Anda di halaman 1dari 22

A.

Tumbuh Kembang Anak (Growth and Development)


1. Demografi dan Statistik Kesehatan
2. Konsep umum pertumbuhan dan perkembangan
3. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan normal
4. Tumbuh kembang anak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
5. Tumbuh kembang psikomotor
6. Tumbuh kembang emosi sosial
7. Tumbuh kembang reproduksi
8. Skrining perkembangan anak
9. Pemantauan bayi risiko tinggi
10. Intervensi dini bayi risiko tinggi
11. Kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan perlindungan anak
12. Imunisasi
13. Kejadian ikutan pasca imunisasi
14. Perlakuan salah dan penelantaran
15. Keterlambatan motorik
16. Keterlambatan bicara
17. Retardasi mental
18. Rehabilitasi medik palsi serebral dan terlambat bicara

B. Nutrisi (Clinical Nutrition)


1. Dasar Ilmu Gizi Anak
 Penggunaan energi pada anak
 Perkembangan fungsi/enzim pencernaan
 Kebutuhan nutrien pada berbagai golongan umur
 Cara perhitungan kebutuhan energi
 Komposisi Air Susu Ibu (ASI) dan manfaat serta keunggulannya terhadap Pengganti Air Susu
Ibu (PASI)
 Manajemen laktasi dan masalah yang sering terjadi
 Komposisi PASI dan penggunaannya
 Komposisi formula khusus dan penggunaannya
 Syarat dan komposisi Makanan PASI serta penggunaannya
2. Metabolisme
 Proses metabolisme berbagai nutrient
 Intermediannya metabolisme
 Gangguan pada proses metabolisme serta akibatnya
3. Pengkajian status gizi
 Indeks antropometri dan cut off point yang digunakan
 Cara penentuan status gizi berdasarkan klinis, analisis diet, laboratorium dan antropometris
 Pengkajian status gizi berdasarkan klinis, analisis diet, laboratoris dan antropometris
4. Pengaturan makanan bayi dan anak/remaja
 Tujuan pemberian makan
 Dasar pengaturan makanan pada bayi
 Dasar pengaturan makanan pada anak/remaja
 Pemberian makanan pada bayi/anak/remaja
 Kecukupan/hasil pengaturan
5. Masalah makan pada bayi/anak/remaja
 Masalah makan pada bayi/anak/remaja
 Penyebab masalah makan pada bayi/anak/remaja
 Tatalaksana masalah makan pada bayi/anak/remaja

C. Genetika Kedokteran
1. Sitogenetika
2. Genetika molekul
3. Genetika biokimia
4. Genetika klinik
5. Epidemiologi genetika
6. Imunogenetika
7. Genetika perkembangan
8. Genetika populasi

D. Elektrolit, keseimbangan air dan asam-basa


1. Keseimbangan asam dan basa
 Fisiologi keseimbangan air dan elektrolit
 Gangguan keseimbangan air dan elektrolit
 Tatalaksana gangguan keseimbangan air dan elektrolit
2. Keseimbangan asam dan basa
 Fisiologi keseimbangan asam-basa
 Pengukuran keseimbangan asam-basa
 Gangguan keseimbangan asam-basa : Respirasi
 Gangguan keseimbangan asam-basa : Metabolik
 Tatalaksana gangguan keseimbangan asam-basa : Respirasi
 Tatalaksana gangguan keseimbangan asam-basa : Metabolik

E. Alergi Imunologi
1. Imunologi dasar
 Sejarah imunologi
 Perkembangan sistim imun
 Respon imun
 Imunitas humoral
 Imunitas selular
 Kompleks histokompabilitas mayor
 Sistim komplemen
 Sistim fagosit
2. Imunitas dan Imunopatologi
 Reaksi hipersensitivitas
 Mekanisme imun penyakit infeksi
 Aspek imunologi imunisasi
 Autoimunitas
 Imunomodulasi
 Aspek imunologi ASI
3. Imunologi Klinik
 Anafilaksis
 Urtikaria
 Dermatitis atopi
 Rinitis alergi
 Asma bronkial
 Penyakit alergi konjungtivitis dan kornea
 Alergi makanan
 Alergi obat
 Sindrom Stevens-Johnson
 Penyakit defisiensi imun
 Artritis reumatoid juvenilis
 Lupus eritematosis sistemik
 Purpura Henoch-Schonlein
 AIDS pada anak
 Diagnosis toksoplasmosis
4. Terapi dasar penyakit alergi
 Kontrol lingkungan dan makanan
 Terapi medikamentosa
 Imunoterapi
5. Pemeriksaan penunjang penyakit alergi
 Pemeriksaan penunjang klinis
o Uji kulit terhadap alergen
o Uji fungsi paru
o Uji provokasi bronkial
o Uji provokasi obat
o Uji provokasi makanan
o Uji kulit tipe lambat
 Pemeriksaan laboratorium

F. Endokrinologi
1. Mekanisme Kerja Hormon
 Akasla regulasi hormone
 Hormon polipeptida dan non polipeptida
 Reseptor
2. Pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan
 Pertumbuhan normal
 Perawakan pendek
 Perawakan tinggi
3. Obesitas
 Obesitas hormonal
 Perbedaan obesitas hormonal dan obesitas nutrisional
4. Gangguan kesesimbangan cairan dan elektrolit
 Diabetes insipidus
 SIADH
5. Gangguan kelenjar tiroid
 Hipotiroid
 Hipertiroid
 Struma
 Tumor
6. Diabetes melitus
 Klasifikasi
 Diabetes melitus tipe 1
 Diabetes melitus tipe 2
 Diabetik ketoasidosis
 Bayi dari ibu diabetes melitus
 Neonatal diabetes
7. Hipoglikemia
 Hipoglikemia pada bayi
 Hipoglikemia pada anak
8. Hiperplasia adrenal kongenital
9. Sindroma Cushing dan penyakit Cushing
10. Testis dan gangguannya
11. Ambigus genitalia
 Disgenesis gonad
 Mikropenis
 Pseudohermaprodit
12. Kelenjar paratiroid dan gangguannya
 Hipoparatiroid

G. Gastroenterologi
1. Disfagia
2. Anoreksia
3. Muntah
 Refluks gastroesofagus
 Muntah menetap
 Muntah bedah
4. Diare
 Diare akut
 Sindrom diare kronik
 Malabsorpsi dan intoleransi kronik
 Terapi nutrisi enteral
 Alergi makanan
 Perawatan pasca bedah intestinal
5. Perdarahan saluran cerna
 Perdarahan saluran cerna sederhana
 Perdarahan saluran cerna yang sulit
6. Kembung
 Kembung non bedah
 Kembung bedah
 Enterokolitis nekrotikans
7. Konstipasi
 Konstipasi akibat pengaruh makanan
 Konstipasi akibat kelainan bawaan
 Konstipasi akibat infeksi
 Konstipasi akibat obat
8. Sakit perut
 Sakit perut akut
 Sakit perut berulang
 Sakit perut bedah
9. Gangguan tumbuh kembang akibat penyakit saluran cerna
 Masukan kalori yang tidak adekuat
 Malabsorpsi dan kehilangan kalori terlalu banyak
 Diare kronik
 Gangguan fungsi limfatik saluran cerna
10. Keracunan makanan
 Keracunan makanan oleh bahan kimia
 Keracunan makanan oleh bakteri beracun dalam bahan makanan
 Keracunan makanan oleh bahan makanan yang tercemar jamur beracun
 Keracunan makanan oleh bahan makanan yang beracun
 Keracunan bahan makanan yang mengandung atau tercemar logam berat

H. Nutrisi dan Penyakit Metabolik


1. Latar belakang teori gizi klinik
2. Penilaian status gizi
3. Kesulitan makan pada anak
4. Malnutrisi Energi Protein dan defisiensi vitamin
 Patofisiologi/patogenesis Malnutrisi Energi Protein
 Klasifikasi Malnutrisi Energi Protein
 Pengenalan Malnutrisi Energi Protein
 Tatalaksana Malnutrisi Energi Protein
 Pengenalan defisiensi nutrien lain (vitamin)
5. Obesitas
 Pengenalan obesitas (klinis, antropometris)
 Penyebab dan tipe obesitas
 Penyulit/komplikasi obesitas
 Tatalaksana obesitas
6. Kelainan metabolik bawaan
 Diagnosis kelainan metabolik bawaan berdasarkan gejala klinis dan laboratorium sederhana
 Patofisiologi/dasar kelainan metabolik bawaan
 Masalah kelainan metabolik bawaan
 Skrining kelainan metabolik bawaan
 Langkah-langkah tatalaksana
 Kedaruratan yang mungkin terjadi dan cara penanggulangannya
7. Dukungan nutrisi : enteral
 Indikasi nutrisi enteral
 Jenis-jenis formula enteral
 Cara perhitungan kebutuhan cairan, energi dan nutrien
 Untung-rugi serta komplikasi formula enteral
8. Dukungan nutrisi : parenteral
 Indikasi nutrisi parenteral
 Jenis-jenis preparat Total Parenteral Nutrition
 Cara perhitungan kebutuhan cairan, energi dan nutrien
 Untung-rugi serta komplikasi formula parenteral
 Diet pada berbagai penyakit (ginjal, hati, jantung, saluran cerna)
 Dasar modifikasi diet pada berbagai penyakit
 Masalah yang mungkin terjadi (pengaturan atau akibat diet tsb) dan cara mengatasinya
 Pengaturan diet
9. Diet pada berbagai penyakit (ketogenik, alergi, diabetes melitus, kelainan metabolik bawaan)
 Dasar modifikasi diet pada berbagai penyakit
 Masalah yang mungkin terjadi (pengaturan atau akibat diet tsb) dan cara mengatasinya
 Pengaturan diet
10. Nutrisi dan olahraga/atlet
 Kebutuhan nutrisi pada olahraga/atlet
 Perlunya pengaturan gizi
 Pengaturan nutrisi
11. Gizi masyarakat
 Masalah gizi yang ada di masyarakat
 Kemungkinan adanya masalah gizi berdasarkan analisis situasi gizi setempat
 Pengenalan kasus gizi/masalah gizi
 Penanggulangan masalah

I. Hepatologi
1. Kolestasis
 Kolestasis intrahepatik pada bayi dan anak
o Infeksi
o Sepsis
o Virus hepatotropik A-C
o Virus non-hepatotropik : TORCH
o Metabolik
o Sindrom Alagille
o Defisiensi alfa 1 antitripsin
o Galaktosemia
o Tirosinemia
 Kolestasis ekstrahepatik pada bayi dan anak
o Atresia bilier
o Inspissated bile syndrome
o Kista duktus koledokus
o Kolelitiasis
o Kolesistitis
2. Hepatitis akut
 Hepatitis virus hepatotropik A-C
 Hepatitis virus non A-C
 Hepatitis non virus (karena obat, bakteri, parasit)
3. Hepatitis kronik
 Hepatitis virus hepatotropik (B-C)
 Hepatitis karena kelainan metabolik
o Glycogen storage disease
o Sindrom Alagille
o Defisiensi alfa 1-antitripsin
o Galaktosemia
o Penyakit Wilson
 Hepatitis autoimun
4. Tumor hati
 Hepatoblastoma
 Karsinoma hepatoseluler
5. Kelainan hati akibat obat
 Parasetamol
 Sitostatika
 Tuberkulostatik
 Antikonvulsan
6. Penyakit hati metabolik
 Gangguan metabolisme karbohidrat
 Gangguan metabolisme protein
 Gangguan metabolisme lemak
 Gangguan metabolik lain
o Defisiensi alfa 1 antitripsin
o Penyakit Wilson
7. Sirosis hepatis dan hipertensi porta
 Sirosis hati
 Hipertensi porta karena sirosis
 Hipertensi porta karena kelainan ekstrahepatik
 Asites refrakter karena sirosis hati
8. Gagal hati fulminan
 Penyakit sistemik yang berpengaruh pada hati
 Gagal jantung kanan
 Septikemia
 Leukemia
 Tumor yang bermetastasis ke hati
 Tuberkulosis milier
 Malnutrisi berat
9. Transplantasi hati

J. Hematologi – Onkologi
1. Anemia defisiensi besi (Fe)
 Metabolisme zat besi
 Etiologi dan epidomiologi anemia defisiensi besi
 Diagnosis anemia defisiensi besi berdasarkan klinis dan laboratoris
 Tata laksana anemia defisiensi besi
 Komplikasi anemia defisiensi besi
 Dampak sosial
2. Anemia defisiensi asam folat dan vitamin B12
 Metabolisme asam folat den vitamin B12
 Etiologi dan epidemiologi di masyarakat
 Diagnosis anemia megaloblastik secara rinci
 Tatalaksana anemia megaloblastik
3. Anemia hemolitik autcimun
 Etiologi anemia hemolitik autoimun
 Patofisiologi terjadinya hemolisis
 Dampak hemolisis pada eritropoesis dan sistem biliaris
 Diagnosis anemia hemolitik autoimun
 Tatalaksana dan rujukan penderita anemia hemolitik autoimun
4. Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir
 Etiologi anemia hemolitik autoimun
 Patofisiologi dan terjadinya hemolisis
 Diagnosis PHBBL (termasuk serologi antenatal) anamnesis secara rinci
 Terapi hiperbilirubinemi
 Transfusi tukar
 Dampak individual dan sosial kernicterus
 Efek dari berbagai cara terapi hiperbilirubinemia.
5. Defisiensi G6PD
 Epidemiologi
 Patofisiologi terjadinya hemolisis pada defisiensi G6PD
 Diagnosis defisiensi G6PD
 Nasihat pencegahan terjadinya hemolisis pada penderita
 Konsultasi genetik
6. Anemia pasca perdarahan
 Definisi
 Etiologi perdarahan pada berbagai penyakit
 Diagnosis anemia pasca perdarahan
 Tata laksana anemia pasca perdarahan (termasuk komplikasi syok)
7. Anemia aplastik
 Etiologi anemia aplastic
 Patofisiologi
 Diagnosis anamnesis secara rinci
8. Thalassemia
 Patogenesis thalassemia alfa dan beta
 Pewarisan thalassemia alfa dan beta
 Epidemiologi thalassemia di Indonesia
 Diagnosis
 Tata laksana penderita thalassemia beta
 Hemosiderosis dan hemokromatosis
 Tata laksana hemosiderosis.
 Indikasi splenektomi
 Komplikasi penderita thalassemia beta mayor
 Indikasi transpiantasi sumsum tulang
 Dampak biopsikofisikososial
 Konsultasi genetika
 Pengendalian thalassemia beta
9. Hemoglobinopati lain
 Macam-macam hemoglobinopati
 Penurunan penyakit thalassemia. HbE secara genetik
 Diagnosis thalassemia HbE
10. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
 Definisi ITP akut dan kronis
 Etiologi ITP
 Patogenesis trombositopenia, termasuk ITP
 Diagnosis ITP berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratorium
 Tatalaksana ITP sesuai dengan tingkat penyakit
 Komplikasi dan tata
11. Amegakaryocytic Thrombopenic Purpura
 Definisi
 Diagnosis ATP berdasarkan gejala klinis dan laboratorium
 Tata laksana
12. Trombopatia
 Definisi
 Perbedaan trombopatia bawaan dengan yang didapat
 Macam-macam trombopatia didapat
 Diagnosis trombopatia
 Penetapan rujukan
13. Hemofilia
 Etiologi dan epidemiologi
 Diagnosis berdasarkan gejala klinis dan laboratorium
 Tata laksana yang tepat
 Persiapan pasien yang memerlukan tindakan operasi
 Pengobatan rumatan
 Indikasi rujukan
 Konsultasi genetic
 Dampak psikososial
14. Penyakit Von Willebrand
 Etiologi dan efidemiologi
 Diagnosis berdasar gejala klinis dan hasil laboratorium
 Tatalaksana yang tepat
 Persiapan penderita yang memerlukan operasi
 Indikasi rujukan
 Konsultasi genetika
 Dampak psikososial
15. Defisiensi vitamin K
 Etiologi defisiensi vitamin K pada seorang penderita
 Patogenesis perdarahan akibat defisiensi vitamin K
 Diagnosis berdasar gejala klinis dan hasil laboratorium
 Komplikasi
 Efek samping pengobatan
16. Kelainan pembuluh darah
 Macam-macam kelainan pembuluh darah
 Diagnosis
 Tata laksana
17. Leukemia
 Definisi
 Etiologi dan epidemiologi
 Patogenesis gejala-gejala leukemia
 Klasifikasi leukemia
 Diagnosis
 Pengobatan penunjang suportif
 Rujukan
 Macam-macam regimen pengobatan leukemia
 Pengobatan atas petunjuk rujukan.
 Rujukan
 Macam-macam regimen pengobatan leukemia
 Pengobatan atas petunjuk rujukan
 Komplikasi dan pengobatannya
 Konsultasi dampak
 Preparat apus darah tepi leukemia
 Aspirasi sumsum tulang
18. Tumor ganas padat
 Jenis tumor ganas padat
 Epidemiologi
 Diagnosis berdasar gejala klinis dan laboratorium
 Rujukan pada saat yang tepat
 Kerjasama dengan disiplin ilmu lain yang terkait
 Penyuluhan masalah penyakit kepada orang tua
19. Transplantasi sumsum tulang
 Indikasi
 Rujukan atas petunjuk konsultasi
20. Transfusi darah
 Indikasi transfusi darah
 Penetapan dosis dan macam transfusi darah
 Tatalaksana transfusi darah yang tepat
 Pencegahan dan penanganan terhadap penyakit yang timbul

K. Kardiologi
1. Penyakit jantung bawaan
 Defek septum atrium
 Defek septum ventrikel
 Duktus arteriosus persisten
 Stenosis pulmonal
 Hipoplasia jantung kiri
 Stenosis aorta
 Koartasio aorta
 Tetralogi Fallot
 Atresia tricuspid
 Transposisi arteria besar
 Anomali drainase vena pulmonalis
 Double outlet right ventricle
 Dekstrokardia
2. Demam reumatik dan penyakit jantung reumatik
3. Penyakit jantung didapat non-reumatik
 Infeksi :
o Endokarditis
o Miokarditis
o Perikarditis dan efusi perikardium
o Penyakit Kawasaki
o Penyakit Takasayu
 Non infeksi
o Kelainan kardiovaskular pada glomerulonephritis
o Kelainan kardiovaskular pada hipertensi
o Kelainan kardiovaskular pada gangguan elektrolit dan asam basa
o Kelainan kardiovaskular pada hematologic
o Kelainan kardiovaskular pada penyakit metabolic dan endokrin
o Kelainan kardiovaskular pada kelainan gizi
o Kelainan kardiovaskular pada penyakit paru
 Masalah khusus
o Gagal jantung
o Disritmia
o Tromboemboli
o Hipertensi pulmonal
o Kardiomiopati
o Henti jantung

L. Nefrologi
1. Manifestasi kelainan ginjal
 Proteinuria
 Lekosituria
 Hematuria
 Oliguria
 Poliuria
2. Kelainan kongenital ginjal dan saluran kemih
 Nefropati kongenital
o Agenesis ginjal
o Ginjal polikistik
o Ginjal multikistik
o Hipoplasia
 Uropati kongenital
o Obstruksi hubungan ureteropelvik
o Obstruksi hubungan uretero vesiko
o Duplikasi ureter
o Refluks vesikoureter
o Katup uretra posterior
o Ureterokel
o Sindrom Prune Belly
3. Glomerulopati
 Sindrom nefrotik
o Sindrom nefrotik kongenital
o Sindrom nefrotik responsif steroid
o Sindrom nefrotik non responsif steroid
 Glomerulonefritis
o Glomerulonefritis akut
o Glomerulonefritis akut pasca streptokokus
o Glomerulonefritis akut lain (non pasca streptokokus)
o Glomerulonefritis kronik
o Glomerulonefritis progresif cepat
 Kelainan ginjal pada penyakit sistemik
o Nefritis lupus
o Sindrom Hemolitik Uremik
o Henoch Schonlein Purpura
o Nefropati diabetikum
 Nefropati IgA
 Sindrom Alport
4. Tubulopati
 Asidosis tubular renal
 Sindrom Fanconi
 Rikets hipofosfatemia (Vitamine D resistant rickets)
5. Hipertensi
 Hipertensi primer
 Hipertensi sekunder
o Hipertensi renoparenkim
o Hipertensi renovaskular
o Hipertensi non renal
 Hipertensi krisis
 Hipertensi non krisis
6. Infeksi saluran kemih
 Bakteriuria asimtomatik
 Infeksi saluran kemih simpleks
 Infeksi saluran kemih kompleks
o Pielonefritis akut
o Refluks vesikoureter dan nefropati refluks
o Uropati obstruktif
7. Batu saluran kemih
 Batu vesika
 Batu ginjal
8. Intoksikasi jengkol
9. Nefritis intersisialis
 Nefritis intersisialis akut
 Nefritis intersisialis kronik
10. Gagal ginjal
 Gagal ginjal akut
 Gagal ginjal kronik
11. Tumor ginjal
 Tumor Wilms
12. Gangguan pola berkemih
 Enuresis
 Inkontinensia urin
 Kandung kemih neurogenik

M. Neurologi
1. Peninggian tekanan intrakranial
2. Gangguan perkembangan umum
3. Kelemahan
4. Kejang
5. Infeksi prenatal
6. Penyakit metabolik dan degeneratif
7. Penyakit neurokutan
8. Penyakit neuromuskuler
9. Tumor susunan saraf
10. Trauma lahir pada neonatus
11. Infeksi susunan saraf dan komplikasinya
12. Trauma kepala dan tulang belakang
13. Penyakit serebrovaskuler
14. Ensefalopati
15. Gangguan perkembangan khusus
16. Attention Deficit Disorders dan gangguan otonom

N. Emergensi dan Rawat Intensif Anak


1. Pertolongan pertama pada kecelakaan
2. Resusitasi
 Resusitasi dasar
 Resusitasi lanjutan
 Obat resusitasi
 Diagnosis elektrokardiografi pada henti jantung
3. Pengangkutan penderita gawat
 Pengangkutan penderita gawat pra rumah sakit
 Pengangkutan penderita gawat di dalam rumah sakit
4. Kedaruratan anak (emergency pediatric)
 Triase
 Kedaruratan pernapasan
 Kedaruratan kardiovaskuler
 Kedaruratan SSP
 Kedaruratan cairan dan elektrolit
 Kedaruratan urogenital
 Kedaruratan gastrointestinal
 Keracunan
5. Ilmu Kesehatan Anak Intensif (Intensive Care Pediatrics)
 Pengelolaan pasca resusitasi
 Resusitasi otak
 Kegawatan pernapasan
 Kegawatan kardiovaskuler
 Kegawatan susunan saraf pusat
 Kegawatan ginjal
 Kegawatan cairan dan elektrolit
 Kegawatan endokrin
 Kegawatan metabolic
 Kegawatan hematologis
 Pengelolaan medik pra dan pasca bedah
6. Rujukan, Sistem komunikasi dan Organisasi Pediatri Gawat Darurat
 Desain fasilitas pelayanan PGD
 Organisasi pelayanan PGD
 Diplomasi pendekatan multidisipliner
 Sistem komunikasi PGD
 Pengendalian infeksi nosokomial

O. Radiologi dan pencitraan


Neonatus :
1. Rontgen toraks
 Penyakit hialin membran
 Sindrom aspirasi mekonium
 Pneumotoraks
 Pneumomediastinum
 Hernia diafragmatika
 Hipoplasia/agenesis paru
 Emfisema lobaris kongenital
 Displasia bronkopulmoner
2. Ultrasonografi
 Paralisis diafragma
3. Rontgen abdomen
 Enterokolitis nekrotikans
 Morbus Hirschsprung
 Atresia esofagus
 Atresia ani
 Atresia duodeni
 Atresia jejunurn
 Atresia ileum
 Mekonium peritonitis
 Pilorik hipertropi stenosis
4. Ultrasonografi dan CT Scan
 Ginjal dan saluran kemih
 Hati dan sistem bilier
 Masa intraabdomen
 Pilorik hipertrofi stenosis
5. Rontgen kepala
 Kraniostenosis
 Displasia
 Tumor
 Infeksi
6. Ultrasonografi dan CT scan
 Kelainan kongenital
 Hidrosefalus
 Mikrosefali
 Perdarahan otak
7. Rontgen tulang
 Displasia
 Fraktur
 Kelainan kongenital : CTEV, dll
8. Babygram (foto seluruh tubuh dalam 1 film)

Bayi dan anak :


1. Rontgen toraks
 Tuberkulosis paru
 Kelainan kongenital
 Udem paru
 Asma bronkial
 Pneumotoraks
 Pneumomediastinum
 Hernia diafragmatika
 Paralisis diafragma
 Aspirasi pneumonia
 Pneumatokel
 Bulla
 Bronkopneumonia
 Bronkiolitis
 Bronkiektasis
2. Ultrasonografi dan CT scan
 Efusi pleura
 Empiema
 Paralisis diafragma
 Tumor
3. Rontgen abdomen
 Morbus Hirschsprung
 Ileus
 Peritonitis
 Perforasi
 Apendisitis kronik
 Intususepsi
 Batu ginjal – ureter
 Massa tumor intra/retroperitoneal
o Hati dan system bilier
o Cairanbebasintraperitoneal
4. Ultrasonografi dan CT scan
 Pilorus stenosis hipertrofi (hanya USG saja)
 Massa tumor retro/intraperitoneal
 Intususepsi
 Apendisitis kronik
 Batu ginjal, saluran kemih, empedu
 Kelainan kongenital
 Genitalia interna
 Testis – kriptorkismus
5. Rontgen kepala
 TORCH
 Trauma kapitis
 Tumor
 Displasia
 Kelainan kongenital
 Infeksi
6. Ultrasonografi dan CT scan
 Hidrosefalus
 Mikrosefali
 Tumor
 Fraktur
7. Rontgen tulang
 Displasi
 Fraktur
 Tumor/keganasan
 Bone survey (pada penyakit tertentu)
 Bone age (umur tulang)
8. Metabolisme
 Osteoporosis
 Osteopenia
 Rickets, dll
9. Thalasemia
10. Kelainan kongenital

P. Infeksi dan Penyakit Tropis


1. Dasar-dasar penyakit infeksi
 Patogenesis penyakit infeksi
 Imunologi penyakit infeksi
 Respons imunologi terhadap infeksi
 Nilai normal
 Demam : patogenesis dan pengobatan
 Demam tanpa kausa jelas (fever of unknown origin)
 Isolasi
 Pemakaian antibiotik di bidang pediatrik
 Pemakaian penunjang diagnosis
2. Infeksi parasit
 Helmintiasis
o Ankilostomiasis
o Askariasis
o Oksiuriasis
o Trikuriasis
o Taeniasissolium
o Taeniasissaginata
 Himenolipiasis nana
 Filariasis
 Malaria
 Amubiasis
 Giardiasis
 Toksoplamosis
3. Infeksi jamur
 Kandidiasis
 Histoplasmosis
4. Infeksi bakteri
 Difteri
 Disentri basil
 Pertusis
 Tetanus
 Demam tifoid
 Salmonelosis
 Infeksi Streptokokus grup A
 Infeksi Stafilokokus
 Sepsis
 Leptospirosis
5. Infeksi virus
 Campak
 Dengue
 Poliomielitis
 Rubella
 Mumps
 Varisela-zoster
 Eksantema subitem
 Herpes
 Epstein Barr virus
 Rabies
 Chiukunguinya
 Influenza
 HIV
 Japanese B ensefalitis
 Sitomegalovirus
6. Lain-lain
 Infeksi nosocomial
 Sengatan/gigitan ular
 Sengatan/gigitan serangga
 Keracunan
 Imunisasi

Q. Neonatologi
1. Pertumbuhan dan perkembangan janin
2. Pengawasan antenatal dan perinatal
3. Morbiditas dan mortalitas perinatal
4. Pemeriksaan fisik dan neurologik neonatus
5. Fisiologi neonatus
6. Penyakit-penyakit yang sering ditemukan pada neonatus
 Asfiksia neonatorum
 Infeksi pada neonates
 Trauma lahir
 Penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan kekurangan gizi
7. Gejala dan keadaan yang penting pada neonatus
 Sindrom gawat napas
 Ikterus neonatorum
 Anemia dan perdarahan
 Kejang pada neonates
 Muntah, diare, hipotermi, letargi, tidak mau mengisap, berat badan tidak mau naik
8. Perawatan neonatus
9. Masalah kesehatan perinatal di masyarakat (BBLR, prematuritas, infeksi, asfiksia, kejang, ikterus,
diare, cacat bawaan, rujukan)

R. Respirologi
1. Kelainan pulmonologi pada usia muda
 Kelainan paru dan saluran napas yang sering ditemukan di usia muda
o Atresiakoana
o Paresispitasuara
o Trakeomalasia
o Emfisemalobariskongenital
o Tumor paru
o Kista paru dan bleb paru
o Fistel trakeoesofagus
o Fistel arteriovenosa pada paru
o Limfangiektasis paru
o Sekuestrasi paru
o Sindrom Wilson Mikity
o Displasia bronkopulmoner
 Tumor mediastinum
o Hiperplasiakelenjartimus
o Teratomamediastinum
o Higromakistik
 Kelainan diafragma dan dinding dada
o Herniadiafragmatika
o Paralisis diafragma
o Eventrasio diafragma
o Asphyxiating Thoracicdistrophy
o Osteogenesis imperfecta
 Penyakit membran hialin
 Sindrom aspirasi
 Pneumomediastinum dan pneumotoraks
 Perdarahan paru
 Udem paru
2. Asma
 Serangan asma
o Early Asthmatic Response
o Late Asthmatic Response
o Dual Asthmatic Response
o Non Spesific Bronchial Responsiveness
o Exercise Induced Asthma
 Status asmatikus
 Asma episodik jarang
 Asma episodik sering
 Asma kronik dan persisten
3. Batuk kronik dan atau berulang
 BKB ec Bronchial Hyperreactivity
 BKB ec bukan Bronchial Hyperreactivity
o Fibrosiskistik
o Bronkiektasis
o Abses paru
o Refluks gastroesofagus
o Benda asing disaluran napas
4. Infeksi Saluran Napas
 Infeksi Saluran Napas Akut
o Infeksi Saluran Napas Akut bagian Atas
 Rinitis. Rinofaringitis, Tonsilitis, Tonsilofaringitis, Rinotonsilofaringitis
 Sinusitis
 Otitis media akut
 Epiglotitis
 Sindrom Croup (Laringitis, Trakeitis, Laringotrakeobronkitis)
o InfeksiSaluranNapasAkutbagianBawah
 Bronkitis akut
 Bronkiolitis akut
 Pneumonia
 Infeksi Saluran Napas Kronik
o Bronkiektasis
o Pneumonia kronik
5. Tuberkulosis
 Tuberkulosis paru
 Tuberkulosis ekstra paru
6. Kelainan/penyakit lain
 Aspirasi hidrokarbon
 Asbestosis, bisinosis, pneumoconiosis
 Akibat keganasan pada saluran napas
 Akibat kelainan/penyakit organ lain pada saluran napas
 Near drowning

S. Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial


1. Keluarga Berencana
2. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan
 Pemantauan pertumbuhan anak dengan Growth chart
 Pemantauan perkembangan anak dengan Denver 11
 Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan
 Stimulasi
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
4. Upaya peningkatan kualitas anak
5. Behavioral & Psychologial disorders
6. Masalah-masalah sosial
 Adopsi
 Foster care
 Child care
 Separation & death
 Impact of violence

T. Materi Penerapan Keprofesian (MPK)


1. Tatalaksana pasien gawat darurat
2. Tatalaksana pasien rawat inap
3. Tatalaksana pasien rawat jalan
4. Tatalaksana kasus jangka panjang
5. Prosedur pediatrik spesilistik / subspesialistik
 Uji:
o Uji kulit terhadap alergi
o Uji provokasi bronkial
o Uji provokasi makanan
o Uji provokasi obat
o Uji kulit tipe lambat
o Uji aspirasi duodenum
o Uji aktivitas tripsin
o Uji hidrogen napas
o Uji PABA
o Uji pemantauan refluks gastroesofagus
o Uji xilosa
o Uji fungsi lambung
o Uji enteropati hilang protein
o Uji fungsi paru
o Uji keringat
o Uji motilitas saluran cerna
 Endoskopi
o Panendoskopi
o Kolonoskopi
o Skeroterapi
o Endoskopiligasi skleroterapi
o Bronkoskopi
 Radiologi & Pencitraan
o Ultrasonografi
o CT Scan
o MRI
o Bronkografi
 Biopsi
o Percutaneous
 Biposi kulit
 Biopsi otot
 Biopsi hati
 Biopsi ginjal
 Biopsi pleura
o Via endoskopi
 Biposi saluran cerna
 Biopsi saluran respiratorik
 Pungsi
o Pungsi aspirasi supra pubik
o Pungsi sumsum tulang
o Pungsi lumbal
o Pungsi servikal
o Pungsi asites
o Pungsi pleura
o Pungsi aspirasi paru
o Pungsi aspirasi kelenjar dgn jarum halus
o Paracentesis
o Subdural tap
 Dialisis
o Dialisis peritoneal
o Hemodialisis
 Rekam Elektrik
o Ekokardiografi
o Elektrokardiografi
o Elektromiografi
o Elektroensefalografi
o Brain Evoked Radio Audiometri (BERA)
 Kateterisasi
o Kateterisasi jantung
o Kateterisasi kandung kemih
o Endotracheal tube
o Kateterisasi umbilicus
o Broncho Alveolar Lavage (BAL)
o Gastric lavage
 Ventilasi mekanik
o Ventilatory set up
o Conventional ventilator
o CPAP
 Intravenous-arteriallines (others)
o Femoral central lines
o Jugular venous central lines
o Umbilical artery cannulation
o Umbilical venous catheterization
o Intraosseous line
 Prosedur lain
o Resusitasi
o Transfusi tukar
o Insertion of chest tube
o WSD (Water Sealed Drainage)
o Continuous Suction
o Nebulisasi
o NRP certified
o PALS certified
o Breast feeding course
o Vaksinasi
 Vaksinasi BCG
 Intramuscular vaccination
o Subcutaneous injection
o Mantoux test
o Bed side blood glucose test

Anda mungkin juga menyukai