Anda di halaman 1dari 3

1.

Unit Kamar Bersalin


Secara umum tindakan di kamar bersalin harus mengacu pada kamar bedah karena
kemungkinan kontak dengan darah dan cairan tubuh sama besar di kedua tempat
tersebut. Setiap specimen darah dan cairan tubuh harus mendapat perlakuan sebagai
bahan infeksius.

Prosedur kerjadi kamar bersalin adalah sebagai berikut :


- Perawatan alat rumah tangga harus teliti
- Lantai di pel minimal 4 kali dalam 24 jam dengan menggunakan lisol, dan minimal
satu kali sehari dibersihkan dengan detergen dan air yang cukup
- Setiap ada percikan atau tumpahan darah sedikit atau banyak harus segera
didekontaminasi dengan larutan klorin 0,5 % selama 10 menit, lalu dilap hingga
kering dan di pel kembali dengan detergen dan air
- Lingkungan di jaga selalu dalam keadaan bersih dari debu
- Setiap hari tempat tidur dilap dengan larutan klorin 0,05 % dan dibilas dengan air
- Linen di jaga selalu bersih untuk setiap pasien, diganti bila tampak kotor atau ganti
pasien

Cara kerja higienis di kamar bersalin

- Di larang makan, minum dan merokok di dalam kamar bersalin


- Rambut panjang harus di ikat dan di tutupi
- Cuci tangan sebelum bekerja, sebelum memakai sarung tangan, setelah membuka
sarung tangan dan sebelum keluar ruangan
- Selalu memakai alat pelindung berupa sarung tangan steril, masker, dan gaun
pelindung pada saat menangani persalinan atau tindakan lain
- Penggunaan alat tajam misalnya scalpel, jarum, gunting di lakukan dengan posisi
bagian runcing alat menjauhi tubuh petugas
- Di larang bekerja bila menderita luka terbuka pada kulit. Luka harus diobati sampai
sembuh sebelum diperkenankan bekerja. Luka tergores ringan harus ditutupi
dengan plester kedap air.

Petugas

- patuh menerapkan kewaspadaan universal


- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
- Petugas yang menderita luka terbuka atau lesi terbuka pada kulit tidak boleh
melakukan tindakan invasive kepada pasien

Alat pelindung di kamar bersalin

- Selalu dikenakan di dalam kamar bersalin


- Pada saat menolong persalinan maka selalu mengenakan penutup kepala, sarung
tangan steril atau DTT, gaun pelindung, celemek plastic, pelindung wajah, sepatu
pelindung yang menutup seluruh punggung dan telapak kaki
- Pada waktu melaksanakan pemeriksaan dalam, harus mengenakan sarung tangan
dan celemek plastic
- Satu set alat pelindung dikenakan untuk menangani satu pasien dan tidak di bawa
keluar kecuali untuk di cuci, termasuk ke ruangan makan atau tempat lainnya

Meja atau tempat tidur untuk bersalin

- Meja bersalin harus selalu dalam keadaan rapi dan bersih


- Permukaan meja harus dibersihkan dengan desinfektan sebelum dan setelah
digunakan
- Di larang menaruh barang pribadi/ milik pasien di dalam kamar bersalin
- Tumpahan darah/cairan tubuh lainnya harus segera di dekontaminasi dan
dibersihkan kembali dengan desinfekstan
- Sampah medis yaitu darah, cairan ketuban, kasa terkontaminasi darah ditangani
sesuai dengan prosedur dekontaminasi

Penanganan bayi

- Penghisapan lender dilakukan dengan pipa penghisap secara hati-hati agar tidak
terjadi luka pada jalan napas
- Untuk contoh darah, specimen diambil dari tali pusat

Resusitasi pada pembersihan jalan napas pada bayi baru lahir

Bila perlu resusitasi sedapatnya menggunakan ambubag, tidak dilakukan tindakan mulut
ke mulut, bila terpaksa mulut penolong dan pasien harus dibatasi kain

Penghisapan lendir

Jangan melakukan penghisapan dengan mulut tapi dengan mesin penghisap lendir, bila
tidak tersedia dapat digunakan pipa dengan balon karet

2. Poli Gigi
Pelayanan gigi dan mulut merupakan tindakan yang berisiko terpajan cairan tubuh
pasien. Risiko tersebut semakin jelas dengan penemuan berbagai mikroorgabisme dari
cairan oral. Petugas kesehatan yang menangani daerahgigi dan mulut secara rutin
mengalami pajanan yang berulang terhadapa mikroorganisme yang ada dalam darah
dan air liur, sehingga angka kejadian penyakit infeksi tertentu lebih tinggi pada kalangan
petugas kedokteran gigi dan perawat gigi dibandingkan dengan kelompk lainnya.
Penularan mikroorganisme terjadi dengan cara
- Kontak langsung dengan lesi terinfeksi atau dengan air liur atau darah yang
terinfeksi
- Penularan tidak langsung melalui alat terkontaminasi
- Percikan atau tumpahan darah, air liur, secret nasofaringeal langsung pada kulit
yang tidak utuh atau selaput lendir
- Penularan lewat udara atau secara aerosol

Penerapan kewaspadaan universal di puskesmas tidak hanya melindungi petugas daru risiko terpajan
infeksi, namun juga melindungi pasien yang mempunyai kecenderungan rentan terhadap segala macam
infeksi yang mungkin terbawa oleh petugas.

Beberapa hal yang harus diperhatikan di Puskesmas agar kewaspadaan universal tetap terjaga adalah
melakukan prosedur yang di anjurkan :

Pasien : Kumur sebelum diperiksa

Petugas : - Cuci tangan dengan sabun kemudian di keringkan dengan handuk

Gunakan alat pelindung ; Sarung tangan dan masker

Alat kesehatan dan pengelolaannya

Sebelum tindakan

- Gelas untuk kumur didesinfeksi dan di cuci dengan air mengalir sebelum di gunakan
atau di pakai oleh pasien berikutnya
- Pastikan selama jam pelayanan ruangan dalam keadaan bersih
- Sebelum di tutup semua peralatan dipastikan dalam keadaan steril dan tersimpan
rapi dalam laci penyimpanan
- ………………………….
- ……………………………….

Anda mungkin juga menyukai

  • Fraktur MTP
    Fraktur MTP
    Dokumen3 halaman
    Fraktur MTP
    rizqi fajri hujjatin
    Belum ada peringkat
  • MM Ajung
    MM Ajung
    Dokumen45 halaman
    MM Ajung
    rizqi fajri hujjatin
    Belum ada peringkat
  • Sop Inc
    Sop Inc
    Dokumen5 halaman
    Sop Inc
    rizqi fajri hujjatin
    Belum ada peringkat
  • Poa Fix
    Poa Fix
    Dokumen38 halaman
    Poa Fix
    rizqi fajri hujjatin
    Belum ada peringkat