Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi


yang dihormati, bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup
dan berkembang di masyarakat, tetapi juga karena lansia
tergolongdalamkelompokyang rentan. Penghormatan tersebut
dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan khusus
dalamrangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka
sebagaimana diatur dalamPasal8 UU Nomor 39 Tahun
1999.Salah satu wujudnyaadalah tersedianya fasilitas
danpelayanan khusus di rumah sakitberupa kursi roda, lift
khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia yang bertongkat, tangga,
fasilitas lain, dan layanan khusus berupa “Pelayanan Geriatri”.
Data menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di
pedesaan maupun di perkotaanterus meningkat.Berdasarkan
jenis kelaminnya, jumlah lansiaperempuan ± 9,5 juta lebih
banyak dibanding lansia laki-laki ± 8,2 juta.Penyebabnya adalah
angka harapan hidup perempuan lebih tinggi jika
dibanding dengan angka harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan,
pendidikan, kesehatan, dan program-program terkait,
berdampakpadamenurunnyaangkakelahiran dan meningkatnya
usia harapan hidup. Peningkatan usia lanjut sering
disertaidengan meningkatnya berbagai penyakit dan
ketidakmampuan (disability), sehingga diperlukan perawatan dan
pengobatan dengan waktu yang cukup lama, sedangkan
fasilitasdanpelayanankesehatanbagilansia di
rumah sakit masih sangat kurang.

1
B. TUJUAN
Panduan Pelayanan Geriatri disusun agar ada standar pelayanan
kesehatan bagi lansia yang populasinya sudah semakin meningkat,
yaitu :
1. Mempertahankan derajat kesehatan para lansiapada taraf yang
setinggi-tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau
gangguan kesehatan;
2. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental

3. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk


dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan
dini, bila dijumpai suatu kelainan;
4. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia yang
menderita penyakit atau gangguan kesehatan, dapat
mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu
suatu pertolongan (memelihara kemandirian
secara maksimal);
5. Bila para lansia sudah sampai stadium terminal/penyakit atau
gangguan kesehatan sudah tidak dapat disembuhkan, ilmu ini
mengajarkan untuk tetap memberikan bantuan yang simpatik
dan perawatan dengan penuh pengertian, (dalam akhir
hidupnya memberikan bantuan moril dan perhatian yang
maksimal, sehingga kematiannya berlangsung dengan tenang);
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan
mencegah disabilitas-handicap diwaktu mendatang. Sifat dari
asesmen ini tidak sekedar multi-disiplin tetapi juga
interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas
pelayanan kesehatan.

C. PENGERTIAN
1. Gerontologi:cabang ilmu yang membahas/menangani tentang
proses penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia 1
lanjut.
2. Pasien Geriatri:orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki
penyakit lebih dari 2 (dua)/majemuk/multipatologi akibat
gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan atau kondisi sosial
yang bermasalah.
3. Konsep/pengertian secara bertingkat dari mundurnya
kemandirian lansia yaitu :
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau
kelainan,baik psikologik,fisiologik,maupun struktur atau
fungsi anatomik;
b. Disabilitas adalah semua restriksi atau kekurangan dalam
kemampuan untuk melakukan kegiatan yang dianggap dapat
dilakukan oleh orang normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai
akibat impairment/disabilitas sehingga membatasinya
untuk melaksanakan peranan hidup secara normal
(berhubungan erat dengan usia,jenis kelamin, dan faktor-
faktor sosial budaya);

4. Asesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan


multidisiplin untuk menilai aspek medik, fungsional,
psikososial, dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka
menyusun program pengobatan dan pemeliharaan kesehatan
yang rasional.
5. Tim Geriatri adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja
secara multidisipliner, interdisiplin untuk menangani masalah
kesehatan usia lanjut.Tim ini minimal terdiri atas dokter
geriatris atau internis/dokter umum yang dilatih juga dokter
spesialis psikologis,perawat yang telah mendapatkan pelatihan
geriatri, fisioterapi,nutrisionis dan farmasi.

1
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang Linkup Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Umum Sebening


kasih meliputi :
1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2. Dokter Spesialis Penyakit Bedah
3. Dokter Spesialis Obsgyn
4. Ruang Rawat Inap
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
7. Unit Pendaftaran/Admisi
8. Instalasi Bedah Sentral (IBS)

Anda mungkin juga menyukai