Anda di halaman 1dari 21

CV.

BUMI PERSADA
Usulan Teknis

BAB 3
PENDEKATAN & METODOLOGI

4.1. UMUM
Sesuai pemahaman konsultan dalam Kerangka Acuan Kerja, maka uraian dan
penjelasan kegiatan yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan dalam suatu
langkah-langkah pendekatan permasalahan dan aplikasi metode paling efektif
sehubungan dengan pelaksanaan layanan jasa pada proyek termaksud.

Pendekatan dan metodologi layanan jasa Konsultan tersebut telah disimpulkan


dalam bentuk rencana kerja yang dilengkapi dengan jadwal pekerjaan, jadwal
penugasan personil, tugas masing-masing tenaga ahli, tempat tugas dan lain
sebagainya yang sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Hal-hal yang pokok dalam penanganan masalah layanan jasa tersebut, dapat
disimpulkan sebagai berikut :

Disamping memberikan layanan jasa supervisi sesuai Kerangka Acuan Tugas,


konsultan akan berusaha pula mengaplikasikan pengalamannya untuk
melakukaan langkah-langkah efektif sehingga dapat memberikan hasil yang
terbaik.
Melaksanakan pengawasan untuk pengendalian biaya proyek dan berusaha
dalam hal efisiensi penggunaan biaya proyek.
Selain melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, juga akan senantiasa
membuat metode pelaksanaan dan menyusun teknik penjadwalan kegiatan
untuk mendapatkan penghematan waktu.
Senantiasa berorientasi pada pelaksanaan program pengawasan kendali
mutu secara efektif.
Senantiasa menjalin kerjasama secara harmonis dengan pihak kontraktor
dalam memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pekerjaan dan pendaya-
gunakan struktur organisasinya.

Uraian tentang pendekatan dan metodologi berkaitan dengan layanan jasa


konsultan yang digunakan pada proyek ini secara jelas dipaparkan dalam sub bab
berikut ini.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

4.2. TAHAP PENGAWASAN KONSTRUKSI


4.2.1. U m u m
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, maka sistem pengawasan dan supervisi
konstruksi menjadi hal yang sangat penting sehingga diperlukan suatu
wadah organisasi yang memadai dalam melakukan monitor terhadap segala
aspek pekerjaan sedemikian rupa sehingga proyek ini dapat selesai tepat
pada waktunya sesuai spesifikasi yang ada dan dana yang telah ditetapkan.

Untuk memenuhi target di atas, kami telah menyiapkan program kerja dan
menyusun satu tim memadai dalam jumlah dan kualitas yang terdiri dari
tenaga-tenaga ahli seperti yang dipaparkan pada usulan teknik ini pada
point lainnya.

Dalam hal ini, kami yakin sepenuhnya bahwa jasa-jasa konstruksi yang akan
kami berikan dapat memberikan kontribusi dalam hal penanganan pekerjaan
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Pembangunan/Rehabilitasi Gedung PMI , yang dapat diandalkan
menjadi pelayanan kesehatan yang mempunyai kualitas dan tingkat layanan
yang standar nasional.

Pada prinsipnya, Konsultan lebih mengutamakan hal-hal yang berkaitan


langsung dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan dengan
menyusun strategi-strategi sebagai berikut :

Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan efektif mengenai


penjelasan Dokumen Kontrak yang tentunya dapat dipahami oleh
kontraktor.
Mengarahkan kontraktor dalam persiapan metode pelaksanaan untuk
semua kegiatan pekerjaan dan membantu membuat revisi bila
memerlukan peningkatan metode tersebut.
Mengarahkan kontraktor untuk merencanakan dan menyusun jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
Bekerjasama dengan kontraktor dalam optimalisasi hasil kerja dari
tenaga kerjanya dan pendayagunaan peralatannya.
Senantiasa melakukan monitoring persediaan material yang memadai
selama pelaksanaan.
Membentuk tim inspeksi lapangan yang bekerjasama dengan Tenaga
Laboratorium untuk pengujian tanah dan material dengan tujuan
utama adalah menjamin tercapainya pengendalian mutu yang baik
dan sesuai spesifikasi yang disyaratkan.
Secara periodik mengadakan Rapat Mingguan dengan pihak
kontraktor guna membahas semua kegiatan pekerjaan, terutama
mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk peningkatan dan
efisiensi pelaksanaan di lapangan. Juga untuk membahas secara detail
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

dan menyelesaikan setiap masalah yang timbul, berkaitan dengan


pengawasan mutu dan kemajuan pekerjaan.

Menyusun suatu metode yang menjamin, sehingga gambar kerja


kontraktor tidak terlambat dalam proses sejak pembuatan dan koreksi
hingga mendapat persetujuan.
Menyelesaikan setiap perubahan dari perencanaan program,
termasuk gambar rencana dan spesifikasinya.
Membimbing kontraktor agar dapat memproduksi aggregat dengan
mutu sesuai spesifikasi yang telah disyaratkan.
Memeriksa dan menandatangani sertifikat pembayaran Bulanan
Kontraktor, sehingga penerimaan pembayaran dapat tepat pada
waktunya, tanpa mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.
Membuat laporan kepada Direksi secara lengkap dan kontinyu tentang
segala kemajuan pekerjaan melalui surat menyurat dan laporan
kemajuan pekerjaan bulanan.

Juga mengadakan rapat koordinasi sebulan sekali (harus dihadiri oleh


staf utama dari Direksi dan Konsultan serta Kontraktor) untuk membahas dan
memecahkan masalah penting yang terjadi selama pelaksanaan proyek.
Senantiasa menjalin hubungan secara harmonis dengan pihak-pihak yang
terlibat pada proyek ini.

Dari uraian di atas, Konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan akan


berjalan lancar dengan hasil pekerjaan yang baik dan proyek akan selesai
tepat pada waktunya.

Penjelasan tentang rencana usulan supervisi akan diuraikan dalam sub bab
berikut ini.

4.2.2. Pekerjaan Persiapan


Apabila kontraktor telah mendapat Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
atau surat resmi lainnya, maka harus segera dilakukan langkah-langkah
untuk memulai pekerjaan persiapan sebagai tahap pelaksanaan supervisi
konstruksi. Dalam tahap persiapan ini, meliputi mobilisasi personil dan
peralatan termasuk menyediakan kantor proyek dan perlengkapannya
serta alat transportasi.

Demikian pula untuk kebutuhan laporan, maka konsultan akan


menyiapkan blanko standar dan membuat format laporan yang akan
digunakan selama pelaksanaan supervisi konstruksi (laporan Inspector,
laporan pengujian tanah dan bahan, blanko pengecekan pengukuran
(Survey), blanko pengukuran volume pekerjaan, blanko persetujuan atas
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

permohonnan pelaksanaan pekerjaan, surat menyurat antar instansi,


blanko rekaman pengiriman dan pemakaian peralatan dan kendaraan
dan lain-lain).

Hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan pada tahap awal
pekerjaan adalah pengujian ulang secara terinci dan evaluasi data yang
telah ada seperti standar perencanaan, rencana spesifikasi, surat
keterangan material, persyaratan kontrak, rencana aggaran biaya,
rencana kerja, dan lain-lain. Hal yang bermanfaat pada setiap
peningkatan palaksanaan pekerjaan yaitu menghilangkan keraguan
atau mengoreksi kesalahan yang dapat ditemukan serta yang dapat
mengurangi biaya proyek dan menghemat waktu pelaksanaan dengan
pertimbangan yang dapat diterima secara teknis.

Konsultan akan menyiapkan setiap tambahan, catatan tambahan atau


sejenisnya yang mungkin diperlukan setelah proses pengkajian ulang
yang lebih detail dan evaluasi data yang telah ada. Jika telah disetujui
oleh Pimbagpro, hal tersebut selanjutnya diserahkan kepada kontraktor
yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

Jika waktu memungkinkan, maka dilakukan kajian ulang secara yang


lebih detail dan evaluasi/studi atas data yang sudah ada, dapat
dilanjutkan untuk menentukan kemungkinan tahap sebelum konstruksi.

4.2.3. Pengaturan Lalu Lintas


1. U m u m
Arus lalu lintas selama periode konstruksi tentu akan terganggu. Hal ini
tidak dapat dihindari, sebagai akibat pengoperasian alat berat sepanjang
jalur lalu lintas dan lokasi pekerjaan konstruksi. Untuk itu disarankan agar
menjaga kelancaran arus lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi dan
konsultan akan mengusulkan metode pelaksanaan pekerjaan sehingga
kemacetan arus lalu lintas selama konstruksi dapat dihindari.

2. Usulan Pengaturan Lalu Lintas


Konsultan akan mengusulkan pengaturan lalu lintas dengan pertimbangan
secara matang dan teliti untuk memperkecil sedikit mungkin gangguan
lalu lintas dan ketidak nyaman yang dialami oleh masyarakat. Dengan
demikian konsultan juga percaya bahwa dalam penyusunan rencana
pelaksanaan konstruksi telah menjadi bagian pertimbangan dalam hal ini.
Sebagai tambahan, rencana secara terinci dalam pengawasan dan
pengaturan lalu lintas harus disusun sebagai berikut :

Selama tahap mobilisasi dan sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor


harus menyiapkan rencana detail tentang metode yang terbaik untuk
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

pengawasan dan pengaturan lalu lintas selama setiap tahap periode


konstruksi. Rencana tersebut harus meliputi semua kemungkinan
metode pengawasan dan pengaturan lalu lintas.
Setelah Kontraktor merumuskan rencana awal, maka harus
mengadakan rapat konsultasi dengan pihak konsultan, Bagian Proyek
dan wakil dari instansi lain yang terkait secara langsung guna
membahas seluruh aspek perencanaan dan memutuskan metode
yang paling efektif yang akan digunakan dalam pengawasan dan
pengaturan lalu lintas.

Setelah rencana kontraktor tersebut sudah disiapkan, maka harus


diperiksa oleh konsultan (terkait dengan wakil dari instansi yang
menghadiri rapat). Setiap perubahan dan tambahan akan diberikan
kepada kontraktor untuk direvisi.
Setelah kontraktor menyelesaikan rencana tersebut, kemudian dikirim guna
mendapat persetujuan. Setelah disetujui, maka disajikan menjadi rencana
bagian pengawasan dan pengaturan lalu lintas.

Selama pelaksanaan konstruksi, konsultan harus senantiasa mengarahkan


kontraktor untuk merevisi rencana pengawasan dan pengaturan lalu lintas
jika perlu.

4.2.4. Pengendalian Mutu


Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengawasan dan
pengendalian mutu sebagai aspek proyek yang terpenting. Oleh karena
itu harus dengan seksama membentuk suatu tim lapangan, menyusun
metode dan langkah-langkah serta sistem pelaporan, sehingga menjamin
setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor telah sesuai yang
disyaratkan atau spesifikasi yang ada.

Konsultan akan senantiasa mengusahakan yang terbaik dengan mencari


metode dan langkah penyelesaian setiap masalah yang dialami kontraktor,
sehingga hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang tercantum
dalam kontrak.

Program pengendalian mutu, secara garis besarnya kami usulkan dengan


uraian berikut :

1. Pengujian Bahan
Konsultan akan melakukan pengujian secara rutin sesuai keperluan
pengendalian bahan dengan peralatan laboratorium yang telah disyaratkan
dalam Dokumen Kontrak sebagai data penunjang dari konsultan jika
diperlukan.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

Standar mutu bahan yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi akan


dikontrol berdasarkan test/pengujian laboratorium dan test lapangan
sesuai yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.

Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebelum dimulai, konsultan


akan menyiapkan suatu langkah-langkah secara detail tentang
pengetesan yang harus laksanakan dan jumlah pengetesan, dengan
memberikan contoh pengetesan kepada kontraktor sehingga bisa
dipahami secara benar.

Test bahan akan dilakukan berkaitan dengan tahap kemajuan pekerjaan.


Hasil test akan segera diberikan ke kontraktor untuk memberikan
tanggapan. Semua test harus dilaksanakan pada waktu yang tepat,
sehingga dapat terhindar dari setiap penundaan pekerjaan kontraktor.

Sistem pengujian didasarkan pada pengambilan contoh secara acak dan


secara statistik akan dipakai jika memenuhi syarat dan tidak bertentangan
dengan spesifikasi yang ada.

Jika konraktor mempunyai quarry dan crusher plant, maka konsultan


harus merekomendasikan bahwa bahan di lokasi pengambilan tersebut
dapat diterima dan akan secara kontinyu mengadakan test terhadap
aggregat yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ada. Hal ini secara
khusus dapat diterapkan pada aggregat untuk perkerasan aspal semen.
Konsultan harus pula melakukan test bahan yang diperoleh pada borrow-
pit yang digunakan oleh kontraktor.

2. Program Inspeksi
Salah satu dari tanggung jawab utama Konsultan adalah program
Inspeksi dan monitoring. Konsultan akan senantiasa melaksanakan
program ini untuk menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan kontraktor di
inspeksi oleh tenaga yang handal dan diawasi secara profesional.

Inspeksi ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaan sesuai


spesifikasi dan jika dijumpai bahwa telah terdapat penyimpangan dan tidak
sesuai spesifikasi, maka kontraktor secara resmi akan diberitahukan secara
tertulis sehingga dapat diadakan perbaikan yang diperlukan.
Dalam hal ini harus dijelaskan bahwa konsultan akan selalu berusaha
untuk membantu kontraktor memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah
terjadi.

Dengan demikian mengurangi sebanyak mungkin pengeluaran biaya dan


penggunaan waktu untuk perbaikan pekerjaan.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

Sebagai contoh kontraktor tidak diperbolehkan melanjutkan pekerjaan


tertentu, sebelum diperiksa oleh Inspector dari konsultan. Setelah segala
sesuatunya telah siap, maka dengan surat persetujuan secara tertulis,
kontraktor dapat melanjutkan pekerjaan termaksud. Sistim prosedur ini
sangat membantu untuk menghindari kesalahan kendali mutu.

Konsultan akan menyiapkan serangkaian prosedur terutama untuk


inspeksi, yang harus menjadi pedoman pada setiap kegiatan lapangan
meliputi pelaporan, pemberian perintah secara tertulis kepada
Kontraktor, izin kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan setelah
permohonan kerja dan lain sebagainya telah disetujui.

Juga seperti yang telah diterangkan, bahwa konsultan akan meminta


kontraktor untuk menyusun metode pelaksanaan yang disiapkan dan
disetujui untuk setiap butir penjelasan yang menerangkan cara
pelaksanaan pekerjaan termasuk jenis peralatan yang dibutuhkan dan
test yang harus dilaksanakan.

Selain dari metode pelaksanaan yang telah disetujui untuk tahap


pekerjaan tertentu akan diberikan kepada pelaksana dari kontraktor dan
Inspektor dari konsultan sebagai pedoman sehingga dapat membantu
melancarkan proses pekerjaan dan memberikan mutu sesuai yang
diharapkan.

Semua tenaga Inspector akan menyiapkan laporan-laporan harian dan


disampaikan kepada Site Engineer yang menyajikan tentang pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan, lokasi kerja, kondisi cuaca, jumlah tenaga
yang bekerja dilapangan, jenis dan jumlah peralatan yang digunakan
dilapangan, perkiraan hasil pekerjaan yang diperoleh dari setiap kondisi
umum yang terjadi dan masih berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Program Inspeksi ini juga memberikan kepada konsultan suatu jaminan


bahwa tenaga yang memadai dan peralatan dengan kondisi yang baik
telah digunakan selama pelaksanaan pekerjaan.

Konsultan akan secara rutin memeriksa peralatan kontraktor dan


menyampaikan laporan tentang kondisi dan keadaannya. Tingkat produksi
harus dibandingkan dengan jadwal yang telah diserahkan oleh kontraktor
untuk memastikan kemajuan pekerjaan bahwa telah sesaui yang
disyaratkan.

Semua peralatan, pekerjaan sementara, dan pengoperasian dari


kontraktor akan secara kontinyu di evaluasi untuk menentukan mutu
produksi masih tetap dipelihara. Demikian juga terhadap fasilitas penting
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

lainnya dari kontraktor harus diperiksa, untuk menjamin bahwa telah


sesuai dengan spesifikasi yang ada.

Konsultan akan melakukan inspeksi secara rutin dan merekam bahan


konstruksi yang disimpan di lapangan serta bahan yang telah lolos test.

3. Persetujuan atau Penolakan Pekerjaan


Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai, Konsultan akan
mengadakan metode "Inspeksi untuk menerima hasil pekerjaan "
secara tepat. Jika pekerjaan sudah dilakukan secara memuaskan dan
sesuai dengan spesifikasi dalam Dokumen Kontrak, konsultan akan
membuat rekomendasi secara resmi kepada Pimbagpro untuk penerimaan
pekerjaan.

Pekerjaan yang tidak dapat diterima atau tidak sesuai dengan


spesifikasi, bila mana penyimpangan kualitas akibat pelaksanaan yang
buruk, pemakaian bahan yang rusak, atau akibat hal lain sehingga
ditolak dengan catatan secara tertulis alasan penolakan tersebut, tetapi
sebelumnya diberitahukan kepada Direksi tentang hal yang berkaitan
dengan setiap pekerjaan yang ditolak.

4.2.5. Monitoring Kemajuan Pekerjaan

1. U m u m
Pekerjaan Manajemen Konstruksi yang tergolong penting karena akan
menjadi titik Perkantoran Yang Moderen produksi. Oleh karena itu
monitoring selama pelaksanaan pekerjaan menjadi hal yang penting.
Sedangkan dalam hal monitoring, sangat penting menggunakan sistem
kendali/kontrol untuk mengawasi kegiatan di berbagai pekerjaan
walaupun tidak saling berkaitan tetapi tetap dibutuhkan perhitungan
kemajuan jadwal pekerjaan.

2. Pengendalian Jadwal Pelaksanaan


Salah satu hal yang harus dilaksanakan konsultan setelah Surat Perintah
Mulai Kerja (SMPK) adalah melakukan diskusi dengan kontraktor
mengenai jadwal pelaksanaan yang lebih terinci, untuk bersama-sama
menyusun jadwal tersebut.

Berdasarkan pengalaman dalam supervisi konstruksi pada proyek yang


sama, konsultan menyadari benar bahwa jadwal membutuhkan evaluasi
yang berkesinambungan untuk memantau kelemahan struktur organisasi
kontraktor, metode pelaksanaan, penugasan personil, penggunaan
peralatan penyiapan bahan / material dan lain sebagainya.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

Jadi konsultan secara periodik setiap minggu, mengevaluasi jadwal


kontraktor tentang kemajuan dari kegiatan lapangan dan langkah-langkah
perbaikan yang harus diambil untuk mengurangi keterlambatan yang
dialami.

Jika terdapat bahwa Critical Path pekerjaan akan ditunda, sehingga


konsultan harus segera mengadakan rapat khusus dengan kontraktor
untuk mendiskusikan semua item pekerjaan berhubungan dengan
masalah tersebut, menunjukkan secara tepat apa permasalahannya,
memberi pengarahan bagaimana mencari jalan keluarnya dan
menginstruksikan kontraktor untuk mengambil tindakan segera. Perlu
dicatat bahwa hal ini harus diambil bukan setelah Critical Path ditunda.

3. Evaluasi Ulang Terhadap Rencana Kerja Kontraktor


Sebelum pekerjaan konstruksi, konsultan akan mengkaji ulang dan
melakukan evaluasi tentang rencana kerja kontraktor yang memperlihatkan
metode usulan dan prosedur pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Rencana kerja ini menggambarkan secara detail kontraktor seperti


mobilisasi, jadwal pelaksanaan yang memperhitungkan lalu lintas dan faktor
keamanan, metodologi pelaksanaan, program pengendalian mutu, metode
pengadaan dan penyimpanan material, penggunaan peralatan kerja,
orgnanisasi kerja, sub kontraktor (jika ada) dan lain-lainnya.
Pertimbangan Konsultan atas rencana kerja kontraktor akan memerlukan
perhatian khusus terutama pada beberapa pokok persoalan berikut ini :

Metode pelaksanaan untuk mendapatkan mutu kerja sesuai dengan


spesifikasi dan syarat-syarat kontrak
Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail dengan metode Critical
Path dan atas pertimbangan semua kegiatan item pekerjaan yang saling
berkaitan
Perhitungan pengendalian keselamatan, terutama keamanan lalu lintas
yang ada dengan mempertimbangkan kenyamanan masyarakat
Mobilisasi peralatan dan personil yang memadai.

Berdasarkan hasil evaluasi di atas, konsultan akan meminta kontraktor


untuk mengubah rencana kerja dan membantu bila diperlukan. Setelah
rencana kerja tersebut diperbaiki sesuai dengan pertimbangan
konsultan, walaupun telah disetujui akan tetapi tetap dikaji ulang lebih
jauh jika memang diperlukan.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

4. Perencanaan dan Koordinasi Kemajuan Jadwal


Suatu metode yang efektif untuk kemajuan pekerjaan secara memuaskan,
atau bahkan untuk meningkatkannya, adalah hal yang memerlukan
perhatian terutama dari segi penjadwalan proyek dan rapat koordinasi
yang diadakan setiap Minggu (sebaiknya setiap hari Senin pagi) antara
konsultan dan kontraktor.
Dalam rapat ini harus dihadiri oleh personil utama dari kedua pihak,
untuk rumusan rencana kerja selanjutnya.

Pada saat yang sama, setiap masalah yang timbul yang dapat
mempengaruhi metode akan dianalisa dengan langkah-langkah yang
tepat untuk mendapatkan pemecahannya. Dalam hal ini, sebelum
diadakan rapat bersama staf pada setiap akhir Minggu (hari Sabtu)
untuk membicarakan kegiatan Minggu tersebut dan menentukan bobot
kemajuan yang dicapai.

Kemudian kontraktor harus pula mempersiapkan sebuah jadwal Bar-Chart


sederhana yang memperlihatkan jadwal pekerjaan selanjutnya yang
direncanakan pada Minggu berikut dan menunjukkan Rapat Koordinasi
Mingguan yang diadakan pada setiap hari Senin antara konsultan dan
kontraktor.
Walaupun jadwal Mingguan kontraktor bersifat sementara, namun tetap
akan membantu secara efektif konsultan maupun kontraktor di lapangan
terutama pengaturan personilnya guna menghilangkan keraguan, sehingga
dapat dapat mengakibatkan kemajuan yang lebih positif.

Sepanjang koordinasi yang baik dan terpelihara antara konsultan dan


kontraktor, maka akan memudahkan terutama dalam memperbaiki
kesalahan-kesalahan, memecahkan masalah dan menghindarkan kesalah
pahaman serta akan memungkinkan tercapainya pekerjaan yang
maksimum.

5. Evaluasi Ulang Terhadap Gambar Pelaksanaan Kontraktor


Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar pelaksanaan kepada
Konsultan untuk disetujui, dimana diperlihatkan secara lengkap dan
lebih rinci seluruh bangunan/struktur yang harus dibangun sesuai
Construction Plant yang digunakan, waktu untuk pekerjaan persiapan,
pemeriksaan, perbaikan dan persetujuan gambar pelaksanaan yang bisa
dipertimbangkan dan jika tidak akan terjadi keterlambatan kemajuan kerja.

Dengan menyadari akan hal ini, konsultan dengan kontraktor menyusun


jadwal proses gambar pelaksanaan dan dipersiapkan untuk disetujui sesuai
prioritas yang dapat mempengaruhi critical path.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

4.2.6. Pengendalian Biaya Proyek

1. U m u m
Konsultan menyadari sepenuhnya dalam hal pengendalian semua biaya
yang berhubungan dengan proyek dan akan membuat usaha
pengendalian secara dini hingga akhir tahap konstruksi.

Berbagai cara untuk melakukan hal ini, seperti penggunaan komputer


untuk pengolahan data pembiayaan, menghindari keterlambatan
kemajuan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan tambah kurang
seminimal mungkin, dan menjamin prosedur pelaksanaan konstruksi
yang paling efisien.

Dalam pegendalian biaya proyek yaitu meminimalkan biaya operasi


lapangan, menyiapkan sertifikat pembayaran secara teliti dan meyakinkan
Kontraktor dengan membayar pekerjaan yang telah dikerjakan,
menyiapkan perkiraan pekerjaan sisa secara berkala sehingga jadwal
pembayaran bisa disesuaikan dengan taksiran kemajuan pekerjaan yang
tepat, dan menjamin bahwa pekerjaan telah diterima sesuai dengan
spesifikasi.
Sebagai ringkasan, cara terbaik untuk mengendalikan biaya proyek
secara keseluruhan adalah mengoptimalkan pekerjaan yang telah selesai
dan menjamin bahwa tanggal penyelesaian kontrak dapat dicapai tanpa
adanya perpanjangan waktu.

Pada sub bab ini berisi uraian singkat tentang penggunaan sistim
komputer dalam pengendalian biaya proyek, pengolahan pengeluaran
rekening kontraktor dan kontinyu memeriksa keseimbangan jumlah
bahan yang tersisa selama pelaksanaan.

2. Sistem Komputer untuk Pengolahan Data Pembiayaan Proyek


Menjaga data biaya proyek yang terbaru adalah bagian yang terpenting
dari supervisi konstruksi tetapi kegiatan ini menjadi sulit dan memerlukan
waktu, dan akibatnya sering menjadikan kurang efektifnya metode ini.

Tetapi pada proyek ini Konsultan akan menggunakan sistem Komputer


yang bisa beroperasi dilapangan tanpa memerlukan alat penunjang yang
lebih memadai.

Hal ini berarti bahwa konsultan harus dapat mengolah semua data yang
berhubungan dengan pengontrolan biaya proyek secara cermat, teliti
dan cepat.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

3. Persiapan dan Pemrosesan Tagihan Kontraktor


Konsultan akan memeriksa dan mengevaluasi hasil pengukuran material
yang dapat diterima dan hasil pekerjaan sesuai dalam ketentuan
Dokumen

Kontrak. Metode pengukuran dan perhitungan yang dipakai dalam


menentukan jumlah material terpasang dan hasil pekerjaan yang dapat
diterima akan ditunjukkan sesuai Dokumen Kontrak.

Kegiatan ini penting, sehingga konsultan akan menempatkan seorang


Inspector pada setiap akhir bulan untuk memeriksa pengukuran hasil
pekerjaan dengan teliti yang dapat diterima.

Konsultan dengan cara tepat akan memeriksa pengukuran hasil pekerjaan


yang sudah disiapkan oleh kontraktor dan akan menerima sesuai
jumlah pekerjaan yang sebenarnya sesuai dengan spesifikasi. Konsultan
kemudian akan menyiapkan Sertifikat Pembayaran Bulanan atas
pekerjaan yang telah selesai dan disetujui.

Format blanko standar yang digunakan disiapkan khusus untuk sertifikat


pembayaran bulanan yang telah disetujui Direksi.
Jumlah pembayaran secara bertahap akan dihitung sebagaimana
mestinya sesuai dengan harga satuan dan jumlah pekerjaan yang sudah
disetujui oleh Konsultan.

Sertifikat bulanan ditanda tangani oleh Site Engineer dari konsultan


dan General Superitendent dari kontraktor kemudian diteruskan ke
Pimbagpro/Pimpro untuk pemeriksaan akhir dan persetujuan
pembayaran.

4. Pemeriksaan Jumlah Material Sisa dan Perkiraan Biaya Berkala


Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa secara berkala pekerjaan
sisa, sehingga dapat dibuat perkiraan biaya untuk semua pekerjaan yang
telah dilaksanakan dan disampaikan kepada Direksi secara
berkesinambungan tentang keadaan perkiraan keseimbangan pekerjaan
yang harus diselesaikan.
Untuk hal ini Konsultan akan menyiapkan jadwal pembayaran
berdasarkan kemajuan pekerjaan dengan taksiran dan secara rutin
diperbaharui secara berkala pula seiring dengan kemajuan pekerjaan
yang sebenarnya serta setiap perubahan jadwal pekerjaan.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

4.2.7. Pengendalian Keselamatan


Keselamatan personil adalah hal yang sangat penting dan
menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam setiap pekerjaan
konstruksi, terutama yang berhubungan dengan proyek ini dan
menyebabkan arus lalu lintas akan padat serta sejumlah besar
pejalan kaki dalam lokasi proyek.

Sehingga Konsultan akan memberikan perhatian khusus pada


keselamatan dan meminta kontraktor untuk mengambil
tindakan sedapat mungkin untuk menghindarkan kecelakaan lalu
lintas dan membahayakan kepada pejalan kaki dan terhadap
pekerja sendiri. Segera sesudah kontraktor melakukan kegiatan
mobilisasi, konsultan akan mengadakan rapat yang dihadiri
wakil dari pemerintah, dengan maksud hanya untuk mengatasi
masalah yang timbul berkaitan dengan keselamatan termaksud.

Selama dalam rapat, garis-garis besar pengendalian


keselamatan disusun sebagai persiapan untuk program dari
keselamatan kontraktor dan harus dilakukan penyesuaian dengan
persyaratan keselamatan rakyat Indonesia serta termasuk pula
bagian keselamatan lalu lintas.

Juga Konsultan akan meminta kontraktor untuk menunjuk salah


seorang staf seniornya sebagai "Project Safety " dan secara resmi
akan bertanggung jawab untuk mengatur dan melaksanakan
program keselamatan.

Kontraktor akan diberi waktu 30 hari untuk menyerahkan program


keselamatannya secara terinci kepada konsultan untuk selanjutnya
dikaji ulang dan disetujui.

Sementara kontraktor merumuskan program pengawasannya,


konsultan harus telah memikirkan program penggunaan sendiri
dan juga menunjuk seorang staf untuk melakukan tugas tambahan
pada tenaga pengamanan.

Setelah program pengamanan selesai, dievaluasi untuk direvisi


kembali oleh Site Engineer jika diperlukan, dengan penekanan
tanda pengamanan yang tepat dan secara jelas terlihat pada
kantor konsultan dan daerah pekerjaannya, dengan pendekatan
yang dibuat seluruh karyawan akan sadar pentingnya keamanan.

Saat program keamanan kontraktor diterima setelah direvisi


CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

kembali, maka diadakan pertemuan dengan kontraktor untuk


membahas beberapa perubahan dan tambahan bila hal yang
diperlukan untuk penyusunan program. Setiap ada perubahan
program keamanan kontraktor diselesaikan, dan diserahkan ke
Direksi untuk di evaluasi dan direkomendasikan.

Direksi dapat melakukan reviesi program keamanan kontraktor


menjadi program keamanan proyek dan resmi dari kontraktor
serta diperintahkan untuk dilaksanakan secara efektif. Persiapan
dan persetujuan program pengamanan proyek diselesaikan
selama periode mobilisasi dan tepat pada saat dimulai dari waktu
pekerjaan lapangan.

Untuk keamanan pejalan kaki akan disusun dengan suatu


pertimbangan khusus, terutama kegunaan dengan maksud
dalam skala besar, tanda lalu lintas dan tanda pengatur, barikade,
lampu seperti yang diperlukan malam hari dan pengaman yang
sama. Peralatan rambu yang berwarna akan digunakan untuk lalu
lintas pada lokasi yang berbahaya dan selama perjalanan jam
puncak.

Beberapa galian terbuka ditutup dengan barikade yang


mempunyai reflektor dan bercahaya bila malam hari.

Selama periode konstruksi, konsultan akan memberi tanda


sederhana berdasarkan pertimbangan keamanan atau daerah yang
ditentukan untuk diperbaiki keamanannya, dan kontraktor akan
mengambil langkah secara tepat termasuk memperbaharui
program keamanan proyek.

Tentang keamanan akan dibahas selama pertemuan dalam


koordinasi Mingguan antara konsultan dan kontraktor, atau
suatu pertemuan khusus masalah keamanan dan dilaksanakan
sekali sebulan. Jika terjadi kecelakaan, akan dilaporkan oleh Site
Engineer setelah tugas pengamanan menyerahkan laporan detail
terhadap kecelakaan dan cara pencegahannya untuk masa
mendatang.

Beberapa kecelakaan memerlukan penanggulangan (rumah sakit)


untuk korban dan akan dilaporkan ke Pimbagpro/Dinas
Prasarana Wilayah. Juga komentar pada keamanan, termasuk
daftar beberapa kecelakaan yang akan menjadi bagian dari
laporan bulanan.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

4.2.8. Pekerjaan Tambah Kurang


Walaupun pada prinsipnya bahwa perintah kerja tambah kurang
tidak dinginkan karena dapat mengakibatkan penambahan biaya
dan perpanjangan waktu.

Namun demikian konsultan harus tetap menyiapkan


kemungkinan timbulnya perubahan perintah yang tidak
diharapkan dan dapat saja terjadi selama periode pembangunan
jalan.

Sebelum membuat keputusan untuk merubah beberapa jenis


pekerjaan, konsultan akan memberi catatan kepada Manajer
Proyek setelah evaluasi melalui perhitungan dan analisa
sebagai masukkan data penunjang yang disiapkan pada rencana
pendahuluan atau sket pekerjaan tambah kurang tersebut,
kuantitas pekerjaan sesuai taksiran kebutuhan tenaga dan
peralatan, serta waktu yang dibutuhkan untuk persetujuan dan
timbulnya perintah perubahan dan pengaruh apa yang akan
timbul secara keseluruhan terhadap aktifitas proyek.

Sepanjang jadwal waktu pelaksanaan, data tersebut harus


diperhatikan tentang bagaimana perintah perubahan yang akan
dilaksanakan, kemudian diserahkan kepada Direksi untuk
dilakukan revisi perencanaan.

Jika diputuskan untuk memerintahkan perubahan, kontraktor


harus siap serta konsultan akan menyiapkan perintah perubahan
(termasuk rencana penting secara keseluruhan, spesifikasi, dan
data terkait lainnya) bila memungkinkan dan realisasi waktunya
adalah bagian hal yang pokok. Juga Konsultan akan mengambil
langkah untuk menekan biaya minimun.

Setiap perintah perubahan terjadi, harus disiapkan dan konsultan


akan siap membantu kontraktor untuk memandu pada jenis
pekerjaan yang baru dengan pekerjaan yang sedang berjalan
dengan metode penyelesaian yang cepat dan praktis. Konsultan
juga tetap menyampaikan kepada Direksi tentang aspek utama
dari perintah perubahan, terutama dalam hal kemajuan pekerjaan
yang dicapai.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

4.2.9. Klaim dan Perselisihan


1. U m u m
Konsultan akan senantiasa mengutamakan aspek musyawarah
dalam penyelesain klaim dan perselisihan dengan kontraktor.
Sehingga situasi hubungan harmonis dalam pengawasan
dan pola efisiensi proyek tetap terpelihara dan ditekan untuk
keseluruhan unsur terkait yaitu kontraktor, konsultan dan
Departemen Pekerjaan Umum setempat.

Kejadian klaim atau perselisihan dapat saja terjadi, namun


secara garis besarnya dapat ditanggulangi seperti langkah-
langkah dalam bagian berikut.

2. Proses Klaim
Jika klaim diajukan oleh kontraktor, maka konsultan akan
menjaga etika profesional dengan memberikan evaluasi yang
bijaksana sesuai prosedur klaim yang ada dalam perjanjian
kontrak. Evaluasi dimulai dengan review secara teliti isi dari
klaim dan keseluruhan data pendukung. Data pendukung
sangat penting, dengan demikian kontraktor harus
menyerahkan tambahan data yang lebih detail. Konsultan
juga akan melihat acuan dari data yang dapat digunakan
dengan berbagai sistem yang digunakan untuk klaim seperti,
surat-menyurat, laporan, test/laboratorium, catatan survey,
jadwal harian, dokumen kontrak, data cuaca, sertifikat
pembayaran, perhitungan lalu lintas, dokumentasi dan
sebagainya.

Setelah seluruh data yang digunakan telah diperoleh, maka


konsultan membuat studi pendekatan berdasarkan kejadian
yang berkaitan dengan klaim, sehingga penetapan dapat
dibuat, seperti validitas dari setiap kegiatan klaim.
Konsultan kemudian akan menyiapkan laporan detail seluruh
aspek dari klaim termasuk data pendukung, biaya/jadwal, dan
hasil temuan serta rekomendasi. Setelah laporan lengkap,
maka diserahkan kepada Pimbagpro untuk dilaksanakan.

Laporan konsultan tersebut, dipelajari dan dievaluasi ulang


oleh Pimbagpro untuk selang beberapa waktu. Keputusan
akan dilakukan setelah isi klaim sebagian/seluruhnya disetujui
atau ditolak, sehingga konsultan akan menyampaikan kepada
Kontraktor tentang hal yang bersangkutan secara detail dari
hasil keputusan ini.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

3. Penyelesaian Perselisihan
Jika perselisihan timbul, konsultan akan (sama dengan
garis besar metode proses klaim di atas) tetap
berupaya pada penyelesaian secara musyawarah.
Konsultan akan menerima penyerahan alasan perselisihan
secara tertulis dari pihak Kontraktor termasuk pertanyaan
dan data penunjang sebagai data pendukung terjadinya
perselisihan tersebut.

Konsultan juga akan senantiasa tanggap untuk


melakukan review informasi yang dapat menimbulkan
perselisihan dalam seluruh permasalahan, petunjuk umum
yang diberikan dalam kondisi umum kontrak diikuti untuk
menurunkan perselisihan.

4.2.10. Tahap Penyelesaian Konstruksi


Adanya kecenderungan aktifitas kontraktor terlalu lambat
pada akhir masa konstruksi, dengan hasil tanggal penyelesaian
sudah seharusnya selesai ternyata masih ada beberapa
pekerjaan yang belum selesai (biasanya dihubungkan dengan
kejadian alam yang tidak begitu mengganggu). Untuk itu
konsultan akan mengambil langkah untuk meyakinkan agar hal
ini tidak terjadi. Jadi untuk membantu tahap penyelesaian
konstruksi secara efisien, maka kontraktor harus menyiapkan
dan menyerahkan tentang rencana demobilisasi kepada
konsultan sekurang-kurangnya 30 hari sebelum penyelesaian
yang telah dijadwalkan dan diisyaratkan dan demobilisasi
yang tidak sempurna dari setiap uraian tidak diperbolehkan.

Sekitar 4 minggu tanggal rencana penyelesaian, maka konsultan


akan menangani pemeriksaan pendahuluan, untuk
mendapatkan daftar kekurangan penyelesaian oleh kontraktor
untuk mendapat koreksi kekurangan selama inspeksi akhir
dilakukan. Metode ini memungkinkan inspeksi akhir bebas dari
kekeliruan dan perselisihan.

Pada saat kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan


konstruksi, maka konsultan akan melakukan inspeksi akhir
untuk meyakinkan seluruh pekerjaan telah diselesaikan sesuai
dengan kontrak. Inspeksi akhir direncanakan dan dilaksanakan
dengan pola umum yang sama dengan inspeksi
pendahuluan.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

Berdasarkan hasil dari petunjuk inspeksi pendahuluan yang


telah ada, maka hanya kekurangan atau kecacatan pekerjaan
yang dapat diamati selama dalam inspeksi ini.

Konsultan kemudian akan menyerahkan daftar kekurangan yang


ditemukan selama inspeksi akhir kepada Kontraktor untuk
mengoreksi setiap kekurangan dengan batas waktu khusus.
Setelah inspeksi akhir dilakukan untuk mengkorfimasikan
penyelesaian pekerjaan yang memuaskan, Konsultan akan
memberikan rekomendasi ke Departemen Pekerjaan Umum
(Satker) untuk penerimaan proyek.

4.3. KOORDINASI KEGIATAN


4.3.1. U m u m
Sehubungan dengan penyusunan rencana pelaksanaan, jika
tenaga dan peralatan tidak sesuai kondisi yang telah disyaratkan,
maka pekerjaan proyek tidak akan selesai dalam pola yang
terbaik.

Demikian juga bila kegiatan yang berjalan tidak dikoordinasikan


dengan baik, maka tidak dapat pula dicapai hasil yang baik
antara pemerintah, konsultan, dan kontraktor. Untuk itu konsultan
akan mencurahkan segala usaha koordinasi selama dalam kegiatan
proyek dengan mantap dan lancar.

Salah satu sistim terbaik untuk menjaga koordinasi yang erat


adalah mengadakan pertemuan secara teratur terutama antara
konsultan dan kontraktor, seperti pada beberapa jenis pertemuan
yang secara garis besar diuraikan di bawah ini.

4.3.2. Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting)


Salah satu rapat yang harus dilakukan oleh pihak proyek bersama
kontraktor dan konsultan sebelum pekerjaan dimulai adalah Rapat
Pra Konstruksi. Rapat ini akan membahas berbagai masalah dan
rencana kegiatan yang dilakukan oleh ketiga pihak yang terkait
dalam proyek ini untuk mendapatkan pemahaman yang sama
mengenai masalah-masalah tersebut.

Adapun materi-materi yang dibahas untuk disepakati bersama


antara lain :
 Pemahaman yang sama tentang isi Dokumen Kontrak
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan termasuk jadwal mobilisasi
 Kemungkinan adanya review design
 Metode pembayaran termasuk syarat-syarat pembayaran dan
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

pembayaran / pengembalian uang muka


 Asuransi
 Administrasi proyek (request sheet, blanko-blanko
pengukuran dan pengujian, buku Direksi, Laporan Harian
Standar, dan lain-lain)
 Laporan dan Dokumentasi, termasuk As Built Drawing dan
foto-foto proyek.

4.3.3. Pertemuan Mingguan Staf Konsultan


Pertemuan ini akan diadakan pada setiap hari Sabtu dengan
peserta semua personil konsultan yaitu , Site Engineer, Inpsector.

Pertemuan personil akan membahas masalah penting seperti


jenis permasalahan dari kegiatan yang dibutuhkan untuk
memecahkan permasalahan, quality control, kemajuan,
keselamatan, dan lain lain. Konsultan akan memantau kegiatan
mingguan yang telah lewat, rencana kerja mingguan mendatang
dan menyiapkan agenda untuk pertemuan mingguan konsultan
dan kontraktor, umumnya diadakan setiap hari Senin berikutnya.

4.3.4. Pertemuan Mingguan Konsultan dan Kontraktor


Seperti telah disinggung, bahwa pertemuan ini akan lebih baik
bila diadakan pada setiap hari Senin yang dihadiri oleh senior
tim konsultan yaitu Site Engineer dan General Superitendent dari
kontraktor serta dari gugus kendali mutu. Selama pertemuan,
harus kontraktor mempresentasikan tentang rencana kerja untuk
seminggu berikutnya.

Masalah lain yang akan dibahas dan dianggap penting adalah


kendali mutu, kemajuan, status/operasi peralatan, kontrol
keamanan, dan masalah lain dengan rencana yang dibuat dan cara
mengoreksinya. Pada saat dimulai pertemuan konsultan akan
memberikan agenda uraian prinsip yang akan dibahas dan setelah
itu disiapkan risalah secara garis besarnya dalam pertemuan
pembagian rencana berikutnya kepada kontraktor dan pihak
lainnya. Risalah pertemuan ini terbukti sangat berguna dalam
meneliti dan mendapatkan data yang sering dibutuhkan untuk
waktu mendatang.

4.3.5. Pertemuan Bulanan Direksi, Konsultan dan Kontraktor


Pertemuan ini diadakan pada akhir atau awal bulan, akan dihadiri
oleh Pimpro, kontraktor serta beberapa staf senior yang ditunjuk
dan Site Engineer Inspector dari konsultan.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda daftar


draft point utama yang akan dibahas secara khusus dalam
hubungannya dengan masalah kontrol kualitas, kemajuan,
pengajuan tagihan, keamanan hubungannya dengan masyarakat
dan lain-lain.

Selama pertemuan, jadwal yang tepat dapat dipakai sebagai


acuan untuk memperlihatkan status terakhir dari kemajuan
yang sedang dibuat. Risalah pertemuan akan disiapkan oleh
konsultan dan dibagikan kepada peserta sebagai pedoman dan
akan digunakan. Seperti telah diuraikan, risalah-risalah pertemuan
sering terbukti sangat penting.

4.4. JADWAL PROGRAM PELAKSANAAN


Sesuai dengan uraian di atas, maka lingkup layanan jasa konsultan, sesuai
tahapan supervisi konstruksi dari pekerjaan persiapan sampai laporan
pengendalian mutu dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang dianggap
perlu (selain dalam kontrak) telah tercakup di dalam bagian pendekatan
dan metodologi pelaksanaan.
Demikian juga untuk program tersebut, agar dapat terlaksana secara
lancar sesuai mekanisme yang telah disusun, akan disertai dengan jadwal
pelaksanaan.

Dengan demikian konsultan akan berusaha secara maksimal untuk


menyusun dan menyajikan suatu rencana kerja pelaksanaan supervisi
dengan memperhitungkan jangka waktu yang tersedia sesuai dengan
estimasi pelaksanaan dari untuk masing-masing item pekerjaan dan hal
lainnya.
CV. BUMI PERSADA
Usulan Teknis

Bulan Ke 1 Bulan Ke 2 Bulan Ke 3 Bulan Ke 3


No Jenis Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Mobilisasi Personil
2. Tahap Pra Kontruksi
a. Menyusun Organisasi Kerja Pelaksanaan
b. Menetapkan Struktur Kerja Kontraktor
c. Menetapkan Jadwal Induk Pelaksanaan
d. Menyiapkan Format Bahan Laporan
e. Menetapkan Prosedur Operasional
f. Penyerahan Lapangan
g. Memeriksa Kelengkapan Kontraktor

3. Tahap Pelaksanaan Konstruksi


a. Rapat Kordinasi
b. Pelaksanaan dan Pengendalian Pengawasan
c. Koordinasi dan Pemantauan
4. Tahapan penyelesaian Pekerjaan
5. Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai