HIPERTENSI (O10)

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tgl Terbit :
Halaman :
dr. Tonun Irawaty Panjaitan
UPT Puskesmas Selat
NIP. 19770728 200501 2 009
1. Pengertian Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam
arteri, secara tetap diatas normal (≥140/90 mmHg)
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan hipertensi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Selat Nomor :
/PKM.S/SK/UKP.VII.1.1.1/I/2018 tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan Primer
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat & Bahan:
Langkah-langkah a. Rekam Medis
b. Alat tulis
c. Stetoskop
d. Sphygmomanometer
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Dokter
b. Perawat
3. Langkah – langkah
a. Petugas melakukan anamnesis (apakah ada sakit/nyeri kepala,
gelisah, jantung berdebar-debar, pusing, leher kaku,
penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada).
b. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/ yang
sesuai.
d. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan
e. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa,pemeriksaan vital
sign,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang ( jika
diperlukan ).
f. Petugas menentukan klasifikasi hipertensi menurut Joint National
Committee/JNC VII.
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mmHg <80 mmHg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage – 1 140-159 mmHg 80-99 mmHg
Hipertensi stage - 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg

g. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang

ditegakkan:
DIURETIK
HCT Dosis dewasa 12,5-50 mg/hari

Spironolakton Dosis dewasa 50-100 mg/hari sebagai

dosis tunggal atau dosis terbagi
Furosemid Dosis dewasa 20-80 mg/hari

agi hari

ACE inhibitor
 Captopril Dosis 12,5-25 mg tiap 8-12 jam

CALSIUM CHANNEL BLOCKER (CCB)

Amlodipin  Dosis 5 mg tiap 24 jam maksimal
10 mg/hari
 Geriatri dan penderita gangguan
hati dimulai 2,5 mg/hari
 Dapat sebagai profilaksis angina
Nifedipin  Hanya untuk preeklamsi dan
tokolitik tidak direkomendasikan
untuk khusus hipertensi tapi boleh
untuk profilaksi angina dan
fenomena raynaud
 Dosis 5-30 mg tiap jam

h. Petugas memberikan terapi sesuai indikasi khusus bila ada

indikasi hipertensi dengan penyakit penyerta khusus.
i. Petugas mempertimbangkan dengan pasien untuk melakukan
rujukan kedokter spesialis bila target tekanan darah belum
tercapai.
j. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau
keluarganya tentang modifikasi gaya hidup :
 Gizi seimbang dan pembatasan, gula garam dan lemak
(dietary approaches to stop hypertension)
 Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang idela
 Gaya hidup aktif/olahraga
 Stop merokok
 Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum)
k. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke
apotek.
l. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan
dalam rekam medis dan buku register.

6. Diagram Alir (jika

Petugas melakukan anamnesis
dibutuhkan)

melakukan pemeriksaan melakukan pemeriksaan vital sign

fisik

melakukan pemeriksaan menegakkan diagnosa

penunjang

memberikan terapi sesuai menentukan klasifikasi hipertensi

dengan diagnosa

memberikan terapi sesuai melakukan rujukan kedokter

indikasi khusus bila ada spesialis bila target tekanan darah
indikasi hipertensi dengan belum tercapai
penyakit penyerta khusus
 memberikan resep kepada memberikan edukasi
pasien untuk diserahkan ke kepada pasien dan atau
sub unit farmasi keluarganya

Mendokumentasikan
Mendokumentasikan
hasil pemeriksaan ke RM
hasil pemeriksaan ke RM
dan buku register
dan buku register

7 Hal-hal yang perluPastikan kesesuaian rekam medis dengan identitas pasien dan
diperhatikan kesesuaian terapi dengan sesuai diagnosis
8 Unit terkait 1. Poli Umum
2. Laboratorium
3. Ruang Apotek
9 Dokumen terkait Rekam Medis
Buku register
10 Rekaman Historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Perubahan diberlakukan
1 Diagram alir Penambahan
diagram alir