Anda di halaman 1dari 8

Teori & Praktek Kewenangan | i

Teori & Praktek Kewenangan | ii


Tim Penulis :

Prof. Dr. H. Nandang Alamsah Deliarnoor, S.H,. M.Hum


Dr. Hernadi Affandi, S.H., LL.M
Dr. Dede Sri Kartini, M.Si
Dr. Neneng Yani Yuningsih, S.IP., M.Si
Dr. Suryanto, SE., M.Si
Dr. H. Soni Akhmad Nulhaqim, S.Sos., M.Si
Dr. Mas Halimah, S.IP., M.Si

Teori & Praktek Kewenangan | iii


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas


kelancaran yang diberikan Allah SWT kepada kami
dalam menyelesaikan penyusunan buku “Teori & Praktek
Kewenangan”. Buku ini berisi tentang teori-teori
kewenangan, dasar hukum, serta contoh konkret
permasalahan kewenangan dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Buku yang dirancang untuk para insan
academika dalam menambah khazanah keilmuan ini
memiliki beberapa bab pembahasan, seperti:

Bab 1 Bab ini terdiri atas tiga bagian, yang berisi tentang
Konsep dan Istilah Kewenangan; Unsur-Unsur
Kewenangan; serta Sifat Wewenang. Ketiga bagian
tersebut merupakan dasar serta pengantar yang
mengarahkan pembaca untuk dapat memahami makna
dan ruang lingkup kewenangan dari berbagai ahli.

Bab 2 Bab ini membahas tentang sumber kewenangan


yang diperoleh melalui tiga cara yakni atribusi, delegasi,
dan mandat. Ketiga sumber kewenangan tersebut
dibahas secara dialogis dari berbagai ahli, serta
perbedaan karakteristik dari masing-masing sumber
kewenangan tersebut.

Bab 3 Bab ini terdiri atas empat bagian yang berisi


tentang Ruang Lingkup Keabsahan Tindak

Teori & Praktek Kewenangan | iv


Pemerintahan; Dua Alat Ukur Keabsahan Tindak
Pemerintahan; Tanpa Kewenangan; serta Pembatasan
Kewenangan. Keempat bagian tersebut tergabung dalam
Bab Ruang Lingkup Kewenangan,

Bab 4 Bab ini membahas tentang penyelesaian sengketa


kewenangan yang dapat dilakukan melalui upaya
administratif dan melalui gugatan. Selain itu dalam bab
ini dibahas mengenai faktor terjadinya sengketa dan
unsur-unsur yang dipenuhi untuk adanya suatu sengketa.

Bab 5 Bab ini terdiri atas tiga bagian yang berisi tentang
praktek kewenangan pemerintah dari masa ke masa.
terhitung sejak kependudukan Belanda (tahun 1800)
hingga pasca kemerdekaan. Sehingga pembahasan ini
terbagi kedalam tiga masa yaitu pada Masa
Pemerintahan Hindia Belanda; Masa Pemerintahan
Jepang, dan Pasca Kemerdekaan 1945.

Bab 6 Bab ini membahas kasus konkret kewenangan,


yang digunakan sebagai contoh/bukti permasalahan
tentang kewenangan dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Kasus yang dibahas adalah tentang
penentuan tarif pelayanan kesehatan di Kota
Tasikmalaya, yang dikeluarkan oleh pejabat tata usaha
negara.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih


mengandung banyak kekurangan. Oleh karena itu

Teori & Praktek Kewenangan | v


penulis sangat berterimakasih apabila pembaca bersedia
memberikan kritik dan saran, sehingga dapat digunakan
untuk penyempurnaan kedepannya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Tim Academic Leadership Grant (ALG) “Membangun
Model Hubungan Kewenangan Antar Pemerintah Dalam
Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia Dan
Implikasinya Terhadap Pelaksanaan Otonomi Dan
Pembangunan Lokal (Studi Hubungan Kewenangan
Pemerintah dalam Pelaksanaan Otonomi dan
Pembangunan Lokal di Jawa Barat)” yang telah
memberikan sumbang pemikiran dan pendapat pada
buku ini. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima
kasih kepada mahasiswa-mahasiswa yang terlibat dalam
penulisan buku ini.

Semoga bermanfaat

Penulis

Teori & Praktek Kewenangan | vi


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................... iii


DAFTAR ISI ........................................................................ vi

BAB I PENGERTIAN KEWENANGAN ............................... 1


A. Konsep dan Istilah Kewenangan ............................ 1
B. Unsur-Unsur Kewenangan ..................................... 13
C. Sifat Wewenang ...................................................... 14
BAB II SUMBER WEWENANG .......................................... 18
BAB III RUANG LINGKUP KEWENANGAN ...................... 35
A. Ruang Lingkup Keabsahan Tindak
Pemerintahan .......................................................... 35
B. Dua Alat Ukur .......................................................... 43
C. Tanpa Kewenangan ................................................ 44
D. Pembatasan Kewenangan ...................................... 48
BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA KEWENANGAN ... 54
BAB V PRAKTEK KEWENANGAN PEMERINTAHAN
DARI MASA KE MASA ........................................... 68
A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda ...................... 68
B. Masa Pemerintahan Jepang ................................... 73
C. Pasca Kemerdekaan 1945 ..................................... 75
BAB VI KASUS KONKRET KEWENANGAN ..................... 89
DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 94

Teori & Praktek Kewenangan | vii


BAB I
PENGERTIAN KEWENANGAN

A. Konsep dan Istilah Kewenangan


Konsep kewenangan diawali dari ciri khas suatu
negara yaitu adanya kekuasaan yang memiliki
kewenangan. Miriam Budiardjo dalam bukunya
mengemukakan bahwa kekuasaan biasanya berbentuk
hubungan dalam arti bahwa ada satu pihak yang
memerintah dan pihak lain yang diperintah (the rule and
the ruled).1
Selain itu, Miriam Budiardjo mengemukakan bahwa
kekuasaan merupakan inti dari penyelenggaraan Negara
agar Negara dalam keadaan bergerak (de staat in
beweging) sehingga Negara itu dapat berkiprah, bekerja,
berkapasitas, berprestasi, dan berkinerja melayani
warganya. Oleh karena itu Negara harus diberi
kekuasaan. Kekuasaan menurut Miriam Budiardjo adalah
kemampuan seseorang atau sekelompok orang manusia
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau
kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu
sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang atau
Negara.2

1
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik , Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 35
2
Ibid

Teori & Praktek Kewenangan | 1

Anda mungkin juga menyukai