Anda di halaman 1dari 8

DISUSUN OLEH:

PUSPA MEDALIA MUNGGARANI, S.Pd

SMP NEGERI 2 KERSAMANAH

2019
PENDAHULUAN

A. Kompetensi Dasar :
3.10 Menganalisis sistem eksresi pada manusia dan memahami gangguan pada
system ekskresi serta upaya menjaga kesehatan system ekskresi.
4.9 Membuat karya tentang system ekskresi pada manusia dan penerapannya
dalam menjaga kesehatan diri.
B. Tujuan:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur ginjal pada manusia.
2. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi nefron
pada ginjal.
3. Peserta didik dapat membuat model penyaringan darah dalam ginjal.
C. Manfaat:
Mempelajari materi ini akan membantumu mengetahui bagaimana struktur ginjal
serta fungsinya serta proses pembentukan urine.
D. Materi Pembelajaran
1. Struktur ginjal beserta fungsinya
2. Proses pembentukan urine
E. Petunjuk Belajar
 Bacalah dengan seksama kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang ada pada handout.
 Bacalah uraian materi yang tertera di dalam handout secara seksama.
 Perhatikan gambar, serta pahami konsep yang terdapat pada handout untuk
membantu kamu mengkonstruksi pengetahuanmu tentang arus listrik dalam
rangkaian.
 Apabila kamu mengalami kesulitan dalam memahami gambar, mintalah petunjuk
pada guru.
PETA KONSEP
BAHAN AJAR

1. Ginjal (Renal)

Pernahkah kamu memperhatikan biji buah kacang/ercis? Coba perhatikan dan


bandingkan dengan gambar ginjal di bawah ini, hampir sama bukan?

Gambar 1 Kacang merah dan Ginjal

Ginjal pada manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga pelvic, berbentuk


seperti biji kacang merah, serta berukuran panjang 8-12 cm dan lebar 5-6 cm
(Sayekti, 2007: 143). Pada orang dewasa berat ginjal berkisar 120 -170 gram.
Bagian ginjal terdiri atas kulit ginjal (korteks) sumsum ginjal (medula), dan
rongga ginjal (pelvis renalis). Perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 2 ginjal dan nefron


Ginjal terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu di dalam
rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal). Ginjal sebelah kiri
letaknya lebih tinggi dari pada ginjal sebelah kanan. Ginjal berfungsi untuk
menyaring darah yang mengandung limbah sisa metabolism dari sel. Ginjal
berwarna merah karena banyak darah yang masuk ke dalam ginjal. Darah akan
masuk ke dalam ginjal melalui arteri besar dan akan keluar dari ginjal melalui
pembuluh vena besar.
Ginjal tersusun atas lebih kurang 1 juta alat penyaring atau nefron.
Nefron merupakan satuan struktural dan fungsional ginjal. Sebuah nefron terdiri
atas sebuah komponen penyaring atau badan Malphigi yang dilanjutkan oleh
saluran-saluran (tubulus). Setiap badan Malphigi mengandung gulungan
kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Pada
bagian inilah proses penyaringan darah dimulai. Bagian-bagian ginjal terdiri
dari:
a. Korteks
Kulit ginjal disebut korteks renalis. Korteks renalis tersusun dari sel - sel
ginjal atau nefron yang berjumlah lebih kurang satu juta sel. Di dalam kulit
ginjal terdapat badan Malphigi yang terdiri atas glomerulus dan kapsula
Bowman. Tahukah kamu yang dimaksud dengan glomerulus dan kapsula
Bowman? Glomerulus adalah kumpulan cabang-cabang yang halus atau
anyaman pembuluh darah kapiler di bagian korteks, sedangkan Kapsula
Bowman adalah lapisan yang melingkupi glomerulus, bentuknya seperti cawan
dan berdinding ganda. Di glomerulus terjadi proses penyaringan darah.
Saluran nefron terbagi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Tubulus kontortus proximal (letak dekat badan malpighi).
2. Tubulus kontortus distal (letak menjauhi badan malpighi).
3. Tubulus kontortus kolektivus merupakan saluran dari beberapa nefron,
pengumpul hasil ekskresi.

b. Medulla (sumsum ginjal)


Medulla tersusun atas nefron-nefron. Medulla berbentuk kerucut atau
renal piramid. Medulla merupakan tempat berkumpulnya pembuluh darah
kapiler dari kapsula Bowman. Di dalam medulla akan terjadi proses reabsorbsi
dan augmentasi oleh tubulus proksimal dan tubulus distal. Lengkung henle juga
merupakan bagian dari yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus
distal.

c. Pelvis renalis (rongga ginjal)


Rongga ginjal berfungsi sebagai penampung urin sementara sebelum
dikeluarkan melalui ureter. Dari rongga ginjal keluar saluran ureter yang
bermuara di kandung kencing (vesica urinaria). Dari vesica urinaria menuju
luar tubuh, urine melewati saluran uretra, lalu air seni keluar lewat lubang seni.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 3 nefron dan duktus pengumpul (Campbell , 2004)

Dari gambar di atas terlihat struktur nefron dan proses yang terjadi di
dalamnya. Pelajarilah secara cermat untuk menambah pemahamanmu mengenai
proses pembentukan urine.

Proses pembentukan urine:

Proses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahap. Ketiga tahap
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urine diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di
kapiler glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan
kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.
Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam
amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan
menjadi bagian dari endapan. Pada proses ini darah dan protein akan tetap
tertinggal pada glomerolus. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat
glomerolus atau urine primer, mengandung asam amino,urea, glukosa, air,
natrium, kalium, dan garam- garam lainnya.
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Pada proses ini bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urine pimer
akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus
kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino
meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis.
Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino
dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin,
kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urine.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urine sekunder,
zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi
zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tubulus ginjal, urine akan menuju rongga
ginjal dan akan dikeluarkan melalui ureter, selanjutnya menuju kantong kemih
melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urine, dinding
kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urine
akan keluar melalui uretra.
Proses keluarnya urin disebabkan oleh adanya tekanan di dalam
kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh
pengaruh saraf juga disebabkan oleh adanya kontraksi otot perut dan
organ-organ yang menekan kandung kemih, sehingga urin dapat keluar dari tubuh
kita.
Komposisi urine yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea
dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urine.

Fungsi ginjal :

a) Mengekskresikan zat-zat yang membahayakan tubuh.


b) Mengatur keseimbangan air untuk mempertahankan tekanan osmosis cairan
ekstraseluler.
c) Mengatur keseimbangan asam dan basa.
d) Sebagai penyaring darah
DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Aldafi. 2009. Sistem Ekskresi. (online)


http://aldafiadnan.blogspot.com/2009/07/sistem- ekskresi.html.
diakses: 10 Juli 2019.

Sayekti, Niniek Sri. 2007. Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas


XI. Depok: Arya Duta.

Campbell. 2004. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai