Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTEK PROFESI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL M.A.

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGDI KEPERAWATAN

FIK UMS

Oleh :
Arditya Kurniawan

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019
Nama Mahasiswa : Arditya Kurniawan

Tanggal Praktek : 18 Januari 2019

Nama Klien : Ny. W

Diagnosa Medis : OA Hip Sinistra

Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengatakan nyeri pada pangkal paha


sejak 1 bulan yang lalu, nyeri saat digerakkan.

Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan 1 bulan yang lalu jatuh dari
sepeda. Pasien mengatakan belum pernah
melakukan operasi sebelumnya.

A. Ruang persiapan operasi


Pengkajian fokus
1. Pemeriksaan fisik
Tingkat kesadaran : CM
Vital Sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 85 x/ menit
Suhu : 36,6 oC
Pernafasan : 20 x/ menit
Pengkajian nyeri
- P: pasien mengatakan nyeri saat bergerak
- Q: pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk
- R: pasien mengatakan nyeri pada pangkal paha kiri
- S: pasien mengatakan nyeri skala 6
- T: pasien mengatakan nyeri terus-menerus
- Pasien tampak meringis menahan nyeri
- Pasien tampak cemas

2. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Pasien dan keluarga sudah mengetahui penyakitnya (terjadi patah tulang
pada bahu depan) dan perlu tindakan operasi, pasien mengatakan takut
akan tindakan operasi yang dilakukan karena baru pertama mendapatkan
tindakan operasi. Pasien dan keluarga juga belum mengetahui tindakan
operasi apa yang akan dilakukan serta efeknya terhadap dirinya. Yang
diinginkan dengan operasi ini penyakitnya hilang dan tidak akan kumat
lagi, sehingga bisa beraktivitas seperti biasanya. Pasien terlihat gelisah
sebelum dilakukan tindakana operasi.
3. Diagnosa keperawatan / Masalah Kolaboratif :
No Data Etiologi Problem
1 Ds: Agen injury Nyeri akut
- P: pasien mengatakan
biologi
nyeri saat bergerak
- Q: pasien mengatakan
nyeri seperti tertusuk
- R: pasien mengatakan
nyeri pada pangkal paha
kiri
- S: pasien mengatakan
nyeri skala 6
- T: pasien mengatakan
nyeri terus-menerus
DO:
- Pasien terlihat meringis
menahan nyeri
- Pasien terlihat cemas
- Tekanandarah : 120/80
2 Ansietas
Perubahan status
mmHg
- Nadi : 85 x/ menit kesehatan
- Suhu : 36,6 oC
- Pernafasan : 20 x/ menit
DS
- pasien mengatakan takut
akan tindakan operasi
yang dilakukan karena
baru pertama
mendapatkan tindakan
operasi.
DO
- pasien terlihat gelisah
- pasien terlihat lemas
4. Planning :
No No DX Tujuan Intervensi
1. 1 Setelah dilakukan 1. Kaji keadaan umum
tindakan keperawatan pasien
2. Kaji skala nyeri pasien
selama 1 x 15 menit
3. Ajarkan teknik
nyeri dapat berkurang
relaksasi nafas dalam
dengan KH : 4. Berikan posisi yang
1. Skala nyeri 4
nyaman pada pasien
2. Dapat mengontrol
5. Kolaborasi dengan
nyeri
dokter dalam
pembeArdityan
analgesik
2. 2 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat
tindakan keperawatan kecemasan pasien
2. Ajarkan teknik
selama 1 x 15 menit
relaksasi nafas dalam
kecemasan pasien
3. Jelaskan tindakakn
berkurang dengan KH:
pembedahan yang
1. Wajah pasien tampak
akan dilakukan
rileks
4. Kolaborasi dalam
2. Pasien mengatakan
pembeArdityan obat
siap untuk dilakukan
penenang ( jika perlu)
tindakan operasi

5. Implementasi :
Hari/tgl/jam No DX Tindakan Ttd
Jumat, 1 Mengkaji keadaan umum pasien Arditya
18/01/2019 1
Mengkaji skala nyeri pasien
09.15 2
09.20 1&2 Mengkaji kecemasan pasien
Mengajarkan teknik relaksasi nafas
09.25 2
dalam
09.30 2
Memberikan posisi nyaman pada
pasien (semi fowler )
Jelaskan tindakakn pembedahan
yang akan dilakukan

6. Evaluasi
Hari/tgl/jam No DX Evaluasi TTD
Jumat, 1 S: Arditya
18/01/2019 P: pasien mengatakan nyeri saat
09.30
bergerak
Q: pasien mengatakan nyeri seperti
tertusuk
R: pasien mengatakan nyeri pada
pangkal paha kiri
S: pasien mengatakan nyeri skala 5
T: pasien mengatakan nyeri terus
menerus
O:
- Pasien terlihat meringis menahan
nyeri
- Pasien terlihat lemas
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 85 x/ menit
- Suhu : 36,6 oC
Pernafasan : 20 x/ menit
A : Masalah belum teratasi
- Skala nyeri 5
P : lanjutkan intervensi
- Kaji skala nyeri pasien
- Ajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
- Berikan posisi yang nyaman
Jumat, 2 S: Arditya
18/01/2019
pasien mengatakan takut sudah
09.30
berkurang akan tindakan operasi yang
dilakukan
O:
- pasien terlihat sedikit rileks
- pasien terlihat lemas
- pasien terlihat tidak berkeringat
dingin
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

B. Ruang Operasi
1. Operasi mulai
Operasi dimulai dari jam 09.30 WIB dan selesai pada 10. 15 WIB
2. Operator
a. Dokter anestesi : Dr. Damai
b. Dokter bedah : Dr. Bakrie
c. Perawat anestesi : Perawat Desy
d. Scrub ners : Perawat Dwi
e. Asisten operator : Perawat Gito
f. Sirculating nursing : Perawat evi
3. Program terapi
a. Regional anestesi (Bucain 100 mg/ 2 ml)
b. Inf. Fimahes 500 cc
c. Inf. Asering 500 cc
d. Inj. Recofol 40 mg
e. Inj. Granisetron 1 mg
f. Cefazoline 2 gr
4. Alat dan bahan
a. 1 set pak steril berisi: 4 baju dan handuk, 4 duk kecil, 1 duk sedang, 1
duk lubang besar
b. 2 kom berisi betadine 1 dan NaCl 1
c. Suction
d. Hanscon steril
e. Couter dan handpiss
f. Kassa
g. Benang atroumatik absorbable multifilament taper 2-0
h. Benang non absorbablemultifilament cuting 2-0
i. 1 set operasi dasar
1) Handlemess ukuran 3
2) 2 Pinset sirugis
3) 2 Pinset anatomis
4) 2 gunting benang
5) 1 gunting metsembaum
6) 6 klem bengkok
7) Nail folder
8) 2 langen hack
9) Duck klem
10) Spongholder forceps
11) Alis klem
12) Plat No 6

5. Jalannya operasi
a. Tandai tempat yang akan di insisi sekitar 10-15 cm pada bagian
pangkal paha kiri
b. Perawat anastesi menyiapkan obat, posisi klien untuk dilakukan
tindakan anastesi, melakukan injeksi lumbal (Spinal Bucain 100 mg),
melakukan injeksi IV Bolus (Granisetron 1mg)
c. Disinfektan bagian yang akan dilakukan insisi dengan menggunakan
betadin.
d. Tutup dengan duk sedang dan kecil baru duk lubang besar diatasnya
e. Membacakan time out dan doa
f. Mulai insisi pada bagian pangkal paha kiri dengan pisau mess
g. Insisi 10-15 cm pada pangkal paha bagian luar sehingga tembus
searah dengan seratnya, sayatan diperluas dari lateral hingga cincin
internal sampai tuberculum pubicum.
h. Pisahkan dan ligasi vena dari jaringan subkutan.
i. Otot di split dengan klem dan pinset anatomis
j. Kontrol pendarahan
k. Tutup kembali lapis demi lapis luka bekas insisi dari ligamentum
sampai cincin internal otot- fasia-lema
l. k-subkutis dengan menggunakan benang multifilament absorbsable 2-
0
m. Tutup kulit dengan benang non absorbsable jahitan simple

C. Ruang pemulihan
1. Pengkajian fokus
Vital Sign : Tekanan darah : 110/90 mmHg
Nadi : 85 x/ menit
Suhu : 36,8 oC
Pernafasan : 23 x/ menit
- Pasien terlihat lemas
- Pasien terlihat berbaring di tempat tidur
- Roda tempat tidur tidak terkunci
2. Diagnosa Keperawatan/Masalah kolaboratif.
No Data Etiologi Problem
1 Ds: - Resiko jatuh
Pasien mengatakan pusing dan
lemas
DO:
- Pasien terlihat berbaring di
tempat tidur
- Roda tempat tidur tidak
terkunci
- Pasien terlihat lemas
- TD : 110/90 mmHg
- Nadi : 85 x/ menit
- Suhu : 36,8 oC
- Pernafasan : 23 x/ menit

3. Planning :
No No DX Tujuan Intervensi
1. 1 Setelah dilakukan 1. Kunci roda pada tempat tidur
tindakan keperawatan pasien
2. Pasang side rile pada tempat
selama 1 x 15 menit
tidur pasien
pasien tidak mengalami
3. Jaga posisi imobilisasi
jatuh dengan KH : 4. Angkat pasien secara
1. Pasien tidak jatuh
bersamaan
2. Lingkungan pasien
5. Perhatikan posisi pasien
aman 6. Dekatkan bed disamping
pasien

4. Implementasi
Hari/tgl/jam No DX Tindakan Ttd
Jumat, 1 Dekatkan bed disamping pasien Arditya
18/01/2019 1
Angkat pasien secara bersamaan
10.30 1
memasang side rile pada tempat tidur
1
pasien
1 mengunci roda pada tempat tidur
pasien
menjaga posisi imobil
5. Evaluasi
Hari/tgl/jam No DX Evaluasi TTD
Jumat, 1 S: Arditya
18/01/2019 - Pasien mengatakan lemas
10.30 O:
- Pasien terlihat berbaring di tempat
tidur
- Roda tempat tidur tidak terkunci
- Pasien terlihat lemas
- TD : 110/90 mmHg
- Nadi : 85 x/ menit
- Suhu : 36,8 C
- Pernafasan : 23x menit
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai