Anda di halaman 1dari 1

Radikalisme diartikan oleh para ahli sebagai suatu ideologi dan paham yang ingin melakukan perubahan

pada sistem soaial dan politik dengan menggunakan cara-cara ekstrim. Masalah yang berhubungan
dengan ideologi memang sulit untuk diselesaikan.

Salah satu contoh kasus radikalisme adalah terorisme, kasus yang tidak hilang dimakan waktu. Ini
karena, ideologi adalah suatu keyakinan yang dapat “disuntikan” kepada orang lain, jadi tidaklah
mungkin menumpas habis radikalisme bila tidak memotong dari akarnya.

Terorisme sudah memiliki nama di Tanah Air kita ini, pelakunya pun adalah orang-orang yang
katanya “Bertanah air” dan “Berbangsa” satu dengan kita. Orang yang punya konsep pemahaman
yang radikal akan mensusupi pemikirannya kepada orang yang berusia muda, yang masih dalam fase
mencari jati diri atau identitas. Beberapa dari mereka yang merupakan oknum tindakan ekstrim ini,
mengatas namakan tindakan mereka dengan membawa-bawa agama. Beberapa diantaranya
menyebut diri meraka sedang menjalankan “jihad”, yang mana ini adalah keliru.

Menurut saya solusi dalam kasus radikalisme ini adalah ideologi Pancasila. Pancasila adalah ideologi
Negara Indonesia yang mempersatukan bangsa, memelihara dan mengkokohkan persatuan bangsa.
Disini Pancasila tidak semata-mata “Ketuhanan Yang Maha Esa”, bagi orang-orang yang menyebut
dirinya berjihad di jalan Tuhannya. Tapi juga “Keadilan Bagi Seluru Rakyat Indonesia.” Jangan pernah
membenturkan antara agama dan nasionalisme, karena agama dan nasionalisme adalah bagian dari
sikap kta sebagai umat beragama.

Anda mungkin juga menyukai