Anda di halaman 1dari 31

Minggu 4

Epistimologi Keteknikan Berbasis Wawasan Sosial Budaya

Koordinator: KUD Kurikulum dan Jaminan Mutu Dept Teknik Arsitektur Dan
Perencanaan
Sains dan Peradaban
• Sains dan teknologi telah mengubah dunia, utamanya telah memberikan perubahan yang signifikan
pada kehidupan masyarakat.

• Kegiatan inovasi dan pengembangan teknologi dilakukan untuk membantu memberikan solusi atau
menyelesaikan permasalahan dengan tepat di dalam kehidupan masyakarat.

• Oleh karena itu, pengembangan dan inovasi teknologi harus mempertimbangkan segala aspek
kehidupan, mulai dari aspek sosial budaya, ekonomi, politik, dan lingkungan dari masyarakat yang
akan dimasukinya.
Revolusi industri:
inovasi teknologi yang merubah peradaban

Sumber gambar: pengertianxyz.blogspot.co.id


Cases
Tony Marjoram
Sains dan Sosio-Ekonomi Masyarakat
• Perkembangan teknologi dipercaya dapat meningkatkan kesejahteraan bahkan meningkatkan
strata sosial masyarakat (Siregar, 2006).
• Produk teknologi dapat berdampak dalam setiap aspek kehidupan, mempengaruhi kebudayaan,
seni, agama yang semakin menguatkan lingkaran inteaksi resiprokal (Marjoram and Zhong, 2010)

• Semakin canggih teknologi yang dimiliki seseorang, maka status sosialnya juga akan meningkat.
Sebaliknya, semakin rendah teknologi yang dimiliki atau tidak mampu dimiliki oleh seseorang, maka
semakin rendah status sosialnya di dalam masyarakat.

• Namun di sisi lain, perkembangan teknologi juga dapat menyengsarakan bahkan menimbulkan
konflik sosial di dalam masyarakat karena membuat semakin lebarnya jurang pemisah antara
golongan kaya dengan golongan miskin.
Sains dan Sosio-Ekonomi Masyarakat
• Kepuasan masyarakat di dalam memanfaatkan teknologi dapat tercermin dari konsep biaya (cost)
dan imbalan (reward) yang merupakan gambaran dasar mengenai sifat manusia. Pemilihan pada
suatu teknologi tertentu diibaratkan sebagai investasi (cost) yang ditanamkan untuk mendapatkan
imbalan (reward).

• Dalam suatu prinsip keadilan distributif, diharapkan bahwa mereka yang investasinya lebih tinggi
dapat menikmati imbalan yang lebih tinggi pula. Jika investasi yang dikeluarkan lebih besar dari
pada imbalan yang diterima, atau bahkan jika jumlah investasi yang dikeluarkan sama dengan
imbalan yang diterima, maka individu merasa tidak mendapat keadilan.

• Namun sebaliknya, jika imbalan yang ia peroleh lebih besar dari pada investasi yang dikeluarkan,
maka individu tersebut akan merasa puas.
Sains dan Sosio-Ekonomi Masyarakat
• Dalam menerima inovasi teknologi, masyarakat dapat mengalami “cultural lag” dimana inovasi
teknologi akan berlalu dengan cepat tetapi kemampuan masyarakat untuk menerima dan
memanfaatkannya masih jauh tertinggal sehingga inovasi teknologi ini tidak dapat dinikmati dengan
baik.

• Oleh karena itu, dapat terjadi “culture shock” di dalam masyarakat yang mengakibatkan tidak
puasnya masyarakat dalam menikmati hasil dari setiap inovasi teknologi.

• Masyarakat akan berada pada posisi gagap teknologi dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
mentalitas yang masih belum mampu menerima kehadiran inovasi teknologi.
Pentingnya Sosial-Budaya dalam Keteknikan
• Menurut Liliweri (2003), budaya merupakan pandangan hidup dari sekelompok orang dalam bentuk
perilaku, kepercayaan, nilai, dan simbol-simbol yang mereka terima dan diwariskan melalui proses
komunikasi dan peniruan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

• Dapat dikatakan budaya merupakan sistem pengetahuan yang dijalankan oleh sejumlah orang
dalam suatu kelompok besar, dimiliki bersama, dan coba dialihkan dari anggota tertua ke anggota
yang muda agar tidak hilang dan bahkan melekat menjadi kebiasaan atau gaya hidup.

• Sistem pengetahuan tersebut dapat berupa moral, hukum, dan adat istiadat yang mempengaruhi
perilaku atau membentuk struktur persepsi manusia tentang dunia.
• Sains dan teknik telah mengubah dunia. Pembangunan dan praktek keteknikan akan berimbas bagi
perubahan yang signifikan pada harapan, tujuan dalam kehidupan masyarakat.
Pentingnya Sosial-Budaya dalam Keteknikan
• Sebagai negara yang terdiri dari banyak suku daerah, tidak dapat dipungkiri jika kita memiliki
beragam nilai sosial budaya yang mungkin dapat berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah
lainnya.

• Penelitian Gautam dan Blessing (2007) menunjukkan bahwa nilai budaya yang dibawa seseorang
secara tidak langsung dapat berpengaruh ketika orang tersebut melakukan perancangan dan
pengembangan desain dan teknologi.

• Hal tersebut dapat menguntungkan jika orang tersebut membuat pengembangan desain dan
teknologi pada daerah dengan latar sistem nilai sosial budaya masyarakat yang sama.

• Namun, sebaliknya akan merugikan jika pengembangan desain dan teknologi yang dilakukan tidak
sesuai dengan latar sistem nilai sosial budaya masyarakat yang dituju.
Pentingnya Sosial-Budaya dalam Keteknikan
• Pendekatan sosial budaya sangat diperlukan dalam pengembangan dan penerapan teknologi baru
sehingga dapat berdaya guna tinggi di dalam masyarakat.

• Terkadang para pengembang teknologi belum memahami seperti apa kemampuan intelektual dan
mentalitas masyarakat yang menjadi calon pengguna inovasi teknologi.

• Untuk itu diperlukan riset sosial budaya terlebih dahulu di dalam pengembangan teknologi tersebut.
Riset ini penting dilakukan mengingat perilaku masyarakat yang heterogen dan menganut sistem
nilai budaya yang berbeda-beda sehingga terkadang sulit untuk diprediksi.
Diagram Venn Pertemuan Pengetahuan Sains dengan Kebutuhan Sosial (dalam Domain Keteknikan)
Sumber : S.P. Nichols and W.F. Weldon, Center for Electromechanics, The University of Texas at Austin, USA
Pentingnya Sosial-Budaya dalam Keteknikan
• Tantangan di masa mendatang semakin besar, menuntut para insinyur untuk dapat melakukan rekayasa,
inovasi, dan pengembangan teknologi yang lebih baik sehingga dapat menyelesaikan berbagai
permasalahan di masyarakat.

• Para insinyur memainkan peran penting dalam masyarakat sebagai perencana, perancang, dan pembangun
layanan infrastruktur, juga memiliki peran yang lebih besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

• Peran ini melibatkan keputusan penting terkait dengan keberlanjutan, pembangunan, serta kehidupan
masyarakat. Para insinyur diharapkan untuk bekerja lebih erat dengan pengguna dan masyarakat, tidak
hanya tentang kebutuhan mereka, tetapi juga tentang cara memfasilitasi tujuan yang ingin dicapai.
Pentingnya Sosial-Budaya dalam Keteknikan
• Dalam konteks ini, sebagai Profesi yang memiliki peran rekayasa di masyarakat diharapkan untuk
bekerja lebih erat dengan disiplin ilmu lainnya, untuk memastikan bahwa berbagai aspek sosial
budaya dan teknik dapat terintegrasi dengan baik.

• Seringkali praktik rekayasa disalahkan karena lebih bias terhadap layanan infrastruktur fisik yang
hanya dirancang untuk melayani sektor industri atau kelompok berpenghasilan tinggi.

• Hal ini tentu saja dapat merusak nilai profesi rekayasa untuk semua kelompok masyarakat.
Pentingnya Sosial-Budaya dalam Keteknikan
• Dalam kegiatan pengembangan teknologi, meskipun komponen fisik dari layanan infrastruktur
menjadi yang utama, tetapi tanpa memahami manusia dan sistem sosial budayanya, maka hasil
yang diinginkan dari kegiatan pengembangan teknologi tersebut mungkin tidak dapat tersampaikan
secara efektif.

• Kegagalan untuk memahami sistem sosial budaya masyarakat adalah penyebab umum dari
kegagalan infrastruktur, dalam hal penggunaan dan hasil dibandingkan dengan kegagalan fitur fisik.
Aspek Sosial Budaya Dalam Bidang Arsitektur
• Dalam area riset dan design, unsur sosial sangat diperlukan dalam proses perwujudannya. Sebagai
contohnya dalam pembangunan sebuah rumah, komunikasi antara arsitek, ahli teknik struktur
bangunan, dan pemilik rumah sangat berperan penting dalam terwujudnya rumah impian.

• Ketika arsitek memperhatikan aspek keindahan dan desain, sementara ahli struktur memastikan
kekuatan dan keselamatan. Pemilik rumah menginginkan fungsionalitas dari rumah yang dibangun
sekaligus kekuatan, keselamatan, dan keindahan.
https://www.boredpanda.com
https://www.boredpanda.com
https://www.boredpanda.com
Wheelchair route

https://www.boredpanda.com
The drain seem higher than ground

https://www.boredpanda.com
Aspek Sosial Budaya Dalam Bidang Arsitektur

• Contoh lainnya adalah ketika isu kebencanaan sedang berkembang sangat cepat, hal ini
mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan praktik arsitektur sehingga
arsitektur tidak semata-mata berhenti pada pengolahan ruang-bentuk, melainkan berdasarkan isu
kebencanaan tersebut diolah melalui berbagai aspek keilmuan (perkembangan teknologi struktur,
material, dll).
Aspek Sosial Budaya Dalam
Perencanaan Wilayah Dan Kota
• Dalam bidang PWK, salah satu contoh pentingnya aspek sosial budaya dalam keteknikan adalah dengan
adanya perubahan paradigma pemerintahan dalam proses perencanaan pembangunan. Yang dahulunya
bersifat top down ke bottom up. Perencanaan bottom up inilah yang mendasari konsep perencanaan
partisipatif.

• Perencanaan partisipatif dilakukan dengan memperhatikan kondisi ekonomi, sosial budaya, ilmu dan
teknologi. Banyak kelebihan dari perencanaan partisipatif ini, antara lain: masyarakat lebih merasa
bertanggungjawab terhadap apa yang direncanakan sehingga ikut menjaga dan memelihara; perencanaan
pembangunan lebih efisien karena berangkat dari bawah sehingga sesuai kebutuhan; dapat mengurangi
konflik.
Aspek Sosial Budaya Dalam
Perencanaan Wilayah Dan Kota
• Perencanaan Pemilahan Sampah di suatu kampung. Secara fisik atau teknis hanya diperlukan
tempat sampah dan data tentang volume sampah, kepadatan, tipe konsumsi keluarga.

• Data tersebut berguna untuk memutuskan besarnya tempat sampah yang akan digunakan dalam
pemilahan. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana perilaku atau reaksi orang terhadap
teknologi sederhana ini secara teratur.

• Sikap taat terhadap pemilahan sampah ini dapat bervariasi hasilnya dengan perbedaan usia, etnis,
budaya, jenis kelamin dan faktor lainnya.
Penutup
• Insinyur memiliki peran penting di dalam masyarakat dimana praktik rekayasa dan pengembangan
teknologi membutuhkan pendekatan dan pemahaman dari aspek sosial budaya sehingga dapat
memberikan manfaat yang berkelanjutan dari pada sekadar infrastruktur fisik.

• Hal tersebut menuntut insinyur agar menguasai beberapa keterampilan dasar dan juga peningkatan
kemampuan untuk bekerja dengan berbagai disiplin ilmu.
Penutup
• Praktik rekayasa dan pengembangan teknologi selalu lebih mengutamakan penyelesaian masalah
untuk kegagalan dalam rancangan fisik infrastruktur dan rendahnya kemampuan pembiayaan dari
suatu layanan tertentu. Pada kenyataannya, hanya ada sedikit kegagalan dalam rancangan fisik
infrastruktur dibandingkan dengan banyaknya kegagalan yang terkait dengan aspek sosial budaya
masyarakat.

• Oleh karena itu, di masa depan diharapkan para insinyur dapat memberikan perhatian lebih pada
aspek sosial budaya ketika melakukan rekayasa dan pengembangan teknologi.
“Perhatian kepada manusia itu sendiri dan nasibnya
harus selalu merupakan minat utama dari semua ikhtiar
teknis…
Janganlah kaulupakan hal ini di tengah tumpukan
diagram dan persamaan.” – Albert Einstein
Disampaikan kepada mahasiswa California Institute of Technology

Anda mungkin juga menyukai