Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI

DASAR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Yuliana windi sari S.Sosio M.Sosio


“TEKNOLOGI-LAH YANG BISA
MEMBERIKAN DAMPAK SOSIAL
TERBESAR BAGI NEGERI INI, BUKAN
POLICY (KEBIJAKAN)”
SUMBER HISTORIS
Berdasarkan sejarah bangsa, Negara memiliki peran untuk
“MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA”
Tercantum pada Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD)

• Pada kenyataannya, berbagai permasalahan Pendidikan Di


Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah bagi
pemerintah mulai dari Pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi
SUMBER SOSIOLOGIS
• Pendidikan adalah HAK, bukan sistem
monopoli dan kapitalisme
• Teknologi dan Ilmu Pengetahuan menjadi
dasar untuk menciptakan nilai
aksiologi/manfaat bagi kesejahteraan
masyarakat
SUMBER POLITIS : Orde Lama-Reformasi

• Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan teknologi harus


didukung dengan kebijakan pemerintah
• Orde Lama: “Bagi saya, ilmu pengetahuan hanyalah berharga
penuh jika ia dipergunakan untuk mengabdi kepada praktik
hidup manusia, atau praktiknya bangsa, atau praktiknya hidup
dunia kemanusiaan” (Soekarno)
• Orde Baru: “Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diabdikan
kepada manusia dan kemanusiaan, harus dapat memberi jalan
bagi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.”
(Soeharto)
• Reformasi: “Penjabaran Pancasila sebagai dasar nilai dalam
berbagai kebijakan penyelenggaraan negara merupakan suatu
upaya untuk mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan”
(BJ. Habibie”
Dasar Pengembangan Ilmu
dan Teknologi
• Population change (Bonus Demografi
tahun 2030)
• Cultural Change
• Technological Change
Implentasi nilai Pancasila
• Hakikat Pancasila sebagai dasar Pengembangan Ilmu antara lain
(Prof. Wahyudi Sediawan dalam Pendidikan Pancasila 216-217):
• 1. Sila Pertama: Dengan berdasarkan pada sikap percaya pada
Tuhan, maka tuntunan sikap pada kode etik ilmiah dan
keinsinyuran, seperti: menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan,
dan kesejahteraan masyarakat; berperilaku terhormat, bertanggung
jawab, etis dan taat aturan untuk meningkatkan kehormatan,
reputasi dan kemanfaatan professional, dan lain-lain, adalah suatu
manifestasi perbuatan untuk kebaikan tersebut. Ilmuwan yang
mengamalkan kompetensi teknik yang dimiliki dengan baik sesuai
dengan tuntunan sikap tersebut berarti menyukuri anugrah Tuhan.
• 5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
memberikan arahan agar selalu diusahakan tidak terjadinya jurang
(gap) kesejahteraan di antara bangsa Indonesia.
• 2. Sila Kedua: Agar arah pengembangan ilmu
memperhatikan kedudukan manusia sebagai manusia
harus sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, yaitu
memiliki keinginan, seperti kecukupan materi,
bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan
pendapat, berperan nyata dalam lingkungannya, bekerja
sesuai kemampuannya yang tertinggi
• 3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia memberikan landasan
esensial bagi kelangsungan Negara Kesatauan Republik
Indonesia (NKRI). Untuk itu, ilmuwan dan ahli teknik
Indonesia perlu menjunjung tinggi asas Persatuan Indonesia
ini dalam tugas-tugas profesionalnya.
• 4. Sila Keempat: ilmuwan dan ahli teknik wajib memberikan
kontribusi sebasar-besarnya sesuai kemampuan untuk
kemajuan negara. Sila keempat ini juga memberi arahan
dalam manajemen keputusan, baik pada tingkat nasional,
regional maupun lingkup yang lebih sempit.
• 5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia memberikan
arahan agar selalu diusahakan tidak
terjadinya jurang (gap) kesejahteraan di
antara bangsa Indonesia.
Era Disrupsi (Disruption)
• Era disrupsi merupakan sebuah masa dimana perubahan
terjadi secara cepat tanpa memandang nilai-nilai dasar, saat
ini disrupsi hampir terjadi pada segala aspek kehidupan
masyarakat.
• Secara Epistemologi, era disrupsi terjadi pada :
1. Disrupsi teknologi
2. Disrupsi birokrasi/Pemerintahan (SP2D online, Smart
Kampung, City Branding dan E-Budgeting)
3. Disrupsi Pendidikan (Ruang Guru, Pembelajaran Daring,
webinar)
4. Disrupsi Budaya : Pop Culture
“Disruption menggantikan pasar lama dan
menghasilkan suatu kebaruan yang lebih
efisien dan menyeluruh”

“Dua sisi dari Disruption yaitu Destruktif


dan Creative”
Tantangan Era Disrupsi
• Era Disrupsi memiliki 2 sisi, akan tetapi era disrupsi akan
memberikan dampak yang besar bagi kesejahteraan
masyarakat jika ditinjau dari nilai kesempatan
(Opportunis)
• Tantangannya adalah, apakah kita siap dengan segala
konsekuensi dari era disrupsi? Terutama pada nilai
budaya lokal, nilai kearifan lokal, Etiket serta nilai
moralitas

Anda mungkin juga menyukai