informasi tambahan yaitu nilai optimistik dan a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom
nilai pesimistik. Untuk mengembangkan fuzzy matriks
AHP dan perbandingan dengan AHP b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total
Konvensional perlu kajian khusus tentang fuzzy kolom yang bersangkutan untuk memperoleh
AHP dengan mencoba pada beberapa kasus normalisasi matriks.
dimana dalam kasus tersebut terdapat banyak
c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiah baris
sekali nilai subyektivitasnya [5].
dan membaginya dengan jumlah elemen
(2) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) penerimaan untuk mendapatkan nilai rata-rata.
karyawan pada PT. Pasir Besi Indonesia bisa
4. Mengukur Konsistensi
dijadikan dasar pengambilan keputusan
manajemen dalam proses penerimaan karyawan, Untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang
kedua keputusan yang dapat ada karena dalam pengambilan keputusan tidak
dipertanggungjawabkan dengan dukungan dari berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi
perhitungan yang dilakukan dengan AHP sebagai yang rendah. Langkahnya adalah:
model dalam system pendukung keputusan, a. Kalikan setiap kali pada kolom pertamaa
ketiga keputusan untuk menentukan calon dengan prioritas relative elemen pertama,
pelamar mana yang akan diterima sebagai nilai pada kolom kedua dengan prioritas
karyawan perusahaan menentukan kelangsungan relatif elemen kedua, dan seterusnya.
hidup perusahaan itu sendiri, sehingga b. Jumlahkan setiap baris
diperlukan keputusan yang tepat dalam
pemilihan, agar tujuan perusahaan dapat c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan
tercapai dan yang terakhir aplikasi sistem elemen prioritas relative yang bersangkutan.
pendukung keputusan seleksi penerimaan d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan
karyawan dapat digunakan perusahaan untuk banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut
membantu menentukan calon karyawan mana π.
yang akan diterima melalui hasil perhitungan 5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus:
AHP[6].
CI = (CI = (π maks-n/n)
(3) Pada makalah[3] dibangun sistem pendukung
keputusan (SPK) pemilihan karyawan terbaik Di mana n = banyaknya elemen
menggunakan metode Fuzzy Analytical Hirarchi 6. Hitung Rasio Konsistensi/Consistency Ratio (CR)
Process yang digunakan adalah model [1]. dengan rumus:
Landasan Teori CR = CI/IR
Model AHP (Analytical Hierarchi Process) adalah Dimana CR = Consistency Ratio
sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya CI = Consistency Index
persepsi manusia. AHP memiliki banyak keunggulan IR = Indeks random Consistency
dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan.
Salah satunya adalah dapat menggambarkan secara 7. Memeriksa konsisten hierarki. Jika nilainya lebih
grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak dari 10%, maka penilaian data judgment harus
yang terlibat dalam pengambilan keputusan[4]. diperbaiki, namun jika rasio konsistensi (CI/IR)
kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil
Prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP perhitungan bisa dinyatakan benar.
meliputi[4]:
Metode fuzzy memiliki kemampuan dalam
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi proses penalaran secara bahasa sehingga dalam
yang diinginkan, lalu menyusun herarki dari perancangannya tidak memerlukan persamaan
permasalahan yang dihadapi. matematika yang rumit sehingga mudah dimengerti,
2. Menentukan prioritas elemen: memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak
a. Membuat perbandingan pasangan yaitu tepat, mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear
membandingkan elemen secara berpasangan yang sangat kompleks, dapat membangun dan
sesuai kriteria yang diberikan. mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar
b. Matriks perbandingan berpasangan diisi secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan,
menggunakan bilangan untuk dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali
merepresentasikan kepentingan relative dari secara konvensional dan didasarkan pada bahasa
suatu elemen terhadap elemen lainnya. alami[8].
Metode Fuzzy AHP merupakan suatu metode analisis
3. Sintesis yang dikembangkan dari AHP. Walaupun AHP biasa
Dilakukan pertimbangan terhadap perbandingan digunakan dalam menangani kriteria kualitatif dan
berpasangan di sintesis untuk memperoleh kuantitatif namun fuzzy AHP dianggap lebih baik
keseluruhan prioritas. Langkahnya adalah: dalam mendeskripsikan keputusan yang samar-samar
daripada AHP[2].
Langkah penyelesaian Fuzzy AHP adalah sebagai
berikut[1];
a. Membuat struktur hierarki masalah yang
akandiselesaikan dan menentukan perbandingan
matriks berpasangan antar kriteria dengan skala
TFN (Tringular Fuzzy Number).
b. Menentukan nilai sistesis fuzzy (Si) prioritas
dengan rumus:
Penarikan
Kesimpula
n
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 ISSN: 1979 - …..
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
J 1,833 3,5 6
Table 12. Matrix Hasil
T I A
0,54 0,3 0,17
B B B
Tabel 9 merupakan matrix nilai subkriteria yang 1 1 1
dimana J adalah dan P adalah prioritas. C C C
0,7371048 0,8070175 0,5809
Table 10. Penjumlahan Setiap baris Kriteria
K K K
0,6505824 0,7368421 0,3286
Tabel 11 nilai jumlah perbaris diambil dari Table 14. Hasil Nilai Karyawan
jumlah.Tabel 10 kolom J dan prioritas diambil dari Karyawan T I A Ranking
table 8 kolom P.
Hikmah 0,54 0,3 0,0987 4
Saran
Daftar Pustaka
Biodata Penulis