2086 4265 1 SM PDF
2086 4265 1 SM PDF
1
Bagian Gizi FKIK UIN Alauddin Makassar
2
Bagian Promosi Kesehatan FKM Universitas Pancasakti
3
Bagian Kesehatan Lingkungan FKIK UIN Alauddin Makassar
ABSTRAK
Hipertensi ibu hamil dijumpai di negara berkembang maupun di negara maju, dan oleh
organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam seventh general programmer of work untuk tahun
2009 sampai 2012 tercatat sebagai masalah ibu hamil di dunia. Di negara maju, hipertensi ibu
hamil merupakan penyebab kematian maternal. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit
Hikmah Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pen-
dekatan case control study dengan tujuan untuk mengetahui faktor risiko terhadap hipertensi.
Sampel penelitian ini adalah ibu hamil dengan pengambilan sampel secara simple random
sampling dengan jumlah 136 sampel. Hasil penelitian diperoleh bahwa umur ibu merupakan
faktor risiko hipertensi dengan nilai OR = 2,566, status bekerja ibu merupakan faktor risiko
hipertensi dengan nilai OR = 3,916, konsumsi fast food merupakan faktor risiko hipertensi
dengan nilai OR = 2,971, dan antenatal care merupakan faktor risiko hipertensi dengan nilai
OR = 2,352, .Disarankan bagi ibu hamil memiliki umur risiko tinggi tetap memperhatikan atau
mengurangi makanan yang banyak mengandung natrium. Disarankan kepada peneliti selanjut-
nya untuk melanjutkan penelitian ini dengan mengamati variabel-variabel lain yang berhub-
ungan dengan judul penelitian ini.
Kata Kunci : Hipertensi, Umur, Status Bekerja, Konsumsi Fast Food, Antenatal Care.
Jenis Penelitian
kematian maternal dan perinatal yaitu
Jenis penelitian yang digunakan adalah
20.000 ibu hamil meninggal akibat
observasional dengan menggunakan
komplikasi obstetri 90% di sebabakan oleh
pendekatan case control study, yaitu untuk
trias klasik yaitu pendarahan 40-60%,
mengetahui faktor risiko (umur ibu, status
hipertensi 21-30%, infeksi 20-30%
bekerja, konsumsi fast food,dan antenatal
(Soejoenes, 2009). Di Makassar penyebab
care) terhadap (hipertensi) yang diamati
kematian maternal adalah pendarahan
pada waktu yang berbeda. Penetapan ada
42,4%, hipertensi 33,3% dan infeksi 18%
tidaknya kontribusi pengaruh faktor risiko
oleh karena itu diagnosa dini dan
terhadap terjadinya efek dilakukan dengan
penanganan hipertensi perlu segera
membandingkan faktor risiko tersebut
dilaksanakan untuk menurunkan angka
terhadap subjek-subjek kontrol, dimana
kematian maternal dan perinatal
kontrol dalam penelitian ini adalah subjek
(Manuputty,2010).
dengan karakter efek negatif (ibu hamil
Berdasarkan data di Rumah Sakit
yang tidak mengalami hipertensi) yang juga
Hikmah Kota Makassar menunjukkan
dilihat secara restrospektif. Gambar 2 .
bahwa faktor umur pada ibu hamil yang
Skema rancangan case control study
paling berisiko untuk menderita hipertensi
Lokasi dan Waktu Penelitian
pada ibu hamil adalah umur <20 dan >35
Penelitian ini akan dilaksanakan di
tahun yaitu 66,3%,dan dari segi umur
Rumah Sakit Hikmah Kota Makassar pada
kehamilan 7,20 minggu dianggap sebagai
bulan Februari.
risiko tinggi sebanyak 95%, pemeriksaan
Populasi dan Sampel
antenatal care yang tidak teratur berisiko
Populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 69,3% dan paritas didapatkan
semua ibu hamil yang ada di Rumah Sakit
bahwa ibu hamil penderita hipertensi paling
Hikmah Kota Makassar.
banyak di temukan pada ibu dengan paritas
Sampel dalam penelitian ini adalah
> 3 sebanyak 54,4% (Hasna B, 20010).
sebagian ibu hamil yang menderita
Tujuan penelitian ini adalah untuk
hipertensi sebanyak 68 kasus dan tidak
mengetahui faktor risiko hipertensi pada ibu
hipertensi sebanyak 68 kontrol yang
hamil di Rumah Sakit Hikmah Kota
memeriksakan kehamilannnya di Rumah
Makassar.
Sakit Hikmah Kota Makassar.
Besar sampel dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN
dengan menggunakan tabel Stanley
V O L UM E V III, NO . 1, JAN U AR I -JUN I 2016 AL -SIH AH
mengkonsumsi fast food risiko tinggi risiko yang besar untuk terjadinya
berisiko 2,971 kali menderita hipertensi hipertensi,hal ini disebabkan karena ibu
dibandingkan dengan ibu hamil yang yang hamil pada usia yang terlalu muda dari
mengkonsumsi fast food risiko rendah. segi biologis perkembangan alat-alat
Karena OR > 1 berarti konsumsi fast food reproduksinya belum optimal sedangkan
merupakan faktor risiko terhadap hipertensi. pada usia tua ( > 35 tahun)akan menambah
Hasil dari nilai lower limit 1,477dan terjadinya komplikasi kehamilan,penelitian
upper limit 5,976 mencakup nilai 1 berarti menunjukkan bahwa dengan bertambahnya
tidak ada hubungan secara bermakna umur Ibu mengakibatkan absorbsi tubuh
konsumsi fast food terhadap hipertensi. cenderung memburuk dan alat
Antenatal Care reproduksinya sudah mulai degenerasi
Hasil análisis Odds Ratio dengan sehingga memungkinkan terjadinya
Confidence Interval 95% diperoleh nilai OR komplikasi.
= 2,352. Ini berarti ibu hamil yang Dengan bertambahnya umur, risiko
menyatakan antenatal care risiko tinggi terkena hipertensi menjadi lebih besar
berisiko 2,352 kali menderita hipertensi sehingga prevalensi hipertensi dikalangan
dibandingkan dengan ibu hamil yang usia lanjut cukup tinggi. Tingginya
menyatakan antenatal care risiko rendah. hipertensi sejalan dengan bertambahnya
Karena OR > 1 berarti antenatal care umur, hal ini disebabkan oleh perubahan
merupakan faktor risiko terhadap hipertensi. struktur pada pembuluh darah besar,
Hasil dari nilai lower limit 1,172 dan sehingga lumen menjadi lebih sempit dan
upper limit 4,720 mencakup nilai 1 berarti dinding pembuluh darah menjadi lebih
tidak ada hubungan bermakna antenatal care kaku, sebagai akibat adalah meningkatnya
terhadap hipertensi. tekanan darah sistolik.
Penelitian yang dilakukan oleh Taufik
PEMBAHASAN I (2004) menunjukkan adanya hubungan
Umur Ibu umur ibu terhadap faktor risiko hipertensi.
Umur ibu pada waktu hamil Hasil penelitian ini sejalan dengan
merupakan salah satu faktor yang penelitian yang dilakukan oleh Sudarmini
mempengaruhi kelangsungan kehamilan Syam (2008) di Rumah Bersalin Baji
dan juga merupakan salah faktor risiko Minasa menunjukkan bahwa umur ibu
terjadinya hipertensi.Umur ibu yang terlalu merupakan factor risiko hipertensi.
muda (kurang dari 20 tahun) memiliki Status Bekerja Ibu
V O L UM E V III, NO . 1, JAN U AR I -JUN I 2016 AL -SIH AH
Pekerjaan yang dilakukan oleh ibu tersebut serta besarnya resiko menurut sifat
hamil haruslah bersifat ringan, tidak pekerjaan, juga akan berpengaruh pada
melelahkan ibu dan tidak mengganggu lingkungan kerja dan sifat sosial ekonomi
kehamilannya. Pekerjaan dinas misalnya karyawan pada pekerjaan tertentu.
guru dan pegawai kantor, berdagang Interaksi manusia sebagai pekerja
maupun tenaga-tenaga perawat boleh dengan pekerjaan dan lingkungan kerja
meneruskan pekerjaannya sampai waktu dapat menyebabkan efek positif kepada
cuti hamil asal saja ingat akan pekerjaan pekerja,atau efek yang sebaliknya.Hampir
yang sifatnya memberatkan. Pekerjaan setiap pekerjaan selalu memiliki ”agen
yang sifatnya mengganggu kehamilan stress ” yang potensial.Pada
dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik umumnya,stress pada pekerja terjadi karena
rokok, percetakan atau pabrik-pabrik interaksi pekerja dengan pekerjaan atau
lainnya yang mengeluarkan zat-zat yang lingkungan kerja,yang ditandai dengan
dapat menggangu janin dalam penolakan diri sehingga terjadi
kandungannya. penyimpangan secara fungsional.
Pekerjaan adalah sesuatu yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
dilakukan, diperbuat, dikerjakan untuk penelitian yang dilakukan oleh Sudarmini
mendapatkan nafkah atau menghasilkan Syam (2008) di Rumah Bersalin Baji
uang. Jadi pekerjaan yang dilakukan akan Minasa menunjukkan bahwa status bekerja
mempengaruhi besar kecilnya pendapatan ibu merupakan faktor risiko hipertensi.
seseorang, tetap atau tidaknya menerima Penelitian yang dilakukan oleh
penghasilan dan waktu menerima gaji atu Taufik I (2004) menunjukkan adanya
upah “labour fource concept” yang hubungan status bekerja ibu terhadap faktor
digolongkan bekerja adalah mereka yang risiko hipertensi.
melakukan pekerjaan untuk menghasilkan Konsumsi Fast Food
barang-barang atau jasa-jasa dengan tujuan Oleh karena fast food tidak
untuk memperoleh penghasilan atau memenuhi kriteria gizi seimbang:
keuntungan bila mereka bekerja penuh kandungan kalori sangat tinggi, terutama
maupun tidak bekerja penuh. Sehubungan dalam bentuk karbohidrat, lemak dan
antara pekerjaan dan distribusi dan protein. Akibatnya, konsumsi yang tinggi
frekuensi masalah kesehatan telah sejak akan menyebabkan risiko obesitas semakin
lama diketahui. Pekerjaan lebih banyak tinggi. Dalam jangka panjang obesitas bisa
dilihat dari kemungkinan keterpaparan memicu timbulnya berbagai penyakit,
85 AL -SIH AH V O L UM E V III, NO . 1, JAN U AR I -JUN I 2016
seperti diabetes dan jantung koroner. Selain hendaknya di batasi maksimum 25% dari
itu kadar garam yang tinggi bisa memicu kebutuhan kalori atau sekitar 500-550
hipertensi (darah tinggi). Kalori. Sedangkan konsumsi kolesterol
Fast food sering dijadikan kambing adalah 300 mg/orang/hari.
hitam penyebab penyakit Garam dapur sebagai salah satu
jantung ,hipertensi ,penyumbatan pembuluh sumber utama natrium, selalu ada pada
darah ,dan sebagainya. Perlu diingat bahwa makanan yang kita santap. Tubuh memang
Fast food adalah juga makanan bergizi butuh natrium, tetapi bila berlebihan akan
tinggi .Yang menyebabkan fast food di menjadi salah satu penyebab hipertensi.
anggap negatif adalah karena Natrium atau sodium merupakan salah satu
ketidakseimbangnya. Hal ini dengan mudah mineral penting bagi tubuh. Kadar natrium
bisa kita lihat dari besarnya porsi daging di dalam tubuh sekitar 2 persen dari total
ayam atau buger yang di sajikan. Fast food mineral. Tubuh orang dewasa sehat
umumnya juga miskin akan sayur .Selain mengandung 256 gram senyawa natrium
fast food juga disinyalir sebagai makanan klorida (NaCl) yang setara dengan 100
tinggi garam dan rendah serat. Tersedianya gram unsur natrium. Kadar natrium normal
garam meja di restoran fast food akan pada serum 310-340 mg/dL.
mendorong konsumen untuk mengkonsumsi Tingkat konsumsi natrium cenderung
ekstra garam. Padahal garam ini menjadi sangat tinggi. Tingkat konsumsi natrium di
faktor risiko minculnya penyakit Amerika Serikat mencapai 4.000-5.000 mg/
hipertensi ,khususnya bagi individu- hari. Tingginya konsumsi natrium di AS
individu yang sensitif terutama ibu hamil. disebabkan tingginya konsumsi fast food,
Fast food yang mengandalkan sehingga hipertensi merupakan pembunuh
pangan hewani ternak sebagai menu utama paling mematikan. Di Jepang, konsumsi
tak ayal lagi juga merupakan pangan garam dapur sangat luar biasa, yaitu sekitar
sumber lemak dan kolesterol. Fried chicken 25-35 gram/hari. Padahal, menurut ahli gizi,
yang umumnya di goreng denga kulitnya orang dewasa idealnya makan garam 6
mengandung kolesterol cukup gram sehari dan anak-anak hanya 3 gram
tinggi .Lemak dan kolesterol memang garam per hari. Tingginya konsumsi garam
diperlukan oleh tubuh kita, namun bila di Jepang karena sebagian besar makanan
dikonsumsi berlebihan akan mendatangkan berasal dari hewan laut, yang menyebabkan
gangguan kesehatan seperti terjadinya 84 persen pria dewasa di Jepang dipastikan
penyumbatan darah. Konsumsi lemak menderita hipertensi.
V O L UM E V III, NO . 1, JAN U AR I -JUN I 2016 AL -SIH AH