ujian Tengah Semester 30%

Ujian Akhir Semester 40%

12
9. JADUAL KULIAH
 Minggu ke-1 : Kuliah pertama, Penjelasan umum kontrak perkuliahan dan materi ruang
Lingkup Kapita Selekta Hukum Pidana
 Mingguu ke-2 : Tindak pidana korupsi dan sejarah perundang-undangan TPK
 Minggu ke-3 : Tindak Pidana Terorisme dan Aspek Hukumnya
 Minggu ke-4 : Hukum pidana yang berkaitan dengan anak
 Minggu ke-5 : Mengenal Rancangan KUHP
 Minggu ke-6 : Diskusi / persentasi kelompok
 Minggu ke-7 : Ujian Tengah Semester
 Minggu ke-8 : Pemberlakuan Pidana Cambuk di Nangroe Aceh Darrussalam
 Minggu ke-9 : Psikotropika dan Narkotika
 Minggu ke-10 : Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga
 Minggu ke-11 : Aspek Hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafficking)
 Minggu ke-12 : Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat
 Minggu ke 13 : Persentasi & Review
 Minggu ke 14 : Ujian Akhir Semester

10. KONSEKUENSI
 Pada saat perkuliahan mahasiswa tidak diperbolehkan memakai kaos oblong, harus
menggunakan kaos berkerah
 Mahasiswa dapat mengikuti UAS apabila hadir kuliah intensif minimal 75%
 Tugas diserahkan tepat pada waktunya, keterlambatan berarti kegagalan memperoleh
nilai.

Semarang, ……………… 2019

Dosen Pengampu, Perwakilan


Mahasiswa,

(DR.H.Endar Susilo,SH., MH.) (…………………………..)

13
BAHAN AJAR

KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA

PENYUSUN ;
DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH

14
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah S.W.T atas berkat limpahan dan rahmat, karunia
dan nikmat-Nya sehingga tersusun materi kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana untuk mahasiswa
Universitas Wahid Hasyim Semarang.

Penyusunan materi kuliah mengacu pada permasalahan pilihan atau selected issues yang sering
terjadi dalam kehidupan masyarakat, serta didasari oleh beberapa pertimbangan seperti :
perkembangan hukum pidana formil, materiil, perkembangan globalisasi khusus kepidanaan, dan
aktualisasi pada masa sekarang. Mata kuliah ini mengkaji berbagai perkembangan peraturan
perundang – undangan baru di bidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan
perundang – undangan ini

Diharapkan mudah-mudahan materi ini dapat digunakan sebagai bahan pegangan dasar bagi para
Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang dan semoga kelak dapat bermanfaat dikemudian
hari.

Harapan penulis semoga buku ajar ini juga dapat bermanfaat bagi semua para pembaca,
khususnya mereka yang bergerak dalam bidang hukum.

Semarang, Agustus 2019

Penyusun,

15
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IDENTITAS MATA KULIAH
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIRENCANAKAN
BAB I PENDAHULUAN & KONTRAK PERKULIAHAN
A. Penjelasan silabus mata kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana
B. Tujuan mempelajari Kapita Selekta Hukum Pidana
C. Penjelasan literatur
D. Kontrak belajar

BAB II TINDAK PIDANA KORUSPI


A. Pengertian tindak pidana korupsi
B. Sejarah perundang-undangan tindak pidana korupsi
C. Pertanggungjawaban TPK
1. Sistem pertanggungjawaban tindak pidana korupsi
2. Pemidanaan terhadap tindak pidana korupsi
3. Contoh kasus

BAB III Tindak Pidana Terorisme dan Aspek Hukumnya


A. Pengertian
B. Terorisme dalam Hukum Positif
C. Unsur dan pertanggungjawwaban TP terorisme.

BAB IV HUKUM PIDANA YANG MELIBATKAN ANAK


A. Anak sebagai obyek tindak pidana
B. Anak sebagai subyek tindak pidana
C. Perlindungan anak sebagai obyek dan subyek tindak pidana.
D. Kejahatan yang melibatkan anak

BAB V MENGENAL RANCANGAN KUHP


A. Perbandingan KUHP dengan Rancangan KUHP
B. Tindak pidana baru dalam Rancangan KUHP

BAB VI PEMBERLAKUAN PIDANA CAMBUK DI ACEH


A. Kedudukan pidana cambuk dalam hukum positif
B. Perbuatan yang diancam dengan cambuk
C. Prosedur penanganan perkara pidananya
D. Kasus-kasus pidana cambuk dalam praktek

BAB VII PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA


A. Pengertian Narkotika dan Psikotropika
B. Undang-undang yang mengatur tentang narkotika dan psikotropika

16
C. Perbuatan yang dapat dipidana berdasarkan undang-undang narkotika dan
psikotropika
D. Kasus-kasus tindak pidana narkotika dan psikotropika

BAB VIII TINDAK PIDANA KDRT


A. Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dalam hukum positif
B. Pengertian dan ruang lingkup kekerasan dalam rumah tangga
C. Kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga

BAB IX ASPEK HUKUM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG


(TRAFFICKING)
A. Jangkauan hukum positif atas kasus trafficking
B. Perbuatan-perbuatan yang dapat dipidana
C. Kasus-kasus trafficking

BAB X PELANGGARAN HAM BERAT


A. Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun dalam
Hukum Internasional
B. Pengaturan pelanggaran HAM Berat baik dalam Hukum Positif maupun
dalam Hukum Internasional
C. Pengertian pelanggaran HAM Berat
D. Ruang lingkup pelanggaran HAM Berat
E. Kasus-kasus pelanggaran HAM Berat

17
I. IDENTITAS MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana


Kode Mata Kuliah : HK.302
SKS : 2 SKS
Status : Mata Kuliah Wajib Fakultas
Semester :V

II. CPMK
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa akan dapat mengkaji berbagai permasalahan
aktual dalam hukum pidana yang sedang terjadi dalam masyarakat serta menjelaskan
berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana.

III. KAD
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan akan dapat memahami dan
menguasai :
1. Ruang lingkup Kapita Selekta Hukum Pidana
2. Tindak pidana korupsi dan sejarah perundang-undangan TPK
3. Tindak Pidana Terorisme dan Aspek Hukumnya
4. Hukum pidana yang berkaitan dengan anak
5. Mengenal Rancangan KUHP
6. Pemberlakuan Pidana Cambuk di Nangroe Aceh Darrussalam
7. Psikotropika dan Narkotika
8. Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga
9. Aspek Hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafficking)
10. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat

18
BAB X
Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat

1) Pendahuluan
Hak asasi manusia berkembang atas dua pengertian dasar yaitu hak asasi adalah hak
alamiah manusia yang dimiliki sejak manusia lahir dan merupakan hak -hak yang
bersumber dari moral manusia dan yang kedua dalah hak-hak manusia menurut dan
bersumber pada aturan hukum.
a. Deskripsi singkat
Didalam bab ini memberikan pemahaman kepada siswa mengenai Pelanggaran
Hak Asasi Manusia (HAM) yang berat serta peraturan perundang – undangan
tentang HAM baik dari hukum postif maupun dalam hukum intenasional, serta
ruang lingkup dan kasus – kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di
Indonesia
b. Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Diakhir pembelajaran, mahasiswa diharapkan akan dapat memahami dan
menguasai :
 Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun
dalam Hukum Internasional
 Pengaturan pelanggaran HAM Berat baik dalam Hukum Positif maupun
dalam
Hukum Internasional
 Pengertian pelanggaran HAM Berat
Ruang lingkup pelanggaran HAM Berat
Kasus-kasus pelanggaran HAM Berat

2) Penyajian
a. Uraian & contoh (gambar / tayangan terkait materi)

19
b. Diskusi
Mahasiswa menggali informasi dengan berdiskusi terkait pelanggaran HAM berat
c. Latihan
1. Jelaskan unsur perbuatan pelanggaran HAM berat?
2. Apa saja instrument hukum HAM di Indonesia?
3. Mengapa kasus pelanggaran HAM berat tidak mengenal kadaluarsa?
4. Bagaimana penyelesaian kasus dugaan pelanggaran HAM berat sebelum
berlakunya UU NO.26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM?
d. Rangkuman
Perkara pelanggaran HAM dapat dikategorikan atas dua macam yakni pelanggaran
HAM biasa dan pelanggaran HAM yang berat. Untuk pelanggaran HAM Berat (Gross
Violation of Human Rights atau Extra Ordinary Crimes) diadili di Pengadilan Hak Asasi
Manusia. Perkuliahan ini juga memaparkan mengenai kedudukan dan ruang lingkup
kewenangan Pengadilan HAM, unsur - unsur pelanggaran serta ancaman sanksi
pelanggaran HAM Berat. Selain itu juga dikemukakan beberapa pengalaman
internasional dalam menangani kasus
pelanggaran HAM berat, masalah pertanggungjawaban komando dan asas hukum berlaku
surut (retroaktif)

e. Umpan Balik
Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk menyusun makalah penelitian terkait
pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia

20
f. Daftar Pustaka
 Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di
Indonesia,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;
 Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;
 Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;
 Wiyono, R. 2011 Pengadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Jakarta: Kencana
Prenadia Media Group.

g. Senerai
1. Genosida adalah kejahatan kekerasan yang dilakukan terhadap kelompok
masyarakat dengan tujuan untuk membasmi keberadaan kelompok itu
2. Pengadilan HAM ini merupakan jenis pengadilan yang khusus untuk mengadili
kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pengadilan ini
dikatakan khusus karena dari segi penamaan bentuk pengadilannya sudah secara
spesifik menggunakan istilah pengadilan HAM dan kewenangan pengadilan ini
juga mengadili perkara-perkara tertentu.
3. Hakim ad-hoc adalah hakim yang bersifat sementara yang memiliki keahlian dan
pengalaman di bidang tertentu untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu
perkara yang pengangkatannya diatur dalam undang-undang. Hakim Ad Hoc
sendiri diangkat pada pengadilan khusus, yang merupakan pengadilan dalam
salah satu lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung, baik
dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan
peradilan tata usaha Negara

21
BAB X
PELANGGARAN HAM BERAT

A. Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun dalam
Hukum
Internasional
Hak Asasi Manusia merupakan hak yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap pribadi
manusia sejak lahir. Setiap manusia memiliki hak asasi manusia masing-masing,
namun manusia juga memiliki kewajiban dalam pelaksanaan asasi manusia tersebut.
Kewajiban asasi juga dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia.

HAM di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang artinya bahwa
HAM adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat dari filsafat bangsa. UUD 1945
memberikan jaminan bagi setiap orang untuk menikmati hak-hak asasi dan kebebasan
dasarnya. Bahwa negara, terutama pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberi
perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM.

1.Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)


Istilah hak asasi manusia berasal dari bahasa perancis Droits L'Homme yang artinya
hak-hak manusia. Dalam bahasa inggris menjadi Human Rights dan dalam bahasa
belanda disebut Menselijke Rechten.

Pengertian Hak asasi manusia sebagai hak-hak alamiah ( Natural Rights) :

 Marjono Reksodiputro
“Hak asasi manusia adalah sebagai hak-hak yang sedemikian rnelekat pada sifat
manusia, sehingga tanpa hak-hak itu kita tidak mempunyai martabat sebagai
manusia (inheirent dighnity). Oleh karena itu pula hak-hak tersebut tidak boleh
dilanggar atau dicabut.”

 Miriam Budiardjo
“Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang diperoleh dan
dibawanya bersamaan dengan kelahirannya atau kehadirannya di dalam
kehidupan masyarakat.Dianggap bahwa beberapa hak itu dimiiikinya tanpa
perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, da karena itu bersifat
universal.Dasar dari semua hak asasi ialah bahwa manusia memperoleh
kesempatan berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya.”

 Menurut UU No. 39 Tahun 1999, dalam menimbang b. merumuskan hak asasi


manusia sebagai berikut :

22
”bahwa hak asasi manusia merupakan hak-hak dasar yang secara kodrati melekat
pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus
dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau
dirampas oleh siapapun”

2. Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun dalam Hukum
Internasional

SUMBER HUKUM HAK ASASI MANUSIA


 Sumber hukum dalam arti sebagai tempat ditemukannya aturan -aturan tentang
 hak asasi manusia banyak sekali tersebar dalam hukum internasional, antara lain:
 Piagam Pendirian Perserikatan Bangsa-bangsa
 Universal Declaration on Human Rights 10 Desember 1948
 Konvenant Hak Ekonomi Sosial dan Budaya 3 Januari 1976
 Konvenan Hak sipil dan Politik 23 Maret 1976, beserta peraturan pelaksanaannya
(Optional Protocol sesuai dengan bunyi Pasal 41) dan tahun 1990 diluncurkan
Second Optional Protocol to the International On Civil and Political Rights
aiming on Abolition of the Death Penalty (peniadaan hukuman mati),tetapi belum
memiliki kekuatan mengikat sampai sekarang.
 Konvensi-konvensi Den Haag tentang Aturan Hukum Perang
 Konvensi -konvensi Geneva Tentang Aturan Perlindungan terhadap korban
Perang.

Peraturan Hukum Nasional Khusus Tentang HAM di Indonesia


Pada awal reformasi, di bawah pemerintahan Presiden Habibie mulai menaruh perhatian
serius tentang Hak Asasi manusia, sesuai dengan tuntutan reformasi. Secara berurutan
disajikan pembentukan peraturan perundang-undangan khusus tentang HAM adalah
sebagai berikut :

 UU NO. 7 Tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan


Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan.
 UU No. 5 Tahun 1998 Tentang Ratifikasi Konvensi Menentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau penghukuman lain yang Kejam, Tidak manusiawi, atau
Merendahkan Martabat manusia. A dan b adalah ratifikasi terhadap instrument
hukum internasional.
 Tap MPR RI No. XVII/MPR/1998 Tentang Hak Asasi Manusia
 UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia tanggal 23 September 1999.
 Amandemen UUD 1945 kedua Perubahan Terhadap Pasal 28 UUD 1945 dengan
menambah Bab X Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 28 a s/d J. pada sidang MPR
Agustus 2000.
 UU No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, pada tanggal 23
Nopember 2000
23
B. Pengaturan pelanggaran HAM Berat baik dalam Hukum Positif maupun dalam
Hukum Internasional

 Untuk mengadili pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat di bentuk


pengadilan dalam ayat (1) di bentuk dengan Undang- Undang dalam jangka
waktu paling lama 4 tahun sebelum terbentuk pengadilan Hak Asasi Manusia
sebagai mana dimaksudkan dalam ayat (2) di adili oleh pengadilan yang
berwenang.

 Pasal 104 ayat (1) Undang- Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia menyatakan bahwa yang berwenang mengadili pelanggaran Hak Asasi
Manusia yang berat adalah pengadilan Hak Asasi Manusia.

 Pelanggaran HAM Berat Genosida dalam No 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan


HAMKejahatan Terhadap Kemanusia dalam UU No 26 Tahun 2000 Pengadilan
HAM

Pelanggaran hak asasi manusia terbagi menjadi dua :


1. pelanggaran hak asasi manusia biasa,
2. pelanggaran hak asasi manusia berat.

Yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia biasa adalah pelanggaran yang
sering terjadi di suatu negara dan tidak sampai membahayakan nyawa sebagian atau
keseluruhan kelompok dalam suatu negara misalnya pencemaran nama baik dengan
penghinaan.

Sedangkan pelanggaran hak asasi manusia berat dapat dikatakan pelanggaran yang dapat
membahayakan nyawa sebagian atau keseluruhan kelompok dalam suatu negara.
Pelanggaran hak asasi manusia berat dapat dikategorikan sebagai kejahatan genosida dan
kejahatan manusia.

Kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan adalah jenis kejahatan


internasional yang berdasarkan hukum internasional dilarang untuk diberikan amnesti.
Berdasarkan Basic Principles and Guidelines on the Right to a Remedy and Reparation
for Gross Violations of International Human Rights Law and Serious Violations of
International Humanitarian Law; General Comment 31, Update Set of Principles to
Combat Impunity dalam Prinsip 1, 19, 22 and 24 yang mengatur bahwa ketika terjadi
genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan maka setiap negara memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk menuntut dan menghukum secara setimpal para pelakunya serta
tidak memberikan amnesti kepada para pejabat atau aparat negara sampai mereka
dituntut di depan pengadilan. Jadi ada kewajiban negara untuk menghukum pelaku dan
memberi kompensasi terhadap korban.

24
Sanksi akan diberikan kepada Negara yang melanggar berupa :
a. Pemberlakuan travel warning atau peringatan bahaya untuk berkunjung ke negara
tertentu pada warga negaranya.
b. Pengalihan investasi atau penanaman modal asing
c. Pemutusan hubungan diplomatik
d. Pengurangan bantuan ekonomi
e. Pengurangan tingkat kerja sama
f. Pemboikotan produk ekspor
g. Embargo ekonomi

C. Pengertian pelanggaran HAM Berat


Istilah pelanggaran berat HAM muncul untuk menggambarkan dahsyatnya akibat yang
timbul dari perbuatan pidana tersebut terhadap raga, jiwa, martabat, peradaban, dan
sumberdaya kehidupan manusia. Tindak kejahatan tersebut dilakukan oleh pelakunya
dengan maksud dan tujuan yang jelas untuk menyerang dan menghancurkan orang-orang
tertentu atau sekelompok manusia sehingga membawa akibat atau dampak yang luas.

1. JENIS – JENIS PELANGGARAN HAM BERAT


Jenis-jenis Pelanggaran HAM berat menurut Undang-Undang No.26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM dapat diklasifiasikan menjadi dua. Yaitu :
a. Genosida (Pasal 8 UU No.26 Tahun 2000) :
Kejahatan genosida, adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
memusnahkan atau menghancurkan sebagian atau seluruh kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara sebagai berikut:
1) Membunuh anggota-anggota dari suatu kelompok;
2) Mengakibatkan penderitaan fisik dan juga mental yang berat terhadap para
anggota kelompok;
3) Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang dapat mengakibatkan
kemusnahan secara fisik;
4) Memaksakan tindakan yang bertujuan untuk mencegah kelahiran di dalam suatu
kelompok; atau
5) Memindahkan secara paksa anak-anak dari suatu kelompok tertentu.

2. Kemanusiaan (pasal 9 UU No.26 tahun 2000)


Kejahatan kemanusiaan, adalah perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan
yang terencana atau meluas yang diketahui bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
1) Pemusnahan;
2) Perbudakan;
3) Pengusiran atau pemindahan penduduk asli secara paksa;

25
4) perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan secara fisik atau tidak
secara sewenang-wenang yang melanggar ketentuan pokok hukum internasional;
5) Penyiksaan;
6) Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk lain dari kekerasan seksual;
7) Penganiayaan terhadap suatu kelompok atau perkumpulan tertentu yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin
atau alasan lain yang telah diakui sebagai hal yang dilarang menurut hukum
internasional;
8) Penghilangan orang secara paksa; atau
9) Kejahatan apartheid (warna kulit / ras)

D.Ruang Lingkup Pengadilan HAM berat


1. Pengadilan HAM Permanen
2. Pengadilan HAM Ad Hoc (Pasal 43 UU No.26 Tahun 2000)
Pasal 2 UU No.26 Tahun 2000 : Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang
berada di lingkungan Peradilan Umum.
Pasal 4 UU No.26 Tahun 2000 : Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa
dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
Pasal 5 UU No. 26 Tahun 2000 : Pengadilan HAM berwenang juga memeriksa dan
memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dilakukan di luar batas
teritorial wilayah negara RI oleh warga negara Indonesia.
Pasal 6 UU No.26 Tahun 2000 : Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan
memutus pelanggaran yang berat yang dilakukan oleh seseorang dibawah 18 tahun pada
saat kejahatan dilakukan.

E.Kasus – kasus pelanggaran HAM berat

1. G30SPKI
Dalam hal ini KOMNAS HAM telah memperkirakan setidaknya hampir 3 juta orang
terbunuh dalam kasus ini. Selain itu, banyak juga masyrakat yang diasingkan karena
mendapat cap bayang – bayang PKI. PKI kemudian ditetapkan sebagai partai terlarang
karena dianggap melakukan pemberontakan dan pengkhianatan terhadap negara.

2. Kasus Pembantaian Massal Anggota PKI


Usai melakukan pengkhianatan, keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI) pun
dilarang. Pemerintah dan pihak militer pun melakukan operasi pembantaian pada sisa-
sisa anggota PKI. Pembantaian ini merupakan peristiwa pembunuhan dan penyiksaan
terhadap orang yang dituduh sebagai anggota PKI di Indonesia. Diperkirakan sekitar 1
juta lebih anggota PKI meninggal atau menghilang usai operasi militer ini.

26
3. Penculikan Aktivis Pro Demokrasi
Pelanggaran HAM ini terjadi akibat adanya kasus penculikan aktivis pro-demokrasi pada
tahun 1997 dan 1998. Sekitar 23 aktivis diculik dan menghilang tanpa penyebab yang
diketahui, bahkan diketahui ada yang sampai dibunuh. Sampai sekarang ada 13 aktivis
yang masih tidak diketahu kejelasannya. Banyak orang berpendapat bahwa mereka
diculik dan disiksa oleh para anggota militer. Peristiwa ini menjadi contoh kasus
pelanggaran HAM pada masa Orde Baru.

4. Kasus Pemberontakan GAM


Pelanggaran HAM di Aceh ini terjadi sejak tahun 1976. Pemberontakan di Aceh
dikobarkan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang bertujuan untuk memperoleh
kemerdekaan dari Indonesia. Gerakan ini pertama dibentuk pada tanggal 4 Desember
1976. Konflik antara pemerintah dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini
telah berlangsung sejak tahun 1976. Total puluhan ribu korban tewas akibat konflik ini.

5. Penembakan Misterius 1982-1985


Kasus penembakan misterius (biasa disebut Petrus) terjadi di antara tahun 1982 sampai
1985. Peristiwa ini adalah peristiwa penculikan, penganiayaan dan penembakan terhadap
para preman yang sering menganggu ketertiban masyarakat. Tidak diketahui siapa
pelakunya sampai sekarang. Banyak korban penembakan misterius yang ditemukan
meninggal dengan keadaan tangan dan lehernya diikat dan dibuang di hutan.
Diperkirakan ada ratusan korban penembakan misterius ini.

6. Kasus Organisasi Papua Merdeka


Kasus pelanggaran HAM di Papua ini terjadi tahun 60an. Peristiwa ini telah menelan
ribuan korban jiwa dalam operasi intensif yang diselenggarakan oleh anggota militer
TNI. Peristiwa ini adalah bentuk pertahanan dari aparat Indonesia terhadap gerakan
Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang meresahkan karena ingin memisahkan diri
dengan negara Indonesia.

7. Sengketa Israel dan Palestina


Masalah sengketa antara Israel dan Palestina menjadi salah satu sengketa global yang
berkepanjangan. Hal ini bermula ketika Israel memperluas wilayahnya dengan menguasai
sebagian besar wilayah Palestina.
Hasilnya, kini wilayah Palestina hanya tersisa sedikit saja. Dengan bantuan Amerika
Serikat, Israel juga beberapa kali melancarkan serangan, baik serangan darat maupun
udara ke wilayah-wilayah Palestina.
Sudah ratusan ribu korban warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita atau bahkan
relawan dari negara lain yang menjadi korban. Dunia pun sempat mengutuk tindakan
Israel tersebut. Tindakan sewenang-wenang Israel pun terus berlanjut bahkan sampai di
era sekarang.

27
ALTERNATIF ASSESMENT

Disusun oleh ;
Nama : DR.H.Endar Susilo, SH., MH
NIDN : 0623107201

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019

28
1. Perencanaan Penilaian
PERENCANAAN PENILAIAN
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM
MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA
KODE MATA KULIAH :
SKS : 2 SKS
SEMESTER :V
DOSEN PENGAMPU : DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH.
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa akan dapat memahami dan mengkaji berbagai
permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sedang terjadi
dalam masyarakat serta menjelaskan berbagai perkembangan
peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana.

KEMAMPUAN AKHIR
TEKHNIK
YANG INDIKATOR MATERI
PENILAIAN
DIRENCANAKAN
Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Pengertian tindak pidana
tentang pengertian dan tentang pengertian dan korupsi
sejarah tindak pidana sejarah tindak pidana b.Sejarah perundang-undangan
korupsi. bentuk dan korupsi. bentuk dan tindak pidana korupsi
akibat serta dapat akibat serta dapat c.Pertanggungjawaban TPK :
menganalisis menganalisis  Sistem Diskusi
penanggulangan penanggulangan pertanggungjawaban
korupsi korupsi tindak pidana korupsi
 Pemidanaan terhadap
tindak pidana korupsi
 Contoh kasus
Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Pengertian
pengertian, unsur dan pengertian, unsur dan b.Terorisme dalam Hukum
pertangunjawaban TP pertangunjawaban TP Positif Diskusi
Terorisme serta Terorisme serta c.Unsur &
menganalisis causes menganalisis causes pertanggungjawaban TP

29
dan akibat TP dan akibat TP terorisme.
Terorisme Terorisme
Mampu memahami Mampu memahami a.Anak sebagai obyek tindak Problem
anak sebagai obyek anak sebagai pidana based
dan subyek tindak obyek dan subyek b.Anak sebagai subyek tindak learning
pidana,dan tindak pidana, pidana Tugas :
perlindungannya, serta dan perlindungannya, c.Perlindungan anak sebagai buatlah
menganalisis serta obyek dan subyek tindak makalah
kejahatan yang menganalisis pidana. penelitian
melibatkan anak kejahatan yang d.Kejahatan yang melibatkan hukum yg
melibatkan anak anak actual
tentang
kasus pidana
anak

Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Perbandingan KUHP


Diskusi dan
perubahan KUHP dan perubahan KUHP dan dengan Rancangan KUHP
tanya jawab
KUHAP KUHAP dan b.Tindak pidana baru dalam
menganalisis Rancangan KUHP
Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Kedudukan pidana cambuk
pemberlakuan hukum dan menganalisis dalam hukum positif
pidana cambuk di pemberlakuan hukum b.Perbuatan yang diancam
Aceh pidana cambuk di dengan cambuk
diskusi
Aceh c.Prosedur penanganan
perkara pidananya
d.Kasus-kasus pidana cambuk
dalam praktek

UTS

Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Pengertian Narkotika dan Diskusi dan


pengertian dan unsur pengertian dan unsur Psikotropika kuis
TP Psikotropika dan TP Psikotropika dan b.Undang-undang yang

30
Narkotika Narkotika serta dapat mengatur tentang narkotika
menganalisis akibat dan psikotropika
TP Psikotropika dan c.Perbuatan yang dapat
Nakotika. dipidana berdasarkan undang-
undang narkotika dan
psikotropika
d.Kasus-kasus tindak pidana
narkotika dan psikotropika

Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Penghapusan kekerasan


pengertian TP KDRT, dan menganalisis dalam rumah tangga dalam
ruang lingkup, pengertian TP KDRT, hukum positif
ruang lingkup, b.Pengertian dan ruang diskusi
lingkup kekerasan dalam
rumah tangga
c.Kasus-kasus kekerasan
dalam rumah tangga

Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Jangkauan hukum positif Problem


pengertian, unsur dan pengertian, unsur dan atas kasus trafficking based
pertanggungjawaban pertanggungjawaban b.Perbuatan-perbuatan yang learning
TP Traffiking TP Traffiking dapat dipidana
c.Kasus-kasus trafficking

Mampu memahami Mampu menjelaskan a.Berbagai peraturan tentang


pengertian, unsur dan pengertian, unsur dan HAM baik dalam Hukum
pertanggungjawaban pertanggungjawaban Positif maupun dalam Hukum
Small group
pelanggaran HAM di tk pelanggaran HAM di tk Internasional
discussion,
nasional, serta dapat nasional, serta dapat b.Pengaturan pelanggaran
responsi
menganalisis kasus menganalisis kasus HAM Berat baik dalam Hukum
pelanggaran HAM pelanggaran HAM Positif maupun dalam
nasional nasional Hukum Internasional
c. Pengertian pelanggaran
31
HAM Berat
d. Ruang lingkup pelanggaran
HAM Berat
e. Kasus-kasus pelanggaran
HAM Berat

UAS

1. Soal / Perintah / Petunjuk


Buatlah makalah penelitian hukum yang actual terkait anak sebagai pelaku tindak pidana

2. Rubrik Penilaian (Analitik)

No Standar Skor/Skala

1. Penggunaan pengembangan rancangan penelitian yang tepat 1 2 3 4

Pemilihan instrument yang tepat diperlukan untuk


2. 1 2 3 4
mengumpulkan data

3. Metode pengumpulan data yang digunakan 1 2 3 4

4. Analisis data yang dilakukan 1 2 3 4

5. Kerapian penulisan laporan penelitian 1 2 3 4

6. Cara penyampaian laporan secara lisan 1 2 3 4

NILAI = Skor Perolehan x 100


24
Kriteria Penilaian :
≥80 :A
B : 71 – 79
C : 61 – 70
D : ≤ 60 TIDAK TUNTAS
32
3. Penilaian Sikap
Penilaian sikap / Lembar Observasi
1. Observasi Harian
KOMPONEN YANG DIOBSERVASI
NAMA MAHASISWA 1 2 3 4 5 6
Arif Rahman Hakim √ − − √ − √
Elang Budi Mulyana − √ √ √ √ −

Keterangan :
1. Masuk Kelas tepat waktu
2. Tertib dalam mengikuti pembelajaran
3. Mengerjakan tugas yang diberikan didalam kelas
4. Aktif mengemukakan pendapat dikelas
5. Menghormati pendapat teman
6. Aktif dalam mengerjakan tugas kelas

2. Observasi waktu diskusi analisis


KOMPONEN YANG DIOBSERVASI
NAMA MAHASISWA 1 2 3 4 5
Arif Rahman Hakim √ − − √ −
Elang Budi Mulyana − √ √ √ √

Keterangan :
1. Aktif mengemukakan pendapat dikelas
2. Menghormati pendapat teman
3. Aktif dalam mengerjakan tugas kelompok
4. Ketepatan dalam beragumentasi
5. Analisis suatu permasalahan

33
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN

Disusun oleh ;
Nama : DR.H.Endar Susilo, SH., MH
NIDN : 0623107201

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019

34
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN

Nama Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana


Kode Mata Kuliah :
Pengajar : DR.H.Endar Ssuilo, SH., MH.
SKS : 2 SKS
Semester :V

TUJUAN EVALUASI

1. Mengevaluasi kesesuaian media Proses Belajar Mengajar


2. Mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan
3. Mengevaluasi kualitas Proses Belajar Mengajar
4. Mengevaluasi hal-hal yang dapat mengganggu jalannya Proses Belajar Mengajar

DESAIN EVALUASI

Untuk mendapatkan pendekatan yang paling tepat agar evaluasi yang sudah ditetapkan di atas
dapat dicapai maka dibuat rencana evaluasi Proses Belajar Mengajar sebagai berikut:
(Lihar tabel dibawah)

Informasi yang Metode


No Indikator Responden Waktu
dibutuhkan Teknik Instrumen
1. Persepsi Wawancara Pedoman Mahasiswa Tengah
1.1 Penguasaan
mahasiswa Wawancara dan Akhir
dosen terhadap
terhadap Semester
materi kuliah
kemampuan
1.2 Kemampuan
dosen dalam
dosen dalam
Proses Belajar
Mengajar menjelaskan
1.3 Kemampuan
dosen dalam
memberi
penugasan
1.4 Kemampuan
dosen dalam
berdialog
dengan
mahasiswa
2. Kualitas Materi 2.1 Kemutakhiran Review Pedoman Rekan dosen Awal
Perkuliahan bahan bacaan dokumen review semester
dokumen

35
2.2 Sistematika Review Pedoman Rekan dosen Awal
urutan materi dokumen review semester
Perkuliahan dokumen

2.3 Kualitas tugas Review Pedoman Rekan dosen Tengah


/ latihan dokumen review dan dan akhir
dokumen mahasiswa semester

2.4 Kualitas Soal Review Pedoman Dosen Tengah


Ujian dokumen review bersangkutan, dan akhir
dokumen rekan dosen, semester
dan mahasiswa
3. 3.1 Tingkat
kehadiran
Presensi
3.2 Keaktifan
Selama
diskusi Presensi
Tingkat Partisipasi Mengamati perkuliah
3.3 Keaktifan
Mahasiswa dalam dan Mahasiswa an
bertanya Lembar
Perkuliahan mengisi berlangsu
3.4 Keaktifan Observasi
lembar ng
menjawab
observasi
3.5 Kemampuan
memahami
4. Kualitas Sarana 4.1 Ketersediaan
dan Prasarana 4.2 Kemutakhiran Awal
Pendukung 4.3 Kenyataan semester
Perkuliahan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI


Untuk mendapatkan masukan yang dibutuhkan dari mahasiswa dan dosen untuk evaluasi PBM
digunakan instrument sebagai berikut:

36
EVALUASI PROGRAM PERKULIAHAN
(diisi oleh mahasiswa)

Nama Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana


Kode Mata Kuliah :
Pengajar : DR.H.Endar Ssuilo, SH., MH.
SKS : 2 SKS
Semester :V

Angket ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud untuk mengetahui persepsi anda
terhadap perkuliahan yang anda ikuti. Angket ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki
perkuliahan yang akan datang.

Petunjuk:
Lingakarilah pada angka yang sesuai dengan pendapat anda untuk semua pertanyaan di bawah
ini (1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik

No
ASPEK YANG DINILAI SKALA
.
1 Kehadiran dosen dalam perkuliahan 1 2 3 4
Perhatian dosen terhadap kehadiran mahasiswa dalam
2 1 2 3 4
perkuliahan
Perhatian dosen terhadap kemampuan belajar
3 1 2 3 4
mahasiswa
4 Cara dosen mengelola kelas 1 2 3 4
5 Penguasaan dosen terhadap materi mata kuliah 1 2 3 4
6 Antusiasme dosen terhadap mata kuliah yang diajarkan 1 2 3 4
Kemampuan dan kemauan dosen dalam membantu
7 mahasiswa 1 2 3 4
pada proses belajar
Obyektifitas dosen dalam penilaian hasil belajar
8 1 2 3 4
mahasiswa
9 Kualitas bahan ajar perkuliahan 1 2 3 4

37
10 Kualitas soal-soal ujian yang dibuat dosen 1 2 3 4
11 Penggunaan media belajar 1 2 3 4
Pemahaman anda terhadap materi mata kuliah yang
12 sedang 1 2 3 4
anda ikuti
Rasa tertarik anda terhadap mata kuliah yang sedang
13 1 2 3 4
anda ikuti
14. Manfaat mata kuliah ini bagi anda (membantu
memahami mata
14 kuliah lain, memecahkan masalah-masalah praktis 1 2 3 4
dalam tugas
akhir, dsb)
Sebutkan hal-hal yang sangat mendesak untuk diperbaiki dalam mata kuliah ini
a. …………………………………………………………………………………………
15
b. …………………………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………………………

38
KEBIASAAN BELAJAR MAHASISWA
(diisi oleh dosen)

Nama Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana


Kode Mata Kuliah :
Pengajar : DR.H.Endar Ssuilo, SH., MH.
SKS : 2 SKS
Semester :V

Angket ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi


tentang kebiasaan belajar mahasiswa. Angket ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki
perkuliahan yang akan datang.

Petunjuk:
Lingkarilah pada angka yang sesuai dengan pendapat anda untuk semua pertanyaan di bawah ini
(1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik)

Aspek yang dinilai Skala


Ketepatan mahasiswa masuk kelas 1 2 3 4

Prosentase kehadiran mahasiswa 1 2 3 4

Perhatian mahasiswa mengikuti perkuliahan 1 2 3 4

Jumlah pertanyaan mahasiswa 1 2 3 4

Kualitas pertanyaan mahasiswa 1 2 3 4

Kepatuhan mahasiswa mengerjakan tugas 1 2 3 4

Keaktifan mahasiswa dalam diskusi 1 2 3 4

39
Tugas Applied Approach

RAGAM MEDIA INTERAKTIF


(E-LEARNING)

Disusun oleh;
Nama : DR.H.Endar Susilo,S H., MH.
PT : Universitas Wahid Hasyim

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH VI
JAWA TENGAH
2019

40
E- LEARNING

HALAMAN COURSES

KODE KELAS

41
HALAMAN PENGUMUMAN

KONTRAK KULIAH

42
HALAMAN MATERI AJAR

HALAMAN TUGAS

43
44
HALAMAN QUIZ ONLINE

45
46
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL


GUNA MENINGKATKAN MINAT MAHASISWA DALAM
MEMPERHATIKAN DOSEN MENGAJAR MATA KULIAH
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

Oleh;
DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019

47
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL GUNA
MENINGKATKAN MINAT MAHASISWA DALAM
MEMPERHATIKAN DOSEN MENGAJAR MATA KULIAH
KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) berkembang pesat, yang memaksa dunia pendidikan harus mengadakan inovasi
yang positif untuk kemajuan pendidikan dan kehidupan kampus. Tak seperti waktu dulu,
Teknologi sangatlah berpengaruh dalam aspek kehidupan manusia dan ikut berperan
dalam kehidupan masyarakat luas khususnya peran teknologi di bidang pendidikan.
Dalam pendidikan sendiri teknologi kini memiliki peranan tersendiri dalam proses
belajar mengajar. Salah satu fungsi teknologi pendidikan adalah dapat merubah cara
pembelajaran yang konvensional menjadi non konvensional. Dalam rangka innovative
campuss, sekolah harus merespon perkembangan teknologi yang semakin canggih yang
menyediakan segudang ilmu pengetahuan. Pembelajaran dikampus perlu menggunakan
serangkaian peralatan elektronik yang mampu bekerja lebih efektif dan efisien.
Walaupun demikian peran guru tetap dibutuhkan di kelas, sebagai desainer, motivator,
dan pembimbing yang vital dan penting keberadaannya dalam proses belajar mengajar.

Dosen dalam menyampaikan materi terkadang masih menggunakan cara konvensional


seperti ceramah. Diawal perkuliahan mereka antusias mendengarkan namun pada
akhirnya mereka jenuh dan fokus merekapun teralihkan dengan hal lain. Apabila mereka
tidak fokus terhadap materi kuliah, apa yang disampaikan oleh dosen tidak sampai
sepenuhnya ke mahasiswa sehingga ilmu yang mereka serap juga tidak akan optimal.

Rasa bosan mahasiswa yang muncul ketika dosen menyampaikan materi kuliah terjadi
karena hal tersebut monoton, tidak ada daya tarik dan komunikasi satu arah. Sehingga
diperlukan perbaikan mengenai model dan media pembelajaran. Model dan media
pembelajaran yang menarik bisa menyita perhatian mahasiswa sehingga pembelajaran
akan terasa lebih optimal
48
Melalui penelitian ini diharapkan keefektifan penggunaan media pembelajaran untuk
menarik minat dan perhatian siswa akan meningkat. Dengan penambahan media
pembelajaran audio video diharapkan nantinya bisa menyita perhatian siswa,
menghilangkan rasa bosan mahasiswa sehingga nantinya diharapkan mahasiswa bisa
terfokus dan tertarik ketika dosen mengajar. Apabila mahasiswa fokus dengan apa yang
disampaikan oleh dosen maka ilmu yang disampaikan dosen dapat ditangkap mahasiswa
dengan baik dan mudah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh minat mahasiswa dalam memperhatikan dosen saat
mengajar kapita selekta hukum pidana menggunakan media pembelajaran audio
visual?

2. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap dosen saat mengajar kapita selekta


hukum pidana menggunakan media pembelajaran audio visual?

3. Bagaimana potensi dan kelayakan menggunakan media pembelajaran audio visual


pada kuliah kapita selekta hukum pidana?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah media pembelajaran audio
visual mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam memperhatikan dosen saat
mengajar kapita selekta hukum pidana

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap setelah melakukan penelitian tindakan kelas, akan bermanfaat bagi :
1. Dosen
Membantu dosen dalam menyampaikan materi dengan mudah dan meningkatkan
kemampuannya dalam menyampaikan materi kepada mahasiswa

2. Mahasiswa
Meningkatkan minat mahasiswa dan menghilangkan kebosanan dalam
memperhatikan dosen saat mengajar. Selain itu mahasiswa bisa berkonsentrasi
49
terhadap materi yang disampaikan dengan dosen sehingga mampu meningkatkan
pemahaman mahasiswa

E. Penegasan Istilah

1. Media
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau
“pengantar”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver). Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang
dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak

2. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


TIK sebuah tempat yang mewadahi semua peralatan teknis yang digunakan dalam
proses penyampaian informasi. Secara lebih terperinci, maka teknologi informasi
dan komunikasi dibagi menjadi dua bagian, diantaranya adalah teknologi
informasi serta teknologi komunikasi.

BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pembelajaran
Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku (M. Ngalim P, 1997:85) yaitu
proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses
berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami
sesuatu yang dipelajari.
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar
“ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui
(diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”,
yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak
didik mau belajar.

50
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

2. Audio Visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual
merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang
dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang
diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Dari hasil penelitian media audiovisual sudah tidak diragukan lagi dapat
membantu dalam pengajaran apabila dipilih secara bijaksana dan digunakan
dengan baik.

3. Beberapa manfaat alat bantu audiovisual adalah:


1. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar;
2. Mendorong minat;
3. Meningkatkan pengertian yang lebih baik;
4. Melengkapi sumber belajar yang lain;
5. Menambah variasi metode mengajar;
6. Menghemat waktu;
7. Meningkatkan keingintahuan intelektual;

4. KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA


Kapita Selekta Hukum Pidana merupakan salah satu mata kuliah konsentrasi hukum
pidana yang mengkaji tentang berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana
yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, serta mengkaji berbagai
perkembangan peraturan perundang – undangan baru di bidang hukum pidana

51
terutama permasalahan aktual dan perundang – undangan yang belum masuk ke
dalam ranah mata kuliah – mata kuliah lain.
Kapita Selekta Hukum Pidana bisa di katakan sebagai matakuliah dengan
permasalahan pilihan atau selected issues. Dari berbagai buku referensi yang ditulis
oleh Prof Barda Nawawi Arief ada beberapa selected problems yang dapat ditulis
yaitu:
 Criminal Policy
 Pembaharuan Hukum Pidana
 Kebijakan penanggulangan Tindak Pidana Korupsi
 Kerangka penanggulangan kejahatan dibidang ekonomi dan perbankan
 Kebijakan penanggulangan kejahatan Politk, HAM dan kemanan negara
 Kajian penanggulangan tindak pidana lingkungan hidup
 kebijakan penanggulangan tindak pidana narkoba
 Kebijakan penanggulangan tindak pidana cybercrime
 Kebijakan perlindungan anak dan korban
 kebijakan penanggulangan kejahatan korporasi
 sistem peradilan pidana

BAB III
METEDO PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Universitas Wahid Hasyim Semarang, Fakultas Hukum.

B. JENIS, ALAT, DAN SUBJEK PENELITIAN


1. Jenis Penelitian
Penilitian tindakan kelas adalah penelitian dengan adanya langkah-langkah
terstruktur dan terencana dalam sebuah siklus. Pada penelitian ini
dilaksanakan dalam dua buah siklus. Setiap siklus melalui fase-fase Planning
(Perencanaan), Acting (Tindakan), Observing (Pengamatan), dan Reflecting

52
(Refleksi) (Kemmis dan Mc Taggart, 1992). Berikut desain perencanaan
yang dilaksanakan pada penelitian ini.

2. Subjek Penelitian
Populasi : Mahasiswa Fakultas Hukum Unwahas
Sample : Mahasiswa Kelas B Mata Kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana
(Sistem Peradilan Pidana Anak)
3. Alat Penelitian
 Media Pembelajaran Audio Visual
Dilakukan penambahan media pembelajaran menggunakan audio visual audio
visual yang digunakan merupakan audio visual yang interaktif, menarik,
mencangkup materi yang hendak diberikan, tepat sasaran tujuan
pembelajaran, memberikan wawasan yang luas mengenai wawasan hukum
pidana anak
 Kuisioner
Kuisioner yang diberikan tepat sasaran dengan apa yang hendak diteliti, dan
mampu memberikan jawaban mengenai permasalahan penelitian.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat

53
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
tidak terlalu besar.
Dalam penelitian peneliti menggunakan participant observer yaitu peneliti
secara langsung terlibat dalam kegiatan situasi yang diamati sebagai sumber
data.

2. Kuesioner
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya.

D. TEKNIK ANALISIS DATA


Analisis data adalah tahapan dalam proses penelitian dengan tujuan
menginvestigasi, mentransformasi, mengungkap pola-pola gejala sosial yang
diteliti agar laporan penelitian dapat menunjukkan informasi, simpulan dan atau
menyediakan rekomendasi untuk pembuat kebijakan.
Dalam penelitian ini, analisis datanya adalah :
1. Analisis data kuisioner
Kuisioner memiliki jawaban range dari 1 – 4. Semakin besar nilai yang
diberikan maka semakin besar respon positif mahasiswa. Apabila hasil
kuisioner memberikan reaksi positif diatas 60 % maka penggunaan media
pembelajaran audio visual mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam
memperhatikan dosen mengajar system peradilan pidana anak

2. Analisis Respon Mahasiswa


Analisa respon mahasiswa dilakukan dengan dosen melakukan pengamatan
terhadap mahasiswa selama dosen menyampaikan materi perkuliahan.
Apabila antusias dan memperhatikan saat dosen mengajar maka penelitian
penggunaan media pembelajaran audi visual mampu meningkatkan minat
mahasiswa dalam memperhatikan dosen mengajar system peradilan pidana
anak.

54
E. PROSEDUR PENELITIAN
1. RENCANA TINDAKAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk
melakukan perbaikan terhadap media pembelajaran. PTK adalah suatu
kegaitan menguji cobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam
harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar ( Riyanto, 2001).

Pada penelitian ini, peneliti sebagai dosen merencanakan kegiatan berikut :


1. Melaksanakan rencana program pembelajaran dengan menambahkan
media
pembelajaran audio visual yang menarik dan interaktif
2. Mengumpulkan data dengan cara mengamati mahasiswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran pada saat dosen menerangkan pada mata kuliah
topik khusus dikelas sebelum dan sesudah menggunakan media
pembelajaran audio visual
3. Menyusun dan mengumpulkan hasil kuisioner untuk pembelajaran
menggunakan media audio visual
4. Menganalisa hasil data yang telah dikumpulkan
5. Melaporkan hasil penelitian.

2. SIKLUS
Siklus pertama :
1. Rencana Awal
Rencana awal pada penelitian berisi tentang semua rencana penelitian tindakan kelas
yang dilakukan. Perencanaan meliputi subyek penelitian, waktu, tempat, alat
penelitian, metode penelitian dan bagaimana pelaksanaan penelitian nantinya.

2. Tindakan
Pelaksanaan penelitian, tahapan ini peneliti melaksanakan penelitian dengan
menambahakan media pembelajaran video yang telah direncanakan sebelumnya.

55
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan deosen dengan melakukan pegamatan terhadap mahasiswanya
ketika dosen menerangkan. Kemudian juga dilakukan pengamatan terhadap hasil
kuisioner yang didapat dari jawaban kuisioner mahasiswa setelah dan sebelum dosen
menerangkan materi. Hasil jawaban kuisioner dikumpulkan untuk mengetahui
tanggapan mahasiswa dan kelayakan media pembelajaran audio video

4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari seluruh tindakan yang dilakukan berdasar hasil
pengamatan :
- Apakah materi yang disampaikan dosen dengan penambahan media pembelajaran
mampu meningkatkan perhatian mahasiswa saat dosen mengajar
- Apakah media pembelajaran audio visual yang digunakan sudah interaktif dan
mencangkup materi yang ingin disampaikan
- Apakah penambahan media pembelajaran audio mendapatkan tanggapan positif
dari mahasiswa
- Apakah media pembelajaran audio visual dinilai layak sebagai media
pembelajaran

Siklus kedua :
1. Perencanaan
Perencanaan dengan mengidentifikasi masalah pada siklus pertama dan menyusun
alternative pemecahannya
Menyiapkan materi dan media pembelajaran audio visual yang telah disempurnakan

2. Tindakan
Dosen menerangkan dengan media pembelajaran yang telah dilakukan perbaikan
sebelumnya

3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan deosen dengan melakukan pegamatan terhadap mahasiswanya
ketika dosen menerangkan. Kemudian juga dilakukan pengamatan terhadap hasil
56
kuisioner yang didapat dari jawaban kuisioner mahasiswa sebelum dan selesai dosen
menerangkan materi. Hasil jawaban kuisioner dikumpulkan untuk mengetahui
tanggapan mahasiswa dan kelayakan media pembelajaran audio visual

4. Refleksi
Refleksi pada penelitian ini merupakan evaluasi dari pelaksanaan. Refleksi digunakan
untuk melakukan perbaikan dari pelaksanaan penelitian sebelumnya. Sehingga
kesalahan ataupun kekurangan dalam pelaksanaan sebelumnya tidak terulang.

F. JADWAL PENELITIAN
1. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Kegiatan Bulan
No.
Jul Agt Sep Okt Nov Des
A. Persiapan

1 Observasi

2 Penyusunan proposal

3 Pembuatan instrumen penelitian

4 Penyiapan perangkat pembelajaran

B. Pelaksanaan Penelitian

1 Pelaksanaan pembelajaran

2 Pengambilan data penelitian 1

3 Pelaksanaan pembelajaran

4 Pengambilan data penelitian 2

5 Analisis data

6 Penyusunan laporan

7 Pengumpulan laporan

57
G. BIAYA PENELITIAN
Biaya Penelitian
Kegiatan penelitian ini membutuhkan dana sebanyak Rp. 1.652.500,- (Satu Juta enam
ratus lima puluh dua ribu lima ratus Rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

No Uraian Kegiatan Vol Satuan Biaya Jumlah


I PERSIAPAN
1. Rapat persiapan 2 Orang Rp. 35.000 Rp. 70.000
2. Penyusunan proposal 2 Orang Rp. 35.000 Rp. 70.000
3. Pengetikan proposal 30 Lembar Rp. 2.500 Rp. 75.000
4. Penggandaan proposal 5 exp Rp. 5.000 Rp. 25.000
5. Penjilidan proposal 5 exp Rp. 5.000 Rp. 25.000
6. ATK
(HVS, Tinta, Spidol, LKS,dll) Rp. 130.000 Rp. 130.000

II. PELAKSANAAN
1. Rapat koordinasi 2 Orang Rp. 35.000 Rp. 70.000
2. Penyusunan instrumen 1 Orang Rp. 100.000 Rp. 100.000
3. Penggandaan instrumen 50 Exp Rp. 750 Rp. 37.500
4. Kegiatan penelitian 1 Kegiatan Rp. 200.000 Rp. 200.000
5.Pembinaan/konsultasi/ 1 Kegiatan Rp. 350.000 Rp. 350.000
monitoring
6. Transport penelitian 1 Kali Rp. 100,000 Rp. 100.000

III. PELAPORAN
1. Rapat koordinasi 2 Orang Rp. 35.000 Rp. 70.000
2. Penyusunan laporan 1 Orang Rp. 50.000 Rp. 50.000
3. Pengetikan laporan 50 Lembar Rp. 2.000 Rp. 100.000
4. Penggandaan laporan 5 Exp Rp. 10.000 Rp. 50.000
5. Penjilidan laporan 5 Exp Rp. 10.000 Rp. 50.000
6. Pembelian CD 2 Buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
7. Transportasi 1 Orang Rp. 60.000 Rp. 60.000

Jumlah Rp. 1.652.500

58
DAFTAR PUSTAKA

 Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
 Sugiyono.2011.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
RnD.Bandung:Alfabeta
 Wiriatmadja, Rochiati. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk
meningkatkan kinerja guru dan dosen. Bandung : Remaja Rosda karya.

59
PENERAPAN KONSTRUKTIVISME DALAM
PEMBELAJARAN

Oleh;
DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019

60
SKENARIO PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME

Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana


Pengajar : DR. H. Endar Susilo, SH., MH.
No.urut : 49
Jumlah SKS :2
Progdi : Ilmu Hukum
Semester :V
Pertemuan ke - : 12-13
Bahan Kajian : Penyusunan Makalah Penelitian
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Nomor urut : 49

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa akan dapat mengkaji berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sedang terjadi dalam masyarakat
serta menjelaskan berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana.

Kompetensi
Mampu memahami menganalisis aneka masalah-masalah hukum terpilih di bidang hukum pidana. Aneka masalah tersebut dapat dilihat dari berbagai
perspektif, antara lain perspektif teoritik/dogmatik, perspektif fungsional, perspektif politik hukum pidana, perspektif perbandingan hukum atau masalah-
masalah hukum pidana yang kontemporer, aktual dan kontekstual baik beraspek nasional maupun internasional

Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK)


Mampu menyusun makalah dalam bidang terkait pelanggaran HAM yang berat serta Pengadilan HAM berat

61
Tagihan diakhir Semester
Makalah penelitian

Bentuk Pembelajaran
No. Langkah - Langkah Keg.Mahasiswa Kegiatan Dosen
TM TST MDR
1.Mahasiswa mengamati gambar / 1. Dosen menunjukkan kepada mahasiswa
tayangan terkait yang diberikan dosen sebuah gambar / tayangan terkait
pelanggaran berat yang terjadi di Indonesia
2. Mahasiswa diminta memberikan 2. Dosen memberikan kesempatan kepada
tanggapan dan pendapat terhadap gambar mahasiswa untuk menetapkan permasalahan
1. Identifikasi Masalah DM DM M
/ tayangan terkait yang diberikan dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan
dengan gambar yang diamati.
Contoh pertanyaannya : seperti apa
pelanggaran yang termasuk pelanggaran
HAM berat itu?
Mahasiswa diberi tugas untuk menggali Dosen membantu Mahasiswa mendefinisikan
informasi terkait tindak pidana dan mengorganisasikan pertanyaan/masalah
2. Mengumpulkan data DM DM M
pelanggaran HAM berat dan pengadilan yang akan dicari penyelesiaannya.
HAM
Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok Dosen membimbing penyelidikan Mahasiswa
mencari tentang berbagai peraturan secara mandiri maupun kelompok
3. Analisis Data tentang HAM baik dalam Hukum Positif DM DM M
maupun dalam Hukum Internasional

62
Mahasiswa mengumpulkan informasi
untuk membangun ide mereka sendiri
tentang pelanggaran ham berat yang
terjadi
Mahasiswa menulis informasi terkait Dosen mendampingi & membantu siswa
materi yang sudah dikumpulkan dengan dalam berdiskusi
Mencari alternative
4. teman sekelmpok DM DM M
pemecahan masalah
Mahasiswa mengolah data yang diperoleh
dari kelompoknya.
Mahasiswa secara berkelompok Dosen menentukan tema penelitian yaitu
Memilih cara penyelesaian menetapkan tema dan jenis penelitian dugaan pelanggaran HAM berat yang terjadi
5. DM DM M
masalah setelah menggali informasi tentang sebelum adanya UU tentang pengadilan HAM
pelanggaran HAM berat berat
Mahasiswa mengumpulkan berbagai Mahasiswa dibimbing dosen menganalisis
informasi terkait pelanggaran HAM berat hasil pemecahan masalah tentang
yang didapat dari hasil diskusi . sumber pelanggaran HAM berat yang terjadi di
Merencanakan penerapan bacaan, Indonesia.
6. DM DM M
pemecahan masalah
Mahasiwa diharapkan menggunakan buku
sumber untuk membantu mengevaluasi hasil
diskusi.
Mahasiswa diminta mempresentasikan
hasil penyelidikan dan diskusi di depan Dosen memberikan tanggapan berupa
7. Uji coba kelas; dilanjutkan dengan penyamaan masukan, tambaha untuk perbaikan makalah DM DM M
persepsi. penelitian

63
Mahasiswa mulai membuat makalah Dosen memberi masukan, penguatan, dan
penelitian kasus dugaan HAM berat yang evaluasi hasil penelitian mahasiswa
8. Action DM DM M
terjadi sebelum adanya UU pengadilan
HAM dan cara penyelesaiannya

64
REKONSTRUKSI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Oleh ;
DR.H.ENDAR SUSILO, SH., MH.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2019

65
PENGEMBANGAN KURIKULUM

RUMUSAN VISI DAN MISI PROGDI

Visi :
Menjadi Program Studi Ilmu Hukum yang unggul secara komparatif dan kompetitif dalam
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang profesional, yang berkarakter nilai-nilai Islam
Ahlussunnah wal Jamaah dan mendapat pengakuan ditingkat regional dan nasional di tahun 2025

MISI :
Mencetak sarjana hukum yang profesional, dalam konteks :
a. Menyelenggarakan pendidikan terbaik dan unggul secara komparatif dan kompetitif dalam
membentuk sarjana hukum profesional yang mempunyai karakter Ahlu Sunah Wal
Jama’ah dan mendapat pengakuan di tingkat regional dan nasional.
b. Melaksanakan penelitian dan publikasi ilmiah yang profesional terhadap perkembangan
ilmu hukum dan permasalahan hukum ditingkat regional dan nasional
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan kualitas terbaik sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan IPTEK.
d. Melakukan evaluasi reguler/teratur untuk meningkatkan kualitas, akuntabilitas dan
akreditasi.

RUMUSAN PROFIL LULUSAN

 Kemampuan menerapkan ilmu hukum melalui pemantauan dan analisis terhadap masalah
hukum yang terjadi dan berkembang dalam kehidupan masyarakat, secara bermutu dan
bertanggung jawab.
 emampuan menguasai asas, teori dan konsep hukum agar mampu menerapkan hukum
positif dalam menemukan dan memberikan solusi masalah atas kasus hukum yang ada di
masyarakat, sesuai dengan lingkup pekerjaan atau profesinya.
 Kemampuan menyelesaikan masalah hukum sesuai lingkup pekerjaan atau profesinya,
menurut prinsip-prinsip hukum yang berkeadilan.
 Kemampuan melakukan penelitian di bidang hukum secara mono- dan multidisipliner
untuk menjawab permasalahan di masyarakat.

66
 Kemampuan mandiri, dan/atau dalam kelompok, untuk memilih dan menggunakan metode
yang sesuai untuk mempersiapkan rancangan dokumen hukum dengan menjunjung tinggi
etika profesi hukum.

DESKRIPSI UMUM LULUSAN


Setiap lulusan diharapkan dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pengguna lulusan
sehingga lulusan dapat mengaplikasikan kompetensi yang mereka dapatkan dari bangku kuliah
kepada masyarakat. Kompetensi dalam hal ini meliputi 4 (empat) hal yaitu: (1) kompetensi di
bidang ilmu hukum; (2) kompetensi dalam bersosialisasi; (3) profesional; dan (4) employee;
dengan penjelasan sebagai berikut:

Kompetisi Deskripsi
Lulusan mampu menguasai teori ilmu hukum, memiliki kemampuan
untuk melakukan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu hukum
Ilmu Hukum
sesuai dengan standar etika penelitian, dan mampu melakukan
transfer ilmu kepada masyarakat.
Lulusan mampu menerapkan keahlian di bidang ilmu hukum dalam
rangka menciptakan lapangan pekerjaan melakukan pemberdayaan
Kemasyarakatan kepada masyarakat; serta menjadi agen perubahan bagi masyarakat
dengan tidak melanggar norma dan etika yang berlaku dalam
masyarakat.
Lulusan mampu menguasai teori dan konsep ilmu hukum; memiliki
keterampilan (hardskill and softskill) yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan hukum yang timbul dalam masyarakat
Profesional
sesuai dengan kode etik yang berlaku. Melalui penguasaan ilmu
hukum yang dia miliki, lulusan diharapkan mampu berkontribusi dalam
lingkup internasional.
Lulusan diharapkan mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan
Karyawan kooperatif sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan dengan
tetap menjunjung tinggi nilai moralitas dan profesionalitas.

DESKRIPSI GENERIK LEVEL 6


Secara generik seorang lulusan Sarjana harus memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan
menurut peraturan perundang-undangan yaitu meliputi :
(1) Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ipteks pada bidangnya dalam
penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi,

67
(2) Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam serta mampu
memformulasikan penyeselesaian masalah procedural,
(3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu
memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternative solusi secara mandiri dan kelompok dan
(4) Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil
organisasi.

DESKRIPSI SPESIFIK
1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ipteks pada bidangnya
dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi :
a. Mampu mengembangkan Ilmu hukum untuk melakukan perencanaan, pengelolaan,
implementasi, evaluasi, yang berorientasi pada kecakapan hidup (life skill)
b. Mampu memecahkan permasalahan Ilmu hukum dan beradaptasi dalam situasi yang
dihadapi melalui model, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang relevan
di era global.
c. Menguasai secara aktif penggunaan berbagai sumber belajar dan media
pembelajaran inovatif dan interaktif berbasis IPTEKS untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran

2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam serta mampu
memformulasikan penyeselesaian masalah procedural :
a. Menguasai obyek ilmu hukum secara mendalam yang mendukung tugas
profesionalnya sebagai seorang praktisi hukum

3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternative solusi secara mandiri
dan kelompok dan
a. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data
serta memberikan saran alternatif pemecahan masalah dalam bidang ilmu hukum

68
b. Mampu melakukan penelitian dan menggunakannya sebagai alternatif
pemecahan masalah di bidang ilmu hukum yang berlaku secara universal.
c. Mampu menerapkan kemampuan berpikir secara hukum dalam dunia usaha dan
industry

4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan diberi tanggung jawab atas pencapaian
hasil organisasi.
a. Bertanggungjawab dalam melaksanakan profesinya sebagai pendidik matematika
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
b. Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung jawabnya
dengan memanfaatkan pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan langkah-
langkah pengembangan strategis organisasi.

CAPAIAN PEMBELAJARAN / LEARNING OUTCOMES


1. Setiap lulusan program studi ilmu hukum harus memiliki sikap berikut :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap serta
perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam.
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika.
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila.
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta tanggungjawab pada negara dan bangsa (menjadi warga
negara yang baik dan partisipatif).
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan.
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.

69
i. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri.
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

2. Setiap lulusan program studi ilmu hukum harus memiliki pengetahuan sebagai berikut:
a. Menguasai konsep teoretis bidang hukum secara umum dan konsep teoretis
bagian khusus dalam bidang hukum secara mendalam serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah atau kasus hukum

3. Setiap lulusan program studi ilmu hukum harus memiliki keterampilan khusus sebagai
berikut:
a. Mampu menyusun konsep penyelesaian masalah atau kasus hukum melalui
penerapan metode berpikir yuridik berdasarkan pengetahuan teoritis tentang sumber,
asas, prinsip, dan norma hukum dari berbagai bidang hukum positif Indonesia yang
merupakan keahlian dasar untuk menjalankan profesi hukum;
b. Mampu merumuskan ide secara logis, kritis, dan argumentative di bidang hukum
positif Inodnesia dan mengkomunikasikannya secara lisan dan/atau tertulis, khusus
dalam lingkup masyarakat akademik, sesuai dengan etika akademik;
c. Mampu mengambil keputusan secara akademik, mandiri, dan bertangung jawab
dalam menyelesaikan masalah atau kasus hukum, serta mampu bekerjasama dengan
sejawat, dan
d. Mampu bersikap etis, adil, taat hukum, peka, dan peduli terhadap lingkungan social
dalam merancang dan menetapkan hukum.

4. Setiap lulusan program studi ilmu hukum harus memiliki keterampilan umum sebagai
berikut;
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya ;
b. Mampu menunjukan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

70
c. mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut diatas dalam bentuk skripsi
atau tugas akhir dan menggunggahnya pada laman perguruan tinggi
d. mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah
dibidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
e. mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing kolega,
sejawat baik didalam maupun diluar lembaganya
f. mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervise seta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada dibagian bawahnya
g. mampu melakukan proses evalusi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah
tanggung jawabnya, dan mapu mengelola pembelajaran secara mandiri, dan
h. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembalindata untuk menjamim kesahihan dan mencegah plagiasi.

ANALISIS BAHAN KAJIAN


Bahan kajian yang ditetapkan untuk mendukung kompetensi lulusan Program Studi Ilmu Hukum
terdiri dari 8 bahan kajian, yaitu :
1) Soft Skill
2) Pengetahuan dasar Ilmu Hukum dan Ilmu Negara
3) Pengetahuan Sistem Hukum Indonesia
4) Kewirausahaan dan kepariwisataan
5) Pendukung Keahlian
6) Spesifikasi Keahlian (Hukum Bisnis dan Hukum Acara)
7) Penyelesaian Sengketa dan Praktek Beracara
8) Hukum Internasional

71
BAHAN KAJIAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN

BK-1
BK-2
BK-3
BK-4
BK-5
BK-6

BK-7
BK-8
Penguasaan Menguasai konsep teoritis tentang:
Pengetahuan 1) Ciri, struktur, dan teori ilmu hukum √ √
2) Sumber, asas, prinsip, dan norma
hukum;
Menguasai konsep teoritis tentang
pengetahuan ilmu hukum dasar, yang berlaku
di Indonesia dan sejarah perkembangannya
yang mencakup bidang Hukum Perdata,
Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, Hukum
Internasional, Hukum Islam, Hukum Dagang,
Hukum Administrasi Negara, Hukum
Lingkungan, Hukum Agraria, Hukum Pajak,
Hukum Ketenagakerjaan, Hukum Jaminan,
Hukum Perikatan, Hukum Waris,
Pendaftaran Tanah, Hukum Adat, Hukum √
√ √
Perdagangan Internasional, Hukum Acara
Perdata, Hukum Acara Pidana, Hukum Acara
PTUN/MK, Hukum Telekomunikasi, Hukum
Perusahaan, Hukum Persaingan Usaha,
Hukum Korporasi dan TIPIKOR, dan
menguasai pengetahuan dasar tentang hukum
yang terkait dengan 2 (dua) program
kekhususan;
1) PK Hukum Bisnis
2) PK Hukum Acara

Pengetahuan
Khusus Mampu menyusun konsep penyelesaian
masalah atau kasus hukum melalui penerapan
metode berfikir yuridis berdasarkan
pengetahuan teoritis tentang sumber, asas, √ √ √ √
prinsip, dan norma hukum dari berbagai
bidang Hukum Positif Indonesia yang
merupakan keahlian dasar untuk
menjalankan profesi hukum;

Mampu merumuskan ide secara logis, kritis,


dan argumentative dibidang Hukum Positif
Indonesia dan mengkomunikasikannya √ √
secara lisan dan atau tertulis, khusus dalam
lingkup masyarakat akademik, sesuai dengan
etika akademik.

72
BAHAN KAJIAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN

BK-1
BK-2
BK-3
BK-4
BK-5
BK-6

BK-7
BK-8
Mampu mengambil keputusan secara
akademik, mandiri, dan bertanggung jawab
dalam menyelesaikan masalah atau kasus √ √ √ √ √
hukum, serta mampu bekerjasama dengan
sejawat.
Mampu bersikap etis, adil, taat hukum, taat √
asas, peka dan peduli terhadap lingkungan √ √ √ √
sosial dalam merancang dan menerapkan
hukum
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang √ √ √ √ √
memperhatikan dan menerapkan nilai
Keterampilan humaniora yang sesuai dengan bidang
Umum keahliannya.
Mampu melaksanakan pembelajaran secara
mandiri dan mengambil keputusan yang tepat √ √ √
berdasarkan hasil analisis informasi dan data
Mampu berkomunikasi dan bekerjasama √
dalam rangka mengembangkan dan
memelihara jaringan kerja
Bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung nilai kemanusiaan dan √
menginternalisasi nilai, norma dan etika
akademik
Berperan serta dalam peningkatan mutu √
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, √
bernegara berdasarkan Pancasila
Sikap Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan kepercayaan, serta √
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan
sosial serta kepedulian terhadap masyarakat √
dan berwawasan internasional;
Berjiwa kewirausahaan dan berwawasan √ √

global

73

Anda mungkin juga menyukai