IAS 1
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Oleh :
1711070279
JURUSAN AKUNTANSI
2019
A. PENDAHULUAN
keuangan. IAS 1 awalnya dikeluarkan oleh Komite Standar Akuntansi Internasional pada
tahun 1997, menggantikan tiga standar pengungkapan dan penyajian persyaratan, dan
keuangan. Pada tahun 2001 hal ini diadopsi oleh IASB, dan pada tahun 2012 standar terakhir
diubah pada bulan Juni 2011, perubahan tersebut efektif mulai tanggal 1 Juli 2012.
sendiri adalah standar pelaporan keuangan internasional yang diadopsi oleh Dewan Standar
dan menetapkan persyaratan minimum dalam menyusun laporan keuangan. Yang berlaku
untuk semua laporan keuangan secara umum yang didasarkan pada Standar Pelaporan
yang mengadopsi dari IAS 1. IAS 1 menjadi penting karena untuk dipelajari karena laporan
keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan memberikan informasi mengenai posisi keuangan
perusahaan, perubahan posisi keuangan, kinerja perusahaan. Informasi ini bermanfaat untuk
para pengguna laporan keuangan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
penyediaan informasi yang berguna tentang posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas
dari suatu entitas, dan mengkategorikan informasi yang diberikan menjadi aset, kewajiban,
pendapatan dan pengeluaran, kontribusi oleh dan distribusi kepada pemilik, dan arus kas.
keuangan untuk kebutuhan umum, yang menguraikan pedoman untuk strukturnya, dan
mendasari persyaratan minimum atas isinya dan pengungkapannya. Tujuan laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
ekonomis.
keuangan dari informasi lainnya. Setiap elemen dari laporan keuangan harus memuat nama
entitas pelaporan, apakah laporan keuangan dari individu atau kelompok, tanggal entitas
pelaporan dan periode yang dicakup, mata uang presentasi dan tingkat pembulatan (ribu,
jutaan, ........).
IAS 1 merincikan isi minimum yang harus disajikan dalam laporan keuangan, seperti
mengharuskan kewajiban lancar terdaftar secara terpisah dan rincian tentang kapan harus
diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar atau tidak lancar. Di dalam IAS 1 juga menetapkan
Tujuan IAS 1 adalah untuk untuk memastikan informasi yang dapat diperbandingkan
dengan menyajikan laporan keuangan entitas periode sebelumnya dan dengan menyajikan
laporan keuangan entitas lainnya. Laporan keuangan disusun atas dasar kelangsungan hidup
usaha (Going concern). Suatu entitas menyusun laporan keuangannya berdasarkan dasar
Sedangkan laporan keuangan sendiri adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari laporan keuangan adalah
– Posisi keuangan,
– Kinerja keuangan
– Arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
1. aset;
2. liabilitas;
3. ekuitas;
pemilik;dan
6. arus kas.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan
keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan,
khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
sebagai berikut:
f. Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas
Semua komponen laporan keuangan tersebut harus disajikan oleh entitas secara lengkap
dengan tingkat keutamaan yang sama. Selain keenam laporan tersebut, entitas diperbolehkan
juga menyajikan laporan keuangan tambahan yang dinilai penting oleh entitas untuk
disajikan. Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
a. aset tetap
b. properti investasi
c. aset tak berwujud
d. aset keuangan
e. investasi dengan menggunakan metode ekuitas
f. persediaan
g. piutang dagang dan piutang lain
h. kas dan setara kas
i. total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset
yang
j. termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual
k. utang dagang dan utang lain
l. provisi
m. liabilitas keuangan
n. liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46:
Pajak
o. Penghasilan
p. liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46
q. liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai
r. dimiliki untuk dijual
s. kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
t. modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal dalam laporan posisi
keuangan jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan entitas.
Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan liabilitas jangka
pendek dan jangka panjang sebagai klasiftkasi yang terpisah dalam laporan posisi
keuangan, maka aset (liabilitas) pajak tangguhan tidak diklasiftkasikan sebagai aset
lancar (liabilitas jangka pendek).
6. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika
entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
D. KETENTUAN UMUM
a. alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau lebih pendek; dan
b. fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat
dibandingkan secara keseluruhan.
Umumnya, entitas secara konsisten menyiapkan laporan keuangan untuk
periode satu tahun. Akan tetapi, untuk alasan praktis, beberapa entitas lebih memilih
untuk melaporkan, sebagai contoh, untuk periode 52 minggu. Pernyataan ini tidak
menghalangi praktik tersebut.
a. setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas atau
kajian ulang atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau
pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan
mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kebijakan
akuntansi dalam IAS 8
b. perubahan tersebut disyaratkan oleh suatu standar akuntansi keuangan.
Sebagai contoh, akuisisi atau pelepasan yang signifikan, atau kajian ulang atas
penyajian laporan keuangan, mungkin akan menghasilkan kesimpulan bahwa
laporan keuangan perlu disajikan secara berbeda. Namun demikian, perubahan
penyajian dapat dilakukan jika perubahan tersebut memberikan informasi yang andal
dan lebih relevan bagi pengguna dan struktur yang baru memiliki kecenderungan
akan digunakan seterusnya, sehingga keterbandingan tidak terganggu.
Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang mengukur keberhasilan kinerja
perusahaan selama periode tertentu. Informasi kinerja perusahaan digunakan untuk menilai
dan memprediksi jumlah dan waktu atas ketidak pastian arus kas masa depan.
diakui di dalam suatu periode; dalam pelaporan tunggal; atau dalam dua laporan; yaitu suatu
laporan yang menggambarkan komponen laba atau rugi, bersamaan dengan laporan yang
berawal dengan laba atau rugi dan menggambarkan komponen perdapatan atau rugi
komprehensif lain.
Standar menetapkan, sebagai suatu yang minimum, pos-pos lini berikut harus
Pendapatan, biaya keuangan, bagian dari laba atau rugi dari perusahaan asosiasi
operasi.
sifatnya.
Setiap bagian dari laba-rugi komprehensif lainnya dari perusahaan asosiasi dan
perusahaan joint renture yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dan
Laba atau rugi periode pelaporan sama halnya dengan total laba-rugi komprehensif
untuk periode yang diatribusikan kepada pemilik non-pengendali dan pemilik perusahaan
Karena IAS 1 menguraikan pengungkapan minimum pos lini, maka suatu entitas
diijinkan menyajikan tambahan pos lini, dan subtotal di dalam laporan laba-rugi
komprehensif dan laporan laba rugi terpisah (jika entitas boleh memilih untuk menyajikan
laporan ini). Tambahan pengungkapan semacam ini diizinkan bilamana penyajian semacam
ini adlaah relevan dengan suatu pemahaman mengenai kinerja keuangan entitas.
Suatu entitas harus mengakui semua pos pendapatan dan beban dalam suatu periode
yang memperoleh laba atau rugi, kecuali Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)
mensyaratkan atau mengizinkannya. Suatu entitas harus menyajikan suatu entitas analisis
beban yang diakui dalam laba atau rugi, dengan menggunakan suatu klasifikasi atas dasar
sifat atau fungsinya didalam entitas, memberikan informasi manakah yangdapat diandalkan
Sebuah contoh mengenai suatu klasifikasi yang menggunakan metode sifat beban
Sebuah contoh mengenai suatu klasifikasi yang menggunakan metode fungsi beban
Kepentingan non pengendali (hak minoritas) disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Pajak
diungkapkan dalam laporan pendapatan komprehensif atau catatan atas laporan keuangan.
F. PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
signifikan :
keuangan, dan kebijkan akuntansi lainnya yang digunakan adalah relevan bagi
proses penerapan kebijakan akuntansi dan yang paling signifikan atas jumlah yang
3. Informasi mengenai asumsi yang terjadi di masa datang , dan sumber utama
diotorisasi untuk diterbitkan tetapi tidak diakui sebagai suatu distribusi kepada
pemilik selama periode yang bersangkutan, dan terkait jumlah per lembar sham.
Suatu entitas harus menggunakan hal berikut apabila tidak diungkapkan dalam
1. Domisili dan bentuk hukum entitas, negara asal perusahaannya, alamat kantor