KESEHATAN
Nama :
NOVA ARIAYNI
(PO.62.31.317.300)
Soal
1) Menurut kalian sebagai seorang ahli gizi apakah diperbolehkan mengkonsumsi MSG?
Iya boleh. Secara umum MSG aman untuk dikonsumsi oleh manusia pada laporan
FASEB 31 juli 1995 namun memang ada dua kelompok yang menunjukkan reaksi berbeda
setelah penggunaan MSG yaitu ada yang sensitif terhadap MSG Dengan keluhan rasa panas
di leher, Lengan dan dada kemudian kaku-kaku otot dari Tersebut menyebar sampai ke
punggung. Kemudian yang kelompok kedua memang telah memiliki suatu penyakit
kemudian Penyakit tersebut semakin meningkat setelah penggunaan MSG. Kedua kelompok
ini memiliki keluhan setelah penggunaan MSG sekitar 0,5 - 2,5 g MSG. Ada faktor usia juga
yang memiliki hal sensitif pada Penggunaan MSG termasuk kelompok usia anak - anak,
apabila penggunakan MSG masih dalam batas dosis yg telah ditentukan dan bukan dalam
dosis tinggi maka penggunaan MSG sendiri masih aman dan boleh dikomsumsi karena
berbagai penelitian juga masih belum menemukan kesimpulan pasti apakah penggunaan
MSG berbahaya bagi manusia sendiri Serta banyak manusia juga yang telah mengkonsumsi
MSG dalam dosis sedang tidak menunjukkan gejala yang berbahaya atau efek negatif dari
MSG.
https://eprints.uns.ac.id › MS...PDF
MSG dan Kesehatan - Universitas Sebelas Maret
(https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://eprints.uns.ac.id/713/1/MSG_dan_Kesehatan_Sejarah
%252C_Efek_dan_Kontroversinya.pdf&ved=2ahUKEwinpvnzhtnjAhVXOSsKHSU3DPMQ
FjALegQIBhAB&usg=AOvVaw3Bzp7-YAhd30j-ATlqB6bO&cshid=1564368350545)
Ada 3 proses pembuatan MSG yaitu proses hidrolisis, Proses sintesis, dan proses
fermentasi. Dalam proses hidrolisis. Namun yabg paling sering digunakan untuk pembuatan
MSG adalah melalui proses fermentasi dengan cara sebagai berikut :
- Seeding
Tangki seeding ini mirip tangki fermentor tapi lebih kecil volumenya. Di tangki ini bakteri
tersebut dibiarkan berkembangbiak dengan baik, dilekapi dengan penganduk, alat pendingin,
pemasukan udara dan lain-lain.
- Fermentasi
Setelah dari tangki seeding, bakteri tersebut dipindahkan ke tangki fermentor. Di tangki ini
mulailah proses fermentasi yang sebenarnya berjalan. Pengawasan proses merupakan
pekerjaan yang sangat penting. Pengaturan pH dengan pemberian NH3, pemberian udara,
jumlah gula, jumlah bakteri harus selalu diamati.
- Pengambilan asam glutamat
Setelah fermentasi selesai ± 30-40 jam cairan hasil fermentasi yaitu TB (Thin Broth)
dipekatkan untuk mengurangi kadar airnya kemudian ditambahkan HCl untuk mencapai titik
isoelektrik pada pH ± 3,2. Netralisasi atau refining, pada tahapan ini dilakukan pencampuran
NaOH.
- Kristalisasi asam glutamat.
- Tahap lanjutan pereaksian asam glutamat dengan NaOH sehingga terbentuk monosodium
glutamat liquor.
- Decolorisasi atau penjernihan warna menggunakan karbon aktif.
- Kristalisasi monosodium glutamat, menghasilkan kristal monosodium glutamat yang masih
mengandung liquor.
- Pengeringan kristal monosodium glutamat dengan menggunakan Rotary dryer sehingga
didapatkan kristal Monosodium glutamat yang mempunyai kemurnian tinggi ± 99,7 %.
(https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/4739/1/D500040026.pdf&ved=2ahUK
Ewi065CvkNnjAhVLpo8KHZdOB2gQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw0N574V2DjeL9XK
RzKxZuJE&cshid=1564369376011)