2019
PENDAHULUAN
A. Kompetensi Dasar :
3.10 Menganalisis sistem eksresi pada manusia dan memahami gangguan pada
system ekskresi serta upaya menjaga kesehatan system ekskresi.
4.9 Membuat karya tentang system ekskresi pada manusia dan penerapannya
dalam menjaga kesehatan diri.
B. Tujuan:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur ginjal pada manusia.
2. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi nefron
pada ginjal.
3. Peserta didik dapat membuat model penyaringan darah dalam ginjal.
C. Manfaat:
Mempelajari materi ini akan membantumu mengetahui bagaimana struktur ginjal
serta fungsinya serta proses pembentukan urine.
D. Materi Pembelajaran
1. Struktur ginjal beserta fungsinya
2. Proses pembentukan urine
E. Petunjuk Belajar
Bacalah dengan seksama kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang ada pada handout.
Bacalah uraian materi yang tertera di dalam handout secara seksama.
Perhatikan gambar, serta pahami konsep yang terdapat pada handout untuk
membantu kamu mengkonstruksi pengetahuanmu tentang arus listrik dalam
rangkaian.
Apabila kamu mengalami kesulitan dalam memahami gambar, mintalah petunjuk
pada guru.
PETA KONSEP
BAHAN AJAR
1. Ginjal (Renal)
Dari gambar di atas terlihat struktur nefron dan proses yang terjadi di
dalamnya. Pelajarilah secara cermat untuk menambah pemahamanmu mengenai
proses pembentukan urine.
Proses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahap. Ketiga tahap
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urine diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di
kapiler glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan
kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.
Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam
amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan
menjadi bagian dari endapan. Pada proses ini darah dan protein akan tetap
tertinggal pada glomerolus. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat
glomerolus atau urine primer, mengandung asam amino,urea, glukosa, air,
natrium, kalium, dan garam- garam lainnya.
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Pada proses ini bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urine pimer
akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus
kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino
meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis.
Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino
dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin,
kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urine.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urine sekunder,
zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi
zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tubulus ginjal, urine akan menuju rongga
ginjal dan akan dikeluarkan melalui ureter, selanjutnya menuju kantong kemih
melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urine, dinding
kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urine
akan keluar melalui uretra.
Proses keluarnya urin disebabkan oleh adanya tekanan di dalam
kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh
pengaruh saraf juga disebabkan oleh adanya kontraksi otot perut dan
organ-organ yang menekan kandung kemih, sehingga urin dapat keluar dari tubuh
kita.
Komposisi urine yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea
dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urine.
Fungsi ginjal :