Anda di halaman 1dari 4

ASKEP DENGAN AMEBIASIS

A. KONSEP DASAR
1.P engertian
Amebiasis adalah penyakit infeksi usus besar yang di sebabkan oleh
E.Histolytica dengan atau tanpa gejala penyakit.

2.Etiologi
Bentuk kista yang keluar dari tubuh manusia dapat hidup lama , tahan terhadap
panas dan suasana asam .Bila bentuk kista terdapat dalam makanan ,air dan kemudian
masuk kedalam tubuh manusia , bentuk kista ini akan mengalami perubahandalam usus
manusia.

3. Patogenesis
Entamoeba histolitika dalam keadaan tertentu dapat menembus dinding usus dan
menyebar ke paru-paru,hati,otak dan alat-alat lain.Yang menyebar ialah bentuk
histolityca .
Infeksi jarang terdapat pada usus halus tetapi paling sering pada seikum ,kolon,apendik
dan sigmoid.
Pada infeksi ini akan terjadi ulkus yang terdapat pada bebdrapa bagian usus.Lesi
entamoeba pada hati terjadi paling sering dibandingkan dengan organ lain.Hal ini
dihubungkan dengan sistem portal,penyebaran jarang melalui sistem limfe atau melalui
peritonium.
Dalam hati akan terbentuk suatu abses yang berisi jaringan nekrotik dan darah sehingga
bila abses ini pecah akan keluar pus yang khas berwarna ketengguli-tenggulian,steril dan
tidak berbau.

4. Gambaran klinik
Manifestasi klinik disentri bervariasi termasuk:
a. Amebiasis asimtomatik;pasien tidak menunjukan gejala,hanya pada
pemeriksaan tinja secara kebetulan ditemukan entamoeba histolityca.
b. Amebiasis intestinal kronik;pasien mengalami diare yang mengandung lendir
dan darah.
c. Amebiasis berat;pasien mengalami diare yang berat disertai dengan lendir
dan darah,nyeri perut,tenesmus dan kadang disertai panas.
d. Amebiasis hati;pasien biasanya panas tinggi dengan nyeri perut kanan atas
disertai batuk-batuk,rasa nyeri bila bernapas.Jika abses kecil biasanya tidak
teraba.Diagnosis pasti dibuat bila abses pecah mengeluarkan pus yang khas
berwarna tengguli,steril dan tidak berbau atau dengan biopsi hati dan aspirasi
pus.
e. Amebiasis kulit;biasanya berbentuk tukak dengan tepi tajam,sangat
nyeri,mudah berdarah dan pinggir kulit tidak menunjukan kelainan.Daerah
yang sering terkena ialah penis,vulva,perut kanan atas.
5. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
Yang penting menemukan E.histolytica baik secara langsung maupun biakan
untuk keperluan diagnostik . Pemeriksaan tinja harus yang masih segar dan
menggunakan pewarnaan eosin 1% atau pewarnaan lain.
Pemeriksaan lain pada pasien amebiasis adalah rektosigmoideskopi dan hasil dikatakan
positip jika didapatkan ulkus pada sekum dan kolon asenden.Pada tepi ulkus
diketemukan entamoba histolitika .Untuk pemeriksaan ini perlu persiapan memberikan
klisma agar rektum bersih .

6.Penatalaksanaan
Medik:
Obat-obatan yang sering dipakai adalah :
# Emetin-HCL , dapat dipakai juga untuk amebiasis ekstra intestinal dengan
dosis 1 mg/kgBB/hari diberikan secara subkutan , tidak boleh lebih dari 10 hari . K
omplikasi yang mungkin diketemukan ialah neuritis dan miokarditis.
# Dehidro-emetin dengan dosis 1mg/kgBB/hari selama 7-10 hari.
Cara pemakaian obat adalah :
5-15 kg 1 tablet @ 10 mg/kgBB/hari dosis tunggal
15-20 kg 2 tablet @ 10 mg/kgBB/hari dosis tunggal
25-35 kg 1 tablet @ 30 mg/kgBB/hari dosis tunggal
# Milbis(Glikobiarsol)diberikan peroral dosis 250 mg,2 kali sehari.
# Tetrasiklin,dosis 20-40 mg/kgBB/hari.
# Klorokuin fospat di berikan untuk amebiasis ekstraintestinal dengan dosis 2 x
250 mg selama 2 hari,kemudian dilanjutkan dengan 2 x 125 mg sampai 12 hari .
# Metronidazol merupakan obat pilihan diberikan dengan dosis 25 –50
mg/kgBB/hari peroral selama 5-10 hari
PENGKAJIAN
Pengkajian umum
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan sering buang air besar,nyeri abdomen,demam (pada
kasus berat).
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien menderita sering buang air besar,nyeri abdomen.
b. Riwayat penyakit dulu
Pasien pernah menderita penyakit yang serupa
c. Riwayat sosial
Hygine yang kurang , kebersihan lingkungan yang kurang

Pengkajian fisik
1. Inspeksi
Apakah pasien muntah-muntah, dehidrasi dengan gejala kulit kering & turgor kulit
berkurang.
2. Auskultasi
Terdengar peristaltik usus yang meningkat
3. Palpasi
Nyeri tekan pada daerah sigmoid

Pemeriksaan diagnostik

# Pemeriksaan laboraturium
Tinja pasien biasanya berbau busuk,bercampur darah dan berlendir
# Pemeriksaan mikroskopik
Ditemukan bakteri E. Histolityca

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diare dan muntah ditandai dengan
penurunan BB,haus,turgor kulit jelek,mukosa kering.

Tujuan : cairan tubuh dapat terpenuhi

Intervensi
1. Pantau masukan dan pengeluaran ,hitung keseimbangan cairan.catat kehilangan
tak kasat mata.
2. Evaluasi turgor kulit, kelembaban membran mukosa
3. Pantau tanda vital
4. Anjurkan minum sebanyak – banyaknya sesuai kemampuan
5. Berikan cairan IV melalui alat kontrol

2. Ketidaknyamanan berhubungan dengan nyeri pada daerah abdomen ditandai dengan


pasien merintih ,mengerutkan dahi,memegang daerah yang sakit

Tujuan : menghilangkan dari ketidaknyamanan dengan kriteria melapaorkan nyeri


Berkurang ,ekspresi wajah rileks,tidak ada merintih

Intervensi
1. Gunakan metode distraksi
2. Berikan obat – obat plasebo
3. Kolaborasi: berikan obat analgesik

3. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan
muntah ditandai dengan BB turun

Tujuan : kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi

Intervensi
1. Jelaskan nutrisi yang adekuat
2. Berikan makanan yang adekuat
3. Beri dorongan individu untuk makan
4. Berikan porsi makan sedukit tapi sering (1-2 Jam)
5. Penyajian makanan yang menarik
6. Atur agar mendapat nutrien yang berprotein/kalori

4.Kurang pengetahuan orang tua tentang penyakit amebiasis ditandai dengan :


- Orang tua mengungkapkan kurang pengetahuan atau keterampilan / p

Anda mungkin juga menyukai