o.
.g
ps
.b
Katalog BPS : 1403.5305
ab
ak
ar
TIMOR TENGAH UTARA
hut
DALAM ANGKA
ga
2008
ten
FOTO SAMPUL
KERJASAMA
BPS TTU BAPPEDA TTU
DALAM ANGKA
ten
2008
or
tim
://
tp
ht
KERJA SAMA
B P S T TU BA PP EDA TTU
id
o.
.g
ps
TIMOR TENGAH UTARA
.b
DALAM ANGKA 2008
ab
ak
ar
ISSN: 0215.2436 ut
No. Publikasi/Publication Number : 53056.0602
h
Katalog BPS/ BPS Catalogue : 1403.5305
ga
Naskah/Manuscript :
tim
Penyunting/Editor
ht
Diterbitkan Oleh/Published By :
BPS Kabupaten Timor Tengah Utara
BPS-Statistics of Timor Tengah Utara Regency
Jl. Jend. Sudirman, Kefamenanu 85613
Telp. (0380) 31052-31329 Fax. 0380-31052
ak
SAMBUTAN
ar
Bupati Timor Tengah Utara
h ut
Saya menyambut gembira dengan terbitnya buku Timor Tengah Utara
ga
Dalam Angka 2008, karena melalui publikasi ini dapat diperoleh gambaran
komprehensif mengenai potensi sumber daya dan hasil-hasil pembangunan
en
mendatang.
tim
Data statistik yang lengkap dan akurat akan menjadi informasi yang
sangat berharga bagi pemerintah daerah dan kalangan swasta untuk mengevaluasi
pelaksanaan program selama ini, dan selanjutnya dapat melakukan perencanaan atau
://
perumusan kebijaksanaan pembangunan yang lebih terarah, baik dalam meningkatkan daya
tp
saing ekonomi daerah, maupun secara langsung menyentuh perbaikan taraf hidup
masyarakat.
ht
Publikasi ini juga merupakan salah satu wujud akuntabililitas publik aparat
pemerintah terhadap masyarakat tentang hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai di
Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara, sehingga pada gilirannya akan lebih mendorong
semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mensukseskan PANCA
PROGRAM Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara.
Untuk itu, kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten Timor Tengah Utara, saya
harapkan agar semakin meningkatkan penyajian data statistik, baik dari segi kuantitas
maupun kualitasnya, sehingga kita senantiasa memperoleh data dan informasi yang semakin
lengkap, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Kepada semua instansi pemerintah dan
swasta, bahkan seluruh lapisan masyarakat Timor Tengah Utara, saya minta agar membantu
Badan Pusat Statistik dengan cara memberikan data yang benar dan wajar, sehingga data
yang ditampilkan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, memberkati kita sekalian.
ps
.b
Timor Tengah Utara Dalam Angka tahun 2008 ini merupakan publikasi tahunan yang
ab
diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) bekerjasama
dengan Bappeda Kabupaten TTU. Publikasi ini merupakan lanjutan tahun sebelumnya yang
ak
berisikan himpunan data yang secara komprehensif memberikan gambaran tentang keadaan
geografi, iklim, karakteristik dan kondisi sosial, serta perkembangan perekonomian
ar
Kabupaten TTU. ut
Penjelasan teknis dari setiap jenis statistik yang disajikan juga dimuat dalam
h
publikasi ini untuk memudahkan pemahaman dan pemanfaatannya. Untuk menjaga
ga
kesinambungan data, maka bentuk dan jenis tabel yang disajikan sebagian besar tetap
dipertahankan seperti tahun sebelumnya. Namun sektor-sektor yang datanya belum tersedia
en
tak dapat dihindari disajikan data keadaan tahun yang lalu. Data-data yang disajikan
merupakan hasil pengolahan berbagai hasil survei dan sensus yang dilakukan oleh Badan
t
maupun swasta.
tim
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan data sehingga diterbitkannya
buku ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Harapan kami kerjasama
://
yang baik ini tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan di masa yang akan datang sehingga
pada gilirannya dapat tersaji data yang lebih lengkap, akurat, dan terpercaya.
tp
kekurangan dan kesalahan yang mungkin terjadi. Untuk itu segala tanggapan dan saran yang
konstruktif dari berbagai pihak sangat kami harapkan guna penyempurnaan di masa
mendatang.
.b
Halaman
ab
H Katalog Timor Tengah Utara ............................................................... iii
ak
H Peta Kabupaten Timor Tengah Utara ................................................... iv
ar
H Foto Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara ....................................... v
h ut
H Sambutan Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara ............................... vii
H Kata Pengantar ..................................................................................... ix
ga
xxxiii
or
3
¾ Pemerintahan .................................................................................. 29
ht
.b
ab
Tabel Halaman
ak
Bab I. G E O G R A F I S & L I N G K U N G A N H I D U P
ar
1.1 Luas Kabupaten TTU menurut Kecamatan Tahun 2008 ................................ 8
h ut
1.2 Batas wilayah Kecamatan di Kabupaten TTU Tahun 2008............................ 9
1.3 Luas Kecamatan Miomaffo Barat menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008 ..... 10
ga
1.4 Luas Kecamatan Miomaffo Timur menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008 .... 11
en
1.6 Luas Kecamatan Kota Kefamenanu menurut Kelurahan Tahun 2008 ......... 14
tim
1.9 Luas Kecamatan Biboki Selatan menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008 ...... 17
tp
1.10 Luas Kecamatan Biboki Utara menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008 ......... 18
ht
1.11 Luas Kecamatan Biboki Anleu menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008 ........ 19
1.12 Jarak Tempuh Ibu Kota Kecamatan ke Ibu Kota Kabupaten TTU
Tahun 2008 ................................................................................................... 20
1.13 Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten TTU Per Bulan menurut
Kecamatan/Stasiun Pencatat Tahun 2007 ..................................................... 21
1.14 Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten TTU Per Bulan menurut
Kecamatan/Stasiun Pencatat Tahun 2007 ..................................................... 22
1.15 Nama dan Panjang Sungai di Kabupaten TTU menurut Kecamatan
Tahun 2007 .................................................................................................. 23
1.16 Potensi Sumber Daya Pesisir dan Laut di Kabupaten TTU Tahun 2007....... 24
1.17 Jenis, Komposisi, dan Volume Sampah di Kota Kefamenanu Tahun
2007 .............................................................................................................. 25
1.18 Jumlah Perwadahan Sampah menurut Sistem dan Daerah Pelayanan di
Kota Kefamenanu Tahun 2007..................................................................... 26
ps
.b
Bab II. P E M E R I N T A H A N
ab
2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan di Kabupaten TTU menurut Kecamatan
Tahun 2007 .................................................................................................. 33
ak
2.2 Banyaknya RT, RW dan Dusun/Lingkungan di Kabupaten TTU Tahun
2008.... .......................................................................................................... 34
ar
2.3 Banyaknya Desa/ Kelurahan menurut Kecamatan dan Tingkat
ut
Perkembangan Desa Tahun 2007 ................................................................. 35
h
ga
2.5 Jumlah Pemilih dan Tempat Penmungutan Suara (TPS) dirinci per
Kecamatan di Kabupaten TTU Tahun 2004 ................................................. 37
t
or
2.9 Komposisi Jumlah Anggota DPRD II Hasil Pemilihan Umum Tahun 2004
menurut Kecamatan ..................................................................................... 44
2.10 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD
menurut Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten TTU Tahun 2007 ................ 46
2.11 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD
menurut Golongan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten TTU Tahun
2007 ............................................................................................................ 48
2.12 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD
menurut Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten
TTU Tahun 2007 ........................................................................................ 50
2.13 Banyaknya Pengawai Negeri Sipil Daerah, Pusat, BUMN/BUMD yang
Menduduki Jabatan Struktural dirinci menurut Jenis kelamin Tahun 2007 ... 52
2.14 Pentahapan Keluarga Sejahtera menurut Kecamatan di Kabupaten TTU
Tahun 2007 ................................................................................................. 54
2.15 Banyaknya Penduduk yang Telah Memiliki Kartu Tanda Penduduk dan
Akte Kelahiran di Kabupaten TTU Tahun 2007 ......................................... 55
ps
Bab III. P E N D U D U K D A N T E N A G A K E R J A
.b
3.1 Penduduk
ab
3.1.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk
ak
dan Kepadatan Rumah Tangga menurut Kecamatan Tahun 2007 ............. 69
ar
3.1.2 Jumlah Penduduk Kabupaten TTU menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin Tahun 2007 .................................................................................
ut 70
3.1.3 Banyaknya Rumah Tangga dan Penduduk menurut Kecamatan dan
h
Status Kewarganegaraan Tahun 2007 ........................................................ 71
ga
3.1.6 Penduduk Kabupaten Timor Tengah Utara menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2007 ........................................................................ 74
://
ab
3.2. Transmigrasi
ak
3.2.1 Banyaknya Transmigran dari Kabupaten TTU menurut Asal Kecamatan
Tahun 2000, 2005, 2006, dan 2007 .......................................................... 89
ar
3.2.2 Banyaknya Transmigran dari Kabupaten TTU menurut Daerah Tujuan
ut
Tahun 2007 ................................................................................................ 90
h
3.2.3 Penduduk menurut Status Migrasi Seumur Hidup dan Jenis Kelamin di
ga
3.3. Kelahiran
t
or
3.3.2 Wanita Umur 10 Tahun Ke atas yang Pernah Kawin menurut Jumlah
Anak yang Dilahirkan Hidup dan Sekarang Masih Hidup di Kabupaten
://
3.3.3 Banyaknya Balita menurut Penolong Kelahiran Pertama Tahun 2007 ....... 97
ht
3.4. Kematian
3.4.1 Tingkat Kematian Bayi (IMR) dan Angka Harapan Hidup di Kabupaten
TTU dan Provinsi NTT Tahun 1980, 1990, 2004 & 2005 ......................... 101
3.4.2 Jumlah Kematian Penduduk menurut Kecamatan Tahun
2001-2007 ………...................................................................................... 102
3.4.3 Tingkat Kematian Kasar (CDR) Kabupaten TTU dirinci Per
Kecamatan Tahun 2004-2007......................................................... 103
ps
.b
3.5.4 Penduduk Umur 15 Tahun Ke atas yang Termasuk Angkatan Kerja
menurut Kelompok Umur Tahun 1990 dan 2000 ....................................... 110
ab
3.5.5 Penduduk Umur 15 Tahun Ke atas yang Termasuk Angkatan Kerja
ak
menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten TTU Tahun 2000………….. .. 111
ar
3.5.6 Penduduk Umur 15 Tahun Ke atas yang Bekerja menurut Lapangan
Usaha Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2006 .............................................
ut 112
3.5.7 Penduduk Umur 10 Tahun Ke atas Yang Bekerja menurut Sektor
h
Ekonomi Utama Tahun 2006 ....................................................................... 113
ga
3.5.10 Penduduk Umur 10 Tahun Ke atas yang Bekerja Selama Seminggu yang
Lalu menurut Status Pekerjaan Tahun 2000…………………………….. 116
://
ps
4.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid SD Negeri dan Swasta di
.b
Kabupaten TTU menurut Kecamatan Tahun 2007 .............................. …. 136
ab
4.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid SLTP Negeri dan Swasta di
Kabupaten TTU menurut Kecamatan Tahun 2007 ...................................... 137
ak
4.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid SLTA Umum Negeri dan Swasta
ar
menurut Kecamatan Tahun 2007……………………….............................. 138
ut
4.1.8 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid SMK Negeri dan Swasta
h
menurut Kecamatan Tahun 2007 ……………….. ...................................... 139
ga
4.1.10 Jumlah Peserta dan yang Lulus Ebtanas Tingkat Sekolah Dasar (SD)
t
4.1.11 Jumlah Peserta dan yang Lulus Ebtanas Tingkat Sekolah Dasar (SD)
tim
4.1.13 Jumlah Peserta dan yang Lulus Ebtanas Tingkat SLTP Swasta
ht
ps
.b
4.2 Kesehatan
ab
4.2.1 Banyaknya Sarana Kesehatan dan Kapasitas Tempat Tidur dirinci
menurut Status dan Kecamatan Tahun 2007 ...................................... 155
ak
4.2.2 Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan menurut Kecamatan dan
ar
Jenisnya di Kabupaten TTU Tahun 2007 ............................................ 156
ut
4.2.3 Banyaknya Tenaga Pelayanan Kesehatan menurut Kecamatan dan
h
Jenisnya di Kabupaten TTU Tahun 2007 ............................................ 157
ga
4.2.4 Jumlah Penderita Rawat Inap pada RSUD Kefamenanu untuk Semua
kelompok Umur dan Jenis Penyakit Tahun 2007 ................................. 158
en
4.2.5 Jumlah Penderita Rawat Jalan Pada RSU Kefamenanu untuk Semua
t
4.2.6 Pola Penyakit dan Penderita Rawat Jalan serta Rawat Inap di Semua
tim
4.2.7 Jumlah Balita dan Status Gizi Balita di Kabupaten TTU menurut
tp
4.2.8 Status Gisi Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) dan Anemia Gisi
Besi (AGB) menurut Kecamatan Tahun 2007 ..................................... 162
4.2.9 Banyaknya Anak Balita menurut Penolong Kelahiran Terakhir di
Kabupaten TTU Tahun 2007 ................................................................ 163
4.2.10 Banyaknya Anak Usia 2-4 Tahun menurut Lamanya Disusui Tahun
2007 ................................................................................................... 164
4.2.11 Banyaknya Penduduk menurut Keluhan Kesehatan Utama yang
dialami Selama Sebulan yang Lalu di Kabupaten TTU Tahun 2007.. 165
4.2.12 Banyaknya Akseptor KB Aktif menurut Kecamatan dan Metode
Kontrasepsi yang digunakan Tahun 2007 .......................................... 166
4.2.13 Banyaknya Klinik KB, Peserta KB Aktif, PUS dan Persentase CU
Terhadap PUS menurut Kecamatan Tahun 2007 .............................. 167
4.3 Kriminal
4.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa dalam Perkara Pidana yang Diterima,
Diputuskan dan Sisa Perkara di Kabupaten TTU Per Bulan Tahun
2007 ...................................................................................................... 171
ps
4.3.2 Banyaknya Terdakwa/Tertuduh yang Diselesaikan Lembaga
.b
Pengadilan Negeri menurut Jenis Pidana/Hukuman yang Diputuskan
ab
Per Bulan Tahun 2007 ......................................................................... 172
4.3.3 Jumlah Tambahan Narapidana Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis
ak
Kelamin di Kabupaten TTU Tahun 2007 ............................................ 173
ar
4.3.4 Jumlah Tambahan Narapidana Berdasarkan Putusan Pengadilan
Negeri menurut Lamanya Hukuman Per Bulan Tahun 2007 ...............
ut 174
h
4.3.5 Jumlah Tambahan Narapidana Berdasarkan Putusan Pengadilan
ga
4.4 Agama
://
ps
4.5.4 Banyaknya Masyarakat Terasing, Masyarakat yang Tinggal di Daerah
.b
Rawan Bencana, Korban Bencana Alam dan Korban Tindakan
ab
Kekerasan di Kabupaten TTU Tahun 2007 ........................................... 190
4.5.5 Banyaknya Eks Penyandang Penyakit Kronis, Eks Narapidana, Wanita
ak
Tuna Susila, Anak Nakal dan Balita Telantar di Kabupaten TTU
Tahun 2007 ........................................................................................... 191
ar
4.5.6 Banyaknya Organisasi Sosial menurut Kecamatan dan Jenisnya di
ut
Kabupaten TTU Tahun 2007 ................................................................ 192
h
ga
4.5.7 Penduduk TTU menurut Suku Bangsa/Etnik Tahun 2000 .………… .. 193
en
BAB V. PERT A N I A N
t
or
5.1.2. Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Padi menurut Kecamatan di
Kabupaten TTU Tahun 2007 ............................................................... 209
tp
5.1.3 Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Padi Sawah menurut
ht
ps
.b
5.1.13 Rata-rata Produksi Tanaman Pangan Per Hektar di Kabupaten TTU
Tahun 2003-2007 ............................................................................... 220
ab
5.1.14 Luas Penggunaan Tanah Sawah dan Tanah Kering menurut
ak
Kecamatan Tahun 2007 ..................................................................... 221
ar
5.1.15 Luas Lahan Sawah yang digunakan menurut Kecamatan dan
Penerapan Teknik Irigasi Tahun 2007 ...............................................
ut 222
5.1.16 Produksi Sayur-sayuran menurut Jenisnya dan Kecamatan Tahun
h
2007 .................................................................................................. 223
ga
yang Dipelihara menurut Kecamatan Tahun 1993 dan 2003 ............... 231
5.2.2 Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Kecamatan dan
Jenis Tanaman Tahun 2007 ................................................................. 232
5.2.3 Produksi Tanaman Kelapa menurut Kecamatan Tahun 2003-2007 ..... 236
5.2.4 Produksi Tanaman Kopi menurut Kecamatan Tahun 2003-2007 ........ 237
5.2.5 Produksi Tanaman Kemiri menurut Kecamatan Tahun 2003-2007 ..... 238
5.2.6 Produksi Tanaman Pinang menurut Kecamatan Tahun 2003-2007 ..... 239
5.2.7 Produksi Tanaman Jambu Mente menurut Kecamatan Tahun 2003-
2007 ..................................................................................................... 240
5.2.8 Produksi Tanaman Kapuk menurut Kecamatan Tahun 2002-2007 ...... 241
5.2.9 Produksi Tanaman Kakao/Coklat menurut Kecamatan Tahun 2006-
2007 ....................................................................................................... 242
ps
5.3 Kehutanan
.b
5.3.1 Perbandingan Luas Wilayah dengan Luas Areal Hutan menurut
ab
Kecamatan Tahun 2007 ....................................................................... 245
ak
5.3.2 Rencana Luas Kawasan Hutan menurut Kecamatan dan Tata Guna
Hutan Kesepakatan Tahun 2007 ........................................................... 246
ar
5.3.3 Populasi Cendana Alam menurut Kecamatan dan Lebar Diameter
ut
Kayu Tahun 2006-2007 ....................................................................... 247
h
5.3.4 Produksi Kayu Cendana menurut Kecamatan Tahun 2003-2007 ......... 248
ga
5.4 Peternakan
or
5.4.3 Populasi Ternak Besar menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Tahun
ht
2006-2007............................................................................................. 255
5.4.4 Populasi Ternak Kecil menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Tahun
2006-2007............................................................................................. 256
5.4.5 Populasi Ternak Unggas menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Tahun
2006-2007............................................................................................. 257
5.4.6 Banyaknya Ternak yang Dipotong di RPH dan di Luar RPH menurut
Jenis Ternak dan Status Kepemilikan Tahun 2007 .............................. 258
5.4.7 Banyaknya Ternak yang Dikirim/Diperdagangkan Keluar Daerah
menurut Jenis Ternak Tahun 2006-2007 .............................................. 259
5.4.8 Produksi Telur menurut Jenis Unggas Tahun 2006-2007 .................... 260
5.5 Perikanan
5.5.1 Jumlah Rumah Tangga Usaha Periknan Laut menurut Kecamatan dan
Kategori Usaha Tahun 2007 ................................................................ 263
5.5.2 Jumlah Alat Penangkapan Ikan Usaha Perikanan Laut menurut
Kecamatan dan Jenis Alat Penangkapan Tahun 2007 .......................... 264
ps
.b
5.5.3 Produksi Perikanan Laut menurut Kecamatan dan Jenis Ikan Tahun
ab
2007 ...................................................................................................... 267
5.5.4 Produksi Perikanan Laut dan Darat menurut Kecamatan Tahun 2003 . 269
ak
5.5.5 Jumlah Rumah Tangga Perikan Laut dan Darat menurut Kecamatan
ar
Tahun 2007 .......................................................................................... 270
ut
5.5.6 Penguasaan Prasarana Budidaya Ikan menurut Kecamatan Tahun
h
2007 ...................................................................................................... 271
ga
en
BAB VI. I N D U S T R I
6.1 Industri
t
or
.b
ab
6.2.4 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN
menurut Klasifikasi Tarif di Sub Ranting Eban Tahun 2007 ............... 298
ak
6.2.5 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN
menurut Klasifikasi Tarif di Sub Ranting Oelolok Tahun 2007 ........... 299
ar
6.2.6 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN
ut
menurut Klasifikasi Tarif di Sub Ranting Manufui Tahun 2007 .......... 300
h
ga
menurut Klasifikasi Tarif di unit Lain (Polen) Tahun 2007 ................. 303
6.2.10 Banyaknya Pelanggan Listrik PLN di Kabupaten TTU menurut
://
Klasifikasi Tarif dan Pusat/Sub Ranting PLTD Tahun 2007 ............. 304
tp
.b
ab
6.3.6 Realisasi Penerimaan Pajak Pengambilan Pemanfaatan Bahan Galian
Golongan C menurut Kecamatan Tahun 2007...................................... 317
ak
6.3.7 Realisasi Penerimaan Pajak Air Bawah Tanah menurut Kecamatan
Tahun 2007 .......................................................................................... 318
ar
h ut
BAB VII. P E R D A G A N G A N
ga
7.1 Perdagangan
en
7.1.3 Penyaluran Komoditas Penting di Kabupaten TTU Tahun 2007 ......... 329
://
7.3 Pariwisata
7.3.1 Obyek Wisata di Kabupaten Timor Tengah Utara dirinci Per
Kecamatan Tahun 2007 ………………………………………………. 341
7.3.2 Banyaknya Obyek Wisata di Kabupaten TTU menurut Jenisnya
Tahun 2007........................................................................................... 342
7.3.3 Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata di Kabupaten TTU dirinci
menurut Jenisnya Tahun 2007 ……………………………………… . 343
.b
BAB VIII. P E R H U B U N G A N
ab
8.1 Perhubungan Darat
ak
8.1.1 Jumlah Kendaraan Bermotor menurut Jenis Kendaraan di Kabupaten
TTU Tahun 2005-2007 ......................................................................... 353
ar
8.1.2 Banyaknya Kendaraan Angkutan Umum di Kabupaten TTU Tahun
ut
1996-2007............................................................................................. 354
h
ga
8.1.7 Panjang Jalan menurut Kondisi dan Kelas Jalan di Kabupaten TTU
Tahun 2007........................................................................................... 359
ht
ps
8.3.5 Jumlah Pulsa dan Kata menurut Jenis Percakapan Tahun 2006-2007 .. 374
.b
ab
BAB IX. K E U A N G A N D A N H A R G A - H A R G A
ak
9.1 Keuangan Daerah & Investasi
ar
9.1.1 Realisasi Penerimaan Rutin dan Pembangunan Daerah Otonom
ut
Kabupaten TTU Tahun Anggaran 1990/1991-2006 ............................. 387
h
9.1.2 Realisasi Pengeluaran Daerah Otonom Kabupaten TTU Tahun
ga
9.1.7 Jumlah Wajib Pajak, Target & Realisasi Penerimaan Pajak menurut
Kecamatan di Kabupaten TTU Tahun 2007 ......................................... 393
9.1.8 Banyaknya Investasi dan Nilai Investasi menurut Kecamatan Tahun
2007 ...................................................................................................... 394
9.1.9 Jumlah Perusahaan PMA, PMDN dan Non PMA/PMDN serta Nilai
Investasi dirinci Per Sektor di Kabupaten TTU Tahun 2007 ............... 395
9.2 Perbankan
9.2.1 Jumlah Bank di Kabupaten TTU menurut Kecamatan Tahun 2007 ..... 399
9.2.2 Banyaknya Penabung Pada Bank BRI Cabang Kefamenanu menurut
Kecamatan dan Jenis Tabungan Tahun 2007 ....................................... 400
9.2.3 Banyaknya Tabungan Pada Bank BRI Cabang Kefamenanu menurut
Kecamatan dan Jenis Tabungan Tahun 2007 ....................................... 401
9.2.4 Posisi Kredit Pada Bank BRI Cabang Kefamenanu menurut Sektor
Ekonomi dan Jenis Kredit Tahun 2007 ................................................ 402
9.2.5 Posisi Kredit Pada Bank BRI Cabang Kefamenanu menurut
Kecamatan dan Sektor Ekonomi Tahun 2007 ...................................... 403
.b
9.2.6 Jumlah Penabung dan Besarnya Tabungan Pada Bank NTT menurut
ab
Jenis Tabungan Tahun 2007 ................................................................ 404
ak
9.2.7 Posisi Kredit Pada Bank NTT Cabang Kefamenanu menurut Sektor
Ekonomi dan Jenis Kredit Tahun 2007 ................................................ 405
ar
9.2.8 Banyaknya Polis dan Uang Pertanggungan pada Asuransi Jiwa Sraya
ut
Cabang Kefamenanu menurut Kecamatan Tahun 2007 ...................... 406
h
9.2.9 Banykanya Polis Individu dan Uang Pertanggungan pada Asuransi
ga
Jiwa Sraya Cabang Kefamenanu menurut Kecamatan Tahun 2007 ..... 407
en
9.3 Koperasi
9.3.1 Banyaknya Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi Non KUD
menurut Kecamatan dan Status Koperasi Tahun 2007 ......................... 415
9.3.2 Jumlah KUD dan Anggota KUD menurut Kecamatan dan Status
Keanggotaan Tahun 2007 ..................................................................... 416
9.3.3 Jumlah Simpanan Pada KUD di Kabupaten TTU menurut Kecamatan
dan Jenis Simpanan Tahun 2007........................................................... 417
9.3.4 Banyaknya Anggota Koperasi Non KUD di Kabupaten TTU menurut
Status Keanggotaan Tahun 2007 .......................................................... 418
9.3.5 Jumlah Simpanan Pada Koperasi Non KUD di Kabupaten TTU
menurut Jenis Simpanan Tahun 2007 ................................................... 420
9.3.6 Kredit yang Diberikan KUD dan Angsuran Pokok Kredit menurut
Jenis Kredit Tahun 2007....................................................................... 422
9.4 Pegadaian
9.4.1 Jumlah Barang Jaminan yang Dikreditkan dan Besarnya Uang
Pinjaman Pada Kantor Pegadaian Kabupaten TTU Per Bulan Tahun
2006-2007............................................................................................. 425
ps
9.4.2 Jumlah Pelunasan Barang Jaminan dan Uang Pinjaman Pada Kantor
.b
Pegadaian Kabupaten TTU Per Bulan Tahun 2006-2007 .................... 426
ab
9.4.3 Jumlah Pelelangan Barang Jaminan dan Uang Pinjaman Serta
ak
Persentase Pelelangan Pada Kantor Pegadaian Kabupaten TTU Per
Bulan Tahun 2006-2007 ...................................................................... 427
ar
9.4.4 Jumlah Sisa Barang Jaminan dan Uang Pinjaman yang Belum
ut
Dilunasi Pada Kantor Pegadaian Kabupaten TTU Per Bulan Tahun
h
2006-2007 ............................................................................................ 428
ga
9.5 Harga-Harga
en
9.5.1 Rata-rata Indeks Harga Bahan Pokok dan Inflasi di Kota Kefamenanu
t
BAB X. KO N S U M S I D A N K E A D A A N R U M A H T A N G G A
10.1 Konsumsi
10.1.1 Persentase Penduduk menurut Golongan Pengeluaran Perkapita
sebulan di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2007 ............... 449
10.1.2 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan menurut Golongan
Pengeluaran Untuk Makanan di Kabupaten TTU Tahun 2007 .......... 450
10.1.3 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan menurut Golongan
Pengeluaran Non Makanan di Kabupaten TTU & Provinsi NTT
Tahun 2007 . ...................................................................................... 451
.b
10.1.4 Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan menurut Jenis Pengeluaran
ab
untuk Makanan di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2007 . 452
ak
10.1.5 Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan menurut Jenis Pengeluaran
untuk Non Makanan Perkapita Sebulan di Kabupaten TTU dan
ar
Provinsi NTT Tahun 2007 ................................................................. 453
ut
10.1.6 Banyaknya Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita di
Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2007 ............................... 454
h
ga
.b
BAB XI. P E N D A P A T A N R E G I O N A L
ab
11.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten TTU menurut
ak
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004-2007 ........... 477
11.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten TTU menurut
ar
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2004-2007 .
ut 478
11.3 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten TTU menurut Lapangan
h
Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004-2007 ........................... 479
ga
11.6 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten TTU dan Provinsi NTT
Atas Dasar Harga Konstan 2001 Tahun 2001-2007 ............................. 482
://
.g
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
ps
NOMOR 16 TAHUN 1997
.b
TENTANG
ab
ak
S T A T I S T I K
ar
ut
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
h
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ga
en
Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
.g
Dengan Persetujuan
ps
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
.b
ab
MEMUTUSKAN
ak
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK
ar
ut BAB I
KETENTUAN UMUM
h
ga
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:
en
1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian
t
dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam
or
penyelenggaraan statistik.
tim
2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu
populasi.
://
3. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara
tp
4. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan
data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada
berkembangnya Sistem Statistik Nasional.
5. Statistik Dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang
bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas
sektoral, berskala nasional, makro dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggungjawab
Badan.
6. Statistik Sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
7. Statistik khusus adalah Statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya dan kepentingan lain dalam
kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi,
perorangan dan atau unsur masyarakat lainnya.
8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit
populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristrik suatu
populasi pada saat tertentu.
9. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sample untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
.g
10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
ps
analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan
atau masyarakat.
.b
11. Badan adalah Badan Pusat Statistik.
ab
12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan Statistik baik yang berupa
ak
instansi pemerintah, lembaga organisasi, orang, benda maupun objek lainnya.
ar
13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi.
ut
14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik.
h
ga
16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan statistik
t
17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang dan atau unsur
masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai objek kegiatan statistik.
://
tp
BAB II
ht
Pasal 2
Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, Undang-Undang ini juga berasaskan :
a. Keterpaduan;
b. Keakuratan; dan
c. Kemutakhiran
Pasal 3
Kegiatan statistik diarahkan untuk :
a. mendukung pembangunan nasional;
b. mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif dan efisien;
c. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan mendukung
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pasal 4
Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan
mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif dan efisien
guna mendukung pembangunan nasional.
.g
BAB III
ps
JENIS STATISTIK DAN
CARA PENGUMPULAN DATA
.b
ab
Bagian Pertama
Jenis Statistik
ak
Pasal 5
ar
Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas:
ut
a. statistik dasar
b. statistik sektoral; dan
h
c. statistik khusus.
ga
Pasal 6
en
Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan
lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap orang memiliki kesempatan
t
or
yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap
memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.
tim
Bagian Kedua
://
Pasal 7
ht
Pasal 8
(1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarakan sekurang-
kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi :
a. sensus penduduk;
b. sensus pertanian; dan
c. sensus ekonomi.
(2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 9
(1) Survei sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan
sewaktu–waktu untuk memperoleh data yang rinci.
(2) Survei antar sensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk
menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.
.g
Pasal 10
ps
(1) Kompilasi Produk Administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c
dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk admi-nistrasi.
.b
ab
(2) Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya
untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ak
(3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan
hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan dan atau
ar
unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang
ut
dilindungi undang-undang.
h
BAB IV
ga
PENYELENGGARAAN STATISTIK
en
Bagian Pertama
t
Statistik Dasar
or
Pasal 11
tim
a. Sensus;
b. Survei;
ht
Bagian Kedua
Statistik Sektoral
Pasal 12
(1) Statistik Sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan
fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan.
Bagian Ketiga
Statistik Khusus
Pasal 13
(1) Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan
maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2) Dalam menyelenggarakan Statistik Khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
masyarakat memperoleh data dengan cara:
a. survei;
b. kompilasi produk administrasi; dan
c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu perngetahuan dan teknologi.
.g
Pasal 14
ps
(1) Dalam rangka perkembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan Statistik yang
.b
telah selesai diselenggarakan kepada Badan.
ab
(2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat:
ak
a. judul;
b. wilayah kegiatan statistik;
ar
c. obyek populasi;
d. jumlah responden;
ut
e. waktu pelaksanaan;
h
f. metode statistik;
ga
(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi
t
data, atau cara penyampain lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan
or
statistik.
tim
(4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak
berlaku bagi statistik yang dugunakan untuk memenuhi kebutuhan interen.
://
BAB V
tp
Pasal 15
(1) Badan berwenang mengumumkan hasil Statistik yang dise lenggarakannya.
(2) Pengumuman hasil statistik dimuat dalam Berita Resmi Statistik.
Pasal 16
Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.
BAB VI
KOORDINASI DAN KERJA SAMA
Pasal 17
(1) Koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan
instansi pemerintah dan masyarakat, ditingkat pusat dan daerah.
(2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan
bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan
konsep, defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran.
(3) Koordinasi dan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas
dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
.g
(4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan
ps
statistik antara Badan, Instansi Pemerintah dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Presiden.
.b
ab
Pasal 18
(1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan, Instansi
ak
Pemerintah dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau
lembaga swasta asing sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
ar
(2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan
ut
pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, Instansi Pemerintah, atau
h
masyarakat Indonesia.
ga
BAB VII
en
Bagian Pertama
or
Pasal 19
Penyelenggara Kegiatan Statistik berhak memperoleh keterangan dari Responden mengenai
://
Pasal 20
ht
Pasal 21
Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari
responden.
Bagian Kedua
Petugas Statistik
Pasal 22
Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk
memperoleh keterangan yang diperlukan.
Pasal 23
Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya.
Pasal 24
Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21
berlaku juga bagi petugas statistik.
.g
Pasal 25
ps
Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal serta wajib
memperhatikan nilai-nilai agama, adat-istiadat setempat, tata krama dan ketertiban umum.
.b
ab
Bagian Ketiga
Responden
ak
Pasal 26
ar
(1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam Penyelenggaraan
ut
statistik dasar oleh Badan.
h
(2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan
ga
Pasal 27
Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan
t
BAB VIII
KELEMBAGAAN
://
Pasal 28
tp
(1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung
kepada Presiden.
ht
(2) Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan instansi vertikal.
(3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Badan, sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.
Pasal 29
(1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran
dan pertimbangan dibidang statistik kepada Badan.
(2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan independen,
yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi dan tokoh masyarakat.
Pasal 30
(1) Instansi Pemerintah dapat membentuk satuan organisasi dilingkungannya untuk
melaksanakan statistik sektoral.
(2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
.g
(3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud
ps
dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan
penggunaan konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam
.b
rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.
ab
ak
BAB IX
PEMBINAAN
ar
ut Pasal 31
Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Badan melakukan upaya-
h
upaya sebagai berikut:
ga
Pasal 33
Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.
BAB X
KETENTUAN PIDANA
Pasal 34
Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal
11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda
paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Pasal 35
Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling
banyak Rp.25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
.g
Pasal 36
ps
Penyelenggara kegiatan Statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, dipidana dengan pidana
.b
kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh
ab
lima juta rupiah).
ak
Pasal 37
Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
ar
pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan
ut
denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
h
Pasal 38
ga
Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal
27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda
en
Pasal 39
Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah, menghalang-
tim
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
tp
ht
Pasal 40
(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, pasal 36 ayat (2), pasal 37, pasal
38 dan pasal 39 adalah kejahatan.
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 dan pasal 36 ayat (1) adalah
pelanggaran.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 41
Semua peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan
Undang-undang No.7 tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini, maka Undang-undang No.6 Tahun 1960
tentang Sensus dan Undang-undang No.7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan “ TIDAK
BERLAKU“.
.g
Pasal 43
ps
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya
.b
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
ab
ak
Disahkan di : Jakarta
ar
ut Pada Tanggal : 19 Mei 1997
h
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ga
Ttd
en
SOEHARTO
t
or
tim
Diundangkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 19 Mei 1997
://
tp
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd
MOERDIONO
.g
ps
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39
.b
ab
Salinan sesuai dengan aslinya Salinan sesuai dengan aslinya
ak
SEKRETARIAT KABINET RI BIRO PUSAT STATISTIK
Kepala Biro Hukum Kepala Biro Kepegawaian dan
ar
dan Perundang-undangan,
ut Organisasi
ttd ttd
h
ga
en
ps
.b
ab
Buku Timor Tengah Utara Dalam Angka 2007/2008 merupakan statistik
ak
tahunan yang diterbitkan secara berkala oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Timor Tengah Utara (TTU). Data-data yang disajikan dalam publikasi ini sebagian
ar
berasal dari hasil kegiatan sensus/survei dan pendataan rutin lainnya yang dilakukan
ut
BPS Kabupaten TTU, sementara sebagian lainnya berasal dari Dinas/Badan/Kantor
h
ga
Bangsa. Namun ada juga tabel-tabel pengembangan yang dimodifikasi untuk lebih
tim
sebagai berikut:
tp
.g
ps
SEJARAH SINGKAT
.b
KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
ab
A. Masa tahun 1915-1958
ak
Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang terbentuk berdasarkan Undang-
ar
undang Nomor 69 tahun 1958 (lembaran Negara tahun 1958 No. 122) mula-mula
ut
disebut Onderafdeeling Noord Miden Timor semasa pemerintahan Hindia Belanda.
h
ga
kerajaan yang diberlakukan bagi semua swapraja yang ada di Timor, setiap
ht
.g
- Swapraja Biboki (Kepala Swaparaja L.T. Manlea) memiliki 5 kefetoran masing-
ps
masing kefetoran Ustetu, Oetasi, Bukifan, Taitoh, dan Harneno.
.b
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 struktur oraganisasi pemerintahan
ab
yang ditetapkan Belanda tidak diubah namun yang berubah adalah nama daerah
ak
pemerintahan dan jabatannya. Oderafdelling diubah menjadi Bunken yang dipimpin
ar
oleh seorang Bunken Kanrikan. Sedangkan struktur pemerintahan asli dibawah
ut
Bunken Kanrikan mulai dari kepala swapraja sampai wakil temukung tetap
h
dipertahankan.
ga
Timor, Flores, Sumba dan daerah taklukannya dengan Bali, Lombok dan pulau-pulau
tim
selatan daya menjadi suatu daerah otonom dalam lingkup Pemerintahan Republik
Indonesia, yang kemudian dikenal dengan wilayah Provinsi Sunda Kecil.
://
.g
Sidang DPRD Timor dan kepulauannya di Kupang tangga 10-12 mei 1950
ps
dan juga disetujui secara aklamasi dewan raja-raja Timor dan kepulauannya yang
.b
menghasilkan resolusi mendesak kepada pemerintah Republik Indonesia Serikat dan
ab
Negara Indonesia Timur supaya secepat mungkin Negara Indonesia Timur
ak
dibubarkan dan dileburkan ke dalam Republik Indonesia serta menganjurkan agar
ar
daerah Timor dan pulau-pulaunya dijadikan bagian dari Republik Indonesia.
h ut
B. Pembentukan Kabupaten Dati II TTU
ga
en
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian berdasarkan
://
maka daerah swantara tingkat I NTT dibagi menjadi 12 daerah swantara tingkat II
ht
.g
B.2. Masa 1962-1971
ps
.b
Setelah daerah swapraja dibubarkan secara de facto, maka dengan surat
ab
keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I NTT Nomor Pem.66/1962 tanggal 28
ak
Pebruari 1962 jo surat keputusan tanggal 5 juni 1962 Nomor Pem.66/1./33 terbentuk
empat kecamatan administratif dalam wilayah dati II TTU yakni, kecamatan
ar
Miomaffo Timur dengan ibu kotanya Kefamenanu, Kecamatan Miomaffo Barat
ut
dengan ibu kotanya Noeltoko, Kecamatan Biboki dengan ibu kotanya Manufui dan
h
ga
pemerintahan, maka berdasarkan surat keputusan Gubernur KDH Tk.I NTT tanggal
t
or
20 Juli 1963 nomor Pem 66/1/32 Kecamatan Biboki dimekarkan menjadi dua buah
tim
kecamatan yaitu Biboki Selatan dengan ibu kota Manufui dan Biboki Utara dengan
Ibu kotanya Manumean yang kemudian dipindahkan ke Lurasik. Kemudian
://
berdasarkan surat keputusan Gubernur KDH Tk.I NTT nomor 66 tahun 1969 tanggal
tp
10 Desember 1969 dibentuk satu buah koordinator pemerintahan kota (Kopeta) yakni
ht
Kopeta Kefamenanu yang terdiri dari tiga desa yaitu Kefamenanu Utara,
Kefamenanu Tengah dan Kefamenanu Selatan. Baru pada tahun 1971 melalui surat
keputusan Gubernur KDH Tk.I NTT nomor 8 tahun 1971 dibentuk lagi tiga buah
perwakilan kecamatan yakni perwakilan kecamatan Miomaffo Timur dengan ibu
kotanya Noemuti, perwakilan kecamatan Insana dengan ibukotanya Wini serta
perwakilan kecamatan Biboki Utara dengan ibu kotanya Ponu.
Menindaklanjuti instruksi Gubernur KDH Tk.I NTT tanggal 4 Nopember
1964 nomor Und.2/1/27/1964 tentang pembentukan desa gaya baru maka sesuai
keputusan Bupati KDH Tk.II TTU tanggal 7 Mei 1969 nomor DD.12/II/I/1969
terbentuklah desa – desa gaya baru dari kabupaten TTU untuk menggantikan sistem
pemerintahan lama yang disebut ketemukungan. Jumlah desa yang dibentuk antara
tahun 1969 – 1971 sebanyak 112 desa yang berada di lima wilayah kecamatan.
.g
B.3. Tahun 1972 -Sekarang
ps
.b
Sesuai Keputusan Gubernur KDH Tk. I NTT tanggal 1 Nopember 1971
ab
nomor 41 tahun 1971 maka Bupati KDH Tk. II TTU mengeluarkan Surat Keputusan
ak
tanggal 26 Oktober 1972 tentang pengangkatan para kepala desa, panitera desa,
pamong desa dan pesuruh desa se Kabupaten TTU yang masa jabatannya baru
ar
berakhir pada tahun 1977.
ut
Pada tahun 1978 jumlah desa 112 buah sama seperti periode 1969-1971
h
ga
desa maka berturut-turut tahun 1993 jumlah desa kelurahan menjadi 115 buah dan
tim
pelayanan publik yang prima dari institusi pemerintah, maka sesuai surat Keputusan
tp
Gubernur NTT nomor 20/1999 tanggal 29 Mei 1999, jumlah desa kelurahan
ht
sebanyak 127 pada tahun 1998 dimekarkan lagi menjadi 159 buah pada tahun 1999.
Selanjutnya sesuai peraturan daerah Kabupaten TTU nomor 11 tahun 2000 dilakukan
peningkatan status tiga kecamatan perwakilan menjadi kecamatan definitif yakni
perwakilan kecamatan Miomaffo Timur menjadi kecamatan Noemuti, perwakilan
kecamatan Insana menjadi kecamatan Insana Utara dan perwakilan kecamatan
Biboki Utara menjadi Kecamatan Biboki Anleu. Dengan demikian sampai dengan
tahun 2003 terdapat 9 kecamatan serta 126 desa dan 33 kelurahan atau 159
desa/kelurahan.
Pada penghujung tahun 2004 terjadi lagi pemekaran desa sesuai amanat Surat
Keputusan Bupati TTU no 44 tahun 2004 dibentuklah tiga desa di kecamatan Insana
dan satu desa lainnya di Kecamatan Insana Utara. Dengan demikian sampai dengan
akhir tahun 2004 secara administratif Kabupaten TTU terdiri dari 9 wilayah
kecamatan dan 163 desa/kelurahan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten TTU Nomor 08 Tahun 2007, maka
jumlah kecamatan di wilayah Kabupaten TTU sampai dengan saat ini adalah 24
.g
kecamatan atau bertambah sebanyak 15 kecamatan baru yang dimekarkan dari 9
ps
kecamatan sebelumnya, dengan desa/ kelurahan sebanyak 174 buah atau bertambah
.b
sebanyak 11 desa/ kelurahan. Dari Kecamatan Miomaffo Barat mekar 3 kecamatan
ab
baru, yaitu: Kecamatan Miomaffo Miomaffo Tengah, Musi, dan Mutis; Kecamatan
ak
Miomaffo Timur bertambah 5 kecamatan baru yaitu: Kecamatan Bikomi Selatan,
ar
Bikomi Tengah, Bikomi Nilulat, Bikomi Utara, dan Naibenu; Kecamatan Noemuti
ut
bertambah 1 kecamatan baru yaitu Kcamatan Noemuti Timur; Kecamatan Insana
h
mekar 2 kecamatan baru, yaitu: Kecamatan Insana Barat dan Insana Tengah;
ga
kecamatan baru yaitu Kecamatan Biboki Feotleu. (Disarikan dari buku Gerakan
tim
Cinta Hari Esok Kabupaten Dati II TTU memasuki abad 21 dan sumber-sumber
lainnya).
://
tp
ht
id
LINGKUNGAN HIDUP
id
o.
Geograf is
.g
ps
GEOGRAFIS
.b
ab
ak
A. KEADAAN GEOGRAFIS
ar
Secara astronomis, posisi Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terletak
ut
antara 90 02' 48" LS - 90 37' 36" LS dan antara 1240 04' 02" BT-1240 46' 00" BT.
h
Batas-batas wilayah administratif adalah sebelah Selatan dengan wilayah Kabupaten
ga
Timor Tengah Selatan, sebelah Utara dengan wilayah Ambenu (Timor Leste) dan
en
Laut Sawu, sebelah Barat dengan wilayah Kabupaten Kupang dan Timor Tengah
Selatan, serta sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Belu.
t
or
Sedangkan sebagian wilayah TTU yang berbatasan dengan laut sawu atau lazim
://
dikenal dengan sebutan wilayah pantura memiliki luas lautan + 950 km2 dengan
tp
Dilihat dari aspek rona fisik tanah, wilayah dengan kemiringan kurang dari
40 persen meliputi areal seluas 2 065,19 km2 atau 77,4 persen dari luas wilayah
TTU; sedangkan sisanya 604,51 km2 atau 22,6 persen mempunyai kemiringan lebih
dari 40 persen. Wilayah dengan kemiringan kurang dari 40 persen sebagian besar
berada pada ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut yakni seluas 1676,51
km2 atau 62,8 persen.
Data dari Lembaga Penelitian Tanah (LPT) Bogor, memperlihatkan bahwa di
Kabupaten TTU dapat ditemukan tiga jenis tanah yaitu litosal, tanah kompleks dan
grumosal. Tanah litosal meliputi areal seluas 1 666,96 km2 atau 62,4 persen; tanah
kompleks seluas 479,48 km2 atau 18,0 persen dan tanah grumosal 522,26 km2 atau
19,6 persen dari luas wilayah TTU.
Dipandang dari aspek topografis, sebanyak 177,60 km2 (6,63 %) memiliki
ketinggian kurang dari 100 m dari atas permukaan laut; sementara 1.499,45 km2
(56,17 %) berketinggian 100-500 m dan sisanya 993,19 km2 (37,20 %) adalah daerah
dengan ketinggian diatas 500 m.
Dari 163 desa/kelurahan yang ada pada tahun 2004, hanya 9 desa diantaranya
yang secara geografis letak wilayahnya dikategorikan sebagai desa/daerah pantai
.g
ps
yakni desa Oepuah (Biboki Selatan), Humusu C dan Oesoko (Insana Utara) serta
Nonotbatan, Maukabatan, Tuamese, Oemanu, Motadik, dan Ponu (Biboki Anleu),
.b
sedangkan sisa 154 desa lainnya yang tersebar di 9 wilayah kecamatan yang ada
ab
merupakan desa/daerah bukan pantai.
ak
ar
B. KEADAAN IKLIM
ut
h
Berdasarkan klasifikasi iklim oleh Schmidt dan Ferguson, Kabupaten TTU
ga
klasifikasi Koppen, tipe iklim di Kabupaten TTU tergolong tipe A atau termasuk
iklim equator dengan temperatur bulan terpanas lebih dari 220 C.
t
or
Kabupaten TTU dikenal adanya dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan.
Pada bulan Desember-April biasanya curah hujan relatif cukup memadai, sedangkan
://
bulan Mei-Nopember sangat jarang terjadi hujan, dan kalaupun ada biasanya curah
tp
hujan di bawah 50 mm. Pada tahun 2006, berdasarkan hasil rekaman stasiun pencatat
ht
yang masih berfungsi, rata-rata jumlah hari hujan di Kabupaten TTU sebanyak 50
hari dengan curah hujan 1 276 mm. Sedangkan Pada tahun 2007, rata-rata jumlah hari
hujan di Kabupaten TTU sebanyak 58 hari dengan curah hujan sebesar 11 876 mm.
.g
ps
Grafik 1.1
Persentase Luas Kabupaten TTU menurut Kecamatan
.b
Tahun 2007
ab
ak
M iomafo
Biboki Anleu
Biboki Utara Barat
7,73%
ar
9,87% 16,75%
ut
Biboki
Selatan M iomafo
h
13,08% Timur
ga
16,75%
en
Kota Kefa
or
20,94%
2,96%
tim
://
Grafik 1.2
Luas Kabupaten TTU menurut Ketinggiannya
dari Atas Permukaan Laut Tahun 2007
101-500 m
56.17% 501-1000 m
33.30%
> 1000 m
3.90%
26-100 m
4.19% < 25 m
2.44%
.g
ps
Grafik 1.3
Perbandingan Jarak Tempuh Ibu Kota Kecamatan Ke Ibu Kota Kabupaten TTU
.b
Tahun 2007
ab
ak
86
90
ar
80 64 64
ut 70
Jarak (Km)
60 42
h
50 33 35
ga
40
30 16
20 7
en
5
10
0
t
Manufui
Nunpene
Sasi
Eban
Lurasik
Fatumuti
Oelolok
Ponu
Wini
or
tim
Ibukot a Kecamatan
://
tp
.g
ps
KEADAAN GEOGRAFIS
.b
KABUPATEN TTU
ab
ak
I.1 Letak Wilayah
ar
Kabupaten TTU terletak di antara :
ut
Utara : 9° 2′ 48" Lintang Selatan
h
ga
Luas daerah (daratan) Kabupaten TTU adalah 2.669,70 km2 atau 5,64 persen dari luas
daratan Provinsi Nusa Tenggara Timur, sedangkan luas perairannya (laut) 950 km2.
://
I.3 Topografi
tp
.g
Tabel 1.1
ps
Luas Daerah Kabupaten TTU menurut Kecamatan Tahun 2008
.b
Persentase terhadap luas
ab
Kecamatan Luas wilayah (km2)
Kabupaten
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Miomaffo Barat 447,30 16,75
ut
2. Miomaffo Timur 447,33 16,75
h
ga
.g
Tabel 1.2
ps
Batas Wilayah Kecamatan di Kabupaten TTU Tahun 2008
.b
Batas Wilayah
ab
Kecamatan
Utara Selatan Timur Barat
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
Timor Leste, Miomaffo
ar
1. Miomaffo Barat utMiomaffo Kab. TTS Timur, Kab. Kupang
Timur Noemuti
h
Miomaffo Insana Utara, Timor Leste,
ga
Miomaffo
Miomaffo
t
Barat
Kefamenanu
tim
Miomaffo
Miomaffo Miomaffo
4. Kota Kefamenanu Timur, Insana
Timur Timur
Noemuti
://
Kota Miomaffo
tp
Insana Utara,
5. Insana Kefamenanu, Kab. Belu Timur, Kota
Biboki Selatan
ht
.g
Tabel 1.3
ps
Luas Kecamatan Miomaffo Barat menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008
.b
Persentase terhadap luas
ab
Desa/kelurahan Luas wilayah (km2)
Kecamatan
ak
(1) (2) (3)
01. Noepesu 18,50 4,14
ar
02. Fatuneno ut 25,00 5,59
03. Eban 39,00 8,72
h
04. Sallu 25,03 5,60
ga
.g
Tabel 1.4
ps
Luas Kecamatan Miomaffo Timur menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008
.b
Persentase terhadap
Luas wilayah (km2)
ab
Desa/kelurahan
luas kecamatan
(1) (2) (3)
ak
01. Maurisu 8,63 1,93
ar
02. Naiola 7,44 1,66
03. Oetalus
hut 4,72 1,06
04. Oelami 3,37 0,75
ga
...................
.g
Lanjutan Tabel 1.4
ps
.b
Persentase terhadap
Desa/kelurahan Luas wilayah (km2)
luas kecamatan
ab
(1) (2) (3)
ak
26. Amol 10,67 2,39
27. Faennake 4,17 0,93
ar
28. Baas ut 9,47 2,12
29. Haumeni 11,36 2,54
h
30. Napan 5,68 1,27
ga
.g
Tabel 1.5
ps
Luas Kecamatan Noemuti menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008
.b
Persentase terhadap
ab
Desa/kelurahan Luas wilayah (km2)
luas kecamatan
ak
(1) (2) (3)
01. Banfanu 33,00 15,61
ar
02. Kiuola
h ut 12,00 5,68
16. Oeperigi * *
Noemuti 211,37 100,00
Keterangan: * Data masih digabung dengan desa induk
Sumber: PODES 2008
.g
Tabel 1.6
ps
Luas Kecamatan Kota Kefamenanu menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008
.b
Persentase terhadap
ab
Desa/kelurahan Luas wilayah (km2)
luas kecamatan
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Maubeli 4,00 5,06
h ut
2. S a s i 6,00 7,60
ga
en
.g
Tabel 1.7
ps
Luas Kecamatan Insana menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008
.b
Persentase terhadap
ab
Desa/kelurahan Luas wilayah (km2)
luas kecamatan
ak
(1) (2) (3)
1. Subun 18,35 3,28
ar
2. Lapeom ut 16,00 2,86
3. Usapinonot 8,65 1,55
h
4. Atmen 21,00 3,76
ga
.g
Tabel 1.8
ps
Luas Kecamatan Insana Utara menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008
.b
Persentase terhadap
ab
Desa/kelurahan Luas wilayah (km2)
luas kecamatan
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Fafinesu A 8,60 8,06
h ut
2. Oenain 5,10 4,78
ga
.g
Tabel 1.9
ps
Luas Kecamatan Biboki Selatan menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008
.b
Persentase terhadap
ab
Desa/kelurahan Luas wilayah (km2)
luas kecamatan
ak
(1) (2) (3)
1. Pantae 38 10,89
ar
2. Oenaem ut 24 6,87
h
3. Upfaon 12,42 3,56
ga
6. Oekopa 40 11,46
or
7. Tautpah 24 6,87
tim
.g
Tabel 1.10
ps
Luas Kecamatan Biboki Utara menurut Desa/Kelurahan Tahun 2008
.b
Persentase terhadap
ab
Desa/Kelurahan Luas wilayah (km2)
luas kecamatan
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Manumean 16,00 6,08
ut
2. Kuluan 30,00 11,39
h
ga
.g
Tabel 1.11
ps
Luas Kecamatan Biboki Anleu menurut Desa/ Kelurahan Tahun 2008
.b
ab
Persentase terhadap
Desa/kelurahan Luas wilayah (km2)
luas kecamatan
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Nifutasi 21,00 10,17
h ut
2. Ponu 54,90 26,60
ga
en
.g
Tabel 1.12
ps
Jarak Tempuh Ibu Kota Kecamatan Ke Ibu Kota Kabupaten TTU
Tahun 2008
.b
ab
Kecamatan Ibu Kota Kecamatan Jarak Tempuh (Km)
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Miomaffo Barat ut Eban 33
h
2. Miomaffo Timur Nunpene 5
ga
en
3. Noemuti Fatumuti 16
t
or
5. Insana Oelolok 35
://
tp
.g
Tabel 1.13
ps
Banyaknya Hari Hujan Di Kabupaten TTU Per Bulan Tahun 2007 menurut
Kecamatan/Stasiun Pencatat (hari)
.b
ab
Kecamatan/ Bulan Jum
stasiun pencatat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 lah
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
ar
1. Miomaffo Barat
- Eban
h ut
6 22 20 21 22 13 - - - - - 17 121
2. Miomafo Timur
ga
- Oenenu 12 19 13 6 4 7 - - - - 5 11 77
- Sainoni 12 17 15 2 7 3 - - - - - - 56
en
3. Noemuti
t
or
- Noemuti - - - - - - - - - - - - -
tim
4. Kota Kefamenanu
- Oelni naat 15 20 25 12 9 20 5 6 3 5 20 138
://
- Oelnitep - - - - - - - - - - - - -
tp
5. Insana
ht
- Sap'an 7 7 8 4 3 5 - - - 2 - - 36
6. Insana Utara
- Fatuhao - - - - - - - - - - - - -
- Wini 5 5 9 3 1 1 - - - 1 1 12 38
7. Biboki Selatan
- Oenopu - - - - - - - - - - - 12 12
- Kaubele - - - - - - - - - - - - -
8. Biboki Utara
- Lurasik 10 9 19 4 2 3 - - - 2 2 10 61
9. Biboki Anleu
- Ponu - - - - - - - - - - 7 10 17
- Motadik - - - - - - - - - - - 14 140
Rata-rata 6 8 9 4 4 4 - 1 - 1 2 9 58
.g
Tabel 1.14
ps
Banyaknya Curah Hujan Per Bulan menurut Kecamatan/Stasiun Pencatat (milimeter)
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan/ Bulan Jum
stasiun
ak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 lah
pencatat
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1. Miomaffo Barat ut
- Eban 164 1305 632 636 626 626 209 - - - - 1003 5 201
h
2. Miomaffo Timur
ga
3. Noemuti
or
-Noemuti - - - - - - - - - - - - -
tim
4. Kota Kefamenanu
://
- Oelnitep - - - - - - - - - - - - -
5. Insana
ht
.g
Tabel 1.15
ps
Nama dan Panjang Sungai menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Nama sungai Panjang sungai (km)
ak
(1) (2) (3)
ar
h ut Naebesi 50
ga
3. Noemuti Noemuti/Haekto 30
t
or
5. Insana Maubesi 40
://
6. Insana Utara - -
tp
8. Biboki Utara - -
.g
Tabel 1.16
ps
Potensi Sumber Daya Pesisir dan Laut Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
U r a i a n L u a s (Km²) Potensi (ton/tahun)
ak
(1) (2) (3)
ar
ut
2. Panjang Garis Pantai 52 -
h
ga
3. Budi Daya
t en
.g
Tabel 1.17
ps
Jenis, Komposisi, dan Volume Sampah di Kota Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Jenis Sampah Komposisi Volume (m3)
ak
(1) (2) (3)
1. Sampah Organik Sampah Basah 5,18 / hari
ar
h ut Kayu 25,92 / hari
Lain-lain -
.g
Tabel 1.18
ps
Jumlah Perwadahan Sampah menurut Sistem dan Daerah Pelayanan
di Kota Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Daerah Pelayanan (buah)
ak
Sistem Perwadahan Rumah Jalan
Tempat Jum
ar
Pemukiman Pasar Makan& Proto
Umum lah
ut Pertokoan kol
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
h
ga
1. Kantong Plastik - - - - - -
en
2. Tong Plastik - - - - - -
t
or
tim
4. Karung 12 - - 6 - 18
tp
ht
.g
ps
PEMERINTAHAN
.b
ab
ak
Pada tahun 2007 Kabupaten Timor Tengah Utara secara administrasi
pemerintahan terdiri dari 9 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan 173 (140 desa
ar
dan 33 kelurahan). Kabupaten TTU secara de jure dibentuk pada tahun 1958
ut
berdasarkan Undang-undang Nomor 69 tahun 1958 dengan Kota Kefamenanu
h
sebagai ibu kota kabupaten; setelah sebelumnya secara de facto Kabupaten TTU telah
ga
15,6 persen; Miomaffo Timur 26,0 persen; Noemuti 8,7 persen; Kota Kefamenanu
5,8 persen; Insana 14,4 persen; Insana Utara 6,4 persen; Biboki Selatan 11,0 persen;
://
Biboki Utara 6,9 persen dan Biboki Anleu 5,2 persen. Berdasarkan SK Bupati Nomor
tp
8 Tahun 2007, telah dibentuk 10 desa baru yaitu 5 di Kecamatan Miomaffo Timur, 2
ht
.g
ps
Demokrasi Kebangsaan 3 998 suara (3,8 persen), PNI Front Marhaen 3 698 suara (3,5
persen), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 3 583 suara (3,4 persen), Partai
.b
Buruh Sosial Demokrat 2 303 (2,2 persen) dan partai-partai kecil lainnya 13 582
ab
suara (12,8 persen)
ak
Komposisi jumlah anggota DPRD II Kabupaten TTU hasil Pemilu 2004
adalah Partai Golkar 13 kursi (43,3 persen), PDI Perjuangan 5 kursi (16,7 persen),
ar
Partai Kebangkitan Bangsa 4 kursi (13,3 persen), Partai Penegak Demokrat Indonesia
ut
2 Kursi (6,7 persen), Partai Persatuan Daerah 2 kursi (6,7 persen) serta PNI Front
h
Marhaenis, PKPI, PPDK, dan PBSB masing-masing 1 kursi (3,3 persen). Partai-partai
ga
yang lain tidak kebagian kursi dewan karena jumlah suara yang diperoleh tidak
en
yang ada di Kabupaten TTU termasuk para guru sebanyak 5 780 orang dengan
tim
perincian sebagai berikut: PNS Pusat/Vertikal 400 orang (6,9 persen), PNS daerah
4 700 orang (81,3 persen), BUMN/BMUD 125 orang (2,2 persen), dan pegawai
://
Pegawai yang berstatus PNS saja, pada tahun 2007 berjumlah 5 100 orang.
Jika penyebarannya berdasarkan tingkat golongan kepegawaian, maka golongan I
sebanyak 125 orang (2,4 persen), golongan II sebanyak 1 943 orang (38,1 persen),
golongan III sebanyak 2 657 (52,1 persen), dan golongan IV sebanyak 375 orang (7,4
persen). Sedangkan jika dilihat dari aspek pendidikan, yang berpendidikan SD 2,5
persen, SLTP 3,2 persen, SLTA 53,9 persen, Akademi 18,0 persen, Perguruan tinggi
strata satu 21,3 persen dan strata dua 1,0 persen.
Dilihat dari struktur jabatan yang ada pada lembaga pemerintahan, pada
tahun 2007 untuk semua jenjang jabatan struktural terdapat 890 lowongan yang terisi
dengan perincian laki-laki 738 orang (82,9 persen), sedangkan perempuan 152 orang
(17,1 persen).
.g
Grafik 2.1
ps
Jumlah Desa/Kelurahan menurut Kecamatan di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Biboki Anleu 9
ak
Biboki Utara 12
ar
Biboki Selatan 19
h ut
Insana Utara 11
Insana 25
ga
Kota Kefa 10
en
Noemuti 15
t
or
Miomafo T imur 45
tim
Miomafo Barat 27
0 10 20 30 40 50
://
tp
Grafik 2.2
Persentase Jumlah Perolehan Suara Anggota DPRD II menurut Kontestan Pemilu
di Kabupaten TTU Tahun 2005
Suara (%)
50 43.95
45
40
35
30 25.66
25
20 15.95
15
10 6.49 4.77 3.18
5
0
Golkar
Perjuangan
lainnya
PKB
PPD
PPDI
Partai-
partai
Parpol
PDI
.g
ps
.b
Grafik 2.3
ab
Persentase Jumlah PNS dan BUMD/BUMN menurut Tingkat Pendidikan
ak
di Kabupaten TTU Tahun 2007
ar
ut Strata 2
SD
h
(S2)
2,55% SLT P
ga
1,00%
3,20%
Sarjana (S1)
en
21,32%
t
or
tim
SLT A
53,93%
://
tp
Akademi
18,01%
ht
.g
Tabel 2.1
ps
Banyaknya Desa/Kelurahan menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Desa Kelurahan Jumlah
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat 25 2 27
ut
2. Miomaffo Timur 42 3 45
h
ga
3. Noemuti 12 4 16
en
4. Kota Kefamenanu - 10 10
t
or
5. Insana 19 6 25
tim
6. Insana Utara 8 3 11
://
7. Biboki Selatan 17 2 19
tp
ht
8. Biboki Utara 10 2 12
9. Biboki Anleu 8 1 9
.g
Tabel 2.2
ps
Banyaknya RT, RW, dan Dusun/Lingkungan Di Kabupaten TTU Tahun 2008
.b
Rukun
ab
Rukun Warga
Kecamatan Tetangga Dusun/Lingkungan
(RW)
ak
(RT)
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat ut 338 148 80
h
2. Miomaffo Timur 335 138 127
ga
3. Noemuti 148 65 37
en
6. Insana Utara 90 26 30
://
tp
.g
Tabel 2.3
ps
Banyaknya Desa/Kelurahan Di Kabupaten TTU menurut Kecamatan
dan Tingkat Perkembangan Desa Tahun 2007
.b
ab
Tingkat perkembangan desa
ak
Kecamatan Jumlah
Swadaya Swakarya Swasembada Lainnya
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Miomaffo Barat
h ut - 23 4 - 27
ga
2. Miomaffo Timur 5 37 3 - 45
en
3. Noemuti 1 8 6 1 16
t
or
4. Kota Kefamenanu - - 10 - 10
tim
5. Insana 2 16 7 - 25
://
6. Insana Utara 8 3 - 11
tp
7. Biboki Selatan 3 13 3 - 19
ht
8. Biboki Utara - 7 5 - 12
9. Biboki Anleu - 8 1 - 9
.g
Tabel 2.4
ps
Banyaknya Kekuatan Wanra, Kamra, dan Linmas Menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
ak
Kecamatan Wanra Kamra Linmas
ar
(1) ut (2) (3) (4)
3. Noemuti - - 160
t
or
5. Insana - - 270
://
9. Biboki Anleu - - 90
Jumlah - - 1 781
Sumber: Badan Kesbang dan Linmas Kab. TTU
.g
Tabel 2.5
ps
Jumlah Pemilih dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2004
.b
ab
Pemilih
ak
Tidak
Yang Jumlah
Kecamatan menggu
ar
mengguna TPS
Terdaftar nakan
ut kan hak
hak
pilih
pilih
h
(1) (2) (3) (4) (5)
ga
.g
Tabel 2.6
ps
Hasil Pemungutan Suara Anggota DPR RI melalui Pemilihan Umum Tahun 2004
menurut Partai Politik Di Kabupaten TTU
.b
ab
Jumlah Perolehan Suara
ak
Kecamatan
Partai PNI Front
PDIP PKB PPDI PPD
ar
Golkar Marhaens
(1) ut(2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Miomaffo Barat 9015 3 695 709 436 15 462
h
ga
....................
.g
Lanjutan Tabel 2.6
ps
.b
Jumlah Perolehan Suara
ab
Kecamatan
PKPI PPDK PBSD Lainnya Jumlah
ak
(1) (8) (9) (10) (11) (12)
ar
1. Miomaffo Barat 251 249 22 306 15 160
2. Miomaffo Timur
ut
h
549 643 15 1 106 20 194
ga
.g
Tabel 2.7
ps
Hasil Pemungutan Suara Anggota DPRD I melalui Pemilihan Umum Tahun 2004
menurut Partai Politik Di Kabupaten TTU
.b
ab
Jumlah Perolehan Suara
ak
Kecamatan
Partai PNI Front
PDIP PKB PPDI PPD
ar
Golkar Marhaens
(1)
ut (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Miomaffo Barat 8 983 3 634 639 366 16 434
h
ga
.g
Lanjutan Tabel 2.7
ps
.b
Jumlah Perolehan Suara
ab
Kecamatan
PKPI PPDK PBSD Lainnya Jumlah
ak
(1) (8) (9) (10) (11) (12)
ar
1. Miomaffo Barat 450 265 43 254 15 084
2. Miomaffo Timur
ut
h
547 546 6 1 054 20 153
ga
.g
Tabel 2.8
ps
Hasil Pemungutan Suara Anggota DPRD II melalui Pemilihan Umum Tahun 2004
menurut Partai Politik Di Kabupaten TTU
.b
ab
Jumlah Perolehan Suara
ak
Kecamatan
Partai PNI Front
PDIP PKB PPDI PPD
ar
Golkar Marhaens
(1)
h ut(2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Miomaffo Barat 8 779 3 681 754 418 18 569
ga
........................
.g
Lanjutan Tabel 2.8
ps
.b
Jumlah Perolehan Suara
Kecamatan
ab
PKPI PPDK PBSD Lainnya Jumlah
ak
(1) (8) (9) (10) (11) (12)
1. Miomaffo Barat 259 418 52 1 298 16 246
ar
2. Miomaffo Timur
ut
h
645 1 036 7 2 039 21 429
.g
Tabel 2.9
ps
Komposisi Jumlah Anggota DPRD II TTU Hasil Pemilihan Umum Tahun 2004
menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU
.b
ab
Partai
Kecamatan PDIP PKB PPDI PPD
ak
Golkar
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Miomaffo Barat ut 2 1 1 - -
h
2. Miomaffo Timur 4 - - 1 -
ga
3. Noemuti 1 1 - - -
en
4. KotaKefamenanu 2 1 1 - -
t
or
5. Insana 2 1 1 - 1
tim
6. Insana Utara - - - - -
://
7. Biboki Selatan 1 - - 1 -
tp
8. Biboki Utara 1 1 1 - 1
ht
9. Biboki Anleu - - - - -
Jumlah 13 5 4 2 2
...................
.g
Lanjutan Tabel 2.9
ps
.b
PNI Front
ab
Kecamatan PKPI PPDK PBSD Jumlah
Marhen
ak
(1) (7) (8) (9) (10) (11)
ar
1. Miomaffo Barat - - - - 4
ut
2. Miomaffo Timur - - - - 5
h
ga
3. Noemuti - - - - 2
en
4. KotaKefamenanu - 1 1 - 6
t
5. Insana
or
1 - - - 6
tim
6. Insana Utara - - - - -
7. Biboki Selatan - - - - 2
://
tp
8. Biboki Utara - - - 1 5
ht
9. Biboki Anleu - - - - -
Jumlah 1 1 1 1 30
.g
Tabel 2.10
ps
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat, dan BUMN/BUMD
menurut Kantor/Dinas/Instansi Di Kabupaten TTU SelamaTahun 2007
.b
ab
Peg. Pegawai sipil Honorer/
BUMN/
ak
Kantor/Dinas/Instansi Sipil pusat Kontrak/ Jumlah
BUMD
daerah dipekerjakan PTT
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5) (6)
1. Sekretariat Daerah 251 - - - 251
h
2. Kecamatan dan Kelurahan* 366 - - 7 373
ga
3. Sekretariat Dewan 25 - - 14 39
4. Kejaksaan Negeri - 28 - - 28
en
5. Pengadilan Negeri - 33 - 5 38
t
or
10. Kantor KB 58 - - 1 59
tp
.g
Lanjutan Tabel 2.10
ps
.b
Peg. Pegawai sipil Honorer/
ab
BUMN/
Kantor/Dinas/Instansi Sipil pusat Kontrak/ Jumlah
BUMD
daerah dipekerjakan PTT
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
29.Badan PemberdayaanMasy.Desa
ut 33 - - 3 36
30. Kantor P2BKP 102 - - 10 112
h
31. Kantor Bapedalda 30 - - 2 32
ga
.g
Tabel 2.11
ps
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD
menurut Golongan dan Kantor/Dinas/Instansi Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Golongan Honorer
BUM
Kantor/Dinas/Instansi Kontrak Jumlah
ak
I II III IV N/ D
/PTT
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
ar
1. Sekretariat Daerahut 12 144 78 17 - - 251
2. Kecamatan dan Kelurahan* 11 140 215 - - 7 373
h
3. Sekretariat Dewan 4 11 6 4 - 14 39
ga
4. Kejaksaan Negeri - 15 12 1 - - 28
en
5. Pengadilan Negeri - 14 18 1 - 5 38
6. Departemen Agama - 68 63 2 - - 133
t
or
7. Pengadilan Agama - 3 14 2 - - 19
8. Badan Pertanahan Nasional 1 4 36 1 - - 42
tim
.g
Lanjutan Tabel 2.11
ps
.b
Golongan Honorer
BUMN/
ab
Kantor/Dinas/Instansi Kontrak/ Jumlah
BUMD
I II III IV PTT
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
ar
29.Badan Pemberdayaan Masy. Desa - 7 18 8 - 3 36
30. Kantor P2BKP
h ut 2 48 51 1 - 10 112
31. Kantor Bapedalda 2 9 16 3 - 2 32
ga
.g
Tabel 2.12
ps
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD menurut
Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Hono
Tingkat Pendidikan
rer/
Jum
Kantor/Dinas/Instansi kon
ak
lah
SD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2 trak/
PTT
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Sekretariat Daerah
h ut 16 24 125 15 68 3 - 251
2. Kecamatan dan Kelurahan* 12 22 183 15 133 1 7 373
ga
3. Sekretariat Dewan 2 5 11 - 7 - 14 39
4. Kejaksaan Negeri 4 6 12 - 6 - - 28
en
5. Pengadilan Negeri 1 - 21 1 10 - 5 38
t
6. Departemen Agama - -
or
2 16 29 85 1 133
7. Pengadilan Agama - - 3 1 12 3 - 19
tim
10. Kantor KB - - 39 3 15 1 1 59
tp
.g
Lanjutan Tabel 2.12
ps
Tingkat Pendidikan Hono
.b
rer/
Jum
Kantor/Dinas/Instansi kon
ab
D1- lah
SD SLTP SLTA S1 S2 trak/
D3
PTT
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
ar
29. Badan Pemberdayaan Masy.Desa - 1 15 5 12 - 3 36
30. Kantor P2BKP ut 1 1 55 14 30 1 10 112
31. Bapedalda 2 - 16 1 11 - 2 32
h
ga
.g
Tabel 2.13
ps
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat, BUMN/BUMD yang Menduduki
Jabatan Struktural Menurut Jenis Kelamin Tahun 2007
.b
ab
Eselon Eselon Eselon
Jumlah
Kantor/Dinas/Instansi V & IV III II
ak
L P L P L P L P
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Sekretariat Daerah ut 38 8 13 1 4 - 55 9
3. Sekretariat Dewan 3 2 2 1 1 - 6 3
en
4. Kejaksaan Negeri 14 1 1 - - - 15 1
5. Pengadilan Negeri 1 - - - - - 1 -
t
or
6. Depertemen Agama 13 - 1 - - - 14 -
tim
7. Pengadilan Agama - - 1 - - - 1 -
8. Badan Pertanahan Nasional 19 1 1 - - - 20 1
://
10. Kantor KB 4 1 1 - - - 5 1
ht
.g
Lanjutan Tabel 2.13
ps
.b
Eselon Eselon Eselon
Jumlah
Kantor/Dinas/Instansi V & IV III II
ab
L P L P L P L P
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
25. Dinas Nakertransduk 11 - 3 1 1 - 15 1
ar
26. Dinas Pertambangan & Energi
ut 8 4 4 1 1 - 13 5
27. Bappeda 6 3 6 - 1 - 13 3
h
ga
31. Bapedalda 8 3 2 1 1 - 11 4
tim
.g
Tabel 2.14
ps
Pentahapan Keluarga Sejahtera menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga
ab
Kecamatan Pra Sejahtera Sejahtera Sejahtera Sejahtera III
Sejahtera I II III Plus
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 5 851 1 880 131 4 -
.g
Tabel 2.15
ps
Banyaknya Penduduk Yang Telah Memiliki Kartu Tanda Penduduk dan Akte Kelahiran
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan KTP Akte Kelahiran
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Januari ut 1 384 183
DAN
BAB III .b
ps
PENDUDUK .g
TENAGA KERJA
o.
id
id
o.
Penduduk dan Tenaga Kerja
.g
ps
PENDUDUK
.b
DAN TENAGA KERJA
ab
ak
A. PENDUDUK
ar
Tema kependudukan selalu muncul menjadi suatu permasalahan yang
ut
menarik dan hangat diperdebatkan karena mempunyai kaitan erat dengan
h
kesejahteraan hidup manusia. Perkembangan penduduk yang pesat tanpa diimbangi
ga
dengan persediaan sumber daya alam dan sumber dana yang memadai, maka hanya
en
penduduk jauh lebih lamban dari percepatan pertambahan sumber daya alam dan
or
sumber dana yang ada, maka penduduk yang banyak dengan kualitas yang memadai
tim
akan menjadi modal pembangunan yang sangat berharga. Berdasarkan hal tersebut
pemerintah dalam berbagai format perencanaan selalu menempatkan masalah
://
dan kuantitasnya merupakan pelaku sentral sekaligus sebagai obyek yang menikmati
ht
.g
ps
713 jiwa pada tahun 2000 dengan pertumbuhan rata-rata per tahun 1,7 persen.
Tingkat pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dari tingkat pertumbuhan penduduk
.b
periode 1980-1990 sebesar 1,97 persen, tetapi sedikit lebih tinggi dari periode 1971-
ab
1980 yaitu sebesar 1,6 persen (Tabel 3.1.4).
ak
Khusus untuk pertambahan penduduk alamiah, dimana angka kelahiran kasar
(CBR) pada tahun 2007 sebesar 18 per 1000 penduduk tidak berbeda dibandingkan
ar
dengan tahun lalu sebesar 18 kelahiran per 1000 penduduk. Untuk tingkat kelahiran
ut
bayi di Kabupaten TTU, Kecamatan Insana Utara merupakan kecamatan dengan
h
tingkat kelahiran bayi tertinggi. Hal ini dapat dilihat dari angka CBR Insana Utara
ga
yang menunjukkan angka 27 (artinya dari 1.000 penduduk di kecamatan Insana Utara
en
Pada Tabel 3.4.4 dapat dilihat bahwa angka kematian kasar (CDR) di
ht
Kabupaten TTU sebesar 5 (artinya dari 1000 penduduk di Kabupaten TTU terdapat 5
kematian). Tingkat kematian paling tinggi di Kabupaten TTU terdapat di Kecamatan
Miomaffo Timur (CDR=2, atau dengan kata lain dari 1000 penduduk di Kecamatan
Miomaffo Timur terdapat 2 kematian).
Dari aspek transisi demografi (Bogue-1969), pola perubahan variabel pokok
demografi yang membawa pertambahan penduduk secara alamiah masih bersifat
transisional pada fase mid-transitional dimana tingkat kematian dan kelahiran
mengalami penurunan, namun kematian menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran.
Analisis data kependudukan (Registrasi Penduduk) tahun 2007
memperlihatkan beberapa indikator sebagai berikut :
- Angka sex ratio pada tahun 2007 sebesar 98 menunjukkan bahwa jumlah
penduduk laki-laki sedikit lebih rendah dari penduduk perempuan yakni pada
setiap 98 penduduk laki-laki terdapat 100 orang penduduk perempuan.
- Dilihat dari struktur umur penduduk, maka sebagian besar penduduk TTU
berada pada usia muda dimana konstruksi piramida penduduknya masih
berbentuk ekspansif. Dari 222.824 jiwa pada tahun 2007, sebesar 35,73 persen
merupakan penduduk usia muda (berumur 0 - 14 tahun).
.g
ps
- Angka beban ketergantungan (Dependency Ratio) pada tahun 2007 adalah 66
yang menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif (15-64
.b
tahun) harus menanggung sekitar 66 orang yang belum dan tidak produktif (usia
ab
<15 tahun ≥ 65 tahun).
ak
- Rasio anak perempuan (Child Women Ratio/ CWR) sebesar 225 yang
menunjukkan bahwa setiap 1000 orang perempuan usia reproduksi terdapat 225
ar
anak berusia di bawah lima tahun (balita)
ut
h
ga
B. KETENAGAKERJAAN
en
ke atas; yand terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
or
Proporsi penduduk yang tergolong angkatan kerja dikenal dengan istilah Tingkat
tim
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK biasaya mengikuti pola huruf "U"
terbalik. Angka ini rendah pada umur-umur muda (karena sekolah), kemudian naik
://
sejalan dengan kenaikan umur sampai mencapai puncaknya pada sekitar umur 25-29
tp
tahun dan selanjutnya turun lagi secara perlahan pada umur-umur berikutnya (antara
ht
lain karena pensiun, kesehatan yang tidak memungkinkan dan telah mencapai usia
yang tua sekali). TPAK di suatu wilayah dapat pula diartikan sebagai kesiapan
penduduk di wilayah bersangkutan untuk terjun ke pasar kerja baik sebagai pekerja
maupun pencari kerja. Pada dua tahun terakhir (2005-2006) TPAK Kabupaten TTU
mengalami penurunan yakni dari 83,0 persen pada tahun 2005 menjadi 69,2 persen
di tahun 2006 (Tabel 3.5.1). Fenomena ini sejalan dengan meningkatnya jumlah
penduduk bukan angkatan kerja.
Angka kesempatan kerja merupakan perbandingan antara penduduk yang
bekerja dengan angkatan kerja. Pada tahun 2006 angka kesempatan kerja TTU
tergolong tinggi yakni 94,5 persen, ini berarti mengalami sedikit peningkatan dari
tahun sebelumnya yaitu 94,2 persen. Ini berarti angka pengangguran terbuka pada
tahun 2006 sebesar 5,5 persen atau lebih tinggi dari hasil Sensus Penduduk 2000
sebesar 1,0 persen. Kendatipun tingkat penggangguran terbuka relatif kecil, namun
bila dibandingkan dengan tingkat pendapatan per kapita penduduk yang masih rendah
dapat diduga bahwa sebenarnya angka setengah pengangguran dan pengangguran
terselubung di Kabupaten TTU terutama pada sektor pertanian di pedesaan masih
cukup tinggi.
.g
ps
Komposisi penduduk yang bekerja pada tahun 2006 sebagaimana terlihat
.b
dalam Tabel 3.5.6 bahwa sebagian besar yakni 74,7 persen dari penduduk yang
ab
bekerja, mempunyai lapangan pekerjaan utama di sektor pertanian. Selebihnya
ak
masing-masing 11,3 persen bekerja pada sektor sekunder (pertambangan &
penggalian 0,1 persen; industri 7,9 persen; listrik, gas, air minum 0,2 persen;
ar
konstruksi 3,1 persen dan 14,0 persen bekerja pada sektor tersier (perdagangan 2,5
ut
persen; transportasi dan komunikasi 3,4 persen; keuangan 0,2 persen; jasa-jasa 7,9
h
persen). Bila dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk tahun 1990 dan 2000
ga
dimana penduduk yang bekerja di sektor pertanian masing-masing 80,8 persen dan
en
83,1 persen, maka selama lebih dari dua dekade terakhir ini hampir tidak terjadi
transformasi tenaga kerja dari sektor primer ke sektor-sektor ekonomi modern secara
t
or
kaitannya dengan tingkat pendidikan pekerja. Data hasil Sensus Penduduk 2000
memperlihatkan bahwa sekitar 82,6 persen (91 303 jiwa) penduduk yang bekerja
://
berpendidikan paling tinggi hanya tamat Sekolah Dasar (SD) dan belum/tidak tamat
tp
untuk mengadopsi perkembangan teknologi produksi yang lebih baik maupun pikiran
kreatif untuk menyeleksi aktivitas ekonomi yang lebih menguntungkan menjadi
relatif terbatas.
Untuk mengetahui tingkat kemandirian dan kesejahteraan pekerja dapat
diamati antara lain dari status pekerjaannya. Dari jumlah pekerja pada tahun 2006,
memperlihatkan bahwa persentase terbesar 36,5 persen (37 252 jiwa) diantaranya
adalah pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar; sementara sisanya masing-masing
bekerja dibantu dengan buruh tidak dibayar/pekerja keluarga 34,4 persen, berusaha
sendiri dan dibantu buruh dibayar 14,9 persen, buruh/karyawan 11,7 persen dan
pekerja bebas hanya 2,5 persen (Tabel 3.5.11).
Penyebaran penduduk yang bekerja menurut jumlah jam kerja selama
seminggu memperlihatkan adanya kemungkinan bahwa sebagian besar pekerja kita
belum bekerja dengan waktu maksimal untuk meningkatkan produktifitas. Dari tabel
3.5.12 terlihat bahwa dari total penduduk yang bekerja selama seminggu yang lalu
pada tahun 2006, sekitar 56,9 persen diantaranya bekerja di bawah jam kerja normal
yakni rata-rata di bawah 6 jam per hari atau di bawah 35 jam per minggu. Penduduk
yang bekerja di atas 7 jam per hari atau lebih dari 44 jam perminggu baru sekitar 16,1
.g
ps
persen, sedangkan sisanya 27,0 persen bekerja rata-rata 6-7 jam per hari atau 35-44
jam perminggu.
.b
ab
ak
Grafik 3.1
Piramida Penduduk Kabupaten TTU Tahun 2007
ar
h ut
Laki-laki Perempuan
ga
en
65+
60-64
t
or
55-59
tim
50-54
45-49
://
40-44
tp
35-39
ht
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
05-09
0-4
15 10 5 0 5 10 15
(Dalam Ribuan)
.g
ps
Grafik 3.2
Perkembangan Penduduk Kabupaten TTU Tahun 2000-2007
.b
ab
Laki-laki Perempuan
ak
(Dalam Ribuan)
115
ar
110
1 1 0 ,2 3 5
ut
1 0 9 ,1 6 6
105
1 0 7 ,2 0 6
1 0 5 ,6 3 3
h
1 0 3 ,1 3 5
100
1 0 0 ,7 5 1
ga
9 8 ,7 1 9
95
9 6 ,5 3 4
1 0 0 ,8 2 0
1 0 2 ,6 3 2
1 0 4 ,3 5 0
1 0 6 ,1 7 6
1 0 7 ,9 5 0
1 0 9 ,7 9 2
1 1 2 ,5 8 9
9 7 ,6 5 8
en
90
85
t
or
Grafik 3.3
tp
Sekolah
18,76%
M engurus
Ruta &
lainnya
12,00%
c
Bekerja
65,43%
M encari
pekerjaan
3,82%
.g
ps
Grafik 3.4
Persentase Penduduk 15 Tahun Ke atas yang Bekerja menurut
.b
Lapangan Usaha di Kabupaten TTU Tahun 2006
ab
ak
Primer
ar
ut 74,68%
h
ga
ten
or
Sekunder
Tersier
11,33%
tim
13,99%
://
Grafik 3.5
ht
Status Pekerjaan
III.1
t
or
PENDUDUK
tim
://
tp
ht
.g
Tabel 3.1.1
ps
Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk,
dan Kepadatan Rumah Tangga menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Luas Kepadatan Kepadatan
Jumlah
ak
Kecamatan rumah wilayah rumah penduduk
Penduduk
tangga ( km2 ) tangga per km2
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Miomaffo Barat
ut
h
31 418 8 060 447,30 4 70
ga
.g
Tabel 3.1.2
ps
Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat 15 467 15 951 31 418
ut
2. Miomaffo Timur 19 979 21 041 41 020
h
ga
.g
Tabel 3.1.3
ps
Banyaknya Rumah Tangga dan Penduduk menurut Status Kewarganegaraan
Per Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Rumah Tangga Penduduk
Kecamatan
ak
WNA WNI Jumlah WNI WNA Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut - 8 060 8 060 31 418 - 31 418
h
2. Miomaffo Timur - 10 874 10 874 41 020 - 41 020
ga
.g
Tabel 3.1.4
ps
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Peduduk menurut Kecamatan Hasil Sensus
Penduduk 2000 Di Kabupaten TTU Tahun 1971-2000
.b
ab
Pertumbuhan penduduk
Penduduk (jiwa)
(%)
ak
Kecamatan
1971/ 1980/ 1990/
1971* 1980* 1990 2000
1980 1990 2000
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah 116 364 134 092 163 036 193 731 1,59 1,97 1,74
Keterangan: *Masih digabung dengan kecamatan induk
Sumber: Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990 dan 2000, BPS TTU
.g
Tabel 3.1.5
ps
Banyaknya Penduduk menurut Status Kewarganegaraan per Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
WNA
Kecamatan WNI Jumlah
ak
Cina Lainnya Jumlah
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Miomaffo Barat
hut 31 418 - - - 31 418
.g
Tabel 3.1.6
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
Laki- Perem
ab
Kelompok umur Jumlah
laki puan
(1) (2) (3) (4)
ak
0 - 4 14 045 13 284 27 329
ar
5 - 9 ut 13 861 13 084 26 945
h
10 - 14 12 961 12 395 25 356
ga
.g
Tabel 3.1.7
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Miomaffo Barat Tahun 2007
.b
ab
Laki- Perem
Kelompok umur Jumlah
laki puan
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
0 - 4 1 839 1 780 3 619
5 -
h
9
ut 2 016 1 799 3 815
ga
.g
Tabel 3.1.8
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Miomaffo Timur Tahun 2007
.b
ab
Laki- Perem
Kelompok umur Jumlah
laki puan
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
0 - 4 2 481 2 373 4 854
5 -
h
9
ut 2 535 2 429 4 964
ga
.g
Tabel 3.1.9
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Noemuti Tahun 2007
.b
ab
Laki- Perem
Kelompok umur Jumlah
laki puan
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
0 - 4 859 779 1 638
5 -
h
9
ut 941 819 1 760
ga
70 - 74 76 83 159
75 ke atas 46 44 90
.g
Tabel 3.1.10
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Kota Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Laki- Perem
Kelompok umur Jumlah
laki puan
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
0 - 4 2 351 2 327 4 678
5 -
h
9
ut 2 360 2 219 4 579
ga
.g
Tabel 3.1.11
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Insana Tahun 2007
.b
ab
Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
0 - 4 2 279 2 088 4 367
5 -
h
9
ut 2 067 1 987 4 054
ga
.g
Tabel 3.1.12
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Insana Utara Tahun 2007
.b
ab
Laki- Perem
Kelompok umur Jumlah
laki puan
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
0 - 4 793 701 1 494
5 -
h
9
ut 775 770 1 545
ga
70 - 74 71 47 118
75 ke atas 48 35 83
.g
Tabel 3.1.13
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Biboki Selatan Tahun 2007
.b
ab
Laki- Perem
Kelompok umur Jumlah
laki puan
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
0 - 4 1 473 1 395 2 868
5 -
h
9
ut 1 303 1 205 2 508
ga
75 ke atas 80 83 163
.g
Tabel 3.1.14
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Biboki Utara Tahun 2007
.b
ab
Laki- Perem
Kelompok umur Jumlah
laki puan
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
0 - 4 942 873 1 815
5 -
h
9
ut 907 946 1 853
ga
70 - 74 96 88 184
75 ke atas 95 93 188
.g
Tabel 3.1.15
ps
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Biboki Anleu Tahun 2007
.b
ab
Laki- Perem
Kelompok umur Jumlah
laki puan
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
0 - 4 1 028 968 1 996
5 -
h
9
ut 957 910 1 867
ga
65 - 69 100 75 175
70 - 74 77 62 139
75 ke atas 34 81 115
.g
Tabel 3.1.16
ps
Perkembangan Jumlah Penduduk menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2000-2007
.b
ab
Kecamatan
ak
Tahun
Miomaffo Miomaffo Kota
Noemuti Insana
Barat Timur Kefamenanu
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5) (6)
2000 28 823 36 334 13 281 31 192 32 828
h
2001 29 375 36 808 13 472 33 283 33 413
ga
Kecamatan
Tahun Insana Biboki Biboki Biboki Jumlah
Utara Selatan Utara Anleu
(1) (7) (8) (9) (10) (11)
2000 11 050 17 869 11 350 11 475 194 202
2001 11 311 18 571 11 583 11 723 199 539
2002 11 584 19 488 11 696 12 100 203 383
2003 11 851 19 418 12 751 13 603 207 485
2004 12 082 19 762 12 940 14 137 211 809
2005 12 399 20 001 13 297 14 353 215 156
2006 12 695 20 440 13 689 14 469 218 958
2007 13 104 20 737 13 896 14 839 222 824
Sumber: Hasil Registrasi Penduduk Tahun 2000-2007, BPS TTU
III.2
t
or
TRANSMIGRASI
tim
://
tp
ht
.g
Tabel 3.2.1
ps
Banyaknya Transmigran dari Kabupaten TTU menurut Asal Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2000, 2005, 2006, dan 2007
.b
ab
2000 2005 2006 2007
Kecamatan
ak
KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
ar
1. Miomaffo Barat ut 8 21 - - - - - -
h
2. Miomaffo Timur 3 12 - - - - - -
ga
3. Noemuti - - 50 104 - - - -
t en
4. Kota Kefamenanu 5 17 - - - - - -
or
tim
5. Insana 11 43 - - - - - -
6. Insana Utara - - - - - - - -
://
tp
8. Biboki Utara - - - - - - - -
9. Biboki Anleu - - - - - - - -
.g
Tabel 3.2.2
ps
Banyaknya Transmigran dari Kabupaten TTU menurut Daerah Tujuan Tahun 2007
.b
Daerah tujuan
ab
Kecamatan Kaliman
Irian Jaya Sultra Maluku
ak
tan
KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Miomaffo Barat
h ut - - - - - - - -
ga
2. Miomaffo Timur - - - - - - - -
en
3. Noemuti - - - - - - - -
t
or
4. Kota Kefamenanu - - - - - - - -
tim
5. Insana - - - - - - - -
://
6. Insana Utara - - - - - - - -
tp
7. Biboki Selatan - - - - - - - -
ht
8. Biboki Utara - - - - - - - -
9. Biboki Anleu - - - - - - - -
Jumlah - - - - - - - -
Keterangan: Tidak terjadi perpindahan transmigran dari tahun sebelumnya
Sumber: Dinas Nakertransduk Kabupaten TTU
.g
Tabel 3.2.3
ps
Penduduk menurut Status Migrasi Seumur Hidup dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten TTU Tahun 2000
.b
ab
Laki - laki Perempuan Total
ak
Kecamatan
Non Migran Non Migran Non Migran
Jumlah
Migran Masuk Migran Masuk Migran Masuk
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ut
1 Miomaffo Barat 13 776 366 14 273 310 28 049 676 28 725
h
ga
Jumlah 87 857 8 945 88 993 7 909 176 850 16 863 193 713
Keterangan: */ Termasuk kecamatan baru
Sumber: Sensus Penduduk 2000, BPS TTU
III.3
tim
KELAHIRAN
://
tp
ht
.g
Tabel 3.3.1
ps
Banyaknya Kelahiran Menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2003-2007
.b
ab
Kecamatan 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (3) (4) (5) (6) (6)
ar
2. Miomaffo Timur
h ut 1 083 1 403 658 1 058 1077
ga
.g
Tabel 3.3.2
ps
Persentase Wanita Umur 10 Tahun Ke atas Yang Penah Kawin menurut Jumlah Anak
Yang Dilahirkan Hidup & Sekarang Masih Hidup Di Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
2006 2007
Jumlah anak
ak
Dilahirkan hidup Masih hidup Dilahirkan hidup Masih hidup
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
0 7,06
ut 7,71 5,81 6,67
h
1 13,00 14,48 15,03 15,61
ga
.g
Tabel 3.3.3
ps
Banyaknya Balita menurut Penolong Kelahiran Pertama Di Kabupaten TTU
Tahun 2007
.b
ab
Balita yang ditolong
ak
Penolong Kelahiran Pertama
Laki- Perem Persentase
Jumlah
laki puan (%)
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5)
.g
Tabel 3.3.4
ps
Angka Kelahiran Kasar (CBR) Di Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
Kecamatan Tahun 2006 Tahun 2007
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Miomaffo Barat 17 19
ut
2. Miomaffo Timur 26 26
h
ga
3. Noemuti 9 7
en
4. Kota Kefamenanu 6 8
t
or
5. Insana 22 24
tim
6. Insana Utara 32 27
://
7. Biboki Selatan 12 8
tp
8. Biboki Utara 22 27
ht
9. Biboki Anleu 16 13
III.4
://
KEMATIAN
tp
ht
.g
Tabel 3.4.1
ps
Tingkat Kematian Bayi (IMR) dan Angka Harapan Hidup Di Kabupaten TTU
dan Provinsi NTT Tahun 1980,1990, 2004, dan 2005
.b
ab
Tahun TTU NTT
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Sensus Penduduk ‘80 (1977) *
ut
h
- Tingkat kematian bayi (IMR) 86 127
ga
.g
ps
.b
Tabel 3.4.2
ab
Jumlah Kematian Penduduk menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2002-2007
ak
Kecamatan 2002 2003 2004 2005 2006 2007
ar
(1)
ut
h
(2) (3) (4) (5) (6) (7)
4. KotaKefamenanu 59 99 82 167 32 76
tim
6. Insana Utara 45 68 62 48 33 58
ht
9. Biboki Anleu 73 75 65 74 19 60
.g
ps
.b
Tabel 3.4.3
ab
Tingkat Kematian Kasar (CDR) Dirinci Per Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
ak
ar
Kecamatan 2006 2007
ut
(1) (2) (3)
h
ga
1. Miomaffo Barat 1 1
en
2. Miomaffo Timur 3 2
t
or
3. Noemuti 2 1
tim
4. Kota kefamenanu 1 1
://
5. Insana 4 1
tp
6. Insana Utara 3 1
ht
7. Biboki Selatan 2 1
8. Biboki Utara 2 1
9. Biboki Anleu 1 1
Jumlah 2 5
Sumber: Dihitung dari Registrasi Penduduk 2006-2007, BPS TTU
III.5
tp
ANGKATAN KERJA
ht
.g
Tabel 3.5.1
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke atas menurut Kegiatan Seminggu yang Lalu
Di Kabupaten TTU Tahun 2006
.b
ab
Kegiatan seminggu yang lalu 2006
(1) (2)
ak
A. Angkatan kerja 108 108
ar
1. Bekerja
h ut 102 142
ga
1. Sekolah 29 282
tim
3. Lainnya 4 169
ht
.g
Tabel 3.5.2
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas menurut Kegiatan Seminggu Yang Lalu
dan Jenis Kelamin di Kabupaten TTU Tahun 2006
.b
ab
Laki- Perem
Kegiatan Seminggu Yang lalu Jumlah
Laki puan
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
A. Angkatan Kerja 60 790 47 318 108 108
1. Bekerja
h ut 58 151 43 991 102 142
ga
.g
ps
Tabel 3.5.3
Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas menurut Kegiatan Yang Dilakukan
.b
Seminggu Yang Lalu Di Kabupaten TTU Tahun 2000
ab
ak
Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja
Kecamatan Jumlah
ar
Cari Seko Lain
Bekerja Jumlah Jumlah
ut Kerja Lah nya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
h
ga
Jumlah 110 457 1 165 111 622 6 864 5 538 12 402 124 026
.g
Tabel 3.5.4
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Termasuk Angkatan Kerja menurut Kelompok
Umur Tahun 1990 dan 2000
.b
ab
1990 2000
Kelompok umur
ak
Mencari Mencari
Bekerja Bekerja
pekerjaan pekerjaan
ar
(1) (2) (3) (4) (5)
10 -
h
19
ut 8 563 66 11 935 410
ga
30 - 34 9 553 12 13 970 62
tim
35 - 39 7 468 - 13 030 18
://
40 - 44 6 666 - 10 991 6
tp
45 - 49 6 374 - 8 249 2
ht
50 - 54 5 225 - 7 072 3
55 - 59 3 748 - 5 888 2
60 - 64 2 685 11 5 185 -
.g
Tabel 3.5.5
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Termasuk Angkatan Kerja menurut
Tingkat Pendidikan Di Kabupaten TTU Tahun 2000
.b
ab
Bekerja Mencari pekerjaan
ak
Pendidikan tertinggi yang
Jumlah
ditamatkan Laki - Perem Laki - Perem
ar
ut laki puan laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
h
1. Belum/tidak tamat SD 16 019 17 617 76 25 33 737
ga
.g
Tabel 3.5.6
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Kelompok Lapangan Usaha
Utama dan Jenis Kelamin Di Kabupaten TTU Tahun 2006
.b
ab
2006
Kelompok Lapangan Usaha Utama
ak
L P Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Primer (pertanian) ut 42 773 33 510 76 283 74,68
h
ga
2. Sekunder (pertambangan,
en
.g
Tabel 3.5.7
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Ekonomi Utama
di Kabupaten TTU Tahun 2006
.b
ab
Sektor Ekonomi Jumlah Persentase
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Pertanian 76 283 74,68
h ut
2. Pertambangan & Penggalian 85 0,08
ga
.g
Tabel 3.5.8
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Usaha
Di Kabupaten TTU Tahun 2000
.b
ab
Perda
Perta Indus Jasa- Angku Lain
Kecamatan gan Jumlah
ak
nian tri jasa tan nya**
gan
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Miomaffo Barat
h ut 10 787 16 110 492 39 1 164 17 613
ga
.g
Tabel 3.5.9
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Jenis Pekerjaan Utama
Dan Jenis Kelamin di Kabupaten TTU Tahun 2006
.b
ab
Jenis Pekerjaan Utama Laki - laki Perempuan Jumlah
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Tenaga Profesional 2 726 1 449 4 175
h ut
2. Tenaga Kepemimpinan 257 87 344
ga
9. Lainnya 87 - 87
ht
.g
Tabel 3.5.10
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu menurut
Status Pekerjaan Di Kabupaten TTU Tahun 2000
.b
ab
Status Pekerjaan **
ak
Kecamatan Jumlah
1 2 3 4 5 TT
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
.g
Tabel 3.5.11
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
dan Jenis Kelamin di Kabupaten TTU Tahun 2006
.b
ab
Persen
Laki- Perem
Jenis Pekerjaan Utama Jumlah tase
ak
Laki puan
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Berusaha Sendiri
ut 7 666 5 867 13 533 13,25
h
35 125 34,39
ga
.g
Tabel 3.5.12
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu
menurut Jumlah Jam Kerja di Kabupaten TTU Tahun 2006
.b
ab
Persentase
Jumlah Jam Kerja Laki – laki Perempuan Jumlah
ak
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
0* ut 3 742 12 853 16 595 16,25
h
1-9 765 850 1 615 1,58
ga
en
.g
Tabel 3.5.13
ps
Banyaknya Pencari Kerja menurut Tingkat Pendidikan dan Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Tingkat Pendidikan Pencari Kerja
ak
Kecamatan Akademi/
SD SLTP SLTA Jumlah
PT
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Miomaffo Barat
h ut - 1 26 91 118
3. Noemuti 1 - 21 24 46
en
6. Insana utara - - 14 16 30
://
7. Binboki Selatan - 1 17 26 44
tp
ht
8. Biboki Utara - - 17 32 49
9. Biboki Anleu - - 7 14 21
.g
Tabel 3.5.14
ps
Perbandingan Rata-Rata Upah/ Gaji Bersih Pekerja/karyawan dengan Kebutuhan Hidup
Minimum (KHM) dan Upah Minimum Propinsi (UMP) Selama Sebulan
.b
Di Kabupaten TTU dan NTT Tahun 2005-2007
ab
(Rupiah)
ak
Wilayah 2005 2006 2007
ar
(1) ut (2) (3) (4)
h
TTU
ga
bersih sebulan i i i
t
b. Kebutuhan Hidup
or
Minimum (KHM) i i i
tim
c. Upah Minimum
Provinsi (UMP) 550 000 600 000 650 000
://
tp
ht
.g
ps
SOSIAL
.b
ab
ak
A. PENDIDIKAN
ar
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak terlepas dari kemajuan dunia
pendidikan yang pada gilirannya membawa dampak positif bagi masa depan bangsa.
ut
Demikian pentingnya peran pendidikan, maka tidaklah mengherankan apabila
h
ga
Dari Tabel 4.1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2007, jumlah Taman
tim
Kanak-Kanak 23 unit, Sekolah Dasar 240 unit, SLTP 55 unit, SLTA umum 12 unit,
dan kejuruan 5 unit. Jumlah murid TK sebanyak 855 murid, SD sebanyak 37.551
://
murid, SLTP sebanyak 12.351 murid, dan untuk jumlah murid SLTA dan SMK
tp
Pada tahun 2007, terdapat 2 unit akademi/perguruan tinggi yaitu IPI Malang
dan Universitas Timor (UNIMOR). Jumlah dosen pengajar pada kedua
akademi/perguruan tinggi tersebut sebanyak 90 orang dengan mahasiswa sebanyak
975 orang.
Dilihat dari Tabel 4.1.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk usia
10 tahun ke atas di kabupaten Timor Tengah Utara berstatus pendidikan tidak
bersekolah lagi (66,64 persen) dan yang berstatus pendidikan Perguruan Tinggi
memiliki persentase paling kecil (1,51 persen), sedangkan sisanya adalah penduduk
usia 10 tahun ke atas dengan status pendidikan tidak/belum pernah sekolah, SD,
SLTP, dan SMA dimana masing-masing memiliki persentase 13,09 persen, 10,57
persen, 5,64 persen dan 2,55 persen.
Untuk melihat kemampuan penduduk dalam membaca dan menulis di suatu
daerah dapat dilihat dari angka melek huruf yang ditunjukkan dalam Tabel 4.1.20.
Persentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang buta huruf pada tahun 2007 sebesar
11,28 persen (17.487 jiwa), dimana lebih dari separuhnya adalah kaum perempuan
(60,81 persen). Ini memperlihatkan adanya kemungkinan bahwa pendidikan bagi
.g
ps
perempuan masih dianggap kurang perlu oleh sebagian besar masyarakat di
Kabupaten TTU.
.b
ab
ak
B . K E S E H A T A N
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat
ar
dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata, dan murah. Dengan
ut
tujuan yang demikian, diharapkan seluruh program dan kegiatan di bidang kesehatan
h
diarahkan untuk tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang baik dan pada
ga
tujuan pembangunan bidang kesehatan. Peranan pihak swasta nyata terlihat dimana
tp
dari 11 toko obat/apotik, seluruhnya dikelola swasta. Demikian pula dari 13 Balai
ht
.g
ps
Dari jenis penyakit yang diderita kebanyakan pasien baik yang rawat inap
maupun rawat jalan terlihat bahwa masalah sanitasi lingkungan maupun pola hidup
.b
bersih masih perlu menjadi perhatian semua pihak.
ab
Hampir setengah dari jumlah ibu hamil di kabupaten Timor Tengah Utara
ak
mengalami status gizi Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan Anemia Gizi Besi
(AGB). Kecamatan Insana merupakan kecamatan dengan persentase ibu hamil
ar
dengan status gizi KEK dan AGB terbanyak (18,46 persen), sedangkan persentase ibu
ut
hamil dengan satus gizi KEK dan AGB paling kecil terdapat di Kecamatan Biboki
h
Anleu sebesar 1,26 persen (Tabel 4.2.8).
ga
Kabupaten Timor Tengah Utara menderita keluhan kesehatan panas dan batuk
t
masing-masing sebesar 49,81 persen dan 48,22 persen. Sedangkan asma memiliki
or
Jumlah pasangan usia subur (PUS) pada tahun 2007 sebanyak 31.577 pasang,
dimana 57,53 persen diantaranya adalah pasangan peserta KB aktif. Dari metode
://
suntik sebesar 74,09 persen, sedangkan sisanya adalah metode pil 11,62 persen,
ht
Implant 8,93 persen, IUD 3,5 persen, MOW dan MOP masing-masing 1,3 persen, dan
0,2 persen dan yang menggunakan kondom hanya 0,4 persen (Tabel 4.2.12-4.2.13).
C . A G A M A
Sesuai dengan falsafah negara, kehidupan beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan
penghayatannya sehingga dapat tercipta kondisi kehidupan yang rukun dan damai.
Dewasa ini sebagian besar masyarakat kita mempunyai sensitifitas yang tinggi
terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan agama. Karena itu apabila terjadi
pemaksaan kehendak pemeluk agama tertentu terhadap pemeluk agama lainnya maka
akan menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan. Dalam hal ini pemerintah
dituntut untuk memfasilitasi kehidupan beragama bagi masyarakatnya, sehingga
setiap pemeluknya memiliki hak yang sama untuk menunaikan kewajiban-kewajiban
keagamaannya.
Dilihat dari komposisi penduduk, maka dari 222.824 jiwa pada tahun 2007,
sebanyak 93,3 persen diantaranya beragama Katholik, sedangkan selebihnya masing-
.g
ps
masing Kristen Protestan 5,78 persen, Islam 0,89 persen, Hindu/Budha dan lainnya
0,03 persen (Tabel 4.4.2).
.b
Dari ketersediaan sarana peribadatan yang ada pada tahun 2007
ab
memperlihatkan bahwa perbandingan tempat ibadat terhadap jumlah jemaat/pemeluk
ak
agama adalah Katholik 1.066 jiwa (tiap gereja/kapela rata-rata menampung 1.066
umat), Kristen Protestan 243 jiwa, Islam 330 jiwa dan Hindu/Budha 74 jiwa. Rasio
ar
rohaniwan/rohaniwati terhadap jumlah jemaat yang ada untuk masing-masing
ut
pemeluknya adalah Katholik 2.390 (tiap rohaniwan/rohaniwati melayani 2.390 umat),
h
Kristen Protestan 218 dan Islam 22.
ga
en
D. SOSIAL LAINNYA
t
or
infrastruktur sosial seperti pekerja sosial masyarakat (PSM), organisasi sosial, karang
taruna dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam jumlah dan mutu pelayanan
yang memadai sangat menentukan keberhasilan penanganan masalah-masalah sosial
kemasyarakatan. Dari Tabel 4.5.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 terdapat
Pekerja Sosial Masyarakat (PSM/TKS) 815 orang, dan organisasi sosial 60 buah,
sedangkan tokoh wanita dan karang taruna masing-masing sebesar 815 orang dan
163 buah.
Pada tahun 2007, jumlah fakir miskin di Kabupaten TTU sebesar 36 265 KK
(183 432 jiwa), perumahan tidak layak huni 13 040 KK (65 200 jiwa), anak telantar
9 471 jiwa, dan wanita rawan sosial ekonomi sebanyak 2 371 jiwa, lanjut usia
(terlantar) 6 593 jiwa, penyandang cacat 2 173 jiwa dan cacat jiwa 93 orang (Tabel
4.5.2 dan Tabel 4.5.3).
.g
ps
Grafik 4.1
.b
Perkembangan Jumlah Murid Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2005-2007
ab
ak
Jumlah M urid 2005 2006 2007
40000
ar
34.494
30000 ut
37351
12351
h
20000
ga
9.249
35.581
6.470
6247
4.653
4.775
10000
en
793
800
855
0
t
or
TK SD SLTP SLTA
tim
Tk. Pendidikan
://
Grafik 4.2
Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas
Menurut Status Pendidikan Tahun 2007
Tidak/
belum
pernah
SD; 10,57
sekolah;
13,09
SLTP; 5,64
Tidak
Sekolah
lagi; 66,64 SLTA; 2,55
PT/
Akademi;
1,51
.g
ps
Grafik 4.3
Pola Penyakit Dominan Penderita Rawat Jalan
.b
di RSUD Kabupaten TTU Tahun 2007
ab
ak
Jenis penyakit
ar
ut
Lainnya 3638
h
ga
Farigitas 357
en
Bronchitis 259
t
or
Hipertensi 568
://
Malaria 44
tp
ISPA 6657
ht
IV.1
tp
PENDIDIKAN
ht
.g
Tabel 4.1.1
ps
Banyaknya Sekolah, Guru & Murid menurut Tingkat Pendidikan
Di Kabupaten TTU Tahun 2004-2007
.b
ab
Murid/
Tingkat Pendidikan Sekolah Guru/Dosen
Mahasiswa
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Taman Kanak-Kanak (TK)
ut
2004 16 57 657
h
2005 16 58 793
ga
2006 23 35 800
en
2007 23 69 855
2. Sekolah Dasar (SD)
t
or
(SLTP)
2004 32 440 7 693
2005 33 569 9 249
2006 40 419 6 470
2007 55 867 12 351
4. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
Umum
2004 8 373 3 372
2005 9 248 4 336
2006 11 302 3 811
2007 12 345 5 242
.........
.g
Lanjutan Tabel 4.1.1
ps
.b
Murid/
Tingkat Pendidikan Sekolah Guru/Dosen
Mahasiswa
ab
(1) (5) (6) (7)
ak
1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
2004 4 45 1 040
ar
2005 ut 4 125 1 052
2006 4 108 964
h
2007 5 107 1 185
ga
2. Akademi/Diploma
en
2004 1 12 84
t
2005 1 12 82
or
2006 * * *
tim
2007 * * *
3. Perguruan Tinggi/Universitas
://
tp
2004 1 95 955
2005 1 78 893
ht
.g
Tabel 4.1.2
ps
Jumlah Sekolah, Ruang Belajar dan Rombongan Belajar/ Kelas menurut Tingkat Pendidikan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Ruang Rombongan
Tingkat Pendidikan Sekolah
Belajar Belajar/Kelas
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Sekolah Dasar (SD) 240 1 618 1 661
a. SD Negeri
h ut 127 807 828
ga
b. SMU Swasta 2 31 31
a. SMK Negeri 3 21 17
b. SMK Swasta 2 29 24
Sumber: Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten TTU
.g
Tabel 4.1.3
ps
Rata-rata Perbandingan jumlah Sekolah, Guru dan Murid menurut Tingkat Pendidikan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Rasio
Rasio Murid Rasio Murid
ak
Tingkat Pendidikan Guru dan
& Sekolah dan Guru
Sekolah
ar
(1) (2) (3) (4)
ut
1. TK 3,00 37,17 12,39
h
ga
en
6. Akademi/Diploma * * *
7. PT/Universitas * * *
.g
Tabel 4.1.4
ps
Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri dan Swasta
Menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
TK Negeri TK Swasta
Kecamatan
ak
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut - - - 3 10 101
h
2. Miomaffo Timur - - - 2 12 50
ga
3. Noemuti 1 - 33 1 4 34
en
5. Insana - - - 2 3 36
tim
6. Insana Utara - - - 1 1 28
://
tp
7. Biboki Selatan - - - 1 4 30
ht
8. Biboki Utara - - - 1 - 26
9. Biboki Anleu - - - 3 7 92
Jumlah 2 4 61 21 65 794
Sumber: Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten TTU
.g
Tabel 4.1.5
ps
Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta Menurut
Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
SD Negeri SD Swasta
Kecamatan
ak
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut 20 172 2 144 21 215 3 138
h
2. Miomaffo Timur 29 298 3 112 24 313 3 370
ga
.g
Tabel 4.1.6
ps
Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid SLTP Negeri dan Swasta
Menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
SLTP Negeri SLTP Swasta
Kecamatan
ak
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut 5 89 1 139 3 36 391
h
2. Miomaffo Timur 9 102 1 797 1 13 162
ga
.g
Tabel 4.1.7
ps
Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid SLTA Umum Negeri dan Swasta
menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
SLTA Umum Negeri SLTA Umum Swasta
Kecamatan
ak
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut 1 24 439 - - -
h
2. Miomaffo Timur 1 34 372 - - -
ga
3. Noemuti 1 25 215 - - -
en
5. Insana 1 28 473 - - -
tim
6. Insana Utara - - - - - -
://
tp
.g
Tabel 4.1.8
ps
Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid SMK Negeri dan Swasta Menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
SMK Negeri SMK Swasta
Kecamatan
ak
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut 1 15 32 - - -
h
2. Miomaffo Timur - - - - - -
ga
3. Noemuti - - - - - -
en
5. Insana - - - 1 26 169
tim
7. Biboki Selatan - - - - - -
tp
8. Biboki Utara - - - - - -
ht
9. Biboki Anleu - - - - - -
.g
Tabel 4.1.9
ps
Banyaknya Fakultas, Mahasiswa, Dosen dan Lulusan Pada Perguruan Tinggi
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Banyaknya Lulusan Dosen
ak
Universitas
Maha Tidak
Fakultas Jurusan D1 D2 D3 S1 Tetap Jumlah
ar
siswa tetap
(1) (2)
ut (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
h
ga
Universitas
en
Institut
Pastoral
://
Indonesia
tp
Malang di * * * * * * * * * *
Kefamenanu
ht
.g
Tabel 4.1.10
ps
Jumlah Peserta dan Lulusan Ebtanas Tingkat Sekolah Dasar (SD) Negeri Menurut
Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Peserta Lulus Persentase (%)
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat 174 167 95,98
ut
2. Miomaffo Timur 326 302 92,64
h
ga
4. Kota
510 510 100,00
Kefamenanu
t
or
.g
Tabel 4.1.11
ps
Jumlah Peserta dan yang Lulus Ebtanas Tingkat Sekolah Dasar (SD) Swasta
menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Peserta Lulus Persentase
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat ut 454 446 98,24
h
2. Miomaffo Timur 598 508 84,95
ga
.g
Tabel 4.1.12
ps
Jumlah Peserta dan yang Lulus Ebtanas Tingkat SLTP Negeri Menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Peserta Lulus Persentase
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat ut 157 79 50,32
h
2. Miomaffo Timur 234 115 49,15
ga
3. Noemuti 75 58 77,33
en
9. Biboki Anleu - - -
.g
Tabel 4.1.13
ps
Jumlah Peserta dan yang Lulus Ebtanas Tingkat SLTP Swasta Menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Peserta Lulus Persentase
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat ut 132 48 36,36
h
2. Miomaffo Timur 27 16 59,26
ga
6. Insana Utara - - -
://
tp
8. Biboki Utara - - -
.g
Tabel 4.1.14
ps
Jumlah Peserta dan yang Lulus Ebtanas Tingkat SLTA Umum Negeri Menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Peserta Lulus Persentase
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat ut 87 48 55,17
h
2. Miomaffo Timur 99 79 79,80
ga
3. Noemuti - - -
en
6. Insana Utara - - -
://
tp
9. Biboki Anleu - - -
.g
Tabel 4.1.15
ps
Jumlah Peserta dan yang Lulus Ebtanas Tingkat SLTA Umum Swasta Menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Peserta Lulus Persentase
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat ut 87 48 55,17
h
2. Miomaffo Timur 99 79 79,80
ga
3. Noemuti - - -
en
6. Insana Utara - - -
://
tp
9. Biboki Anleu - - -
.g
Tabel 4.1.16
ps
Jumlah Peserta dan Lulusan Ebtanas Tingkat SMK Swasta dan Negeri
menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
SMK Negeri SMK Swasta
Kecamatan
ak
Peserta Lulus % Peserta Lulus %
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Miomaffo Barat
h ut - - - - - -
2. Miomaffo Timur - - - - - -
ga
3. Noemuti - - - - - -
en
7. Biboki Selatan - - - - - -
://
tp
8. Biboki Utara - - - - - -
ht
9. Biboki Anleu - - - - - -
.g
Tabel 4.1.17
ps
Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas menurut Status Pendidikan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
2007
ak
Tingkat pendidikan
Laki- Perem
Jumlah
ar
laki puan
(1) ut (2) (3) (4)
h
1. Tidak/belum pernah sekolah 11,95 14,2 13,09
ga
.g
Tabel 4.1.18
ps
Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Di Kabupaten TTU Tahun 2000
.b
ab
Tidak/
belum
ak
Kecamatan SD SLTP SLTA D I/II D III PT TT
tamat
SD
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
ut
1. Miomaffo Barat 13 143 10 001 1 125 1 041 38 40 40 -
h
ga
.g
Tabel 4.1.19
ps
Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten TTU Tahun 2000
.b
ab
Tingkat Pendidikan Laki - Laki Perempuan Jumlah
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Tidak/belum tamat SDut 38 037 38 704 76 741
h
2. Tamat SD 32 727 35 741 68 468
ga
en
8. TT 4 3 7
.g
Tabel 4.1.20
ps
Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas yang Dapat Membaca dan Menulis Menurut Jenis
Kelamin di Kabupaten TTU Tahun 2005-2007
.b
ab
U r a i a n 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
Laki-Laki
h ut 80 173 80 103 76 678
ga
- Tidak dapat membaca dan menulis huruf Latin 13 231 11 489 6 853
tim
- Tidak dapat membaca dan menulis huruf Latin 15 428 15 650 10 634
IV.2
tp
KESEHATAN
ht
o.
.g
Tabel 4.2.1
ps
Banyaknya Sarana Kesehatan dan Kapasitas Tempat Tidur Menurut Status
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Sarana kesehatan Pemerintah Swasta Jumlah
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
I. Sarana Kesehatan ut
1. Rumah Sakit Umum 1 - 1
h
ga
3. Puskesmas Pembantu 52 - 52
t
or
4. Puskesmas Perawatan 5 - 5
tim
5. P o l i n d e s 126 - 126
://
6. Toko Obat/Apotik - 11 11
tp
7. Balai Pengobatan/BKIA 2 11 13
ht
3. Puskesmas Pembantu 36 - 36
4. Puskesmas Perawatan - - -
5. P o l i n d e s - - -
6. Toko Obat/Apotik - - -
7. Balai Pengobatan/BKIA - - -
.g
Tabel 4.2.2
ps
Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan dan Jenisnya
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Puskes Puskes Puskes
Balai Puskes Pos Toko
mas mas non mas
ak
Kecamatan pengo mas yan obat/
Pera perawa Pemban
batan keliling du Apotik
ar
watan tan tu
(1)
h ut (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Miomaffo Barat 1 2 9 1 3 76 -
ga
2. Miomaffo Timur - 2 11 1 2 58 -
en
3. Noemuti - 2 5 4 2 44 -
t
or
4. Kota Kefamenanu - 1 2 4 1 43 11
tim
5. Insana - 2 9 3 2 72 -
://
tp
6. Insana Utara 1 - 3 - 1 22 -
ht
7. Biboki Selatan 1 1 4 - 2 76 -
8. Biboki Utara 1 - 5 - 1 35 -
9. Biboki Anleu 1 - 4 - 1 29 -
Jumlah 5 10 52 13 15 455 11
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten TTU 2007
o.
.g
Tabel 4.2.3
ps
Banyaknya Tenaga Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan dan Jenisnya
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Mio. Mio. Ins. Bib. Bib. Bib.
Noe Kota Insa Jum
Uraian Ba Tim Uta Sela Uta An
muti Kefa na lah
ak
rat ur ra tan ra leu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
ar
1. Dokter Umum 3 ut2 3 10 1 2 2 1 1 25
2. Dokter Gigi 1 2 1 2 - - - - - 6
h
3. Dokter Spesialis
ga
- Sp. Anak - - - - - - - - - -
en
- Sp. OG
- - - - - - - - - -
(Kebidanan)
t
- Sp. Penyakit
or
- - - - - - - - - -
dalam
tim
- Sp. Bedah - - - - - - - - - -
4. Perawat & Mantri 26 21 17 109 23 11 19 18 16 260
://
5. Bidan
tp
- PNS 21 20 23 51 22 4 12 4 3 160
ht
- PTT 4 1 4 2 9 3 6 6 3 38
- Honor - - - 1 - - - - - 1
6. Paramedis Non
19 16 12 74 18 8 13 13 6 179
perawat
7. Paramedis
5 6 3 6 4 3 4 2 1 34
Lainnya
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten TTU 2007
.g
Tabel 4.2.4
ps
Jumlah Penderita Rawat Inap Pada RSUD Kefamenanu untuk Semua Kelompok Umur
Menurut Jenis Penyakit Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Penderita rawat
Jenis Penyakit Persentase
inap
ak
(1) (2) (3)
1. Malaria - -
2. Diare (Castro Entritis)
ar 287 17,66
ut
3. Tanda Gejala dan Keadaan Tak Jelas - -
h
ga
4. Luka Bakar - -
5. Gegar Otak - -
en
o.
.g
Tabel 4.2.5
ps
Jumlah Penderita Rawat Jalan pada RSU Kefamenanu untuk Semua Kelompok Umur
Menurut Jenis Penyakit Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Jumlah
Jenis Penyakit Persentase
kunjungan
ak
(1) (2) (3)
1. Malaria 44 0,37
ar
2. Infeksi Saluran Pernapasan Akut
ut 6 657 56,71
3. Tanda gejala tak jelas lainnya - -
h
4. Luka bakar - -
ga
lainnya
6. Tuber colusis (tbc) 42 0,36
t
or
9. Castritis 87 0,74
://
10. Diacastocutistis - -
tp
.g
Tabel 4.2.6
ps
Pola Penyakit dan Penderita Rawat Jalan Serta Rawat Inap di Semua Puskesmas
Di Kabupaten TTU untuk Semua Golongan Umur Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Kunjungan Jumlah Kunjungan
Jenis Penyakit
Rawat Jalan Rawat Inap
ak
(1) (2) (3)
ar
1. I S P A ut 45 364 -
2. Malaria 14 697 -
h
ga
5. D i a r e 5 835 -
tim
6. B r o n c h i t i s 2 453 -
://
9. S c a b i e s 1 933 -
o.
.g
Tabel 4.2.7
ps
Jumlah Balita dan Status Gizi Balita Menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Status Gizi** (KEP)
Jumlah balita
Kecamatan
ak
balita yg ditim Ku Se
Baik Buruk Jumlah
bang* rang dang
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ut
1. Miomaffo Barat 3 512 3 087 1 819 827 - 202 2 848
h
ga
Keterangan: *) Jumlah Balita yang ditimbang adalah kumulatif jumlah balita yang
ditimbang selama 12 bulan
**) Status gizi merupakan status gizi balita kumulatif selama 12 bulan
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten TTU 2007
.g
Tabel 4.2.8
ps
Status Gizi Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) dan Anemia Gizi Besi (AGB)
Menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Ibu BUMIL KEK BUMIL AGB
Kecamatan
ak
Hamil
Jumlah % Jumlah %
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
o.
.g
Tabel 4.2.9
ps
Banyaknya Anak Balita menurut Penolong Kelahiran Terakhir
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Persentase
Penolong kelahiran terakhir Jumlah
(%)
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Dokter ut 1 172 4,38
h
ga
.g
Tabel 4.2.10
ps
Banyaknya Anak Usia 2 - 4 Tahun menurut Lamanya Disusui
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Persentase
Lamanya disusui (bulan) Jumlah
(%)
ak
(1) (2) (3)
ar
Tidak disusui
ut 154 0,95
h
≤5 77 0,47
ga
en
24 + 5 775 35,59
o.
.g
Tabel 4.2.11
ps
Banyaknya Penduduk menurut Keluhan Kesehatan Utama yang Dialami
Selama Sebulan yang Lalu Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Persentase*
Keluhan Kesehatan Jumlah
(%)
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Panas 48 395 48,22
h ut
2. Sakit kepala/pusing-pusing 26 024 25,93
.g
Tabel 4.2.12
ps
Banyaknya Akseptor KB Aktif menurut Kecamatan dan Metode Kontrasepsi
yang Digunakan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
M M O
Kon
Kecamatan IUD Pil O O Suntik Impl B Jumlah
ak
dom
W P V
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
o.
.g
Tabel 4.2.13
ps
Banyaknya Klinik KB, Peserta KB Aktif, Pasangan Usia Subur (PUS) dan Persentase CU
Terhadap PUS Menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Klinik Peserta KB Persentase CU
Kecamatan PUS Riil
ak
KB aktif thd PUS Riil
ar
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Miomaffo Barat
ut
h
3 2 679 4 311 6 214
ga
IV.3
ht
KRIMINAL
o.
.g
Tabel 4.3.1
ps
Jumlah Perkara dan Terdakwa Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan
dan Sisa Perkara Per Bulan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Yang
Sisa bulan Yang
diterima Sisa bulan ini
ak
lalu diputuskan
Bulan bulan Ini
ar
Per Ter Per Ter Per Ter Per Ter
kara dakwa
ut kara dakwa kara dakwa kara dakwa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
h
Januari 44 55 13 15 6 7 48 63
ga
Pebruari 48 63 12 13 14 16 34 47
t en
Maret 34 47 12 18 11 12 35 53
or
tim
April 35 53 14 18 9 14 26 39
Mei 26 39 17 22 17 22 26 39
://
tp
Juni 26 39 12 12 26 26 12 25
ht
Juli 12 25 19 24 24 24 12 25
Agustus 12 25 15 25 10 10 17 40
September 17 40 16 12 20 20 13 42
Oktober 13 42 12 15 19 19 6 38
Nopember 6 38 21 22 24 24 -4 29
Desember -4 29 18 19 30 30 -24 10
Sumber: Pengadilan Negeri Kabupaten TTU
o.
.g
Tabel 4.3.2
ps
Banyaknya Terdakwa/Tertuduh yang Diselesaikan Lembaga Pengadilan Negeri menurut
Jenis Pidana/Hukuman yang Diputuskan Per Bulan Tahun 2007
.b
ab
Jenis Pidana / Hukuman
Bulan
ak
Seumur Lain
Mati Penjara Kurungan Bersyarat Denda
hidup nya
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Januari
h
-
ut - 7 - 1 - -
ga
Pebruari - - 14 - - - -
en
Maret - - 11 - - 1 -
t
or
April - - 14 - - - -
tim
Mei - - 17 - - - -
://
Juni - - 12 1 - - -
tp
Juli - - 4 1 - - -
ht
Agustus - - 9 - - 1 -
September - - 20 9 - 9 -
Oktober - - 18 - - - -
Nopember - - 29 - - - 2
Desember - - 30 4 - 1 3
Jumlah - - 185 15 1 12 5
Sumber: Pengadilan Negeri Kabupaten TTU 2007
o.
.g
Tabel 4.3.3
ps
Jumlah Tambahan Narapidana Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Dewasa Remaja Anak-anak Jumlah
Bulan
ak
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
ar
Januari 34 ut - 3 - 1 - 38 -
h
Pebruari 13 - 3 - - - 16 -
ga
Maret - 13 - - - 1 - 14
en
April 14 - - - - - 14 -
t
or
Mei 13 - - - 1 - 14 -
tim
Juni 9 1 - - - 2 9 3
://
tp
Juli 13 - - - - - 13 -
ht
Agustus 5 - 1 - - - 6 -
September 9 - 2 - 1 - 12 -
Oktober 12 - 2 - - - 14 -
Nopember 26 - 1 - - - 27 -
Desember 19 - 3 - - - 22 -
o.
.g
Tabel 4.3.4
ps
Jumlah Tambahan Narapidana Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Tiap Bulan
menurut Lamanya Hukuman Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
<1 1-5 >5 Seumur Pidana
B u l a n Jumlah
ak
tahun tahun tahun hidup kurungan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
Januari ut 28 9 1 - - 38
h
Pebruari 12 4 - - - 16
ga
Maret 9 4 1 - - 14
en
April 7 7 - - - 14
t
or
Mei 9 5 - - - 14
tim
Juni 10 2 1 - - 13
://
tp
Juli 4 8 - - - 12
ht
Agustus 4 2 - - - 6
September 8 4 - - - 12
Oktober 12 2 - - - 14
Nopember 16 11 - - - 27
Desember 14 8 - - - 22
o.
.g
Tabel 4.3.5
ps
Jumlah Tambahan Narapidana Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri menurut Jenis
Kejahatan/Pelanggaran dan Jenis Kelamin Tahun 2007
.b
ab
Laki- Perem Persen
Jenis kejahatan / pelanggaran Jumlah
laki puan tase
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Politik - - - -
h ut
2. Terhadap kepala negara - - - -
3. Terhadap ketertiban umum 36 1 37 14,92
ga
4. Pembakaran - - - -
en
5. Penyuapan - - - -
6. Mata uang - - - -
t
or
7. Memalsu materai/surat - - - -
tim
8. Kesusilaan 10 - 10 4,03
9. Perjudian 31 - 31 12,5
://
o.
.g
Tabel 4.3.6
ps
Jumlah Tambahan Narapidana Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri menurut Jenis
Kejahatan/Pelanggaran dan Jenis Kelamin Tahun 2007
.b
ab
Narapidana Tahanan
Jenis Kejahatan / Pelanggaran
ak
L P L P
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Politik ut - - - -
2. Terhadap kepala negara - - - -
h
3. Terhadap ketertiban umum 36 1 - -
ga
4. Pembakaran - - - -
5. Penyuapan - - - -
en
7. Memalsu materai/surat - - - -
or
8. Kesusilaan 6 - 4 -
tim
9. Perjudian 31 - - -
10. Penculikan 7 - 2 -
://
11. Pembunuhan 2 - 4 1
tp
12. Penganiayaan 35 - 9 -
ht
13. Pencurian 55 1 11 -
14. Perampokan - - - -
15. Memeras/mengancam - - - -
16. Penggelapan 3 - 1 -
17. Penipuan 5 - 2 -
18. Merusak barang 1 - - -
19. Dalam jabatan - - - -
20. Penadahan 3 - 1 -
21. Korupsi 1 - - -
22. Pelanggaran ekonomi - - - -
23. Ekonomi - - - -
24. Pelanggaran KUHP - - - -
25. Lainnya 18 - 7 1
Jumlah 203 2 41 2
Sumber: Rumah Tahanan Negara Kabupaten TTU
IV.4
ht
AGAMA
.g
Tabel 4.4.1
ps
Banyaknya Tempat Ibadah menurut Kecamatan dan Golongan Umat Beragama
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Gereja/
Gereja
Kecamatan Kapela Masjid Pura Wihara
ak
Protestan
Katholik *
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 25 8 3 - -
h
2. Miomaffo Timur 48 11 - - -
ga
3. Noemuti 26 6 1 - -
t en
4. Kota Kefamenanu 25 14 - 1 -
or
tim
5. Insana 18 2 1 - -
6. Insana Utara 13 1 1 - -
://
tp
7. Biboki Selatan 14 3 - - -
ht
8. Biboki Utara 14 4 - - -
9. Biboki Anleu 12 4 - - -
Jumlah 195 53 6 1 -
Keterangan: * Termasuk permanen, semi permanen dan darurat
Sumber: Kantor Departemen Agama Kabupaten TTU
o.
.g
Tabel 4.4.2
ps
Jumlah Pemeluk Agama menurut Golongan Agama menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Protes Hindu/
Kecamatan Katholik Islam Jumlah
ak
tan Budha
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 30 009 1 315 91 3 31 418
h
2. Miomaffo Timur 39 583 1 431 6 - 41 020
ga
.g
Tabel 4.4.3
ps
Banyaknya Rohaniwan Katholik menurut Kecamatan dan Statusnya
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Pastor Suster Bruder
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat 4 3 -
ut
2. Miomaffo Timur 4 3 -
h
ga
3. Noemuti 2 14 -
en
4. Kota Kefamenanu 10 17 5
t
or
5. Insana 4 8 -
tim
6. Insana Utara 1 - -
://
7. Biboki Selatan 3 5 -
tp
ht
8. Biboki Utara 2 - -
9. Biboki Anleu 2 - -
Ju mlah 32 50 5
Sumber: Kantor Departemen Agama Kabupaten TTU
o.
.g
Tabel 4.4.4
ps
Banyaknya Rohaniwan Protestan menurut Kecamatan dan Statusnya
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Pendeta Guru Injil
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Miomaffo Barat 1 7
ut
2. Miomaffo Timur 1 11
h
ga
3. Noemuti 2 4
en
4. Kota Kefamenanu 13 5
t
or
5. Insana 1 1
tim
6. Insana Utara 1 1
://
7. Biboki Selatan - 3
tp
ht
8. Biboki Utara 1 3
9. Biboki Anleu 1 3
Jumlah 21 38
Sumber: Kantor Departemen Agama Kabupaten TTU
.g
Tabel 4.4.5
ps
Banyaknya Ulama, Mubaligh, Khatib, Penyuluh Agama dan Guru Ngaji menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Penyuluh
Kecamatan Ulama Khatib Guru ngaji Mubaligh
ak
agama
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 6 22 22 12 6
h
2. Miomaffo Timur - - - - -
ga
3. Noemuti - 3 2 2 -
t en
4. Kota Kefamenanu - - - - -
or
tim
5. Insana - 4 3 2 -
6. Insana Utara - 4 2 2 -
://
tp
7. Biboki Selatan - - - - -
ht
8. Biboki Utara - - - - -
9. Biboki Anleu - - - - -
Jumlah 6 33 29 18 6
Sumber: Kantor Departemen Agama Kabupaten TTU
IV.5
tim
SOSIAL LAINNYA
://
tp
ht
o.
.g
Tabel 4.5.1
ps
Penyebaran Infrastruktur Kesejahteraan Sosial menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU
Tahun 2007/2008
.b
ab
P S M/ Organisasi
Tokoh Karang
Kecamatan TKS sosial
ak
wanita (org) taruna (unit)
(org) (unit)
ar
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Miomaffo Barat
ut
h
135 4 135 27
ga
3. Noemuti 75 3 75 17
t
or
4. Kota Kefamenanu 50 44 50 10
tim
6. Insana Utara 55 - 55 10
tp
7. Biboki Selatan 85 3 85 17
ht
8. Biboki Utara 60 1 60 11
9. Biboki Anleu 45 - 45 9
o.
.g
Tabel 4.5.2
ps
Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak Huni Di Kabupaten TTU
Tahun 2007/2008
.b
ab
Fakir miskin Perumahan tidak layak huni
Kecamatan
ak
KK Jiwa KK Jiwa
(1)
ar
(2) (3) (4) (5)
1. Miomaffo Barat ut
h
5 490 32 226 2 160 10 800
o.
.g
Tabel 4.5.3
ps
Banyaknya Penduduk Lanjut Usia, Penyandang Cacat Jiwa, Anak Telantar dan Wanita
Rawan Sosial Di Kabupaten TTU Tahun 2007/2008
.b
ab
Wanita
Penyan-
Lanjut usia Cacat Anak rawan
ak
Kecamatan dang
(telantar) jiwa terlantar sosial
cacat
ar
ekonomi
(1) ut (2) (3) (4) (5) (6)
o.
.g
Tabel 4.5.4
ps
Banyaknya Masyarakat Terasing, Masyarakat yang Tinggal di Daerah Rawan Bencana,
Korban Bencana Alam dan Korban Tindakan Kekerasan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Yang Korban Anak,
tinggal di bencana wanita &
ak
Masyarakat
daerah alam dan lanjut usia
Kecamatan terasing
rawan musibah korban
ar
(jiwa)
ut bencana lainnya kekerasan
(KK) (KK) (jiwa)
(1) (2) (3) (4) (5)
h
ga
3. Noemuti - - 12 25
tim
4. Kota Kefamenanu - - 12 50
://
5. Insana - - 88 42
tp
6. Insana Utara - - 3 58
ht
8. Biboki Utara - - 2 27
o.
.g
Tabel 4.5.5
ps
Banyaknya Eks Penyandang Penyakit Kronis dan Penyandang Cacat, Eks Narapidana,
Wanita Tuna Susila, Anak Nakal dan Balita Telantar Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Eks
Wanita
penyakit
ak
Eks nara tuna Anak Balita
Kecamatan kronis, Waria
pidana susila nakal terlantar
penyandang
ar
ut cacat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
h
1. Miomaffo Barat 119 20 4 - 7 45
ga
3. Noemuti 58 18 - - 20 309
t
or
5. Insana 243 64 2 - 30 51
://
tp
6. Insana Utara 31 27 - - 30 49
ht
7. Biboki Selatan 80 48 - - 15 49
8. Biboki Utara 51 37 - - 20 17
9. Biboki Anleu 58 39 15 - 5 47
o.
.g
Tabel 4.5.6
ps
Banyaknya Organisasi Sosial menurut Kecamatan dan Jenisnya Di Kabupaten TTU
Tahun 2007
.b
ab
Orsos koordinatif Orsos operasional
Kecamatan
ak
Ordes K3S Ordes Yayasan/LSM
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Miomaffo Barat ut - - 27 3
h
2. Miomaffo Timur - - 43 2
ga
3. Noemuti - - 16 2
en
4. Kota Kefamenanu - 1 10 46
t
or
5. Insana - - 25 3
tim
6. Insana Utara - - 12 1
://
tp
7. Biboki Selatan - - 17 3
ht
8. Biboki Utara - - 12 -
9. Biboki Anleu - - 9 -
Jumlah - 1 171 60
Sumber: Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten TTU
o.
.g
Tabel 4.5.7
ps
Penduduk Timor Tengah Utara Menurut Suku Bangsa/Etnis Tahun 2000
.b
Bib.
ab
Suku Mio. Mio. Kota Bib.
Insana * Utara TTU
Bangsa/Etnis Barat Timur * Kefa Selatan
*
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ar
1. Dawan 28 202 47 960 21 766 41 257 16 706 18 373 174 264
ut
2. Tetun 85 663 1 511 298 250 3 352 6 159
h
ga
.g
ps
PERTANIAN
.b
ab
ak
A. TANAMAN PANGAN
ar
Ketersediaan pangan merupakan hal vital karena menyangkut kehidupan
manusia yang paling asasi. Untuk mempertahankan eksistensinya, manusia berusaha
ut
untuk mencukupi kebutuhan pangan baik secara langsung maupun tidak langsung.
h
ga
Apabila kebutuhan primer tersebut tidak dapat dipenuhi, maka kerawanan pangan
akan berdampak luas ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat yang lebih
en
kompleks.
t
khususnya sub sektor tanaman pangan seperti di Kabupaten TTU, dimana menjadi
tim
Pemda TTU dalam “Panca Program” strategis telah memfokuskan sektor pertanian
tp
khususnya tanaman pangan menjadi salah satu program utama dalam mengkatalisasi
ht
.g
ps
mengalami peningkatan produksi 87,4 persen. Peningkatan produksi padi pada tahun
ini diduga lebih banyak disebabkan oleh faktor alam.
.b
Ketersedian produksi pangan dari komoditi jagung yang menjadi makanan
ab
pokok sebagian besar masyarakat TTU selama tahun 2007 sebanyak 23 655 ton
ak
pipilan kering atau mengalami peningkatan 15,9 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk produksi tanaman kacang-kacangan masing-masing adalah sebgai berikut:
ar
kacang tanah turun 2,7 persen, kacang hijau naik 64,1 persen, dan kacang kedele juga
ut
mengalami penurunan 44,4 persen. Ketersedian produksi untuk makanan berpati
h
selama tahun 2007 yakni ubi kayu meningkat 1,1 persen, dan ubi jalar justru menurun
ga
18,6 persen.
en
memperlihatkan hasil yang cukup beragam yakni untuk beberapa jenis sayur-sayuran
or
seperti bawang merah, bawang putih, kentang, kol, pitsai, kacang merah, kacang
tim
panjang, labu siam mengalami penurunan, sementara pada jenis lainnya terung,
ketimun, wortel, kangkung, cabai, tomat, buncis mengalami sedikit peningkatan
://
produksi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Diduga hal ini lebih
tp
tanam bagi beberapa komoditis dengan kondisi curah hujan yang bersifat fluktuatif
tersebut.
B. PERKEBUNAN RAKYAT
.g
ps
Jambu mente sebagai komoditas unggulan daerah, pada tahun 2007 baru
menghasilkan 1 304,61 ton yang dihasilkan dari areal tanam seluas 12 293 hektar atau
.b
dengan produktivitas rata-rata 10,6 kwintal per hektar. Untuk komoditas perkebunan
ab
yang lain, kapasitas produksinya selama tahun 2007 masing-masing pinang 590,7 ton
ak
(naik 2,1 persen), kapuk 225,6 ton (naik 4,9 persen), dan kopi 101,53 ton (naik 5,5
persen).
ar
h ut
C. KEHUTANAN
ga
adalah 126 235 hektar atau sekitar 47,3 persen dari luas wilayah daratan. Kecamatan
or
yang memiliki hutan terluas adalah Kecamatan Biboki Selatan yaitu 18,1 persen dari
tim
luas hutan di seluruh Kabupaten TTU (Tabel 5.3.1). Sebaliknya Kecamatan Kota
Kefamenanu hanya memiliki hutan seluas 0,5 persen atau terendah dari seluruh
://
kecamatan. Bila diamati menurut fungsi hutan, maka komposisi luasnya sebagai
tp
berikut: hutan produksi terbatas 53,9 persen, hutan lindung 32,5 persen, hutan
ht
produksi yang dapat dikonversi 10,7 persen, hutan cagar alam 1,6 persen dan hutan
produksi tetap 1,2 persen
Primadona hasil hutan berupa kayu cendana, baik produksi maupun
populasinya belakangan ini semakin menurun. Data tahun 2006 produksi kayu
cendana sebesar 33 678 kilogram atau turun 35,4 persen dibandingkan dengan tahun
2004 lalu. Diperkirakan untuk tahun-tahun yang akan datang produksinya akan terus
anjlok mengingat populasinya sangat terbatas dan cenderung punah. Data populasi
cendana hasil inventarisasi tahun 1997 lalu hanya 16 263 pohon atau turun sebanyak
36,3 persen dari keadaan tahun 1996.
Tabel 5.3.5 menunjukkan, hasil hutan lainnya yang cukup menonjol adalah
asam dengan produksi 3 323 ton di tahun 2007 atau naik 27,0 persen dari tahun
sebelumnya. Kemiri isi 44 ton (turun 92,5 persen), kayu jati persegi jenis dolgen
315,5 m3 (turun 71,4 persen).
.g
D. PETERNAKAN
ps
Peternakan merupakan salah satu sektor vital yang mampu menyanggah
.b
kehidupan ekonomi sebagian besar keluarga tani di pedesaan. Paling tidak dengan
ab
memelihara ternak, rumah tangga tani dapat membiayai kebutuhan di luar pangan
ak
seperti menyekolahkan anak, membiayai kesehatan, dan perumahan. Bahkan pada
ar
saat kondisi kritis seperti gagal panen, komoditi ternak justru diandalkan untuk
menopang pengadaan ketersediaan pangan keluarga. jumlah rumah tangga usaha
ut
ternak di Kabupaten TTU pada tahun 2007 tidak mengalami perubahan dari tahun
h
ga
sebelumnya, hanya pada jenis ternak ayam ras petelur mengalami peningkatan
sebesar 25 persen dari tahun sebelumnya.
en
Ternak” di Propinsi NTT, pada tahun 2007 tercatat populasi sapinya sebanyak 86 168
or
ekor atau meningkat 14,2 persen dibanding dengan keadaan tahun sebelumnya (Tabel
tim
5.4.3). Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan populasi ternak andalan ini
menghadapi kendala yang semakin serius karena belakangan ini lalu-lintas mutasi
://
ternak keluar, terutama bibit pejantan menjadi semakin sulit dikendalikan; ditambah
tp
ancaman penyakit bruccelosis yang sampai dengan saat ini terus menjadi momok
ht
.g
E. PERIKANAN
ps
Komoditas perikanan memiliki nilai ekonomis tinggi karena selain menjadi
.b
bahan pangan yang memiliki kandungan protein tinggi, juga mampu memberikan
ab
tingkat kehidupan yang layak bagi keluarga tani nelayan. Dengan semakin
ak
terbatasnya lahan pertanian yang subur belakangan ini, sektor perikanan dengan
ar
program GEMALA (Gerakan Masuk Laut) diharapkan menjadi alternatif lapangan
kerja yang menjanjikan bagi pertambahan angkatan kerja baru.
ut
Produksi ikan di Kabupaten TTU sebagian besar berasal dari perikanan laut.
h
ga
Dari total produksi 437,71 ton pada tahun 2007, sebanyak 54,4 persen atau 238,42
ton diantaranya adalah produksi perikanan laut, sedangkan sisanya 45,6 persen adalah
en
produksi perikanan darat, yang mencakup perairan umum, tambak, kolam, dan sawah
t
(Tabel 5.5.4).
or
Dari 733 rumah tangga nelayan pada tahun 2007, sekitar 47,7 persen
tim
cuma 3,4 persen. Dengan sebagian besar rumah tangga nelayan yang memiliki sarana
tp
wilayah operasi penangkapannya masih sebatas wilayah perairan pesisir dengan hasil
tangkapan yang kurang maksimal.
.g
Grafik 5.1
ps
Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Padi-Palawija
di Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2002-2007
.b
ab
Produksi (ton) Padi Jagung Ubi kayu Ubi jalar
ak
40 000 36.762
34.040
ar
32.115 32.211
35 000
30 000
ut
25.315 33.356 23.655
h
25 000 21.132
20.408
ga
20 000 24.621
13.285 13.586
en
15 000 13.843
10.627 12.160
9.980 10.346
t
6.520 6.968
5 000 4.130
tim
Grafik 5.2
Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten TTU Tahun 2007
Produksi (ton)
1600 1357,36
1304,61
1400
1200
1000 745,59
800 590,7
600
225,66
400 101,53
200
0
Kelapa Kemiri Pinang Jambu Kapuk Kopi
mente
Komoditi
.g
ps
Grafik 5.3
Populasi Ternak dan Beberapa Jenis Unggas di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Jenis Ternak
Sapi 84.731
ak
Kuda 1.220
ar
Kerbau
h ut
528
Babi 84.789
ga
Kambing 39.991
en
Jumlah
20 000 40 000 60 000 80 000 100 000 120 000 140 000
tim
Grafik 5.4
ht
V.1
://
.g
Tabel 5.1.1
ps
Banyaknya Rumah Tangga (Ruta) Usaha Pertanian dan Pengolah Hasil Pertanian
menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2003
.b
ab
Ruta Ruta Ruta Ruta Ruta Ruta
Kecamatan Seluruh Perta Padi/ Holtikul Peterna Perkebu
ak
nya nian Palawija tura kan nan
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Miomaffo Barat ut
6 997
h
6 926 6 884 4 091 3 636 1 487
..............
.g
Lanjutan Tabel 5.1.1
ps
.b
Ruta Ruta
Ruta Menjadi Ruta
Penangkapan Pengolahan
ab
Kecamatan Kehuta Buruh Petani
Ikan/Biodata Hasil
nan Tani gurem
lain Dilaut Pertanian
ak
(1) (8) (9) (10) (11) (12)
ar
1. Miomaffo Barat 3 489 - - - 1 001
ut
2. Miomaffo Timur 4 748 - - - 1 679
h
ga
.g
Tabel 5.1.2
ps
Luas Panen, Rata-rata Hasil, dan Produksi Padi menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Produksi (ton)
Luas Rata-rata
ak
Kecamatan panen hasil Gabah
(ha) (kw/ha) kering Beras
ar
ut giling
(1) (2) (3) (4) (5)
h
1. Miomaffo Barat 578 24,72 843 582
ga
.g
Tabel 5.1.3
ps
Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Padi Sawah menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Produksi (ton)
Luas Rata-rata hasil
ak
Kecamatan
panen (ha) (kw/ha) Gabah
Beras
kering giling
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5)
.g
Tabel 5.1.4
ps
Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Padi Ladang menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Produksi (ton)
Luas Rata-rata
ak
Kecamatan panen hasil Gabah
(ha) (kw/ha) kering Beras
ar
ut giling
(1) (2) (3) (4) (5)
h
1. Miomaffo Barat 483 20,25 679 469
ga
3. Noemuti 28 20,22 33 23
or
tim
9. Biboki Anleu - - - -
.g
Tabel 5.1.5
ps
Luas Panen, Rata-rata Hasil, dan Produksi Jagung menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Rata-rata hasil Produksi *
Kecamatan Luas panen (ha)
ak
(kw/ha) (ton)
ar
(1) (2) (3) (4)
1. Miomaffo Barat
h ut 5 265 27,79 5 707
4. Kota Kefamenanu
or
.g
Tabel 5.1.6
ps
Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Luas Rata-rata Produksi (ton)
ak
Kecamatan panen hasil
(ha) (kw/ha) Ubi
Gaplek
basah
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5)
.g
Tabel 5.1.7
ps
Luas Panen, Rata-rata Hasil, dan Produksi Ubi Jalar menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Luas Rata-rata
Produksi *
Kecamatan Panen hasil
ak
(ton)
(ha) (kw/ha)
ar
(1) (2) (3) (4)
1. Miomaffo Barat
h ut 207 64,74 1 340
4. Kota Kefamenanu
or
5 63,28 32
tim
5. Insana 15 63,35 95
://
.g
Tabel 5.1.8
ps
Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Luas Rata-rata
Produksi *
Kecamatan panen hasil
ak
(ton)
(ha) (kw/ha)
ar
(1) (2) (3) (4)
1. Miomaffo Barat
h ut 342 9,49 104
3. Noemuti 35 9,80 11
t
4. Kota Kefamenanu
or
75 8,90 21
tim
.g
Tabel 5.1.9
ps
Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Luas Rata-rata
Produksi*
Kecamatan panen hasil
ak
(ton)
(ha) (kw/ha)
ar
(1) (2) (3) (4)
1. Miomaffo Barat
h ut 94 8,20 42
3. Noemuti 45 8,19 20
t
4. Kota Kefamenanu
or
5. Insana 12 7,58 5
://
.g
Tabel 5.1.10
ps
Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Kacang Kedelai menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Luas Rata-rata
Produksi *
Kecamatan Panen hasil
ak
(ton)
(ha) (kw/ha)
ar
(1) (2) (3) (4)
1. Miomaffo Barat
h ut 2 10,02 1
2. Miomaffo Timur - - -
ga
en
3. Noemuti - - -
t
4. Kota Kefamenanu
or
- - -
tim
5. Insana - - -
://
6. Insana Utara - - -
tp
7. Biboki Selatan - - -
ht
8. Biboki Utara - - -
9. Biboki Anleu - - -
Jumlah 2 10,02 1
Keterangan : * Kacang biji kering
Sumber: Survei Pertanian 2007, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. TTU
.g
Tabel 5.1.11
ps
Luas Panen Tanaman Pangan Di Kabupaten TTU Tahun 2003-2007 (hektar)
.b
ab
Jenis tanaman
2003 2004 2005 2006 2007
pangan
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Tanaman Padi 4 400 4 714 8 181 8 395 8 043
ut
- Padi sawah 2 807 3 345 3 032 5 406 4 041
h
ga
7. Kacang kedelai 11 9 3 2 2
Sumber: Survei Pertanian 2003-2007, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.TTU
.g
Tabel 5.1.12
ps
Produksi Tanaman Pangan Di Kabupaten TTU Tahun 2003 - 2007 (ton)
.b
ab
Jenis tanaman
2003 2004 2005 2006 2007
pangan
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Tanaman Padi 10 346 10 627 13 843 12 160 12 645
ut
- Padi sawah 8 342 8 903 8 190 9 519 7 177
h
ga
.g
Tabel 5.1.13
ps
Rata-rata Produksi Tanaman Pangan Per Hektar Di Kabupaten TTU Tahun 2003-2007
(kuintal/hektar)
.b
ab
Jenis tanaman
2003 2004 2005 2006 2007
ak
pangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Tanaman Padi ut23,51 22,54 16,92 21,77
25,68
h
- Padi sawah 29,72 26,62 27,01 29,24
ga
30,01
- Padi ladang 12,65 12,59 10,98 14,30
en
20,25
t
27,81
tim
63,73
tp
.g
Tabel 5.1.14
ps
Luas Penggunaan Tanah Sawah dan Tanah Kering menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (hektar)
.b
ab
Tanah sawah
ak
Tanah Luas
Kecamatan kering Sementara Lahan
Diguna
ar
fungsional tidak Jumlah Pertanian
kan
ut Digunakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
h
ga
.g
Tabel 5.1.15
ps
Luas Lahan Sawah yang Digunakan menurut Kecamatan dan Penerapan Teknik Irigasi
Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (hektar)
.b
ab
Sawah
Persentase
irigasi Sawah non
ak
Kecamatan Jumlah sawah irigasi
teknis/seder irigasi
teknis
hana
ar
(1) (2) (3) (4) (5)
ut
1. Miomaffo Barat 1 039 7 1 046 99
h
ga
.g
Tabel 5.1.16
ps
Produksi Sayur-sayuran menurut Jenis Sayur dan Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (ton)
.b
ab
Bawang Bawang Kol/ Pitsai/
Kecamatan Kentang
Merah Putih Kubis Sawi
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat 40,50 76,00 32,00 - 9,00
2. Miomaffo Timur ut - 4,00 - - 5,00
3. Noemuti - - - - -
h
ga
4. KotaKefamenanu - - - - 25,00
5. Insana 3,50 - - 10,00 5,00
en
…….....
ht
Kacang Kacang
Kecamatan Wortel Lobak Cabai Tomat
Merah Panjang
(1) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1. Miomaffo Barat 95,00 - 135,00 72,00 30,00 36,00
2. Miomaffo Timur - - - - - 6,20
3. Noemuti - - - - - -
4. KotaKefamenanu - - - - 4,00 -
5. Insana - - - - 4,00 -
6. Insana Utara - - - 7,00 - 3,00
7. Biboki Selatan - - - - - -
8. Biboki Utara - - - 7,00 - 8,70
9. Biboki Anleu - - - 27,00 - 2,80
Jumlah 95,00 - 135,00 113,00 38,00 56,70
.g
Lanjutan Tabel 5.1.16
ps
.b
Kacang Labu
Kecamatan Terong Ketimun Kangkung Bayam
buncis siam
ab
(1) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
ak
1. Miomaffo Barat 41,00 15,00 58,00 83,00 - -
ar
2. Miomaffo Timur
h ut - 2,00 38,00 - 6,00 5,00
3. Noemuti - - - - - -
ga
en
7. Biboki Selatan - - - - - -
tp
ht
.g
Tabel 5.1.17
ps
Produksi Buah-buahan menurut Jenisnya dan Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (ton)
.b
ab
Alpu Pi Nang
Kecamatan Mangga Jeruk Pepaya Nenas
kat sang ka
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ar
1. Miomaffo Barat ut 1 137 45 1 255 - 74 150 108
.g
Tabel 5.1.18
ps
Produksi Sayur-Sayuran menurut Jenisnya Di Kabupaten TTU
Tahun 2003-2007 (ton)
.b
ab
Jenis Sayur 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Bawang Merah 60 108,32 59 80 44
ar
2. Bawang Putih ut 176 72,17 54 92 80
3. Kentang 14 2,49 21 39 32
h
ga
4. Kol/Kubis 72 92 - 62 54
5. Pitsai/Sawi 170 191 116 164 145
en
7. Lobak - - - - -
tim
.g
Tabel 5.1.19
ps
Produksi Buah-buahan menurut Jenisnya
Di Kabupaten TTU Tahun 2003-2007 (ton)
.b
ab
Jenis Buah 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Alpukat ut 493,44 505 338 1 640 1 163
h
2. Mangga 1 219 2 514 7 381 7 763 1 714
ga
en
3. Rambutan ** ** ** ** **
t
or
Keterangan: * Termasuk jeruk keprok, jeruk siam, jeruk valensia dan jeruk besar
** Data tidak tersedia
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. TTU
.g
Tabel 5.1.20
ps
Luas Penggunaan Tanah menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (Hektar)
.b
ab
Jenis Penggunaan Tanah (ha)
ak
Kecamatan
Perkam Perkebu
Sawah Tegalan Ladang
ar
pungan nan
(1) ut (2) (3) (4) (5) (6)
............
.g
Lanjutan Tabel 5.1.20 :
ps
.b
Jenis Penggunaan Tanah (ha)
ab
Kecamatan Semak, Jumlah
Kolam/ Hutan
ak
Hutan alang-alang,
Em belukar/ Tambak
rakyat padang
pang lebat
ar
rumput, dll
(1) ut (2) (3) (4) (5) (6) (7)
V.2
tim
TANAMAN PERKEBUNAN
://
tp
ht
.g
Tabel 5.2.1
ps
Banyaknya Rumah Tangga Perkebunan Rakyat menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 1993 dan 2003
.b
ab
Jumlah Rumah tangga
Jumlah Rumah tangga
ak
Kecamatan Perkebunan 2003 **
Perkebunan 1993
ar
(1) (2) (3)
1. Miomaffo Barat
h ut 1 501 1 487
ga
3. Noemuti * 244
t
or
6. Insana Utara * 57
tp
9. Biboki Anleu * 43
.g
Tabel 5.2.2
ps
Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (hektar)
.b
ab
Kecamatan
Jenis tanaman
ak
Miomaffo Miomaffo Kota
Noemuti Insana
Barat Timur Kefamenanu
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Kelapa ut
TBM 182 416 397 162 327
h
TM 175 383 387 132 345
ga
TT/TR 18 53 35 40 35
Jumlah 375 852 819 334 707
en
2. Kopi
TBM 305 130 33 19 25
t
or
TM 102 52 25 16 18
TT/TR 9 13 7 3 4
tim
TT/TR 56 78 20 15 32
Jumlah 1 925 1 253 1 255 364 1 169
ht
4. Jambu Mente
TBM 415 1 577 840 250 2 378
TM 103 225 395 82 493
TT/TR 68 43 40 20 120
Jumlah 586 1 845 1 275 352 2 991
5. Pinang
TBM 259 118 98 36 67
TM 83 105 130 35 60
TT/TR 18 26 25 7,5 15
Jumlah 360 249 253 78,5 142
6. Kakao
TBM 6 11 4 4 4
TM 10,5 15 5 7 7
TT/TR 6 9 4 6 2
Jumlah 22,5 35 13 17 13
7. Kapuk
TBM 72 97 37 92 73
TM 133 123 53 147 142
TT/TR 35 18 4 15 7
Jumlah 240 238 94 254 222
.g
Lanjutan Tabel 5.2.2 :
ps
.b
Kecamatan
Jumlah
ab
Jenis tanaman Insana Biboki Biboki Biboki
Utara Selatan Utara Anleu
ak
(1) (7) (8) (9) (10) (11)
ar
1. Kelapa
TBM 287
ut 392 268 220 2 651
TM 264 315 189 153 2 343
h
TT 40 14 35 15 285
ga
TBM 22 12 46 27 619
TM 10 14 16 9 262
t
or
TT 2 2 5 6 51
Jumlah 34 28 67 42 932
tim
3. Kemiri
TBM 821 559 813 732 7 264
://
4. Jambu Mente
TBM 1 092 697 640 1 235 9 124
TM 627 258 273 235 2 691
TT 102 20 35 30 478
Jumlah 1 821 975 948 1 500 12 293
5. Pinang
TBM 35 115 78 60 866
TM 52 96 97 58 716
TT 5 7 15 7 125,5
Jumlah 92 218 190 125 1707,5
6. Kakao
TBM 4 9 3 4 49
TM 4 8 9 7 72,5
TT 3 4 3 5 42
Jumlah 11 21 15 16 163,5
7. Kapuk
TBM 57 41 37 37 543
TM 122 128 63 63 974
TT 10 15 5 5 114
Jumlah 189 184 105 105 1 631
.g
Lanjutan Tabel 5.2.2
ps
.b
Kecamatan
Jenis tanaman Miomaffo Miomaffo Kota
ab
Noemuti Insana
Barat Timur Kefamenanu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ak
8. Cengkeh
TBM - 0 0 0 0
ar
TM ut 4 0 0 0 0
TT/TR - 0 0 0 0
Jumlah 4 0 0 0 0
h
9. Vanili
ga
TBM 6 4 1 0,2 2
TM 3,5 0,5 0 0,1 0,5
en
TT/TR - 3 0 0 0
t
10. Lada
TBM 1 0 0,5 0 0
tim
TM - 0,5 0,5 0 0
TT/TR - 0 0 0 0
://
Jumlah 1 0,5 1 0 0
11. Jarak Pagar
tp
TBM - 0 0 50 0
ht
TM - 0 0 0 0
TT/TR - 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 50 0
.g
Lanjutan Tabel 5.2.2
ps
.b
Kecamatan
Jumlah
Jenis tanaman Insana Biboki Biboki Biboki
ab
Utara Selatan Utara Anleu
(1) (7) (8) (9) (10) (11)
ak
8. Cengkeh
TBM 0 0 0 0 0
ar
TM ut 0 0 0 0 4
TT 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 4
h
9. Vanili
ga
TT 0 0 0 0 3
Jumlah 0 1 0,7 0 22,5
t
or
10. Lada
TBM 0,5 0,5 1,5 0 4
tim
TM 0 0,5 0,5 0 2
TT 0 0 0 0 0
://
Jumlah 0,5 1 2 0 6
11. Jarak Pagar
tp
TM 0 0 0 0 0
TT 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 211,8 261,8
Keterangan:
TBM : Tanaman belum menghasilkan
TT/TR : Tanaman tidak menghasilkan/ tanaman rusak
TM : Tanaman menghasilkan
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten TTU
.g
Tabel 5.2.3
ps
Produksi Tanaman Kelapa menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU
Tahun 2003-2007 (Ton)
.b
ab
Kecamatan 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 35,44 35,44 54,69 55,24 55,75
.g
Tabel 5.2.4
ps
Produksi Tanaman Kopi menurut Kecamatan di Kabupaten TTU
Tahun 2003-2007 (ton)
.b
ab
Kecamatan 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 30,60 30,60 36,72 37,45 38,20
.g
Tabel 5.2.5
ps
Produksi Tanaman Kemiri menurut Kecamatan di Kabupaten TTU
Tahun 2003-2007 (ton)
.b
ab
Kecamatan 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 154,88 154,88 178,50 180,29 183,61
.g
Tabel 5.2.6
ps
Produksi Tanaman Pinang menurut Kecamatan di Kabupaten TTU
Tahun 2003-2007 (Ton)
.b
ab
Kecamatan 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 49,60 49,60 66,40 67,1 69,75
4. Kota
25,66 25,60 28,00 28,3 28,90
Kefamenanu
t
or
.g
Tabel 5.2.7
ps
Produksi Tanaman Jambu Mente menurut Kecamatan di Kabupaten TTU
Tahun 2003-2007 (Ton)
.b
ab
Kecamatan 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 8,04 8,29 32,96 36,2 37,60
.g
Tabel 5.2.8
ps
Produksi Tanaman Kapuk menurut Kecamatan di Kabupaten TTU
Tahun 2003-2007 (ton)
.b
ab
Kecamatan 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut 15,75 15,75 29,93 30,2 31,71
.g
Tabel 5.2.9
ps
Produksi Tanaman Kakao/Coklat menurut Kecamatan di Kabupaten TTU
Tahun 2006-2007 (ton)
.b
ab
Kecamatan 2006 2007
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Miomaffo Barat ut 6,43 6,80
V.3
://
KEHUTANAN
tp
ht
.g
Tabel 5.3.1
ps
Perbandingan Luas Wilayah dengan Luas Areal Hutan menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Persentase Persentase
Luas
ak
Luas hutan luas hutan terhadap
Kecamatan wilayah
(Ha) thd luas luas hutan
(Ha)
ar
wilayah keseluruhan
(1)
h ut (2) (3) (4) (5)
.g
Tabel 5.3.2
ps
Rencana Luas Kawasan Hutan menurut Kecamatan dan Tata Guna Hutan Kesepakatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (hektar)
.b
ab
Fungsi hutan
ak
Kecamatan Produksi Produk Produksi Cagar Jumlah
Lindung
ar
terbatas si tetap yang dapat alam
(Ha)
ut (Ha) (Ha) Dikonservasi (Ha)
(Ha)
h
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ga
2. Miomaffo Timur 16 369 ,25 356 ,25 - 5 937 ,50 - 22 663 ,00
t
or
.g
Tabel 5.3.3
ps
Populasi Cendana Alam menurut Kecamatan dan Lebar Diameter Kayu
Di Kabupaten TTU Tahun 2006-2007 (pohon)
.b
ab
2006
ak
Kecamatan 2007
< 10 cm ≥ 10 cm Jumlah
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5)
.g
Tabel 5.3.4
ps
Produksi Kayu Cendana menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2003-2007
(kilogram)
.b
ab
Kecamatan 2003 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat * * * 3 759 **
ut
2. Miomaffo Timur * * * 3 745 **
h
ga
3. Noemuti * * * 3 736 **
en
4. KotaKefamenanu * * * 3 646 **
t
or
5. Insana * * * 3 742 **
tim
.g
Tabel 5.3.5
ps
Produksi Hasil Hutan menurut Jenisnya Di Kabupaten TTU Tahun 2005-2007
.b
Satu
ab
Jenis hasil hutan 2005 2006 2007
an
(1) (2) (3) (4) (5)
ak
A. Kayu-kayuan arang & pohon
ar
- Kayu rimba persegi
- Balok
ut m3 40,982 - 7,697
3
h
- Dolgen m - 12 528 43 160
ga
3
- Papan m - 1 008 -
- Kayu rimba bulat m3 - - -
en
m3
or
....................
.g
Lanjutan Tabel 5.4.5
ps
.b
Jenis hasil hutan Satuan 2005 2006 2007
ab
(1) (2) (3) (4) (5)
B. Non kayu kulit dan daun
ak
- Asam biji Ton 3 046,3 2 616,75 3 323
ar
- Asam isi Ton - 5,5 -
- Kemiri biji
h ut Ton - 6 3,5
- Kemiri isi Ton 382,735 590,561 44
ga
- Kunyit - - - -
- Lilin - - - -
t
or
- Rotan - - - -
tim
C. Perburuan
tp
V.4
://
PETERNAKAN
tp
ht
.g
Tabel 5.4.1
ps
Jumlah Rumah tangga Usaha Ternak menurut Jenis Ternak Di Kabupaten TTU
Tahun 2006-2007
.b
ab
Perubahan
Jenis ternak 2006 2007 (%)
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Sapi perah ut - - -
h
2. Sapi 17 689 17677 -0.07
ga
.g
Tabel 5.4.2
ps
Populasi Ternak menurut Jenis Ternak Di Kabupaten TTU
Tahun 2005-2007 (ekor)
.b
ab
Jenis ternak 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Sapi perah ut - - -
h
2. Sapi 70 229 75 475 84 731
ga
.g
Tabel 5.4.3
ps
Populasi Ternak Besar menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Di Kabupaten TTU
Tahun 2006-2007 (ekor)
.b
ab
2006 2007
Kecamatan
ak
Sapi Kerbau Kuda Sapi Kerbau Kuda
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut 9 874 114 309 8 999 133 355
h
2. Miomaffo Timur 14 826 196 85 18 002 33 87
ga
.g
Tabel 5.4.4
ps
Populasi Ternak Kecil menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Di Kabupaten TTU
Tahun 2006-2007 (ekor)
.b
ab
2006 2007
Kecamatan
ak
Kambing Babi Kambing Babi
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Miomaffo Barat ut 5 655 11 096 2 332 11 598
h
2. Miomaffo Timur 6 668 19 210 8 674 23 731
ga
.g
Tabel 5.4.5
ps
Populasi Ternak Unggas menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Di Kabupaten TTU
Tahun 2006-2007 (ekor)
.b
ab
2006 2007
ak
Kecamatan
Ayam Ayam Itik/itik Ayam Ayam Itik/itik
buras ras manila buras ras manila
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Miomaffo Barat
ut
h
- - - 16 692 - -
ga
.g
Tabel 5.4.6
ps
Banyaknya Ternak yang Dipotong Di RPH dan Di Luar RPH menurut Jenis Ternak
dan Status Kepemilikan Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (ekor)
.b
ab
Di luar RPH
ak
Jenis ternak Di RPH yang sempat Jumlah
Dilaporkan
ar
(1) ut (2) (3) (4)
h
1. Sapi 4 624 - 4 624
ga
en
2. Kerbau - - -
t
or
3. Kuda - - -
tim
.g
Tabel 5.4.7
ps
Banyaknya Ternak yang Dikirim/ Diperdagangkan Ke Luar Daerah menurut Jenis Ternak
Di Kabupaten TTU Tahun 2005-2007 (ekor)
.b
ab
Melalui Pelabuhan Wini Melalui Transportasi Darat
Jenis ternak
ak
2005 2006 2007 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
1. Sapi ut
h
475 702 * 12 197 13 456 12 984
ga
.g
ps
Tabel 5.4.8
Produksi Telur menurut Jenis Unggas Di Kabupaten TTU Tahun 2005-2007 (kilogram)*
.b
ab
Jenis unggas 2005 2006 2007
ak
ar
(1) (2) (3) (4)
ut
1. Ayam buras 40 745 40 469 **
h
ga
en
Keterangan : *) Untuk 1 (satu) butir telur ayam ras dan buras masing-masing 80 gram dan
tp
60 gram
ht
V.5
://
PERIKANAN
tp
ht
.g
Tabel 5.5.1
ps
Jumlah Rumah Tangga Usaha Perikanan Laut menurut Kecamatan dan Kategori Usaha
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Perahu tanpa motor
ak
Tanpa Motor Kapal
Kecamatan Jumlah
perahu Perahu tempel motor
ar
Jukung
Papan
(1)
ut
h
(2) (3) (4) (5) (6) (8)
1. Miomaffo Barat - - - - - -
ga
2. Miomaffo Timur - - - - - -
en
3. Noemuti - - - - - -
t
or
4. Kota Kefamenanu - - - - - -
tim
5. Insana - - - - - -
://
tp
8. Biboki Utara - - - - - -
.g
Tabel 5.5.2
ps
Jumlah Alat Penangkapan Ikan Usaha Perikanan Laut menurut Kecamatan dan
Jenis Alat Penangkapan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Jaring
Payang/ Purse Pukat Bagan/rakit
ak
Kecamatan insang
lampara seine pantai kelong
(guilnet)
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Miomaffo Barat
ut
h
- - - - -
ga
2. Miomaffo Timur - - - - -
en
3. Noemuti - - - - -
t
or
4. Kota Kefamenanu - - - - -
tim
5. Insana - - - - -
://
6. Insana Utara - 7 - 5 -
tp
7. Biboki Selatan - 2 3 - -
ht
8. Biboki Utara - - - - -
9. Biboki Anleu - 1 - - -
Jumlah - 10 3 5 -
......
.g
Lanjutan Tabel 5.5.2 :
ps
.b
Pancing Pancing Pale and Alat
Kecamatan Long line
ab
tonda lainnya line lainnya
(1) (7) (8) (9) (10) (11)
ak
1. Miomaffo Barat - - - - -
ar
2. Miomaffo Timur
h ut - - - - -
3. Noemuti - - - - -
ga
en
4. Kota Kefamenanu - - - - -
t
5. Insana - - - - -
or
tim
6. Insana Utara 4 - - - -
://
7. Biboki Selatan - - - - -
tp
8. Biboki Utara - - - - -
ht
9. Biboki Anleu - - - - -
Jumlah 4 - - - -
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten TTU
.g
Tabel 5.5.3
ps
Produksi Perikanan Laut menurut Kecamatan dan Jenis Ikan Di Kabupaten TTU
Tahun 2007 (ton)
.b
ab
Kecamatan
Jenis Ikan
ak
Miomaffo Miomaffo Insana
Noemuti Insana
Barat Timur Utara
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Paperek
ut - - - - -
2. Ikan merah - - - - 1,39
h
ga
3. Kerapu - - - - 1,54
4. Kakap - - - - -
en
6. Cucut - - - - 2,39
7. Alu-alu - - - - 0,4
tim
8. Selar - - - - 4,79
://
9. Tembang - - - - 51,75
10. Julung-julung - - - - 4,79
tp
.g
Lanjutan Tabel 5.5.3 :
ps
.b
Kecamatan
ab
Jenis Ikan Biboki Biboki Biboki Jumlah
Kota
ak
Selatan Utara Anleu
(1) (7) (8) (9) (10) (11)
ar
1. Paperek ut - - - - -
2. Ikan merah - 3,98 - 2,18 7,55
h
3. Kerapu - - - - 1,54
ga
4. Kakap - - - - -
en
8. Selar - - - - 4,79
9. Tembang - 4,15 - 3,20 59,10
://
.g
Tabel 5.5.4
ps
Produksi Perikanan Laut dan Darat menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU
Tahun 2007 (ton)
.b
ab
Perikanan darat
Perikan-
ak
Kecamatan an Perairan Jumlah
laut Tambak Kolam Sawah
ar
umum
(1)
ut
h
(2) (3) (4) (5) (6) (7)
4. Kota
- - - - - -
tim
Kefamenanu
5. Insana - - - 0,66 - 0,66
://
tp
.g
Tabel 5.5.5
ps
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut dan Darat menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Perikanan darat
Perikanan
ak
Kecamatan Perairan Jumlah
laut Tambak Kolam Sawah
umum
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Noemuti - - - 71 - 71
t
or
4. Kota Kefamenanu - - - - - -
tim
5. Insana - - - 70 - 70
://
8. Biboki Utara - - - 40 - 40
.g
Tabel 5.5.6
ps
Penguasaan Prasarana Budidaya Ikan menurut Kecamatan
Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (hektar)
.b
ab
Kecamatan Luas kolam/sawah Luas tambak air payau
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Miomaffo Barat 4,10 -
ut
2. Miomaffo Timur 3,97 -
h
ga
3. Noemuti 1,45 -
en
4. Kota Kefamenanu - -
t
or
5. Insana 0,04 -
tim
6. Insana Utara - 50
://
.g
ps
PERINDUSTRIAN
.b
ab
ak
A. INDUSTRI PENGOLAHAN
ar
Pembangunan industri merupakan bagian dari aktivitas ekonomi yang
diharapkan dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan output
ut
sektor primer sebagai bahan dasarnya. Industri yang berkembang maju maka akan
h
ga
berjalan di tempat. Hal ini disebabkan karena usaha industri kita didominasi sub
tim
sektor industri kerajinan rumah tangga yang kapasitas produksinya sangat terbatas,
bersifat padat karya dan rentan terhadap krisis karena memiliki akses pasar yang
://
bersifat lokal dan memiliki keterbasan daya beli, apalagi bagi sebagian besar rumah
tp
tangga pengrajin, usaha ini diposisikan semata-mata sebagai usaha sampingan dan
ht
.g
ps
kerja yang mengikuti jumlah masing-masing unit perusahaan memperlihatkan bahwa
rata-rata penyebaran pekerja pada tiap unit usaha dan sub sektor indutri relatif sama.
.b
ab
ak
B. KONSTRUKSI, PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
ar
Sektor konstruksi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan
pembuatan, pemasangan, rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan/konstruksi yang
ut
menyatu dengan lahan tempat kedudukannya seperti gedung, jalan, jembatan,
h
ga
waduk, jaringan listrik, instalasi air, pengeboran sumur pompa dan pemasangan atap
serta rehab gedung. Pada umumnya kegiatan konstruksi termasuk kegiatan yang
en
pengusaha dan kapasitas daya beli masyarakat. Pada tahun 2007 jumlah perusahaan
konstruksi sebanyak 299 unit dengan perincian klasifikasi perusahaan sebagai
berikut: klasifikasi M1 sebesar 4,0 persen, K1 sebesar 15,0 persen, K2 sebesar 41,5
persen dan K3/lainnya 38,8 persen, M2 sebesar 0,7 persen. Dilihat dari penyebaran
tempat kedudukan perusahaan secara kewilayahan ternyata 89,0 persen dari jumlah
perusahaan yang ada bermukim di Kota Kefamenanu, sedangkan sisanya masing-
masing Miomaffo Timur 2,0 persen, Miomaffo Barat 1,3 persen, Insana 3,7 persen,
Noemuti 2,0 persen, dan Biboki Selatan 2,0 persen.
Potensi sumber daya mineral golongan A dan B yang menonjol di
Kabupaten TTU adalah nikel 2 637 PPm, tembaga 223,8 PPm, perak 31,7 PPm, dan
emas 223,9 PPm. Sedangkan untuk golongan C batu marmer 733 069 561,4 ton
meyebar di beberapa kecamatan.
.g
C. LISTRIK DAN AIR MINUM
ps
Kebijaksanaan pemerintah di bidang kelistrikan ditujukan untuk
.b
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kegiatan ekonomi, terutama
ab
aktivitas sektor industri dan jasa-jasa. Untuk mencapai sasaran tersebut diupayakan
ak
peningkatan daya pasang pembangkit tenaga listrik dan perluasan jaringan distribusi
ar
agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan mutu pelayanan
yang prima. ut
Pada tahun 2007, daya terpasang pembangkit tenaga listrik PLN Kabupaten
h
ga
TTU sebesar 4 234 KW dengan jumlah tenaga listrik yang dibangkitkan 12 528 934
kwh. Dari jumlah tenaga listrik yang dibangkitkan tersebut yang berhasil disalurkan
en
sekitar 90,42 persen atau 11 328 947 kwh dengan tingkat pemakaian/ penjualan
t
kepada konsumen sebesar 10 767 953 kwh. Jumlah tenaga listrik yang terpakai
or
sendiri dan susut dalam distribusi masing-masing sebesar 1,6 persen dan 14,1 persen.
tim
Secara umum jumlah pelanggan listrik PLN di Kabupaten TTU sampai pada
tahun 2007 sebanyak 9 005 unit atau meningkat 3,2 persen dari tahun yang lalu. Dari
://
jumlah pelanggan tersebut sebesar 8 004 unit (88,9 persen) diantaranya pelanggan
tp
0,09 persen, badan sosial 2,9 persen, kantor pemerintah dan penerangan jalan 1,6
persen serta pelanggan usaha industri hanya 0,09 persen.
Keberadaan air bersih merupakan tuntutan yang sangat vital karena
menyangkut kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang dibarengi dengan
kerumitan aktivitas sosial-ekonominya membawa dampak pada peningkatan jumlah
dan ragam permintaan akan air bersih.
Produksi air minum pada tahun 2007 dari PDAM TTU sebanyak 817 628 m3
atau meningkat 1 311 persen dari keadaan tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan
PDAM TTU pada tahun 2007 sebanyak 2 953 unit atau meningkat 15,94 persen dari
tahun sebelumnya. Dari jumlah pelanggan tersebut sekitar 64,1 persen adalah
pelanggan rumah tangga, instansi pemerintah 16,0 persen, pelanggan sosial 10,9
persen, dan sisanya pelanggan industri dan lainnya sebesar 0,05 persen.
.g
ps
Grafik 6.1
Banyaknya Perusahaan Industri menurut Sub Sektornya
.b
di Kabupaten TTU Tahun 2007
ab
ak
600 559
ar
500
ut
400
Jumlah
h
300
ga
200 155
114
en
100 44
12
0
t
Ind. Pangan Ind. Sandang Ind. Kimia & Ind. Logam & Ind.
or
Sub sektor
://
Grafik 6.2
Banyaknya Pelanggan Listrik PLN
Menurut Kategori Pelanggan di Kabupaten TTU Tahun 2007
Jenis
Pelanggan
Industri 6
Pemerintah 100
.g
ps
Grafik 6.3
Persentase Penyaluran Air Minum menurut Kategori Pelanggan
.b
PDAM Kabupaten TTU Tahun 2007
ab
ak
ar
ut Pemerintah
Rumah
h
tangga 2,44%
ga
78,70%
Sosial
en
9,72%
t
or
tim
Industri Niaga
://
0,10% 9,04%
tp
VI.1
://
INDUSTRI
tp
ht
.g
Tabel 6.1.1
ps
Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Industri Pengolahan menurut Kecamatan
dan Golongan Industri di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Industri Industri kecil dan
Kecamatan Jumlah
ak
besar/sedang kerajinan rumah tangga
ar
(1) (2) (3) (4)
1. Miomaffo Barat
ut
h
- 91 91
ga
3. Noemuti - 52 52
t
6. Insana Utara - 12 12
tp
9. Biboki Anleu - 60 60
.g
Tabel 6.1.2
ps
Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan menurut Golongan Industri dan Kecamatan
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Industri Industri kecil dan
Kecamatan Jumlah
ak
besar/sedang kerajinan rumah tangga
ar
(1) (2) (3) (4)
1. Miomaffo Barat
h ut - 308 308
ga
.g
Tabel 6.1.3
ps
Banyaknya Perusahaan/Usaha Industri Pengolahan menurut Kecamatan dan
Sub Sektor Industri di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Industri kecil
ak
Industri kecil Industri kecil
Kecamatan kimia dan bahan
pangan sandang
ar
bangunan
(1)
h ut (2) (3) (4)
1. Miomaffo Barat 3 78 6
ga
2. Miomaffo Timur 8 86 5
t en
3. Noemuti 10 38 1
or
tim
4. KotaKefamenanu 30 27 86
5. Insana 8 103 7
://
tp
6. Insana Utara 6 1 4
ht
9. Biboki Anleu 51 6 2
......
.g
Lanjutan Tabel 6.1.3 :
ps
.b
ab
Industri kecil logam Industri kecil
Kecamatan Jumlah
dan elektronika kerajinan
ak
(1) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut - 4 91
h
2. Miomaffo Timur - 1 100
ga
3. Noemuti 1 2 52
en
5. Insana 7 - 125
tim
6. Insana Utara - 1 12
://
tp
9. Biboki Anleu - 1 60
Jumlah 44 12 884
Sumber: Dinas Perindagkop Kabupaten TTU 2007
.g
Tabel 6.1.4
ps
Jumlah Pekerja Perusahaan/Usaha Industri Pengolahan menurut Kecamatan
dan Golongan Industri di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Industri kecil
ak
Industri kecil Industri kecil
Kecamatan kimia dan bahan
pangan sandang
ar
bangunan
ut
(1) (2) (3) (4)
h
1. Miomaffo Barat 19 228 33
ga
en
3. Noemuti 61 97 6
tim
6. Insana Utara 59 22 27
ht
......
.g
Lanjutan Tabel 6.1.4 :
ps
.b
Industri kecil
ab
Industri kecil
Kecamatan logam dan Jumlah
kerajinan
elektronika
ak
(1) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut - 28 308
h
2. Miomaffo Timur - 6 337
ga
3. Noemuti 16 20 200
t en
5. Insana 29 - 566
.g
Tabel 6.1.5
ps
Banyaknya Investasi Usaha Industri Pengolahan Menurut Kecamatan dan Golongan Industri
di Kabupaten TTU Tahun 2007 (Rp.000)
.b
ab
Industri kecil kimia
ak
Industri kecil Industri kecil
Kecamatan dan bahan
pangan sandang
ar
bangunan
ut
(1) (2) (3) (4)
h
1. Miomaffo Barat 196 000 137 300 26 600
ga
en
......
.g
Lanjutan Tabel 6.1.5 :
ps
.b
Industri kecil
Industri kecil
ab
Kecamatan logam dan Jumlah
kerajinan
elektronika
ak
(1) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut - 110 400 470 300
h
2. Miomaffo Timur - 7 900 395 680
ga
4. Kota Kefamenanu 1 254 647 ,50 660 000 9 163 865 ,50
t
or
.g
Tabel 6.1.6
ps
Nilai Kapasitas Produksi Usaha Industri Pengolahan menurut Kecamatan dan Golongan
Industri di Kabupaten TTU Tahun 2007 (Rp. 000)
.b
ab
Industri kecil kimia
ak
Industri kecil Industri kecil
Kecamatan dan bahan
pangan sandang
ar
bangunan
ut
(1) (2) (3) (4)
h
1. Miomaffo Barat 27 850 ,00 308 200 ,00 545 600 ,00
ga
en
2. Miomaffo Timur 570 800 ,00 333 950 ,00 301 000 ,00
t
or
4. KotaKefamenanu 6 784 016 ,70 435 845 ,00 8 236 290 ,00
://
5. Insana 965 900 ,00 241 725 ,00 441 100 ,00
tp
7. Biboki Selatan 164 975 ,00 333 550 ,00 96 000 ,00
8. Biboki Utara 536 350 ,00 370 850 ,00 62 000 ,00
Jumlah 10 775 338 ,70 2 156 370 ,00 10 449 290 ,00
......
.g
Lanjutan Tabel 6.1.6 :
ps
.b
Industri kecil
ab
Industri kecil
Kecamatan logam dan Jumlah
kerajinan
elektronika
ak
(1) (5) (6) (7)
ar
1. Miomaffo Barat ut - 16 535 ,00 898 185 ,00
h
2. Miomaffo Timur - 62 500 ,00 1 268 250 ,00
ga
3. Noemuti 120 000 ,00 332 500 ,00 772 300 ,00
en
4. Kota Kefamenanu 4 835 720 ,00 525 000 ,00 20 816 871 ,70
t
or
7. Biboki Selatan 216 000 ,00 1 500 ,00 812 025 ,00
ht
Jumlah 5 238 320 ,00 947 535 ,00 29 566 853 ,70
Sumber: Dinas Perindagkop Kabupaten TTU
VI.2
://
.g
Tabel 6.2.1
ps
Banyaknya Pembangkit Tenaga Listrik PT PLN (Persero) Ranting Kefamenanu
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Banyaknya (Unit) Kekuatan/Daya (KW)
ak
Ranting/Sub
Ranting Beban
Operasi Rusak Terpasang Mampu
ar
Puncak
(1)
hut (2) (3) (4) (5) (6)
Eban *) - - - - 1 090
en
Oelolok *) - - - - -
t
or
Manufui *) - - - - -
tim
Manikin 2 - 40 36 18
tp
ht
Unit Polen *) - - - - -
.g
Tabel 6.2.2
ps
Banyaknya Tenaga Listrik yang Dibangkitkan Oleh PLN dan Penggunaannya menurut
Pusat PLTD/Sub Ranting Di Kabupaten TTU Tahun 2007 (kwh)
.b
ab
Tenaga Listrik
ak
Pusat PLTD/ Susut
ar
sub ranting Yang trans-
Yang Yang
ut Yang terjual dipakai misi
dibangkitkan disalurkan
sendiri distri
h
busi (%)
ga
2. Kefamenanu 12 267 382 11 067 395 8 160 999 199 987 6,83
or
tim
Jumlah 12 528 934 11 328 947 10 767 953 199 987 14,07
Keterangan : * Jaringan transmisinya langsung dari pusat PLTD Kefamenanu
Sumber: PT. (Persero) PLN Ranting Kefamenanu 2007
.g
Tabel 6.2.3
ps
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN menurut Klasifikasi Tarif
di Pusat PLTD Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Daya pasang Pemakaian
Klasifikasi tarif
ak
pelanggan (VA) (Kwh)
(1) (2) (3) (4)
ar
S1 - - -
S2
h ut 130 356 000 663 025
S3 - - -
ga
R2 21 78 000 80 146
R3 2 18 300 17 941
t
or
R4 - - -
tim
B3 - - -
tp
B4 - - -
ht
.g
Tabel 6.2.4
ps
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN menurut Klasifikasi Tarif
di Sub Ranting Eban Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Daya pasang Pemakaian
Klasifikasi tarif
ak
pelanggan (VA) (Kwh)
(1) (2) (3) (4)
ar
S1 ut - - -
S2 43 39 700 460 812
h
ga
S3 - - -
en
R3 - - -
tim
R4 - - -
://
B1 42 41 450 73 865
tp
B2 1 22 000 31 482
ht
B3 - - -
B4 - - -
I1 - - -
I2 - - -
I3 - - -
I4 - - -
P1 6 5 700 8 195
P2 - - -
P3 - - -
M - - -
Jumlah 734 303 050 895 208
Keterangan : S : Badan Sosial P1,2 : Kantor Pemerintah
R : Rumah Tangga P3 : Penerangan jalan
I : Industri Besar, Sedang, Kecil M : Multi Guna
Sumber: PT. (Persero) PLN Ranting Kefamenanu 2007
.g
Tabel 6.2.5
ps
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN menurut Klasifikasi Tarif
di Sub Ranting Oelolok Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Daya pasang Pemakaian
Klasifikasi tarif
ak
pelanggan (VA) (Kwh)
(1) (2) (3) (4)
ar
S1 ut - - -
S2 48 67 850 70 532
h
ga
S3 - - -
en
R3 - - -
tim
R4 - - -
://
B1 37 37 500 60 500
tp
B2 4 37 200 49 016
ht
B3 - - -
B4 - - -
I1 1 10 600 3 421
I2 - - -
I3 - - -
I4 - - -
P1 14 11 850 9 955
P2 - - -
P3 2 200 9 075
M - - -
Jumlah 1 588 264 650 1 115 059
Keterangan : S : Badan Sosial P1,2 : Kantor Pemerintah
R : Rumah Tangga P3 : Penerangan jalan
I : Industri Besar, Sedang, Kecil M : Multi Guna
Sumber: PT. (Persero) PLN Ranting Kefamenanu 2007
.g
Tabel 6.2.6
ps
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN menurut Klasifikasi Tarif
di Sub Ranting Manufui Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Daya pasang Pemakaian
Klasifikasi tarif
ak
pelanggan (VA) (Kwh)
(1) (2) (3) (4)
ar
S1 ut - - -
S2 16 18 000 12 947
h
ga
S3 - - -
en
R3 - - -
tim
R4 - - -
://
B1 7 5 354 19 393
tp
B2 1 10 600 18 304
ht
B3 - - -
B4 - - -
I1 - - -
I2 - - -
I3 - - -
I4 - - -
P1 4 5 700 17 305
P2 - - -
P3 - - -
M - - -
Jumlah 345 239 354 231 684
Keterangan : S : Badan Sosial P1,2 : Kantor Pemerintah
R : Rumah Tangga P3 : Penerangan jalan
I : Industri Besar, Sedang, Kecil M : Multi Guna
Sumber: PT. (Persero) PLN Ranting Kefamenanu 2007
.g
Tabel 6.2.7
ps
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN menurut Klasifikasi Tarif
di Sub Ranting Wini Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Daya pasang Pemakaian
Klasifikasi tarif
ak
pelanggan (VA) (Kwh)
(1) (2) (3) (4)
ar
S1 ut - - -
S2 5 5 700 9 936
h
ga
S3 - - -
en
R3 - - -
tim
R4 - - -
://
B1 29 39 850 73 932
tp
B2 1 16 500 23 544
ht
B3 - - -
B4 - - -
I1 - - -
I2 - - -
I3 - - -
I4 - - -
P1 11 15 250 12 540
P2 - - -
P3 - - -
M - - -
Jumlah 165 174 000 200 124
Keterangan : S : Badan Sosial P1,2 : Kantor Pemerintah
R : Rumah Tangga P3 : Penerangan jalan
I : Industri Besar, Sedang, Kecil M : Multi Guna
Sumber: PT. (Persero) PLN Ranting Kefamenanu 2007
.g
Tabel 6.2.8
ps
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN menurut Klasifikasi Tarif
di Sub Ranting Manikin Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Daya pasang Pemakaian
Klasifikasi tarif
ak
pelanggan (VA) (Kwh)
(1) (2) (3) (4)
ar
S1 ut - - -
S2 11 9 350 10 236
h
ga
S3 - - -
en
R3 - - -
tim
R4 - - -
://
B1 1 1 300 1 440
tp
B2 - - -
ht
B3 - - -
B4 - - -
I1 - - -
I2 - - -
I3 - - -
I4 - - -
P1 2 1 350 1 480
P2 - - -
P3 - - -
M - - -
Jumlah 130 78 600 55 060
Keterangan : S : Badan Sosial P1,2 : Kantor Pemerintah
R : Rumah Tangga P3 : Penerangan jalan
I : Industri Besar, Sedang, Kecil M : Multi Guna
Sumber: PT. (Persero) PLN Ranting Kefamenanu 2007
.g
Tabel 6.2.9
ps
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN menurut Klasifikasi Tarif
di Unit Lain (Polen) Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Daya pasang Pemakaian
Klasifikasi tarif
ak
pelanggan (VA) (Kwh)
(1) (2) (3) (4)
ar
S1 ut - - -
S2 11 9 250 7 436
h
ga
S3 - - -
en
R3 - - -
tim
R4 - - -
://
B1 1 16 950 14 564
tp
B2 - - -
ht
B3 - - -
B4 - - -
I1 - - -
I2 - - -
I3 - - -
I4 - - -
P1 5 2 700 11 979
P2 - - -
P3 - - -
M - - -
Jumlah 179 130 350 110 011
Keterangan : S : Badan Sosial P1,2 : Kantor Pemerintah
R : Rumah Tangga P3 : Penerangan jalan
I : Industri Besar, Sedang, Kecil M : Multi Guna
Sumber: PT. (Persero) PLN Ranting Kefamenanu 2007
.g
Tabel 6.2.10
ps
Banyaknya Pelanggan Listrik PLN menurut Klasifikasi Tarif dan Pusat/Sub Ranting PLTD
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Klasifikasi Pusat/sub ranting PLTD
ak
tarif/
Jumlah
jenis
ar
pelanggan Kefa Eban Oelolok Manufui Wini Manikin Polen
(1)
hut
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Pelanggan
ga
2. Pelanggan
rumah 5 164 642 1 484 317 119 116 162 8 004
t
or
tangga
tim
3. Pelanggan
bisnis & 450 43 41 8 30 1 1 9
perhotelan
://
tp
4. Pelanggan
ht
usaha
industri
rumah - - -
6 1 1 1 9
tangga,
kecil,
menengah
dan besar
5. Gedung
kantor
pemerintah
& 100 6 14 4 11 2 5 142
penerangan
jalan
.g
Tabel 6.2.11
ps
Banyaknya Gardu, Panjang Jaringan dan Rata-rata Tarif menurut Pusat/Sub Ranting PLTD
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Pusat/sub ranting PLTD
ak
Uraian Jumlah
Oe Manu Mani
ar
Kefa Eban Wini Polen
lolok fui kin
(1)
hut(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Panjang
ga
jaringan*
en
-JTM
(KMS) 24,56 58,1 88,84 16,44 2,52 5,54 40,21 236,21
t
or
-JTR
tim
2. Gardu 46 11 24 6 3 3 5 98
tp
ht
3. Rata-rata
tarif per 667 582 564 550 676 531 563 4 133
kwh (Rp)
Keterangan : * Satuan panjang jaringan adalah KMS
JTM = Jaringan tegangan menengah (20 KV)
JTR = Jaringan tegangan rendah (220/380 V)
Sumber: PT. (Persero) PLN Ranting Kefamenanu 2007
.g
Tabel 6.2.12
ps
Banyaknya Pelanggan Air Minum menurut Kategori Pelanggan
pada BPAM Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
Banyaknya pelanggan
ak
Kategori pelanggan Perubahan (%)
2006 2007
ar
(1) ut (2) (3) (4)
1. Non niaga
h
ga
2. S o s i a l
tim
3. N i a g a
ht
4. Industri - 3 0,00
5. Khusus
a. Pelabuhan - - -
.g
Tabel 6.2.13
ps
Banyaknya Pemakaian Air Minum menurut Kategori Pelanggan
pada BPAM Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
Banyaknya Air minum (m3)
ak
Kategori pelanggan Perubahan (%)
2006* 2007
ar
(1) (2) (3) (4)
1. Non niaga
h ut
a. Rumah tangga 41 949 523 856 1 148,79
ga
2. S o s i a l
or
tim
3. N i a g a
ht
4. Industri - 389 -
5. Khusus
a. Pelabuhan - - -
b. Terminal air dan sejenisnya
- - -
(termasuk tengki air)
6. Susut/hilang dalam penyaluran - - -
VI.3
tim
KONSTRUKSI,
://
PERTAMBANGAN &
tp
PENGGALIAN
ht
.g
Tabel 6.3.1
ps
Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kualifikasi Perusahaan
ak
Kecamatan Jumlah
M1 M2 K1 K2 K3/lainnya
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Miomaffo Barat
ut
h
- - - 1 3 4
ga
2. Miomaffo Timur - - 1 2 3 6
en
3. Noemuti - - - 4 2 6
t
or
5. Insana - - 2 4 5 11
://
6. Insana Utara - - - - - -
tp
7. Biboki Selatan - - - 2 4 6
ht
8. Biboki Utara - - - - - -
9. Biboki Anleu - - - - - -
.g
Tabel 6.3.2
ps
Besarnya Nilai Kontrak Pekerjaan Jasa Konstruksi Menurut Jenis Pekerjaan
Di Kabupaten TTU Tahun 2006-2007 (Rp.000)
.b
ab
Jenis Pekerjaan Konstruksi 2006 2007
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Konstruksi penyiapan lahan
ut - -
h
2. Konstruksi gedung 12 822 004 18 771 221
ga
en
.g
Tabel 6.3.3
ps
Potensi Sumber Daya Mineral Golongan A dan B Di Kabupaten Timor Tengah Utara
Tahun 2007
.b
ab
Jenis Bahan Tambang Lokasi Kandungan/Potensi
ak
(1) (2) (3)
ar
1. N i k e l Benus 2150,00 ppm
ut
Bukit Neonbat 487,00 ppm
h
ga
Bitefa -
tim
3. T e m b a g a Bansone -
://
Bitefa -
4. M a n g a n Noemuti -
Naiola -
5. B e s i Bakitolas -
6. P e r a k Noelmeto -
.g
Tabel 6.3.4
ps
Potensi Beberapa Bahan Galian Golongan C Di Kabupaten Timor Tengah Utara
Tahun 2007
.b
ab
Kandungan/
Jenis Bahan Tambang Lokasi
Potensi
ak
(1) (2) (3)
ar
1. Batu Semi Permata (Aji) Nian -
2. Marmer
h ut Fatunisuan -
Ainiut, Nunmafo, T'eba -
ga
Bitefa, Nilulat
tim
3. Perlit Haumeni -
Tubu kuaken, Palak, Kabuta,
4. Gamping/Koral -
://
6. Gipsum Manunain B -
14. Bresik Vulkanik Utara Manamas sampai Pantura 1 146 875 000
Sumber: Dinas Pertambangan Kabupaten TTU
.g
Tabel 6.3.5
ps
Penggunaan Bahan Galian Golongan C menurut Jenisnya
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Jenis Bahan Galian (m3)
ak
Batu
Kecamatan Batu
Pecah Batu
ar
Pasir Sirtu Batu Karang Gelon
(2/3-3/5- Kapur
ut dong
5/7)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
h
ga
.g
ps
Lanjutan Tabel 6.3.5
.b
ab
Jenis Bahan Galian (M3)
ak
Kecamatan Tanah
Batu
Tanah Putih
Marmer Warna/Batu Tanah
ar
Liat Batu
Aji *)
ut Kapur
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
h
ga
8. Biboki Utara - - - - -
9. Biboki Anleu - - - - -
.g
Tabel 6.3.6
ps
Realisasi Penerimaan Pajak Pengambilan Pemanfaatan Bahan Galian Golongan C
menurut Kecamatan Di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Target Realisasi Persentase
Kecamatan
ak
(Rp) (Rp) (%)
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat ut 77 482 435,71 73 833 115,89 95
h
2. Miomaffo Timur 77 482 435,71 79 633 115,89 103
ga
en
.g
Tabel 6.3.7
ps
Realisasi Penerimaan Pajak Air Bawah Tanah menurut Kecamatan
.b
Di Kabupaten TTU Tahun 2007
ab
Kecamatan Target (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Persentase (%)
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat
hut 3 940 000 3 940 000 100
ga
5. Insana - - -
://
tp
8. Biboki Utara - - -
9. Biboki Anleu - - -
ps
.g
o.
id
PERDAGANGAN
id
o.
Perdagangan
.g
ps
PERDAGANGAN
.b
ab
ak
Sektor perdagangan merupakan sektor yang sangat strategis dalam mata
rantai pembangunan ekonomi yang berperan sebagai mediator rumahtangga
ar
konsumen dan rumahtangga produsen. Sebagai jaringan distribusi yang melayani
ut
kebutuhan masyarakat baik untuk barang konsumtif maupun produktif, maka segala
h
kebijakan di sektor perdagangan selalu diarahkan untuk menjamin penyebaran serta
ga
ketersediaan berbagai barang kebutuhan tersebut secara lebih merata dengan harga
en
memiliki surat izin usaha perdagangan sebanyak 218 unit dengan klasifikasi jenis
tim
usaha perdagangan besar 7 unit (3,2 persen), perdagangan menengah 67 unit (30,6
persen), perdagangan kecil/eceran 145 unit (66,2 persen).
://
Kefamenanu, sedangkan sisanya Kecamatan Insana 6,8 persen, Insana Utara 6,8
persen, Biboki Anleu 4,6 persen, Miomaffo Barat, Miomaffo Timur, Noemuti
masing-masing 1,4 persen, Biboki Utara 0,9 persen dan Biboki Selatan 0,5 persen.
Pada Tabel 7.1.4 dapat dilihat volume pengadaan beberapa komoditas
strategis terutama yang berasal dari luar wilayah TTU dimana pada umumnya
mencakup barang-barang hasil pertanian dan industri pengolahan seperti beras,
jagung, gula pasir dan minyak goreng dan minyak tanah. Pengadaan bahan makanan
biasanya memuncak pada bulan-bulan yang berkaitan dengan hari raya seperti hari
raya Natal, Tahun Baru maupun Lebaran.
Sedangkan untuk pengadaan barang-barang non makanan jumlahnya relatif
sama setiap bulan, kecuali bahan bangunan yang biasanya membengkak pada bulan-
bulan akhir tahun karena berkaitan dengan pengerjaan proyek konstruksi pemerintah
yang segera diselesaikan pada akhir tahun anggaran.
Banyaknya akomodasi perhotelan/losmen sampai akhir tahun 2007 sebanyak
7 buah hotel/losmen dengan total kapasitas tempat tidur yang tersedia 227 buah yang
tersebar dalam 104 buah kamar tidur. Kapasitas tempat tidur dan kamar yang ada
hanya meliputi 5 buah hotel/losmen karena dua buah losmen lainnya yakni Losmen
.g
ps
Bahtera dan Sokowindo sepanjang tahun 2006 dan 2007 tidak ada aktivitas
penginapan.
.b
Jumlah tamu yang menginap selama tahun 2007 sebanyak 3 876 orang
ab
dengan perincian 3 777 orang (97,4 persen) adalah tamu domestik, dan sisanya 99
ak
orang (2,6 persen) merupakan tamu asing. Dibandingkan dengan keadaan tahun lalu
jumlah tamu mengalami penurunan 22,65 persen. Kendatipun menurun, namun
ar
dengan jumlah tamu yang relatif kecil diduga ada kaitannya dengan perubahan pola
ut
tamu dimana pada tahun-tahun sebelumnya sebagian besar tamu adalah aparat
h
pemerintah tingkat Provinsi ataupun pusat yang melakukan tugas-tugas kedinasan di
ga
wilayah TTU.
en
dari daerah Kabupaten ke tingkat Provinsi dan Pusat untuk kepentingan konsultasi.
Untuk tamu dari kalangan swasta masih bertumpu pada kalangan dunia usaha dan
://
tamu-tamu asing; sedangkan tamu non niaga atau tamu keluarga yang menggunakan
tp
jasa akomodasi masih relatif kecil karena berkaitan dengan keterbatasan kemampuan
ht
ekonomi masyarakat.
Rata-rata tarif per hari-orang yakni tarif minimum Rp 25.000,- dan tarif
maksimum Rp.200 000,-. Sedangkan secara parsial antar hotel/losmen, tarif terendah
di losmen Sederhana yakni Rp. 25 000,- sedangkan tertinggi untuk kelas VIP di hotel
Frawijaya sebesar Rp. 200 000.-
Banyaknya potensi obyek wisata di Kabupaten TTU ada 22 lokasi yang
terdiri atas wisata alam 50,0 persen, wisata budaya 40,9 persen, wisata religius dan
wisata lainnya masing-masing 4,55 persen. Dari potensi obyek wisata tersebut, yang
telah dikelola dan didayagunakan secara komersial baru tiga obyek wisata yakni
obyek wisata Oeluan (Noemuti), Tanjung Bastian (Insana Utara) dan Benkoko
(Insana). Jumlah pengunjung yang berkunjung selama tahun 2007 untuk ketiga obyek
wisata tersebut sebanyak 19 884 orang dengan perincian wisata Oeluan 34,3 persen,
Tanjung Bastian 63,7 persen dan Wisata Benkoko 1,9 persen. Dibanding dengan
tahun lalu jumlah wisatawan meningkat yakni 122,5 persen
.g
ps
Grafik 7.1
Banyaknya Perusahaan Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel/Losmen
.b
di Kabupaten TTU Tahun 2007
ab
ak
Jenis
Perusahaan
ar
Hotel/losmen
ut 7
Rumah makan 35
h
ga
Eceran/kecil 145
en
M enengah 67
t
or
Besar 7
tim
Grafik 7.2
Persentase Banyaknya Tamu yang Menginap pada Jasa Perhotelan/ Losmen
di Kabupaten TTU Tahun 2007
T amu
T amu asing
domestik 3%
97%
VII.1
://
PERDAGANGAN
tp
ht
.g
Tabel 7.1.1
ps
Banyaknya Usaha Perdagangan menurut Kecamatan dan Jenis Usaha
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Perda- Perda-
Perdagangan
ak
Kecamatan gangan gangan Jumlah
eceran/kecil
besar menengah
ar
(1) ut (2) (3) (4) (6)
1. Miomaffo Barat - - 3 3
h
ga
2. Miomaffo Timur - - 3 3
en
3. Noemuti - - 3 3
t
or
5. Insana - 3 12 15
://
6. Insana Utara - 2 3 5
tp
ht
7. Biboki Selatan - - 1 1
8. Biboki Utara - - 2 2
9. Biboki Anleu - - 10 10
.g
Tabel 7.1.2
ps
Banyaknya Prasarana Pasar menurut Jenis Bangunan dan Besarnya Retribusi
di Kabupaten TTU selama Tahun 2007
.b
ab
Banyaknya Pasar
Besarnya
ak
Kecamatan
Retribusi
Permanen Darurat Jumlah
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5)
2. Miomaffo Timur - - - -
en
.g
Tabel 7.1.3
ps
Penyaluran Komoditas Penting di Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2007 (Ton)
.b
ab
U r a i a n Beras Jagung Gula Pasir Terigu
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Stok Awal tahun 202,00 34,00 106,00 109,00
h ut
2. Pengadaan Lokal 60,00 17,00 - -
ga
en
.g
Tabel 7.1.4
ps
Pengadaan Barang menurut Jenis Barang Per Bulan di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Bulan
Jenis barang Satuan
ak
Januari Pebruari Maret April Mei Juni
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ar
Beras Dolog ton ut 160,50 120,00 120,00 105,00 98,00 92,50
Tepung Terigu ton 72,00 70,30 70,00 60,20 55,00 50,00
h
ga
…………
.g
Lanjutan Tabel 7.1.4
ps
.b
Bulan
Satu
ab
Jenis barang Jumlah
an Nopem Desem
Juli Agustus September Oktober
ber ber
ak
(1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
ar
Beras ton 87,00 85,04 89,00 89,20 108,00 132,00 1,286,24
Tepung Terigu ton
h ut50,00 52,00 60,00 62,00 70,00 83,00 754,50
Gula Pasir ton 78,60 72,00 72,00 75,00 75,20 100,00 1,021,80
ga
Minyak Goreng ton 70,00 63,00 54,00 61,00 70,00 92,00 895,20
en
Daging Sapi ton 20,00 20,00 20,00 29,00 34,00 66,27 344,44
or
Daging Ayam ton 0,12 0,12 1,00 1,19 2,00 2,00 14,21
tim
Jagung Pipilan ton 1,00 1,00 1,00 1,00 1,50 0,80 9,74
tp
Minyak Tanah ton 255,00 255,00 255,00 255,00 255,00 255,00 3,060,00
ht
Garam Iodium ton 7,00 7,00 5,00 5,00 5,20 8,97 75,39
Telur Ayam ton 5,00 5,20 3,00 3,92 6,43 15,00 94,39
Cabe Merah ton 1,00 1,68 1,00 1,50 1,00 1,70 11,72
Bawang Merah ton 12,00 12,14 13,00 13,74 13,00 19,31 184,64
Ikan
ton 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 60,00
Kering/Asin
Kacang Kedelai ton 0,80 0,80 0,80 0,60 1,00 1,80 9,13
Kacang Tanah ton 7,00 9,00 9,12 10,00 12,00 15,00 142,62
Ketela Pohon ton 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 1,00 17,00
Sumber: Dinas Perindagkop Kabupaten TTU
VII.2
://
.g
Tabel 7.2.1
ps
Banyaknya Usaha/Perusahaan Penginapan menurut Kecamatan dan Jenis Penginapan
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kecamatan Losmen * Wisma Hotel Jumlah
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Miomaffo Barat - - - -
ut
2. Miomaffo Timur - - - -
h
ga
3. Noemuti - - - -
en
4. Kota Kefamenanu 4 - 3 7
t
or
5. Insana - - - -
tim
6. Insana Utara - - - -
://
7. Biboki Selatan - - - -
tp
ht
8. Biboki Utara - - - -
9. Biboki Anleu - - - -
Jumlah 4 - 3 7
Keterangan : */ termasuk dua buah Losmen yang tidak ada aktivitas penginapannya
Sumber: Survei Hotel Losmen, BPS TTU
.g
Tabel 7.2.2
ps
Banyaknya Kamar, Tempat Tidur dan Tamu Per Bulan Pada Usaha Penginapan
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Jumlah tamu (orang) Ratio
Kamar Tempat tamu
ak
Bulan
tidur tidur Indonesia Asing Jumlah terhadap
kamar
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ut
Januari 104 227 216 13 229 2,20
h
ga
.g
Tabel 7.2.3
ps
Banyaknya Kamar, Tempat Tidur Serta Rata-rata Tarif Per Kamar Pada Usaha Penginapan
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Rata-rata tarif (Rp)
Kamar Tempat
ak
Penginapan
tidur tidur Minimum Maksimum
ar
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Hotel Ariesta
h ut 29 54 85 000 175 000
ga
4. Losmen Bahtera - - - -
tim
.g
Tabel 7.2.4
ps
Banyaknya Tenaga Kerja yang Dibayar dan Tidak Dibayar menurut Penginapan
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Tenaga kerja
ak
Jumlah
Penginapan Dibayar Tidak dibayar
ar
h ut L P L P L P Jlh
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ga
1. Hotel Ariesta 8 5 1 1 9 6 15
en
2. Hotel Cendana 3 - 1 - 4 - 4
t
or
3. Losmen Sederhana 1 1 1 1 2 2 4
tim
4. Losmen Bahtera - - - - - - -
://
tp
5. Losmen Setangkai - - 1 2 1 2 3
ht
7. Hotel Frawijaya 2 2 1 1 3 3 6
Jumlah 14 8 5 5 19 13 32
Keterangan: L = Laki-laki
P = Perempuan
Sumber: Survei Hotel Losmen, BPS Kabupaten TTU
VII.3
://
PARIWISATA
tp
ht
.g
Tabel 7.3.1
ps
Obyek Wisata dirinci per Kecamatan di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
Jarak dari
ab
Ibu kota
Kecamatan Nama Obyek Wisata Jenis Obyek Wisata
Kabupaten
ak
(KM)
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat utGua Suti 17 Wisata Alam
Mutis Timau 40 Wisata Alam
h
Mutis Babnain 40 Wisata Alam
ga
8. Biboki Utara - -
9. Biboki Anleu Wisata Pantai Batu Putih 82 Wisata Alam
Atoin Fui 80 Wisata Budaya
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. TTU
.g
Tabel 7.3.2
ps
Banyaknya Obyek Wisata Menurut Jenisnya di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Wisata Wisata Wisata Wisata
Kecamatan Lainnya Jumlah
Alam Budaya Buatan Religius
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat 3 3 - - - 6
ut
2. Miomaffo Timur 1 1 - - - 2
h
ga
3. Noemuti 1 1 - 2 - 4
en
4. Kota Kefamenanu 1 2 - - 1 4
t
or
5. Insana 1 2 - 1 - 3
tim
6. Insana Utara 2 - - - 1 3
://
7. Biboki Selatan 2 1 - 1 - 4
tp
8. Biboki Utara 1 2 - - - 3
ht
9. Biboki Anleu 2 2 - - - 4
Jumlah 14 14 - 4 2 34
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. TTU 2007
.g
Tabel 7.3.3
ps
Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata Dirinci Menurut Jenisnya
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Wisata Wisata Wisata Wisata
Kecamatan Jumlah
ak
Alam Budaya Buatan Religius
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat
h ut - - - - -
2. Miomaffo Timur - - - - -
ga
4. Kota Kefa - - - - -
or
7. Biboki Selatan - - - - -
tp
ht
8. Biboki Utara - - - - -
9. Biboki Anleu - - - - -
ps
.g
o.
id
PERHUBUNGAN
ht
tp
://
tim
or
t en
ga
hut
ar
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
id
o.
Perhubungan
.g
ps
PERHUBUNGAN
.b
ab
ak
A. PERHUBUNGAN DARAT
ar
Sebagai bagian dari sistem trasportasi regional yang terpadu, transportasi
darat merupakan urat nadi kehidupan sosial, politik, kebudayaan dan Hankam di
ut
Kabupaten TTU. Sistem transportasi harus ditata sedemikian rupa agar dapat
h
ga
dengan akhir tahun 2007 telah dibangun jalan sepanjang 1 102, 42 km dengan
perincian menurut status jalan sebagai berikut: jalan kabupaten 829,00 km (75,2
://
persen), jalan propinsi 195,97 km (17,8 persen) dan jalan negara 77,45 km (7,0
tp
persen).
ht
Dilihat dari aspek kualitas permukaan jalan, dari panjang jalan keseluruhan
tersebut di atas yang berkategori aspal 532,89 km (48,3 persen), kerikil/diperkeras
339,47 km (30,7 persen) dan jalan tanah sepanjang 230,06 km (20,9 persen).
Kendatipun panjang jalan tanah relatif masih cukup banyak namun yang cukup
menggembirakan bahwa hampir semua desa yang tersebar di wilayah Kabupaten
TTU dapat dijangkau dengan kendaraan umum.
Bila prasarana jalan sebagai urat nadi, maka sarana angkutan ibarat darah
yang mengalir melewati jalur urat nadi tersebut. Dalam kurun waktu 2005-2007
jumlah beberapa kendaraan bermotor tiap tahunnya selalu menunjukkan peningkatan.
Pada tahun 2005, jumlah kendaraan bermotor roda dua sebanyak 10 266 unit dan
pada tahun 2006 tidak tercatat/ datanya tidak ada.Dari 842 buah kendaraan roda
empat atau lebih, yang berfungsi sebagai kendaraan angkutan umum sebanyak 9 730
unit dengan perincian untuk angkutan penumpang 265 unit (2,7 persen) dan angkutan
barang 577 unit (5,9 persen ).
.g
B. PERHUBUNGAN LAUT
ps
Walaupun seluruh wilayah Kabupaten TTU bukan merupakan daerah
.b
kepulauan (daerah daratan), tapi perhubungan laut merupakan sarana yang cukup
ab
penting untuk menunjang aktivitas perekonomian daerah. Dari satu-satunya
ak
pelabuhan laut di Kabupaten TTU yakni pelabuhan Wini, pada tahun 2007 terdapat
ar
28 kali kunjungan kapal yang semuanya adalah pelayaran rakyat.
Rendahnya frekuensi kunjungan kapal karena sampai dengan saat ini pola
ut
pelayaran masih bersifat satu arah yakni terbatas pada angkutan komoditi pertanian
h
ga
yang kapasitas ketersediaannya terbatas, seperti asam, kemiri dan ternak sapi, kuda
dari Kabupaten TTU keluar wilayah terutama Pulau Jawa.
en
cenderung akan semakin menurun apabila hanya bertumpu pada beberapa komoditas
or
pertanian tersebut di atas yang populasi dan kapasitas produksinya semakin menurun.
tim
rumah tangga yang kompetitif yang dapat dipakai untuk mendatangkan berbagai
tp
.g
ps
Untuk sarana telekomunikasi pada tahun 2007 terdapat satu buah kantor
BUMN dan sepuluh buah wartel swasta. Jumlah pelanggan sampai akhir tahun 2007
.b
sebanyak 1 544 sambungan pelanggan dengan perincian 8,0 persen pelanggan
ab
pemerintah dan 92,0 persen lainya adalah pelanggan rumah tangga dan usaha swasta.
ak
Dibandingkan dengan tahun yang lalu, jumlah pelanggan telepon mengalami
peningkatan sebesar 6,5 persen.
ar
h ut
Grafik 8.1
ga
Tanah
20,87%
://
tp
Aspal
ht
48,34%
Kerikil/
diperkeras
30,79%
.g
ps
Grafik 8.2
Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih
.b
di Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
ab
Jumlah 2006 2007
8.888
ak
10000
ar
8000
6000
h ut
4000
ga
2000
310
265
302
349
180
58
48
0
0
en
0
Sepeda Bemo/bus Jeep/sedan Truk & Lainnya
t
or
motor Pick up
tim
Jenis kendaraan
Grafik 8.3
ht
Jumlah
2000
1450 1544
1430
1500
500
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun
VIII.1
tp
PERHUBUNGAN DARAT
ht
.g
Tabel 8.1.1
ps
Jumlah Kendaraan Bermotor menurut Jenis Kendaraan dan Kecamatan
di Kabupaten TTU Tahun 2005-2007
.b
ab
ak
Jenis Kendaraan 2005 2006 2007
ar
(1)
h ut (2) (3) (4)
1. Sepeda motor 10 266 - 8 888
ga
3. Bus midi 61 51 35
t
or
4. Bus max 44 - -
tim
11. Tanky 3 11 19
12. Ambulance 6 24 29
.g
Tabel 8.1.2
ps
Banyaknya Kendaraan Angkutan Umum di Kabupaten TTU Tahun 1996-2007
.b
Mobil angkutan Mobil angkutan
ab
Tahun penumpang barang Jumlah
ak
(bus, colt, bemo) (kendaraan truk)
(1) (2) (3) (4)
ar
1996 ut 213 259 472
h
1997 236 264 500
ga
.g
Tabel 8.1.3
ps
Banyaknya Pelanggaran/Kecelakaan Lalulintas dan Akibatnya yang Terjadi
di Kabupaten TTU Tahun 1991-2007
.b
ab
Jumlah Jumlah korban
ak
Jumlah Kerugian
Tahun kecela
pelanggaran Luka Luka (Rp 000)
kaan Mati
ar
berat ringan
(1)
ut
(2) (3) (4) (5) (6) (7)
1991 291 22 7 4 40 16 750
h
ga
.g
Tabel 8.1.4
ps
Banyaknya Pengeluaran/Penggantian SIM Per Bulan Menurut Jenis Penggantian
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Jumlah
Jenis SIM
penge
ak
Bulan luaran/
penggantian Hilang/ Pindah Pindah
Baru Ganti
ar
SIM rusak masuk keluar
(1)
h ut (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Januari 246 137 104 5 - -
ga
April 157 64 93 - - -
tim
Mei 157 50 97 10 - -
://
Oktober 139 46 88 5 - -
Desember 166 74 88 4 - -
.g
Tabel 8.1.5
ps
Panjang Jalan menurut Tingkat Pemerintahan dan Bentuk Permukaan Jalan
di Kabupaten TTU Tahun 2007 (km)
.b
ab
Bentuk permukaan jalan
ak
Tingkat pemerintahan Jumlah
Kerikil/
ar
Aspal Tanah
diperkeras
(1)
h ut (2) (3) (4) (5)
ga
.g
Tabel 8.1.6
ps
Panjang Jalan menurut Tingkat Pemerintahan yang Mengelola di Kabupaten TTU
Tahun 2000-2007 (km)
.b
ab
Tingkat pemerintahan
ak
Tahun Jumlah
ar
Jalan negara Jalan propinsi Jalan kabupaten
ut
(1) (2) (3) (4) (5)
h
ga
.g
Tabel 8.1.7
ps
Panjang Jalan Menurut Kondisi dan Kelas Jalan di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Kondisi
Kelas Jalan Jumlah
ak
Baik Sedang Rusak Rusak Berat
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
II
ut
77,45
h
- - - 77,45
III A - - - - -
en
IV - - - - -
://
V - - - - -
tp
ht
Tidak dirinci - - - - -
VIII.2
tp
PERHUBUNGAN LAUT
ht
.g
Tabel 8.2.1
ps
Arus Kunjungan Kapal Laut Per Bulan menurut Jenis Pelayaran Pada Pelabuhan Wini
Tahun 2007
.b
ab
Bulan Samudra Nusantara Lokal Khusus
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
Januari - - - -
ut
Pebruari - - - -
h
ga
Maret - - - -
en
April - - - -
t
or
Mei - - - -
tim
Juni - 1 - -
://
Juli - - - -
tp
ht
Agustus - - - -
September - - - -
Oktober - - - -
Nopember - - - -
Desember - - - -
Jumlah - 1 - -
......
.g
Lanjutan Tabel 8.2.1 :
ps
.b
Bulan Perintis Palayaran rakyat Jumlah
ab
(1) (6) (7) (8)
ak
Januari - - -
ar
Pebruari ut - 1 1
h
Maret - - -
ga
April - 2 2
en
Mei - 3 3
t
or
Juni - 5 5
tim
Juli - 3 3
://
tp
Agustus - 3 3
ht
September - 4 4
Oktober - 5 5
Nopember - 2 2
Desember - - -
Jumlah - 28 28
Sumber: Satuan Kerja Pelabuhan Wini Kabupaten TTU
.g
Tabel 8.2.2
ps
Volume Bongkar Muat Barang dan Ternak Per Bulan melalui Pelabuhan Wini Tahun 2007
.b
Bongkar M u a t
ab
Bulan Volume Volume
ak
Jenis barang/ hewan Jenis barang/ hewan
(M3) (M3)
ar
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari
h ut - - - -
Pebruari - - - -
ga
Maret - - - -
en
Desember - - - -
Sumber: Satuan Kerja Pelabuhan Wini Kabupaten TTU
VIII.3
tp
.g
Tabel 8.3.1
ps
Banyaknya Kantor Pos menurut Kecamatan di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
Kantor pos
ab
Kantor pos Kantor pos
Kecamatan Kantor pos keliling
pembantu desa
ak
desa
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Miomaffo Barat ut - - 1 -
h
2. Miomaffo Timur - - - -
ga
3. Noemuti - - - -
en
4. Kota Kefamenanu 1 - - -
t
or
5. Insana - - 1 -
tim
6. Insana Utara - 1 - -
://
tp
7. Biboki Selatan - 1 - -
ht
8. Biboki Utara - 1 - -
9. Biboki Anleu - 1 - -
Jumlah 1 6 2 -
......
.g
Lanjutan Tabel 8.3.1:
ps
.b
Kecamatan Warpos kesra Pos sekolah Jumlah
ab
(1) (6) (7) (8)
ak
1. Miomaffo Barat - - 1
ar
2. Miomaffo Timur ut - - 1
h
3. Noemuti 1 - 2
ga
4. Kota Kefamenanu - - 1
en
5. Insana 1 - 2
t
or
tim
6. Insana Utara - - 1
7. Biboki Selatan 1 - 2
://
tp
8. Biboki Utara 1 - 2
ht
9. Biboki Anleu - - 1
Jumlah 4 - 13
Sumber: PT. Pos Indonesia Cabang Kefamenanu-Kabupaten TTU
.g
Tabel 8.3.2
ps
Banyaknya Surat yang Dikirim dan Barang yang Dipaketkan Per Triwulan
melalui Kantor Pos dan Giro Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Surat yang dikirim (buah)
ak
Barang yang
Triwulan Surat dinas/ dipaketkan
ar
Surat Surat kilat (Kg)
tercatat/ter- Jumlah
biasa/kilat
ut khusus
daftar
h
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ga
.g
Tabel 8.3.3
ps
Banyaknya Uang yang Diweselkan Per Triwulan melalui Kantor Pos dan Giro
Kabupaten TTU Tahun 2004-2007
.b
ab
Banyaknya uang (Rp 000)
ak
Triwulan
2004 2005 2006 2007
ar
(1) (3) (4) (5) (6)
ut
Triwulan I 239 338,7 - - 713 950
h
ga
en
.g
Tabel 8.3.4
ps
Banyaknya Pelanggan Telepon menurut Status Pelanggan di Kabupaten TTU
Tahun 1991-2007
.b
ab
Pelanggan Pelanggan
Tahun Jumlah
pemerintah swasta
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1991 ut 47 134 181
h
1992 65 200 265
ga
.g
Tabel 8.3.5
ps
Jumlah Pulsa & Kata menurut Jenis Percakapan di Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
2006 2007
ak
Uraian Rata-rata Rata-rata
Pulsa/ Pulsa/
harga/pulsa harga/pulsa
lembar lembar
ar
(Rp) (Rp)
(1)
hut (2) (3) (4) (5)
3. Telegrap - - - -
tim
4. Faximile - - - -
://
ps
.g
KEUANGAN
o.
id
HARGA - HARGA
id
o.
Keuangan & Harga-harga
.g
ps
KEUANGAN & HARGA-HARGA
.b
ab
ak
A. KEUANGAN DAERAH
ar
Dalam perencanaan anggaran dan belanja daerah, pemerintah pada umumya
cenderung menggunakan prinsip anggaran berimbang dan dinamis. Berimbang berarti
ut
harus diusahakan keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran, sedangkan
h
ga
dinamis berarti makin meningkatnya jumlah anggaran dan sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sehingga kemampuan untuk membiayai daerah sendiri semakin nyata,
en
sekaligus ketergantungan pada bantuan pusat melalui Dana Alokasi Umum (DAU)
t
daerah untuk semakin menggairahkan aktivitas ekonomi dan sosial melalui pola
pemberdayaan masyarakat, maka keinginan untuk meningkatkan pengeluaran
://
waktu mendatang akan bergeser dari pola anggaran berimbang ke anggaran defisit.
ht
Apalagi ada kesan bahwa masing-masing sektor institusi pelayanan publik berlomba-
lomba mencari legitimasi politis pihak legislatif untuk mendapat "Kue " anggaran
yang lebih besar.
Pada tahun anggaran 2005 dan 2006, realisasi penerimaan APBD Kabupaten
TTU msing-masing sebanyak 203,506 miliar rupiah dan 301 445 miliar rupiah, atau
meningkat sebesar 1,6 persen dan 48,1 persen dari tahun sebelumnya. Dari total
penerimaan tersebut, PAD hanya memberikan kontribusi sebesar 3,1 persen pada
tahun 2005 dan 3,3 persen pada tahun 2006, sedangkan selebihnya masing-masing
subsidi daerah otonom dan bantuan pembangunan pemeritah pusat atau dana
perimbangan 93,2 persen pada tahun 2005. Lain-lain pendapatan yang sah tahun 2005
3,6 persen dan tahun 2006 29,3 persen, serta sisa lebih perhitungan anggaran tahun
2005 sebesar 4,9 persen, dan tahun 2006 sebesar 7,0 persen.
Dari sisi pengeluaran, pada tahun anggaran 2005 sebanyak 191 854 miliar
rupiah dan pada tahun 2006 sebanyak 268 603 miliar rupiah, atau naik 1,2 persen dari
tahun anggaran 2004 dan pada tahun 2006 40,0 persen. Dari jumlah pengeluaran
tersebut sebanyak 129 469 miliar (95,9 persen) pada tahun 2005 dan tahun 2006
sebanyak 169 699 miliar (94,4 persen) adalah pengeluaran belanja aparatur seperti
.g
ps
belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan dinas, biaya pemeliharaan dan
lain-lain, sementara sisanya 4,1 persen (5 534 miliar) pada tahun 2005 dan pada tahun
.b
2006 sebesar 5,6 persen (10 120 miliar) adalah pengeluaran untuk belanja pelayanan
ab
publik.
ak
Khusus untuk pengeluaran belanja pelayanan publik sendiri pada tahun 2005
berjumlah 56 851 miliar rupiah, dan pada tahun 2006 berjumlah 88 811 miliar rupiah
ar
tercatat pos pengeluaran yang menyedot dana paling tinggi pada tahun 2005 adalah
ut
belanja modal/pembangunan 41,6 persen, belanja operasi dan pemeliharaan 21,5
h
persen, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan 28,9 persen, belanja administrasi
ga
umum 1,8 persen dan belanja tidak terduga 6,26 persen dan pada tahun 2006 belanja
en
belanja bagi hasil dan bantuan keuangan 17,47 persen, belanja administrasi umum
or
B. PERBANKAN
tp
kepentingan pihak debitur dan kreditur. Dengan fungsinya tersebut sektor perbankan
diharapkan mengusung misi menggairahkan aktivitas sektor-sektor ekonomi melalui
penyediaan fasilitas finansial yang mudah, murah dan terpercaya. Lembaga
perbankan di Kabupaten TTU sampai dengan akhir tahun 2006 terdiri dari dua kantor
cabang BUMN/BUMD dengan enam kantor ranting.
Jumlah penabung seluruhnya pada kantor bank yang ada pada tahun 2006
sebanyak 46 146 nasabah dengan jumlah akumulasi tabungan sebesar 203 545 miliar
rupiah. Dibandingkan dengan tahun yang lalu jumlah penabung turun 21,13 persen
sementara jumlah tabungannya mengalami kenaikan sebesar 2,8 persen. Ini
memperlihatkan bahwa ada sedikit kenaikkan Marginal Propensity to Saving dalam
masyarakat secara keseluruhan.
Posisi pemberian kredit selama tahun 2007 adalah sebesar 191 981 miliar
rupiah atau sekitar 94,3 persen dari kapasitas dana tabungan masyarakat TTU.
Dengan demikian sisa dana tabungan sebesar 5,7 persen (11 564 miliar rupiah)
terpaksa disalurkan kepada pihak debitur lain di luar TTU melalui fasilitas transfer
antarbank.
.g
ps
Diamati dari aspek peruntukan kredit secara sektoral terlihat bahwa dari 191
981 miliar yang disalurkan pada tahun 2007, sebagian besar digunakan untuk
.b
keperluan konsumsi lainnya sebesar 42,1 persen dan sisanya untuk keperluan sektor
ab
perdagangan 32,0 persen, bangunan/konstruksi 2,4 persen, sektor industri 0,8 persen,
ak
serta sektor pertanian 1,1 persen dan sektor lain 21,6 persen.
ar
C. KOPERASI
h ut
ga
secara konseptual koperasi harus mampu tampil sebagai penyelamat ekonomi rakyat
t
individual.
tim
daya manusia yang berwatak sosial. Hal ini diperparah dengan ulah segelintir
tp
D. HARGA-HARGA
Harga merupakan tingkat nilai dari suatu barang atau jasa yang ditawarkan
atau nilai perolehan atas barang dan jasa yang harus dibayar konsumen. Gejala
meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dikenal dengan istilah inflasi. Ada
banyak faktor yang menyebabkan inflasi antara lain karena kapasitas permintaan
terhadap suatu barang dan jasa melebihi volume persediaannya, naiknya harga
.g
ps
struktur input barang import yang sangat rentan terhadap kurs mata uang asing,
struktur ekonomi yang kurang seimbang dan tingginya jumlah uang yang beredar di
.b
tangan masyarakat.
ab
Karena itu upaya pencegahan inflasi harus berawal dari pengamatan yang cermat
ak
terhadap faktor penyebab utama inflasi di suatu wilayah.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan dasar perhitungan laju inflasi di
ar
TTU, khususnya di Kota Kefamenanu sebagai barometer fluktuasi harga berbagai
ut
kebutuhan pokok masyarakat.
h
Adapun laju inflasi umum yang terjadi berdasarkan akumulasi perubahan IHK
ga
per bulan di Kota Kefamenanu terhadap tujuh kelompok komoditas barang dan jasa
en
16,4 persen pada tahun 2001, turun sedikit menjadi 9,2 persen pada tahun 2002 serta
t
tahun 2003, 2004, 2005 serta 2006 masing-masing dengan laju inflasi 5,3 persen; 9,0
or
persen dan 9,3 persen dan di tahun 2007 sebesar 11,5 persen.
tim
Secara parsial pada tahun 2007 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 15,8 persen; menyusul perumahan 15,6
://
persen; bahan makanan 12,0 persen; sandang 8,7 persen; pendidikan rekreasi dan
tp
olahraga 5,5 persen; sedangkan kesehatan dan transportasi & komunikasi masing-
ht
.g
ps
Laju inflasi di Kabupaten TTU pada tahun 2007 mencapai angka 11,5. Hal
ini terjadi mungkin akibat dari kebijakan pemerintah menaikkan harga beberapa
.b
komoditas sembako yang memicu naiknya harga berbagai barang kebutuhan
ab
masyarakat lainnya.
ak
Grafik 9.1
ar
Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten TTU Tahun Anggaran 2004-2006
ut
h
ga
Realisasi
275,17
(Rp miliar)
en
300
t
or
250
168,56
175,4
tim
200
150
://
100
tp
21,16
16,27
14,34
10,05
ht
12,2
50
9,92
4,24
7,6
6,4
0
A B C D
2004 2005 2006
Keterangan:
A : Subsidi daerah otonom & bantuan pembangunan
B : Bagi hasil pajak & bukan pajak
C : Pendapatan Asli Daerah (PAD)
D : Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu
Sumber: Survei Keuangan Daerah (K-2), BPS TTU 2006
.g
ps
Grafik 9.2
.b
Realisasi Pengeluaran Rutin dan Pembangunan Kabupaten TTU
ab
TA. 1998/1999-2006
ak
ar
Pengeluaran
Pengeluaran rutin Pengeluaran pembangunan
(Rp milyar) ut
200 179,82
h
180
160 143,46 139,93
ga
135
140
120 97,66
88,81
en
100 76,75
80 64,81 66,47
29,45 49,69 47,22 56,85
60
t
26,53 31,52
or
40 19,13
9,71 8,77
20
tim
0
00
01
02
03
04
05
06
9
0
99
00
20
20
20
20
20
20
20
/1
/2
://
98
99
19
19
tp
T ahun anggaran
ht
Grafik 9.3
Persentase Posisi Kredit Perbankan menurut Sektor Ekonomi/ Peruntukannya
di Kabupaten TTU Tahun 2007
Pertanian
1,10%
Sektor lain/
konsumtif
77.09%
Industri,
Kosntruksi
&
perdagangan
35,20%
Sumber: BRI Cabang Kefamenanu & Bank NTT Cabang Kefamenanu 2007
.g
ps
Grafik 9.4
Perbandingan Laju Inflasi Kota Kefamenanu dan Kota Kupang
.b
Tahun 2000-2007
ab
ak
Kota Kefamenanu Kota Kupang
ar
25 ut
h
19,61
ga
20
Laju inflasi (%)
18,91 16,37
en
15 15,16
t
or
9,03 9,34
5,45
5,28
5
://
tp
0
ht
IX.1
tp
KEUANGAN DAERAH
ht
& INVESTASI
.g
Tabel 9.1.1
ps
Realisasi Penerimaan Rutin dan Pembangunan Daerah Otonom Kabupaten TTU
Tahun Anggaran 1990/1991-2006 (jutaan rupiah)
.b
ab
Penerimaan rutin
ak
Tahun anggaran Penerimaan UKP Jumlah
dan pembangunan
ar
(1) (2) (3) (4)
1990-1991
h ut 4 416 999 5 415
1991-1992 11 301 1 078 13 379
ga
.g
ps
Tabel 9.1.2
Realisasi Pengeluaran Daerah Otonom Kabupaten TTU Tahun Anggaran 1990/1991-2006
.b
(Rp jutaan)
ab
ak
Pengeluaran rutin dan
Tahun anggaran Pengeluaran UKP Jumlah
pembangunan
ar
(1) (2) (3) (4)
1990-1991
h ut 5 193 3 838 9 031
.g
ps
Tabel 9.1.3
Realisasi Penerimaan Keuangan menurut Jenis Penerimaan Daerah Otonom
.b
Kabupaten TTU Tahun Anggaran 2006 (Rp 000)
ab
Jumlah
ak
Jenis Penerimaan Daerah Otonom
Penerimaan
ar
(1) (2)
h ut
1. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu 21 158 521
.g
ps
Tabel 9.1.4
Realisasi Pengeluaran Belanja Aparatur dan Belanja Modal Daerah Otonom
.b
Kabupaten TTU Tahun Anggaran 2006
ab
ak
2006
Jenis Pengeluaran
ar
Jumlah
ut Pengeluaran Persentase (%)
(Rp 000)
h
(1) (2) (3)
ga
.g
ps
Tabel 9.1.5
Realisasi Pengeluaran Belanja Pelayanan Publik Daerah Otonom
.b
Kabupaten TTU Tahun Anggaran 2006
ab
ak
2006
Jenis Pengeluaran
ar
Jumlah
ut Pengeluaran Persentase (%)
(Rp 000)
h
(1) (2) (3)
ga
a. Belanja pegawai/personalia - -
t
.g
ps
Tabel 9.1.6
Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Kabupaten TTU
.b
Tahun Anggaran 1998/1999-2006 (Rp. 000)
ab
ak
Tahun Anggaran Penerimaan Pengeluaran Selisih
ar
(1) (2) (3) (4)
1998/1999
h ut 33 094 171 31 940 881 1 153 290
ga
.g
ps
Tabel 9.1.7
Jumlah Wajib Pajak, Target dan Realisasi Penerimaan Pajak menurut Kecamatan
.b
di Kabupaten TTU Tahun 2007
ab
Jumlah Target Realisasi Presentase
ak
Kecamatan Wajib Penerimaan Penerimaan Realisasi
ar
Pajak Pajak (Rp) Pajak (Rp) (%)
(1) ut (2) (3) (4) (5)
1. Miomaffo Barat 16 496 194 393 980 186 711 827 96,05
en
2. Miomaffo Timur 24 577 267 657 373 209 997 368 78,46
t
or
4. Kota Kefamenanu 8 369 261 353 484 189 840 735 72,64
://
B. Pajak Pertambangan - - - -
Kab. TTU 107 082 1 304 826 018 1 068 658 895 81,90
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten TTU
.g
ps
Tabel 9.1.8
Banyaknya Investasi dan Nilai Investasi menurut Kecamatan
.b
di Kabupaten TTU Tahun 2007
ab
ak
Bidang Nilai Investor
Kecamatan/Desa Investor Keterangan
Usaha (Rp)
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5)
1. Miomaffo Barat
h
- Desa PT. Mestika
Marmer 27 950 000 000 Tdk aktif
ga
Fatunisuan Granimar
en
- Desa Nian CV. Sarvo Star Batu Aji 500 000 000 Tdk aktif
2. Miomaffo Timur
t
or
Minyak
- Desa Oenenu Ignasius Sena 50 000 000 Tdk aktif
tim
Sere
3. Noemuti CV. Sumber Oeluan Peternakan 50 000 000
://
4. Kota Kefa - - -
tp
5. Insana - - -
ht
6. Insana Utara
Industri Belum
- Wini CV. Santika Unggul 370 000 000
Tepung Ikan operasional
7. Biboki Selatan
UD. Manumean
- Oepuah Tambak 200 000 000
Atambua
- Oepuah UD. Metro Tambak 75 000 000
- Oepuah Cv. Marina Tambak 100 000 000
- Desa T'eba/ PT. Timor Marmer
Marmer 35 000 000 000 Aktif
Orienbesi Industri
8. Biboki Utara - - -
Persiapan
9. Biboki Anleu PT. Akunada Entete Jarak Pagar 135 000 000 000
lahan
Sumber: BKPMD Kab. TTU
.g
ps
Tabel 9.1.9
Jumlah Perusahaan PMA, PMDN dan Non PMA/ PMDN serta Nilai Investasi
.b
dirinci Per Sektor di Kabupaten TTU Tahun 2007
ab
ak
Penanaman
Penanaman Modal Non
Modal Dalam
Asing (PMA) PMA/PMDN
ar
Negeri (PMDN)
S e k t o r
ut
Nilai Nilai Nilai
h
Jumlah Investasi Jumlah Investasi Jumlah Investasi
ga
1. Pertambangan - - - - 2 37 500
tim
://
2. Perikanan - - - - 7 7 500
tp
ht
IX.2
tp
PERBANKAN
ht
.g
Tabel 9.2.1
ps
Jumlah Bank menurut Kecamatan di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
Cabang Ranting Cabang
ab
Cabang
Kecamatan Bank Bank Bank Jumlah
Bank BRI
BPD BRI Swasta
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ar
1. Miomaffo Barat ut - - 1 - 1
2. Miomaffo Timur - - - - -
h
ga
3. Noemuti - - - - -
en
4. Kota Kefamenanu 1 1 2 - 4
t
or
5. Insana - 1 1 - 2
tim
6. Insana Utara - - 1 - 1
://
7. Biboki Selatan - - - - -
tp
ht
8. Biboki Utara - - 1 - 1
9. Biboki Anleu - - - - -
Jumlah 1 2 6 - 9
Sumber: PT. (Persero) BRI Cabang Kefamenanu 2007
.g
Tabel 9.2.2
ps
Banyaknya Penabung menurut Kecamatan dan Jenis Tabungan pada
Bank BRI Cabang Kefamenanu Tahun 2007 (orang/unit)
.b
ab
Sim Simas Depo Britama/
Kecamatan Tabanas Taska Jumlah
ak
pedes kot sito Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ar
1. Miomaffo Barat ut - - 4 026 - 4 296 4 326
h
2. Miomaffo Timur - - 13 415 - 22 286 13 723
ga
7. Biboki Selatan - - - - - 72 72
ht
9. Biboki Anleu - - - - - 53 53
.g
Tabel 9.2.3
ps
Banyaknya Tabungan menurut Kecamatan dan Jenis Tabungan pada
Bank BRI Cabang Kefamenanu Tahun 2007 (Rp jutaan)
.b
ab
Britama/
Sim Simas Depo
Kecamatan Tabanas Taska Lain- Jumlah
ak
pedes kot sito
nya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ar
1. Miomaffo Barat ut - - 6 119 - 90 3 124 9 333
h
2. Miomaffo Timur - - 18 411 - 644 3 011 22 066
ga
.g
Tabel 9.2.4
ps
Posisi Kredit menurut Sektor Ekonomi dan Jenis Kredit pada
Bank BRI Cabang Kefamenanu Tahun 2007 (Rp. Jutaan)
.b
ab
Konsumsi
Investasi Modal Kerja
Lainnya
ak
Sektor ekonomi
Nasa Kredit Nasa Kredit Nasa Kredit
ar
bah bah bah
(1)
h ut (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pertanian - - 99 978 - -
ga
2. Perindustrian - - 35 243 - -
t en
4. Perhubungan - - - - - -
.g
Tabel 9.2.5
ps
Posisi Kredit menurut Kecamatan dan Sektor Ekonomi
Pada Bank BRI Cabang Kefamenanu Tahun 2007 (Rp jutaan)
.b
ab
Sektor ekonomi
ak
Kecamatan
Perta Perindus Perda Perhu Kons Lain
ar
nian trian gangan bungan truksi nya
(1)
h ut (2) (3) (4) (5) (6) (7)
7. Biboki Selatan - - - - - -
9. Biboki Anleu - - - - - -
.g
Tabel 9.2.6
ps
Jumlah Penabung dan Besarnya Tabungan menurut Jenis Tabungan
Pada Bank NTT Cabang Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Banyaknya Besarnya tabungan
Jenis tabungan
ak
penabung (Rp 000)
(1) (2) (3)
ar
1. Simpeda
h ut 2 478 6 470
ga
4. Tabanas - -
tp
ht
Sumber: PT. Bank Pembangunan Daerah NTT Cabang Pembantu Kefamenanu 2007
.g
Tabel 9.2.7
ps
Posisi Kredit menurut Sektor Ekonomi dan Jenis Kredit
Pada Bank NTT Cabang Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Investasi Modal Kerja Konsumsi Lainnya
ak
Sektor Ekonomi Nasa Kredit Nasa Kredit Nasa Kredit
bah (Rp.000) bah (Rp.000) bah (Rp.000)
ar
(1) ut(2) (3) (4) (5) (6) (7)
h
1. Pertanian 176 3 593 - - - -
ga
en
2. Perindustrian - - 98 1 452 - -
t
or
tim
5.Bangunan/
- - 104 1 670 - -
Konstruksi
.g
Tabel 9.2.8
ps
Banyaknya Polis dan Uang Pertanggungan menurut Kecamatan
pada Asuransi Jiwasraya Cabang Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Jumlah uang
Jumlah premi yang
Kecamatan Jumlah Polis pertanggungan
ak
dibayar (Rp 000)
(Rp 000)
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat ut 360 30 000 150 000
h
2. Miomaffo Timur 240 18 000 100 000
ga
.g
Tabel 9.2.9
ps
Banyaknya Polis Individu dan Uang Pertanggungan menurut Kecamatan
pada Asuransi Jiwasraya Cabang Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Jumlah uang pertanggungan
Kecamatan
ak
polis individu (Rp 000)
ar
(1) (2) (3)
1. Miomaffo Barat
h ut 140 150000
5. Insana 80 30000
://
.g
Tabel 9.2.10
ps
Banyaknya Polis Individu dan Uang Pertanggungan menurut Kecamatan
pada AJB Bumi Putera 1912 Cabang Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Jumlah uang pertanggungan
Kecamatan
ak
polis individu (Rp 000)
ar
(1) (2) (3)
1. Miomaffo Barat
h ut 45 596 100
.g
Tabel 9.2.11
ps
Banyaknya Polis dan Uang Pertanggungan menurut Kecamatan pada
AJB Bumi Putera 1912 Cabang Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Jumlah Uang
Jumlah Premi yang
Kecamatan Jumlah Polis Pertanggungan
ak
dibayar (Rp. 000)
(Rp.000)
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Miomaffo Barat ut 45 68 451 596 100
h
2. Miomaffo Timur 23 26 735 281 450
ga
.g
Tabel 9.2.12
ps
Realisasi Produksi, Pinjaman dan Klaim AJB Bumi Putera 1912 Cabang Kefamenanu
Tahun 2007
.b
ab
Produksi Penagihan Premi
ak
PLTP PL Total
Bulan UP PP Income
ar
SP RP. RP.
(Rp.000) (Rp.000) LBR LBR
ut (000) (000)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
h
ga
Januari 31 476 500 50 750 34 14 399 1 381 118 195 183 344
Pebruari 25 332 150 10 364 18 6 485 1 294 132 861 149 709
en
Maret 24 269 250 7 668 23 7 494 1 348 116 806 131 968
t
or
April 23 263 750 11 461 31 14 604 1 405 145 878 171 943
tim
Mei 32 464 500 11 502 38 14 043 1 308 123 283 148 827
://
Juni 22 355 000 21 030 29 11 239 1 301 122 852 155 121
tp
Juli 29 347 500 16 476 43 11 736 1 299 122 947 151 159
ht
Agustus 20 230 300 23 047 48 18 207 1 258 117 982 159 236
September 22 261 000 95 389 42 11 719 1 401 144 058 251 166
Oktober 27 366 350 101 647 41 14 090 1 409 145 683 261 420
Nopember 37 700 850 71 657 52 21 683 1 259 116 001 209 340
Desember 19 295 900 14 252 39 12 307 1 247 113 574 140 133
Jumlah 311 4 363 050 435 243 438 158 006 15 910 1 520 120 2 113 366
..............
.g
Lanjutan Tabel 9.2.12
ps
.b
Pinjaman Masuk Pinjaman Keluar
ab
Bulan
Cicilan Bunga
Pol Rp (000)
(Rp.000) (Rp.000)
ak
(1) (10) (11) (12) (13)
ar
Januari 11 300 6 052 - -
Pebruari
h ut
13 056 3 006 1 1 000
Maret 7 228 2 915 5 14 400
ga
.g
Lanjutan Tabel 9.2.12
ps
.b
Pembayaran Klaim
ab
Habis
Bulan DKB Penebusan MD Rp (000)
Kontrak
ak
Pol Rp (000) Pol Rp (000) Pol Rp (000) Pol Rp (000)
ar
(1) (14) ut (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Januari 30 23 530 4 7 997 9 23 514 2 112 000
h
ga
IX.3
tp
KOPERASI
ht
.g
Tabel 9.3.1
ps
Banyaknya Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi Non KUD menurut Kecamatan
dan Status Koperasi di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Koperasi Unit Desa Koperasi Non KUD Total
ak
Kecamatan Kopera
BH BBH Jumlah BH BBH Jumlah si
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Miomaffo Barat
ut
h
2 - 2 3 - 3 5
ga
2. Miomaffo Timur 2 - 2 - - - 2
en
3. Noemuti 1 - 1 40 - 40 41
t
or
4. Kota Kefamenanu - - - 1 - 1 1
tim
5. Insana 4 - 4 - - - 4
://
6. Insana Utara 1 - 1 1 - 1 2
tp
7. Biboki Selatan 1 - 1 2 - 2 3
ht
8. Biboki Utara 1 - 1 - - - 1
9. Biboki Anleu 1 - 1 - - - 1
Jumlah 13 - 13 47 - 47 60
Keterangan : BH = Berbadan Hukum
BBH = Belum Berbadan Hukum
Sumber: Dinas Perindagkop Kabupaten TTU
.g
Tabel 9.3.2
ps
Jumlah KUD dan Anggota KUD menurut Kecamatan dan Status Keanggotaan
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Status Anggota KUD
ak
Kecamatan Nama KUD yang
ar
Penuh Calon dilayani/ Jumlah
ut potensi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
h
1. Miomaffo Barat - Sinar Miomaffo 169 - - 169
ga
- Oelopo 32 - - 32
tim
4. Kota Kefamenanu - - - - -
tp
- Subun 39 - - 39
.g
Tabel 9.3.3
ps
Jumlah Simpanan Pada KUD menurut Jenis Simpanan dan Kecamatan
di Kabupaten TTU Tahun 2007 (Rp 000)
.b
ab
Jumlah simpanan
ak
Kecamatan Nama KUD
Wajib
Pokok Wajib
khusus
ar
(1) ut (2) (3) (4) (5)
1. Miomaffo Barat - Sinar Miomaffo 5 697 400 6 890 250 71 010 980
h
ga
4. Kota Kefamenanu - - - -
://
.g
Tabel 9.3.4
ps
Banyaknya Anggota Koperasi Non KUD menurut Status Keanggotaan
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Status Keanggotaan
ak
Nama Koperasi
Penuh Calon Jumlah
ar
(1) ut (2) (3) (4)
1. KPN Sejahtera 310 - 310
h
2. KPN Pengayoman 34 - 34
ga
3. KPN Dian 40 - 40
en
4. KPN Berdikari 49 - 49
5. KPN Rutan 26 - 26
t
or
...............
.g
Lanjutan Tabel 9.3.4
ps
.b
Status Keanggotaan
Nama koperasi
ab
Penuh Calon Jumlah
(1) (2) (3) (4)
ak
21. KSU Menara 110 - 110
ar
22. KSUW Suka Maju 197 - 197
23. KSUW Nekmese
h ut 113 - 113
24. KPN Al-Hikmah 13 - 13
ga
.g
Tabel 9.3.5
ps
Jumlah Simpanan Pada Koperasi Non KUD menurut Jenis Simpanan
di Kabupaten TTU Tahun 2007 (Rp 000)
.b
ab
Jumlah Simpanan
ak
Nama Koperasi Wajib
Pokok Wajib
khusus
ar
(1) (2) (3) (4)
1. KPN Sejahtera
ut
h
1 330 38 812 -
2. KPN Pengayoman 300 14 556 38 856
ga
................
.g
Lanjutan Tabel 9.3.5
ps
.b
Jumlah Simpanan
Nama Koperasi
ab
Wajib
Pokok Wajib
khusus
ak
(1) (2) (3) (4)
21. KSU Menara 682 47 559 -
ar
22. KSUW Suka Maju ut 3 640 4 900 -
23. KSUW Nekmese 8 000 8 613 30 060
h
24. KPN Al-Hikmah 2 250 540 12 058
ga
.g
Tabel 9.3.6
ps
Kredit yang Diberikan KUD dan Angsuran Pokok Kredit menurut Jenis Kredit
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Pemberian Kredit 2007 Sisa pokok
Angsuran pokok
ak
Jenis Kredit kredit akhir
Non kredit 2007
Anggota 2007
ar
anggota
(1) ut (2) (3) (4) (5)
1. Kredit Investasi - - - -
h
ga
- KUT 409 669 738,57 - 297 672 790 ,70 111 996 947 ,87
t
or
- TRI - - - -
tim
- KCK - - - -
://
- Usaha Produktif
65 000 000,00 - - 65 000 000 ,00
tp
(APBD NTT)
ht
3. Simpan pinjam 2 332 349 619,00 - 2 066 046 865 ,00 266 302 754 ,00
4. Dana bergulir
-PUK 530 695 452,00 - 223 931 267 ,00 306 764 185 ,00
-BBM 955 788 533,00 - 628 359 962 ,00 327 428 571 ,00
5. Pemberdayaan Usaha
80 000 000,00 - - 80 000 000 ,00
Makro (Dana APBN)
6. Pendanaan 1 097 200 000,00 - - 1 097 200 000 ,00
Komoditas (APBD)
Jumlah 5 470 703 342,57 - 3 216 010 884 ,70 2 254 692 457 ,87
IX.4
tp
PEGADAIAN
ht
.g
Tabel 9.4.1
ps
Jumlah Barang Jaminan yang Dikreditkan dan Besarnya Uang Pinjaman Per Bulan
pada Kantor Pegadaian Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
Kredit 2006 Kredit 2007
ak
Bulan
Barang Uang Pinjaman Barang Uang Pinjaman
ar
Jaminan (Rp 000) Jaminan (Rp 000)
(1)
h ut (2) (3) (4) (5)
.g
Tabel 9.4.2
ps
Jumlah Pelunasan Barang Jaminan dan Uang Pinjaman Per Bulan
pada Kantor Pegadaian Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
Pelunasan 2006 Pelunasan 2007
ak
Bulan Uang
Barang Barang Uang pinjaman
pinjaman
ar
jaminan jaminan (Rp 000)
ut (Rp 000)
(1) (2) (3) (4) (5)
h
Januari 1 177 330 500,00 1 356 494 648,50
ga
.g
Tabel 9.4.3
ps
Jumlah Pelelangan Barang Jaminan dan Uang Pinjaman Serta Persentase Pelelangan
Per Bulan pada Kantor Pegadaian Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
Pelelangan Pelelangan Persentase lelang
ak
2006 2007 (%)
Bulan
ar
Uang Uang
Barang
ut pinjaman Barang pinjaman 2006 2007
(Rp 000) (Rp 000)
h
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ga
.g
Tabel 9.4.4
ps
Jumlah Sisa Barang Jaminan dan Uang Pinjaman yang Belum Dilunasi Per Bulan
pada Kantor Pegadaian Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
Sisa yang belum dilunasi Sisa yang belum dilunasi
tahun 2006 tahun 2007
ak
Bulan
ar
Barang Uang pinjaman Uang pinjaman
Barang jaminan
jaminan
ut (Rp 000) (Rp 000)
h
(1) (2) (3) (4) (5)
ga
IX.5
tp
HARGA-HARGA
ht
.g
Tabel 9.5.1
ps
Rata-rata Indeks Harga Bahan Pokok dan Inflasi di Kota Kefamenanu Tahun 2006-2007
.b
2006 2007
ab
Jenis Komoditi Inflasi Inflasi
Indeks Indeks
ak
(%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Beras ut 152,74 19,61 175,28 14,75
h
2. Ikan asin 127,50 17,70 200,00 56,86
ga
.g
Tabel 9.5.2
ps
Indeks Harga Bahan Pokok menurut Jenis Komoditi di Kota Kefamenanu Tahun 2007
.b
Bu l a n
ab
Jenis komoditi
Januari Pebruari Maret April Mei Juni
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Beras 154,00 165,26 165,26 161,51 160,26 160,26
ar
2. Ikan asin 130,00 135,00 143,33 143,33 143,33 169,58
3. Minyak goreng
ut
158,33 158,33 166,67 166,67 165,63 191,67
4. Gula pasir 169,59 169,59 169,59 169,59 169,59 169,59
h
5. Garam hancur 114,29 114,29 114,29 114,29 114,29 114,29
ga
B u l a n
Jenis komoditi
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1. Beras 160,26 160,26 171,52 175,28 175,28 175,28
2. Ikan asin 183,75 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00
3. Minyak goreng 191,67 191,67 193,75 200,01 197,92 197,92
4. Gula pasir 169,59 169,59 173,98 175,44 175,44 175,44
5. Garam hancur 114,29 114,29 114,29 114,29 114,29 114,29
6. Minyak tanah 240,00 240,00 240,00 240,00 240,00 240,00
7. Sabun cuci 115,07 115,07 120,32 120,32 126,82 126,82
8. Tekstil tetoron 173,33 176,67 176,67 176,67 193,33 193,33
9. Batik kasar 133,88 133,88 133,88 141,75 141,75 141,75
10. Tepung terigu 144,76 148,95 166,78 183,56 183,57 183,57
11. Semen 147,61 148,20 148,20 150,57 150,57 150,87
12. Emas 172,75 170,49 171,06 174,45 196,46 207,76
Indeks sembako 169,31 169,55 177,21 180,45 180,95 181,10
Sumber: Survei Harga-Harga, BPS TTU
.g
Tabel 9.5.3
ps
Inflasi Harga Bahan Pokok menurut Jenis Komoditi
di Kota Kefamenanu Tahun 2007 (persen)
.b
ab
B u l a n
Jenis komoditi
ak
Januari Pebruari Maret April Mei Juni
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Beras ut 0,82 7,32 0,00 -2,27 -0,27 0,00
2. Ikan asin 1,96 3,85 6,17 0,00 0,00 18,31
h
3. Minyak goreng 0,00 0,00 5,26 0,00 -0,63 15,72
ga
B u l a n
Jenis komoditi
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1. Beras 0,00 0,00 7,03 2,19 0,00 0,00
2. Ikan asin 8,35 8,84 0,00 0,00 0,00 0,00
3. Minyak goreng 0,00 0,00 1,09 3,23 -1,04 0,00
4. Gula pasir 0,00 0,00 2,59 0,84 0,00 0,00
5. Garam hancur 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6. Minyak tanah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7. Sabun cuci 0,00 0,00 4,57 5,40 0,00 0,00
8. Tekstil tetoron 0,00 1,92 0,00 9,43 0,00 0,00
9. Batik kasar 0,00 0,00 0,00 -1,96 0,00 0,00
10. Tepung terigu 0,00 2,90 11,97 10,07 0,00 0,00
11. Semen 0,00 0,40 0,00 1,59 0,00 0,20
12. Emas 0,33 -1,31 0,33 1,98 12,62 5,75
Inflasi sembako 0,05 0,14 4,52 2,05 0,03 0,09
Sumber: Survei Harga-Harga, BPS TTU
.g
Tabel 9.5.4
ps
Indeks Harga Konsumen menurut Kelompok Komoditas Per Bulan
di Kota Kefamenanu Tahun 2007
.b
ab
Kelompok Komoditas
Bulan
ak
A B C D E F G
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Januari 175,91 ut156,15 129,55 139,41 118,55 149,03 191,64
Pebruari 178,61 156,45 129,62 137,41 121,46 149,06 191,71
h
ga
.g
Tabel 9.5.5
ps
Laju Inflasi Harga Konsumen menurut Kelompok Komoditas Per Bulan
di Kota Kefamenanu Tahun 2007 (persen)
.b
ab
Kelompok Komoditas
Bulan
ak
A B C D E F G Jumlah
ar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Januari 0,64
h ut
12,21 3,51 1,50 1,31 1,93 4,02 3,06
Total inflasi 12,01 15,85 15,60 8,69 4,18 5,49 4,18 11,46
Keterangan: A = Bahan makanan
B = Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
C = Perumahan
D = Sandang
E = Kesehatan
F = Pendidikan, rekreasi dan olah raga
G = Transportasi dan komunikasi
Sumber: Survei Harga-Harga, BPS TTU 2007
.g
Tabel 9.5.6
ps
Laju Inflasi untuk Tujuh Kelompok Komoditas Barang dan Jasa
di Kota Kefamenanu Tahun 2001-2007 (persen)
.b
ab
Kelompok Komoditas 2001 2002 2003 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ar
1, Bahan makanan 4,10 10,72 7,17 16,77 15,78 12,01
ut
2, Makanan jadi, minuman,
h
ga
6, Pendidikan, rekreasi
://
.g
Tabel 9.5.7
ps
Rata-rata Harga Sembilan Bahan Pokok dan Bahan Strategis Lainnya
di Pasar Kota Kefamenanu Tahun 2006-2007
.b
ab
Rata-rata harga (Rp) Perubahan
ak
Jenis barang Satuan harga
2006 2007 (%)
ar
(1) (2) (4) (4) (5)
1. Beras *
h ut kg 4 882 5 250 7,54
KONSUMSI
en
DAN KEADAAN
t
or
RUMAH TANGGA
tim
://
tp
ht
id
o.
Konsumsi & Keadaan Rumah Tangga
.g
ps
KONSUMSI DAN KEADAAN RUMAH TANGGA
.b
ab
ak
A. KONSUMSI
ar
Pengeluaran konsumsi perkapita merupakan indikator yang menggambarkan
tingkat kemampuan rata-rata penduduk suatu wilayah dalam membiayai kebutuhan
ut
konsumsinya. Indikator ini secara tidak langsung mencerminkan tingkat
h
ga
penduduk TTU hasil Susenas 2007 berada pada golongan pengeluaran perkapita
or
antara Rp. 100 000,- hingga kurang dari Rp. 150 000,-. Sejumlah 26,8 persen lainnya
tim
berada pada golongan yang lebih tinggi (Rp. 150 000,- Rp. 199.999,-). Pengeluaran
rata-rata perkapita sebulan menurut hasil Susenas 2007 di Kabupaten TTU mencapai
://
Rp.170.506,-, sedangkan pada tahun yang sama untuk Provinsi NTT angkanya
tp
mencapai Rp. 187.173,-. Dari jumlah pengeluaran rata-rata perkapita Rp. 170.506,-
ht
per bulan, sebesar 74,24 persen atau Rp. 126.589,- diantaranya adalah pengeluaran
untuk kebutuhan makanan, sedangkan sisanya 25,76 persen adalah pengeluaran non
makanan seperti perkiraan sewa rumah, aneka barang dan jasa, pendidikan,
kesehatan, pakaian dan lain-lain.
Bila diamati data hasil Susenas sejak tahun 1993-2007 terlihat bahwa belum
terjadi pergeseran pola konsumsi secara berarti karena selama kurun waktu tersebut
pengeluaran konsumsi makanan masih berkisar antara 69-79 persen dari total
pengeluaran. Ini memperlihatkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk TTU masih
relatif rendah sehingga sebagian besar dari porsi pendapatannya dibelanjakan untuk
kebutuhan makanan, bukan untuk kebutuhan non makanan.
Untuk pengeluaran untuk makanan pada tahun 2007, sebagian besar atau
sekitar 31,3 persen dibelanjakan untuk bahan pangan padi-padian. Sisanya masing-
masing ikan, daging, telur dan susu masing-masing 3,05 persen, 4,74 persen, dan
2,17 persen; sayur- sayuran 8,34 persen; tembakau dan sirih pinang 5,96 persen;
sedangkan persentasae paling kecil pengeluaran untuk makanan dibelanjakan untuk
mengkonsumsi bumbu-bumbuan sebesar 1,09 persen (Tabel 10.1.4).
.g
ps
Untuk pengeluaran perkapita sebulan non makanan sebesar Rp. 43.917,-,
dimana sekitar 14,33 persen digunakan untuk perumahan; 6,06 persen untuk aneka
.b
barang dan jasa, 2,41 persen untuk pakaian dan alas kaki, 1,35 persen biaya
ab
kesehatan, 2,12 persen untuk pendidikan, 1,24 persen untuk keperluan pesta, 1,47
ak
persen untuk barang tahan lama serta 0,59 persen untuk pembayaran pajak dan
asuransi (Tabel 10.1.5).
ar
Dengan problem ekonomi dan masalah lingkungan hidup yang terus
ut
berkepanjangan mengakibatkan jumlah penduduk miskin di TTU masih cukup tinggi.
h
Dari hasil PSE 2005 penduduk penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di
ga
kabupaten TTU sebanyak 30.575 rumah tangga. Rumah tangga penerima BLT paling
en
sebanyak 5.914 dan 5.371 rumah tangga. Kecamatan Biboki Utara memilki
or
persentase paling kecil rumah tangga penerima BLT (1.246 rumah tangga).
tim
2004 HDI Kabupaten TTU sebesar 62,7 dan menjadi 63,6 di tahun 2005. Angka
ht
tersebut meningkat mencapai 64 di tahun 2006. Dari sisi peringkat, tahun 2004 HDI
TTU mencapai peringkat 7 namun pada tahun 2005 menjadi peringkat 10, lalu di
tahun 2006 peringkat 11. Angka HDI yang terus meningkat namun peringkat menjadi
menurun dapat di duga bahwa ada peningkatan mutu manusia TTU namun
percepatannya harus lebih dipacu lagi untuk dapat bersaing dengan wilayah lain.
Walau demikian, untuk wilayah Timor, selain Kota Kupang yang merupakan
peringkat I, Kabupaten TTU masih menduduki urutan berikutnya. Angka harapan
hidup di Provinsi NTT, Kabupaten TTU menduduki peringkat ke-3, sedangkan angka
harapan hidup paling tinggi di Provinsi NTT terdapat di kota Kupang. Untuk tingkat
pengeluaran rill perkapita di Provinsi NTT, Kabupaten TTU menduduki peringkat ke-
4. Tingkat pengeluaran rill perkapita paling tinggi untuk Provinsi NTT terdapat di
Kota Kupang. Namun untuk angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah di
Provinsi NTT, Kabupaten TTU menduduki peringkat yang cukup memprihatinkan
dari 19 Kabupaten/Kota, Kabupaten TTU menduduki peringkat ke-15.
.g
B. KEADAAN RUMAH TANGGA
ps
Dari aspek sumber penerangan rumah tangga, data Susenas 2007
.b
memperlihatkan bahwa pada tahun 2007 dari 49.760 rumah tangga ternyata hanya
ab
sekitar 27,84 persen dijangkau listrik PLN; dan lebih dari setengah rumah tangga di
ak
kabupaten TTU masih meggunakan sumber penerangan minyak tanah/pelita (66,94
ar
persen) sedangkan rumah tangga yang menggunakan sumber penerangan lainnya
memilki persentase paling kecil. (0,16 persen) sisanya rumah tangga menggunakan
ut
sumber penerangan non PLN dan petromak masing-masing sebesar 4.,56 persen dan
h
ga
760 rumah tangga ternyata paling banyak masih menggunakan sumber air minum
t
sumur terlindung yaitu sebesar 36,33 persen. Sedangkan rumah tangga yang
or
menggunakan sumber air minum dari air kemasan di kabupaten TTU tidak ada. Hal
tim
yang perlu menjadi perhatian adalah masih sekitar 10.173 rumah tangga (20,45
persen) sumber air minumnya berasal dari sumur tak terlindung dan mata air tak
://
terlindung. Penggunaan air sungai dan air hujan sebesar 9,77 persen (4.860 rumah
tp
tangga).
ht
.g
ps
1,01 persen dan 35,09 persen. Sedangkan untuk rumah tangga yang menggunakan
jenis atap beton atau sirap memiliki persentase yang paling kecil (0,36 persen). Untuk
.b
dinding bangunan dari 49.760 rumah tangga yang ada sekitar 69,76 persen
ab
menempati rumah berdinding bebak sementara rumah tangga yang berdinding kayu
ak
memiliki persentase yang paling kecil sebesar 1,46 persen. Sisanya bambu dan
tembok masing-masing 5,53 persen dan 23,24 persen.
ar
h ut
Grafik 10.1
ga
Non
tp
makanan
29,79%
ht
M akanan
70,21%
.g
ps
Grafik 10.2
Persentase Rumah Tangga Menurut Alat Penerangan
.b
di Kabupaten TTU Tahun 2007
ab
ak
ar
Listrik
32,41%
ut
h
ga
Minyak
en
tanah/pelita
t
66,94%
or
Petromak/lai
nnya
tim
0,65%
://
tp
Grafik 10.3
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum
di Kabupaten TTU Tahun 2007
40,43
42,41
17,15
Sumur
Mata air,
sungai, Leding
hujan dan
lainnya
X.1
tp
KONSUMSI
ht
.g
Tabel 10.1.1
ps
Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan
di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2007
.b
ab
Golongan pengeluaran perkapita Kabupaten TTU Provinsi NTT
ak
sebulan (Rp) (%) (%)
ar
(1) ut (2) (3)
.g
Tabel 10.1.2
ps
Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan menurut Golongan Pengeluaran Untuk Makanan
di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2007
.b
ab
Kabupaten TTU Provinsi NTT
Golongan
ak
pengeluaran perkapita Rata – rata Rata – rata
sebulan (Rp) pengeluaran % *) pengeluaran % *)
ar
ut (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
h
< 100 000 64 109 74,10 65 745 77,20
ga
150 000 - 199 999 124 299 72,26 126 331 73,35
t
or
200 000 - 299 999 174 230 74,13 167 459 70,04
tim
300 000 - 499 999 293 443 77,35 225 746 59,99
://
tp
500 000 - 749 999 415 608 71,83 312 589 53,26
ht
.g
Tabel 10.1.3
ps
Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan menurut Golongan Pengeluaran
Untuk Non Makanan di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2007
.b
ab
Kabupaten TTU Provinsi NTT
Golongan
ak
pengeluaran perkapita Rata-rata Rata-rata
sebulan (Rp) pengeluaran % *) pengeluaran % *)
ar
ut (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
h
< 100 000 22 411 25,90 19 422 22,80
ga
500 000 - 749 999 162 953 28,17 274 356 46,74
tp
ht
.g
Tabel 10.1.4
ps
Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan menurut Jenis Pengeluaran Untuk Makanan
di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2007
.b
ab
Kabupaten TTU (Rp) Provinsi NTT (Rp)
ak
Jenis Pengeluaran Rata-rata Rata-rata
pengeluaran % *) pengeluaran % *)
ar
ut (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
h
Padi-padian 53 362 31,30 51 735 27,64
ga
Keterangan: *) Persentase terhadap total pengeluaran secara keseluruhan (makanan dan non
makanan)
Sumber: Hasil Susenas 2007
.g
Tabel 10.1.5
ps
Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan menurut Jenis Pengeluaran Untuk Non Makanan
Perkapita Sebulan di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2007
.b
ab
Kabupaten TTU (Rp) Provinsi NTT (Rp)
ak
Jenis Pengeluaran Rata-rata Rata-rata
pengeluaran % *) pengeluaran % *)
ar
ut (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
h
Perumahan 24 431 14,33 29 608 15,82
ga
.g
Tabel 10.1.6
ps
Banyaknya Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan
di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2007
.b
ab
ak
Golongan pengeluaran perkapita Kabupaten TTU Provinsi NTT
sebulan (Rp)
ar
ut
(1) (2) (3)
h
ga
.g
Tabel 10.1.7
ps
Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Nusa Tenggara Timur menurut
Kabupaten dan Variabel Pengukuran Tahun 2006
.b
ab
Pengeluar
Rata- Indeks
Angka Angka an
rata Pembang Peringkat
ak
Harapan Melek Riil/kapita
Kabupaten Lama unan se
Hidup Huruf disesuai
ar
Sekolah Manusia Indonesia
(tahun) (%) kan
ut (tahun) (IPM)
(Rp.000)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
h
1. Sumba Barat 63,8 5,7 72,7 596,5 60,1 442
ga
.g
Tabel 10.1.8
ps
Rata-rata Ketersediaan Bahan Makanan Perkapita Per Hari Menurut Jenis Makanan
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Ketersediaan Per Kapita Per Hari
Jenis Bahan Makanan
ak
Protein Lemak
Kalori (Kkal)
(grm) (grm)
ar
(1) ut (2) (3) (4)
1. Padi - padian 1 280,00 29,13 9,49
h
ga
X.2
tp
.g
Tabel 10.2.1
ps
Banyaknya Bangunan Tempat Tinggal menurut Kualitas Bangunan Rumah
di Kabupaten TTU Tahun 2008
.b
ab
Kualitas Bangunan Rumah
ak
Kecamatan Jumlah
Semi Tidak
ar
Permanen
ut Permanen Permanen
(1) (2) (3) (4) (5)
h
1. Miomaffo Barat 1 076 2 164 4 097 7 337
ga
en
.g
Tabel 10.2.2
ps
Banyaknya Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan
di Kabupaten TTU Tahun 2004-2007*
.b
ab
Sumber Penerangan 2004 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Listrik PLN ut 12 942 14 631 13 861
h
ga
5. Lainnya 78 162 81
ht
.g
Tabel 10.2.3
ps
Banyaknya Rumah Tangga menurut Jenis Bahan Bakar untuk Memasak
di Kabupaten TTU Tahun 2007
.b
ab
Banyaknya
Bahan bakar untuk memasak Persentase
ak
Rumah Tangga
(1) (2) (3)
ar
1. Listrik
h ut 162 0,33
ga
4. Arang 81 0,16
tp
ht
.g
Tabel 10.2.4
ps
Banyaknya Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum
di Kabupaten TTU Tahun 2005-2007
.b
ab
Sumber air minum 2005 2006 2007
ak
ar
(1) (2) (3) (4)
1. Leding
h ut 10 788 7 905 8 535
.g
Tabel 10.2.5
ps
Rumah Tangga menurut Jenis Kloset Yang Dipakai
di Kabupaten TTU Tahun 2004-2007*
.b
ab
Jenis Kloset 2004 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Leher angsa ut 6 477 6 069 10 800
h
ga
.g
ps
Tabel 10.2.6
Banyaknya Rumah Tangga menurut Jenis Lantai Rumah
.b
di Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
ab
ak
Jenis Lantai rumah 2006 % 2007 %
ar
(1)
ut (2) (3) (4) (5)
h
1. Bukan tanah (marmer, keramik, terosa,
ga
.g
Tabel 10.2.7
ps
Banyaknya Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Rumah Terluas
di Kabupaten TTU Tahun 2004-2007*
.b
ab
Jenis atap rumah (terbanyak) 2004 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Beton dan Sirap
h ut 141 - 178
ga
.g
Tabel 10.2.8
ps
Banyaknya Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Rumah Terluas
di Kabupaten TTU Tahun 2004-2007*
.b
ab
Jenis dinding rumah
2004 2006 2007
ak
(terluas)
(1) (2) (3) (4)
ar
1. Tembok
h ut 10 373 10 284 11 562
ga
.g
Tabel 10.2.9
ps
Banyaknya Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah
di Kabupaten TTU Tahun 2006-2007
.b
ab
2006 2007
ak
Jenis Lantai Rumah
ar
Jumlah % Jumlah %
(1) ut (2) (3) (4) (5)
h
< 20 5 148 10,35 3 984 8,01
ga
en
100 +
tp
.g
Tabel 10.2.10
ps
Banyaknya Rumah Tangga Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT)
di Kabupaten TTU Tahun 2005
.b
ab
Banyaknya Persentase
ak
Kecamatan
Rumah Tangga %
ar
(1) (2) (3)
1. Miomaffo Barat
h ut 5 371 17,57
ga
ps
.g
REGIONAL
o.
PENDAPATAN
id
id
o.
Pendapatan Regional
.g
ps
PENDAPATAN REGIONAL
.b
ab
ak
A. PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN
ar
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi perekonomian di suatu wilayah karena PDRB
ut
menunjukkan total nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi yang dihasilkan dalam
h
ga
suatu wilayah, dalam hal ini wilayah administrasi Kabupaten TTU. Bila nilai tambah
tersebut dinilai dengan harga tahun berjalan disebut PDRB atas dasar harga berlaku,
en
dan bila dinilai dengan harga tahun tertentu sebagai tahun dasar dengan maksud
t
nilai tambah disebut PDRB harga konstan. Dengan demikian, nilai PDRB harga
tim
konstan merupakan gambaran riil pertumbuhan produksi fisik barang dan jasa selama
satu tahun kalender, sedangkan PDRB harga berlaku secara nominal dapat digunakan
://
untuk melihat besarnya sumber daya ekonomi yang telah dihasilkan oleh wilayah
tp
Dari Tabel 11.1 memperlihatkan bahwa nilai PDRB harga berlaku dari tahun
2004-2007 terus meningkat. Pada tahun 2004 nilainya mencapai 489,353 miliar
rupiah dan meningkat menjadi 590,501 miliar rupiah pada tahun 2007 atau meningkat
sebesar 20,9 persen. PDRB harga konstan pada Tabel 11.2 menunjukkan bahwa pada
tahun 2004 nilainya sebesar 361,293 miliar dan pada tahun 2007 telah mencapai
424,620 miliar.
B. PERTUMBUHAN EKONOMI
.g
ps
kontribusi nilai tambah dari sektor pertanian itu sendiri yang masih berkisar separuh
dari keseluruhan nilai tambah dari aktivitas ekonomi di Kabupaten TTU.
.b
Secara parsial selama kurun waktu empat tahun terakhir (2004-2007) sektor
ab
pertanian sebagai lokomotif perekonomian daerah mengalami tingkat pertumbuhan
ak
yang fluktuatif, yakni 1,3 persen pada tahun 2004, kemudian naik lagi 3,2 persen
pada tahun 2005, tahun 2006 sebesar 0,6 persen dan pada tahun 2007 naik menjadi
ar
sebesar 4,7 persen.
ut
Tingkat pertumbuhan sub sektor pertanian mengalami peningkatan dari tahun
h
sebelumnya diduga sebagai akibat meningkatya produksi pada sub sektor peternakan,
ga
dimana jumlah populasi ternak pada tahun 2007 mengalami peningkatan dari tahun
en
sebelumnya (pada tahun 2006, sub sektor peternakan bertumbuh 1,3 persen dan di
t
pertumbuhan sebesar 4,8 persen dan pada tahun 2006 sebesar 11,6 persen.
tp
pada tahun 2006 mengalami pertumbuhan yakni 3,3 persen, setelah pada tahun
sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen. sub sektor hiburan pun
memberikan nilai tambah yang cukup besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya
mengingat semakin banyaknya sarana hiburan yang diakses oleh masyarakat TTU,
misalnya rental play station.
Sektor industri di Kabupaten TTU masih didominasi oleh usaha industri kecil
dan kerajinan rumah tangga yang biasanya memiliki struktur permodalan dan akses
pemasaran yang terbatas. Dari sektor industri ini diharapkan dapat menjadi lokomotif
pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun-tahun selanjutnya. Pada tahun 2006, sektor
industri mengalami pertumbuhan 4,0 persen dan pada tahun 2007 mengalami
pertumbuhan 4,5 persen. Untuk sektor-sektor vital lainnya selama tahun 2006 rata-
rata mengalami pertumbuhan di bawah 5,0 persen.
C. STRUKTUR EKONOMI
.g
ps
indikator untuk melihat pergeseran struktur ekonomi tradisional ke sektor modern dan
bagaimana relevansinya terhadap transformasi dan produktivitas tenaga kerja diantara
.b
berbagai sektor ekonomi tersebut.
ab
Tabel 11.7 menunjukkan bahwa selama tahun 2004-2007, hampir dari
ak
separuh tampilan perekonomian Kabupaten TTU berasal dari sektor pertanian. Pada
tahun 2004, sektor pertanian memberikan share 49,7 persen, menurun menjadi 49,1
ar
persen pada tahun 2005, pada tahun 2006 menjadi 48,5 persen, dan pada tahun 2007
ut
menjadi 48,3 persen. Kecenderungan masih besarnya kontribusi sektor pertanian
h
dalam struktur perekonomian daerah disebabkan karena sangat lambannya
ga
modern. Hal ini tentu selain berkaitan dengan keterbatasan pengetahuan dan
t
jasa-jasa yang pada tahun 2007 memberikan kontribusi 23,6 persen. Secara parsial
tp
sektor jasa-jasa sendiri lebih didominasi oleh sub sektor jasa pemerintahan yang
ht
memberikan share 17,8 persen, sedangkan jasa swasta cuma 5,9 persen terhadap total
PDRB. Kecilnya sumbangan jasa swasta mengindikasikan bahwa aktivitas sektor jasa
oleh kalangan dunia usaha masih sangat terbatas, sehingga apabila alokasi anggaran
jasa pemerintah melalui DAU dan DAK mengalami goncangan maka dipastikan akan
memberikan pukulan berat terhadap aktivitas sektor jasa-jasa bahkan terhadap
perekonomian secara keseluruhan.
Sektor ekonomi lain yang cukup besar sumbangannya adalah sektor
pengangkutan dan komunikasi yang pada tahun 2007 memberikan share 7,7 persen,
dimana angka ini tidak berbeda dari tahun sebelumnya. Sektor-sektor ekonomi
lainnya pada tahun 2007 memberikan kontribusi terhadap PDRB masing-masing
sektor bangunan/konstruksi 6,4 persen; perdagangan, restoran dan hotel 7,1 persen;
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 3,2 persen; industri pengolahan 1,5 persen;
pertambangan dan penggalian 1,6 persen; serta listrik, gas dan air minum 0,7 persen.
.g
D. PENDAPATAN PERKAPITA
ps
Angka pendapatan perkapita merupakan indikator yang paling sering
.b
digunakan untuk menakar tingkat kesejahteraan penduduk dalam suatu wilayah.
ab
Dengan demikian meningkatnya akumulasi nilai tambah dari aktivitas berbagai sektor
ak
ekonomi di satu sisi, sementara di sisi lain bila terjadi penekanan laju pertumbuhan
ar
penduduk maka akan mendorong lebih cepat perkembangan tingkat pendapatan
perkapita. Apalagi peningkatan produksi fisik barang dan jasa sekaligus diikuti
ut
dengan peningkatan indikator harga, maka secara nominal angka pendapatan
h
ga
TTU sebesar Rp. 2 253 433,- dan meningkat menjadi Rp. 2 580 449,- pada tahun
t
2007 atau mengalami perubahan sebesar 14,5 persen. Lonjakan angka pendapatan
or
perkapita yang cukup tinggi selama tiga tahun terakhir ini memperlihatkan bahwa
tim
secara umum telah terjadi peningkatan kesejahteraan bagi penduduk TTU. Namun
demikian angka tersebut belum mutlak menggambarkan penyebaran pendapatan pada
://
setiap strata masyarakat karena nilai pendapatan perkapita yang ada merupakan hasil
tp
bagi antara akumulasi nilai tambah dari seluruh strata ekonomi masyarakat (baik kaya
ht
.g
ps
Grafik 11.1
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2004-2007
.b
ab
Pertumbuhan
ak
TTU NT T
(%)
6
ar
5,58 5,17
5 ut 5,08
4,57
4
h
3,42 4,07 4,45
ga
3 3,39
en
2
T ahun
t
1
or
0
tim
Grafik 11.2
Struktur Ekonomi Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2007
Sektor lain;
Jasa-jasa; 6,95
23,6
Pertanian;
Pengangkutan 48,26
&
komunikasi;
7,66
Perdagangan, Bangunan/ko
restoran & nstruksi; 6,43
hotel; 7,1
.g
ps
Grafik 11.3
Pendapatan Per Kapita Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2004-2007
.b
ab
TTU NTT
ak
(Rp 000)
4.043
ar
4.500
3.658
3.282
4.000 ut
3.500 2.954
h
2.580
2.490
2.372
2.253
3.000
ga
2.500
en
2.000
1.500
t
or
1.000
tim
500
0
T ahun
://
.g
Tabel 11.1
ps
PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten TTU Tahun 2004-2007 (Rp 000)
.b
ab
Lapangan usaha 2004 2005* 2006** 2007***
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Pertanian 243 009 885 257 360 366 271 517 874 284 948 836
h ut
2. Pertambangan dan penggalian 8 257 351 8 790 847 9 226 222 9 561 470
3. Industri pengolahan 7 957 351 8 281 325 8 410 782 8 790 516
ga
4. Listrik, gas & air minum 3 547 141 3 704 380 3 825 626 4 044 508
en
6. Perdagangan, restoran & hotel 33 985 259 35 547 562 3 844 997 41 905 674
tim
7. Pengangkutan dan komunikasi 32 255 872 38 407 949 43 062 955 45 219 385
://
9. Jasa-jasa 112 213 647 120 101 298 130 614 890 139 361 093
ht
Jumlah 489 353 252 524 443 577 560 180 080 590 501 167
Keterangan: Tahun dasar penghitungan adalah tahun 2000
*) Angka sementara
**) Angka sangat sementara
***) Angka sangat-sangat sementara
.g
Tabel 11.2
ps
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha
Kabupaten TTU Tahun 2004-2007 (Rp 000)
.b
ab
Lapangan usaha 2004 2005* 2006** 2007***
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Pertanian ut 181 001 508 186 734 236 187 852 766 196 675 317
2. Pertambangan dan penggalian 6 320 149 6 429 510 6 745 419 6 990 538
h
ga
3. Industri pengolahan 6 302 565 6 172 536 6 421 803 6 711 520
en
4. Listrik, gas & air minum 2 532 390 2 659 044 2 730 563 2 789 716
t
or
6. Perdagangan, restoran & hotel 26 899 787 28 015 490 30 947 417 33 161 258
://
tp
7. Pengangkutan dan komunikasi 27 047 843 28 031 119 31 141 766 32 791 735
ht
9. Jasa-jasa 91 310 052 94 268 955 100 025 560 103 347 133
Jumlah 361 293 273 377 807 354 390 628 252 424 619 867
.g
Tabel 11.3
ps
Distribusi Persentase PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten TTU Tahun 2004-2007 (persen)
.b
ab
Lapangan usaha 2004 2005* 2006** 2007***
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Pertanian ut 49,66 49,07 48,47 48,26
h
2. Pertambangan dan penggalian 1,69 1,68 1,65 1,62
ga
.g
Tabel 11.4
ps
Distribusi Persentase PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten TTU Tahun 2004-2007 (persen)
.b
ab
Lapangan usaha 2004 2005* 2006** 2007***
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Pertanian ut 47,91 47,80 46,22 46,32
h
2. Pertambangan dan penggalian 1,67 1,65 1,66 1,65
ga
.g
Tabel 11.5
ps
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2001-2007
.b
ab
Kabupaten TTU Provinsi NTT
ak
Tahun
PDRB Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan
ar
(Rp jutaan) (%) (Rp. jutaan) (%)
ut
(1) (2) (3) (4) (5)
h
ga
.g
Tabel 11.6
ps
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT
Tahun 2001-2007
.b
ab
Kabupaten TTU Provinsi NTT
ak
Tahun
ar
PDRB Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan
(Rp jutaan)
ut (%) (Rp jutaan) (%)
h
(1) (3) (4) (5)
(2)
ga
en
.g
Tabel 11.7
ps
Peran Sektor Ekonomi menurut Lapangan Usaha Kabupaten TTU Tahun 2004-2007 (persen)
.b
ab
Lapangan usaha 2004 2005* 2006** 2007***
(1) (2) (3) (4) (5)
ak
1. Pertanian 49,66 49,07 48,47 48,26
ar
2. Pertambangan dan penggalian
ut 1,69 1,68 1,65 1,62
h
3. Industri pengolahan 1,63 1,58 1,50 1,49
ga
.g
Tabel 11.8
ps
Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha di Kabupaten TTU Tahun 2004-2007
.b
ab
Lapangan usaha 2004 2005 2006 2007
ak
(1) (2) (3) (4) (5)
ar
1. Pertanian 1,32 3,17 0,60 4,70
ut
2. Pertambangan dan penggalian 4,13 1,73 4,91 3,63
h
ga
perusahaan
9. Jasa-jasa 9,06 3,24 6,11 3,32
.g
Tabel 11.9
ps
Pendapatan Perkapita Penduduk dan Laju Pertumbuhan
di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Tahun 2004-2007
.b
ab
Kabupaten TTU Provinsi NTT
ak
ar
Tahun Pendapatan Pendapatan
ut Pertumbuhan Pertumbuhan
perkapita perkapita
(%) (%)
(Rp) (Rp)
h
ga
.g
Tabel 11.10
ps
Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Selama Pelita II.III,IV
dan Pelita V Serta Beberapa Tahun Terakhir (persen)
.b
ab
Periode/ Tahun Kabupaten TTU Provinsi NTT
ak
(1) (2) (3)
ar
PELITA II (1974-1979) 7,10 10,27
h ut
PELITA III (1979-1984) 7,78 10,28
PELITA IV (1984-1989) 3,38 4,89
ga