2 1000 HPK
Seribu hari pertama kehidupan merupakan salah satu gerakan untuk
memutus masalah gizi baik dari penyakit menular maupun tidak menular yang
terjadi pada kelompok rawan gizi seperti ibu hamil dan bayi yang dimulai dari
usia pertama kali dalam kandungan sampai berusia dua tahun (Hadiat, 2015).
Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan gerakan yang sejalan
dengan upaya penanganan masalah gizi secara global yang diprakarsai oleh PBB
dan disebut dengan Scalling Up Nutrition (SUN). Kegiatan 1000 HPK ini dibagi
menjadi dua intervensi yaitu intervensi spesifik yang menjadi titik kritis dalam
membentuk SDM berkualitas lebih fokus kepada ibu hamil, bayi kelompok umur
0-6 bulan dan 7-23 bulan atau sejak anak masih dalam kandungan sampai berusia
2 tahun dan intervensi sensitif yang sasarannya berada diluar sektor kesehatan
yang dapat mendukung kesehatan seperti penyediaan air bersih dan sanitasi,
keluarga berencana, jaminan kesehatan masyarakat, jaminin persalinan dasar,
ketahanan pangan dan gizi, fortifikasi pangan, pendidikan gizi masyarakat,
intervensi untuk remaja putri dan pengentasan kemiskinan (Direktorat Bina Gizi
(2014) dalam Kementerian Sosial RI, (2015)). Seribu hari pertama kehidupan
sendiri terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan perrtama
sejak bayi lahir yang disebut juga dengan golden period karena pada masa ini
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat dan apabila tidak
dimanfaatkan akan terjadi kerusakan yang bersifat permanen (Achadi, 2014)
Masalah gizi yang terjadi pada anak merupakan dampak dari kesalahan
dalam memilih bahan makanan untuk dikonsumsi serta ketidakseimbangan antara
asupan makanan yang dikonsumsi dengan keluaran zat gizi atau dapat dikatakan
asupan melibihi keluaran atau sebaliknya yang dapat menimbulkan dampak yang
buruk berupa penyakit kronis, berat badan tidak ideal, alergi, karies dll (Arisman,
2009). Oleh karena itu diperlukan gerakan seribu hari pertama kehidupan (1000
HPK) untuk mengantisipasi terjadinya masalah gizi ini. Dampak buruk yang
ditimbulkan jika terjadi masalah gizi pada masa 1000 hari pertama kehidupan
seperti malnutrisi, akan sulit untuk diperbaiki dan biasanya akan bersifat
permanen dan berjangka panjang (Achadi, 2014).
A. Periode Kehamilan (280 Hari)
Periode ini adalah periode pemberian ASI eksklusif pada bayi yang harus
memperhatikan beberapa hal seperti bayi harus mendapatkan inisiasi menyusu
dini (IMD) segera setelah lahir setidaknya selama satu jam pertama setelah
lahir atau hingga proses menyusu pertama selesai (Roesli dalam Fikawati
(2015). Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi karena
semua nutrisi yang diperlukan bayi ada di ASI. Oleh karena itu dalam Warta
Gizi dan KIA (2013) WHO telah merekomendasikan pemberian ASI selama 6
bulan sedangkan pemerintah telah merangkumkannya dalam peraturan tentang
ASI eksklusif yang dapat dillihat pada Undang-undang Nomor 13 tahun 2003
pasal 83 tentang ketenagakerjaan, Undang-undang nomor 36 tahun 2009 pasal
128 tentang kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang
pemberian ASI.
C. Periode 6-24 Bulan (540 hari)
Pada periode ini dimulai pemberian makanan pada bayi selain ASI yang
dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun. Pada periode ini sistem pencernaan
sudah relatif sempurna. Pemberian MP-ASI pada periode ini harus dilakukan
secara bertahap, sedikit demi sedikit dan terus bertambah seiring pertambahan
usia bayi. Begitupula dengan konsistensi makanan bayi yang harus dimulai
dengan makanan encer hingga makanan keluarga (Arisman, 2004).
Tabel 2.2 . MP-ASI yang Dibutuhkan oleh Bayi Berdasarkan Usia
Jumlah
makanan
Energi dari MP-
Usia yang
ASI/ hari Tekstur Frekuensi
(Bulan) biasanya
(Kalori)
diasup bayi/
waktu makan
6-8 bulan 200 Mulai dengan 2-3 kali/hari 2-3 sendok
bubur yang makan,
kental dan tambahkan
makanan yang hingga 125
dihaluskan, ml atau ½
lanjutkan dengan dari gelas
makanan belimbing
keluarga yang
dihalusakan
9-11 300 Makanan yang 3-4 kali/hari 125 ml atau
bulan dicincang atau Snack 1-2 ½ dari gelas
dihaluskan kali atau belimbing
sehingga bayi tergantung
dapat pada nafsu
mengambilnya makan bayi
11-23 550 Makanan 3-4 kali/hari 15-250 ml
keluarga snack 1-2 atau ¾
kali atau hingga 1
tergantung gelas
pada nafsu belimbing
makan bayi penuh
Sumber. WHO 2009
Menurut Kemensos RI (2015) pada bayi usia 6 bulan sampai 2 tahun hal
yang harus dilakukan ialah pemberian MP-ASI namun pemberian ASI tetap harus
diberikan, berikan kapsul vitamin A, melengkapi imunisasi dasar pada bayi dan
memantau pertumbuhan dan perkembangan serta mencegah dan menangani anak
sakit segera mungkin.
Tipus:
Achadi, E. L., 2014. Presentasi Periode Kritis 1000 Hari Pertama Kehidupan dan
Dampak Jangka Panjang Terhadap Kesehatan dan Fungsinya. Yogyakarta:
PERSAGI. http://file.persagi.org/ share/Endang%20L%20Achadi.pdf [Diakses
pada 13 Juli Maret 2019]
Arisman, 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
Fikawati, S., Syafiq, A., Karima, K., 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Depok: PT. Raja Grafindo
Persada.
Hidayati, N. L., 2014. 1000 Hari Emas Pertama dari Persiapan Kehamilan Sampai Batita.
Yogyakarta: Ragha Publishing.
Kementrian Sosial Republik Indonesia. 2015. 1000 Hari Pertama Kehidupan Penentu
Ribuan Hari Berikutnya. Tangerang Selatan: Wahana Visi Indonesia.
http://wvindonesia.org/images/article/4141/Aksi%20Gizi%20Booklet.pdf
Diakses pada 13 Juli Maret 2019]
Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI
Roesli, U., 2000. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Tim Redaksi Warta Gizi dan KIA, 2013. ASI Eksklusif. Jakarta Selatan: Bagian
Hukormas Setditjen Bina Gizi dan KIA.
3.3 Kerangka Operasional
List Masalah
1. ISPA
2. SPAL Analisis Prioritas Masalah (USG)
3. Pengolahan
Sampah
4. Karies Gigi
5. Merokok Metaplan dan Indepth Interview menentukan
penyebab masalah
Implementasi Program